banyubiru
Chart Datum
◦ 1 FATHOM = 6 FEET
PASANG DAN SURUT AIR LAUT
b. Inggris : air rendah purnama rata – rata (mean LW spring ) ialah rata – rata dari permukaan air
pada waktu air rendah purnama.
c. Amerika : di Atlantik air rendah rata – rata ( mean LW ) ialah rata – rata dari semua air rendah
pada suatu tempat. Di Pasifik air rendah terendah rata – rata ( mean Lower LW ) ialah rata –
rata dari letak permukaan air yang terendah pada waktu air surut.
d. Belanda : air rendah terendah purnama rata – rata ( mean lower LW spring ) ialah rata – rata
dari permukaan – permukaan air terendah pada waktu air rendah purnama.
ketinggian
◦Tinggi – tinggi, dinyatakan dalam kaki ( feet ) atau meter
terhadap air tinggi purnama rata – rata ( MLWS = Mean High
Water Spring ) ialah rata – rata dari permukaan air pada
waktu air tinggi purnama. Tinggi sebuah pulau dinyatakan
dengan angka didalam tanda kurung dekat dengan pulau
tersebut atau di pulaunya, agar tidak keliru dengan dalamnya
laut. Contoh : ( 342 ) artinya tinggi pulau tersebut = 342 m
atau 342 ft.
Istilah-istilah dalam Pasang-surut
◦ Mean Sea Level (MSL) atau Duduk Tengah adalah muka laut rata-rata pada suatu periode pengamatan yang panjang, sebaiknya selama
18,6 tahun.
◦ Mean Tide Level (MTL) adalah rata-rata antara air tinggi dan air rendah pada suatu periode waktu.
◦ Mean High Water (MHW) adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi.
◦ Mean Low Water (MLW) adalah tinggi air rata-rata pada semua surut rendah.
◦ Mean Higher High Water (MHHW) adalah tinggi rata-rata pasang tertinggi dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika
hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi terttinggi.
◦ Mean Lower High Water (MLHW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini
tidak akan terjadi untuk pasang surut harian (diurnal).
◦ Mean Higher Low Water (MHLW) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini
tidak akan terdapat pada pasang surut diurnal.
◦ Mean Lower Low Water (MLLW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika
hanya satu air rendah terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah.
◦ Mean High Water Springs (MHWS) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasang purnama, yaitu jika tunggang
(range) pasang surut itu tertinggi.
◦ Mean Low Water Springs (MLWS) adalah tinggi rata-rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.
◦ Mean High Water Neaps (MHWN) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasang surut perbani (neap tides), yaitu
jika tunggang (range) pasang surut paling kecil.
◦ Mean Low Water Neaps (MLWN) adalah tinggi rata-rata yang dihitung dari dua air berturut-turut selama periode pasang surut perbani.
◦ Highest Astronomical Tide (HAT)/Lowest Astronomical Tide (LAT) adalah permukaan laut tertinggi/terendah yang dapat diramalkan terjadi di bawah
pengaruh keadaan meteorologis rata-rata dan kombinasi keadaan astronomi. Permukaan ini tidak akan dicapai pada setiap tahun. HAT dan LAT
bukan permukaan laut yang ekstrim yang dapat terjadi, storm surges mungkin saja dapat menyebabkan muka laut yang lebih tinggi dan lebih
rendah. Secara umum permukaan (level) di atas dapat dihitung dari peramalan satu tahun. Harga HAT dan LAT dihitung dari data beberapa tahun.
◦ Mean Range (Tunggang Rata-rata) adalah perbedaan tinggi rata-rata antara MHW dan MLW.
◦ Mean Spring Range adalah perbedaan tinggi antara MHWS dan MLWS.
◦ Mean Neap Range adalah perbedaan tinggi antara MHWN dan MLWN.
Pasang Pasang
Laut Laut
Purnama Perbani
Menurut Wyrtki (1961),Pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4
yaitu
◦ Pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide) Merupakan pasut yang hanya terjadi satu kali pasang dan
satu kali surut dalam satu hari, ini terdapat di Selat Karimata.
◦ Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide)Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua
kali surut yang tingginya hampir sama dalam satu hari, ini terdapat diSelat Malaka hingga Laut Andaman.
◦ Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide) Merupakan pasut yang tiap harinya terjadi
satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang
sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa
Barat.
◦ Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide)Merupakan pasut yang terjadi dua kali
pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia
Bagian Timur
CHART DATUM
HAT HAT
MHWS MHHW
MHWN MLHN
MSL MSL
MLWN MHLW Pasang surut
MLWS MLLW
LAT LAT tide
30 m