Anda di halaman 1dari 21

MENENTUKAN

POSISI
DENGAN BENDA
ANGKASA
Oleh
supardi
SEXTANT
 MENGENAL BAGIAN SEXTANT
 MENGETAHUI PRINSIP KERJA SEXTANT
 MENGETAHUI, DAN MEMPERBAIKI SEXTANT EROR
 MELAKUKAN PENGUKURAN TINGGI BENDA ANGKASA
MENGENAL BAGIAN
SEXTANT
MENGETAHUI PRINSIP KERJA SEXTANT
MENGETAHUI PRINSIP KERJA SEXTANT
MENGETAHUI PRINSIP KERJA SEXTANT

BERIKUT YANG KALIAN LIHAT


DI TELOSKOP SEXTANT PADA HORIZON
KETIKA MEGUKUR TINGGI MATAHARI

HORIZON MIROR

BAYANGAN INDEX MIROR


MENGETAHUI, DAN MEMPERBAIKI SEXTANT EROR

KESALAHAN
SEXTANT

Yang bisa diperbaiki Yang tidak bisa diperbaiki

Ada 3 macam biasa disingkat Kesalahan akibat pembiasan


PSI kaca berwarna
1. (p) Perpendicular error Cahaya dibelokan karena perbedaan
kecepatan cahaya pada dua medium yang
berbeda

2. (s) Side error density

3. (i) Index error


MENGETAHUI, DAN MEMPERBAIKI SEXTANT EROR
 1. (p) Perpendicular error

Perpendicular eror terjadi karena index mirror, tidak benar-benar tegak lurus terhadap bidang
sextant. Index mirror seharusnya benar-benar tegak lurus terhadap bidang sextant.
Jika index mirror tidak benar-benar lurus maka akan terjadi Perpendicular eror
 2. (s) Side error

Side eror terjadi Ketika horizon mirror tidak perpendicular atau tegak lurus terhadap bidang
sextant. Horizon mirror seharusnya benar-benar tegak lurus terhadap bidang sextant.
Jika horizon mirror tidak benar-benar lurus maka akan terjadi Side eror
 3. (i) Index error

Index error terjadi Ketika busur menunjukan 0°, akan tetapi antara index mirror dengan horizon
mirror tida parallel atau sejajar. Antara index mirror dengan horizon mirror harus benar-benar
sejajar.
Jika tidak sejajar antara index mirror dengan horizon mirror maka disitulah tempatnya kesalahan
index miror
CARA
MEMPERBAIKINY
A (p) Perpendicular error
1. Letakan sextant secara horizontal
2. Lihat pada index mirror
3. Maka busur yang ada pada cermin harus rata-rata air terhadap busur yang sebenarnya
4. Jika terdapat perbedaan maka putarlah secrub yang berada di belakang index mirror, putarlah sampai
benar-benar busur yang ada pada cermin sejajar terhadap busur yang sebenarnya
CARA
MEMPERBAIKINY
A (s) Side error
1. Setting sextant pada 0°
2. letakan sextant secara horizontal
3. Bidiklah cakrawala, dan cakrawala yang terlihat secara langsung haruslah terlihat rata-rata air
antara bayangan dan cakrawala yang terlihat secara langusng
4. Jika cakrawala tidak rata-rata air maka putarlah secrub pada horizon mirror, sampai benar-benar
cakrawala terlihat rata-rata air antar keduanya.
CARA
MEMPERBAIKINY
A (i) Index error
1. Setting sextant pada 0°
2. Peganglah sextant secara vertical
3. Bidiklah/lihatlah pada horizon/cakrawala, dan cakrawala yang terlihat secara langsung haruslah sejajar
antara bayangan dan cakrawala yang terlihat secara langusng
4. Jika cakrawala tidak sejajar maka putarlah secrub pada horizon mirror, sampai benar-benar cakrawala
terlihat sejajar
5. Jika secrub yang diputar sudah habis namun cakrawala tetap terpisah maka putarlah vernier wheel/micrometer
sehingga cakrawala benar-benar sejajar (nilai yang didapat tersebut disebut index error)
Dua/lebih benda angkasa Satu benda angkasa
diukur pada waktu yang diukur beberapa kali
Mengenal bagian-bagian Memahami prinsip kerja
sama atau hampir sama Pada waktu yang berbeda sextant sextant

Mengetahui dan memperbaiki


Sextant eror
waktu

Tinggi sextant
Melakukan pengukuran
Dibutuhkan minimal POSISI DENGAN Tinggi benda angkasa
2 line of position BENDA ANGKASA Posisi duga

SIGHT REDUCTION PROCES

MENGGAMBAR LINE OF POSITION

Menemukan Menentukan tinggi Menentukan Assumed Menentukan Menentukan Mengoreksi tinggi


INTERCEPTH hitung Position LHA Declinasi benda GHA benda Sextant untuk
Dan Azimuth angkasa angkasa mendapatkan
Tinggi ukur
SIGHT REDUCTION PROCES
 Section one : observed latitude  Section three : LHA & DECLINATION
(tinggi ukur)
body : Tabulated GHA v corr.Factor :
Sextant Altitude (Hs) : GHA Increment :
Indect Correction :  GHA :
Shade Correction : Assumed longitude(-w ,+E) :
dip (high of eye :
 LHA :
 Apparent Altitude (Ha) : Tabulated declination and d corr. Factor :
Table A2/A3 Correction : d correction :
Table A4 Additional Correction :
 True declination :
 Observed Altitude (Ho) : Assumed latitude :
tinggi ukur matahari

 Section two : GMT TIME & DATE  Section four : ALTITUDE, INTERCEPT. AZIMUTH
(menghitung GMT & tanggal)
Date : declination incr and interpol factor (d) :
DR latitude :
DR longitude : Altitude Increment :
observation time : Tabulated Altitude (hc) :
watch eror :
 Zone Time :  Computed Altitude :
Zone description : Observed Altitude :
Altitude Intercept (A) :
 GMT : Azimuth Angle (Z) :
date of GMT : True Azimuth (Zn) :
CONTOH SOAL

 Pada tanggal 18 juli 2017 dilakukan pengukuran tinggi matahari dari anjungan dengan tinggi
11 m dari permukaan air. Sextant mengukur tepi bawah matahari sebesar 58°32.1’. Waktu stop
watch menunjukan 45 detik Ketika jam dilihat menunjukan jam 09.35.58 ZT. Posisi DR
didapat 25°02.6’N - 123°42.1’E. barometer 1020 mb / mili bar, temperature 25 C.

 Section one : observed latitude


(tinggi ukur)
body : SUN (lower limb) tepih bawah
Sextant Altitude (Hs) : 58°32.1’
Indect Correction : (-) 00°01.2’
Shade Correction : 00°00.3’ (didapat dari box sextant)
dip (high of eye : (-) 00°05.9’ (didapat dari buku almanac halaman ke 2 altitude correction) +
 Apparent Altitude (Ha) : 58°25.3’ (didapat dari penjumhahan di atas)

Table A2/A3 Correction : 00°15.4’ (didapat dari buku almanac halaman ke 2 altitude correction) Table A4
Additional Correction : 00°00.0’ (didapat dari buku almanac halaman ke 3 altitude correction) +
 Observed Altitude (Ho) : 58°40.7’ (didapat dari penjumhahan di atas)
tinggi ukur matahari
CONTOH SOAL

 Pada tanggal 18 juli 2017 dilakukan pengukuran tinggi matahari dari anjungan dengan tinggi
11 m dari permukaan air. Sextant mengukur tepi bawah matahari sebesar 58°32.1’. Waktu stop
watch menunjukan 45 detik Ketika jam dilihat menunjukan jam 09.35.58 ZT. Posisi DR
didapat 25°02.6’N - 123°42.1’E. barometer 1020 mb / mili bar, temperature 25 C.

 Section two : GMT TIME & DATE


(menghitung GMT & tanggal)
Date : 18 juli 2018
DR latitude : 25°02.6’N
DR longitude : 123°42.1’E
observation time : 09.35.58
watch eror : (-) 00.00.45 +
 Zone Time : 09.35.13 (didapat dari penjumlahan waktu di atas)
Zone description : (-) 08.00.00 (didapat dari zona waktu posisi berada) +

 GMT : 01.35.13 (didapat dari penjumlahan di atas)


date of GMT : 18 juli 2018 (didapat dari nilai GMT, mengapa tanggalnya tidak berubah karena masih 01 tidak lebih nilainya dari 24 jika lebih maka akan ada
perubahan tanggal)
CONTOH SOAL

 Pada tanggal 18 juli 2017 dilakukan pengukuran tinggi matahari dari anjungan dengan tinggi
11 m dari permukaan air. Sextant mengukur tepi bawah matahari sebesar 58°32.1’. Waktu stop
watch menunjukan 45 detik Ketika jam dilihat menunjukan jam 09.35.58 ZT. Posisi DR
didapat 25°02.6’N - 123°42.1’E. barometer 1020 mb / mili bar, temperature 25 C.

 Section three : LHA & DECLINATION

Tabulated GHA v corr.Factor : 193° 26.8’ (didapat dari tabel harian almanac, pilih waktu GMT yg didapat, SUN, GHA)
GHA Increment : 8° 48.3’ (didapat dari increment yang berwarnah kuning pada almanac, dan cocokan waktu GMT yang didapat untuk mencarinya) +
 GHA : 202° 15.1’ (didapat dari penjumlahan di atas )
Assumed longitude(-w ,+E) : 123°42.1’E (didapat dari posisi bujur duga) + ( 123° 44.9’) yang dibulatkan
 LHA : 325° 57.2’ (didapat dari penjumlahan di atas yaitu GHA dan assumed longitude) ( 326°) yang dibulatkan
Tabulated declination and d corr. Factor : 21° 00.9’ N (-) 0.5 (didapat dari tabel harian almanac, pilih waktu GMT yg didapat, SUN, DEC, dan yang sebelahnya
didapat dari d atau increment declination factor dan di tulis minus karena nilainya menurun)
d correction : (-) 00° 0.3’ (didapat dari increment yang berwarnah kuning pada almanac, dan cocokan waktu d correction di atas yang tertulis 0.5 dan lihat sebelahnya yaitu
0.3)

 True declination : 21° 00.6’ N (didapat dari penjumlahan di atas yaitu 21° 00.9’ N + (-) 00° 0.3’ )
Assumed latitude : 25 (didapat dari Posisi duga pada lintang yang dibulatkan)
*catatan untuk memudahkan maka LHA Dibulatkan menjadi 326°. Dengan LHA dibulatkan otomatis Assumed longitude berubah menjadi 123°44.9’E, dengan perincian perhitungan (60’-
57.2’ = 2.8’) 28’+ 123°42.1’E = 123°44.9’E
CONTOH SOAL

 Pada tanggal 18 juli 2017 dilakukan pengukuran tinggi matahari dari anjungan dengan tinggi
11 m dari permukaan air. Sextant mengukur tepi bawah matahari sebesar 58°32.1’. Waktu stop
watch menunjukan 45 detik Ketika jam dilihat menunjukan jam 09.35.58 ZT. Posisi DR
didapat 25°02.6’N - 123°42.1’E. barometer 1020 mb / mili bar, temperature 25 C.

 Section four : ALTITUDE, INTERCEPT. AZIMUTH

declination incr and interpol factor (d) : 00.6’ (didapat dari menit true declination pada slide sebelumnya) 13.6’ (didapat dari pub 229)
Altitude Increment : 00°00.1’ (didapat dari nilai yang di atas yang dilihat dari interpolation table) rincinya 0.1 + 0.0
Tabulated Altitude (hc) : 58° 31.8’ (didapat dari pub 229) lihat nilai LHA yg didapat

 Computed Altitude : 58° 31.9’ (didapat dari penjumlahan diatas altitude increment dan tabulated altitude)
Observed Altitude : 58°40.7’ (didapat dari section one yaitu observed altitude)
Altitude Intercept (A) : (+) 8.2 (didapat dari observed altitude dikurang computed altitude)
Azimuth Angle (Z) : 90.3 deg (didapat dari pub 229) lihat nilai LHA yg didapat
True Azimuth (Zn) : 90.3 deg (didapat dari pub 229 lihat tulisan paling atas sebelah kanan, disitu tertulis L.H.A Greater than 180° Zn
= Z maksudnya adalah jika nilai L.H.A lebih dari 180° maka nilai true azimuth sama dengan nilai azimute angle)
PUB229 True declination : 21° 00.6’ N Assumed latitude : 25
True Azimuth (Zn) : 90.3 deg

LHA : 326°

Tabulated Altitude (hc) : 58° 31.8’

interpol factor (d) : 13.6’

Azimuth Angle (Z): 90.3 deg


YANG PEERLU DICATAT UNTUK MENGGAMBAR
LINE OF POSITION ADALAH

 Assumed longitude 123° 44.9 E


 Assumed latitude 25
 Altitude Intercept (A) + 8.2
 True Azimuth (Zn) 90.3 deg
MENGGAMBAR LINE OF POSITION
Altitude Intercept (A) + 8.2 True Azimuth (Zn) 90.3 deg

True Azimuth (Zn) 90.3 deg


DR
8,2 nm

AP

Altitude Intercept (A) + 8.2


MENGGAMBAR 2 LINE OFAltitude
POSITION
Intercept (A) + 8.2 True Azimuth (Zn) 90.3 deg

True Azimuth (Zn) 130 deg

True Azimuth (Zn) 90.3 deg


DR
8,2 nm

AP
15
n m

FIX

Altitude Intercept (A) + 15 True Azimuth (Zn) 130 deg

Anda mungkin juga menyukai