2. Erosi
Erosi merupakan proses pengikisan dan pengangkutan material hasil
pelapukan
Batuan yang sudah lapuk terus-menerus akan dikikis dan dipindahkan ke
tempat lain dengan tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang dapat mengikis dan
memindahkan batuan yang sudah lapuk, diantaranya angin, air, dan gletser.
1. Erosi air
Erosi air ialah erosi yang disebabkan oleh air. Air yang bisa
menyebabkan terjadinya erosi adalah aliran air sungai dan air hujan Erosi
sungai merupakan proses berpindahnya massa tanah maupun massa batuan
karena adanya air yang mengalir secara terus menerus. Erosi yang
disebabkan oleh aliran air sungai ini bisa terjadi di bagian dasar maupun di
bagian tepi sungai. Erosi yang terjadi di dasar sungai akan membuat sungai
menjadi lebih dalam, sementara erosi yang terjadi di tepi sungai akan
membuat sungai menjadi lebih lebar dari semula. Sedngkan Air hujan juga
sangat berpengaruh terhadap erosi tanah, terlebih di daerah lerang yang
gundul. Air hujan yang mengalir ke bawah akan membawa serta serta
batuan yang ada sehingga tanah akan mudah sekali untuk terkikis, terlebih
apabila tidak ada kekuatan yang menopangnya seperti akar- akar pohon.
2. Erosi angin
Erosi yang disebabkan oleh angin juga disebut dengan deflasi. Erosi
karena angin bisa terjadi karena adanya kekuatan angin. Erosi yang
disebabkan karena angin atau deflasi hanya bisa terjadi di daerah- daerah
yang mempunyai tekstur tanah berpasir seperti di pantai ataupun di gurun.
Erosi karena kekuatan angin ini tidak bisa terjadi begitu saja, kekuatan
anginnya harus cukup besar untuk mampu menerbangkan pasir. Angin yang
cukup besar ini akan mampu mengangkat butiran- butiran pasir yang
merupakan struktur tanah. Akibatnya tanah yang dipindahkan pasirnya
tersebut akan terkikis dan menipis, dan pasirnya akan berpindah ke tampat
lain.
3. Erosi gletser
Erosi yang disebabkan karena es atau gletser ini hanya akan terjadi di
daerah yang memiliki banyak es. Es atau gletser yang mencair berupa
cairan kental yang mengalir turun di lereng gunung menuju ke lembah
gunung. Pergerakan es yang mencair yang disebabkan gaya beratnya ini
akan menimbulkan kikisan pada bagian kanan dan juga kiri lembah. Dan
batuan yang terkena aliran gletser akan tergores kemudian terkikis terbawa
oleh gletser. Peristiwa ini dikenal dengan nama plucking yang banyak
ditemukan di wilayah- wilayah gunung es.
3. Sedimentasi atau pengenadapan
Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi angin, gletser, dan
gelombang laut. Material hasil erosi ini diangkut oleh aliran air dan diendapkan di
daerah yang lebih rendah.
1. Sedimentasi oleh air
Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan mengendap di tempat
yang lebih rendah. Terutama di dataran rendah, danau, situ, waduk, muara
sungai, tepi pantai, dan dasar laut. Waduk, danau, situ, dan rawa akan dangkal
apabila terus menerus menjadi tempat mengendap lumpur hasil erosi.
Endapan lumpur akan membentuk delta dan gosong pasir ketika hasil erosi
mengendap di muara sungai atau tepi pantai.
Delta adalah daratan di muara sungai yang dibentuk oleh endapan sungai.
Gosong pasir adalah gundukan pasir (tanah) pada tepi pantai yang muncul di
permukaan laut apabila air laut surut dan tenggelam ketika laut pasang.
2. Sedimentasi oleh angin
Material hasil erosi yang diangkut oleh angin mengendap dalam beberapa
wujud. Debu yang dibawah oleh angin dari gurun pasir akan mengendap
menjadi tanah loss di sekitar gurun
3. Sedimentasi oleh gletser
Saat gletser meluncur maka akan mengikis tanah atau batuan yang dilaluinya
dan mengendap di bagian bawah (lembah). Endapan tersebut disebut morain.
IV. Alat dan Bahan
1. Tanah Kasar
2. Gelas Plastik
3. Air
4. Sendok
5. Kertas roti
6. Pensil
7. Penggaris
8. Isolasi
V. Langkah Kerja
Erosi, pelapukan, dan Mass Wasting
1. Tuangkan tanah ke salah satu gelas, lembabkan dengan air secukupnya dan
aduk agar menjadi lumpur kental.
2. Bentuklah lumpur menjadi delapan bola yang berukuran sama
3. Letakkan bla lumpur diatas kertas Roti dan keringkan bola-bola tersebut
dengan mengangin-anginkannya ( mungkin memakan waktu 3 hari atau
sampai bola kering).
4. Namai ketiga gelas sisanya A,B dan C. Kemudian siapakan gelasnya
sebagai berikut.
a. Gunakan pensil untuk membuat 8 sampai 10 lubang menggelilingi tepi
gelas A.
b. Gunakan pensil untuk membuat 12 lubang di dasar gelas B dan
c. Gelas C dibiarkan tanpa lubang, kemudian penuhi dengan air.
5. Masukkan satu bola tanah kedalam gelas A, dan amati bentuk bola tanah
tersebut di dalam gelas.
6. Letakkan gelas A ditengah keertas kue pada penampungan air. Berdirikan
penggaris pada sisi luar gelas A dan rekatkan penggaris pada gelas dengan
isolasi.
7. Pegang gelas B pada jarak 10 cm di atas gelas A. Kemudian tuang air dari
dalam gelas C kedalam gelas B.
8. Setelah semua air mengalir keluar dari gelas B dan masuk ke gelas A.
Amati bagaimanakah bentuk bola tanah pada gelas A dan isi kertas kue
pada penampung. Catat data pengamatan anda pada tabel
Variabel Bentuk Bola Tanah Isi tempat
Sebelum proses Sesudah proses penampung
Air ( 1 gelas )
Air ( 2 gelas )
Air ( 3 gelas )
9. Dari data pengamatan yang diperoleh proses apakah yang terjadi pada bola
tanah?
a. Pelapukan, mengapa ?
b. Erosi, mengapa ?
c. Pengangkutan massa ( mass Wasting ), mengapa ?
d. Bagaimanakah tahapan proses yang terjadi atau dialami pada bola
tanah ?
10. Tergolng pelapukan jenis apakah yang disebabkan oleh air tersebut ?
pelapukan mekanisme atau pelapukan kimiawi ? mengapa ?
Pengaruh luas permukaan terhadap laju pelapukan
1. Masukkan dua bola tanah kedalam gelas A. Amati bentuk bla tanah dalam
gelas.
2. Lakukan kembali langkah 6-8 pada kegiatan 1 diatas
3. Catat hasil pengamatan pada tabel
Jenis kegiatan Bentuk sebelum Bentuk setelah Isi kotak
proses proses penampung air
1- Bola tanah
2- Bola tanah
4. Adakah perbedaan pengamatan diantara kedua jenis kegiatan diatas ?
Kegiatan 1 :
Kegiatan 2 :
5. Apakah yang mempengaruhi laju pelapukan ?
6. Misalkan bola tanah di atas diganti dengan bola lain yang terbuat dari
komposisi bahan berbeda, misal ada semennya. Bagaimanakah laju
pelapukannya? Sama atau tidak kah dengan laju pelapukan pada kegiatan 1
dan 2 ?
VI. Tabel Pengamatan
Erosi, pelapukan, dan Mass Wasting
Variabel Bentuk Bola Tanah Isi tempat
Sebelum proses Sesudah proses penampung
Air ( 1 gelas ) Bulat Bola tampak Airnya berwarna
basah kecoklatan
keseluruhan, dengan sedik
tanahnya sudah sekali endapan
mulai terkikis,
tetapi hanya
sedikit.
Teksturnya
masih agak
keras.
Air ( 2 gelas ) Bulat Bola tanah Airnya berwarna
siudah banyak kecoklatan dan
yang terkikis. endapanya juga
Bentuknya bertambah
sudah tidak banyak
beraturan dan
teksturnya
lembek
Air ( 3 gelas ) Bulat Bola tanahnya Endapannya
sudah menjadi semakin banyak
bubur, tanahnya dan warnanya
juga sudah pun semakin
banyak yang kecoklatan
terkikis.
Air yang dituangkan pada gelas B masuk Proses pelapukan dan erosi
kedalam gelas A melalui lubang pada gelas
plastik
Proses pelapukan dan erosi. Terlihat adanya Hasil pada percobaan 1. Bola tanah
pengendapan pada tempat penampungan mengalami pelapukan oleh air dan terdapat
endapan pada penampungan air
Hasil dari proses erosi dengan adanya endapan pada dasar penampungan air.