Anda di halaman 1dari 11

APRESIASI KARYA SASTRA DAN KEMAMPUAN

BERBAHASA RESEPTIF

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8

NAMA MAHASISWA :

1. FARAH SALSABILLA (1183111120)

2. RIFKA PRIYANKA GINTING (1183111113)

3. VENNY INDRIYANI SIRAIT (1183111099)

4. ZURRIYANA NAINGGOLAN (1183111100)

DOSEN PENGAMPU : Dra. MASTIANA RITONGA, M.Pd.

MATA KULIAH : KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
sampai saat ini, sehingga kami dapat menyusun tugas rutin ini dan dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Ibu Mastiana Ritonga yang telah memberikan tugas yang sangat bermanfaat kepada
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan, jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Adapun tugas makalah ini dapat kami
selesaikan karena adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya laporan tugas makalah ini.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami dalam menyusun
laporan tugas makalah ini dapat bermanfaat dan mendapat balasan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata kami berharap agar laporan makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


i

DAFTAR ISI .............................................................................................................


ii

BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................


1

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................


1

1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................


2

1.3 TUJUAN .............................................................................................................


2

1.4 MANFAAT .........................................................................................................


2

BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................


3

2.1 PENGERTIAN APRESIASI SASTRA ..............................................................


3

2.2 PENGERTIAN APRESIASI SASTRA SECARA REPRESIF ..........................


3

2.3 APRESIASI SASTRA SECARA REPRESIF ....................................................


4
2.3.1 Pendekatan Emotif ....................................................................................
4

2.3.2 Pendekatan Didaktis ..................................................................................


4

ii
2.3.3 Pendekatan Analitis ..................................................................................
5

BAB III: PENUTUP ................................................................................................


6

3.1 KESIMPULAN ...................................................................................................


6

3.2 SARAN ...............................................................................................................


6

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Apresiasi adalah suatu kegiatan seseorang dalam menggauli karya sastra
untuk memberikan penilaian atau pujian terhadap kualitas sebuah karya melalui
perasaan atau kepekaan batin, pemikiran kritis, pemahaman, dan pengakuan
terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan oleh pengarang.
Dengan apresiasi sastra yang intensif, usaha mendapatkan makna yang
sangat penting dalam sastra memang harus ditempuh seorang pembaca. Untuk itu,
perilaku mengapresiasi sastra dapat terjadi secara reseptif dan produktif. Apresiasi
sastra, secara reseptif terjadi ketika penikmat sastra, intensif dalam membaca,
mendengarkan, dan menyaksikan suatu pementasan sastra.
Dalam apresiasi terscbut, karya sastra yang dijadikan sebagai sasaran
apresiasi reseptif dalam bentuk cerpen, puisi, dan drama. Sementara apresiasi sastra
secara produktif dapat terjadi ketika penikmat sastra intensif dalani proses kreatif
dan penciptaan sastra. Sejalan dengan aktifitas apresiasi produktif, seorang
penikmat sastra dapat menghasilkan karya sastra dalam berbagai bentuk sesuai
dengan selera yang dimilikinya.
Setiap orang dalam mempelajari karya sastra diharapkan menguasai empat
hal yang penting, yaitu:
a. Dapat menunjukkan nilai instrinsik
b. Dapat menunjukkan nilai ekstrinsik
c. Dapat menunjukkan nilai estitis
d. Dapat menunjukkan kegunaan suatu karya sastra dalam bidang pendidikan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan dengan cara:
a. Mendengarkan dan membaca sastra
b. Menanggapi dan membahas karya sastra secara kritis
c. Menyajikan kembali karya sastra secara kreatif

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari apresiasi sastra?
b. Apa pengertian dari apresiasi sastra secara represif?
c. Bagaimanakah apresiasi sastra secara represif?

1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian dari apresiasi sastra
b. Untuk mengetahui pengertian dari apresiasi sastra secara represif
c. Untuk mengatahui bagaimana apresiasi sastra secara represif

1.4 MANFAAT
a. Bagi penulis makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan
b. Bagi pembaca makalah ini bermanfaat sebagai bahan acuan dan referensi dalam
belajar
c. Memberi kemudahan untuk memahami materi pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN APRESIASI SASTRA


Dalam Kamus Umum Bahas Indonesia kata apresiasi berarti pujian,
pengertian, pemahaman, penilaian, dan penafsiran. Dalam istilah, apresiasi berasal
dari bahasa latin appreciation yang berarti ‘mengindahkan’ atau ‘menghargai’.
Pengertian apresiasi yang dinyatakan oleh Gove (dalam Aminuddin, 2002:25)
bahwa, kata aparesiasi dalam arti luas mengandung arti pengenalan melalui
perasaan atau kepekaan batin dan pemahaman, pengakuan terhadap nilai-nilai
keindahan yang diungkapkan oleh pengarang.
Bentuk apresiasi sastra yang diharapkan dapat berwujud kegiatan langsung
maupun tak langsung. Pengertian apresiasi yang pertama diwujudkan dengan cara
membaca dan atau menikmati karya-karya sastra kreatif secara langsung, dengan
segala bentuk dan ragamnya. Adapun pengertian apresiasi yang kedua bisa
dilakukan melalui berbagai cara yang dipandang dapat menunjang penikmatan dan
atau pemahaman terhadap suatu karya kreatif. Bentuk-bentuk apresiasi sastra tak
langsung itu, antara lain melalui membaca berbagai kritik sastra atau ulasan para
ahli, menonton film atau sinetron yang diangkat dari sebuah novel atau drama,
menonton pagelaran teater, mendokumentasikan karya-karya sastra, melaksanakan
kegiatan baca puisi dan deklamasi, atau menyelenggarakan lomba baca maupun
lomba cipta karya sastra kreatif seperti puisi dan cerpen.

2.2 PENGERTIAN APRESIASI SASTRA SECARA REPRESIF


Apresiasi sastra secara represif adalah penerimaan dan pemahaman
terhadap karya sastra. Apresiasi ini dapat dilakukan dengan cara membaca,
mendengarkan, dan menyaksikan pementasan atau pagelaran sastra (puisi, prosa
fiksi, dan drama). Karya sastra berbentuk prosa seperti dongeng, cerpen, novel atau
roman yang dapat dinikmati dengan cara membaca atau menyimak tatkala karya itu
diperdengarkan atau dibacakan orang lain.

3
2.3 APRESIASI SASTRA SECARA REPRESIF
2.3.1 PENDEKATAN EMOTIF
Pendekatan emotif merupakan pendekatan yang mengarahkan pembaca
untuk mampu menemukan dan menikmati nilai keindahan (estetis) dalam suatu
karya sastra tertentu, baik dari segi bentuk maupun dari segi isi. Kaitannya dengan
pendekatan emotif.
Yang melatarbelakangi lahirnya pendekatan emotif tidak lain karena karya
sastra adalah salah satu bagian dari karya seni yang sarat berbagai nilai-nilai estetis.
Nilai estetis tersebut diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat luas termasuk
murid SD dalam berbagai media cetak dan elektronik agar mereka dapat
memperoleh hiburan yang mendidik.
Kaitannya dengan pendekatan emotif, Aminuddin (2004:42)
mengemukakan bahwa pendekatan emotif adalah suatu pendekatan yang berusaha
menemukan unsur-unsur yang mengajuk emosi atau perasaan pembaca. Ajukan
emosi itu berhubungan dengan keindahan penyajian bentuk maupun ajukan emosi
yang berhubungan dengan isi atau gagasan yang lucu atau menarik.

2.3.2 PENDEKATAN DIDAKTIS


Aminuddin (2004:47) mengemukakan bahwa Pendekatan didaktis adalah
suatu pendekatan yang berusaha menemukaan dan memahami gagasan, tanggapan,
evaluatif maupun sikap pengarang terhadap kehidupan.
Pendekatan didaktis mengantar pembaca untuk memperoleh berbagai
amanat, petuah, nasihat atau pandangan keagamaan yang sarat dengan nilainilai
yang dapat memperkaya kehidupan rohaniah pembaca. Gagasan, tanggapan
maupun sikap itu dalam hal ini akan mampu terwujud dalam suatu pandangan etis,
filosofis, maupun agamis sehingga akan mampu memperkaya kehidupan rohaniah
pembaca.
Pendekatan didaktis tersebut ada karena mutu karya sastra antara lain
ditentukan oleh ada tidaknya nilai kemanfaatan didaktis yang terkandung di
dalamnya. Semakin banyak mengandung nilai kemanfaatan didaktis-humanistik
semakin tinggi pula mutu karya sastra itu.

4
2.3.3 PENDEKATAN ANALITIS
Aminuddin (2004:44) mengungkapkan bahwa pendekatan analitis
merupakan pendekatan yang berupaya membantu pembaca memahami gagasan,
cara pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang, unsur instrinsik dan
hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk keselarasan dan kesatuan
dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan maknanya.
Namun demikian, penerapan pendekatan analitis dalam pembelajaran sastra
di SD tidaklah berarti harus selengkap seperti yang dipaparkan di atas. Telah
memadai, jika telah dapat mengungkapkan unsur-unsur yang membangun karya
sastra yang dibaca, dan dapat menujukkan hubungan antarunsur yang saling
mendukung/saling bertentangan, serta mampu memaparkan pesan-pesan yang
dapat memperkaya pengalaman rokhaniah.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Apresiasi sastra secara represif adalah penerimaan dan pemahaman terhadap
karya sastra. Apresiasi ini dapat dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan,
dan menyaksikan pementasan atau pagelaran sastra (puisi, prosa fiksi, dan drama).
Karya sastra berbentuk prosa seperti dongeng, cerpen, novel atau roman yang dapat
dinikmati dengan cara membaca atau menyimak tatkala karya itu diperdengarkan
atau dibacakan orang lain.
Apresiasi sastra secara represif terbagi dalam 3 pendekatan yaitu pendekatan
emoktif, pendekatan didaktif dan pendekatan analitis.

3.2 SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
semua pihak yang berkepentingan. Dengan terbentuknya makalah ini penulis
sarankan agar dapat meningkatkan apresiasi karya sastra secara represif.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://pgsdduty.blogspot.com/2014/06/apresiasi-sastra-secara-reseptif-dan.html

http://mayasari9595.blogspot.com/2014/10/apresiasi-karya-sastra-dan-
peningkatan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai