Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG KONSEP BIDANG DATAR

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Matematika SD


Dosen: Muda Sakti Raja Sihite, M.Pd.

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Febri Melinia (2005101027)
Fitriani Natasya (2005101026)

Fakultas Perguruan Sekolah Dasar

Universitas Audi Indonesia


Medan

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena dengan izinya kami bisa
menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik. Dan kami ucapkan terima kasih kepada
Dosen kami Bapak Muda Sakti Raja Sihite, M.Pd. karena sudah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini serta kami ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami
yang sudah menyemangati kami ketika mengerjakan makalah ini dan tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman kami. Makalah ini kami buat bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika SD. Mohon maaf apabila
masih banyak kekurangan dalam makalah yang kami buat ini. Kritik dan saran kami
harapkan agar kami dapat membuat makalah lebih baik kedepannya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
KONSEP BIDANG DATAR (TITIK, GARIS, SUDUT, BIDANG)
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kata “ geometri ” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ ukuran bumi “. Maksudnya
mencakup segala sesuatu yang ada di bumi. Geometri adalah ilmu yang membahas
tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan bangun-bangun ruang.
Mempelajari geometri penting karena geometri telah menjadi alat utama untuk
mengajar seni berpikir. Dengan berjalannya waktu, geometri telah berkembang menjadi
pengetahuan yang disusun secara menarik dan logis. Geometri terutama terdiri dari
serangkaian pernyataan tentang titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang, dan juga
planar (proyeksi bidang) dan benda-benda padat. Geometri dimulai dari istilah-istilah
yang tidak terdefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, postulat-postulat dan
selanjutnya teorema-teorema. Berdasarkan sejarah, geometri telah mempunyai banyak
penerapan yang sangat penting, misalnya dalam mensurvei tanah, pembangunan
jembatan, pembangunan stasiun luar angkasa dan lain sebagainya. Geometri adalah
sistem pertama untuk memahami ide. Dalam geometri beberapa pernyataan sederhana
diasumsikan, dan kemudian ditarik menjadi pernyataan-pernyataan yang lebih kompleks.
Sistem seperti ini disebut sistem deduktif. Geometri mengenalkan tentang ide
konsekuensi deduktif dan logika yang dapat digunakan sepanjang hidup. Dalam
mendefinisikan sebuah kata, pertama digunakan kata yang lebih sederhana kemudian
kata yang lebih sederhana ini pada gilirannya didefinisikan menjadi kata yang lebih
sederhana lagi, sehingga pada akhirnya, proses tersebut akan berakhir. Pada beberapa
tingkatan, definisi harus menggunakan sebuah kata yang artinya sudah sangat jelas, ini
dikarenakan agar artinya diterima tanpa memerlukan definisi lagi, dengan kata lain dapat
disebut dengan istilah tak terdefinisikan (undefined term)
Garis dan bidang merupakan salah satu contoh dari istilah tak terdefinisikan yang
menjadi pijakan awal dari geometri, sehingga konsep garis dan bidang sering digunakan
dalam geometri. Misalnya adalah perpotongan dari dua bidang akan menghasilkan
sebuah garis yang terletak pada dua bidang yang saling berpotongan. Kubus, balok dan
lain sebagainya merupakan kumpulan dari bidang – bidang. Dari contoh di atas dapat
dipahami bahwa garis dan bidang merupakan faktor dasar geometri, tentunya dengan
tidak melupakan bahwa titik juga merupakan dasar dari geometri.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam makalah ini yaitu bagaimana pembahasan geometri yang khusus
pada geometri bidang, yaitu bidang matematika yang mencakup tentang kaitan titik,
garis, bangun dan sejenisnya. Bagaimana pembahasan bentuk-bentuk bidang dalam

4
ruang dimensi dua atau yang disebut dengan bidang datar, seperti persegi, persegi
panjang, jajaran genjang, layang-layang, trapesium dan lingkaran. Disamping itu juga
bagaimana pembahasan tentang keliling serta luasan dari bidang tersebut, yang
penerapannya menyangkut luasan dari bidang.

BAB II
PEMBAHASAN

B. Bangun Datar
Bagian-bagian Bangun Datar :
Bangun Datar terdiri dari Titik,Garis dan Sudut, Bidang

Bidang-bidang yang hanya mempunyai panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai
tinggi disebut bidang dimensi dua atau bidang datar. Begitu juga bidang-bidang yang
hanya mempunyai panjang dan tidak mempunyai lebar dan tinggi disebut bidang
dimensi satu atau bidang garis.

A. Titik

Secara matematik definisi titik adalah sesuatu yang tidak mempunyai bagian sama sekali,
tidak berbentuk dan tidak mempunyai ukuran.
Dari pengertian di atas, maka titik dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tidak mempunyai ukuran
2. Tidak memeiliki panjang, lebar atua tebal.
3. Memiliki tempat (posisi)
4. Tidak dapat dilihat
Titik adalah bagian terkecil dari suatu objek geometri, yang menempati suatu tempat,
yang tidak memiliki panjang, lebar, dan tinggi.Titik adalah suatu idea, benda pikiran yang
bersifat abstrak. Dikarenakan titik tidak bisa dijelaskan dengan cara biasa, Titik termasuk
sesuatu yang tak terdefinisi.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka untuk menandai sebuah titik dapat disimbolkan
dalam wujud noktah atau silang:
1. “.” Noktah untuk mewujudkan titik.
2. “x” Silang untuk mewujudkan titik.
Ingat! Nama sebuah titik menggunakan huruf kapital. Contohnya: A

B. Garis

Garis adalah himpunan dari titik-titik yang mempunyai panjang tak terhingga tetapi tidak
memiliki lebar atau tebal.Panjangnya tak terbatas, lurus, tidak mempunyai ketebalan,
dan tidak mempunyai ujung.
Geometri Bidang ( titik, garis, sudut, bidang )

5
Gambar diatas untuk menunjukkan sebuah garis, dan penjelasannya sebagai berikut:
Melalui dua buah titik A dan B dapat digambar sebuah garis AB dan ditulis AB. Karena
sifatnya tidak terbatas atau tidak terhingga, maka gambar (model) garis diberi panah
pada kedua ujungnya.
Ciri-ciri garis yaitu:
1. Tidak mempunyai pangkal.
2. Tidak mempunyai ujung.
3. Panjangnya tak terhingga.
Titik yang terletak pada satu garis yang sama disebut titik-titik segaris (kolinear).
Misalnya titik-titik A dan B yang terletak pada satu garis:
Dua garis disebut sejajar, jika keduanya tidak saling berpotongan atau berimpit. Jadi
dapat dikatakan bahwa satu garis adalah sejajar dengan dirinya sendiri.
Tiga atau lebih garis yang melalui satu titik yang sama disebut garis setitik atau garis yang
kongruen.
Ruas garis digambarkan diatas penjelasanya sebagai berikut:
Disebut ruas garis AB ditulis AB (tidak dengan panah). Ruas garis AB adalah himpunan
titik-titik A dan B dan semua titik-titik diantara A dan B. Ciri-ciri ruas garis yaitu:
1. Mempunyai pangkal.
2. Mempunyai ujung.
3. Panjangnya terhingga (terbatas/dapat diukur).
Sinar garis digambarkan diatas, penjelasannya sebagai berikut:
Disebut sinar garis AB ditulis AB .Sinar AB adalah himpunan bagian dari garis termasuk
titik A dan semua titik di sisi/ di pihak yang sama. Ciri-ciri sinar garis yaitu:
1. Mempunyai pangkal.
2. Tidak mempunyai ujung (digambar panah).
3. Panjangnya tidak terhingga.

C.Sudut
Sudut dibentuk oleh dua garis lurus yang berpotongan pada satu titik yang sisi-sisinya
bersekutu pada salah satu ujungnya. Ciri-cirinya yaitu sisi-sisi sudut dibentuk oleh ruas-
ruas garis dan sudut terbentuk karena ruas-ruas garis yang pangkalnya bersekutu
(bertemu) pada satu titik yang disebut titik sudut.
Berdasarkan besar sudutnya, maka sudut digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180o.
2. Sudut siku adalah sudut yang besarnya 90o.
3. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0o – 90o.
4. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya lebih dari 90o.

D. Bidang

6
Bidang adalah permukaan rata yang meluas ke segala arah,tak terbatas, terus-menerus
dalam semua arah, dan tidak memiliki ketebalan.Bidang adalah himpunan titik-titik yang
memiliki luas tak terhingga.Bidang terdiri dari bidang datar dan bidang ruang.
Bidang datar disebut juga bidang berdimensi dua karena hanya mengandung unsur
panjang dan lebar.Berikut ini merupakan macam-macam bidang datar, yaitu:

1. Segitiga
Segitiga adalah gabungan dari tiga segmen/ruas garis yang titik-titiknya tidak kolinier
(tidak terletak pada satu garis). Ditinjau dari besar sudutnya, segitiga digolongkan
menjadi:
a. Segitiga lancip (ketiga sudutnya lancip).
b. Segitiga siku-siku (salah satu sudutnya 90o).
c. Segitiga tumpul (salah satu sudutnya tumpul, >90o).

Sedangkan ditinjau dari panjang sisinya, segitiga digolongkan menjadi:


a. Segitiga sama sisi yang ketiga sisinya sama panjang.
b. Segitiga sama kaki yang mempunyai dua sisi yang sama panjang.
c. Segitiga sembarang yang ketiga sisinya tidak sama panjang.

Secara umum, sifat-sifat segitiga adalah sebagai berikut:


a. Mempunyai tiga sisi yang ketiga ujungnya saling bertemu dan membentuk tiga sudut.
b. Mempunyai tiga buah titik sudut.
c. Ketiga sudut besarnya 180o.

• Rumus luas segitiga adalah


L = 1/2 x a x t
dimana :
a = panjang alas
t = tinggi
• Rumus keliling sebuah segitiga yaitu
K = panjang sisi1 + panjang sisi2 + panjang sisi3 ( atau jumlah semua sisinya )

Contoh soal:

Carilah luas dan keliling bangun datar di atas


Diketahui : sisi AB = 5cm, sisi BC = 13cm, dan sisi CA =12cm
Ditanyakan : Luas dan Keliling
Rumus : L = ½ a x t K= sisi+sisi+sisi
L = ½ 5cm x 12cm K= 5cm +13cm +12cm

7
L = ½ (5cm x 12cm) K= 30cm
L = ½ 60cm = 30cm2
Jadi luas segitiga adalah 30cm2 dan kelilingnya adalah 30cm

2. Segi Empat
Segi empat adalah suatu bangun yang mempunyai 4 sisi dan 4 sudut. Segi empat
digolongkan menjadi:
a. Persegi (bujur sangkar), adalah bidang datar yang semua sisinya sama panjang dan
keempat sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat persegi yaitu:
- Jumlah sudut dalamnya 360o.
- Keempat sudutnya siku-siku.
- Sisi-sisinya sama panjang.
- Diagonalnya sama panjang.
- Perpotongan diagonalnya membentuk sudut 90o atau saling tegak lurus.
- Tiap-tiap sudut dibagi oleh diagonal menjadi dua bagian sama besar.

• Rumus luas persegi adalah


L = s²
Dimana :
L = luas
s = sisi persegi
• Rumus keliling persegi yaitu
K = 4.s
Dimana
K = keliling
s = ukuran sisi

Contoh soal :
Hitunglah luas dan keliling persegi yang panjang sisinya 8cm.
Diketahui : sisi persegi = 8cm
Ditanyakan : luas dan keliling persegi
Jawab :
Rumus Luas : L= sisi x sisi
Rumus keliling : K= sisi+sisi+sisi+sisi atau (4s)
L= 8cm x 8cm K= 8+8+8+8
L= 64cm K= 32cm
Jadi luas persegi adalah 64cm sedangkan kelilingnya adalah 32cm.

b. Persegi panjang,

8
adalah segi empat yang keempat sudutnya siku-siku danmempunyai sisi berhadapan
yang sama panjang. Sifat-sifat persegi panjang yaitu:
- Setiap sudutnya siku-siku.
- Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
- Jumlah sudut dalamnya 360o.
- Kedua diagonalnya berpotongan di tengah.

• Rumus luas persegi panjang adalah


L= pxl
Dimana
L = luas
p = panjang
l = lebar
• Rumus keliling persegi panjang adalah
K = (2 x p) + (2 x l)

Contoh soal :
Hitunglah luas dan keliling persegi panjang dengan ukuran panjang 12cm dan lebar 5cm.
Diketahui : p = 12cm, l = 5cm
Ditanyakan : Luas dan Keliling persegi panjang
Jawab : rumus L = p x l rumus K = 2p + 2l
L= 12cm x 5cm K = (2 x 12) + (2 x 5)
L= 60cm2 K = 24 + 10 = 34
Jadi luas persegi panjang adalah 60cm2 dan keliling persegi panjang adalah 34cm

c. Jajar genjang,
adalah bidang datar bersegi empat, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
Sifat-sifat jajar genjang yaitu:
- Jumlah sudut dalamnya 360o.
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
- Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
- Diagonal yang satu membagi diagonal yang lain menjadi dua bagian yang sama
panjang.

• Rumus luas jajar genjang adalah


L = alas x tinggi
Keterangan :
L = luas jajar genjang

9
alas = panjang alas
tinggi = panjang tinggi
• Rumus keliling jajar genjang adalah
K = 2 x alas + 2 x sisi miring ( atau jumlah semua sisinya )

Contoh soal :

Hitunglah kelilng dan luas jajaran genjang diatas.


Diketahui : sisi AB dan DC = 8cm
sisi BC dan DA = 4cm
t = 8 cm
Ditanyakan : keliling dan luas jajaran genjang
Jawab : K= AB + BC + CD + DA
K= 8cm + 4cm + 8cm + 4cm
K= 24cm
Jadi keliling jajaran jenjang adalah 24cm.
L= a x t
L= 8cm x 8cm
L= 32cm2
Jadi luas jajaran genjang adalah 32cm2

d. Belah ketupat,
dapat disebut juga jajar genjang yang keempat sisinya sama panjang. Sifat-sifat belah
ketupat yaitu:
- Jumlah sudut dalamnya 360o.
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
- Sisi-sisinya sama panjang.
- Diagonalnya saling berpotongan dan saling tegak lurus (membentuk sudut 90o).
- Tiap-tiap sudut dibagi oleh diagonal menjadi dua sama besar.

• Rumus luas belah ketupat adalah


Luas = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
• Rumus keliling belah ketupat adalah
Keliling = s + s + s +s atau Keliling = 4 x sisi

Contoh Soal :
Tentukanlah luas dan keliling belah ketupat yang panjang sisinya 4cm dan panjang kedua
diagonalnya 6 cm.
Diketahui : sisi = 4cm, diagonal 1= 6cm, diagonal 2= 6cm
Ditanyakan : luas dan keliling belah ketupat
Jawab : Rumus luas : L= ½ x d1 x d2 keliling :K= sisi + sisi + sisi + sisi
L= ½ (6 cm x 6cm) K= 4cm + 4cm + 4cm + 4cm
L= ½ x 36cm = 18cm2 K= 16cm
Jadi luas belah ketupat adalah 18cm2 dan kelilingnya adalah 16cm.

10
e. Trapesium,
adalah segi empat yang dua sisinya sejajar. Ada 3 jenis trapesium, yaitu trapesium yang
keempat sisinya tidak sama panjang, trapesium sama kaki yang kedua sisi tegaknya sama
panjang, dan trapesium siku-siku yang salah satu sudutnya siku-siku. Salah satu sifat
trapesium yaitu dua sisinya sejajar.

• Rumus luas trapesium adalah


Luas Trapesium = 1/2 x jumlah sisi sejajar x tinggi
Keterangan :
Jumlah sisi sejajar = A + B ( lihat gambar di atas )
Tinggi = t ( lihat gambar di atas )
• Rumus keliling trapesium adalah
Keliling Trapesium = jumlah seluruh sisi-sisinya
Keterangan :
Keliling trapesium merupakan jumlah seluruh sisi-sisinya

Contoh soal :
Hitunglah luas trapesium diatas
Diketahui : tinggi = 4cm
Sisi a= BC = 6cm dan sisi b= AD = 10cm
Ditanyakan : luas dan trapezium
Jawab : rumus luas : L= ½ x (a + b) x t
L= ½(6cm + 10cm) x 4cm
L= ½ (16cm x 4cm)
L= ½ x 64cm
. L= 32cm2
jadi luas trapesium adalah 30Cm2

Contoh soal:
carilah keliling trapesium
Diketahui : sisi a= AB= 8cm, sisi b= BC=6cm, sisi c= CD=10cm dan sisi d= DA=6cm
Ditanyakan : keliling trapesium?
Jawab : rumus keliling : K = (a + b) + (c + d)
K = (8cm + 6cm) + (10cm +6cm)
K = 14cm + 16cm
K = 30cm
Jadi keliling trapesium adalah 30cm.

f. Layang-layang,
adalah segi empat yang kedua pasang sisinya saling berdekatan sama panjang dan salah
satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu diagonal lainnya. Sifat-sifatnya yaitu:
- Jumlah sudut dalamnya 360o.
- Sisi-sisi yang berdekatan sama panjang.

11
- Perpotongan kedua diagonalnya membentuk sudut 90o atau saling tegak lurus.
- Salah satu diagonal dibagi menjadi dua sama panjang oleh diagonal yang lain.

• Rumus luas layang-layang adalah


Luas = ½ . d1 x d2
Dimana
d1 =diagonal vertikal
d2 = diagonal horizontal
Rumus keliling layang-layang adalah
Keliling = 2.s1 + 2.s2
atau
Keliling = 2 ( s1 + s2 )
Keliling bangun layang-layang diperoleh dengan menjumlahkan panjang semua sisi-
sisinya.

Contoh soal :
1) Diketahui ada sebuah layang-layang kecil yang memiliki panjang diagonal horizontal
yaitu 12cm, dan diagonal vertikalnya 15cm.hitunglah luas layang-layang.
Diketahui : diagonal horizontal(d1) =12cm dan diagonal vertical (d2) = 15cm
Ditanyakan : luas layang-layang
Jawab : L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 12cm x 15cm
L = 90cm2
Jadi luas layang-layang tersebut adalah 90cm2

2) sebuah layang-layang memiliki sisi yaitu s1 = 9cm dan s2= 12cm


hitunglah kelilingnya.
Diketahui : s1 = 9cm dan s2 = 12cm
Ditanyakan : keliling layang-layang
Jawaban : K= 2(s1 + s2)
K= 2(9cm + 12cm)
K= 2(21cm)
K = 42cm
Jadi keliling layang-layang adalah 42cm.

g. Lingkaran,
adalah bidang datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang
mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. Jarak tersebut biasanya dinamakan
r, atau radius, atau jari-jari.
Geometri Bidang ( titik, garis, sudut, bidang )
Rumus luas lingkaran adalah

• Rumus Luas Lingkaran = π x r2


Dimana

12
π ( phi ) = 3,14 atau 22/7
r = jari-jari dari lingkaran atau setengah diameter lingkaran, jika jari-jari satuannya
centimeter (cm)
maka satuan luasnya cm2.

• Rumus keliling lingkaran adalah


Keliling = π x d
Atau karena d = 2 x r , maka di dapat K = π x 2 x jari-jari
Dimana
d = diameter
r = jari-jari
π = 22/7 atau 3.14

Contoh soal :
1) Sebuah memiliki panjang diameter 35cm. tentukan keliling dan luas lingkaran.
Diketahui : d= 35cm => r = ½ x d = 17,5cm
Ditanyakan : keliling dan Luas
Jawab :
Rumus : K = πd = (22/7) x 35cm = 110cm

Jadi keliling lingkaran adalah 110cm


Rumus : L = πr2
L = 22//7 (17,5)2
L = 22/7 x 306.25cm
L = 962.5cm2

Jadi luas lingkarannya adalah 962.5cm2

E. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang


1. Kedudukan titik terhadap garis
Ada dua kedudukan titik terhadap garis, yaitu:
- Titik terletak pada garis (titik A).
- Titik terletak di luar garis (titik B).
2. Kedudukan titik terhadap bidang
Ada dua kemungkinan kedudukan titik terhadap bidang, yaitu:
- Titik terletak pada bidang (α) {A, B, C, D}.
- Titik terletak di luar bidang (α) {E, F}.
3. Kedudukan antara dua garis
Ada 4 kemungkinan kedudukan antara dua garis, yaitu:
- Saling berimpit, dua buah garis dikatakan saling berimpit apabila kedua garis itu
sama.Misal garis AB berimpit dengan AB.
- Saling berpotongan, dua buah garis dikatakan saling berpotongan apabila kedua garis
itu mempunyai hanya satu titik persekutuan.Jika dua buah garis berpotongan, maka
kedua garis itu terletak pada satu bidang.

13
- Sejajar, dua buah garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut terletak pada satu
bidang dan tidak mempunyai titik persekutuan.
- Saling bersilangan, dua buah garis dikatakan saling bersilangan apabila kedua garis itu
tidak sebidang.
4. Kedudukan garis terhadap bidang, Ada tiga kemungkinan kedudukan garis terhadap
bidang garis sejajar dengan bidang, garis berpotongan dengan bidang, atau garis terletak
pada bidang.
Sekian Geometri Bidang ( titik, garis, sudut, bidang ).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Didalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa geometri adalah ilmu yang membahas
tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang ataupun bangun datar, dan rumus-
rumus yang digunakan untuk pemecahan masalah suatu bangun datar, dan disetiap
bangun datar itu mempunyai rumus tersendiri untuk menentukan keliling dan luas dari
bangun datar tersebut.

B. SARAN
Apabila terdapat Kesalahan dan Kekurangan di dalam makalah yang kami buat mohon
dimaafkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bangun_datar
http://ratunovianaya.blogspot.co.id/2015/06/makalah-geometri.html
http://iswanibintimursalim.blogspot.co.id/
https://www.google.com/search?newwindow=1&client=firefox-
b&biw=1280&bih=667&q=keliling+dan+luas+bangun+datar&oq=KELILING+DA+bangun+
datar&gs_l=serp.3.0.0i7i30l10.601219.603235.0.605717.11.11.0.0.0.0.232.1371.0j6j2.8.
0....0...1c.1.64.serp..4.7.1184...0.cGjv3XT_r8k

15

Anda mungkin juga menyukai