Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Biologi Umum

ANATOMI TUMBUHAN

Oleh:

PSP 2022

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH, NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Sebagai hamba yang beragama, patutlah kita panjatkan puji syukur kepada
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, dan karunia-Nya serta
kesehatan dan kesempatan yang telah di limpahkan kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi umum dengan judul
“Anatomi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil”. Laporan praktikum biologi umum ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang anatomi tumbuhan. Tak lupa pula penulis haturkan salam buat
baginda tercinta, perintis jalan kemerdekaan umat manusia dari jalan kegelapan ke
jalan terang benderang Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa tetap
beristiqamah atas tuntutan ajaran yang dibawa oleh beliau hingga akhir kelak nanti
(kiamat) amin.
Kami mengucapkan terimakasih kepada asisten yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Praktikan menyadari, bahwa laporan praktikum
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Hal ini dikarnakan keterbatasan kemampuan yang praktikan miliki.
Praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang. Akhir kata saya berharap tuhan yang maha esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan percobaan ini
bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banda Aceh, Oktober 2022

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................1
1.3 Manfaat Praktikum.....................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSATAKA...........................................................................2
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM..............................................................4
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................4
3.3 Cara Kerja.............................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................6
4.1 Hasil Pengamatan..................................................................................6
4.2 Pembahasan...........................................................................................6
BAB V PENUTUP....................................................................................................9
5.1 Kesimpulan.............................................................................................9
5.2 Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
LAMPIRAN..............................................................................................................11

ii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.2.1 Alat..........................................................................................................4
Tabel 3.2.2 Bahan......................................................................................................4
Tabel 4.1.1 Hasil pengamatan....................................................................................6

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 Akar........................................................................................................6
Gambar 4.2 Daun.......................................................................................................6
Gambar 4.3 Batang.....................................................................................................6
Gambar 1. (a, b dan c) Dokumentasi Praktikum........................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anatomi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
bagian dalam tumbuhan. Anatomi sendiri juga sebagai ilmu urai, terkait pembahasan
yang lebih rinci dari setiap struktur tumbuhan melalui sayatan bujur atau melintang
yang diamati menggunakan mikroskop. Dalam hal ini anatomi tumbuhan dapat
dijadikan sebagai pelengkap ilmu morfologi yang hanya mempelajari bentuk dan
susunan tumbuhan. Terdapat anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil, tumbuhan
monokotil adalah tumbuhan yang berkeping satu sedangkan tumbuhan dikotil adalah
tumbuhan yang berkeping dua.
Dalam mempelajari anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil melalui
pengamatan anatomi organ (akar, batang, dan daun), akan dijumpai banyak
bentukan- bentukan kelompok sel yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok
umumnya mempunyai bentuk dan fungi yang sama, kelompok sel ini disebut
jaringan. Sebuah jaringan didefinisikan sebagai kelompok sel atau vessel yang
mempunyai bentuk, ukuran, asal dan perkembangan yang sama, serta membentuk
fungsi yang sama.
Tumbuhan monokotil memiliki habitus terna, semak, atau pohon yang
mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak. Biasanya tidak atau tidak
banyak cabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas. Daun
kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melengkung.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dan membedakan jaringan
tumbuhan pada tanaman monokotil dan dikotil.
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum ini yaitu agar praktikan mampu mengenal dan
membedakan jaringan tumbuhan pada tanaman monokotil dan dikotil

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan monokotil memiliki habitus terna, semak, atau pohon yang


mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak
banyak cabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas. Daun
kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melengkung
(Tjitrosoepomo, 2012).
Spesies tumbuhan monokotil memiliki jumlah dan distribusi stomata yang
berbeda dan tentunya jumlah dan distribusi stomata tersebut sangat dipengaruhi oleh
faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar tersebut antara lain kelembapan, suhu,
cahaya, dan angin, dan kandungan air. sedangkan faktor dalam antara lain besar
kecilnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu
pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata. Lebih
lanjut semakin banyak jumlah daun maka semakin banyak jumlah stomata, sehingga
semakin besar transpirasinya (Suyitno, 2012).
Biodiversitas tumbuhan telah membantu perkembangan peradaban manusia
dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Karena tingginya biodiversitas
tumbuhan, karakterisasi perlu dilakukan demi kepentingan ilmu dan aplikasinya
seperti konservasi. Takson angiosspermae adalah salah satu kelompok terbesar dalam
tumbuhan. Monokotil dan dikotil tergolong dalam takson ini. Selain angiospermae,
juga terdapat Gymnospermae. Mengetahui perbedaan struktur organ pada golongan
adalah bagian dari pengembangan ilmu secara sistematik (Braby & Williams, 2015).
Pengujian metabolit sekunder dapat dilakukan dengan metode histokimia dan
kolorimetri. Pada metode histokimia sayatan segar sampel uji dengan tujuan
mengetahui letak metabolit sekunder pada jaringan. Pengujian ini menggunakan
reagen Jeffrey untuk menguji keberadaan alkaloid. Hasil uji positif akan
menunjukkan wara kuning kecoklatan. Kemudian pengujian senyawa terpen
menggunakan reagen neutral red. Ketika terindikasi positif mengandung terpen, akan
tampak warna merah (Iriawati et al., 2014).
Organ utama tumbuhan tersusun atas akar, batang, dan daun. Pada kelompok
Angiospermae, tumbuhan dapat dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan jumlah

2
kotiledon, yaitu monokotil dan dikotil. Secara morfologis, akar dikotil umumnya
terdapat akar utama, sedangkan pada monokotil tidak ada dan cenderung membentuk
akar adventif. Kemudian pada batang dikotil berkas pembuluhnya tersusun secara
melingkar membentuk cincin dan dikelilingi oleh jaringan parenkima, tetapi pada
monokotil berkas pembuluh tersebar dan dekat dengan bagian luar batang. Selain itu
pada monokotil tidak ditemukan pith yang ada pada batang dikotil. Lalu pada daun
dikotil terjadi venasi secara menjari, sedagkan di monokotil venasi terjadi secara
paralel (Reece et al., 2014).

3
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum Biologi Umum pada hari Rabu tanggal 02 Oktober 2022 jam 10.00
WIB s/d selesai, yang berjudul “Anatomi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil”. Di
gedung Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Lantai 1 laboratorium biologi laut,
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:
No Nama Alat Jumlah Keterangan
.
1. Mikroskop 1 Unit Untuk mengamati objek
2. Alat bedah 1 Unit Untuk membedah bahan yang akan
diamati
3. Kaca penutup (cover glass) 1 Unit Untuk menutup sampel yang
terletak di atas kaca obyek
4. Kaca obyek (object glass) 1 Unit Untuk meletakkan sampel yang
akan dilihat dengan mikroskop
Tabel diatas merupakan alat yang penelitian.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
Tabel 3.2.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah Keterangan
.
1. Tanaman Padi (Oryza sativa) 1 Unit Bahan yang akan amati
2. Bayam (Amaranthus sp) 1 Unit Bahan yang akan amati
Tabel diatas merupakan bahan yang akan diamati.
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja praktikum Anatomi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
yaitu sebagai berikut:
1. Batang Bayam (dikotil)
a. Dibuat sayatan melintang dari batang setipis mungkin dengan menggunakan
silet.

4
b. Diletakkan pada kaca objek yang sudah dibersihkan dan telah ditetesin
aquades, kemudian tutuplah dengan kaca penutup.
c. Dengan perbesaran lemah, digambarlah satu sektor dari penampang tersebut
dan sebutkan bagian-bagiannya.
d. Diperhatikan jaringan terluar atas selapis sel epidermis, disebelah dalamnya
terdapat jaringan hypodermis yang disusul oleh jaringan parenkim, kemudian
beberapa lapis kolenkim. Jaringan penguat terdiri atas sel-sel sklerenkim,
berkas pengangkut terdiri atas xylem dan floem, jari-jari empulur dengan
empulur dibagian tengahnya.
2. Batang Padi (monokotil)
a. Dibuat sayatan melintang dari natang setipis mungkin dengan menggunakan
silet
b. Diletakkan pada kaca objek yang sudah di bersihkan dan telah di tetes
aquadest, kemudian
c. Dengan perbesaran lemah digambarkan satu sektor dari penampang tersebut
dan di sebabkan bagian-bagian nya.
d. Diperhatikan struktur jaringan epidermis, hypodermis (berupa skelerenkim
berkas pengangkut dengan selubung skelerenkim yang tersebar di antara
parenkim jaringan dasar)
e. Diamati juga dengan perbesaran kuat.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Hasil pengamatan pada praktikum ini, yaitu :
Tabel 4.1.1 Hasil pengamatan
No Ciri-ciri Monokotil Dikotil
.
1. Akar Serabut Tunggal
2. Batang Tidak berkambium, Batang berkambium,
tidak bercabang dan bercabang dan berkayu
tidak berkayu
3. Tulang daun Sejajar Menyirip/menjari
4. Bentuk daun Seperti pita Permukaan daun lebih lebar
dibandingkan monokotil
5. Jumlah kelopak Berkelipatan tiga Berkelipatan empat atau lima
bunga
Tabel diatas merupakan hasil pengamatan yang telah diteliti.

Gambar 4.1 Akar Gambar 4.2 Daun Gambar 4.3 Batang


4.2 Pembahasan
Anatomi akar tanaman ini terdiri atas sel gabus, kortek, perisikel, floem, dan
floem intraselular, sel inti dan kanal laticiferous. Struktur anatomi akarnya mengikuti
garis dan membentuk dengan floem intrasirkular. Sel gabusnya selalu tumbuh hanya
sampai permukaan saja tidak mendalam tapi melebar dan diding selnya tipis. Sel
gabus diisi dengan kristal. Korteknya sangat kuat atau masuk grup sel batu. Perisikel
umumnya seperti papan, berwarna putih, seperti getah dan tidak berserat floemnya
termasuk sel batu.
6
Jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda (meristem) dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih
embrional yaitu sel-sel masih aktif membelah. Jaringan dewasa terdiri atas epidermis
berfungsi sebagai jaringan pelindung, parenkim (jaringan dasar), sklerenkim dan
kolenkim (jaringan penguat), floem dan xylem (jaringan penguat).
Daun merupakan organ yang pertumbuhannya terbatas dan pada umumnya
simetris dorsiventral. Pipihnya daun berkaitan dengan fungsinya dalam fotosintesis,
karena dengan bentuk daun demikian maka luas daun yang terekspose sinar matahari
bisa lebih luas. Daun ditutupi kedua permukaannya masing-masing oleh selapis
epidermis. Dinding luar epidermis biasanya tebal dan dilapisi substansi berlilin yang
disebut kutin. Permukaan luar epidermis seringkali dilapisi kutikula yang tebal
ataupun tipis. Lapisan kutikula ini dibentuk dari kutin. Daun monokitil pada
umumnya orientasinya tegak sehingga kedua permukaannya mendapat sinar
matahari. Struktur internal hampir sama pada kedua permukaan daun. Stomata
terdapat pada kedua sisi. Jaringan mesofil tidak mengalami diferensiasi menjadi
jaringan tiang dan jaringan spong, tetapi terdiri atas sel-sel parenkim dengan
kloroplas dan ruang antar sel di antaranya.
Batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan stele.
Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang. Daerah di
sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks dibatasi oleh
perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah kolenkim dan daerah
parenkim. Kolenkim menempati posisi di bawah epidermis, dan parenkim di sebelah
dalam kolenkim. Stele terdiri atas perisikel, berkas vaskuler dan empulur. Berkas
vaskuler tersusun melingkar. Masing-masing berkas terdiri atas xilem, kambium dan
floem. Batang monokotil sama dengan batang dikotil, memiliki epidermis, korteks
dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau tidak nyata. Struktur dan susunan
berkas vaskuler terutama yang membedakan batang dikotil dan monokotil. Berkas
vaskuler tersebar, termasuk juga pada empulur sehingga tidak ada batas yang jelas
antara korteks dan empulur. Berkas vaskuler monokitil tidak memiliki kambium,
sehingga tidak mengalami penebalan sekunder. Masing-masing berkas vaskuler
diselubungi selubung berkas pengangkut yang tersusun dari jaringan sklerenkim.
Struktur anatomi akar lebih sederhana daripada batang dan biasanya lebih
seragam, mungkin berkaitan dengan kurang bervariasinya lingkungan dalam tanah

7
daripada variasi lingkungan aerial. Akar cenderung tumbuh ke bawah atau ke
samping daripada ke atas. Tidak ada klorofil pada akar, tidak memiliki daun-daun
dan tunas, memiliki tudung akar pada ujungnya, posisi xilem dan floem berada pada
radii yang berbeda dan memiliki rambut akar pada daerah dekat apeks akar.
Berdasarkan hasil sayatan preparat, dapat teramati beberapa perbedaan pada
batang, daun, dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil. Pertama, dari batang Zea
mays dapat dilihat bahwa susunan berkas pembuluhnya tersebar, dilingkupi sel
parenkima, dan tidak terdapat empulur (pith). Namun, pada batang Helianthus
anuus, dapat terlihat adanya pith dan susunan berkas pembuluh melingkar. Namun,
baik keduanya memiliki jaringan skerenkima yang melapisi berkas pembuluh.

8
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah praktikan mengetahui dan
mengenal jaringan tumbuhan pada tanaman dikotil dan monokotil. Dapat di ketahui
bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas
pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan
berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak
teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang
digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh
tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan. Pada akar tumbuhan dikotil, di
antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan
monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium
merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah
luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh
angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama
5.2 Saran
Diharapkan kepada asisten agar dapat memberikan nilai yang bagus agar
kami bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Semoga praktikum kedepannya jauh
lebih baik lagi dari sebelumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Braby, M. and Williams, M. 2015. “Biosystematics and conservation biology:


critical scientific disciplines for the management of insect biological
diversity”. Austral Entomology: 55(1):1-17.
Iriawati, Rahmawati, A. 2014. “Analysis of Secondary Metabolite Production in
Somatic Embryo of Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.)”. Procedia
Chemistry. 13, 112–118.
Reece, J. 2014. Campbell Biology. Tenth. edition. Boston: Pearson.
Suyitno. 2012. Perbandingan Jumlah Stomata Pada Bagian Abaksial dan Adaksial.
PT Rineka Cipta : Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2012. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gajah Mada
University Press : Yogyakarta.

10
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Praktikum

(a) (b) (c)

Gambar 1. (a, b dan c) Dokumentasi praktikum.

11

Anda mungkin juga menyukai