OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS J / 4
Ni Wayan Nik Lisa
1411031130 / 09
1411031141 / 13
1411031182 / 24
1411031190 / 27
1411031199 / 33
1411031207 / 35
1411031223 / 39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat
penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa
yang mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber
daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan
suatu usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Salah satu
diantaranya
melakukan
evaluasi
kualitas
sistem
pendidikan
secara
menyeluruh.
Perbaikan pendidikan antara lain ditempuh melalui perbaikan model
pembelajaran yang digunakan guru. Penggunaan model pembelajaran yang
tepat dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses belajar
mengajar. Kenyataan di lapangan banyak dijumpai gaya mengajar yang
kurang bervariasi dan belum memanfaatkan kemampuan secara maksimal.
Guru kurang memperhatikan bahwa penggunan metode yang kurang tepat
dapat menyebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan menjadi tidak
efektif dan kurang optimal. Banyaknya model yang ada, seorang guru dituntut
dapat memilih model yang tepat untuk mengajarkan suatu pokok bahasan
tertentu, karena sebenarnya tidak ada model pembelajaran yang paling baik,
setiap model memiliki spesifikasi masing-masing. Suatu model pembelajaran
tertentu mungkin efektif jika digunakan untuk mengajarkan topik tertentu,
bukan berarti model itu efektif juga digunakan untuk menyampaikan topik
lain. Oleh karena itu guru harus mengemas proses pembelajaran agar menjadi
proses pembelajaran yang menyenangkan dan se-efektif mungkin, yaitu salah
satunya
dengan
menggunakan
model
pembelajaran Numbered
Head
Together (NHT).
NHT adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Spencer
Kagan yang di rancang agar seluruh peserta didik lebih mampu menguasai
materi yang di sampaikan dan meningkatnya prestasi akademik peserta didik.
langkah-langkah
(sintaks)
model
BAB II
PEMBAHASAN
jawaban.
Langkah-langkah
tersebut
kemudian
dapat
Pembentukan
kelompok
disesuaikan
dengan
model
yang
berbeda.
Kelompok
yang
dibentuk
merupakan
percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, jenis kelamin dan
kemampuan belajar.
3) Pengajuan pertanyaan (Questioning) dan berpikir bersama (Heads
Together)
Dalam kerja kelompok, guru memberikan pertanyaan/membagikan
LKS kepada setiap anggota kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari.
Pertanyaan dapat bervariasi, dari spesifik sampai yang bersifat umum.
Selanjutnya, setiap anggota kelompok akan berpikir bersama untuk
menjawab dan menyelesaikan pertanyaan dalam LKS. Dalam diskusi
kelompok, siswa berpikir bersama untuk menyelesaikan dan meyakinkan
bahwa setiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada
dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
4) Pemberian jawaban (Answering)
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor tertentu, kemudian
siswa yang nomornya disebut mengacungkan tangannya. Guru memilih
secara acak siswa yang nomornya sama untuk diberikan kesempatan
menjawab pertanyannya yang mewakili jawaban kelompoknya.
5) Memberi kesimpulan
Guru memberikan koreksi atau kesimpulan dari semua pertanyaan
yang telah dijawab oleh siswa dalam diskusi kelompok.
6) Memberikan penghargaan
Pada tahap ini, guru memberikan penghargaan berupa kata-kata
pujian maupun simbol-simbol pada siswa dan memberi nilai yang lebih
tinggi kepada kelompok yang hasil belajarnya lebih baik. Penghargaan ini
dilakukan untuk memacu motivasi belajar siswa, karena motivasi memiliki
peranan penting untuk menentukan kesuksesan suatu pembelajaran.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT)
Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT) adalah sebagai berikut.
1) Kelebihan
bertanya,
berdiskusi,
dan
mengembangkan
bakat
kepemimpinan.
jawba dalam
menghadapi
atau
menyelesaiakn
permasalahan.
2) Kekurangan
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) merupakan
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
struktur-struktur khusus dirancang untuk mempengaruhi pola-pola
interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan
tingkat akademik.
2) Langkah-langkah (sintaks)
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan agar semua pembaca
khususnya calon guru dapat lebih mengetahui tentang model pembelajaran
Numbered Head Together (NHT), sehingga dalam proses pembelajaran kita
dapat memilih model pembelajaran yang tepat digunakan sesuai materi yang
dibelajarkan.
DAFTAR RUJUKAN
Iru, La dan La Ode Safiun Arihi. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode,
Strategi, dan Model-model Pembelajaran. Multi Presindo: Yogyakarta
Ngalimun.2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo: Yogyakarta
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana
Prenada Media Group: Jakarta
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester
: VI/I
Tema/Topik
Sub Tema
Pertemuan ke
: 3 (Tiga)
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yangdijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang
jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, serta dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi dari teks laporan investigasi tentang ciri khusus
makhluk hidup dan lingkungan, serta campuran dan larutan dengan
bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
IPS
3.3
4.3
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.1.1 Menemukan informasi dari teks laporan investigasi
IPS
3.3.1 Menjelaskan kondisi geografis di wilayah Indonesia
3.3.2 Mengidentifikasi pengaruh kondisi geografis di wilayah Indonesia bagi
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakatnya.
4.3.1 Mengidentifikasi ketampakan geografis di Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode penugasan dengan mengamati media teks investigasi di
buku siswa, siswa dapat menemukan informasi mengenai tempat hidup
2.
3.
4.
dengan benar.
Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan dengan menggunakan
media LKS, siswa dapat mengidentifikasi ketampakan geografis di
Indonesia dengan benar.
E. MATERI AJAR
1. Teks Investigasi
Tempat Hidup Tanaman Teh
Selain segelas air putih, secangkir teh merupakan minuman
yang banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Kandungan teh
yang konon bermanfaat bagi tubuh pun sudah banyak diteliti oleh banyak
kalangan. Di Indonesia, kebiasaan minum secangkir teh manis di pagi
Celcius,
maka
pertumbuhan
tanaman
teh
akan
kita
minum
setiap
hari,
dapat diketahui
bahwa
faktor
daerah
pedesaan,
biasanya
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan 10
salam
dan
mengkondisikan
siswa
agar
siap menit
menerima pembelajaran.
2. Guru bersama siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
ini.
1. Guru mengaitkan kegiatan apersepsi dengan materi 80
pembelajaran hari ini dengan menayangkan gambar menit
daerah dataran rendah dan daerah dataran tinggi.
Contoh gambar:
2.
3.
4.
melihat gambar.
Guru menjelaskan materi secara umum mengenai
kenampakan alam di wilayah dataran tinggi dan
5.
6.
7.
8.
9.
yang
nomornya
disebut
oleh
guru
siswa
mendapat
yang
menjawab
tambahan
poin
dengan
bintang
benar,
pada
bintang
yang
didapat
oleh
masing-masing
I.
Hidup
LCD
Proyektor
Kartu nomor
Kartu huruf
PENILAIAN PEMBELAJARAN
a. Penilaian Sikap
No
Nama
K
1
C
2
B
3
SB
4
K
1
C
2
B
3
SB
4
K
1
C
2
B
3
SB
4
Keterangan :
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
SB : Sangat Baik
Berilah dengan tanda centang () pada kolom yang sesuai.
Penskoran = Total Skor
3
b. Penilaian Pengetahuan
Menjawab soal latihan yang dikerjakan di dalam buku latihan siswa.
Skor maksimal 100
Satu soal bernilai 25 poin
c. Penilaian Keterampilan
1) Rubrik Mengidentifikasi Laporan Teks Investigasi
No.
Kriteria
Informasi
penjelasan
umum
Fakta-fakta
berdasarkan
data
Kesimpulan
Sangat Baik
(4)
Mampu
menemukan
informasi
umum
secara tepat,
lengkap,
dan benar.
Mampu
menemukan
informasi
fakta-fakta
yang
terdapat
dalam teks
secara tepat,
lengkap dan
benar.
Mampu
menemukan
kesimpulan
secara tepat,
Perlu
Bimbingan
(1)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Informasi
umum yang
ditemukan
tepat, tetapi
kurang
lengkap.
Informasi
umum yang
ditemukan
kurang
tepat.
Fakta-fakta
yang
ditemukan
tepat, tetapi
kurang
lengkap.
Fakta-fakta
yang
ditemukan
kurang
tepat.
Fakta-fakta
yang
ditemukan
tidak tepat.
Kesimpulan
yang
ditemukan
cukup tepat
Kesimpulan
yang
ditemukan
kurang tepat
Kesimpulan
yang
ditemukan
tidak lengkap
Informasi
umum yang
ditemukan
tidak tepat.
lengkap,
dan benar
tetapi
kurang
lengkap
Keterangan:
Berilah dengan tanda centang () pada kolom yang sesuai.
Penskoran = Total Skor
3