Anda di halaman 1dari 9

RESUME ILMU PELAYARAN ASTRONOMI

SMT.1
STIP JAKARTA

1. Langkah-langkah dalam menentukan poisisi kapal dengan menggunakan Ilmu Pelayaran Astronomi adalah :

a. Pengenalan apa itu tinggi benda angkasa dan apa itu azimuth benda angkasa. Tinggi adalah
busur lingkaran vertical antara benda angkasa dan cakrawala (tepi/kaki langit). Disebut
sebagai “jarak antara benda angkasa dan cakrawala pada lingkaran vertical” saja.
b. Benda angkasa diukur tingginya memakai sexstan, didapat tinggi ukur. Tinggi ukur dikoreksi
dengan koreksi tinggi (table A2 alamanak nautika), didapat tinggi sejati. Saat pengukuran
tinggi, diambil waktunya.
c. Berdasarkan posisi duga (DR = Dead Reckoning) dan waktu pengukuran tinggi, dihitung
tinggi hitung.
d. Perbedaan kedua tinggi tersebut (beda tinggi = p) yang adalah jarak antara tempat duga dan
garis posisi kapal pada garis azimuth.
e. Kemudian dihitung azimuth, sehingga garis posisi (LoP = line of position) dapat dilukis, tegak
lurus azimuth.
f. Lintang tengah hari juga adalah sebuah line of position (LoP)
g. Dengan 2 atau lebih LoP didapatlah posisi kapal.
2. Lukisan tititk-titik berikut dalam sebuah bola angkasa :

a. Zenit
b. Nadir
c. N/S/E/W
d. Meridian (Derajah)
e. Vertical
f. Prime Vertical
g. Horizon (Cakrawala)
h. Azimuth
i. Altitude of body (tinggi benda angkasa)
j. Prime Meridian (Derajah Utama)
k. Local Hour Angle (Sudut Jam Barat)
l. Declination
m. Navigation Triangle (Segitiga Paralax)
n. Greenwich Hour Angle, GMT
a. Zenit (Z)
b. Nadir (Nr)
c. N / S / E / W (horizon, cakrawala)
d. Meridian (Pn St Ke Ps)
e. Vertical (Z St K Nr)
f. Prime Vertical (Z W Nr E)
g. Horizon (N E S W)
h. Azimuth (N K)
i. Altitude of body (K St)
j. Prime Meridian (Z Pn N Q Nr Ps S Er)
k. Local Hour Angle (Er W Q E Ke)benda angkasa berada di d
l. Declination (Ke St)
m. Navigation Triangle (St Z Pn)
n. Greenwich Hour Angle, GMT (Keg Q ϒ E Ke)

3. Sistem Tatasurya
Ialah sistim peredaran benda angkasa dengan pusatnya adalah matahari, dengan planitnya yang beredar
mengelilingi matahari tsb. Jadi dalam sistim Tatasurya terdiri dari:
Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari dikelilingi oleh planet-planetnya.
Planet, adalah planet yang mengililingi matahari:
Planet dalam, ialah planet yang beredar mengelilingi matahari didalam garis edar bumi, atau terletak antara
bumi dan matahari. Yakni planet mercurius dan venus.
Planet luar, adalah planet yang beredar diluar garis edar bumi, yaitu: mars Jupiter, saturnus, Uranus,
neptunus dan Pluto.
Satelit, adalah benda angkasa yang beredar mengeliling planet tertentu, seperti:
Bulan, adalah satelit bumi
Neptunus dan saturnus, juga mempunyai satelit (bulan), malah lebih dari satu.
Bima Sakti, adalah planit halus yang beredar diantara garis edar Jupiter dan mars.

4. Data atau ciri-ciri benda angkasa yang berada di culminasi atas:

a. Pada Culminasi adalah tinggi terbesar benda angkasa


b. Benda angkasa pada kulminasi atas berarti jam bintangnya adalah 0000
c. Culminasi ada dua, yakni culminasi atas (Ca) dan culminasi bawah (Cb).
d. Benda angkasa saat Culminas berada diderajah utama (prime merian)
e. Saat Culminasi azimuth benda angkasa adalah Utara (000 o) atau Selatan (180 o) tepat.
f. Istilah lain Culminasi adalah: Berembang, tengah hari, meridian passage (merpass, MP). Waktu
merpass matahari pada waktu bujur setempat dapat dilihat pada halaman kanan pojok kanan
bawah “nautical almanac”.

4. Langkah-langkah dalam menghitung lintang tengah hari adalah :


a. Mengambil dan melukiskan garis tinggi matahari pada jam 0900 atau tiga jam sebelum waktu
merpass
b. Menghitung waktu merpass pada jam kapal (pakai almanak nautika)
c. Menentukan posisi duga saat merpass
d. Menghitung perkiraan tinggi ukur Ho = 90 – lt ± D
e. Menentukan azimut merpass (U/S)
f. Mengambil koreksi index sextant bila belum ada
g. Menstel sextan pada posisi sesuai point 3 diatas
h. Memulai mengambil tinggi ukur tepi bawah/atas matahari 5-3 menit sblm waktu merpass
i. Mengambil tinggi terbesar atau tinggi sebelum matahari turun (tinggi berkurang)
j. Menghitung tinggi sejati Ht = Ho + ki + altitude correction + Dip
k. Menghitung lintang tengah hari lt = 90 – Ht ± D
l. Melukis lintang tengah hari.
m. Melayarkan garis tinggi beberpa jam sebelumnya, biasanya diambil garis tinggi pada jam 09,
atau 3 jam sebelumnya.

5.
6.

Jadi dalam memakai calculator:


Sin α x cosec α = 1 → cosec α = 1/ sin α
cos α x sec α = 1 → sec α = 1/ cos α
tan α x cot α = 1 → cot α = 1/ tan α

7. Koreksi Tinggi (Altitude Corrections)


Refraction (R) Lengkungan Sinar Astronomi (lsa)
Menurut ilmu fisika, bila suatu sinar melewati lapisan yang berbeda kepadatannya, maka sinar tersebut
akan membias atau membelok arahnya. Bila dari kepadatan rendah (renggang) ke kepadatan tinggi
(padat) maka sinar akan patah mendekati normal.

8. Rumus Azimuth
Untuk mencari azimuth dipakai rumus azimuth berikut ini, pilih rumus tergantung data yang dimiliki.
Rumusnya adalah:
• Azimuth tanpa tinggi
• Azimuth tanpa lintang
• Azimuth tanpa sudut jam
9. Mengukur Tinggi Benda Angkasa
Tinggi benda angkasa diukur menggunakan sextan (lihat gambar). Yang diukur
pengamat (penilik, observer) dibumi adalah sudut antara benda angkasa terpilih dan
cakrawala (horizon), tepi langit.

Gambar Sextan:

10. Cara Mengukur Tinggi Benda Angkasa


1. Sexstan distel pada nol derajat (arc) dan juga nol di micrometer head.
2. Kemudian sextan diarahkan ke benda angkasa terpilih, misal matahari.
3. Akan kelihatan 2 matahari, yakni:
a. Matahari kelihatan langsung via kaca tembus pada horizon mirror
b. Matahari yang dipantulkan oleh index mirror ke sisi cermin pada
horizon mirror.
4. Matahari yang dipantulakan oleh index mirror dibawa kebawah sampai ke
horizon menggunakan atau menggerakan rangka index mirror kebelakang.

5. Setelah pinggir bawah matahari dekat dengan horizon, maka dibuat tepat
pinggi bawah matahari menyenggol horizon memekai micrometer head.
6. Untuk mengetahui pengukura tepat, atau pinggir bawah menyenggol horizon, maka
sextan digoyang kekiri dan kekanan, sehingga matahari melayang kekiri dan kenan.
Lihat gambar.
9

7. Pengukuran tepi bawah (lower limb) matahari lebih gampang


dibanding mengukur tinggi tepi atas (upper limb) matahari.
8. Setelah pengukuran tepat, maka langsung ditekan stop watch.
Dan tinggi tidak dirubah lagi.
9. Kemudian sextan dibawa ke, dan ditarok di meja tempat menghitung tinggi.
10. Stop watch dibawa untuk membaca chronometer (jam GMT),
saat dibaca waktu di chronometer langsung ditekan (dimatikan)
gerak stop watch.
11. Kemudian jam pembacaan chronometer dikurangi dengan stand
stopwatch, hasilnya adalah waktu pengambilan tinggi dalam
GMT.

Pembacaan Chronometer : 03:24:16


Stand Stop Watch : - 00:19:31
Waktu pengambilan tinggi (GMT) : 03:04:15

12. Sextan dibaca tinggi yang telah diukur. Dalam derajat, menit dan
decimal menit.

13. Kemudian tinggi yang diukur (Ho) dihitung menjadi tinggi sejati (Ht)

Ho O lower limb, sextant 15o 14.8’


Index Correction + 3.0
Ho O lower limb 15 o 17.8’
Altitude Correction (Table A2) + 12.8’
Ho O 15 o 29.6’
Dip - 5.6
Ht O 15 o 27.0’

14. Kemudian tinggi hitung (Hc) dihitung dengan data waktu


pengambilan tinggi dan tempat duga (DR), atau posisi duga kapal.

sin Hc = cos (± lt ± d) - cos lt cos d sinv P

Anda mungkin juga menyukai