Anda di halaman 1dari 12

I.

Judul : Pelapuakan dan Erosi


II. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat mengetahui proses pelapukan dan erosi
2. Mahasiswa dapat mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju
pelapukan dan erosi
III. Dasar Teori
Tenaga eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi yang
mempunyai sifat merusak permukaan bumi yang dibentuk oleh tenaga endogen.
Tenaga eksogen bisa berasal dari tenaga angin, air, sinar matahari, gletser, dan
organisme yang akan menyebabkan proses pelapukan, erosi, sedimentasi, dan
denudasi.
1. Pelapukan
Pelapukan berasal dari kata lapuk. Akibat tenaga eksogen yaitu penghancuran
batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran kecil bahkan hancur dan larut dalam
air. Atau bisa dikatakan bahwa pelapukan merupakan proses penghancuran massa
batuan.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Pelapukan Mekanik : Proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu


menjadi lebih kecil tetapi tidak merubah unsur kimia nya. Proses ini terjadi
karena sinar matahari, perubahan suhu mendadak dan pembekuan air di celah
batu
2. Pelapukan Kimiawi : Pelapukan batuan bisa terjadi juga karena proses
kimiawi. Contohnya yaitu batu yang keras bisa ditembus oleh akar
tumbuhan, karena akar tumbuhan mengeluarkan zat kimia yang
menyebabkan batuan menjadi lapuk.
3. Pelapukan Biologis atau Organis : Lapuknya batuan karena makhluk hidup,
baik itu hewan, tumbuhan, atau manusia. Akar tumbuhan yang semakin besar
bisa menimbulkan retak atau hancur nya batuan menjadi lebih kecil.

2. Erosi
Erosi merupakan proses pengikisan dan pengangkutan material hasil
pelapukan
Batuan yang sudah lapuk terus-menerus akan dikikis dan dipindahkan ke
tempat lain dengan tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang dapat mengikis dan
memindahkan batuan yang sudah lapuk, diantaranya angin, air, dan gletser.
1. Erosi air
Erosi air ialah erosi yang disebabkan oleh air. Air yang bisa
menyebabkan terjadinya erosi adalah aliran air sungai dan air hujan Erosi
sungai merupakan proses berpindahnya massa tanah maupun massa batuan
karena adanya air yang mengalir secara terus menerus. Erosi yang
disebabkan oleh aliran air sungai ini bisa terjadi di bagian dasar maupun di
bagian tepi sungai. Erosi yang terjadi di dasar sungai akan membuat sungai
menjadi lebih dalam, sementara erosi yang terjadi di tepi sungai akan
membuat sungai menjadi lebih lebar dari semula. Sedngkan Air hujan juga
sangat berpengaruh terhadap erosi tanah, terlebih di daerah lerang yang
gundul. Air hujan yang mengalir ke bawah akan membawa serta serta
batuan yang ada sehingga tanah akan mudah sekali untuk terkikis, terlebih
apabila tidak ada kekuatan yang menopangnya seperti akar- akar pohon.
2. Erosi angin
Erosi yang disebabkan oleh angin juga disebut dengan deflasi. Erosi
karena angin bisa terjadi karena adanya kekuatan angin. Erosi yang
disebabkan karena angin atau deflasi hanya bisa terjadi di daerah- daerah
yang mempunyai tekstur tanah berpasir seperti di pantai ataupun di gurun.
Erosi karena kekuatan angin ini tidak bisa terjadi begitu saja, kekuatan
anginnya harus cukup besar untuk mampu menerbangkan pasir. Angin yang
cukup besar ini akan mampu mengangkat butiran- butiran pasir yang
merupakan struktur tanah. Akibatnya tanah yang dipindahkan pasirnya
tersebut akan terkikis dan menipis, dan pasirnya akan berpindah ke tampat
lain.
3. Erosi gletser
Erosi yang disebabkan karena es atau gletser ini hanya akan terjadi di
daerah yang memiliki banyak es. Es atau gletser yang mencair berupa
cairan kental yang mengalir turun di lereng gunung menuju ke lembah
gunung. Pergerakan es yang mencair yang disebabkan gaya beratnya ini
akan menimbulkan kikisan pada bagian kanan dan juga kiri lembah. Dan
batuan yang terkena aliran gletser akan tergores kemudian terkikis terbawa
oleh gletser. Peristiwa ini dikenal dengan nama plucking yang banyak
ditemukan di wilayah- wilayah gunung es.
3. Sedimentasi atau pengenadapan
Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi angin, gletser, dan
gelombang laut. Material hasil erosi ini diangkut oleh aliran air dan diendapkan di
daerah yang lebih rendah.
1. Sedimentasi oleh air
Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan mengendap di tempat
yang lebih rendah. Terutama di dataran rendah, danau, situ, waduk, muara
sungai, tepi pantai, dan dasar laut. Waduk, danau, situ, dan rawa akan dangkal
apabila terus menerus menjadi tempat mengendap lumpur hasil erosi.
Endapan lumpur akan membentuk delta dan gosong pasir ketika hasil erosi
mengendap di muara sungai atau tepi pantai.
Delta adalah daratan di muara sungai yang dibentuk oleh endapan sungai.
Gosong pasir adalah gundukan pasir (tanah) pada tepi pantai yang muncul di
permukaan laut apabila air laut surut dan tenggelam ketika laut pasang.
2. Sedimentasi oleh angin
Material hasil erosi yang diangkut oleh angin mengendap dalam beberapa
wujud. Debu yang dibawah oleh angin dari gurun pasir akan mengendap
menjadi tanah loss di sekitar gurun
3. Sedimentasi oleh gletser
Saat gletser meluncur maka akan mengikis tanah atau batuan yang dilaluinya
dan mengendap di bagian bawah (lembah). Endapan tersebut disebut morain.
IV. Alat dan Bahan
1. Tanah Kasar
2. Gelas Plastik
3. Air
4. Sendok
5. Kertas roti
6. Pensil
7. Penggaris
8. Isolasi
V. Langkah Kerja
 Erosi, pelapukan, dan Mass Wasting
1. Tuangkan tanah ke salah satu gelas, lembabkan dengan air secukupnya dan
aduk agar menjadi lumpur kental.
2. Bentuklah lumpur menjadi delapan bola yang berukuran sama
3. Letakkan bla lumpur diatas kertas Roti dan keringkan bola-bola tersebut
dengan mengangin-anginkannya ( mungkin memakan waktu 3 hari atau
sampai bola kering).
4. Namai ketiga gelas sisanya A,B dan C. Kemudian siapakan gelasnya
sebagai berikut.
a. Gunakan pensil untuk membuat 8 sampai 10 lubang menggelilingi tepi
gelas A.
b. Gunakan pensil untuk membuat 12 lubang di dasar gelas B dan
c. Gelas C dibiarkan tanpa lubang, kemudian penuhi dengan air.
5. Masukkan satu bola tanah kedalam gelas A, dan amati bentuk bola tanah
tersebut di dalam gelas.
6. Letakkan gelas A ditengah keertas kue pada penampungan air. Berdirikan
penggaris pada sisi luar gelas A dan rekatkan penggaris pada gelas dengan
isolasi.
7. Pegang gelas B pada jarak 10 cm di atas gelas A. Kemudian tuang air dari
dalam gelas C kedalam gelas B.
8. Setelah semua air mengalir keluar dari gelas B dan masuk ke gelas A.
Amati bagaimanakah bentuk bola tanah pada gelas A dan isi kertas kue
pada penampung. Catat data pengamatan anda pada tabel
Variabel Bentuk Bola Tanah Isi tempat
Sebelum proses Sesudah proses penampung
Air ( 1 gelas )
Air ( 2 gelas )
Air ( 3 gelas )

9. Dari data pengamatan yang diperoleh proses apakah yang terjadi pada bola
tanah?
a. Pelapukan, mengapa ?
b. Erosi, mengapa ?
c. Pengangkutan massa ( mass Wasting ), mengapa ?
d. Bagaimanakah tahapan proses yang terjadi atau dialami pada bola
tanah ?
10. Tergolng pelapukan jenis apakah yang disebabkan oleh air tersebut ?
pelapukan mekanisme atau pelapukan kimiawi ? mengapa ?
 Pengaruh luas permukaan terhadap laju pelapukan
1. Masukkan dua bola tanah kedalam gelas A. Amati bentuk bla tanah dalam
gelas.
2. Lakukan kembali langkah 6-8 pada kegiatan 1 diatas
3. Catat hasil pengamatan pada tabel
Jenis kegiatan Bentuk sebelum Bentuk setelah Isi kotak
proses proses penampung air
1- Bola tanah
2- Bola tanah
4. Adakah perbedaan pengamatan diantara kedua jenis kegiatan diatas ?
Kegiatan 1 :
Kegiatan 2 :
5. Apakah yang mempengaruhi laju pelapukan ?
6. Misalkan bola tanah di atas diganti dengan bola lain yang terbuat dari
komposisi bahan berbeda, misal ada semennya. Bagaimanakah laju
pelapukannya? Sama atau tidak kah dengan laju pelapukan pada kegiatan 1
dan 2 ?
VI. Tabel Pengamatan
 Erosi, pelapukan, dan Mass Wasting
Variabel Bentuk Bola Tanah Isi tempat
Sebelum proses Sesudah proses penampung
Air ( 1 gelas ) Bulat Bola tampak Airnya berwarna
basah kecoklatan
keseluruhan, dengan sedik
tanahnya sudah sekali endapan
mulai terkikis,
tetapi hanya
sedikit.
Teksturnya
masih agak
keras.
Air ( 2 gelas ) Bulat Bola tanah Airnya berwarna
siudah banyak kecoklatan dan
yang terkikis. endapanya juga
Bentuknya bertambah
sudah tidak banyak
beraturan dan
teksturnya
lembek
Air ( 3 gelas ) Bulat Bola tanahnya Endapannya
sudah menjadi semakin banyak
bubur, tanahnya dan warnanya
juga sudah pun semakin
banyak yang kecoklatan
terkikis.

 Pengaruh luas permukaan terhadap laju pelapukan

Jenis kegiatan Bentuk sebelum Bentuk setelah Isi kotak


proses proses penampung air
3- Bola tanah Utuh Bola tanahnya Airnya berwarna
sedikit demi kecoklatan dan
sedikit terkikis masih terdapat
dan terbawa air sedikit endapan
tetapi teksturnya yang dibawa
masih padat oleh air
4- Bola tanah Utuh Bola tanahnya Warna airnya
sudah banyak sudah lebih
terkikis dan kecoklatan dan
teksturnya sudah endapan
agak lembek tanahnya yang
dibawa air juga
lebih banyak
dari
sebelumnya.

VII. Hasil dan pembahsan


Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari yang berbentuk bola
menjadi butiran kecil atau proses penghancuran massa batuan. Sedangkan erosi
merupakan proses pengikisan atau pengangkutan material hasil pelapukan oleh
tenaga eksogen yang berupa air, angin, dan gletser.
Pada peraktikum yang kami lakukan yaitu kami menggunakan alat dan bahan
diantaranya yaitu tanah kasar yang akan dicampurkan dengan air hingga menjadi
lumpur kemudian akan dibentuk bola-bola, air yang akan dituangkan pada bola
tanah, Gelas plastik digunakan untuk menempatkan air, sendok sebagai pengaduk,
air, kertas roti yang digunakan sebagai tempat penampunagan, pensil yang
digunakan untuk mencatat hasil pengamatan, dan penggaris untuk mengukur
ketinggian.
Dari hasil yang telah kami dapatkan diatas dapat dilihat bahwa bola yang
semulanya berbentuk bulat dengan tekstur yang padat mengalami pengikisan sedikit
demi sedikit ketika di beri air, selain itu tekstur nya pun juga berubah dari yang
semulanya padat berubah menjadi lembek dan lama kelamaan akan menjadi bubur.
Pada percobaan pertama diatas nampak bahwa bola ketika diberi air
mengalami pelapukan, ini dikarenakan sifat bola tanah ialah menyerap air sehingga
bola tanah berubah bentuk dari yang semula padat dan menggumpal berubah
menjadi berbentuk bubur. Selain itu pada bola tanah juga mengalami pengikisan hal
ini dapat dilihat dari air yang jatuh ke dalam penampungan yang membawa sedikit
demi sedikit tanah yang berasal dari bola tanah yang kemudian mengendap pada
penampungan.
Pada percobaan ke dua hampir sama dengan percobaan pertama hanya saja
pada percobaan ini menggunakan 2 bola, dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
hanya terdapat sedikit endapan dalam penampungan hal ini dikarenakan tanah yang
terkikis pada bola tanah tersebut hanya sedikit. Karena jumlah bola yang digunakan
lebih banyak sedangkan air yang digunakan hanya satu gelas, sehingga tanah yang
terkikis dan terbawa oleh airpun hanya sedikit.
VIII. Jawaban Pertanyaan
1. Dari data pengamatan yang diperoleh proses apakah yang terjadi pada bola tanah?
a. Pelapukan, mengapa ?
Karena bola tanah yang semula berbentuk bola dan keras ketika diberikan air, air
tersebut kemudian meresap kedalam tanah dan tekstur tanah akan menjadi lembek
dan lama kelamaan berubah bentuk menjadi lumpur tanah
b. Erosi, mengapa ?
Karena bola tanah tersebut ketika di masukkan air kedalamnya sedikit demi sedikit
terbawa oleh air yang kemudian akan melewati lubang-lubang yang ada pada
permukaan gelas lalu mengendap pada penampungan air.
c. Pengangkutan massa ( mass Wasting ), mengapa ?
Pada praktikum yang telah kami lakukan tidak mengalami pengangkutan massa (
mass wasting) ini dikarenakan pada praktikum tersebut tidak terjadi perpindahan
material bola dalam jumlahyang cukup besar. Yang terjadi hanyalah pelapukan dan
pengikisan pada permukaan bola tanah saja.
d. Bagaimanakah tahapan proses yang terjadi atau dialami pada bola tanah ?
Pertama bola tanah tersebut mengalami pelapukan, hal ini dapat dilihat dari
berubahan bentuk yang terjadi pada bola tanah ketika diberi air, yang semula
berbentuk bola dan keras berubah menjadi lembek dan seperti bubur. Selanjutnya
bola tanah tersebut mengalami erosi yang dapat dilihat pada hasil endapan yang ada
pada penampungan. Hasil endapan itu diperoleh dari hasil pelapukan yang tejadi
pada bola tanah yang kemudian di bawa oleh air meleati lubang-lubang yang ada
pada permukaan gelas yang kemudian mengandap.
e. Tergolong jenis pelapukan apakah yang disebabkan oleh air tersebut ? pelapukan
mekanisme atau kimiai ? mengapa ?
Pelapukan yang terjadi ialah pelapukan mekanis. Pelapukan mekanis Proses
pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu menjadi lebih kecil tetapi tidak
merubah unsur kimia nya. Proses ini terjadi karena sinar matahari, perubahan suhu
mendadak dan pembekuan air di celah batu.
f. Adakah perbedaan pengamatan di antara kedua jenis kegiatan diatas ?
Kegiatan 1 : pada kegiatan satu menggunakan 1 bola tanah dengan 3 gelas air yang
dituangkan kedalamnya. Pada percobaan yang dilakukan bentuk bola tanah tersebut
yang semula padat lama kelamaan berubah menjadi lumpur. Tanah yang terkikis
oleh air juga banyak sehingga endapan yang berada pada penampungan juga banyak.
Kegiatan 2 : pada kegiatan kedua menggunakan 2 bola tanah dengan 1 gelas air yang
dituangkan kedalamnya. Bentuk kedua bola masih utuh, akan tetapi sedikit lebih
lembek karena air yang meresap di dalamnya. Tanah yang terkikis pun juga sedikit.
Sehingga endapan yang terdapat pada penampungan juga sedikit.
g. Apakah yang mempengaruhi laju pelapukan?
Pada percobaan yang telah kami lakukan di atas, dapat dilihat bahwa yang
mempengaruhi laju pelapukannya adalah jumlah air dan banyaknya bola. Apabila
jumlah air yang digunakan lebih banyak dari bola tanah maka laju pelapukannya pun
semakin cepat. Namun sebaliknya apabila jumlah bola tanahnya lebih banyak
dibandingkan air nya maka laju pelapukannya semakin lama.
h. Misalkan bola tanah di atas diganti dengan bola lain yang terbuat dari komposisi bahan
berbeda, misal ada semennya. Bagaimanakah laju pelapukannya? Sama atau tidak kah
dengan laju pelapukan pada kegiatan 1 dan 2 ?
Tidak sama. Laju pelapuakan yang bterjadi pada tanah tentu lebih cepat dari pada
bola yang didalamnya berisi sekit semen. Hal ini dikarenakan salah satu faktor-
faktor yang mempengaruhi pelapukan yaitu jenis batuan dan struktur batuan
tersebut. Pada bola tanah. Strukturnya lebih renggang sehingga air cepat meresap
kedalam tanah sedangkan pada bola tanah yang berisi semen strukturnya lebih rapat,
lebih keras sehingga air lebih sulit untuk meresap kedalam tanah tersebut. Inilah
yang mengakibatkan bola tanah lebih cepat mengalami pelapukan dibandingkan bola
yang berisi semen.
IX. Kesimpulan
Dari hasil praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa pelapukan dan erosi dapat
terjadi karena disebabkan oleh tenaga eksogen diantaranya yaitu air, angin, cahaya
matahari dan organisme. Pelapukan merupakan proses menghancurnya batuan yang
berbentuk gumpalan menjadi bentuk yang lebih kecil bahkan dapat larut dalam air.
Sedangkan erosi merupakan kelanjutam dari pelapukan yaitu proses pengangkutan
material hasil pelapukan menuju tempat lain dengan bantuan tenaga eksogen.
LAMPIRAN

Bola-bola tanah Air yang dituangkan kedalam gelas B

Air yang dituangkan pada gelas B masuk Proses pelapukan dan erosi
kedalam gelas A melalui lubang pada gelas
plastik
Proses pelapukan dan erosi. Terlihat adanya Hasil pada percobaan 1. Bola tanah
pengendapan pada tempat penampungan mengalami pelapukan oleh air dan terdapat
endapan pada penampungan air

Hasil dari proses erosi dengan adanya endapan pada dasar penampungan air.

Anda mungkin juga menyukai