ARDI
MODUL
AJAR
PENANGAN HASIL TANGKAPAN
ELEMEN
TEKNIK PENANGKAPAN PENANGANAN DAN
PENYIMPANAN IKAN HASIL TANGKAPAN
Oleh :
KEL S.Tr.Pi
Supardi, FAS
AS
NIP.199511292022211004
E-E
FASE
A. Informasi Umum
1. Identitas
a. Nama Penulis : Supardi
Asal Instansi : SMK Negeri 61 Jakarta
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :E
b. Jenjang : SMK
c. Bidang Keahlian : Kemaritiman
d. Program Keahlian : Nautika Kapal Penangkap Ikan
e. Konsentrasi Keahlian : Nautika Kapal Penangkap Ikan
f. Kelas :X
g. Perkiraan Jumlah Peserta Didik : 16
h. Moda Pembelajaran : Luring
i. Jumlah Pertemuan : 1 x 2 JP
j. Materi Pokok : 1. Penanganan Cepat Hasil
Tangkapan di atas dek
2. Penanganan Berbagai Jenis Ikan
MODUL
AJAR
TEKNIK
LKPD
Buku & Alat Tulis
Pisau
Sikat
Ember & selang air
Ikan
Batu es
Marlin/Jarum Besar
Kain lap
Sarung tangan
Media :
Video Youtube
Power Point
Model Pembelajaran :
Project Based Learning
Metode Pembelajaran :
Diskusi
Ceramah
Tanya jawab
Penugasan
Presentasi
6. Sumber Belajar
Buku Dasar-dasar Teknik penangkapan Ikan, Penanganan
dan Penyimpanan Hasil Tangkap, Kemendikbud, 2013
https://drive.google.com/file/d/133XtzwWS-1tSVQsem0U6eVaDN-
f1U72U/view?usp=sharing
Buku dasar-dasar Pelayaran kapal Penangkap Ikan,
Kemendikbud, 2021 https://drive.google.com/file/d/1h8A7U46e_D-
wNEKKtQNJlgLQVg0G3ZAE/view?usp=sharing
Modul penanganan ikan hasil tangkapan di atas kapal,
MODUL
AJAR
TEKNIK
agung wahyono, 2012 https://drive.google.com/file/d/1m8NG_QDw-
ILbaTUSnwyHqzdsVM5eqF62/view?usp=sharing
7. Asesmen/Penilaian
Asesmen Kognitif Tes Tertulis
Asesmen Keterampilan Kemampuan Membuat Hasil
Produk Praktikum
Asesmen Sikap ( soft skill & Pengamatan sikap dalam proses
hard skill ) pembelajaran
Pengamatan sikap dalam proses
mencari informasi
Pengamatan sikap dalam
interaksi dengan siswa yang lain
Pengamatan dalam menerapkan
praktik
B. Komponen Inti
1. Elemen CP yang dituju
Pada akhir fase E Peserta didik dapat melakukan penanganan cepat
hasil tangkapan di atas dek, penanganan berbagai jenis ikan,
pelagis besar, kecil dan demersal secara higienis.
2. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan penanganan ikan secara higienis
dengan benar.
Peserta didik dapat menganalisis penanganan ikan pelagis dengan
teliti.
Peserta didik dapat melakukan penanganan cepat hasil tangkapan
ikan di atas deck dengan benar.
Peserta didik dapat mendemonstrasikan cara penanganan ikan
secara higienis
3. Pemahaman bermakna
Peserta didik dapat memahami bahwa mempertahankan mutu
ikan adalah dengan mengenyahkan sumber pembusukannya yang
merupakan sumber alami bakteri pada tubuh ikan seperti lapisan
lendir di permukaan kulit,insang dan isi perut.
4. Pertanyaan pemantik
Apa pentingnya bagi kita mengetahui fakta bahwa sumber
bakteri pada ikan terdapat pada isi perut,insang dan lendir di
permukaan kulit. ?
MODUL
AJAR
TEKNIK
Bagaimana hubungan antara penanganan cepat dengan mutu
ikan di atas kapal ?
5. Kegiatan pembelajaran
PERTEMUAN KE 3
Penanganan Hasil Tangkapan
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL).
Alokasi Waktu : 2JP x 45 Menit
Sintaks
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Model PjBL
MODUL
AJAR
TEKNIK
Sintaks
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Model PjBL
permukaan kulit. ?
Bagaimana hubungan
antara penanganan cepat
dengan mutu ikan di atas
kapal.? Ice breaking
(permainan) 2 menit
MODUL
AJAR
TEKNIK
Sintaks
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Model PjBL
bahan, media,
sumber yang
dibutuhkan.
Fase 3 (5’) 1. Guru dan peserta didik 1. Peserta didik
membuat kesepakatan menyusun jadwal
Menyusun tentang jadwal pembuatan penyelesaian proyek
jadwal proyek melakukan berdasarkan hasil
pembuatan penanganan hasil tangkapan. kesepakatan dengan
(tahapan-tahapan dan guru dan
pengumpulan). memperhatikan
batas waktu yang
telah ditentukan
bersama.
Fase 4 (20’) 1. Guru memantau keaktifan 1. Peserta didik
peserta didik selama melakukan
Monitor melaksanakan proyek pembuatan proyek
keaktifan melakukan penanganan sesuai jadwal,
dan ikan hasil tangkapan mencatat setiap
perkembanga memantau realisasi tahapan,
perkembangan dan mendiskusikan
n proyek
membimbing jika mengalami masalah yang
kesulitan. muncul selama
penyelesaian proyek
dengan guru.
Fase 5 (15’) 1. Guru berdiskusi tentang 1. Peserta didik
hasil proyek, memantau mengkomunikasika
Menguji hasil keterlibatan peserta didik, n bersama
mengukur ketercapaian kelompoknya
standar. Membahas
kelayakan proyek
yang telah dibuat
dan membuat
laporan
produk/karya
untuk dipaparkan
kepada kelompok
lain
MODUL
AJAR
TEKNIK
Sintaks
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Model PjBL
bersama guru
menyimpulkan hasil
proyek.
6. Perangkat Asesmen
a. Asesmen Formatif
MODUL
AJAR
TEKNIK
Nama Peserta Didik : .......................
Kelas /Semester : .......................
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Program Keahlian : Nautika Kapal Penangkap Ikan
1. Salah satu syarat untuk mempertahankan mutu ikan adalah dengan mengenyahkan
sumber pembusukannya yang merupakan sumber alami bakteri pada tubuh ikan,
sebutkan sumber alami bakteri tersebut ! (skor 20)
...........................................................................................................
...........................................................................................................
3. Jelaskan perbedaan penanganan ikan kecil dan besar dalam pengaruh mutu ikan.?
...........................................................................................................
...........................................................................................................
4. Bagaimana cara menangani ikan hasil tangkapan dengan baik di atas kapal ! ( skor
15 )
...........................................................................................................
...........................................................................................................
5. Apa hubungannya kualitas ikan dengan isi perut ikan yang dikeluarkan ! ( skor 20 )
...........................................................................................................
...........................................................................................................
1. Sumber bakteri alami pada ikan ( lapisan lender di permukaan kulit, insang dan isi
perut )
MODUL
AJAR
TEKNIK
2. Tahapan kegiatan penanganan ikan
a. Mengangkat ikan dari air
b. Melepaskan ikan dari alat tangkap
c. Mendinginkan ikan
d. Menyiangi ikan apabila diperlukan
e. Mencuci ikan dengan air dingin
f. Menempatkan ikan dalam wadah sesuai dengan jenis ukuran dan mutu ikan
g. Menyimpan kedalam palkah berisolasi dengan es atau mesin pendingin
h. Merawat ikan selama penyimpanan sampai saat pembongkarannya di pangakaln
pendaratan
3. Perbedaan penanganan ikan ukkuran besar dan ukuran ikan kecil terletak pada cara
perlakuan ketika ikan tersebut tertangkap, untuk ikan ukuran besar umunya masih
dalam keadaan hidup saat diangkat ke air, untuk itu ikan harus segera dibunuh
dengan memukul kepalanya memakai pentungan kayu yang telah disiapkan atau
dengan menusuk kepalanya. Dan untuk ikan ukuran besar melakukan penyiangan
(membuang insang dan isi perut, dan untuk ikan-ikan besar juga mengiris sebagian
operculum dan membuang sirip serta membuang darahnya ) sedangkan untuk ikan
ukuran kecil ketika ikan tertangkap langsung dibersihkan dengan menyiramnya dan
menyortir lalu dimasukan ke dalam bak chiling , atau tempat mesin pendingin.
5. Ikan akan memiliki kualitas yang jika kesegaran ikan dapat bertahan selama
mungkin hingga sampai ke konsumen, maka dari itu ikan harus terhindar dari
sumber bakteri yang mengakibatkan kualitas ikan menurun akibat proses
pembusukan. Maka dari itu sumber bakteri pada ikan harus disingkirkan dan
sumber bakteri alami pada ikan itu berada pada isi perut ikan, oleh karenanya isi
perut ikan harus dikeluarkan setelah ikan itu tertangkap.
b. Penilaian Pengetahuan
1) Ketentuan Penilaian Pengetahuan
Nilai Ketentuan Persentasi
MODUL
AJAR
TEKNIK
15 Mudah 20-25%
20 Sedang 40-50%
25 Sulit 20-25%
MODUL
AJAR
TEKNIK
Jawaban lengkap sesuai kunci jawaban terdiri dari 7
kata kunci: ,harus terhindar dari sumber bakteri, ikan
dapat bertahan selama mungkin, mengakibatkan kualitas 25
ikan menurun, akibat proses pembusukan, Maka dari itu
sumber bakteri pada ikan harus disingkirkan
5 Jawaban terdiri dari 3 kata kunci jawaban 20
Skor Perolehan
Nilai = x 100 %
Skor Maksimum
Total Skor
Rata-Rata Skor
Keterserapan
butir
(persentase)
MODUL
AJAR
TEKNIK
c. Penilaian Sikap
1) Tabel Asesmen Sikap
Sikap
No. Nama
1 2 3 4 5 Jumlah Keterangan
2) Indikator Sikap
No. Profil Indikator
Sikap
1 Bernalar Kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dengan panca indera
Mengolah informasi dan gagasan
Merefleksi pemikirannya sendiri
2 Mandiri Memiliki inisiatif
Kepercayaan diri
Disiplin
Bertanggung jawab
3 Bergotong Bekerja sama
royong Berkomunikasi positif
Tanggap terhadap keadaan
Mau berbagi hal-hal positif
4 Kreatif Memperkaya gagasan yang ada
Luwes dalam berpikir
Memunculkan kebaruan
5 Akhlak Mulia Menjaga lingkungan
Menjaga integritas
Merawat diri
Menghargai orang lain
3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
d. Penilaian Keterampilan
MODUL
AJAR
TEKNIK
1) Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Elemen CP yang
Materi Tujuan Pembelajaran
dituju
Pada akhir fase E Praktik Peserta didik dapat
Peserta didik dapat Melakukan
melakukan penanganan
melakukan Penanganan
Hasil Tangkapan cepat hasil tangkapan
penanganan cepat hasil
tangkapan di atas dek, dengan benar
penanganan berbagai
jenis ikan, pelagis
besar, kecil dan
demersal secara
higienis
2) Lembar Kerja
Nama : ......................................................
Kelas : ......................................................
Materi : Penangan Hasil Tangakapan
Waktu : 20 menit.
MODUL
AJAR
TEKNIK
1 Persiapan: 15%
Kelengkapan seragam
menggunakan alat
pelindung dan
keselamatan kerja
dengan benar
Kelengkapan alat
tangkap diperiksa dan
dinyatakan lengkap siap
dipraktikan.
Kesesuaian membunuh
ikan,
Kesesuaian
mendinginkan ikan
Kesesuaian pembuangan
insang
Kesesuaian pembuangan
isi perut
Kesesuaian mengiris
operculum
Kesesuaian mengiris
sirip
Kesesuaian
membersihkan isi perut
dan darah ikan
MODUL
AJAR
TEKNIK
Total Skor Perolehan
3 Hasil 30%
Mampu merumuskan
masalah yang terjadi
saat praktik penanganan
ikan hasil tangkapan
Mampu menentukan
solusi dari masalah yang
ditemukan
mengambil kesimpulan
dari hasil praktik
Tertib, saat
menggunakan alat dan
melaksanakan praktik.
Aman saat
menggunakan alat dan
melaksanakan praktik.
5 Waktu 10%
Ketepatan waktu
pelaksanaan praktik
MODUL
AJAR
TEKNIK
4) Perhitungan Nilai Praktik ( NPK )
Nilai
.....
Skor
Perolehan
Skor 16 32 12 12 4
Maksimum
Skor Perolehan X
Skor yang diperoleh = Bobot %
Skor Maksimum
a. Refleksi Guru
1) Apakah pelaksanaan kegiatan sudah sesuai perencanaan?
2) Apa yang dirasakan baik dari pembelajaran hari ini?
3) Kesulitan apa saja yang dihadapi?
4) Apa tahapan kegiatan pembelajaran yang perlu mendapat perhatian
khusus?
5) Apakah saya mampu mengidentifikasi Peserta Didik yang
perlu mendapat perhatian khusus?
6) Apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran berikutnya?
MODUL
AJAR
TEKNIK
6) Apakah saya mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran?
7) Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki cara belajar saya?
C. Lampiran
MODUL
AJAR
TEKNIK
LKP
D
LEMB
AR
KERJA
MODUL
AJAR
TEKNIK
MELAKUKAN PENANGANAN IKAN PELAGIS HASIL TANGKAPAN
Kelas : X NKPI
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Elemen CP yang dituju
Pada akhir fase E Peserta didik dapat melakukan penanganan cepat hasil tangkapan di
atas dek, penanganan berbagai jenis ikan, pelagis besar, kecil dan demersal secara
higienis
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyimak dan mengamati masalah penangangn hasil tangkapan peserta didik
dapat :
menjelaskan penanganan ikan secara higienis dengan benar.
menganalisis penanganan ikan pelagis dengan teliti.
melakukan penanganan cepat hasil tangkapan ikan diatas deck dengan
benar.
mendemonstrasikan cara penanganan ikan secara higienis
Alat dan Bahan
Laptop
Hp
LCD Proyektor
LKPD
Buku & Alat Tulis
Pisau
Sikat
Ember & selang air
Ikan
sikat
Batu es
Marlin/Jarum Besar
Kain lap
Sarung tangan
Ringkasan Materi
MODUL
AJAR
TEKNIK
Produk perikanan merupakan salah satu jenis pangan yang perlu mendapat perhatian terkait dengan
keamanan pangan. Mengingat di satu sisi, Indonesia merupakan negara maritim terbesar di Asia Tenggara
sehingga sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Terutama dalam
penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan nelayan dan sumber devisa negara. Selain itu, produk
perikanan juga merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia. Namun di sisi lain,
produk perikanan dapat menjadi media perantara bagi bakteri patogen dan parasit yang dapat menginfeksi
manusia. Penanganan ikan di atas kapal adalah segala upaya terhadap hasil tangkapan di kapal mulai dari
tindakan awal sampai dengan penyimpanan yang bertujuan menjaga mutu ikan sesuai dengan standar yang
diinginkan. Mutu ikan tidak dapat diperbaiki tetapi hanya dapat dipertahankan. Kerusakan atau penurunan
mutu ikan dapat terjadi segera setelah ikan mengalami kematian, peristiwa ini terjadi karena mekanisme
pertahanan normal ikan terhenti setelah ikan mengalami kematian. Adapun penyebab kerusakan ikan
adalah bakteri, ensim dan reaksi kimia yang terdapat didalam tubuh ikan maupun lingkungan dimana ikan
berada.
Mari Berdiskusi
PENANGANAN HASIL TANGKAPAN
Dari tayangan materi yang telah kalian amati maka pada tahap ini diskusikanlah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini bersama teman kelompok-mu.
Langkah selanjutnya peserta didik bersama kelompok membuat hasil proyek dari
penentuan solusi yang telah kalian kerjakan dan setelah itu laporkan dalam bentuk
power point dan dipresentasikan.
Petunjuk Pengerjaan
1. Tulislah hari/tanggal dan nama anggota anda pada tempat yang telah disediakan
2. Diskusikan bersama dengan anggota kelompok anda untuk menyelesaikan permasalahan di
LKPD
3. Ikuti setiap petunjuk yang ada dan jawab pertanyaan pada kolom yang telah disediakan
MODUL
AJAR
TEKNIK
Langkah Kerja
Tahap Persiapan
1. siapkan alat dan bahan (ikan, wadah berisi air, batu es, pisau/gunting, marlin,
sikat, sarung tangan)
2. pembagian tugas mulai dari, bagian menusuk ikan, mencuci, membuang isi perut
dan insang, memotong overculum dan sirip, serta membersihkan, dan mencatat
setiap kegiatan
1. Tusuk bagian posisi otak pada kepala ikan menggunakan marlin atau paku besar
Lihat gambar berikut
2. Rendam ikan pada air dingin agar ikan dalam tetap dalam suhu rendah
3. Iris atas tutup insang dan potong otot insang atas dan bawah dengan pisai
4. Potong membrane sepanjang belakang insang dan memotong ujung insng yang
menempel dikepala
5. Potong disekelliling anus dengan pemotongan ujung usus didekat anus
6. Keluarkan insang sekaligus isi perut ( selama pekerjaan memotong insang air
pencuci terus dialirkan melalui ujung slang air yang dimasukan melalui mulut
ikan sehingga darah yang keluar selama pekerjaan ini dilakukan langsung keluar
dari tubuh ikan. Lihat gambar berikut.
MODUL
AJAR
TEKNIK
7. Selanjutnya menyiram/menyemprotkan air sekaligus menyikat seluruh
permukaan bagian dalam rongga insang sampai bersih. Lihat gambar berikut.
Tahap Persentasi
MODUL
AJAR
TEKNIK
1. Moderator membuka acara presentasi hasil praktik dan memperkenalkan anggota
kelompoknya
2. Moderator menjelaskan tata cara presentasi (pebagian waktu penyajian, sesti
tanya jawab, dan menyimpulkan)
3. Penyaji menyajikan/mempresentasikan hasil proyek
4. Proses tanya jawab di buka oleh moderator dan setiap pertanyaan di catat oleh
notulen
5. Setiap pertanyaan di jawal baik oleh Penyaji maupun dari anggota yang lainnya
6. Notulen membacakan kesimpulan hasil dari presentasi
7. Moderator menutup kegiatan presentasi/penyajian hasil proyek dengan
mengucapkan salam
Tahap Hasil
1. Ringkasan Materi :
MODUL
AJAR
TEKNIK
PENANGAN HASIL TANGKAPAN
A. Ringkasan Materi
Produk perikanan merupakan salah satu jenis pangan yang perlu
mendapat perhatian terkait dengan keamanan pangan. Mengingat di satu sisi,
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di Asia Tenggara sehingga
sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.
Terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan nelayan dan
sumber devisa negara. Selain itu, produk perikanan juga merupakan sumber
protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia. Namun di sisi lain, produk
perikanan dapat menjadi media perantara bagi bakteri patogen dan parasit
yang dapat menginfeksi manusia.
Penanganan ikan di atas kapal adalah segala upaya terhadap hasil
tangkapan di kapal mulai dari tindakan awal sampai dengan penyimpanan
yang bertujuan menjaga mutu ikan sesuai dengan standar yang diinginkan.
Mutu ikan tidak dapat diperbaiki tetapi hanya dapat dipertahankan.
Kerusakan atau penurunan mutu ikan dapat terjadi segera setelah ikan
mengalami kematian, peristiwa ini terjadi karena mekanisme pertahanan
normal ikan terhenti setelah ikan mengalami kematian. Adapun penyebab
kerusakan ikan adalah bakteri, ensim dan reaksi kimia yang terdapat didalam
tubuh ikan maupun lingkungan dimana ikan berada.
Untuk menjaga mutu ikan hasil tangkapan, maka perlu penanganan yang
baik sejak ikan diangkat dari alat tangkap, selama penyimpanan, dan
pembongkarannya, sehingga ikan dapat sampai dikonsumen dengan mutu
yang baik dan aman untuk dikonsumsi.
Perlu difahami bahwa mutu ikan yang terbaik atau ”segar” adalah saat
dipanen dimana hasil penanganan atau pengolahan selanjutnya tidak akan
pernah menghasilkan mutu yang lebih baik, oleh karena itu cara penanganan
pertama saat panen menjadi sangat penting karena akan berarti ikut
mempertahankan mutunya selama tahapan distribusi, penanganan dan
pengolahan selanjutnya sampai siap dikonsumsi. Agar dapat melakukan
penanganan ikan hasil tangkapan secara benar dan untuk mempertahankan
mutunya perlu diketahui ciri-ciri mutunya yang baik dan penyebab
kerusakaannya sehingga dapat dicari dan dipilih cara penanganan yang paling
MODUL
AJAR
TEKNIK
efektif dan efisien untuk mencegah atau menghambat aksi penyebab
kerusakan tersebut.
B. Permasalahan
Masalah mutu dan keamanan pangan tidak dapat dipisahkan ketika
berbicara tentang produk perikanan. Hal ini didasari oleh fakta bahwa ikan
termasuk produk pangan yang sangat mudah rusak (perishable food),
sehingga upaya-upaya untuk mempertahankan mutu dan keamanannya
menjadi hal yang harus diperhatikan. Permasalahan mutu ikan hasil
tangkapan dikelompokan ke dalam dua kategori, yaitu kualitas dan keamanan
(bagi konsumen).
Permasalahan kualitas dan keamanan (pangan) produk ikan hasil
tangkapan sangat erat hubungan sebab akibatnya, bila ada kesalahan dalam
perlakuan awal pasca penangkapan, maka akan terjadi proses internal yang
berakibat menurunnya keamanannya, walaupun permasalahan keamanan
juga mungkinkan timbul dari pengaruh luar, misalnya sumber pencemaran
atau kontaminan yang berakibat menurunnya keamanan produk ikan hasil
tangkapan tersebut. Permasalahan kualitas dan keamanan produk ikan hasil
tangkapan perlu mendapat perhatian yang serius, karena tuntutan konsumen
di dalam maupun luar negeri yang semakin meningkat. Justifikasi mengenai
jaminan mutu dan keamanan produk perikanan adalah dalam rangka
merespon tuntutan konsumen yang semakin meningkat dewasa ini sebagai
konsekuensi meningkatnya peradaban masyarakat dunia yang semakin sadar
tentang kesehatan sumber pangan yang berasal dari laut.
MODUL
AJAR
TEKNIK
Ikan segar dapat diperoleh jika penanganan dan sanitasi yang baik, semakin
lama ikan dibiarkan setelah ditangkap tanpa penanganan yang baik akan
menurunkan kesegarannya. Kesegaran adalah tolok ukur untuk membedakan
ikan yang kualitasnya baik dan tidak. Berdasarkan kesegarannya, ikan dapat
digolongkan menjadi empat kelas mutu, yaitu :
• ikan yang tingkat kesegarannya sangat baik sekali (prime),
• ikan yang kesegarannya baik (advanced),
• ikan yang kesegarannya mundur (sedang),
• ikan yang sudah tidak segar lagi (spoiled).
Kesegaran ikan dapat dilihat dengan metode yang sederhana dan lebih
mudah dibandingkan dengan metode lainnya yaitu dengan melihat kondisi
fisik, sebagai berikut :
1) Kenampakan luar Ikan yang masih segar mempunyai penampakan cerah
dan tidak suram. Keadaan itu dikarenakan belum banyak perubahan
biokimia yang terjadi. Metabolisme dalam tubuh ikan masih berjalan
sempurna. Pada ikan tidak ditemukan tanda-tanda perubahan warna,
tetapi secara berangsur warna makin suram, karena timbulnya lendir
sebagai akibat berlangsungnya proses biokimiawi lebih lanjut dan
berkembangnya mikroba.
2) Lenturan daging ikan Daging ikan segar cukup lentur jika dibengkokkan
dan segera akan kembali ke bentuknya semula apabila dilepaskan.
Kelenturan itu dikarenakan belum terputusnya jaringan pengikat pada
daging, sedangkan pada ikan busuk jaringan pengikatnya banyak
mengalami kerusakan dan dinding selnya banyak yang rusak sehingga
daging ikan kehilangan kelenturan.
3) Keadaan mata, parameter ini merupakan yang paling mudah untuk dilihat.
Perubahan kesegaran ikan akan menyebabkan perubahan yang nyata pada
kecerahan matanya
4) Keadaan daging, Kualitas ikan ditentukan oleh dagingnya. Ikan yang
masih segar, berdaging kenyal, jika ditekan dengan telunjuk atau ibu jari
maka bekasnya akan segera kembali. Daging ikan yang belum kehilangan
cairan daging kelihatan basah dan pada permukaan tubuh belum terdapat
lendir yang menyebabkan kenampakan ikan menjadi suram/kusam dan
tidak menarik. Setelah ikan mati, beberapa jam kemudian daging ikan
MODUL
AJAR
TEKNIK
menjadi kaku. Karena kerusakan pada jaringan dagingnya, maka makin
lama kesegarannya akan hilang, timbul cairan sebagai tetes-tetes air yang
mengalir keluar, dan daging kehilangan kekenyalan tekstur.
5) Keadaan insang dan sisik, warna insang dapat dikatakan sebagai
indikator, apakah ikan masih segar atau tidak. Ikan yang masih segar
berwarna merah cerah, sedangkan ikan yang tidak segar berwarna coklat
gelap. Insang ikan merupakan pusat darah mengambil oksigen dari dalam
air. Ikan yang mati mengakibatkan peredaran darah terhenti, bahkan
sebaliknya dapat teroksidasi sehingga warnanya berubah menjadi merah
gelap. Sisik ikan dapat menjadi parameter kesegaran ikan, untuk ikan
bersisik jika sisiknya masih melekat kuat, tidak mudah dilepaskan dari
tubuhnya berarti ikan tersebut masih segar.
MODUL
AJAR
TEKNIK
3) Mencuci ikan segera setelah ditangkap, mati dan disiangi, dengan
tujuan membersihkan lendir dipermukaan tubuhnya yang merupakan
salah satu pusat konsentrasi mikroba pembusuk yang secara alami
ada di tubuh ikan, dan sisa-sisa darah selama proses penyiangan.
2. Tahapan Penanganan
Adapun tahapan kegiatan penanganan ikan di kapal meliputi hal sebagai
berikut :
1) Mengangkat ikan dari air
2) Melepaskan ikan dari alat tangkap
3) Mendinginkan ikan
4) Menyiangi ikan apabila diperlukan
5) Mencuci ikan dengan air dingin
6) Menempatkan ikan dalam wadah sesuai dengan jenis ukuran dan
mutu ikan
7) Menyimpan kedalam palkah berisolasi dengan es atau mesin
pendingin
8) Merawat ikan selama penyimpanan sampai saat pembongkarannya
di pangakalan pendaratan Ikan
MODUL
AJAR
TEKNIK
pentungan kayu yang telah disiapkan atau dengan cara lain yang tidak
merusak fisik ikan.
2. Segera mendinginkannya dengan mencelupkan ikan di bak chilling yang
telah diisi air laut bercampur es (dingin) yang telah disiapkan sambil
menunggu saat penyiangannya. Suhu air akan selalu terjaga pada suhu
0°C selama masih ada es.
3. Melakukan penyiangan (buang insang dan isi perut, dan untuk ikan-ikan
besar juga mengiris sebagian operculum dan membuang sirip) dan
membuang darahnya(bleeding). Pembersihan dilakukan dengan
mencucinya memakai air dingin yang telah didinginkan dengan es. Tingkat
penyiangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar. Khusus untuk
produk ikan dengan mutu sashimi atau disiapkan untuk pembekuan
bentuk akhir dari penyiangan biasanya tanpa sirip, isi perut dan insang
(fins removed, gilled and gutted) atau juga tanpa kepala (headed, fins
removed, gilled and gutted)
4. Sebelum disimpan didalam palkah, ikan yang telah disiangi dan bersih
didinginkan(chilling) dalam air laut bercampur es yang telah disiapkan
pada bak chilling yang lain. Sebelum direndam disitu ikan terlebih dahulu
dibungkus rapat dengan sarung/kantong plastik. Perendaman agar suhu
pusat ikan mencapai 0-3°C memerlukan waktu sampai12 jam untuk ikan
ukuran 30-40 kg per ekor dan untuk ikan yang lebih besar memerlukan
waktu s/d 24 jam.
5. Selanjutnya setelah pendinginan selesai, ikan dapat dipak atau disusun
secara curah bercampur dan berselang seling dengan es curai didalam
palkah.
6. Selama penyimpanan didalam palkah, apabila kondisi palkahnya bagus
harus selalu dilakukan pengontrolan jumlah es minimum sekali sehari.
Pada tempat-tempat yang esnya kurang (ditandai dengan ikan yang di es
menjadi kelihatan) harus segera ditambah. Apabila kondisi palkah kurang
bagus artinya penetrasi panas dari udara luar kedalam palkah cukup
besar, maka pengontrolan dan penambahan es akan dilakukan lebih
sering.
7. Dengan cara penanganan ikan diatas kapal seperti yang telah diuraikan,
maka akan dapat diharapkan mutu kesegaran ikan mampu bertahan
MODUL
AJAR
TEKNIK
sampai dengan dua minggu (14 hari) Hasil tangkapan yang melimpah tidak
selalu menguntungkan, usahakan untuk menangkap ikan dari jenis dan
ukuran komersial dengan jumlah yang sesuai dengan kapasitas palkah
agar semua hasil tangkapan dapat ditangani dengan baik. Mutu ikan yang
baik serta jenis-ukuran ikan yang laku di pasar lebih menjamin
keuntungan dari pada volume hasil tangkap yang berlebihan.
MODUL
AJAR
TEKNIK
bak khusus untuk proses pendinginan (chilling). Dalam
penyiapannya setiap bak diisi ¼ bagian air laut bersih, 2/4 bagian es
curia.
3) Sarung tangan dari bahan katun yang kuat dan cocok untuk di
pakai melakukan pekerjaan handling ikan ukuran besar. Sarung
tangan ini berfungsi sebagai isolator yang mencegah atau
menghambat pindah panas dari telapak tangan ke bagian ikan yang
sedang ditangani.
MODUL
AJAR
TEKNIK
4) Kasur atau matras dari bahan busa (spon) yang dibungkus dengan
bahan yang halus permukaannya dan kedap air serta mudah
dibersihkan, sebagai tempat untuk meletakkan ikan saat proses
penyiangan agar ikan tidak mendapat tekanan yang dapat
menyebabkan kerusakan dagingnya.
5) Kait (hook) untuk mengangkat ikan dari air dan mempermudah
melepaskan pancing.
6) Pisau tajam dengan mata sangat pendek (maksimum 3 cm) yang
dilengkapi dengan penahan atau pelindung tangan. Digunakan
untuk memotong pembuluh darah ikan dibawah sirip dada dan di
bagian ekor saat pekerjaan membuang darah (bleeding) ikan
dilaksanakan.
7) Pisau tajam dengan mata sedang. Pisau ini digunakan untuk
menyiangi ikan (membuang insang dan isi perut ikan). Adapun cara
penggunaanya sebagai berikut :
a. Pentungan atau tongkat pemukul (a club) untuk memukul
bagian posisi otak pada kepala ikan yang masih hidup saat
diangkat dari air agar cepat mati, atau dapat digunakan paku
besar (a spike) untuk menusuk bagian posisi otak pada kepala
ikan, juga dapat digunakan snar atau kawat panjang untuk
merusak struktur sungsum tulang belakang ikan melalui luka
yang dibuat di badian posisi otak pada kepala ikan. Tusuk
bagian posisi otak pada kepala ikan menggunakan marlin atau
paku besar. Lihat gambar berikut
b. Rendam ikan pada air dingin agar ikan dalam tetap dalam suhu
rendah
c. Iris atas tutup insang dan potong otot insang atas dan bawah
dengan pisai
MODUL
AJAR
TEKNIK
d. Potong membrane sepanjang belakang insang dan memotong
ujung insng yang menempel dikepala
e. Potong disekelliling anus dengan pemotongan ujung usus
didekat anus
f. Keluarkan insang sekaligus isi perut ( selama pekerjaan
memotong insang air pencuci terus dialirkan melalui ujung
slang air yang dimasukan melalui mulut ikan sehingga darah
yang keluar selama pekerjaan ini dilakukan langsung keluar
dari tubuh ikan. Lihat gambar berikut.
MODUL
AJAR
TEKNIK
g. Selanjutnya menyiram/menyemprotkan air sekaligus menyikat
seluruh permukaan bagian dalam rongga insang sampai bersih. Lihat
gambar berikut.
MODUL
AJAR
TEKNIK
5. Apabila tidak menggunakan sistim keranjang,
penyimpanan/pendinginan ikan dapat dilakukan secara curah dimana
palkah dilengkapi dengan sekat-sekat yang dapat dilepas dipasang
(knock down) esuai dengan kebutuhan
6. Sistim pembuangan air lelehan es harus cukup lancar sehingga
mencegah terendamnya ikan oleh air yang kotor.
7. Penambahan es selama penyimpanan di palkah dapat dilakukan jika
jumlahnya telah berkurang. Frekwensi dan jumlahnya sangat
ditentukan oleh kekedapan konstruksi palkah terhadap penetrasi panas
dari luar.
8. Selama proses penanganan lindungi ikan dari cahaya (panas) matahari
langsung, yaitu dengan memasang tenda diatas dek menggunakan
terpal yang telah disiapkan.
9. Selama proses penanganan ikan harus dihindarkan dari perlakuan
kasar maupun benturan fisik yang dapat membuat ikan luka atau
memar.
F. Penutup
Pada prinsipnya penanganan ikan adalah proses mempertahankan kondisi
ikan agar tetap terjaga kualitasnya dari pasca penangkapan hingga sampai
proses pendaratan. Dengan membuang sumber bakteri dari ikan maka
kualitas ikan akan bertahan lebih lama.
MODUL
AJAR
TEKNIK
2. Glosarium :
Hygienis : Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subjeknya
Fishing Ground : merupakan daerah / area dimana pupulasi dari suatu
organisme dapat dimanfaatkan sebagai penghasil
perikanan, yang bahkan apabila memungkinkan
“diburu” oleh pelaku penangkap ikan
Tuna : Ikan laut pelagis yang termasuk bangsa thunnini,
terdiri dari beberapa spesies dari family skombride,
terutama thunnus
operculum : rangkaian tulang yang ditemukan pada ikan bertulang
dan chimaeras yang berfungsi sebagai struktur
penyangga wajah dan penutup pelindung insang; itu
juga digunakan untuk respirasi dan makan.
Insang : merupakan alat pernapasan yang terdapat pada
banyak organisme air, yang berfungsi untuk
mengeksrtak oksigen yang larut dalam air dan
mengeluarkan karbon dioksida.
Hauling : Tahapan penaikan alat tangkap dari laut ke
kapal/tanpa kapal pada saat operasi penangkapan
berlangsung
3. Daftar Pustaka :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2013. Dasar-dasar Teknik
Penangkapan Ikan, Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkap . 292 hal.
Ilyas, S 1993. Penanganan dan Penempatan Ikan Secara Higienis di atas Kapal, 20 hal.
MODUL
AJAR
TEKNIK
Wahyono Agung, 2012. Penanganan Ikan Hasil Tangkapan di Atas Kapal, 31 hal.
MOH. KALYUBI
NIP.19974092007011019 SUPARDI
NIP. 199511292022211004
Mengesahkan,
Kepala SMKN 61 Jakarta
Awalusilman, M.Pd
NIP. 197205021998031009
MODUL
AJAR
TEKNIK