PENGENDALIAN KAPAL
4
2
1
Arah angin
Ket. Gambar :
1.Dekati sisi kanan perairan dgn kemudi
kekanan secukupnya, mesin dead slow.
2.Setelah menghadap angin stop mesin,
kemudian kemudi tengah2, kemudian
mesin mundur pelan sekali kemudi cikar kiri
3.Setelah kapal berada agak ditengah
perairan stop mesin kemudi tengah2.
4.Mesin maju kemudi tengah2
Hal- hal yang harus di perhatikan bila berlayar
diperairan sempit dan dangkal
Keterangan gambar :
Posisi a; masing-masing kapal, kanan
kemudi untuk saling berpapasan pada
lambung kiri
Posisi b; masing-masing kapal kiri kemudi
agar supaya masing-masing haluan tidak
saling menjauh
Posisi c; masing-masing kapal, kiri
kemudi
Posisi d; masing-masing kapal, kanan
kemudi agar supaya buritan tidak
terlempar ke darat.
Baling2 tunggal putar kanan akan sandar
kanan & angin kencang dr laut
Ket :
Pos 1 : kpl stop mesin & biarkan
kpl maju dg sisa laju yg ada.
Pos 2 : maju pelan sekali,kemudi
kekiri.
Pos 3 : stop mesin kemudi
tengah2 lalu usahakan kpl
sejajar dg dermaga.
Pos 4 : apabila kpl pd pos sandar
mundur setengah utk
mhentikan kpl & buarjan kpl
merapat dg bantuan angina.
Pos 5 : kpl telah siap sandar….
Kapal Berlabuh Jangkar
a. Cara memilih tempat berlabuh
1. Kedalaman air
2. Kebebasan berputar kapal
3. Kondisi perairan (angin,arus,alur,pasut)
4. Jenis dasar perairan
5. Komunikasi dgn darat mudah dilakukan
• Dalamnya perairan
• Jenis dasar laut (pasir, lumpur, batu dapat
dilihat di peta)
• Kekuatan arus dan air
• Lebar dan sempitnya perairan
• Lamanya kapal akan berlabuh.
Jangkar “makan” dan Jangkar
“menggaruk” (larat)!
Running More
I II
Standing More
II I
b. Open moor: system berlabuh dengan 2 jangkar haluan,dimana arus dan angin
melintang garis hubung kedua rantai.
Alasannya:
• Bila arus dari arah yg tertentu dan tidak dapat berubah.
Kerugiannya:
• Kemungkinan besar kapal lain akan tersangkut rantainya.
• Olah gerak susah.
• Waktu berangkat lama.
c. Baltic Moor : cara berlabuh jangkar sedemikian rupa sehingga dapat menahan beban kapal.
Alasannya:
• Untuk sandar disebuah dermaga yang kecil dan diperkirakan tidak dapat menahan beban
dari kapal tersebut
• Bilamana dermaga sudah lapuk.
Kerugiannya:
• Kemugkinan jangkar larat ada jika dasar laut berlumpur
• Memerlukan pengawasan exstra hati-hati siang maupun malam.
d. Mediteranian Moor : mengepil kapal dengan buritan kedermaga dan haluan tertahan oleh
kedua jangkarnya.kapalnya mengangkang,rantai kencang dan buritan diikat didermaga
secara bersilang.
Alasannya:
• Keadaan dermaga yang sempit/pelabuhan sesak.
• Kemungkinan adanya angin dan cuaca buruk.
Kerugiannya:
• Kemungkinan kapal2 lain akan tersangkut jangkarnya.
• Susah olah gerak dengan cepat dalam pelabuhan sesak.
• Muat bongkar harus lewat tongkang, pada tanker pipa-pipanya lewat buritan.
e. Pointing ship (layang2) : apabila kita hendak bongkar/muat dilaut maka kita membikin sisi
dibawah angin.
Faktor yang Mempengaruhi
Olah Gerak
Stop
mesin
haluan
kearah
korban
dgn angina
dari
depan
Kapal stop
mesin,posisi
dibawah angina
dari korban n
korban siap
dinaikkan
Turunkan sekoci
dibawah angina kearah
korban
JARAK HENTI
• Emergency Ahead :
Jarak yang diukur mulai mesin mundur
penuh sampai kapal berhenti sama
sekali. maju penuh stop mundur penuh
stop
• Emergency Astern:
Jarak yang di ukur mulai dari kapal
maju penuh sampai kapal berhenti
sama sekali.
Jarak waktu henti kapal yang full load dan
kapal yang berlayar Dengan in ballast
Jarak henti kapal kira-kira 5X panjang kapal dan besar nya tergantung
dari:
• Pemindahan air kapal (bentuk baling-baling ) kapal bermuatan penuh
lebih besar dari pada kapal kosong .
• Sedangkan jarak henti sebuah kapal dalam kondisi kosong lebih kecil
dari pada kapal yang bermuatan penuh :
– Pemindahan air kapal ( bentuk baling-baling ) kapal yang
bermuatan penuh maka jarak hentinya lebih besar dari kapal
kosong.
– Kita ambil contoh kapal suprt tangker dengan displacement besar
• Maka karena massa kapal yang besar ,gerakan mundur kapal masih
Akan tertahan oleh sisa-sisa massa majunya.
• Dengan demikian kapal seperti ini cenderung mempunyai kemampuan
Jarak atau waktu henti yang lebih panjang.
* Emergency Ahead :
~ Jarak yang diukur mulai mesin
mundur penuh sampai kapal
berhenti sama sekali.
1 2 3
jarak henti
* Emergency Astern:
~ Jarak yang di ukur mulai dari
kapal maju penuh sampai
kapal berhenti sama sekali.
3 2 1
jarak henti
BLOCKAGE FACTOR
• Tujuannya ialah :
– Supaya kapal tetap pada tempat nya, jangkar tidak menggaruk atau hanyut.
– Supaya selamat berlabuh kapal tetap aman tak ada kebakaran’ pencurian dsb.
• Tujuan mualim jaga dek waktu berlabuh :
Menjaga agar jangkar itu makan dengan cara :
– Melakukan baringan pada waktu tertentu
– Merasakan kejutan pada rantai jangkar.
• Kejutan ini tidak selamanya bisa di rasa dan di pastikan
• Pada arus kencang,jangkar yang makanpun akan mengalami kejutan.
– Pemeriksaan yang baik dalam ialah dengan menurunkan perum berat ke air
kalau talinya menujuk ke depan,maka berarti jangkar menggaruk.
– Mengadakan ronda keliling kapal pada waktu tertentu
– Waktu kapal berputar supaya berputar dengan aman
– Periksa apakah lampu menyala dengan baik atau tidak
– Orang yang tidak di kenal dilarang naik kapal
– Pada waktu kejadian hebat atau keadaan istimewa hujan lebat, udara berkabut
dlsb, memberitahukan nakhoda / mualim I
Tindakan-2 yg perlu dilaksanakan
sewaktu kapal kandas
1. Stop mesin
2. Bunyikan alarm umum darurat
3. Tutup semua pintu kedap air
4. Stand by radio VHF Ch.16
5. Perlihatkan lampu-2 / sosok benda yg sesuai & bunyikan isyarat
bunyi
6. Pd malam hari nyalakan 2 merah keliling & lampu penerangan dek
7. Periksa kerusakan lambung, kompartemen-2 yg mungkin mengalami
kerusakan
8. Sounding got-2 & tangki-2 kapal
9. Sounding kedalaman air sekeliling kapal & pastikan keadaan atau
jenis dasar laut
10. Ketahui informasi mengenai pasang surut ditempat & juga arah,
kekuatan arus, angin, & cuaca
11. Jika memungkinkan kurangi draft kapal
12. Tentukan dmn alur bebas yg dalam (lihat peta laut)
13. Jika dibutuhkan pertolongan pancarkan “Pan-Pan”
Cara Mengetahui Bahwa Kapal Kandas
• Keuntungan
– lebih ekonomis,gejala getaran kurang dan peralatannya lebih kecil sehingga
mudah untuk disimpan apabila satu baling-baling rusak maka kapal,masih dapat
berlayar dengan kecepatan 2/3 nya
– lebih muda untuk olah gerak dengan tekanan kemudi yang kecil, kapal sudah
dapat dikemudikan lurus, serta mudah berputar ditempat
– Apabila mengalami kerusakan kemudi kapal masih bisa untuk dikemudikan
dengan pengaturan kedua baling – baling
– Keamanannya lebih besar
• Kerugiannya :
– lebih mahal harganya, baik bangunannya perlengkapan maupun perawatannya
– mengurangi ruang muatan, karena memerlukan ruangan yang besar dan poros
baling – baling yang besar
– Tros belakang mudah masuk dan terbelit pada baling – baling karana letaknya
jauh dari tengah kapal.
Tahapan olah gerak pengaruh kemudi
langsung dan tidak langsung
Dengan baling baling berputar berarti daun baling baling memukul permukaan
air sehingga timbul gaya / tekanan ( N ) yang bekerja tegak lurus dengan
baling baling, tekanan pada daun kemudi atas ( A ) di uraikan menjadi.:
• NA’ = gaya membujur yang bekrja kedepan
• NA = gaya melintang yang bekerja kekiri
Gaya / takanan pada daun baling baling bawah ( B ) diuraikan menjadi:
• NB’ = gaya membujur yang bekerja kedepan
• NB = gaya melintang yang bekerja kekanan
Karena NB > NA akibatnya buritan kapal akan di dorong kekanan disebut
gerakan 1 ( gerakan langsung terhadap kemudi sehingga menghasilkan
tenaga yang besar ).
Karena tendangan air kebawah seluruhnya mengenai daun kemudi dengan
kata lain gaya B > A sehingga buritan kapal didorong kekiri, disebut gerakan 2
(gerakan kemudi tidak langsung yang tenaganya kecil)
Sehingga kesimpulannya kapal diam kemudi tengah-tengah dan mesin maju
buritan akan kekanan dan haluan akan kekiri
Istilah2 olah gerak
»EMERGENCY ASTERN
• Mesin dalam keadaan maju penuh, stop kemudi mundur
penuh sampai kapal berhenti dan akan bergerak mundur.
»HARD A STARBOARD
• Kondisi kemudi dimana telah dicikar kanan penuh untuk
memutar kapal ke kanan
• Pivoting point : sebuah titik dimana kapal berputar bila
kemudi disimpangkan.
• Ship’s manouvering cha- racteristic : kemampuan
menguasai kapal baik dlm keadaan diam maupun
bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran seaman
dan seefisien mungkin dg menggunakan sarana yang
terdapat di kapal itu seperti mesin, kemudi dll dan tentu
saja dalam mengolah gerak kapal yg satu akan
berbeda dg kapal yg lain, namun tetap saja prinsip
dasarnya adalah sama.
• One hour notice to engine room : pemberitahuan kpd
kamar mesin satu jam sebelum kapal tiba maupun satu
jam sebelum kapal berangkat.
• Broaching to ialah jika dan kec. Kpl sebanding dgn
panjang gelombang pd suatu keadaan mk buritan kpl
akan terangkat tinggi dan kemudian tidak effectif lagi
serta kapan mengangguk pd lembah gelombang itu.
– Perhatikan juga tangga dari bulwark ke main deck serta tiang untuk
berpegangan dua buah yang telah dipasang pada bulkwark
– Harus ada seorang mualim yang siap ditangga pandu untuk
menjemput pandu yang kemudian diatar keanjungan untuk menemui
nakhoda
– Ingat selalu PILOT IS ONLY ADVISOR
Informasi2 pada saat ada pandu
di kapal
Yang di informasikan adalah:
1. Bila kpl mundur haluan cenderung ke kanan.
2. Dari sea speed ke manuvering speed
membutuhkan beberapa menit unt kesiapan
dgn kamar mesin.
3. Maksimum RPM
4. Full ahead dgn kecepatan manuver = ….
Mil/jam demikian half, slow & dead slowahed.
5. Full astern dgn kec. Manuver = …. Mil/jam
demikian half, slow & dead slowastern.
• pada wkt dipandu, di buku harian
tertulis under master command & pilot
advice
• maknanya : apapun tugas & kewajiban
pandu, kehadirannya tdk melepas
tanggung jawab nakhoda & perwira jaga
bagi keselamatan kpl.
Olah gerak2
berputar 180 0 dari haluan semula pd alur
perairan sempit dgn pengaruh angin dari
lambung kanan1
*
5 1. Maju pelan kemudi kiri .
2. Di pos 1 siap mesin mundur seperlunya
agar buritan ke kiri haluan ke kanan.
4
3 3. Stop mesin .kemudi tengah–tengah ,lalu
cikar kanan, mesin maju setengah .
2 4. Stop mesin. kemudi tengah-tengah,
mundur penuh kemudi cikar kiri.
1 5. Stop mesin, kemudi tengah-tengah
,maju….terus
1. Maju pelan kemudi kiri .
2. Di pos 1 siap mesin mundur seperlunya
agar buritan ke kiri haluan ke kanan.
3. Stop mesin .kemudi tengah–tengah ,lalu
Mediterranean moor
adalah kpal sandar di dermaga dimana panjang
dermaga tidak cukup
Keterangan:
1. Pos.1. slow ahead, letgo stb anchor.
2. Pos.2. Stop , half astern, letgo port anchor.
3. pos.3. Stop check chain and send stern line.
Baltic moor
1
Keterangan:
1. Maju pelan letgo jangkar & mesin mudur.
2. Stop kawat ambil slek, mundur kedarat.
3. Stop mesin tali kirim kedarat
Hal2 yg perlu diperhatikan utk OG
1
a.Mengikat kpl pada dua bui tanpa arus :
• Pada gbr.1 kpl mendekat bui dgn kec. Minimum & letakkan bui di
sebelah kanan
• Posisi 2 stop haluan mendekat kepelampung di sebelah kanan haluan,
mesin mundur & lempar tali buangan dan kirim tros depan ke bui.
• Pada posisi 3, maju pelan unt mengurangi ketegangan pd tali depan &
kirim tros belakang dan hibob tros depan & belakang buat sama
kencangkan .
b. Mengikat pada dua bui dgn arus dari depan.
• Pada posisi 1 mendekati dgn kpl maju pelan .
• pada posisi 2 dengan maju pelan terhadap air dgn bui depan pada
sebelah kiri sedikit haluan. Kirim tros depan ,.kemudian kpl dibiarkan
hanyut kebawah arus sehingga bui belakang dpt dijangkau dan kpl pd
posisi 3, stop mesin.
• Pada posisi 3 kirim tros ke bui , hibob sama2 hingga kencang.
lambung kanan sambil maju pelan
sedemikian rupa pd
hingga± bui berada di
30 – 40 mtr dr buoy, mk tros di berikan maju pelan pd ±
lambung kanan sambil
pd mooring boat. 30 – 40 mtr dr buoy, mk tros di berikan
buoy
kanan mendekati bui & buritan ke kiri.
kanan mendekati bui & buritan ke kiri.
- tros di hibob seperlunya - unt
tros di hibob seperlunya unt
mendekatkan kpl ke bui. mendekatkan kpl ke bui.
- setelah unjung rantai- berada setelah unjung rantai berada diatas bui,
diatas bui,
mk unjung halkahnya di pasang pd cincin
mk unjung halkahnya di bui. pasang pd cincin
- buoy di dktkan dgnbui.kec. Pelan & haluan - sememtara org di bui memasang rantai,
- sememtara
sedemikian rupa hingga bui berada di org di bui memasang rantai,
mk di kpl disiapkan slip wire. Perlu diingat
lambung kanan mk dimaju
sambil kplpelan
disiapkan
pd ± selama Perlu
slip wire. memasang ujung rantai pd bui,
diingat
selama memasang ujung rantai pd bui,krn akan
30 – 40 mtr dr buoy, mk tros di berikan tros jgn sampai kreket,
pd mooring boat. membahayakan org yg ada di bui.
-
tros jgn sampai kreket,
setelah tros terpasang di bui mesin - krn akan
setelah rantai terpasang, hibob sampai
membahayakan
mundur seperlunya, akibatnya haluan ke org yg ada
kencangdi bui.
agar tros slek atau tros di area
-
kanan mendekati setelah rantai
bui & buritan terpasang,untuk
ke kiri. hibob
di lepassampai
dr bui.
- kencang
tros di hibob seperlunya - slip wire
unt agar tros slek atau tros di area di turunkan & dimasukan ke
mendekatkan kpl ke bui. di lepas dr bui.
untuk cincin bui & ujungnya kembali ke kpl & di
- setelah unjung rantai berada diatas bui, buat lebih kendor dr rantai
- slip wire di turunkan & dimasukan
(gambar) ke
mk unjung halkahnya di pasang pd cincin
bui. cincin bui & ujungnya kembali ke kpl & di
- sememtara org di buat lebih kendor
bui memasang rantai, dr rantai
mk di kpl(gambar)
disiapkan slip wire. Perlu diingat
selama memasang ujung rantai pd bui, 3. stop
tros jgn sampai kreket, krn akan
membahayakan org yg ada di bui. 2. stop,
- setelah rantai terpasang, hibob sampai 1. maju pelan mundur setengah
kencang agar tros slek atau tros di area 3. stop
untuk di lepas dr bui.
- slip wire di turunkan & dimasukan ke
2. stop,
cincin bui & ujungnya
1. maju pelankembali ke kpl & mundur
di setengah
buat lebih kendor dr rantai
(gambar)
Tanda –tanda adanya sebuah typhoon