JARING INSANG
Oleh:
AULIA RAHMAN
2211103010053
Praktikan
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Balakang......................................................................1
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN.......................................................3
2.1 Konstruksi/Fungsi...............................................................3
2.2 Daerah Penangkapan Ikan...................................................3
2.3 Metode.................................................................................3
2.4 Hasil Tangkap.....................................................................5
2.5 Jenis/Variasi........................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................8
3.1 Kesimpulan.........................................................................8
3.2 Saran...................................................................................8
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.5.1 Jaring insang tetap...............................................................................4
Gambar 2.5.2 Jaring insang hanyut............................................................................5
Gambar 2.5.3 Jaring insang lingkar...........................................................................5
Gambar 2.5.4 Jaring insang berpancang....................................................................6
Gambar 2.5.5 Jaring insang berlapis..........................................................................6
Gambar 2.5.6 Jaring insang kombinasi......................................................................7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
2.3 Metode
Sebelum operasi penangkapan dimulai, semua peralatan dan perbekalan yang
diperlukan untuk menangkap ikan dengan menggunakan gill net harus dipersiapkan
dengan teliti. Jaring harus disusun di atas kapal dengan memisahkan antara pemberat
dan pelampung supaya mudah menurunkannya dan tidak kusut.
2
Metode operasi penangkapan ikan dengan menggunakan gill net dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu setting , immersing , dan hauling.
1. Lama penebaran jaring ( setting )Bila kapal telah mencapai daerah
penangkapan, kecepatan kapal diturunkandan segera bersiap untuk penebaran
jaring.
a. Mula-mula posisi kapal ditempatkan sedemikian rupa agar arah angin
datangnya dari tempat penurunan jaring.
b. Setelah kedudukan atau posisi kapal sesuai dengan yang dikehendaki,
jaring dapat diturunkan. Penurunan jaring dimulai dari penurunan
pelampung tanda ujung jaring atau lampu kemudian tali sel ambar depan,
lalu jaring dan yang terakhir kali selambar pada ujung akhir jaring atau
selambar belakang yang biasanya terus diikatkan pada kapal.
c. Pada waktu penurunan jaring yang harus diperhatikan adalah arah arus
laut, karena kedudukan jaring paling baik adalah memotong arus antara
450-900.
2. Lama perendaman jaring ( immersing ) jaring insang didiamkan terendam
dalam perairan kira-kira selama 3-5 jam.
3. Lama penarikan jaring ( hauling ) Setelah jaring dibiarkan di dalam perairan
selama kurang lebih 3-5 jam, jaring dapat dinaikkan ke atas kapal untuk
diambil ikannya. Urutan penarikan jaring ini merupakan kebalikan dari
urutan penebaran jaring, yaitu dimulai dari tali selambar belakang, jaring, tali
selambar muka, dan terakhir pelampung tanda. Penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap gill net umumnya dilakukan pada waktu malam
hari.
Prinsip dalam pengoperasian jaring insang tidak memerlukan keahlian khusus.
Adapun cara tertangkapnya pada jaring insang , karena ikan-ikan itu menumbukkan
dirinya pada dinding rajutan jaring, atau oleh karena terbelit-belit tubuhnya oleh
mata jaring. Ikan dengan ukuran tubuh lebih besar dari mata jaring dapat tertangkap
pula oleh alat tangkap ini. Hal itu karena ikan-ikan tersebut tertangkap secara
terbelit-belit oleh beberapa mata jaring. Sedangkan ikan yang besarnya sebanding
dengan ukuran mata jaringnya, tertangkap dikarenakan tercekik di dekat Operculum.
3
2.4 Hasil Tangkap
Pengertian dari hasil tangkapan adalah jumlah dari spesies ikan maupun binatang
air lainnya yang tertangkap saat kegiatan operasi penangkapan. Hasil tangkapan
jaring insang umumnya menangkap ikan pelagis, tetapi juga bisa juga menangkap
ikan demersal, tergantung dengan cara mengatur panjang danpendeknya tali
pelampung.
2.5 Jenis/Variasi
jaring insang dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
1. Jaring insang tetap merupakan jaring insang yang dilengkapi jangkar,
dioperasikan secara menetap di perairan.
2. Jaring insang hanyut merupakan jaring insang yang memiliki daya apung
lebih besar dari daya tenggelamnya, dioperasikan dengan cara dihanyutkan
pada permukaan dan pertengahan perairan dan dilengkapi dengan pelampung
tanda.
4
3. Jaring insang lingkar dengan singkatan GNC dan kode 07.3 Jaring insang
lingkar merupakan jaring insang yang pengoperasiannya dengan cara
melingkari ikan dengan atau tanpa bantuan kejutan.
4. Jaring insang berpancang dengan singkatan GNF dan kode 07.4 Jaring insang
berpancang merupakan jaring insang yang pengoperasiannya diikatkan pada
pancang-pancang yang ditanam di dasar perairan yang ekosistemnya
dipengaruhi oleh pasang surut.
5
5. Jaring insang berlapis merupakan jaring insang yang terdiri dari satu lapis
jaring sebelah dalam bermata jaring lebih kecil dan satu atau lebih lapis jaring
luar bermata jaring lebih besar dioperasikan di dasar Perairan Laut serta
Sungai, Danau, Waduk, dan genangan air lainnya di semua WPPNRI-PD.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis alat tangkap
jaring insang di Indonesia sangatlah beragam,meskipun prinsip kerjanya sama
namun beberapa alat tangkap ikan memiliki nama berbeda. Perkembangan
perikanan tangkap di Indonesia masih belum merata meskipun potensinya sangat
besar.
3.2 Saran
Mahasiswa perikanan perlu mengetahui, mempelajari dan memahami jenis-
jenis alat tangkap yang ada di Indonesia dengan cara membaca dari literatur
berupa buku, jurnal dan lain-lain. Sehingga nanti harapannya bisa menjadi
lulusan mahasiswa perikanan yang berkualitas.
8