Kelas/Semester : XI/I
Mata Pelajaran : ILMU PELAYARAN DATAR
Guru MAPEL : Ardyen Saputra, S.Pi., M.Si
BAB I
ILMU PELAYARAN DATAR
PENDAHULUAN
Adapun Navigasi itu sendiri didalam praktek terdapat empat jenis yaitu :
1. Navigasi Duga, dimana penentuan posisi kapal diatas peta laut
ditentukan berdasarkan haluan dan kecepatan kapal.
2. Pelayaran menyusur pantai, dimana penentuan posisi kapal diatas
peta laut ditentukan dengan cara membaring benda duniawi (pulau,
tanjung, suar dll)
3. Navigasi Astronomi dimana penentuan posisi kapal di atas peta laut
ditentukan dengan menggunakan benda-benda angkasa seperti :
matahari, bintang dan lain-lain dengan cara mengukur tinggi benda
angkasa tersebut.
4. Pelayaran elektronik, dimana berkedudukan kapal ditentukan
dengan menggunakan alat-alat elektronik seperti : radar, RDF, dan
lain-lain.
Gambar 1
BUMI
Bentuk dan ukuran Bumi :
Bumi dimana kita berada ini merupakan suatu benda yang bergerak
bebas di ruang angkasa mengitari matahari dan berbentuk seperti bola,
disamping beredar mengelilingi matahari bumi juga berputar pada
porosnya satu kali putaran dalam jangka waktu 23 jam 56 menit 4 detik,
dari barat ke timur sehingga semua benda seakan-akan terbit dari timur
dan terbenam di barat.
DEFINISI-DEFINISI
Poros Bumi
Ialah garis menengah bumi keliling dimana bumi berputar
Kutub-kutub
Ialah titik-titik potong permukaan bumi dengan poros bumi. Titik potong
yang satu disebut kutub utara (KU) dan yang lain disebut kutub selatan
(KS)
Katulistiwa ( equator )
Ialah lingkaran besar yang merupakan irisan permukaan bumi dengan
bidang yang melalui pusat bumi dan tegak lurus pada poros bumi.
Katulistiwa ini membagi bumi menjadi 2 bagian yang sama besar ialah
belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Jajar ( Paralel )
Ialah lingkaran-lingkaran kecil di permukaan bumi yang sejajar dengan
katulistiwa.
Gambar. 2
Derajah ( meridian ) ialah setengah lingkaran besar yang dtarik melalui
kutub-kutub bumi dan tegak lurus pada katulistiwa.
Gambar. 3
KOORDINAT-KOORDINAT DI BUMI
Untuk menentukan letak suatu titik di atas permukaan bumi dipergunakan
sistem tata koordinat dengan 2 buah sumbu, sebagai sumbu mendatar
diambil katulistiwa dan sebagai sumbu tegak diambil derajah nol.
LINTANG
Suatu tempat di bumi ialah sebagian busur dari derajah yang melalui
tempat tersebut diukur dari katulistiwa sampai pada tempat itu.
Dalam hal ini dibedakan lintang utara dan lintang selatan tergantung letak
tempat tersebut terhadap katulistiwa.
Lintang dihitung dari 0° sampai dengan 90° Utara atau Selatan.
BUJUR
Suatu tempat dibumi ialah sebagai busur dari katulistiwa diukur dari
derajah nol sampai pada derajah yang melalui tempat tersebut.
Dalam hal ini dibedakan bujur Timur dan bujur Barat tergantung letak
tempat tersebut terhadap derajah nol Bujur dihitung dari 0° sampai
dengan 80°
Gambar 4
Selisih Lintang
( Δℓ ) ialah perbedaan antara lintang tempat tolak dan lintang tempat tiba.
Selisih bujur
(Δb ) ialah selisih (perbedaan) antara bujur tempat tolak dan bujur tempat
tiba.
Gambar. 5
Contoh I
T t 0 = 02° U
T t i = 08° U
Lim = 02° + 08° = 10° = 5°
2 2
Contoh II
T t 0 = 02° U
T t i = 08° U
Lim = 08° + 02° - 02°= 5°-2° = 3°U
2
Pipihan Bumi
Dari pengukuran derajat pada berbagai lintang menunjukkan bahwa bumi
tidak berbentuk bulat penuh, tetapi pipih pada katub-katubnya.
Menurut Bayfort pipihan bumi = 1/297 artinya sebagai berikut :
Gambar. 6
a-b = _1_
a 297
Menit derajah :
Akibat dari pipihan bumi tersebut diatas maka derajah berbentuk elips :
Satu menit derajah pada lintang yang tinggi adalah lebih panjang daripada
lintang yang rendah .
a. 1 derajah pada katub = 1861 m
b. 1 derajah pada katuliswa = 1843 m
c. 1 derajah lintang 450 = 1852 m
d. 1 katulistiwa = 1855 m
Mil Laut
Satu mil laut ialah menengah dari panjangnya satu menit derajah =
1843 m + 1861 m = 1852 m
2
Atau
Keliling bumi = 40.000.000 m
1 mil laut = 40.000.000 m = 1851, 851
360 x 60
= 1852 m