Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

OLAH GERAK DAN PENGENDALIAN KAPAL

DI SUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD WILDAAN
NRP : 185630080
PRODI : NAUTIKA

STIMART “AMNI” SEMARANG


TAHUN AJARAN 2019/2020
Faktor-faktor yang perlu dipertim-bangkan

Kedalaman laut, pengaruh arus dan angin, pengaruh lebar alur pelayaran, jenis-
jenis dasar laut apakah berpasir, lumpur atau berkarang, cuaca di daerah pada
waktu akan berlabuh lamnaya waktu utk tinggal berlabuh.

Pengaruh yg akan timbul pada saat kpl berlayar pd perairan sempit & dangkal

Semakin sempit lebar lautnya maka semakin besar perbedaan tinggi antara
gelombang haluan dan gelombang buritan dengan permukaan air di bagian
tengah kapal berarti semakin sedikit air yang berada di bawah lunas maka kapal
akan mengalami squat yang lebih besar. Jika kecepatan dikurangi maka secara
otomatis penambahan tenggelam. Squatnya akan berkurang atau lebih kecil.

Karena kapal mempunyai kecepatan maka permukaan air pada sisi kanan akan
lebih rendah dari sisi kirinya hingga kapal akan selalu tertekan ke daratan sisi
kanan kapal terhisap ke darat/ke tepi dalam keadaan seperti ini yang lebih baik
mengurangi kecepatan kapal atau stop dan dengan bantuan kemudi
dikembalikan ke tengah laut.

a. – Slip adalah baling-baling berputar dalam massa air yang tidak tetap air
ini dilempar ke belakang perpindahan air ini dinamakan slip.
- Kisar baling-baling adalah jarak yang ditempuh oleh suatu putaran jika
baling-baling itu berputar dalam suatu massa yang tetap.

b. Rumus slip : S : s-v x 100%


s

Ket : S : slip semu

S : kecepatan balin-baling

V : kecepatan kpl dlm air.

c. Alur pelayaran sempit


a) Bank Custtion : gelombang haluan dan buritan dan gelombang tengah
yang lebih rendah dari gelombang buritan karena kapal mempunyai kecepatan
maka permukaan air pada sisi kanan akan lebih rendah dari sisi kirinya hingga
kapal akan selalu tertekan ke daratan sisi kanan kapal terjadi isapan air ke
darat/ke tepi.

b) Bank Suction : semakin besar perbedaan tinggi antara gelombang haluan


dan gelombang buritan dengan penurunan air di bagian tengah kapal berarti
semakin sedikit air yang berada di bawah lunas maka kapal akan mengalami
squat yang lebih besar.

Kapal kandas pada umumnya

Kapal landas pada umumnya didahului dengan tanda-tanda putaran terasa


berat, asap di cerobong mendadak hitam, kecepatan kapal berubah dan
kemudian berhenti mendadak. Tindakan yang harus dilakukan yaitu stop mesin,
pintu-pintu kedap air ditutup, nahkoda diberitahu, kamar mesin diberitahu, VHF
dipindahkan di chanel 16, lampu dan sosok benda diperlihatkan, lampu dek
dinyalakan, henyondin got-got dan tanda-tanda dengan tujuan untuk memeriksa
apa kapal bocor atau rusak, di sekitar kapal di perum atau menentukan seberapa
jauh dan seberapa panjang kapal yang kandas serta untuk mengetahui seberapa
dasar laut apakah itu berpasir, berlumpur atau berkarang.

Kkm diberitahu waktunya pada saat akan berlabuh, derek jangkar harus
diperikas apa sudah dalam posisi on (ready to use), lasingan jangkar dibuka dan
harus tahu bahwa rem dalam keadaan terikat dengan baik, tutup lubang ulup
jangkar disingkirkan, jangkar di rin sampai berada di atas air supaya tidak ada
kesukaran sewaktu lego, lampu-lampu labuh disiapkan (malam atau pada siang
hari) bola hitam, mempelajari daftar arus dan pasang surut, mempelajari
kepanduan matahari, pilotage yang menjelaskan keadaan setempat tentang hal
tanda pengenal yang ada dalamnya laut dan dasar laut (pasir, lumpur, karang),
lata komunikasi antara haluan dan anjungan dihidupkan.

Cara olah gerak kapal berangkat dan berlabuh vertum dilakukan pada
saat pergantian arus dari surut ke pasang berarti air tenang pada waktu kapal
mulai berputar maka jangkar yang menuju ke laut diarea dan yang di hulu
dihibob sehingga setelah jangkar yang ke hulu naik kapal berlabuh pada jangkar
yang ke laut dan pada waktu arus pasang mulai denagn kekuatannya yang masih
kecil dan kita dapat hibob jangkar pelan-pelan dan kapal berangkat menuju ke
laut.
* Olah gerak faktor tetap : bentuk kapal, jenis dan kekuatan daya pendorongnya,
jumlah macam dan tempat baling-baling, macam, bentuk, ukuran, penempatan
dan jumlah kemudi.

- Faktor tidak tetap : sarat kapal, frim kapal, keadaan muatan, keadaan teritif

- Faktor yang datang dari luar kapal : keadaan angin laut dan gelombang,
keadaan arus, dalam dan lebar perairan, jaraknya terhadap kapal-kapal.

a. Cara oleh gerak berlabuh jangkar diperairan dalam dan curam


adalah umpamanya kapal harus labuh pada posisi X diperlukan 3 segel rantai
kiri kanan. Kedua jangkar digantung dan siap letgo pada jarak kira-kira 3 segel
sebelum posisi X maka jangkar kanan dilego lalu diaria terus, mesin deadslow
setelah kira-kira melewati posisi X hesin stor setelah kira-kira berjarak 3 segel
dari posisi X jangkar kiri dilego begitu kapal bertahan berhenti rantai jangkar di
hiboh dan yang kiri direa terus sampai 3 segel masing-masing dan diatur sama-
sama kencang. (Keterangan gambar)

b. Hal yang harus diperhatikan yaitu kedalaman lat, arus dan angin. Jenis-jenis
dasar laut apakah berpasir, lumpur atau karang, cuaca di daerah pada waktu
akan berlabuh, lamanya waktu untuk tinggal berlabuh.

2. Gambar tali-tali tambat (keterangan gambar)

Bahan tali/tambang untuk tambat


 Sisal.
 Hemp.
 Kabel baja.
 Polyethylene.
 Polypropylene.
 Polyester (digunakan untuk tambat di laut dalam atau anjungan lepas pantai)
 Nylon

3. a. Mengikat pada dua pelampung angin dan arus dari depan dimana kapal
harus berputar kalau dapat memilih maka haluan kapal melawan arus karena
geraknya lebih mudah. Keterangan gbr: Kapal datang dari posisi satu lalu belok
hingga setelah lewat bui IV lego jangka seperti posisi 2 kirim kawat yang kuat
lalu diikat dibui IV dan hiboh sedikit dan kapal akan berada diposisi 3 jangkar
dihiboh masuk maka kapal akan berputar dengan arus ke kiri. Pada posisi 4
hesin mundur untuk mengurangi beban kawat. Kapal akan berputar dengan
cepat ke arah posisi 5 dan 6 dan kirim kawat depan ke bui III setelah itu kirim
lagi dia tros muka belakang dan dihibob sawa kencang dengan kawat pertama.

b. Merapat kanan dengan angin ke darat pada haluan dengan menggunakan


jangkar yaitu untuk menjaga kehanyutan yang besar muka tempat andar
didekati sudut yang besar dan mesin maju pelan menajaga agar lambung tidak
merapat dengan dermaga dengan kekuatan besar, maka pada posisi mesin stop
dan lego jangkar kiri pada jarak yang melebihi panjang terhadap dermaga, rantai
jangkar tadi diaria dan kapal menuju ke darat dengan pelan pada waktu mesin
stop akan buritan mendekati dermaga spring muka dilemparkan kedarat dan
setelah kencang mesin maju pelan dengan menggunakanan kemudi membuat
mesin laju dengan kecepatan tetap dan kecepatan buritan mendekati dermaga
dijaga, buritan dirapatkan kedermaga dengan pelan dan kemudi dialihkan kesisi
darat. (Keterangan gambar).

1. Slow ahead let go jangkar kiri

2. Jangkar menggaruk stor kirim spring

3. Slow a head gunakan kemudi

* kapal sandar ke kiri dermaga angin dari laut sehingga dibantu dengan jangkar
adalah untuk menjaga kehanyutan yang besar maka tempat sandar didekati
sudut yang besar dan mesin maju pelan untuk menjaga agar lambung tidak
merapat dengan dermaga dengan kekuatan besar maka pada posisi I. Slow
ahead letgo jangkar kanan rantai jangkar tadi diarea dan kapal menuju darat
dengan pelan. Posisi 2 jangkar menggaruk, mesin stop, kirim spring muka
setelah kencang mesin maju pelan dengan kecematan tebar kecepatan buritan
mendekati dermaga harus dijaga posisi 3. slow ahead digunakan kemudi buritan
dirapatkan kedermaga dengan pelan dan kemudi dialihkan kesisi darat.
* Pada waktu berlabuh yang dimaksud dengan posisi jangkar adalah mengambil
baringan benda darat/labuh dan catat dipetac dan haluannya di logbook,
baringan labuh visual harus setiap saat dicek dengan GPS didekat pantai maka
pengontrolan dilakukan dengan baringan-baringan benda darat dilakukan
dengan baringan pedoman sedangkan baringan radio, decca radar dan radar
merupakan alat bantu yang lalu.

* Posisi jangkar: perwira juga labuh harus setiap saat kita melakukan pengecekan
terhadap posisi jangkar, pada jangkar itu berada di kiri atau kanan, depan dan
belakang jangkar searah dengan putaran jarum jam sehingga kapal laut segera
diketahui.

* Hal yang harus dilakukan pada saat memasuki daerah cuaca buruk
yaitu: jangkar diikat kuat masuk diulup, pipa-pipa udara ditutup rapat, batang
pemuat dilasing dan dipasang tali kawat keamanan untuk pegangan crew, sekoci
dan barang-barang yang mudah bergerak dilasing siapkan storm oil dibawah
angin, beritahu ABK untuk mengikat barang-barang dikamar mesin deck, dapur,
salon kamar tidur dan tempat lain.

* Kapal menolong orang jatuh ke laut: terlebih dahulu harus melakukan


pengamatan terhadap korban apakah berada disisi lambung kiri atau kanan,
kapal harus mengetahui manoevering characteristic serta pola apa yang akan
dilakukn penyelamatan kepada korban, nahkoda diberitahu kamar mesin
diberitahu, membunyikan isyarat bunyi, menyiapkan regu penolong
menyiapkan sekoci untuk menolong si korban.

* Data-data yang tertera dalam ”Manoeviring characteristics”: total advace for


90o dimana haluan berubah 90o terhadap haluan semula, tranfer yaitu jarak titik
G tegak lurus terhadap haluan semula setelah kapal berubah haluan 90 o terhadap
haluan semula, tectical diameter dimana jika haluan kapal telah berubah
180o dari haluan semula, diameter of turning circle kapal yang bergerak pada
lingkaran tetap garus tengah dilingkaran yang panjangnya sekitar 4 sampai 6
panjang kapal, drift angle dimana sudut antara luas dan garis singgung lingkaran
putar.

* Gunanya: untuk mengetahui titik lingkaran putar kapal kita dan apabila terjadi
kecelakaan di kapal orang yang jatuh kelaut dan juga untuk mengetahui wop
dan CRP.

* Chip particulars : bagian data-data dan konstruksi kapal keseluruhannya baik


berupa panjang lebar, tinggi dan draft kapal serta lain-lain.
*Apparent slip : kecepatan kapal dalam air pada keadaan yang biasa selalu lebih
kecil dari pada kecepatan baling2 berupa dalam massa air yang tidak tetap
sehingga sehingga air ini dilempar ke belakang

* Proppeller pitch : jarak yang ditempuh oleh satu putaran jika baling2
itu berputar dalam suatu massa yang tetap.

* peranan bow thruster dalam olah gerak kapal : baling2 yang dipasang
dibagian depan kapal yang dapat menekan bagian depan kapal kearah kanan
ataupun kiri dengan mudah dapat mengolah gerak dengan lincah dan aman pada
saat sandar maupun meninggalkan pelabuhan

* konstruksi penempatan bow thruster yang biasanya menggunakan


CPP : pada kedudukan dari baling2 terhadap peralatan yang dihubungkan
dengan stang yang dipasang porosnya baling dan stang berubah yang
digerakkan oleh tekanan minyak kedudukan dari bilang2 kiri atau pun kanan

* sebuah kapal tanker akan sandar di yetty oil : dekati dermaga dgn sudut
dan kecepatan kecil ( POSI ) mesin mundur untuk memberhentikan lajunya
buritan akan bergerak kekiri ( POS 2 ) mesi stor kirim headline kedol pin dan
tahan jangan di slack kemudi kanan mesin laju perlahan buritan akan bergerak
kekanan mendekati dermaga sampai di ( POS 3 ) kirim tros belakang agar diikat
di dolpin kemudian kapal dirapatkan ke posisi yang dihendaki dengan cara
mengatur ke belakang tros muka dan belakang sehingga samapi pada posisi
untuk kemudian tros dan spring dipasang

* Single up fore and att let go tros breastline fore and att serta stern line fore and
att tahan tali tros spring line fore and att

* Heave – up anchor : menghibob jangkar dengan menggunakan mesin derek


dan setiap perwira yang stand by anchor harus mengetahui posisi jangkar apa
megaruk serta mengetahui berapa shack on the deck rantai jangkar telah masuk
atau berada/di dalam box rantai

* Hard a starboard whell : kemudi cikar kanan di mana indikator kemudi


menunjukkan 30°-35° ke kanan.

* CPP (Contraleble Pitch Propeller) adalah kapal yang mempunyai daun baling-
baling yang dapat dirubah letaknya pada waktu diinginkan kapal mundur yang
dirubah bukan putaran mesinnya tetapi kedudukan baling-balingnya saja.

* Faktor kemampuan oleh gerak kapal


a. Panjang kapal : sangat berpengaruh terhadap gerakan membelok sebuah
kapal yang pendek lebih mudah untuk membelok sebaliknya kapal yang
panjang akan sukar untuk membelok.

b. Arus dan angin : Kedua faktor ini akan mempengaruhi kecepatan /laju
kapal dan kemampuan kemudi yang merugikan.

c. Keadaan perairan : kedalaman dan lebar perairan faktor ini akan


menimbulkan gejala penyerapan atau pengisapan yang akan mempengaruhi
kapal yang sedang melaju kemingkinan kapal akan tidak dapat atau sukar
dikemudikan.

* Jangkar makan adalah apabila berat jangkar tambah rantai dapat menahan berat
kapal atau panjang rantai yang dibutuhkan telah dipenuhi maka remnya
dikencangkan hal ini dapat ditandai dengan teganganya rantai ke arah depan
kapal dengan adanya rantai kapal bertahan dan jika rantainya kemudian
mengendor artinya jangkar makan.

* Jangkar menggaruk (larat) adalah apabila dengan adanya rantai kapal tertahan
dan jika rantainya kemudian tegang terus artinya rantai terseret atau tidak
makan (kapal larat).

* Rantai jamgkar 3 shackles on deck artinya rantai jangkar sudah dihibob 3


shackles (nampak pada tanda) dan sudah berada di deck (bak rantai jangkar).

* Rantai jangkar 3 Shackles in the water artinya rantai jangkar sudah dilego
sebanyak 3 shackles di air.

* Tectical diameter adalah jika haluan kapal telah berubah 180° dari haluan
semula.

* Final diameter adalah garis tengah lingkaran yang panjangnya sekitar 4 sampai
6 panjang kapal maka haluan akan bergerak di dalam lingkaran putar sedangkan
buritannya bergerak di luar lingkaran putar.

* Berpapasan di perairan sempit apabila dua dapal berlayar yang satunya ke hulu
dan ke hilir akan berpapasan di tempat yang sempat maka kapal yang menuju ke
hulu harus memberikan jalan terlebih dahulu kepada yang menuju ke hilir tetapi
yang paling baik ialah agar kapal yang melawan arus berhenti di belakang
beting karena arusnya yang di situ lebih lemah daripada tepi lainnya. Setelah
kapal yang ke hilir lewat (yang mengikuti arus) maka baru kapal menggeser ke
tengah dan melanjutkan pelayaran melewati perairan sempit.
* Mengambil belokan dengan menurut arus : apabila berlayar lebih dekat pada
sisi belokan sebelah dalam selama sarat dan dalam airnya mengijinkan bahwa
gerakan membeloknya kapal dibantu oleh arus bila arus itu kuat maka pada
waktu menikuti belokan sisi luar maka buritan akan kena dasar disebabkan
berputarnya akan terlalu cepat.

* Melayari tikungan sungai yang tajam. Pada posisi (1) kapal sedapat mungkin
keadaan ber-henti kemudian mesin menuju penuh kemudi cikar kanan. Kapal
akan berada di pos (2) dan (3) bila pada pos (3) dirasa kapal kurang mem-belok
ke kanan maka mesin dimundurkan dan kemudi kiri sehingga kapal tiba pada
pos (4) cukup maju terus.

* Melewati ambang : apabila memasuki muara sungai dan melewati ambang dan
dalam air yang berada sedikit di bawah lunas maka harus diatur agar kapal
dalam keadaan tonggak hal ini untuk menjaga agar apabila bagian bela-kangnya
kandas maka akan bebas karena terdorong arus

* Resiko yang terjadi jika kapal mengolah gerak dialur pelayaran sempit dan
dangkal

a. Menyusul kapal lain dengan terjadinya gelombang buritannya berarti


semakin sedikit air yang berada di bawah lunas maka kapal akan mengalami
Squat yang lebih besar. Oleh karena itu jika kecepatan kapal semakin besar
makan semakin besar penurunan air.

b. Berpapasan dengan kapal lain : maka akan ditimbulkan suatu yang akan
saling berpengaruh karena kapal mempunyai kecepatan maka permukaan air
pada sisi kanan akan rendah dari sisi kirinya kapal akan tertekan ke daratan sisi
kanan kapal ”terhisap” ke darat / ke tepi sehingga kaeadaan seperti ini yang
paling baik mengurangi kecepatan.

* Berlayar di sungai yang harus diperhatikan : alur sebelah mana yang dalam,
berlayar pada sisi sebaelah kanan, dimana terdapat ambang atau tempat yang
dangkal, di sisi sebelah mana terdapat arus yang paling kuat, dan di sisi mana
arusnya yang paling lemah

* Kapal mengalami pemiringan pada waktu mengolah gerak berputar (HEEI


DUE to turning) : kita tinjau gerakan putar tersebut maka nampak seolah-olah
bahwa kapal berputar keliling poros putar yang terletak di bagian depan kapal
seperempat panjang kapal dihitung dari haluan pada setiap titik di kapal yang
sedang melakukan gerakan putar maka arahnya merupakan garis singgung
lingkaran putar di titik tersebut ini arahnya sejajar dengan garis lunas.
* Gambar tali tambat : Head line, starn line, spring line fore and aft, breastline
fore and aft.

* Kapal baling-baling tunggal putar kanan lebih mudah sandar kiri dari pada
sandar kanan : pengaruh air baling-baling bagian bawah sisi kanan akan besar
dari pada kiri atas gaya ini akan menyebabkan gaya resultant yang mengarah ke
kiri sehingga belakang kapal akan tertekan ke kiri namun karena gaya kemudi
langsung lebih besar maka kapal cenderung untuk berputar ke kiri.

* Lingkaran putar kanan diameternya lebih kecil dari pada putar ke kiri : air sisi
kanan yang dibuang miring ke kanan mengalir sepanjang kulit kapal. Gerakan
tidak langsung memberikan gaya di mana bagian kapal akan bergerak ke kiri
dan kapal akan berputar ke kanan gerakan kemudi langsung dan tidak langsung
disini bekerjasama.

* Olah gerak pada saat kapal kandas : Kapal yang yang menolong itu berlabuh
pada suatu tempat lurus di belakang kapal yang kandas dari belakang diulurkan
kawat dari kapal penolong ke kapal yang kandas pada waktu air surut kawat itu
dikencangkan pada waktu air pasang maka kapal penolong akan menghibob
rantainya dan perlahan-lahan mesin dijalankan maju dan kapal yang kandas
membantu dengan mesin mundur.
* Kapal akan sandar di dermaga angin cukup kuat datang dari laut : Sebagai
tindakan berjaga-jaga yang baik pada sandar kanan maka dapat mempersiapkan
jangkar pada posisi luar (sebelah kiri) dermaga didekati dalam keadaan sejajar
dengan kecepatan aman dan cukup untuk mengemudikan dan diatur kapal.
Kapal berhenti pada posisi 2 dibantu mesin mundur sedikit ke kiri dan
haluan ke kanan kapal berhenti mesin stop kirim spring dengan dermaga tahan
spring tersebut kemudi kiri maju pelan sehingga kapal tiba di posisi 3 mesin
stop tros belakang dikirim ke darat juga tros depan selanjutnya kapal dirapatkan
dengan mengatur tros di muka dan belakang tersebut posisi 4.

* Kapal sandar di pelabuhan haluan menghadap ke laut : olah gerak untuk


mendekati dermaga dilakukan dengan cara membelokkan kapal memasuki basin
terlebih dahulu lalu disandarkan di dermaga yang diinginkan waktu mesin maju
haluan hampir menubruk dermaga pada posisi tros dipasang dari sisi kanan akan
menjadi spring kanan yang akan menahan bolder dengan spring yang kencang
haluan kapal akan memutar ke kiri sementara itu tros belakang dikirim ke darat
untuk menahan gerak kapal.

* Slip semu adalah : perbedaan antara kecepatan mesin dalam mil dengan jarak
yang ditempuh oleh kapal memalui air

* Gambar cara memasang tali tambat di dermaga jika sudah ada tali tambat kapal
lain ialah : maka mata dari tros kita harus dilewatkan di antara mata tros kapal
lain itu baru dipasang pada bolder yang sama hal ini dijaga agar tidak terjadi
kesaukaran sewaktu melepaskan mata tros itu bagi kapal yang akan berangkat
terlebih dahulu. (ket. Gambar)

* Arti isyarat olah gerak dengan suling kapal adalah :

a) Satu tiup pendek : saya merubah haluan ke kanan

b) Dua tiup pendek : saya merubah haluan ke kiri

c) Tiga tiup pendek : kapal saya bergerak mundur.


* Istilah olah gerak adalah :

a) Emergency Astern :

Suatu tindakan yang dilakukan pada saat kapal dalam keadaan darurat di mana
tindakan ini dilakukan untuk menghindari resiko kecelakaan di kapal di mana
dalam keadaan darurat bergerak mundur.

b) Slip wire :

Merupakan salah satu tali tambat (slip tros) yang dipakai pada saat kapal yang
akan sandar untuk menjaga agar ujung mata slip wire tidak tersangkut pada saat
lego maka harus diikat rapat dengan tali anak.
c) Bow thruster :

Baling-baling yang dipasang di bagian depan / belakang kapal yang dapat


menekan bagian depan/belakang kapal ke arah kanan ataupun kiri.
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi olah gerak kapal
- Faktor luar : angin, ombak, arus, kedalaman air, kepadatan lalulintas laut,
dan rambu 2 navigasi

- Faktor dalam : bentuk dan ukuran kemudi, sarat kapal, tongak atau tungging,
perbandingan panjang dan lebar kapal, pembagian muatan dalam arah
membujur, berkerjanya baling-baling, jenis penggerak utama.

2. a. Jelaskan mengapa waktu berlabuh memilih jangkar yang berada di atas


angin?
- Agar rantai dapat bebas merapat dari kapal

b.jelaskan mengapa pada waktu mengambil pandu di pilih tangga pandu di


sisi bawah angin
- Agar boot pandu gampang merapat untuk mengantar pandu

3. a. Pada waktu berlabuh jangkar faktor-faktor apa saja yang di pertimbangkan


untuk menetapkan panjang rantai jangkar yang di area.
- Keadaan cuaca
- Jenis dasar laut
- Kekuatan arus dan angin
- Lamanya waktu berlabuh
- Dalam air sampai (d) dengan 25 m; 3´d dan lebih dari 25 m; 1¤2´d
B. Jika kedalamaan air 20m,
Dasar laut lumpur kira 2 berapa segel rantai jangkar yang di area
- Jadi jika dalamnya air 20m maka sesuai dengan rantai jangkar yang di area
3´d = 3´20 = 60m = ± 2 segel di air
4. Sebuah kpl akan berlabuh jangkar pada posisi seperti pada nampak di
gambar. Terangkan olah geraknya

- Sedapat mungkin mendekati tempat berlabuh dengann haluan yang telah di


tentukan

- Tempat berlabuh di dekati dengann kecepatan sedang sambil mengunakan


perum / ekosonder

- Pada umumnya pada aba 2 lego kpl harus duduk pada haluan yang sama
seperti pada keadaan setelah kpl itu duduk di belakang jangkar nanti

- Sedapat mungkin kpl datang berlabuh melawan arus atau angin


5. Sebutkan persiapan utk berlabuh jangkar dn bagaimana cara memilih tempat
berlabuh, serta faktor apakah yang harus di perhatikan

- ½ atau 1 jam (O.H.N) sebelum nya KKM,atau perwira jaga mesin harus do
beritahu untuk menyiapkan mesin 2 nya termasuk air deck, angin suling, serta
perwira deck dan abk di beri tahu

- Peta rencana, teropon, peralatan penerima pandu di persiapkan.

- Menyiapkan dokumen-dokumen clerent seperti dokumen kpl dan surat


kapal

- Pada siang hari memasang bendera2 kebangsaan kpl, bendera yang di


kunjungi dn bendera nama kpl
- Mempersiapkan penerimaan pandu

- Memilih tempat berlabuh

Cara memilih tempat berlabuh

- Kedalaman air

- Kebebasan berputar kapal

- Kondisi perairan (alur, angin, pasang surut)

- Komunikasi dengann darat

6. bagai mana cara berputar 180° di alur pelayaran sempit ? jelaskan dengan

Ket : gm 3

- Kpl melakukan Stara memutar dr kiri alur, kemudi kanan, mesin maju pelan
sekali, kpl tiba di posisi no 2

- Pada posisi no 2 mesin mundur pelan sekali, kpl tiba di posisi no 3

- Setelah kpl berada pada posisi no3 kemudi kanan, mesin maju pelan sekali,
kpl tiba di posisi no 4

- Kemudian kemudi tengah-tengah dan selanjutnya kpl berlayar di poros alur


dengann kecepatan aman
Ket : Gm

- Ambil sisi kanan, kemudian kiri, mesin kanan maju pelan sekali mesin kiri
mundur setengah, kpl tiba di posisi no 2

- Kemudi kiri, mesin kanan maju pelahan, mesin kiri mundur setengah kpl
tiba di posisi no 3

- Pada saat kpl tiba pada posisi no 4, kemudi tengah-tengah mesin kanan maju
pelahan, mesin kiri stop, untuk mengerakan kpl berlayar pada poros alur

- Setelah berada di alur mesin dua 2 maju sesui dengann kecepatan yang
diperlukan

7.a. gejala-gejala apa yang timbul jika kita berlayar diperairan sempit.

- Pengaruh pengisapan dan penolakan dr tebing /alur

- Faktor pertambahan sarat buritan mengakibatkan kpl kandas

- Pengaruh pengisapan tebing membuat kapal keluar dr alur

b. jelaskan tindakan yang dilakukan jika anda berlayar di perairan sempit

- Kecepatan kpl di kurangi, usahakan tidak berubah 2

- Berlayar pada poros alur dn bila alurnya berbelok 2 berlayar pada sisi luar
belokan

- Tidak terlalu pada kapal lain waktu berpaspasan maupun penyusulan

- Memperhatikan kecakapan pelaut yang baik antara lain

- Stand by mesin, jangkar,ekosonder secara terus menerus selama berlayar di


perairan sempit
- Mengadakan pengamatan keliling sebaik2nya

- Memperhatikan kondisi perairan setempat

8.a. anda sebagai mualim jaga, pada waktu melihat orang jatuh kelaut apakah
tindakan anda ?

- Berteriak lantang bahwa ada orang jatuh kelaut.

- Melemparkan pelampung yang di sertai lampu apung sedekat mungkin


dengan korban

- Melakukan olah gerak kpl untuk menolong, sambil terus melakukan


pengamatan pada korban

- Memberitahu pada nakhoda dn kamar mesin

- Posisi kpl selalu ada dikamar radio

b.jelaskan cara mengolah gerak, menolong orang jatuh pada lambung kanan
(dengan gm)

cara william turn

Ket : gm

- Kemudi cikar kanan kearah korban


- Setelah menyimpang 60° dr arah semula, kemudi kearah yang berlawanan
(cikar kiri)
- Bila haluan sudah berlawanan dengann haluan semula (20°) kemudi tengah-
tengah pencarian korban dimulai

9. anda akan sandar kanan disuatu pelabuhan dimana terdapat angin yang cukup
kuat dari laut. Jelaskan di sertai gm olah geraknya, langkah demi angkah hingga
kpl sandar

Ket : gm

- Dermaga di dekati dengann kecepatan yang cukup dan membentuk sudut


dengann dermaga ± 45°

- Pada posisi no 1 stop mesin, kpl mendekati dermaga dengann kecepatan


dengann sisa kecepatan

- Pada posisi no 2 mesin mundur bila kecepatannya masi laju hingga kapal
tiba pada posisi 3

- Pada posisi no 3 lego jangkar agar kpl tidak terlalu laju merewang ke
drmaga. Dn segera kirim tros muka belakang (pada pos 3 mesin stop)

- Setelah tros terikat di dermaga, selanjutnya tros di hibob bergantian hinga


kpl pada posisi no 4 dan spring terikat kencang

10. jelaskan bagaimana pengaruh baling-baling terhadap kpl yang maju, mesin
berputar mundur untuk baling-baling putaran kanan
- Mesin maju : haluan kekanan buri Kiri

- Mesin stop :haluan kekanan buritan ke kekiri

- Mesin mundur :haluan kekanan buritan kekiri

- Kesimpulan :haluan kekanan buritan kekiri

11. jelaskan disertai gm bagaimanakah pengaruh baling terhadap gerakan kpl


dlm olah gerak sewaktu kpl dlm mesin digerakan, maju, kemudi tengah-
tengah(kpl baling-baling tungal kanan)

- Jika jika mesin maju maka baling-baling akan berputar searah dengann
perputaran jarum jam jika di lihat dari belakang. Dan berlawanan arah jarum
jam bila kpl mundur

- Mesin maju, maka baling-baling akan berputar ke kanan da n memukul air


sehinga timbul tekanan,yang bekerja tegak lulus atas dan bawah daun baling-
baling dimana setengah daun baling-baling bagian bawah tekanannya lebih
besar dr pada setengah daun baling-baling bagian bawah lebih jauh dr
permukaan air sehingga menyebabkan buritan kapal bergerak kekanan haluan
bergerak kekiri

- Dengan adanya tekanan daun baling-baling menyebabkan air bergerak


ke belakang, menimpa kedua belah sisi daun kemudi di mana tekanan di
bagian bawah sebelah kanan daun kemudi lebih besar dari pada bagian kiri atas
daun kemudi sehingga menyebabkan buritan terdorong kekiri dan haluan
kekanan jadi kesimpulannya

- Pengaruh baling-baling lebih besar


dari pada pengaruh kemudi
menyatakan

- Kapal diam, kemudi tengah-tengah


mesin digerakkan maju maka: kpl
haluannya cenderung kekiri buritan
kekanan

Anda mungkin juga menyukai