Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGUJIAN HIPOTESIS (DUA RATAAN)

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika

Dosen Pengampu

Muliana, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh
DESLIA RAMANDA (180710035)
SITI MARYAM (180710054)
SAMSIDAR (180710053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah berjudul
“Pengujian Hipotesis (Dua Rataan)”. Penyusunan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah statistika.

Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,khususnya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Aceh Utara , Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1

1.3 Tujuan Masalah ..................................................................................... 1

BAB II ................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Pengujian Hipotesis (Dua Rataan) ........................................ 3

2.2 Rumus – Rumus Pengujian Hipotesis (Dua Rataan) ............................... 3

2.2.1 Sampel Besar (n > 30) .................................................................... 3

2.2.2 Sampel Kecil (n ≤ 𝟑𝟎) ................................................................... 5

BAB III.............................................................................................................. 12

PENUTUP ......................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipotesis umumnya diartikan sebagai suatu pernyataan yangmasih lemah


kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang masih sementara.
Sedangkan hipotesis statistik diartikan sebagai pernyataan atau dugaan mengenai
keadaan populasi yang bersifat sementara yang berbentuk variabel. Hipotesis
statistik harus diuji, karena itu harus bersifat kuantitas (dinyatakan angka – angka)
untuk dapat diterima atau ditolak.

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu


keputusan, yaitu keputusan menerima dan menolak keputusan itu. Dalam
pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya
keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya
resiko dinyatakan dalam probabilitas.

Dalam pengujian hipotesis, terdapat jinis – jenis pengujian yang didasarkan atas
kreteria yang menyertainya. Salah satunya adalah pengujian hipotesis tentang rata
– rata yang menguji hipotesis berkenaan dengan rata – rata populasi yang
didasarkan atas informasi sampelnya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Apakah pengujian hipotesis (dua rataan) itu?


2. Rumus- rumus apa saja yang digunakan dalam pengujian hipotesis (dua
rataan)?
3. Langkah- langkah apa sajakah yang digunakan dalam pengujian hipotesis
(dua rataan)?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah dalam makalah ini, sebagai berikut:

1
1. Dapat menjelaskan tentang pengujian hipotesis (dua rataan)
2. Dapat mengunakan rumus- rumus yang digunakan pengujian hipotesis (dua
rataan)
3. Dapat menjelaskan langkah- langkah yang digunakan dalam pengujian
hipotesis (dua rataan)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengujian Hipotlesis (Dua Rataan)

Uji hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya perbedaan (kesamaan) rata antara dua buah data. Salah satu teknik analisis
analitik statistik untuuk menguji hipotesis dua rata – rata. Pengujian ini
merupakan uji statistik parametrik yang tentu saja harus memenuhi asumsi.

2.2 Rumus – Rumus Pengujian Hipotesis (Dua Rataan)

2.2.1 Sampel Besar (n > 30)


Untuk pengujian hipotesis beda dua rata – rata dengan sampel besar (n >
30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z (Hasan: 2001:151).
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
1. Formula Hipotesis
a. Formula pertama
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2

𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2

b. Formula Kedua
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 < 𝜇2

c. Formula Ketiga

𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2

𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
2. Penentuan nilai α dan nilai Z tabel (Zø)

Mengambil nilai α sesuai soal (kebijakan), kemudian menentukan nilai Zø atau


Zø/2 dari tabel

3. Kiteria Pengujian

3
a) Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 𝑑𝑎𝑛 𝐻0 : 𝜇1 > 𝜇2 :
1) H0 diterima jika Z0 ≤ Zα
2) H0 ditolak jika Z0 > Zα
b) Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 dan 𝐻0 : 𝜇1 < 𝜇2 :
1) H0 diterima jika Z0 ≥ -Zα
2) H0 ditolak jika Z0 < - Zα
c) Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 dan 𝐻0 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
1) H0 diterima jika -Zα /2 ≤ Z0 ≤ Zα /2
2) H0 ditolak jika Z0 > Zα/2 atau Z0 < - Zα/2
4. Uji Statistik
a) Jika simpangan baku populasi diketahui:
𝑥
̅̅̅̅−𝑥
̅̅̅̅ 𝜎2 𝜎2
𝑍0 = 𝜎𝑥̅2̅̅̅−𝑥̅2̅̅̅ dengan 𝜎𝑥 𝑥2 = √𝑛1 + 𝑛2
̅̅̅1 − ̅̅̅
1 2 1 2

b) Jika simpangan baku populai tidak diketahui:

𝑥
̅̅̅̅−𝑥
̅̅̅̅ 𝑠2 𝑠2
𝑍0 = 𝑠𝑥̅̅2̅̅−𝑥̅̅2̅̅ dengan 𝑠𝑥 𝑥2 = √𝑛1 + 𝑛2
̅̅̅1 − ̅̅̅
1 2 1 2

5. Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0
1. Jika H0 diterima maka H1 ditolak
2. Jika H0 ditolak maka H1 diterima

Contoh soal

Seorang berpendapat bahwa rata – rata jam kerja guru di Negara A dan
Negara B sama dengan alternative A lebih besar daripada B. Untuk itu, diambil di
kedua negara, masing – masing 100 dan 70 dengan rata – rata dan simpangan
baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat
tersebut dengan taraf nyata 5%! ( varians/ simpangan baku kedua populasi sama
besar).

Penyelesaian:

4
n1 = 100 𝑥̅ 1 = 38 s1 = 9

n2 = 70 𝑥̅ 2 = 35 s2 = 7

1. Formulasi Hipotesisnya:
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2
2. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya:
α = 5% = 0,5
Z0,05 = 1,64
3. Kreteria Pengujian
H0 diterima apabila Z0 ≤ 1,64
H0 ditolak apabila Z0 > 1,64
4. Uji Statistik

𝑠12 𝑠22
𝑠𝑥
̅̅̅1 − ̅̅̅
𝑥2 = √ +
𝑛1 𝑛2

92 72
𝑠𝑥 𝑥2 = √
̅̅̅1 − ̅̅̅ +
100 70

= 1,23

̅̅̅2 − ̅̅̅
𝑥 𝑥2
𝑍0 =
𝑠𝑥
̅̅̅1 − ̅̅̅
𝑥2
̅38
̅̅̅ − ̅36
̅̅̅
𝑍0 = = 2,44
1,23
5. Kesimpulan
Karena Z-0 = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka H0 ditolak. Jasi rata- rata jam kerja
guru di negara A dan negara B adalah tidak sama.

2.2.2 Sampel Kecil (n ≤ 𝟑𝟎)


Untuk pengujian dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30). Uji statistiknya
menggunakan distribusi t( Hasan: 2001:153)

5
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah:

1) Formulasi Hipotesis
a. Formula pertama
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2

𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2

b. Formula Kedua
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 < 𝜇2

c. Formula Ketiga

𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2

𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2

2) Penentuan nilai α dan nilai t tabel (tα)


Mengambil nilai α sesuai soal ( kebijakan ), kemudian menentukan nilai
tα atau tα/2 dari tabel.
3) Kreteria Pengujian
a. Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 𝑑𝑎𝑛 𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2
1. H0 diterima jika t0 ≤ tα
2. H0 ditolak t0 > tα
b. Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 dan 𝐻1 : 𝜇1 < 𝜇2
1. H0 diterima jika t0 ≥ tα
2. H0 ditolak t0 < -tα
c. Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 dan 𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
1. H0 diterima jika -tα/2 ≤ t0 ≤ -tα/2
2. H0 ditolak t0 > tα/2 atau t0 < -tα/2
4) Uji statistik
a) Untuk pengamatan tidak berpasangan:
𝑥1 − 𝑥2
𝑡0 =
(𝑛 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22 1 1
√ 1 ( 𝑛1 𝑛2 )
+
𝑛1 + 𝑛2 − 2

6
t0 memiliki distribusi dengan db = n1 + n2 – 2

b) Untuk pengamatan berpasangan :

𝑑
𝑡0 = 𝑠
𝑑
√𝑛

Keterangan:

𝑑 = rata – rata dari nilai d

𝑠𝑑 = simpangan baku d

𝑛 = banyaknya pasangan

𝑡0 = memiliki distribusi dengan db = n -1

5) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0.
a. Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b. Jika H0 ditolak maka H1 diterima

Contoh soal:

Sebuah instansi pendidikan mengadakan pelatihan calon pendidik.


Sampel sebanyak 15 orang dengan metode biasa dan 12 orang dengan metode
terprogram. Pada akhir pelatihan diberi evaluasi dengan materi yang sama.
Kelas pertama mencapai nilai rata – rata 80 dengan simpangan baku 4 dan kelas
kedua rata – rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode
pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama! Gunakanlah taraf nyata 5%!
Asumsikan kedua populasi menghampiri normal dengan varians yang sama!

Penyelesaian:

n1 = 15 s1 = 4 𝑥1 = 80

7
n2 = 12 s2 = 4,5 𝑥2 = 75

1. Formulasi hipotesisnya:
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
2. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
α = 5% = 0,05
𝛼
= 0,025
2

𝑑𝑏 = 15 + 12 -2 = 25
t0,25/25 = 2,060
3. Kreteria pengujian :
H0 diterima jika -2,060 ≤ t0 ≤ 2,060
H0 ditolak t0 > 2,060 atau t0 < -2,060
4. Uji statistik

𝑥1 − 𝑥2
𝑡0 =
(𝑛 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22 1 1
√ 1 (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 + 𝑛2 − 2 1 2

80 − 75
𝑡0 =
2
√(15 − 1)4,5 ( 1 + 1 )
15 + 12 − 2 15 12
= 38,0625
5. Kesimpulan
Karena t0 = 38,0625 > t0,025:25 = 2,060 maka H0 ditolak. Jadi kedua metode
yang digunakan dalam pelatihan tidak sma hasilnya.

8
Contoh lain:

Dua pendekatan dalam pembelajaran bangun ruangdiberikan kepada dua


kelompok siswa. Sample acak yang terdiri dari 11 siswa diberi pendekatan A dan
11 siswa diberi pendekatan B. Hasil uji setelah diberi kedua pendekatan tersebut
sebagai berikut:

Pendekatan A 6 7 7 8 6 7 6 8 8 6 6
Pendekatan B 8 8 8 6 6 6 7 7 7 7 7

Dalam taraf nyata α = 5%, tentukan kedua macam pendekatan itu sama baiknya
atau tidak?

Jawab:
75
Pendekatan A : 𝑋𝐴 = 11 = 6,81 nA = 11

77
Pendekatan B: 𝑋𝐵 = 11 = 7 nB = 11

(XA - 𝑋𝐴 )2 (XB - 𝑋𝐵 )2
(6-6,81) 2 = 0,6561 (8-7) 2 =1
(7-6,81) 2 =0,0361 (8-7) 2 =1
(7-6,81) 2 =0,0361 (8-7) 2 =1
(8-6,81) 2 =1,4161 (6-7) 2 =1
(6-6,81) 2 =0,6561 (6-7) 2 =1
(7-6,81) 2 =0,0361 (6-7) 2 =1
(6-6,81) 2 =0,6561 (7-7) 2 =0
(8-6,81) 2 =1,4161 (7-7) 2 =0
(8-6,81) 2 =1,4161 (7-7) 2 =0
(6-6,81) 2 =0,6561 (7-7) 2 =0
(6-6,81) 2 =0,6561 (7-7) 2 =0
7,6371 6

∑(𝑋𝐴− 𝑋𝐴 )2
SA = √ 𝑛−1

7,6371
SA = √ = √0,76371 = 0,84
10

9
∑(𝑋𝐵− 𝑋𝐵 )2
SB = √ 𝑛−1

6
SB = √7 = √0,6 = 0,775

Langkah pengujian:

a. Menentukan H0 dan H1

H0 : 𝜇𝐴 − 𝜇𝐵 = 0

H1 : 𝜇𝐴 − 𝜇𝐵 ≠ 0

b. menentukan level of significance

Tingkat toleransi kesalahan (α) = 5%

c. Kreteria Pengujian

nA + nB – 2 =11+11-2 =20 ≤ 30, maka digunakan nilai t tabel dan pengujian


untuk dua sisi.

𝛼 5%
t( 2 ; 𝑑𝑓( nA + nB – 2)) = 𝑡 ( ; 𝑑𝑓( 11 + 11 – 2))
2

= 𝑡(2,5%; 𝑑𝑓 (20)) = 2,086

H0 diterima jika -2,086 ≤ t hitung ≤ +2,086 dan H0 ditolak jika t hitung < -2,086 atau
t hitung > +2,086

d. Pengujian

𝑋𝐴− 𝑋𝐵
thitung =
(𝑛 −1)𝑠2 2
𝐴 +(𝑛𝐵 −1)𝑠𝐵 ( 1 + 1 )
√ 𝐴
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 −2 𝑛𝐴 𝑛𝐵

6,81−7
thitung = 2 (11−1)+0,7752 (11−1) 1
√0,874 ( + )
1
11+11−2 11 11

−0,9
thitung = 7,174 1
√ ( )
20 11

−0,9 −0,9 −0,9


thitung = = = 0,343 = −2,624
√0,659−0,18 √0,118

10
e. Kesimpulan

Karena t hitung = -2,624 < -2,086 maka H0 ditolak. Berarti kewdua macam
pendekatan itu sama baiknya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Uji dua rata – rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya
perbedaan dua kelompok data. Agar uji kesamaan rata – rata dapat dilakukan,
maka beberapa persyaratannya haruslah dipenuhi `terlebih dahulu yaitu masing –
masing datanya dipilih secara acak berdistribusi normal, dan homogen. Iji t
tersebut banyak sekali ragamnya, sehingga penggunanya disesuaikan dengan
karakteristik datanya. Uji t tersebut terbatas untuk mencari perbedaan dua
kelompok data yang dicari perbedaannya sebaiknya tidak terlalu besar perbedaan
jumlah anggota sampelnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, M.Hasan. 2001. Pokok – pokok Materi Statistik 2 ( Statistik Inferensif).
Jakarta: Bumi Aksara

Sunandar, dkk. 2013. Metode Statistika Hipotesis Dua Rata- Rata. Palembang:
Universitas Sriwijaya

https://dokumen.tips/documents/makalah-uji-hipotesis-dua-rata-rata.html

13

Anda mungkin juga menyukai