Dosen Pengampu
Disusun Oleh
DESLIA RAMANDA (180710035)
SITI MARYAM (180710054)
SAMSIDAR (180710053)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah berjudul
“Pengujian Hipotesis (Dua Rataan)”. Penyusunan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah statistika.
Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
BAB III.............................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengujian hipotesis, terdapat jinis – jenis pengujian yang didasarkan atas
kreteria yang menyertainya. Salah satunya adalah pengujian hipotesis tentang rata
– rata yang menguji hipotesis berkenaan dengan rata – rata populasi yang
didasarkan atas informasi sampelnya.
1
1. Dapat menjelaskan tentang pengujian hipotesis (dua rataan)
2. Dapat mengunakan rumus- rumus yang digunakan pengujian hipotesis (dua
rataan)
3. Dapat menjelaskan langkah- langkah yang digunakan dalam pengujian
hipotesis (dua rataan)
2
BAB II
PEMBAHASAN
Uji hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya perbedaan (kesamaan) rata antara dua buah data. Salah satu teknik analisis
analitik statistik untuuk menguji hipotesis dua rata – rata. Pengujian ini
merupakan uji statistik parametrik yang tentu saja harus memenuhi asumsi.
𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2
b. Formula Kedua
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 < 𝜇2
c. Formula Ketiga
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
2. Penentuan nilai α dan nilai Z tabel (Zø)
3. Kiteria Pengujian
3
a) Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 𝑑𝑎𝑛 𝐻0 : 𝜇1 > 𝜇2 :
1) H0 diterima jika Z0 ≤ Zα
2) H0 ditolak jika Z0 > Zα
b) Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 dan 𝐻0 : 𝜇1 < 𝜇2 :
1) H0 diterima jika Z0 ≥ -Zα
2) H0 ditolak jika Z0 < - Zα
c) Untuk 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 dan 𝐻0 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
1) H0 diterima jika -Zα /2 ≤ Z0 ≤ Zα /2
2) H0 ditolak jika Z0 > Zα/2 atau Z0 < - Zα/2
4. Uji Statistik
a) Jika simpangan baku populasi diketahui:
𝑥
̅̅̅̅−𝑥
̅̅̅̅ 𝜎2 𝜎2
𝑍0 = 𝜎𝑥̅2̅̅̅−𝑥̅2̅̅̅ dengan 𝜎𝑥 𝑥2 = √𝑛1 + 𝑛2
̅̅̅1 − ̅̅̅
1 2 1 2
𝑥
̅̅̅̅−𝑥
̅̅̅̅ 𝑠2 𝑠2
𝑍0 = 𝑠𝑥̅̅2̅̅−𝑥̅̅2̅̅ dengan 𝑠𝑥 𝑥2 = √𝑛1 + 𝑛2
̅̅̅1 − ̅̅̅
1 2 1 2
5. Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0
1. Jika H0 diterima maka H1 ditolak
2. Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh soal
Seorang berpendapat bahwa rata – rata jam kerja guru di Negara A dan
Negara B sama dengan alternative A lebih besar daripada B. Untuk itu, diambil di
kedua negara, masing – masing 100 dan 70 dengan rata – rata dan simpangan
baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat
tersebut dengan taraf nyata 5%! ( varians/ simpangan baku kedua populasi sama
besar).
Penyelesaian:
4
n1 = 100 𝑥̅ 1 = 38 s1 = 9
n2 = 70 𝑥̅ 2 = 35 s2 = 7
1. Formulasi Hipotesisnya:
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2
2. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya:
α = 5% = 0,5
Z0,05 = 1,64
3. Kreteria Pengujian
H0 diterima apabila Z0 ≤ 1,64
H0 ditolak apabila Z0 > 1,64
4. Uji Statistik
𝑠12 𝑠22
𝑠𝑥
̅̅̅1 − ̅̅̅
𝑥2 = √ +
𝑛1 𝑛2
92 72
𝑠𝑥 𝑥2 = √
̅̅̅1 − ̅̅̅ +
100 70
= 1,23
̅̅̅2 − ̅̅̅
𝑥 𝑥2
𝑍0 =
𝑠𝑥
̅̅̅1 − ̅̅̅
𝑥2
̅38
̅̅̅ − ̅36
̅̅̅
𝑍0 = = 2,44
1,23
5. Kesimpulan
Karena Z-0 = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka H0 ditolak. Jasi rata- rata jam kerja
guru di negara A dan negara B adalah tidak sama.
5
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah:
1) Formulasi Hipotesis
a. Formula pertama
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2
b. Formula Kedua
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 < 𝜇2
c. Formula Ketiga
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
6
t0 memiliki distribusi dengan db = n1 + n2 – 2
𝑑
𝑡0 = 𝑠
𝑑
√𝑛
Keterangan:
𝑠𝑑 = simpangan baku d
𝑛 = banyaknya pasangan
5) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0.
a. Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b. Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh soal:
Penyelesaian:
n1 = 15 s1 = 4 𝑥1 = 80
7
n2 = 12 s2 = 4,5 𝑥2 = 75
1. Formulasi hipotesisnya:
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
2. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
α = 5% = 0,05
𝛼
= 0,025
2
𝑑𝑏 = 15 + 12 -2 = 25
t0,25/25 = 2,060
3. Kreteria pengujian :
H0 diterima jika -2,060 ≤ t0 ≤ 2,060
H0 ditolak t0 > 2,060 atau t0 < -2,060
4. Uji statistik
𝑥1 − 𝑥2
𝑡0 =
(𝑛 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22 1 1
√ 1 (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 + 𝑛2 − 2 1 2
80 − 75
𝑡0 =
2
√(15 − 1)4,5 ( 1 + 1 )
15 + 12 − 2 15 12
= 38,0625
5. Kesimpulan
Karena t0 = 38,0625 > t0,025:25 = 2,060 maka H0 ditolak. Jadi kedua metode
yang digunakan dalam pelatihan tidak sma hasilnya.
8
Contoh lain:
Pendekatan A 6 7 7 8 6 7 6 8 8 6 6
Pendekatan B 8 8 8 6 6 6 7 7 7 7 7
Dalam taraf nyata α = 5%, tentukan kedua macam pendekatan itu sama baiknya
atau tidak?
Jawab:
75
Pendekatan A : 𝑋𝐴 = 11 = 6,81 nA = 11
77
Pendekatan B: 𝑋𝐵 = 11 = 7 nB = 11
(XA - 𝑋𝐴 )2 (XB - 𝑋𝐵 )2
(6-6,81) 2 = 0,6561 (8-7) 2 =1
(7-6,81) 2 =0,0361 (8-7) 2 =1
(7-6,81) 2 =0,0361 (8-7) 2 =1
(8-6,81) 2 =1,4161 (6-7) 2 =1
(6-6,81) 2 =0,6561 (6-7) 2 =1
(7-6,81) 2 =0,0361 (6-7) 2 =1
(6-6,81) 2 =0,6561 (7-7) 2 =0
(8-6,81) 2 =1,4161 (7-7) 2 =0
(8-6,81) 2 =1,4161 (7-7) 2 =0
(6-6,81) 2 =0,6561 (7-7) 2 =0
(6-6,81) 2 =0,6561 (7-7) 2 =0
7,6371 6
∑(𝑋𝐴− 𝑋𝐴 )2
SA = √ 𝑛−1
7,6371
SA = √ = √0,76371 = 0,84
10
9
∑(𝑋𝐵− 𝑋𝐵 )2
SB = √ 𝑛−1
6
SB = √7 = √0,6 = 0,775
Langkah pengujian:
a. Menentukan H0 dan H1
H0 : 𝜇𝐴 − 𝜇𝐵 = 0
H1 : 𝜇𝐴 − 𝜇𝐵 ≠ 0
c. Kreteria Pengujian
𝛼 5%
t( 2 ; 𝑑𝑓( nA + nB – 2)) = 𝑡 ( ; 𝑑𝑓( 11 + 11 – 2))
2
H0 diterima jika -2,086 ≤ t hitung ≤ +2,086 dan H0 ditolak jika t hitung < -2,086 atau
t hitung > +2,086
d. Pengujian
𝑋𝐴− 𝑋𝐵
thitung =
(𝑛 −1)𝑠2 2
𝐴 +(𝑛𝐵 −1)𝑠𝐵 ( 1 + 1 )
√ 𝐴
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 −2 𝑛𝐴 𝑛𝐵
6,81−7
thitung = 2 (11−1)+0,7752 (11−1) 1
√0,874 ( + )
1
11+11−2 11 11
−0,9
thitung = 7,174 1
√ ( )
20 11
10
e. Kesimpulan
Karena t hitung = -2,624 < -2,086 maka H0 ditolak. Berarti kewdua macam
pendekatan itu sama baiknya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uji dua rata – rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya
perbedaan dua kelompok data. Agar uji kesamaan rata – rata dapat dilakukan,
maka beberapa persyaratannya haruslah dipenuhi `terlebih dahulu yaitu masing –
masing datanya dipilih secara acak berdistribusi normal, dan homogen. Iji t
tersebut banyak sekali ragamnya, sehingga penggunanya disesuaikan dengan
karakteristik datanya. Uji t tersebut terbatas untuk mencari perbedaan dua
kelompok data yang dicari perbedaannya sebaiknya tidak terlalu besar perbedaan
jumlah anggota sampelnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, M.Hasan. 2001. Pokok – pokok Materi Statistik 2 ( Statistik Inferensif).
Jakarta: Bumi Aksara
Sunandar, dkk. 2013. Metode Statistika Hipotesis Dua Rata- Rata. Palembang:
Universitas Sriwijaya
https://dokumen.tips/documents/makalah-uji-hipotesis-dua-rata-rata.html
13