Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Alat Penangkapan Ikan

JARING INSANG

Oleh:

AULIA RAHMAN
2211103010053

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
SEPTEMBER,2022
KATA PENGANTAR

Sebagai hamba yang beragama,patutlah kita panjatkan puji syukur kepada


Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, dan karunia-Nya serta
kesehatan dan kesempatan yang telah di limpahkan kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Jaring Insang”. Tak lupa pula
penulis haturkan salam buat baginda tercinta sang revolusioner sejati, pembawa kitab
kebenaran, perintis jalan kemerdekaan umat manusia dari jalan kegelapan ke jalan
terang benderang Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa tetap beristiqamah
atas tuntutan ajaran yang dibawa oleh beliau hingga akhir kelak nanti (kiamat) amin..
Kami mengucapkan terimakasih kepada asisten yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Kami menyadari, bahwa laporan percobaan ini
masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Hal ini dikarnakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang. Akhir kata saya berharap tuhan yang maha esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan percobaan ini
bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banda Aceh, September 2022

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Balakang......................................................................1
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN.......................................................3
2.1 Konstruksi/Fungsi...............................................................3
2.2 Daerah Penangkapan Ikan...................................................3
2.3 Metode.................................................................................3
2.4 Hasil Tangkap.....................................................................5
2.5 Jenis/Variasi........................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................8
3.1 Kesimpulan.........................................................................8
3.2 Saran...................................................................................8

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.5.1 Jaring insang tetap...............................................................................4
Gambar 2.5.2 Jaring insang hanyut............................................................................5
Gambar 2.5.3 Jaring insang lingkar...........................................................................5
Gambar 2.5.4 Jaring insang berpancang....................................................................6
Gambar 2.5.5 Jaring insang berlapis..........................................................................6
Gambar 2.5.6 Jaring insang kombinasi......................................................................7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaring insang adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring empat
persegi panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring merata. Dinamakan jaring
insang karena berdasarkan cara tertangkapnya, ikan terjerat pada bagian insangnya
pada mata jaring. Ukuran yang tertangkap relatif seragam. Gill net sering
diterjemahkan dengan “jaring insang”, “jaring rahang”, dan lain sebagainya. Istilah
“gill net” didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap “gilled-
terjerat” pada sekitar operculum nya pada mata jaring.
Dalam bahasa jepang gill net disebut dengan istilah “sasi ami”, yang berdasarkan
pemikiran bahwa tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ialah dengan proses bahwa
ikan-ikan tersebut “menusukkan diri-sasu” pada “jaring-ami”. Di Indonesia
persamaan gill net ini beraneka ragam, ada yang menyebutkannya berdasarkan jenis
ikan yang tertangkap (jaring kuro, jaring udang, dan sebagainya), ada pula yang
disertai dengan nama tempat (jaring udang bayeman), dan lain sebagainya.
Tertangkapnya ikan-ikan dengan gill net ialah dengan cara bahwa ikan-ikan tersebut
terjerat (gilled) pada mata jaring ataupun terbelit-belit (etangled) pada tubuh jaring.
Gill net sering digunakan nelayan untuk manangkap ikan, biasanya gill net
diperuntukkan untuk menangkap ikan permukaan, ikan pertengahan, dan ikan dasar
perairan. Maka dari itu penting kiranya bagi mahasiswa perikanan untuk mempelajari
alat tangkap ini. Dengan mempelajari gill net harapannya mahasiswa dapat
mengetahui cara kerja, komponen-komponen, maupun jenis-jenis dari gill net.

1
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Konstruksi / Fungsi


Jaring insang adalah Alat Penangkapan Ikan (API) yang bersifat aktif dan pasif
berupa jaring berbentuk empat persegi panjang dilengkapi dengan pelampung,
pemberat, Tali Ris Atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah yang
dioperasikan secara menetap, dihanyutkan, dan dilingkarkan pada permukaan,
pertengahan dan dasar perairan untuk menghadang ikan pelagis, demersal, dan
kelompok krustasea sehingga tertangkap dengan cara terjerat atau terpuntal.

2.2 Daerah Penangkapan Ikan (DPI)


Sesuai dengan jenis alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan yang
berbeda-beda maka area penangkapan dan radius penangkapan pun diantara nelayan
pun berbeda-beda. Ada sebagian kapal ikan yang mencari ikan dilaut lepas seperti di
Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) dan ada yang hanya menangkap ikan diwilayah 12 Mil
dan bahkan ada yang hanya dilakukan di perairan 4 mil. Perbedaan wilayah
penangkapan ini tentu akan membedakan baik dalam jumlah hasil tangkapan maupun
jenis ikan yang didekat pantai.
Jaring insang dioperasikan di permukaan, pertengahan, dan dasar secara menetap,
hanyut dan melingkar dengan tujuan menangkap ikan pelagis dan demersal. Jaring
insang terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis tangkapan utamanya, antara
lain jaring kembung, jaring kerapu, jaring kakap, jaring udang, dan lain-lain.

2.3 Metode
Sebelum operasi penangkapan dimulai, semua peralatan dan perbekalan yang
diperlukan untuk menangkap ikan dengan menggunakan gill net harus dipersiapkan
dengan teliti. Jaring harus disusun di atas kapal dengan memisahkan antara pemberat
dan pelampung supaya mudah menurunkannya dan tidak kusut.

2
Metode operasi penangkapan ikan dengan menggunakan gill net dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu setting , immersing , dan hauling.
1. Lama penebaran jaring ( setting )Bila kapal telah mencapai daerah
penangkapan, kecepatan kapal diturunkandan segera bersiap untuk penebaran
jaring.
a. Mula-mula posisi kapal ditempatkan sedemikian rupa agar arah angin
datangnya dari tempat penurunan jaring.
b. Setelah kedudukan atau posisi kapal sesuai dengan yang dikehendaki,
jaring dapat diturunkan. Penurunan jaring dimulai dari penurunan
pelampung tanda ujung jaring atau lampu kemudian tali sel ambar depan,
lalu jaring dan yang terakhir kali selambar pada ujung akhir jaring atau
selambar belakang yang biasanya terus diikatkan pada kapal.
c. Pada waktu penurunan jaring yang harus diperhatikan adalah arah arus
laut, karena kedudukan jaring paling baik adalah memotong arus antara
450-900.
2. Lama perendaman jaring ( immersing ) jaring insang didiamkan terendam
dalam perairan kira-kira selama 3-5 jam.
3. Lama penarikan jaring ( hauling ) Setelah jaring dibiarkan di dalam perairan
selama kurang lebih 3-5 jam, jaring dapat dinaikkan ke atas kapal untuk
diambil ikannya. Urutan penarikan jaring ini merupakan kebalikan dari
urutan penebaran jaring, yaitu dimulai dari tali selambar belakang, jaring, tali
selambar muka, dan terakhir pelampung tanda. Penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap gill net umumnya dilakukan pada waktu malam
hari.
Prinsip dalam pengoperasian jaring insang tidak memerlukan keahlian khusus.
Adapun cara tertangkapnya pada jaring insang , karena ikan-ikan itu menumbukkan
dirinya pada dinding rajutan jaring, atau oleh karena terbelit-belit tubuhnya oleh
mata jaring. Ikan dengan ukuran tubuh lebih besar dari mata jaring dapat tertangkap
pula oleh alat tangkap ini. Hal itu karena ikan-ikan tersebut tertangkap secara
terbelit-belit oleh beberapa mata jaring. Sedangkan ikan yang besarnya sebanding
dengan ukuran mata jaringnya, tertangkap dikarenakan tercekik di dekat Operculum.

3
2.4 Hasil Tangkap
Pengertian dari hasil tangkapan adalah jumlah dari spesies ikan maupun binatang
air lainnya yang tertangkap saat kegiatan operasi penangkapan. Hasil tangkapan
jaring insang umumnya menangkap ikan pelagis, tetapi juga bisa juga menangkap
ikan demersal, tergantung dengan cara mengatur panjang danpendeknya tali
pelampung.

2.5 Jenis/Variasi
jaring insang dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
1. Jaring insang tetap merupakan jaring insang yang dilengkapi jangkar,
dioperasikan secara menetap di perairan.

Gambar 2.5.1 Jaring insang tetap

2. Jaring insang hanyut merupakan jaring insang yang memiliki daya apung
lebih besar dari daya tenggelamnya, dioperasikan dengan cara dihanyutkan
pada permukaan dan pertengahan perairan dan dilengkapi dengan pelampung
tanda.
4

Gambar 2.5.2 Jaring insang hanyut

3. Jaring insang lingkar dengan singkatan GNC dan kode 07.3 Jaring insang
lingkar merupakan jaring insang yang pengoperasiannya dengan cara
melingkari ikan dengan atau tanpa bantuan kejutan.

Gambar 2.5.3 Jaring insang lingkar

4. Jaring insang berpancang dengan singkatan GNF dan kode 07.4 Jaring insang
berpancang merupakan jaring insang yang pengoperasiannya diikatkan pada
pancang-pancang yang ditanam di dasar perairan yang ekosistemnya
dipengaruhi oleh pasang surut.
5

Gambar 2.5.4 Jaring insang berpancang

5. Jaring insang berlapis merupakan jaring insang yang terdiri dari satu lapis
jaring sebelah dalam bermata jaring lebih kecil dan satu atau lebih lapis jaring
luar bermata jaring lebih besar dioperasikan di dasar Perairan Laut serta
Sungai, Danau, Waduk, dan genangan air lainnya di semua WPPNRI-PD.

Gambar 2.5.5 Jaring lingkar berlapis

6. Jaring insang kombinasi merupakan jaring insang kombinasi antara jaring


insang di bagian atas dan tramel net di bagian bawah dan disusun secara
vertikal.
6

Gambar 2.5.6 Jaring lingkar kombinasi


7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis alat tangkap
jaring insang di Indonesia sangatlah beragam,meskipun prinsip kerjanya sama
namun beberapa alat tangkap ikan memiliki nama berbeda. Perkembangan
perikanan tangkap di Indonesia masih belum merata meskipun potensinya sangat
besar.

3.2 Saran
Mahasiswa perikanan perlu mengetahui, mempelajari dan memahami jenis-
jenis alat tangkap yang ada di Indonesia dengan cara membaca dari literatur
berupa buku, jurnal dan lain-lain. Sehingga nanti harapannya bisa menjadi
lulusan mahasiswa perikanan yang berkualitas.
8

Anda mungkin juga menyukai