Oleh :
JAKARTA
2023
PAPER
Oleh:
JAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PAPER
NRP : 57211113549
Mengetahui; Menyetujui;
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,
Alhamdulillah puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan
sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya. Paper yang berjudul Alat Tangkap Gillnet
Permukaan Sebagai Alat Penangkapan Ikan ini bisa diselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan dan memotivasi saya supaya bisa menyelesaikan. Paper ini
sebagai salah satu tugas akhir semester IV. Paper merupakan tugas meringkas
dari beberapa literatur.
Besar harapan saya agar pembuatan Paper ini bermanfaat untuk pembaca
dan khususnya saya sebagai penyusun. Walaupun saya sadari banyak sekali
kekurangan yang terdapat dalam penyusunan ini mohon untuk dimaklumi.
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper
I yang berjudul “ALAT TANGKAP GILLNET PERMUKAAN SEBAGAI ALAT
PENANGKAPAN IKAN” tepat pada waktunya, sehingga penulis dapat memenuhi
syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester IV
Pada kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan, terima kasih yang
teramat dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing penulis
dalam penulisan paper ini, yaitu kepada yang terhormat :
1. Muhammad Dr. Hery Riyadi Alauddin, S.Pi., M.Si. selaku Direktur Politeknik
Ahli Usaha Perikanan Jakarta
3. Dr. Danu Sudrajat, A.Pi. MAP. selaku dosen pembimbing yang selalu
memberi arahan dan masukan selama pembuatan Paper I ini.
Dalam menyusun Paper, penulis telah berusaha dengan segala daya dan
upaya, namun demikian penulis menyadari bahwa penulisan Paper ini masih jauh
dari sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu dan literatur yang
penulis miliki maupun karena kemampuan penulis sendiri yang masih jauh dari
memuaskan. Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif dan
membangun. Semoga penulisan Paper ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gill net atau jaring insang merupakan salah satu dari jenis alat tangkap ikan
yang desainnya menyerupai persegi panjang. Pada bagian atas dilengkapi dengan
pelampung (float) dan bagian bawah dilengkapi dengan pemberat (sinker).
Sehingga dengan adanya dua arah gaya yang berlawanan akan membuat jaring
insang dapat dioperasikan pada daerah penangkapan dengan posisi tegak
menghadang arah renang ikan target (Falich, 2019).
Besar mata jaring pada alat tangkap Gill Net bervariasi, disesuaikan dengan
sasaran yang akan ditangkap (selektif) seperti untuk ikan , udang. Jaring ini terdiri
dari satuan–satuan jaring disebut tinting / piece. Dalam operasi penangkapannya
terdiri dari beberapa tinting yang digabung menjadi satu unit yang panjangnya (300
– 500 m). Ikan –ikan yang ditangkap gill net umumnya tersangkut/ terjerat pada
tutup insangnya, jika ikannya besar maka akan terpuntal / terbelit – belit
(entangled) pada tubuh jaring.(Gery Purnomo, 2019)
3
2.2 Gill Net Permukaan
Jaring insang permukaan surface gill net salah satu alat tangkap yang sangat
selektif dan mudah dikontrol penggunaannya, disamping itu jaring insang
permukaan dapat dipakai dengan menggunakan perahu sederhana tanpa
menggunakan perahu motor. Ini merupakan suatu hal yang penting untuk negara
yang sedang berkembang, dimana modal nelayan biasanya masih kecil. Secara
umum metode pengoperasian gill net terdiri atas beberapa tahap Pratiwi (Numfor
et al., 2021), yaitu:
1. Persiapan yang dilakukan nelayan meliputi pemeriksaan alat tangkap, kondisi
mesin, bahan bakar kapal, perbekalan, es dan tempat untuk menyimpan hasil
tangkapan.
2. Pencarian daerah penangkapan ikan, hal ini dilakukan nelayan berdasarkan
pengalaman-pengalaman melaut, yaitu dengan mengamati kondisi perairan
seperti banyaknya gelembung-gelembung udara di permukaan perairan, warna
perairan, serta adanya burung-burung di atas perairan yang mengindikasikan
adanya schooling ikan.
3. Pengoperasian alat tangkap yang terdiri atas pemasangan jaring (setting),
perendaman jaring (soaking) dan penangkatan jaring (hauling).
4. Tahap penanganan hasil tangkapan adalah pelepasan hasil tangkapan dari
jaring untuk kemudian disimpan pada suatu wadah atau tempat.
4
2.3 Konstruksi Gill Net Permukaan
Menurut Hudring (2012), gill net merupakan alat tangkap yang dilengkapi
dengan pelampung, pemberat dan tali ris atas serta dengan atau tanpa tali ris
bawah untuk menghadang arah renang ikan, sehingga ikan sasaran akan terjerat
pada mata jaring atau terpuntal pada jaring. Konstruksi gill net permukaaan seperti
gambar di atas, terdiri dari:
1. Pelampung (float), yaitu sesuatu benda yang mempunyai daya apung dan
dipasang pada jaring bagian atas dan berfungsi sebagai pengapung jaring.
2. Tali pelampung yaitu selembar untuk mengangkat tali ris atas agar jaring
dapat terentang sempurna dalam perairan.
3. Tali ris atas (head rope), yaitu seutas tali yang dipergunakan untuk
menggantungkan tubuh jaring.
4. Serampat atas (upper selvedge), yaitu lembaran jaring yang terpasang di
atas tubuh jaring dan berfungsi sebagai penguat tepi jaring bagian atas.
5. Tubuh jaring (net body), yaitu lembaran jaring yang berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran mata jaring (mesh size) yang sama.
6. Serampat bawah (lower selvedge), yaitu lembaran jaring yang terpasang
dibawah tubuh jaring dan berfungsi sebagai penguat tepi jaring bagian
bawah.
7. Tali ris bawah (ground rope), yaitu seutas tali yang dipergunakan untuk
mengikatkan badan jaring bagian bawah.
8. Tali pemberat yaitu selembar tali yang terpasang di bawah Bersatu dengan
pemberat.
5
9. Pemberat (sinker), yaitu benda yang mempunyai daya tenggelam dan
dipasang pada jaring bagian bawah dan berfungsi sebagai penenggelam
jaring.
Alat tangkap jaring insang (gill net) memiliki kontruksi yang berbeda karena
disesuaikan dengan tujuan hasil tangkapan dan kondisi perairan pada daerah
penangkapan ikan. Satu pis jaring, satuan lembaran jaring dari hasil pabrikan
dengan ukuran 70 MD x 80 yard; 100 MD x 200 yard; 100 MD x 100 yard atau 100
MD x 100 meter..Gill net sendiri memiliki mesh size atau bukaan mata jaring. Hal
ini sangat bermanfaat untuk pengaturan ukuran ikan yang tertangkap, misalnya
dengan membatasi ukuran bukaan mata jaring (mesh size) ukuran minimal ikan
yang ditangkap dapat ditentukan, sehingga ikan-ikan berukuran kecil tidak
tertangkap. Gill net dioperasikan secara vertikal dengan mengandung arus laut,
sehingga dapat memotong alur gerakan renang ikan yang kerap menantang arus
(Notanubun et al., 2022).
a. Persiapan
Sebelum operasi penangkapan dilakukan maka persiapan alat yang
digunakan, logistik maupun penentuan daerah penangkapan harus diketahui
terlebih dahulu dengan memanfaatkan burung secara jarak jauh dan percikan-
percikan air pada jarak dekat. Pada waktu persiapan operasi yang harus
6
diperhatikan adalah cara menyusun jaring yang baik agar pada saat operasi
penangkapan dilakukan dapat membantu kelancaran jalannya pengoperasian
yaitu pada saat "setting" yang dilakukan. Jaring harus disusun rapi dan diletakkan
pada tengah perahu/tempat yang sudah disiapkan, Setelah penyusunan jaring,
maka hal kedua adalah persiapan menuju daerah penangkapan (fishing ground).
segala persiapan operasi penangkapan selesai, perahu mulai digerakkan menuju
daerah penangkapan (fishing ground) dengan 3 orang nelayan dan tepatnya pada
pukul 17.00 WIT dan tiba di daerah penangkapan sekitar pukul 17.30 WIT,
selanjutnya dilakukan penurunan jaring.(Palo et al. 2019)
b. Penebaran Jaring
Dalam penebaran jaring ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Angker diturunkan lalu pelampung tanda diturunkan sebagai tanda bahwa jaring
sedang dioperasikan.
2. Apabila dalam penurunan jaring ada arus, harus diketahui arah arus dan haluan
perahu agar pada saat jaring diturunkan dalam air dengan kedudukan jaring
tetap melintang. Apabila angin datangnya dari sebelah kiri perahu atau kanan
perahu maka jaring diturunkan (setting). Sedangkan, Apabila angin dari
belakang dan arus dari kanan perahu maka jaring dibuang dari sebelah kiri
perahu begitu sebaliknya. Penurunan penebaran jaring dilakukan secara
bersamaan dengan pemberat/jangkar dan pelampung dipegang bersama-sama
kemudian diturunkan disebarkan (setting) setelah motores diarahkan foret maju
dan apabila sudah sampai pada ujung jaring maka dipasang pelampung
keduanya bersamaan dengan pemberat/jangkar. Pengoperasian jaring dapat
dilakukan dari belakang sisi kiri maupun sisi kanan dan memperhatikan arah
arus dan angin agar jaring tidak dapat tersangkut pada baling-baling motor. Hal
ini diharapkan agar dapat mempermudah pada saat pengoperasian jaring
dilakukan. Dalam Praktek Kerja Lapangan penebaran jaring dilakukan pada
pukul 17.30 sampai 18.00 WIT dan lama perendaman jaring 1-12 jam.(Falich
et al. 2020)
c. Menunggu (towing)
Proses menunggu (towing) dilakukan setelah penurunan jaring insang
selesai. Waktu yang dibutuhkan selama proses ini berlangsung adalah 11- 12 jam
(Y Rumkorem et al., 2021).
7
d. Penarikan Jaring (hauling)
Hauling atau penarikan jaring dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 (pagi).
Penarikan jaring dimulai dari ujung pangkal jaring atau pelampung tanda dan
pemberat. Kemudian pada saat penarikan Jaring harus mengarah ke pelampung
tanda dan ditarik bersama-sama seperti awalnya penurunan jarring yaitu
pelampung jaring dan pemberat jaring singker dinaikkan dan ditempatkan pada
bagian dalam perahu, dan juga apabila ada kotorankotoran yang tersangkut pada
jaring sekaligus dibersihkan agar tidak membuat kerusakan pada jaring, Kernudian
jaring ditarik dan disusun rapi seperti semula guna mempermudahkan atau
memperlancar pengoperasian selanjutnya (Y Rumkorem et al., 2021).
• Pelampung
Adapun pelampung tanda yang digunakan pada penelitian di perairan Pulau
Samalona terdiri dari bahanStyrofoam
Gambar 6. Pelampung
• Kayu Penanda
Kayu penanda yang digunakan pada jaring insang permukaan berfungsi untuk
mengikat kedua ujung tali ris atas agar jaring yang terpasang dapat terentang
dengan baik, selain itu sebagai penanda pada kapal-kapal lain untuk memberi
informasi bahwa terdapat alat tangkap yang sedang dioperasikan didaerah
tersebut (Dermawati et al., 2019).
8
Gambar 7. Kayu Penanda
9
2.7 Hasil Tangkapan Gill Net permukaan
Kombinasi ukuran mata jaring dan nilai kerutan tidak berpengaruh nyata
terhadap banyaknya hasil tangkapan ikan layang Decapterus macarelus akan
tetapi ukuran mata jaring dan nilai kerutan secara parsial berpengaruh terhadap
hasil tangkapan. Jaring berukuran mata 1,75 inci lebih efisien dari jaring berukuran
mata 1,5 inci dan 2,0 inci.
10
bentuk tubuh gepeng lebar, yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada mata jaring,
ikan-ikan tersebut tertangkap dengan cara terpuntal. (Falich, 2019)
11
BAB III
KESIMPULAN
Jaring insang adalah salah satu dari jenis alat tangkap ikan yang desainnya
menyerupai persegi panjang. Pada bagian atas dilengkapi dengan pelampung
(float) dan bagian bawah dilengkapi dengan pemberat (sinker). Jaring Insang
Permukaan merupakan alat tangkap yang selektif dan mudah dikontrol
penggunaannya, disamping itu jaring insang permukaan dapat dipakai dengan
menggunakan perahu sederhana tanpa menggunakan perahu motor. konstruksi
jaring insang permukaan yang digunakan berbentuk empat persegi panjang yang
dilengkapi dengan tali ris atas, tali pelampung, pelampung serta tubuh jaring, tali
ris bawah atau tali pemberat dan pemberat dengan teknik pengoperasian terdiri
dari beberapa tahapan yaitu persiapan yang meliputi persiapan alat dan bahan
bakar, penurunan alat tangkap (setting) menunggu (towing) dengan lama
perendaman dalam perairan selama 12 jam dan penarikan jaring (hauling). Hasil
tangkapan yang diperoleh selama 8 trip penangkapan terdiri atas ikan tembang,
ikan barakuda, kembung lelaki, teri, layur, layang, dan balo. Daerah penangkapan
(fishing ground) pada wilayah pesisir dengan dasar perairan berpasir, dimana pada
derah tersebut dengan ombak dan angin tidak begitu kuat, dimana keberhasilan
penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring insang permukaan (Surface gill net)
dipengaruhi beberapa faktor yakni kecepatan arus, ukuran mata jaring dan
shortening.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dermawati, Palo, M., & Najamuddin. (2019). Analysis On Construction And Fish
Catch Of Surface Gill Nets In Maros Regency Waters, South Sulawesi
Province. Jurnal Ipteks Psp, 6(11).
Gery Purnomo. (2019). Alat Tangkap Jaring Insang Atau Gillnet (Metode
Penangkapan Ikan (MPI)) - Melek Perikanan.
Notanubun, J., Ngamel, Y. A., Bukutubun, S., Pendayagunaan, J. T., Laut, S.,
Perikanan, P., Tual, N., & Raya, J. (2022). Keragaman Jenis Hasil Tangkapan
dan Sinkronisasi Waktu Tangkap Jaring Insang Permukaan di Perairan Ohoi
Tuburngil Kabupaten Maluku Tenggara The Diversity of The Kinds Caught
and The Synchronization of Surface Gill Net Catching Time in The Waters of
Ohoi T. https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.Vol.6.No.3.230
Rustadi. (2019). Alat Tangkap Gill Net (Jaring Insang) - Penyuluh Perikanan.
13