Anda di halaman 1dari 13

Makalah Pesawat Sederhana

MAKALAH KONSEP DASAR IPA SD

Tentang

PESAWAT SEDERHANA

Oleh :

Kelompok VII (R.19)

Anggota :
1. Harjulita (1300417)
2. Nolla Septriyanti (1300467)
3. Riya Permata Sari (1300451)
4. Sri Afni (1300462)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2013/2014
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun serta meneyelesaikan
makalah tentang “PESAWAT SEDERHANA” ini.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Konsep Dasar IPA SD 1. Dengan adanya
makalah ini diharapkan dapat memberi informasi kepada para pembaca pada umumnya dan
khususnya untuk Saudara-Saudari yang membutuhkan.
Dalam penulisan ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Maka pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pembimbing mata kuliah Konsep Dasar IPA SD 1.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan material dan spiritual.
3. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu memberikan
masukan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan baik dari
segi isi, bahasa, maupun segi lainnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dan dapat memperbaiki kesalahan serta bisa menunjang mutu dari makalah
ini, sehingga makalah ini lebih berguna bagi pembaca.

Bukittinggi, September 2013

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan........................................................................................................ 1

BAB II Pembahasan
2.1 Tuas/Pengungkit......................................................................................... .3
2.2 Katrol.......................................................................................................... 4
2.3 Bidang Miring.............................................................................................. 5
2.4 Baji............................................................................................................. 7
2.5 Sekrup........................................................................................................ 8
2.6 Roda Bergandar......................................................................................... .8
2.7 Contoh Soal............................................................................................... 9

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak sekali peralatan yang digunakan untuk mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-
alat tersebut diciptakan manusia dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit, seperti
motor, mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimile, komputer dan lain-lain. Alat yang
digunakan oleh manusia untuk memudahkan melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut
pesawat.
Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana
adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana. Contohnya adalah tuas, bidang miring
dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang terdiri dari susunan beberapa pesawat rumit.
Contohnya pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda dan lain-
lain.
Pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan satu gaya untuk
bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan dan menyebabkan gerakan sepanjang suatu jarak
tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk
mencapai sesuatu yang bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk
mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak
yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan.
Rasio antara keduanya disebut keuntungan mekanik.

1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
b. Untuk megetahui jenis-jenis pesawat sederhana
c. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar-dasar IPA SD.
BAB II
PEMBAHASAN
PESAWAT SEDERHANA

Dalam kehidupan sehari-hari, Manusia selalu berusaha untuk melakukan kerja secara
efisien dan mudah dengan menciptakan bermacam-macam alat. Alat yang mempermudah
melakukan usaha atau kerja disebut pesawat. Dengan mempergunakan pesawat atau mesin,
pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, lebih cepat, lebih mudah dan lebih murah.
Manusia sering menggunakan roda untuk memindahkan suatu benda, pengungkit digunakan
untuk mengangkat suatu benda, dan katrol digunakan untuk menimba air dari dalam sumur. Alat-
alat tersebut dinamakan “PESAWAT SEDERHANA”. Pesawat sederhana adalah suatu alat yang
dapat di gunakan untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan/kerja/usaha.
Setiap pesawat atau mesin memerlukan energi dan usaha, mulai dari mesin yang dirancang
dengan teknik tinggi dengan rangkaian peralatan yang kompleks seperti mesin pembangkit
listrik, mesin mobil, mesin uap sampai kepada pesawat yang dirancang sangat sederhana dan
menggunakan bahan yang sederhana pula, disebut pesawat sederhana. Tenaga yang diperlukan
untuk menjalankan pesawat sederhana berasal dari tenaga otot.
Mesin pembangkit listrik, tenaganya yang diperlukan dari tenaga air yang mengalir dari
sebuah danau. Mesin mobil, tenaga yang diperlukan berasal dari bahan bakar minyak seperti
bensin dan minyak solar.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat 6 jenis pesawat sederhana yaitu, bidang miring, baji,
sekrup, tuas, katrol, dan roda bergandar. Pesawat sederhana lain yang tidak termasuk pada
keenam pesawat sederhana itu adalah pada modifikasi atau kombinasi dari dua pesawat
sederhana itu atau lebih. Pesawat sederhana itu adalah kampak, pahat, gunting, linggis, palu,
dongkrak dan lain-lain.
Pesawat sederhana dibuat dengan maksud :
1. Melipatgandakan gaya atau kemampuan.
2. Memperbesar kecepatan atau untuk menempuh jarak yang lebih besar.
3. Mengubah arah kerja yang kita lakukan.

Pesawat sederhana tidak menyimpan atau menciptakan kerja, melainkan mengubah sebuah
gaya yang kecil bergerak dengan menempuh perpindahan yang besar, menjadi sebuah gaya yang
besar bergerak dan menempuh perpindahan yang kecil, atau sebaliknya.
Gaya yang kita berikan misalnya 5N, dilakukan pada pesawat sederhana dan kita
menempuh jarak 2 m, maka oleh pesawat itu gaya menjadi 10 N dan perpindahan menjadi 1 m.
Usaha yang dilakukan tetap sama sebesar 5N x 2 = 10 N x 1

2.1 Tuas/pengungkit
Alat ini terbuat dari batang. Ujung batang yang satu dikenakan pada benda dan ujung
lainnya sebagai tempat pegangan. Di dekat ujung pengungkit yang dekat beban diberi tumpuan.
Tuas adalah alat yang digunakan untuk mengungkit/memindahkan beban dengan menggunakan
gaya yang lebih kecil dari beban yang diangkat.
Contoh : gunting, papan jungkat-jungkit, tang, pencabut paku, gerobak dorong roda 1, pipet,
sekop, dan lain-lain.
Pada tuas / pengungkit berlaku aturan sebagai berikut :
Kesetimbangan tuas = beban x lengan beban = kuasa x lengan kuasa
W x Lb = F x Lk atau FxLf = W x Lw
Perbandingan antara beban (W) dengan kuasa (F) disebut keuntungan mekanik (KM)

Rumus : KM = W/F = Lk/Lb

F=W x Lb/ Lf Lf=W x Lb/ F Lw=Lf


W= F x Lf/ Lb Lb= F x Lf / W

F= kuasa (N)
Lf=Lk = lengan kuasa (m)
W = beban (N)
Lw=Lb = lengan beban (m)

Beban adalah titik dimana beban diletakkan. Lengan beban adalah jarak antara titik beban
dan titik tumpu. Lengan kuasa adalah jarak antara titik tumpu dengan titik kuasa. Kuasa adalah
titik dimana gaya/tenaga diberikan.
Tuas hanya mempermudah usaha, tetapi tidak mengurangi usaha yang dilakukan.
Berdasarkan letak titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa kita mengenal tiga jenis tuas sebagai
berikut :
a. Tuas Jenis I, yaitu tuas dengan titik tumpu diantara titik beban dan titik kuasa. Contoh
tuas ini adalah tang, gunting, papan jungkat-jungkit, neraca, linggis, palu untuk mencabut paku,
portal penutup ujung jalan, pemikul beban.
b. Tuas Jenis II, yaitu tuas dengan titik beban diantara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh
tuas ini adalah pemotong pelat logam, pemotong kertas, gerobak dorong beroda 1, tuas perejang.
c. Tuas Jenis III, yaitu tuas dengan titik kuasa diantara titik tumpu dan titik beban.
Contoh tuas ini adalah penjepit roti, pinset, singkup, jepitan, sekop, mesin penggerok sungai,
mobil derek.
2.2 Katrol
Katrol digunakan untuk mempermudah dalam mengangkat beban. Keuntungan katrol
tunggal adalah termasuk pesawat sederhana dibuat untuk mengubah arah, beban harus di angkat
ke atas, ditarik ke bawah melalui katrol tunggal. Berdasarkan prinsip kerjanya ada dua jenis
katrol yaitu katrol tetap dan katrol bergerak.
a. Katrol tetap
Katrol tetap adalah katrol yang tidak bergerak, terikat pada suatu titik tumpu. Katrol
tetap dapat dianggap sebagai tuas yang mempunyai lengan beban dan lengan kuasa sama
panjang. Keuntungan mekanis pada katrol tetap dapat dirumuskan :
KM= W/F = 1
Gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda mempunyai arah ke bawah. Oleh karena
itu, pekerjaan terasa lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan arah gaya ke atas. Contoh
katrol tetap adalah katrol yang digunakan untuk mengambil air di sumur. Orang akan lebih
mudah mengambil air dari dalam sumur dengan menarik tali pada katrol dengan arah ke bawah,
jika dibandingkan dengan menarik tali ke atas dalam mengambil air langsung dari dalam sumur.

b. Katrol bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang ikut bergerak pada saat kuasa bekerja. Katrol bergerak
mempunyai prinsip kerja yang sama dengan tuas yang mempunyai titik beban diantara titik tumu
dan titik kuasa. Pada katrol bergerak, salah satu ujung tali di anggap tetap, ujung tali yang lain di
tarik ke atas. Benda yang akan diangkat digantung pada poros katrol. Keuntungan mekanis katrol
bergerak besarnya sebagai berikut :
Rumus :
KM = Berat beban / kuasa = W/F

Keuntungan mekanis katrol bergerak dapat juga dengan melihat banyaknya tali yang
menggantung pada katrol bergerak tersebut. Misalnya tali yang menggantung pada katrol
bergerak ada dua buah, maka keuntungan mekanis (KM) katrol itu ada 2.

c. Katrol Takal
Takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol bergerak.
Kegunaan katrol ini adalah untuk mengangkat benda yang berat agar mendapatkan keuntungan
mekanis yang besar.

Rumus : F = 1/3 W, KM = W/F = 3

2.3 Bidang Miring


Bidang miring adalah alat yang dapat mempermudah kerja. Bidang miring biasa digunakan
untuk memindahkan barang dari lantai ke truk (seperti peti). Supaya peti dapat bergerak ke atas
harus didorong atau ditarik dengan gaya sebesar F. Berapa besar gaya F, jika panjang bidang
miring s dan tinggi truk dari lantai adalah h?

Rumus : F = h.W/s s= h.W/F W=F.s/h h=F.s/W

F = kuasa (N)
W = berat (N)
H = tinggi bidang miring (m)
S = panjang bidang miring (m)

Contoh bidang miring adalah ulir, tangga, pahat, gergaji, baji, pisau.

Prinsip kerja bidang miring dapat dijelaskan sebagai berikut : sebuah peti berisi peralatan
massanya 200 kg atau beratnya kurang lebih 2000 N. Gaya berat peti arahnya ke bawah. Bila
kemampuan satu orang hanya dapat mengangkat beban 500 N vertikal ke atas, maka untuk
mengangkat peti ke atas truk diperlukan tenaga 4 orang. Seluruh berat peti itu tertimpah kepada
keempat orang itu. Tiap orang harus memberi gaya masing-masing 500 N vertikal ke atas.
Kerja untuk mengangkat peti itu ke atas truk dapat di permudah cukup dengan tenaga satu
orang, bila menggunakan pesawat sederhana bidang miring. Berat peti tidak tertimpah
seluruhnya lagi kepada orang yang mengangkat peti itu, tetapi sebagian tertimpah kepada bidang
miring.
Papan yang panjangnya AB = l meter, ujung A diletakkan pada truk dan ujung B di atas
tanah. Berat peti W = 2000 N arahnya vertikal ke bawah. Gaya yang diberikan seseorang untuk
mendorong peti adalah sebesar F, arahnya sejajar bidang miring ke atas. Gaya F itu diperlukan
untuk melawan sebagian berat peti sebesar H yang arahnya ke bawah sejajar bidang miring.
Sebagian lagi dari berat peti W, menimpah bidang miring tegak lurus sebesar T arahnya ke
bawah.
Kalau diperlukan gaya F ke atas sejajar bidang miring untuk mendorong peti itu, maka
harus ada gaya ke bawah berlawanan dengan gaya F. Gaya yang melawan gaya F berasal dari
sebagian berat peti W, yang besarnya H. Bagian lain dari berat peti yaitu gaya T, menekan papan
tegak lurus ke bawah, sehingga papan dapat melengkung.
Bidang miring, termasuk pesawat sederhana yang dibuat untuk memperoleh gaya yang lebih
besar atau melipatgandakan kemampuan kita. Peti yang beratnya 2000 N yang tidak dapat
diangkat oleh tenaga satu orang bila diangkat vertikal ke atas, tetapi dapat di dorong oleh satu
orang dengan bantuan bidang miring.
Sepanjang bidang miring orang yang mendorong peti itu sampaik ke ujung A dari ujung B,
melakukan usaha sebesar usaha = F x l. Kalau peti diangkat vertikal ke atas dari C ke ujung A,
maka usaha yang dilakukan sebesar usaha W x h.
Persamaan ini, dapat juga diperoleh dari kesebangunan segitiga. Segitiga siku-siku yang
mengandung panjang sisi berat w x H, sebangun dengan segitiga siku-siku ABC. Maka
perbandingan sisi-sisi :
H/w = h/l = H x l = hw.
Besarnya gaya H = gaya dari orang yang mendorong peti itu, maka F x l= w x h.
Keuntungan mekanik adalah suatu bilangan yang menyatakan pelipatgandaan hasil dari
suatu pesawat sederhana terhadap gaya atau jarak perpindahan. Untuk bidang miring keuntungan
mekanik adalah = l/h.
Efisiensi bidang miring adalah :
Efisiensi = wxh/Hxl x 100 %.
Bila papan licin, usaha input yang dilakukan Fxl sama dengan Hxl dan sama dengan usaha out-
put yang dilakukan bidang miring w x h. Papan bidang miring tidak selamanya licin sempurna.
Pada kenyataannya bila peti bergerak sepanjang papan bidang miring, peti mengalami gaya
gesekan dari papan, yang arahnya berlawanan dengan arah gerak peti. Gaya gesekan bekerja
pada bidang singgung permukaan papan dengan alas peti. Sebab itu gaya yang diberikan untuk
mendorong peti ke atas sebesar F harus melawan gaya H dan gaya gesekan G. Maka gaya yang
diberikan F= H + G.
Makin besar sudut kemiringan atau makin tegak papan bidang miring, makin besar gaya H
yang harus di lawan, dan makin sulit pula mendorong peti ke atas. Sebaliknya makin kecil sudut
kemiringan atau makin pendek tinggi h dari ujung atas papan bidang miring, makin kecil gaya H
yang harus dilawan dan makin mudah pula mendorong peti ke atas.

2.4 Baji
Baji sebenarnya mempunyai prinsip yang sama dengan bidang miring. Perbedaannya adalah
kalau pada bidang miring, bendanya yang bergerak sepanjang bidang miring dan bidang
miringnya tetap, sedangkan pada baji bagian bidang miringnya yang bergerak menembus benda.
Lagipula, baji mempunyai bidang miring rangkap.
Baji terbuat dari besi gunanya untuk membelah batang kayu, batu karang, memotong-
motong benda keras seperti lantai dan sebagainya. Makin tipis bentuk sebuah baji, makin mudah
baji itu menembus kayu atau benda-denda keras, sama halnya dengan peti melalui bidang yang
sudut kemiringannya kecil.
Alat-alat yang menggunakan prinsip baji adalah kampak, paku, pahat, jarum, pemeras jeruk,
bajak, peniti dan pisau.

2.5 Sekrup
Sekrup sebenarnya adalah bidang miring yang dililitkan pada sebuah tabung sehingga
lilitannya berbentuk spiral. Jarak dua puncak atau jarak antara dua ulir-ulir sekrup disebut
interval sekrup.
Keuntungan mekanik sekrup adalah : 2vir/d
Keuntungan mekanik sekrup dapat diperbesar dengan cara memperkecil interval sekrup d
dan memperbesar lengan sekrup gaya r. Tetapi, memperkecil interval sekrup mengakibatkan
sekrup sukar diputar atau sekrup berat diputar.
Alat-alat yang menggunakan prinsip sekrup antara lain dongkrak sekrup, mur, baut, ccatok
dan lain-lain. Sekrup akan mudah diputar, bila sekrup di gosok dengan minyak untuk
mengurangi gaya gesekan.

2.6 Roda Bergandar


Roda bergandar adalah susunan dua buah roda yang jari-jarinya berbeda. Roda bergandar
terdiri atas sebuah roda atau alat pemutar yang dihubungkan dengan sebuah gandar yang dapat
berputar bersama-sama. Oleh karena keliling roda lebih besar daripada keliling gandar, diperoleh
keuntungan mekanik berwujud gaya. keuntungan mekanik roda bergandar KM = jari-jari roda/
jari-jari roda bergandar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat.
Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan
pesawat sederhana. Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi tuas/pengungkit, bidang miring,
katrol, roda bergandar.

Anda mungkin juga menyukai