DI SUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD WILDAAN
NRP : 185630080
PRODI : NAUTIKA
Kedalaman laut, pengaruh arus dan angin, pengaruh lebar alur pelayaran, jenis-
jenis dasar laut apakah berpasir, lumpur atau berkarang, cuaca di daerah pada
waktu akan berlabuh lamnaya waktu utk tinggal berlabuh.
Pengaruh yg akan timbul pada saat kpl berlayar pd perairan sempit & dangkal
Semakin sempit lebar lautnya maka semakin besar perbedaan tinggi antara
gelombang haluan dan gelombang buritan dengan permukaan air di bagian
tengah kapal berarti semakin sedikit air yang berada di bawah lunas maka kapal
akan mengalami squat yang lebih besar. Jika kecepatan dikurangi maka secara
otomatis penambahan tenggelam. Squatnya akan berkurang atau lebih kecil.
Karena kapal mempunyai kecepatan maka permukaan air pada sisi kanan akan
lebih rendah dari sisi kirinya hingga kapal akan selalu tertekan ke daratan sisi
kanan kapal terhisap ke darat/ke tepi dalam keadaan seperti ini yang lebih baik
mengurangi kecepatan kapal atau stop dan dengan bantuan kemudi
dikembalikan ke tengah laut.
a. – Slip adalah baling-baling berputar dalam massa air yang tidak tetap air
ini dilempar ke belakang perpindahan air ini dinamakan slip.
- Kisar baling-baling adalah jarak yang ditempuh oleh suatu putaran jika
baling-baling itu berputar dalam suatu massa yang tetap.
S : kecepatan balin-baling
Kkm diberitahu waktunya pada saat akan berlabuh, derek jangkar harus
diperikas apa sudah dalam posisi on (ready to use), lasingan jangkar dibuka dan
harus tahu bahwa rem dalam keadaan terikat dengan baik, tutup lubang ulup
jangkar disingkirkan, jangkar di rin sampai berada di atas air supaya tidak ada
kesukaran sewaktu lego, lampu-lampu labuh disiapkan (malam atau pada siang
hari) bola hitam, mempelajari daftar arus dan pasang surut, mempelajari
kepanduan matahari, pilotage yang menjelaskan keadaan setempat tentang hal
tanda pengenal yang ada dalamnya laut dan dasar laut (pasir, lumpur, karang),
lata komunikasi antara haluan dan anjungan dihidupkan.
Cara olah gerak kapal berangkat dan berlabuh vertum dilakukan pada
saat pergantian arus dari surut ke pasang berarti air tenang pada waktu kapal
mulai berputar maka jangkar yang menuju ke laut diarea dan yang di hulu
dihibob sehingga setelah jangkar yang ke hulu naik kapal berlabuh pada jangkar
yang ke laut dan pada waktu arus pasang mulai denagn kekuatannya yang masih
kecil dan kita dapat hibob jangkar pelan-pelan dan kapal berangkat menuju ke
laut.
* Olah gerak faktor tetap : bentuk kapal, jenis dan kekuatan daya pendorongnya,
jumlah macam dan tempat baling-baling, macam, bentuk, ukuran, penempatan
dan jumlah kemudi.
- Faktor tidak tetap : sarat kapal, frim kapal, keadaan muatan, keadaan teritif
- Faktor yang datang dari luar kapal : keadaan angin laut dan gelombang,
keadaan arus, dalam dan lebar perairan, jaraknya terhadap kapal-kapal.
b. Hal yang harus diperhatikan yaitu kedalaman lat, arus dan angin. Jenis-jenis
dasar laut apakah berpasir, lumpur atau karang, cuaca di daerah pada waktu
akan berlabuh, lamanya waktu untuk tinggal berlabuh.
3. a. Mengikat pada dua pelampung angin dan arus dari depan dimana kapal
harus berputar kalau dapat memilih maka haluan kapal melawan arus karena
geraknya lebih mudah. Keterangan gbr: Kapal datang dari posisi satu lalu belok
hingga setelah lewat bui IV lego jangka seperti posisi 2 kirim kawat yang kuat
lalu diikat dibui IV dan hiboh sedikit dan kapal akan berada diposisi 3 jangkar
dihiboh masuk maka kapal akan berputar dengan arus ke kiri. Pada posisi 4
hesin mundur untuk mengurangi beban kawat. Kapal akan berputar dengan
cepat ke arah posisi 5 dan 6 dan kirim kawat depan ke bui III setelah itu kirim
lagi dia tros muka belakang dan dihibob sawa kencang dengan kawat pertama.
* kapal sandar ke kiri dermaga angin dari laut sehingga dibantu dengan jangkar
adalah untuk menjaga kehanyutan yang besar maka tempat sandar didekati
sudut yang besar dan mesin maju pelan untuk menjaga agar lambung tidak
merapat dengan dermaga dengan kekuatan besar maka pada posisi I. Slow
ahead letgo jangkar kanan rantai jangkar tadi diarea dan kapal menuju darat
dengan pelan. Posisi 2 jangkar menggaruk, mesin stop, kirim spring muka
setelah kencang mesin maju pelan dengan kecematan tebar kecepatan buritan
mendekati dermaga harus dijaga posisi 3. slow ahead digunakan kemudi buritan
dirapatkan kedermaga dengan pelan dan kemudi dialihkan kesisi darat.
* Pada waktu berlabuh yang dimaksud dengan posisi jangkar adalah mengambil
baringan benda darat/labuh dan catat dipetac dan haluannya di logbook,
baringan labuh visual harus setiap saat dicek dengan GPS didekat pantai maka
pengontrolan dilakukan dengan baringan-baringan benda darat dilakukan
dengan baringan pedoman sedangkan baringan radio, decca radar dan radar
merupakan alat bantu yang lalu.
* Posisi jangkar: perwira juga labuh harus setiap saat kita melakukan pengecekan
terhadap posisi jangkar, pada jangkar itu berada di kiri atau kanan, depan dan
belakang jangkar searah dengan putaran jarum jam sehingga kapal laut segera
diketahui.
* Hal yang harus dilakukan pada saat memasuki daerah cuaca buruk
yaitu: jangkar diikat kuat masuk diulup, pipa-pipa udara ditutup rapat, batang
pemuat dilasing dan dipasang tali kawat keamanan untuk pegangan crew, sekoci
dan barang-barang yang mudah bergerak dilasing siapkan storm oil dibawah
angin, beritahu ABK untuk mengikat barang-barang dikamar mesin deck, dapur,
salon kamar tidur dan tempat lain.
* Gunanya: untuk mengetahui titik lingkaran putar kapal kita dan apabila terjadi
kecelakaan di kapal orang yang jatuh kelaut dan juga untuk mengetahui wop
dan CRP.
* Proppeller pitch : jarak yang ditempuh oleh satu putaran jika baling2
itu berputar dalam suatu massa yang tetap.
* peranan bow thruster dalam olah gerak kapal : baling2 yang dipasang
dibagian depan kapal yang dapat menekan bagian depan kapal kearah kanan
ataupun kiri dengan mudah dapat mengolah gerak dengan lincah dan aman pada
saat sandar maupun meninggalkan pelabuhan
* sebuah kapal tanker akan sandar di yetty oil : dekati dermaga dgn sudut
dan kecepatan kecil ( POSI ) mesin mundur untuk memberhentikan lajunya
buritan akan bergerak kekiri ( POS 2 ) mesi stor kirim headline kedol pin dan
tahan jangan di slack kemudi kanan mesin laju perlahan buritan akan bergerak
kekanan mendekati dermaga sampai di ( POS 3 ) kirim tros belakang agar diikat
di dolpin kemudian kapal dirapatkan ke posisi yang dihendaki dengan cara
mengatur ke belakang tros muka dan belakang sehingga samapi pada posisi
untuk kemudian tros dan spring dipasang
* Single up fore and att let go tros breastline fore and att serta stern line fore and
att tahan tali tros spring line fore and att
* CPP (Contraleble Pitch Propeller) adalah kapal yang mempunyai daun baling-
baling yang dapat dirubah letaknya pada waktu diinginkan kapal mundur yang
dirubah bukan putaran mesinnya tetapi kedudukan baling-balingnya saja.
b. Arus dan angin : Kedua faktor ini akan mempengaruhi kecepatan /laju
kapal dan kemampuan kemudi yang merugikan.
* Jangkar makan adalah apabila berat jangkar tambah rantai dapat menahan berat
kapal atau panjang rantai yang dibutuhkan telah dipenuhi maka remnya
dikencangkan hal ini dapat ditandai dengan teganganya rantai ke arah depan
kapal dengan adanya rantai kapal bertahan dan jika rantainya kemudian
mengendor artinya jangkar makan.
* Jangkar menggaruk (larat) adalah apabila dengan adanya rantai kapal tertahan
dan jika rantainya kemudian tegang terus artinya rantai terseret atau tidak
makan (kapal larat).
* Rantai jangkar 3 Shackles in the water artinya rantai jangkar sudah dilego
sebanyak 3 shackles di air.
* Tectical diameter adalah jika haluan kapal telah berubah 180° dari haluan
semula.
* Final diameter adalah garis tengah lingkaran yang panjangnya sekitar 4 sampai
6 panjang kapal maka haluan akan bergerak di dalam lingkaran putar sedangkan
buritannya bergerak di luar lingkaran putar.
* Berpapasan di perairan sempit apabila dua dapal berlayar yang satunya ke hulu
dan ke hilir akan berpapasan di tempat yang sempat maka kapal yang menuju ke
hulu harus memberikan jalan terlebih dahulu kepada yang menuju ke hilir tetapi
yang paling baik ialah agar kapal yang melawan arus berhenti di belakang
beting karena arusnya yang di situ lebih lemah daripada tepi lainnya. Setelah
kapal yang ke hilir lewat (yang mengikuti arus) maka baru kapal menggeser ke
tengah dan melanjutkan pelayaran melewati perairan sempit.
* Mengambil belokan dengan menurut arus : apabila berlayar lebih dekat pada
sisi belokan sebelah dalam selama sarat dan dalam airnya mengijinkan bahwa
gerakan membeloknya kapal dibantu oleh arus bila arus itu kuat maka pada
waktu menikuti belokan sisi luar maka buritan akan kena dasar disebabkan
berputarnya akan terlalu cepat.
* Melayari tikungan sungai yang tajam. Pada posisi (1) kapal sedapat mungkin
keadaan ber-henti kemudian mesin menuju penuh kemudi cikar kanan. Kapal
akan berada di pos (2) dan (3) bila pada pos (3) dirasa kapal kurang mem-belok
ke kanan maka mesin dimundurkan dan kemudi kiri sehingga kapal tiba pada
pos (4) cukup maju terus.
* Melewati ambang : apabila memasuki muara sungai dan melewati ambang dan
dalam air yang berada sedikit di bawah lunas maka harus diatur agar kapal
dalam keadaan tonggak hal ini untuk menjaga agar apabila bagian bela-kangnya
kandas maka akan bebas karena terdorong arus
* Resiko yang terjadi jika kapal mengolah gerak dialur pelayaran sempit dan
dangkal
b. Berpapasan dengan kapal lain : maka akan ditimbulkan suatu yang akan
saling berpengaruh karena kapal mempunyai kecepatan maka permukaan air
pada sisi kanan akan rendah dari sisi kirinya kapal akan tertekan ke daratan sisi
kanan kapal ”terhisap” ke darat / ke tepi sehingga kaeadaan seperti ini yang
paling baik mengurangi kecepatan.
* Berlayar di sungai yang harus diperhatikan : alur sebelah mana yang dalam,
berlayar pada sisi sebaelah kanan, dimana terdapat ambang atau tempat yang
dangkal, di sisi sebelah mana terdapat arus yang paling kuat, dan di sisi mana
arusnya yang paling lemah
* Kapal baling-baling tunggal putar kanan lebih mudah sandar kiri dari pada
sandar kanan : pengaruh air baling-baling bagian bawah sisi kanan akan besar
dari pada kiri atas gaya ini akan menyebabkan gaya resultant yang mengarah ke
kiri sehingga belakang kapal akan tertekan ke kiri namun karena gaya kemudi
langsung lebih besar maka kapal cenderung untuk berputar ke kiri.
* Lingkaran putar kanan diameternya lebih kecil dari pada putar ke kiri : air sisi
kanan yang dibuang miring ke kanan mengalir sepanjang kulit kapal. Gerakan
tidak langsung memberikan gaya di mana bagian kapal akan bergerak ke kiri
dan kapal akan berputar ke kanan gerakan kemudi langsung dan tidak langsung
disini bekerjasama.
* Olah gerak pada saat kapal kandas : Kapal yang yang menolong itu berlabuh
pada suatu tempat lurus di belakang kapal yang kandas dari belakang diulurkan
kawat dari kapal penolong ke kapal yang kandas pada waktu air surut kawat itu
dikencangkan pada waktu air pasang maka kapal penolong akan menghibob
rantainya dan perlahan-lahan mesin dijalankan maju dan kapal yang kandas
membantu dengan mesin mundur.
* Kapal akan sandar di dermaga angin cukup kuat datang dari laut : Sebagai
tindakan berjaga-jaga yang baik pada sandar kanan maka dapat mempersiapkan
jangkar pada posisi luar (sebelah kiri) dermaga didekati dalam keadaan sejajar
dengan kecepatan aman dan cukup untuk mengemudikan dan diatur kapal.
Kapal berhenti pada posisi 2 dibantu mesin mundur sedikit ke kiri dan
haluan ke kanan kapal berhenti mesin stop kirim spring dengan dermaga tahan
spring tersebut kemudi kiri maju pelan sehingga kapal tiba di posisi 3 mesin
stop tros belakang dikirim ke darat juga tros depan selanjutnya kapal dirapatkan
dengan mengatur tros di muka dan belakang tersebut posisi 4.
* Slip semu adalah : perbedaan antara kecepatan mesin dalam mil dengan jarak
yang ditempuh oleh kapal memalui air
* Gambar cara memasang tali tambat di dermaga jika sudah ada tali tambat kapal
lain ialah : maka mata dari tros kita harus dilewatkan di antara mata tros kapal
lain itu baru dipasang pada bolder yang sama hal ini dijaga agar tidak terjadi
kesaukaran sewaktu melepaskan mata tros itu bagi kapal yang akan berangkat
terlebih dahulu. (ket. Gambar)
a) Emergency Astern :
Suatu tindakan yang dilakukan pada saat kapal dalam keadaan darurat di mana
tindakan ini dilakukan untuk menghindari resiko kecelakaan di kapal di mana
dalam keadaan darurat bergerak mundur.
b) Slip wire :
Merupakan salah satu tali tambat (slip tros) yang dipakai pada saat kapal yang
akan sandar untuk menjaga agar ujung mata slip wire tidak tersangkut pada saat
lego maka harus diikat rapat dengan tali anak.
c) Bow thruster :
- Faktor dalam : bentuk dan ukuran kemudi, sarat kapal, tongak atau tungging,
perbandingan panjang dan lebar kapal, pembagian muatan dalam arah
membujur, berkerjanya baling-baling, jenis penggerak utama.
- Pada umumnya pada aba 2 lego kpl harus duduk pada haluan yang sama
seperti pada keadaan setelah kpl itu duduk di belakang jangkar nanti
- ½ atau 1 jam (O.H.N) sebelum nya KKM,atau perwira jaga mesin harus do
beritahu untuk menyiapkan mesin 2 nya termasuk air deck, angin suling, serta
perwira deck dan abk di beri tahu
- Kedalaman air
6. bagai mana cara berputar 180° di alur pelayaran sempit ? jelaskan dengan
Ket : gm 3
- Kpl melakukan Stara memutar dr kiri alur, kemudi kanan, mesin maju pelan
sekali, kpl tiba di posisi no 2
- Setelah kpl berada pada posisi no3 kemudi kanan, mesin maju pelan sekali,
kpl tiba di posisi no 4
- Ambil sisi kanan, kemudian kiri, mesin kanan maju pelan sekali mesin kiri
mundur setengah, kpl tiba di posisi no 2
- Kemudi kiri, mesin kanan maju pelahan, mesin kiri mundur setengah kpl
tiba di posisi no 3
- Pada saat kpl tiba pada posisi no 4, kemudi tengah-tengah mesin kanan maju
pelahan, mesin kiri stop, untuk mengerakan kpl berlayar pada poros alur
- Setelah berada di alur mesin dua 2 maju sesui dengann kecepatan yang
diperlukan
7.a. gejala-gejala apa yang timbul jika kita berlayar diperairan sempit.
- Berlayar pada poros alur dn bila alurnya berbelok 2 berlayar pada sisi luar
belokan
8.a. anda sebagai mualim jaga, pada waktu melihat orang jatuh kelaut apakah
tindakan anda ?
b.jelaskan cara mengolah gerak, menolong orang jatuh pada lambung kanan
(dengan gm)
Ket : gm
9. anda akan sandar kanan disuatu pelabuhan dimana terdapat angin yang cukup
kuat dari laut. Jelaskan di sertai gm olah geraknya, langkah demi angkah hingga
kpl sandar
Ket : gm
- Pada posisi no 2 mesin mundur bila kecepatannya masi laju hingga kapal
tiba pada posisi 3
- Pada posisi no 3 lego jangkar agar kpl tidak terlalu laju merewang ke
drmaga. Dn segera kirim tros muka belakang (pada pos 3 mesin stop)
10. jelaskan bagaimana pengaruh baling-baling terhadap kpl yang maju, mesin
berputar mundur untuk baling-baling putaran kanan
- Mesin maju : haluan kekanan buri Kiri
- Jika jika mesin maju maka baling-baling akan berputar searah dengann
perputaran jarum jam jika di lihat dari belakang. Dan berlawanan arah jarum
jam bila kpl mundur