Disusun oleh :
Fitriana (180710033)
Wirdaturrahmah (180710037)
Nur mahyuni (180710050)
Siti Maryam (180710053)
Husnul Fuadi (180710062)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat waktu dengan judul “Pendekatan Matematika Realistik”.
Guna dapat di perjelaskan kepada rekan Mahasiswa/Mahasiswi serta Bapak/Ibu
Dosen sekalian.
Kami telah melakukan berbagai kegiatan untuk mencari informasi dan
pengumpulan data dalam penyusunan makalah ini, agar isi dari makalah ini dapat
disesuaikan dengan aplikasi serta informasi yang sebenarnya.
Disisi lain kami juga menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
terkhususnya dosen maupun rekan-rekan civitas akademika, untuk menambah
penyempurnaan dalam isi makalah ini. Terimakasih kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga menjadi amal dan mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin
Penyusun, kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.........................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam makalah ini penulisa akan membahas lebih lanjut tentang apa yang
dimaksud dengan Pembelajaran matematika realistik beserta dengan penjabaran –
penjabaran tentang hal yang terkait dengan Pendekatan matematika realistik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lalu. Ide utama pembelajaran matematika realistik adalah siswa harus diberi
kesempatan untuk menemukan kembali (reinvent) konsep dan prinsip matematika
di bawah bimbingan orang dewasa (Gravemeijer, 1994).Siswa diberi kesempatan
untuk menemukan ide atau konsep matematika berdasarkan pengalaman anak
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Lingkungan yang dimaksud dapat
berupa lingkungan sekolah, keluarga, atau lingkungan masyarakat yang benar-
benar dikenal siswa. Proses pembelajaran matematika realistik menggunakan
masalah kontekstual sebagai titik awal dalam belajar matematika. Siswadiberi
kesempatan untuk mengorganisasi masalah dan mencoba mengidentifikasi aspek
matematika yang ada pada masalah tersebut.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika realistik adalah
metode pembelajaran matematika sekolah yang dilaksanakan dengan
menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.
Selanjutnya siswa diberi kesempatan mengaplikasikan konsep–konsep
matematika untuk memecahkan masalah sehari–hari atau dalam bidang yang
lainnya. Pembelajaran ini sengat berbeda dengan pembelajaran matematika
selama ini yang cenderung berorientasi kepada memberi informasi dan memakai
matematika yang siap pakai untuk memecahkan masalah.
4
itu lebih baik dari yang di pikirkan guru. Soal atau masalah serupa dapat juga
di manfaatkan untuk memantapkan pemahaman siswa.
3. Pengembangan model sendiri (“self-developed models”), prinsip ini
berfungsi menghubungkan antara pengetahuan matematika informal dan
formal siswa.
5
antar topik (materi pelajaran) harus di eksplorasi untuk mendukung terjadinya
proses mengajar belajar yang lebih bermakna.
2. Teori Piaget
6
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan intelektual didasarkan pada
dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi memberikan organisme
kemampuan untuk mengorganisasikan proses-proses fisik atau psikologi menjadi
sistem-sistem yang teratur dan saling berhubungan.Sedangkan adaptasi adalah
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Teori Piaget ini memberikan beberapa
implikasi dalam pembelajaran, yaitu :
(1) Memusatkan perhatian pada proses berfikir anak, tidak sekedar pada
hasilnya.
(2) Menekankan pada pentingnya peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan
keterlibatannya secara aktif dalam pembelajaran.
(3) Memaklumi adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan.
3. Teori Vygotsky
Teori Vygotsky menekankan pada hakekat sosiokultural pembelajaran yaitu
siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya. Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Cobb (dalam Suparno, 1997:46) Vygotsky
menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang-orang lain terlebih yang
punya pengetahuan lebih baik dan sistem yang secara kultural telah berkembang
dengan baik. Teori Vygotsky ini sejalan dengan karakteristik pembelajaran
matematika realistik, yaitu menggunakan masalah kontekstual, menggunakan
model, menggunakan kontribusi siswa, terdapat interaksi, dan terdapat keterkaitan
4. Teori Dienes
Dienes (Jaeng, 2009:37) menyatakan bahwa “matematika dipandang sebagai
studi tentang struktur, pengklasifikasian struktur, memisahkan hubungan-
hubungan yang terdapat di dalam struktur-struktur dan mengkategorikan
hubungan-hubungan antara struktur-struktur”.
7
Selanjutnya pandangan Dienes tentang belajar dan mengajar matematika,
yaitu anak belajar matematika harus memulai dari memanipulasi benda-benda
konkrit dan membuat abstraksinya dari konsep dan strukturnya.Dari
pengalaman belajar matematika seorang anak harus mampu mengubah
suasana konkret menjadi suasana abstarak dengan menggunakan simbol. Ini
berarti bahwa benda-benda atau objek akan sangat berperan bila dimanipulasi
dengan baik dalam pengajaran matematika.
Dalam teori Dienes, pembelajaran matematika realistik digunakan dalam
kegiatan pembelajaran yang diawali dengan masalah-masalah konkret. Dalam hal
ini, siswa menyelesaikan masalah tersebut dengan caramereka sendiri, guru
memotivasi mereka untuk menyelesaikan masalah dengan memberikan petunjuk
dan saran.
8
berbeda lebih di utamakan.Karakteristik pembelajaran matematika realistik dalam
langkah ini yaitu menggunakan model.
Langkah 4: Membandingkan dan Mendiskusikan Jawaban
Guru menyediakan waktu dan kesempatan kepada siswa untuk
membandingkan dan mendiskusikan jawaban masalah yang di berikan. Siswa di
latih untuk mengeluarkan ide-ide dari konstribusi siswa didalam berinteraksi
siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan sarana dan prasarana
untuk mengoptimalkan pembelajaran.Karakteristik pendekatan pembelajaran
matematika realistik yang tergolong dalam langkah ini adalah karakteristik ketiga
dan keempat yaitu menggunakan konstribusi siswa dan interaksi antara siswa
dengan lainnya.
Langkah 5: Menyimpulkan
Dari hasiljawaban siswa, guru mengarahkan siswa untuk menarik
kesimpulan konsep atau prosedur. Karakteristik pembelajaran matematika
realistik dalam langkah ini yaitu adanya interaksi adanya siswa dengan guru
sebagai pembimbing siswa dengan siswa lainnya.
9
masalah memotivasi kelas atau arahan guru.
kontekstual individu.
4. Membandingkan à Menciptakan kondisi à Berlatih
dan kelas yang interaktif mengemukakan
mendiskusikan pendapat atau ide.
jawaban
5. Menyimpulkan à Mengarahkan siswa à Membuat
untuk menyimpulkan kesimpulan
materi pada konsep masalah.
kontekstual
10
10. Pendidikan budi pekerti, misalnya saling kerjasama dan menghormati teman
yang sedang berbicara.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembelajaran matematika realistik (PMR) pada dasarnya adalah pemanfaatan
realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar
proses pembelajaran matematika secara lebih baik.
2. Kelebihan dari penedekatan matematika realistik adalah pendekatan
matematika realistik memberikan pengertian yang jelas dan operasional.
Sedangakan kekurangan dari pendekatan matematika realistik adalah upaya
mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah juga merupakan salah satu
kerugian pembelajaran matematika realistik.
3. Teori belajar yang relevan dengan pendekatan matematika realistik terbagi
menjadi 3 teori yaitu teori piaget, teori burner, dan teori dienes.
4. Menurut Gravemeijer (soedjadi, 20014:2) ada tiga prinsip kunci dalam
merancang pembelajaran dengan pendekatan PMR, yaitu: menemui kembali
secara terbimbing melalui matemisasi progresif (guided re-
invention/progressive mathematizing), fenomena didaktik
(didacticalphenomenology), dan pengembangan model sendiri (“self-
developed models”).
3.2 Saran
Dari makalah ini pemakalah memberi saran kepada pembaca, agar adanya
kesadaran antara pengajar dengan siswa sehingga pembelajaran realistik dapat
berjalan dengan baik. Setiap pengajar diharapkan menguasai bermacam-macam
metode pembelajaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
13