Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponenkomponen yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru
dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam
memberikan pembelajajaran terhadap siswa-siswanya.
Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat hubungannya
dengan perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus mampu
menyesuaikan kondisi perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih mengembangkan
sesuatu pembelajaran atau metode yang harus dilakukan ketika melakukan pembelajaran
kepada siswanya.
Ada banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam memilih metode pembelajaran, guru tidak boleh memilih secara asal-asalan. Metode
yang digunakan haruslah metode yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan
individu diantara siswa, yang dapat memberi feedback dan inisiatif murid untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya. Dapat dikatakan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran,
tergantung pada efektif tidaknya metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran.
Namun berdasarkan hasil pengamatan, dengan metode pembelajaran konvesional
yang selama ini diterapkan oleh seorang guru, hasil pembelajaran yang diinginkan belum
dapat tercapai secara optimal, karena siswa belum diberi kesempatan secara luas untuk
mengembangkan minat, bakat, dan kemampuannya. Pembelajaran yang dilakukan terkesan
monoton dan tidak menggairahkan siswa untuk belajar lebih aktif lagi.

Hal itu

mengakibatkan siswa kurang berminat untuk mengikuti dan melaksanakan proses


pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak dapat tercapai secara
optimal.

Pada dasarnya metode pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu
pertama siswa dipandang sebagai objek belajar, dalam hal ini pembelajaran menuntut
keaktifan guru. Kedua siswa sebagai subjek dan objek belajar, siswa dituntut keaktifannya
dalam proes pembelajaran.

1.2

Rumusan Masalah

Dalam makalah ini masalah yang perlu dipecahkan dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa itu pengertian pembelajaran induktif ?
2. Bagaimana ciri-ciri dalam strategi pembelajaran induktif ?
3. Bagaimana ProsedurPembelajaran ?
4. Bagaimana Peran Guru Dalam Model Pembelajaran Induktif
5. Bagaimana Implementasi strategi induktif?
6. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi Induktif?

1.3

Tujuan Dan Manfaat


Tujuan

membuat makalah ini adalah sebagai bukti bahwa kami mampu

menyelesaikan dengan sesuai dengan materi yang diberikan dan sesuai dengan waktu yang
diberikan. Selaian daripada tujuan di atas kami berharap makalah ini, dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Digunakan sebagai sumber referensi dan penambah wawasan kita mengenai strategi
pembelajaran induktif khususnya dan strategi pembelajaran pada umumnya.
2. Acuan kita mahasiswa atau calon pendidik dalam proses belajar menjadi seorang
pendidik/guru yang professional
3. Sebagai motivasi untuk para pembaca lebih mengetahui dan menggali tentang
pembelajaran induktif, yang masih sedikit sumber yang menerangkannya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembelajaran Induktif
.Pengertian Pembelajaran induktif
Menurut Hilda Taba, proses pembelajaran merupakan aktivitas yangkompleks. Proses
pembelajaran mencakup banyak variabel, yaitu variabel tujuan, guru, siswa, proses belajar,
dan susunan pembelajaran. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran, variabel-variabel
penting tersebut di atas, perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, Strategi pembelajaran
menurut Hilda Taba adalah pola dan urutan tingkah laku guru untuk menampung semua
variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis, (Suprihadi, 1993: 93).Strategi
pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. Strategi
pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk pencapaian tujuan
pembelajaran. Cara-cara itu, mencakup sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan yang
berwujud pengalamanbelajar bagi siswa.
Strategi pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung
tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada

pembelajaran induktif guru langsung

memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang


topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan
pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi.
Strategi pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam
belajar. pembelajaran ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning)
dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa
membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide.
Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada
keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus
menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
3

Pada pendekatan induktif dimulai dengan memberikan bermacam-macam contoh.


Dari contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil keputusan
yang bersifat umum.Pendekatan induktif adalah suatu strategi yang direncanakan untuk
membantu sisiwamengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreatif melalui
observasi,membandingkan, penemuan pola, dan menggeneralisasikannya. Guru biasanya
menciptakansuasana aktif belajar dengan mendorong siswa mengadakan pengamatan dan
memfokuskan pengamatan melalui pertanyaan-pertanyaan. Pada pendekatan induktif ini
seorang siswa harus lebih aktif. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen,
diskusi, dan demonstrasi.
Struktur sosial dalam pembelajaran menjadi ciri lingkungan kelas yang sangat
dibutuhkan untuk belajar melalui strategi pembelajaran induktif. pembelajaran induktif
mensyaratkan sebuah lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa merasa bebas dan
terlepas dari resiko takut dan malu saat memberikan pendapat, bertanya, membuat konklusi
dan jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar.
strategi ini dikembangkan atas dasar beberapa postulat sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
2. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam
seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan
operasi kognitif tertentu.
3. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya,
agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai
terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep
tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat
mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.

2.2 Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :


1. Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
2. Berstruktur rendah
3. Penggunaan waktu yang kurang efisien
4. Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu.

Dari ciri-ciri strategi induktif diatas dapat dikembangkan atas dasar beberapa karakteristik
sebagai berikut :
Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam
seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan
operasi kognitif tertentu.
Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar
dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai
terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep
tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat
mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.

2.3 ProsedurPembelajaran
Postulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus
diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif melibatkan
tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara mengajarkannya.
Taba mengidentifikasi tiga keterampilan berpikir induktif :

a. Konsep pembentukan (belajarkonsep)


Tahap ini mencakup tiga langkah utama: item daftar (lembar, konsep), kelompok
barang

yang sama

secara

bersama-sama,

beserta

label

tersebut

(dengan

nama

konsep).Langkah-langka :
1. Membuat daftarkonsep
2. Pengelompokkan konsep berdasarkan karakteristik yang sama
3. Pemberian label ataukategorisasi

b. Interpretasi data
Strategi kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasi dan
menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep), cara ini
dapat

dilakukan

dengan

mengajukan

pertanyaan-pertanyaan

Langkah-langkah:
1. mengidentifikasi dimensi-dimensi danhubungan-hubungannya.
2. menjelaskan dimensi-dimensi danhubungan-hubungannya
5

tertentu.

3. Membuat kesimpulan
c. Penerapan prinsip-prinsip
Strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa
dapat merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan menyimpulkan data, selanjutnya
mereka diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi
permasalahan yang berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk
menjelaskan suatu fenomenabaru
Langkah-Langkah:

1. Membuat hipotesis, memprediksikonsekuensi


2. Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atauprediksi.
3. Mengujihipotesis/prediksi
2.4. Peran Guru Dalam Model Pembelajaran Induktif
Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru
telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan
mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang
diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sekali lagi, diingatkan,
bahwa model pembelajaran induktif memerlukan keterampilan bertanya yang bagus dari
guru. Selain itu guru juga harusmenjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar
yang diberikan, dan selalu menunjukkan ekspektasi positif terhadap pencapaian hasil belajar
siswa-siswanya.
Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif juga
bergantung pada contoh-contoh /ilustrasi yang digunakan oleh guru serta kemampuan guru
membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap contoh/ilustrasi yang diberikan.

2.5 Implementasi Strategi Induktif Dalam Pembelajaran


Langkah-langkah yang harus Anda tempuh dalam model pembelajaran dengan pendekatan
induktif yaitu :
1. guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan
induktif,

2. guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan


siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh,
3. guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau
mengangkat perkiraan, dan
4. menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari
contoh tersebut serta tindak lanjut.

2.6 Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Induktif

Kelebihan yang menonjol dan mudah dipahami diantaranya :

1. Pada model pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasiinformasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari
siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru
membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang
diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya
pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
3. Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang
lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.

Kelemahan Model Pembelajaran Induktif

1. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga
kesuksesan pembelajaran hamper sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam
memberikan ilustrasi-ilustrasi.
2. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada
keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus
menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
3. Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa
menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan
tak malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi,
maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
4. Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif,
guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa
7

beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap


ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
5. Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang
diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
6. Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
7. Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca,
sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi induktif merupakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum. Sedangkan.
2. Ciri-ciri dari strategi induktif diantaranya Penekanan pada keterampilan berpikir dan
tujuan-tujuan afektif serta Penggunaan waktu yang kurang efisien.
3. Implementasi dari strategi Induktif biasanya dilakukan dengan langkah-langkah: guru
memilih konsep menyajikan contoh khusus menyajikan bukti menyimpulkan
secara umum ..
4. Kelebihan dari strategi induktif diantaranya sangat memicuketerlibatan yang lebih
mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut. Sedangkan
kelemahannya adalahPembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak
suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.
5. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret
maupun konsep terdefinisi.

3.2 Saran
Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu
pengkajian yang lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami
selanjutnya kami mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah
hasil karya tulis kami yang terangkim dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya
kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Annonimus. 2011. Strategi Pembelajaran Induktif (Online). http://www.strategipembelajaran-induktif.html Diakses pada 14 Mei 2012 , pukul 09. 10 Wib.
http://www.wikipedia.org/wiki.
Janwar. Tambunan. 2004. Profesi Keguruan. FKIP UHN, Pematangsiantar.
Metro. Sanjaya,W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Media Grup.
N. K. Roestiyah. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai