Anda di halaman 1dari 20

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN BERPENYEBUT SAMA DAN

TIDAK SAMA PADA KELAS 4

Di
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 2

NAMA ANGGOTA : SRI WULANDARI (1052021038 )


LUICY ANGGRIVIA ( 105202140 )
JIHAN AYU FADILA ( 1052021039)

Mata Kuliah : Matematika Lanjut MI / SD


Nama Dosen : NINA RAHAYU, M.Pd.
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH
IAIN LANGSA
TAHUN 2023

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang.dengan ini kami panjatkan puji syukur khadirat-NYA yang telah melimpahkan
rahmat-NYA kepada kami.sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama Dan Tidak Sama Pada
Kelas 4”
Adapun makalah ”Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama Dan
Tidak Sama Pada Kelas 4”ini telah kami berusaha dan tentunya dengan bantuan dari
pihak ,sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Langsa, Maret 2023

iii
iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................3

BAB IIPEMBAHASAN..................................................................................................4
2.1 Pengertian Bilangan Pecahan...........................................................................4
2.2 Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan pada Bilangan Pecahan.......5

BAB IIIPENUTUP........................................................................................................10
3.1 kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

v
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
dewasa ini, menunjukan bahwa matematika semakin dibutuhkan dalam
perkembangan hidup manusia. Semakin tinggi perkembangan IPTEK, maka
semakin tinggi pula tuntutan terhadap ilmu pengetahuan matematika agar dapat
membantu dalam memenuhi segala tuntutan yang ada dalam kehidupan, yakni
beberapa persoalan dalam melakukan berbagai macam perhitungan untuk
menemukan hal-hal yang bersifat penting dan memiliki peran penting dalam ilmu
matematika itu sendiri. Dengan demikian, ilmu matematika sudah menjadi
kebutuhan setiap individu dalam memecahkan sekelumit masalah, baik itu dalam
bangku pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan begitu pentingnya peran dari ilmu pengetahuan matematika
dalam kehidupan, maka setiap orang merasa perlu untuk belajar matematika,
khususnya materi pecahan. Pecahan berasal dari sebuah kata pecah, yang berarti
suatu benda atau bagian yang terbagi menjadi beberapa bagian yang sama, dan
secara simbolis pecahan berasal dari bilangan bulat yang dibagi menjadi beberapa
bagian yang berjumlah sama. Pecahan dilambangkan dengan simbol a/b, dengan a
sebagai pembilang dan b penyebut. Dalam pecahan terbagi atas beberapa materi
yaitu: konsep pecahan dan operasi hitung pecahan (penjumlahan dan
pengurangan). Materi pecahan yang khusus untuk kelas IV adalah penjumlahan
pecahan biasa, yang menjelaskan bagaimana cara menjumlahkan pecahan, baik itu
pecahan sama penyebut sampai pada pecahan tidak sama penyebut. Cara
menjumlah pecahan sama penyebut dan pecahan tidak sama penyebut tentu
berbeda antara sama lain, oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan adalah
penanaman konsep penjumlahan pecahan tersebut, untuk memenuhi hasil belajar
yang diharapkan.
Setiap guru mengharapkan seluruh siswa memperoleh nilai yang bagus
3

pada materi yang diajarkan, khususnya pada materi penjumlahan pecahan biasa,yang
diharapkan memenuhi indikator nilai yang bagus atau tuntas pada materi
tersebut. Namun demikian kenyataannya, setiap kali diadakan evalusasi masih ada
siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah atau belum mencapai indikator
nilai yang diharapkan. Dari kondisi tersebut, menuntut seorang guru untuk
berinovasi dengan menerapkan pembelajaran yang sedemikian rupa atau
pembelajaran yang menarik sehingga para siswa termotivasi untuk giat dalam
belajar, khususnya pada materi penjumlahan pecahan biasa yang akan diajarkan.
Dalam menanamkan konsep penjumlahan pecahan pada
pembelajaran, lebih dahulu memperhatikan perkembangan dari setiap individu,
serta daya serap siswa terhadap materi pembelajaran, dan juga proses penyajian
dari materi yang menarik. sehingga perhatian siswa untuk belajar bisa lebih baik.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perkembangan individu dari
setiap siswa membuat hasil belajar siswa rendah, khususnya hasil belajar siswa
pada materi penjumlahan pecahan. Pada umumnya siswa kurang mampu untuk
langsung menjumlah pecahan. Hal ini yang menyebabkan penanaman konsep
penjumlahan pecahan biasa belum dapat terpenuhi dengan baik.
Ketidakpahaman tehadap materi penjumlahan pecahan biasa akan
menyebabkan para siswa belum memiliki bekal yang memadai dalam pemecahan
masalah berkaitan dengan materi selanjutnya yang berhubungan dengan
penjumlahan pecahan biasa
4

1.2 Rumusan Masalah


1. Konsep dasar pecahan dari pembelajaran kelas 4 ?
2. Langkah pembelajaran pecahan pada kelas 4
1.3 Tujuan Penelitian
1.Siswa dapat mengenal bentuk pecahan
2. Siswa dapat menyebutkan dan menuliskan bentuk pecahan
3. Siswa dapat mengetahui aturan penjumlahan pecahan dan pengurangan
4. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan pecahan dengan peneyebut yang sama dan
peneyebut yang berbeda.
1.4 Manfaat Penelitian
1 Siwa dapat menulis pecahan
2.Siswa dapat menentukan dua pecahan yang senilai
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bilangan Pecahan


Istilah bilangan pecahan dalam ilmu matematika terdiri dari pembilang dan
penyebut. Pada hakikatnya, bilangan pecahan ini digunakan untuk bagaimana cara
menyederhanakan pembilang dan penyebut, karena penyederhanaan pembilang dan
penyebut ini dapat memudahkan proses operasi aritmatika sehingga tidak menghasilkan
angka yang terlalu besar namun tetap memiliki nilai yang sama.
Menurut para ahli Bilangan Pecahan adalah bilangan rasional yang ditulis dalam
bentuk a/b. Dengan ketentuan, a merupakan pembilang dan b merupakan
penyebut.Sebagai penyebut, syarat yang harus dipenuhi b adalah b ≠ 0. Artinya,
nilai b tidak boleh sama dengan nol.

Pecahan yang dipelajari siswa di SD/MI, sebetulnya merupakan bagian dari bilangan rasional
yang dapat ditulis dalam bentuk dengan a dan b merupakan bilangan bulat dan b tidak sama
dengan nol. Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk dari: (1)
pecahan biasa, (2) pecahan desimal, (3) pecahan persen, dan (4) pecahan campuran.
Kata pecahan yang berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil atau bagian dari keseluruhan. Penulisan lambang pecahan meliputi 2
bagian yaitu pembilang dan penyebut yang dipisahkan oleh garis lurus (–) dan bukan garis
miring (/). Contoh , dan seterusnya, bukan 1/2, 2/3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

5
NO
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
1. PENDAHULUAN 1. Salam pembuka 10 Menit
2. Perwakilan peserta didik diminta untuk
memimpin do’a bersama
3. Peserta didik diajak bersama-sama
menyanyikan lagu Indonesia Raya yang
dilanjutkan salam dan tepuk PPK,(Religius,
disiplin, Nasionalisme
4. Peserta didik dicek kehadirannya oleh guru
5. Peserta didik bertanya jawab dengan guru
terkait materi sebelumnya dan melalui
media power point guru menayangkan
gambar yang menunjukkan tentang pecahan
senilai, mengaitkan dengan pelajaran hari
kemaren dan mengarahkan peserta didik
untuk bertanya dan mengemukakan
pendapatnya (Apersepsi, menanya)

6
a. Apakah kamu memahami gambar di atas ?
b. Siapakah yang berani ke depan menjelaskan
tetang gambar di atas ?
6. Peserta didik menyimak penjelasan guru
terkait tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(Comunication)
7. Guru memberi motivasi kepada peserta didik
agar semangat mengikuti pelajaran

2. KEGIATAN INTI Tahap 1 85 Menit


(Orientasi peserta didik pada masalah)
1. Melalui media power point peserta didik
mengamati video permasalahan anak yang
berebut kue. (mengamati)
2. Peserta didik menyimak sedikit penjelasan
dari guru yang berhubungan dengan video yang
telah diamati yakni : a. Ibu ketiga anak itu
memberi 1 kue, bagaimana pembagian kue
yang tepat untuk 2 anak itu jika kuenya hanya
satu? b. Jika ada 2 kue dan 4 anak seperti
apa pembagian kue untuk masing-masing anak?

7
3. Peserta didik diarahkan untuk
mengemukakan pendapat atau bertanya
berkaitan dengan apa yang disampaikan guru
jika ada hal yang belum dipahami. (Menanya)

Tahap 2
( Mengorganisasi peserta didik untuk
belajar)
4. Peserta didik dikelompokkan menjadi 5
kelompok dan dibagikan LKPD serta
mendapatkan pengarahan dari guru tentang
permasalahan yang harus diselesaikan
bersama kelompok yang akan dibentuk yakni :
a. Peserta didik diarahkan bahwa hasil
pengamatan dan analisis akan didiskusikan
bersama kelompoknya dan dituangkan dalam
LKPD.( communication) b. Peserta didik
diarahkan bahwa nanti perwakilan kelompok
akan mempresentasikan tugas hasil diskusi
kelompok c. Peserta didik berdiskusi
membagi tugas untuk pengumpulan data
penyelesaian permasalahan dan mengajukan
pertanyaan atas bentuk tugas yang belum
dipahami.(communication ,menanya)

Tahap 3
(Membimbing Penyelidikan individu atau
kelompok)
5. Peserta didik dalam kelompoknya dibimbing
untuk menggali data dan penyelidikan data
serta sumber untuk penyelesaian permasalahan
pembelajaran. ( menggali informasi )
6. Peserta didik sesuai tugasnya
melaksanakan pengumpulan dan penyelidikan

8
data untuk bahan penyelesaian permasalahan
yang akan didiskusikan bersama
kelompoknya. (Communication, Creativity
and Innovation, collaboration, problem
solving)
7. Peserta didik dipantau guru dalam
kegiatan penyelidikan dan pengumpulan data
dan guru juga melakukan penguatan serta
bimbingan terhadap tugas pengumpulan dan
penyelidikan data penyelesaian masalah
pembelajaran. (Communication)
8. Peserta didik melanjutkan menggali data
penyelesaian masalah yang akan
didiskusikan dan menyelesaikan tugas sesuai
arahan dan penguatan dari guru tentang proses
penyelesaian tugas.(Communication, Creativity
and Innovation, collaboration)

Tahap 4
( Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya )
9. Peserta didik berdiskusi menganalisis dan
menyimpulkan penyelesaian permasalahan
dan dituangkan dalam LKPD serta
mempersiapkan hasil tugas yang tertuang
dalam LKPD untuk dipresentasikan
(Communication, Creativity and Innovation,
collaboration)

Tahap 5
(Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
10. Perwakilan setiap kelompok presentasi
menyampaikan hasil tugasnya di depan kelas

9
dan kelompok lain mengklarifikasi dan
mengapresiasi. ( Mengomunisasikan,
Creativity and Innovation, collaboration )
11. Sebagai fasilitator guru membimbing
peserta didik yang kesulitan saat presentasi.
12. Setelah semua kelompok menyelesaikan
presentasi serta saling memberi apresiasi,
dan dilanjutkan dengan merangkum serta
menyimpulkan
13. Peserta didik diberikan penghargaan
serta masukan dan penguatan terhadap hasil
tugas semua kelompok. ( memotivasi)
3. PENUTUP 1. Peserta didik bersama guru merefleksikan 10 Menit
pembelajaran hari ini.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi).
3. Melakukan penilaian hasil belajar dengan tes
evaluasi tertulis.
4. Peserta didik diberikan rencana tindak lanjut
(RTL) dengan berupa informasi materi
selanjutnya dan tugas di rumah.
5. Peserta didik mendapatkan pesan moral yang
bisa diambil dari pembelajaran ini, yaitu untuk
senantiasa memahami makna pecahan senilai
sehingga mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari hari

10
Konsep bilangan pecahan dapat dihubungkan dengan konsep besar (luas), panjang,
maupun himpunan.

Gambar yang mewakili bilangan 1 dan gambar yang mewakili bilangan ¼ sebagai berikut:

Luas daerah keseluruhan Luas daerah yang mewakili


bilangan 1 diarsir mewakili bilangan ¼

Gambar 1.ilustrasi bilangan 1 dan ¼

11
12

Guru dapat memperlihatkan luas daerah yang mewakili bilangan 1 dan luas
daerah yang mewakili bilangan 1/4

1
Satu satuan panjang yang mewakili bilangan 1

0 ¼ 1
Lambang untuk panjang bagian yang diarsir adalahBilangan pecahan dapat diilustrasikan
sebagai perbandingan himpunan bagianyang sama dari suatu himpunan terhadap
keseluruhan himpunan semula. Gurumemperlihatkan gambar himpunan sebagai berikut.
Banyak anggota himpunan A adalah 4
A

Jika himpunan A dibagi menjadi himpunan-himpunanbagian


A
yangsama, maka setiap himpunan bagianmempunyai satu
anggota dan dibandingkan denganhimpunan A adalah 1/4.
.

2.2 Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan pada Bilangan Pecahan


A. Penjumlahan Bilangan Pecahan
Pada penjumlahan pecahan dibahas tentang penjumlahan pecahan berpenyebut
sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda.

1. Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama


Perhatikan soal berikut:
Hasil penjumlahan
1/5 + 3/5 = …..
Untuk mencari hasil penjumlahan itu, kita dapat menggunakan bangun dataryang
tampak seperti gambar berikut.
13

1/5

3/5

4/5
Gambar 2. Ilustrasi Penjumlahan Bilangan Pecahan Berpenyebut Sama
Pada Gambar 2.tersebut nampak jelas luas bagian yang diarsir sama. Karenaluas
bagiannya telah sama, maka kita dapat menggabungkan bagian- bagianyang diarsir,
sehingga dari gambar di atas, tampak bahwa 1/5 + 3/5 = 4/5
Penyelesaian dengan algoritma, masalah di atas dapat diselesaikan sebagaiberikut:
1/5 + 3/5 = (1+3)/5 = 4/5.
Atau dengan kata lain:
a/c + b/c = a+b/c
2. Penjumlahan Bilangan Pecahan Berpenyebut Berbeda
Perhatikan soal berikut ini!
Hasil penjumlahan
2/3 + 1/4 =….
Untuk mencari hasil penjumlahan itu, perhatikan ilustrasi seperti gambar berikut.

2/3 + 1/4

Di samakan penyebutnya menjadi 12 karena 3 x 4 = 12

8/12 + 3/12

11/12
Gambar 3. Ilustrasi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Berbeda
14

Berdasarkan gambar 3. tersebut, kita tidak dapat langsung menjumlahkan


keduabilangan pecahan dikarenakan “luas daerah yang terarsir berbeda”, sehinggayang
dapat kita lakukan adalah menyamakan luas daerahnya. Langkah yangdapat dilakukan
adalah mencari pecahan senilai dari 2/3 dan 1/4 pecahan senilaiyang dipilih adalah yang
memiliki penyebut yang sama. Mengapa demikian?Agar luas daerah yang diarsir untuk
kedua pecahan tersebut sama.Selanjutnya pecahan 8/12 dan 3/12 ditemukan hasil = 11/12.
Dapat disimpulkan bahwa agar penyebutnya sama, maka dicari KPK darikedua
atau lebih penyebut tersebut. Setelah memiliki penyebut yang sama,maka peserta didik
akan mengingat lagi prosedur untuk penjumlahanberpenyebut sama.

B. Pengurangan Bilangan Pecahan


Pada pengurangan pecahan akan dibahas tentang pengurangan pecahanberpenyebut
sama dan berpenyebut berbeda.
1. Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama.
Perhatikan soal berikut!
Hasil pengurangan
4/7 – 3/7 = ……
Untuk mencari hasil pengurangan itu, kita dapat menggunakan bantuan bangundatar
yang tampak seperti berikut.
4/7

1/7
3/7
Gambar 4. Ilustrasi Pengurangan Bilangan Pecahan Berpenyebut Sama
Gambar 4. Ilustrasi Pengurangan Bilangan Pecahan Berpenyebut SamaSeperti
halnya pada konsep penjumlahan, pada pengurangan bilangan pecahanberpenyebut sama,
besar arsirannya sama, sehingga kita dapat mengambil 3/7 dan 4/7 bagian yang
tersedia,sehingga berdasarkan gambar 4.di atas, tampakbahwa 4/7 – 3/7 = 1/7 .
Penyelesaian dengan algoritma, masalah di atas dapatdiselesaikan sebagai berikut:
4/7 – 3/7 = (4-3)/7 = 1/7
15

Atau dengan kata lain:


a/c – b/c = a-b/c

2. Pengurangan Bilangan Pecahan Berpenyebut Berbeda


Perhatikan soal berikut ini!
Hasil pengurangan
1/2 – 1/3 = …..
Untuk mencari hasil pengurangan itu, kita dapat menggunakan bantuan bangun
datar yang tampak seperti berikut.

1/2

1/3

Disamakan Penyebutnya

3/6

2/6
1/6
Gambar 5. Ilustrasi Pengurangan Bilangan Pecahan Berpenyebut Berbeda
Melalui penggunaan konsep yang sama seperti penjumlahan bilangan pecahan
berpenyebut berbeda, dari gambar di atas, tampak bahwa:
1/2 – 1/3 = 3/6 – 2/6 = 1/6

Penyelesaian tersebut jika kita terapkan dalam pembelajaran, maka langkah yang
dapat kita lakukan adalah:
a. Memengingat kembali konsep pengurangan.
16

b. Konsep pecahan senilai adalah konsep awal atau prasyarat untuk pengurangan
bilangan pecahan berpenyebut beda.
c. Apabila penyebut kedua atau lebih pecahan belum sama, maka samakan
penyebutnya bisa dengan menentukan KPK penyebutnya.
d. Aturan untuk pengurangan bilangan pecahan berpenyebut berbeda, yaitu jika
penyebutnya belum sama maka langkah awal yang dilakukan adalah dapat
mencari pecahan senilai dari masing-masing pecahan sampai penyebutnya sama,
atau dapat mencari KPK dari penyebutnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil bahan ajar dan teori yang telah dikemukakan didapat kesimpulan bahwa
dalam penjumlahan dan pengurangan penyebut sama hanya mengurangkan pembilangnya
saja maka hasil dari penjumlahan dan pengurangan pecahan tersebut didapat hasilnya.
Namun untuk penjumlahan dan pengurangan penyebutnya bedadapat melakukan
penyebutnya sama. Agar penyebutnya sama, maka dicari KPK darikedua atau lebih
penyebut tersebut. Setelah memiliki penyebut yang sama,maka peserta didik akan
mengingat lagi prosedur untuk penjumlahan dan pengurangan berpenyebut sama.

3.2 SARAN
Demikian isi makalah yang kami buat ini semoga bermanfaat bagi kita semua, terutama
bagi kami, adapun harapan kami para kawan-kawan dapat memberikan masukan yang
bermanfaat baik berupa kritik maupun saran, agar makalah kami selanjutnya dapat
berkembang lagi, dan dapat memberika banyak manfaat.

17

Anda mungkin juga menyukai