MAKALAH
“Mempelajari Ilmu Pelayaran Astronomi Bertujuan untuk Menciptakan
Keselamatan Bernavigasi”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pelayaran Astronomi.
Diampuh oleh:
Nama dan Gelar Dosen
Disusun Oleh :
Kelas ......
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
saya kesempatan untuk membuat karya tulis ini. Penulisan karya tulis ini, bertujuan untuk
menyelesaikan tugas wajib semester II mata kuliah Ilmu Pelayaran Astronomi. Karya tulis ini
juga ditujukan untuk membantu para mahasiswa supaya lebih mudah memahami materi Ilmu
Astronomi Untuk Menciptakan keselamatan bernavigasi yang selama ini dibawakan oleh Bapak
dosen. Sejalan dengan tujuan penyelenggaraan perkuliahan, penjelasan dalam karya tulis ini
dipilih dari pokok-pokok materi yang diberikan Bapak dosen sebagai bahan perkuliahan pada
pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Untuk itu, materi dalam karya tulis ini diberikan dengan cara sederhana dan singkat
mengingat bahwa semua materi harus diserap sendiri. Saya mengharapkan para pembaca dapat
memahami dengan mudah materi yang dikupas tuntas dalam karya tulis yang telah dibuat ini.
Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
tersusunnya makalah ini. Tidak lupa pula, diharapkan evaluasi, kritik, dan saran untuk karya tulis
saya agar kedepannya dapat ditingkatkan menjadi lebih baik dan sempurna.
Penulis
Dalton Fisal Manalu
NIT. 2203022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
dalam rantai perdagangan dunia. Oleh sebab itu kebutuhan akan sarana transportasi laut sebagai
penghubung antar pulau sangat tinggi. Sarana transportasi laut yang dimaksud adalah kapal.
Kapal menjadi pertimbangan utama masyarakat karena merupakan sarana transportasi yang
ekonomis. Secara prinsip kapal dibangun dengan tujuan mengangkut manusia dan barang untuk
dibawa dari suatu tempat menuju tempat tujuan dengan keadaan aman dan tepat waktu.
Saat ini kapal menjadi salah satu hal yang penting dalam menggerakkan perekonomian
dunia karena kelebihannya sebagai sarana distribusi dibanding moda transportasi lain. Untuk
menunjang kelancaran arus distribusi barang tersebut, maka keselamatan pelayaran menjadi hal
pokok yang harus diutamakan. Keselamatan pelayaran dipengaruhi banyak faktor, baik dari
dalam maupun dari luar kapal. Faktor eksternal mungkin sulit dikendalikan, namun faktor
internal lebih mudah ditangani karena sepenuhnya ada pada kendali pihak kapal. Salah satu
faktor internal adalah kemampuan merencanakan pelayaran yang harus dimiliki oleh para
perwira dek. Tentu tidak hanya berhenti pada merencanakan tentunya, tapi juga pada penerapan
sistem kontrol yang baik sehingga tidak ada keraguan akan keselamatan pelayaran.
Banyak unsur yang ada di dalam rencana pelayaran, salah satunya adalah metode
penentuan posisi sebagai sarana kontrol terhadap pelaksanaan rencana pelayaran. Cara penentuan
posisi selama ini dikenal dalam 3 istilah yaitu Ilmu Pelayaran Datar, Ilmu Pelayaran Astronomi,
dan Ilmu Pelayaran Elektronika. Ilmu Pelayaran Datar, yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan
benda benda bumiawi (Pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dll), sebagai pedoman dalam membawa
kapal dari satu tempat ketempat lain. Yang kedua ilmu pelayaran astronomi, yaitu ilmu pelayaran
yang menggunakan benda benda angkasa (matahari,bulan,bintang) dan benda benda langit
lainnya sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ke tempat lain. Yang terakhir
adalah navigasi elekronik yaitu ilmu navigasi berdasarkan alat-alat elektronika seperti RADAR,
Sejak dikembangkan pada abad ke19, Ilmu Pelayaran Elektronika terus dimanfaatkan
oleh para navigator dan lambat laun mulai menggerus ilmu pelayaran yang lain, khususnya Ilmu
Pelayaran Astronomi. Memang pada kenyataannya penentuan posisi dengan alatalat elektronika
seperti Global Positioning System (GPS), dapat dilakukan setiap saat dengan cepat. Namun
ketergantungan pada alat ini harus mulai dicermati karena para perwira dek menjadi
ketergantungan pada alat elektronika dan tidak memiliki alternatif lain dalam menentukan posisi,
Oleh karena itulah, penulisan ini disusun dengan tujuan untuk mengungkap fenomena
yang terjadi pada para perwira dek dan peran perusahaan dalam pemanfaatan Ilmu Pelayaran
yang kiranya menjadi pertanyaan dan membutuhkan jawaban, yang akan dibahas pada
pembahasan bab-bab selanjutnya dalam karya tulis ini. Adapun perumusan masalah itu sendiri
yaitu :
pelayaran ?
bernavigasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
dan kedudukan benda angkasa. Dalam dunia pelayaran, ilmu astronomi ini dapat dikembangkan
menjadi Ilmu Pelayaran astronomi yang digunakan oleh para perwira pelayaran dalam
menentukan kedudukan kapal. Ilmu pelayaran astronomi adalah Ilmu yang mempelajari
penentuan posisi kapal dengan bantuan pengukuran posisi benda angkasa. Ilmu ini selalu di
digunakan pada saat kapal bernavigasi maupun tidak bernavigasi bila cuaca langit cerah. Dalam
a. Tinggi sejati : adalah busur lingkaran tegak yang melalui benda angkasa antara cakrawala
b. Tepi langit maya : adalah batas bagian permukaan bumi yang masih terlihat oleh penilik.
c. Cakrawala setempat : adalah bidang melalui mata penilik sejajar dengan cakrawala sejati.
d. Cakrawala sejati : adalah bidang yang melalui pusat angkasa tegak lurus normal penilik
e. Normal lurus adalah garis melalui pusat angkasa tegak lurus terhadap cakrawala setempat
f. WAKTU di bumi tempat kita hidup ada 4 jenis waktu yang perlu diketahui yaitu:
4. Waktu Zone Waktu Zone adalah waktu yang ditunjukkan pada derajat pertengahan
dari daerah waktu tertentu yang dimulai dari daerah waktu 00 (antara bujur 7½0 B s/d
7 ½0 T)
g. Bulatan angkasa adalah sebuah bulatan dimana planet bumi sebagai pusat, dengan radius
h. Katulistiwa angkasa adalah sebuah lingkara besar di angkasa yang tegak lurus terhadap
i. Meridian angkasa adalah lingkaran tegak yang melalui titik Utara dan titik Selatan.
j. Lingkaran deklinasi adalah sebuah busur yang menghubungkan kutub utara dan kutub
k. Azimuth benda angkasa adalah sebagian busur cakrawala, dihitung dari titik Utara atau
Selatan sesuai lintang penilik, ke arah Barat atau Timur sampai ke lingkaran tegak yang
l. Rambat lurus adalah sebagian busur katulistiwa angkasa, dihitung dari titik Aries ke arah
berlawanan dengan gerakan harian maya, sampai ke titik kaki benda angkasa.
m. Titik Aries adalah sebuah titik tetap di katulistiwa angkasa, dimana matahari berada pada
tanggal 21 Maret,
n. Lingkaran vertikal pertama adalah lingkaran yang menghubungkan Zenith dan Nadir
o. Lintang Astronomis adalah sebagian busur lingkaran lintang astronomis benda angkasa,
dengan arah yang sama terhadap peredaran tahunan matahari, sampai pada titik proyeksi
q. Greenwich Hour Angle (GHA) atau sudut jam barat Greenwich, adalah sebagian busur
katulistiwa angkasa diukur dari meridian angkasa Greenwich ke arah barat sampai
meridian angkasa yang melalui benda angkasa, dihitung dari 0 derajat sampai 360 derajat.
r. Local Hour Angle (LHA) atau sudut jam barat setempat adalah sebagian busur
katulistiwa angkasa diukur dari meridian angkasa penilik ke arah barat sampai meridian
yang melalui benda angkasa dihitung dari 0 derajat sampai 360 derajat.
s. Siderial Hour Angle (SHA) atau sudut jam barat benda angkasa, adalah sebagian busur
katulistiwa angkasa diukur dari titik Aries ke arah barat, sampai meridian yang melalui
benda angkasa dihitung dari 0 derajat sampai 360 derajat. Selanjutnya koordinat-
koordinat ini merupakan istilah baku yang digunakan dalam navigasi astronomi, baik
pemakaian tabel-tabel atau diagaram maupun almanak nautika. Lukisan bulatan angkasa
di atas berlaku untuk penilik yang berada di lintang Utara (Kutub Utara angkasa berada di
ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang
pelaut dalam melakukan suatu pelayaran. Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi
peralatan navigasi dan sistem navigasi mengalami kemajuan dan memberikan kemuadahan serta
keakurasian yang lebih baik dalam hal penentuan posisi kapal di permukaan bumi, hal ini
dari sistem navigasi menjadi hal yang perlu diperhatikan dan benar-benar dikuasai dan dipahami
bagi seorang pelaut yang merupakan pengguna utama dalam kegiatan bernavigasi. Selain dari
segi sumber daya manusia yang ada, adanya alat penunjang juga akan mempengaruhi
Sistem navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok antara lain, menentukan
tempat kedudukan posisi dimana kapal berada di permukaan bumi, mempelajari serta
menentukan rute-rute pelayaran yang harus ditempuh agar kapal dapat sampai di pelabuhan
tujuan dengan cepat, aman, selamat, dan efisien. sehingga dapat mempersiapkan kemungkinan
melintasi alur pelayaran yang ramai serta daerah-daerah yang memilii potensi bahaya navigasi.
Potensi bahaya navigasi inilah yang seminimal mungkin untuk dicegah dengan adanya kemajuan
sistem dan alat navigasi sekarang ini, hal ini memungkinkan dituntutnya perusahaan dalam
penyesuain sistem dan alat diatas kapal untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh
Perkembangan pelayaran harus selalu ditingkatkan sesuai dengan kemajuan zaman yang
semakin modern. Untuk melayani kebutuhan yang semakin meningkat pada bidang transportasi laut,
pengangkutan barang dan pelayanan jasa angkutan, tidak cukup hanya menyediakan kapal saja, akan
tetapi harus dilengkapi dengan perwira dan anak buah kapal yang handal. Lancar atau tidaknya
pelayaran dalam pengoperasian suatu kapal sangat bergantung pada kinerja perwira dan anak buah
kapal, terutama perwira sebagai pimpinan di atas kapal. Peran perwira kapal dalam memimpin dan
memberikan contoh serta mengelola kinerja anak buah khususnya di kapal MT.Pegaden sangatlah
penting, agar tercapai hasil yang diinginkan. Beragam wawasan dan pengalaman dalam kepemimpinan
serta banyak konsep yang disajikan guna menawarkan perencanaan sumber daya manusia, hubungan
antara atasan dengan bawahan, serta komunikasi yang efektif agar didapat kesepakatan bersama.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA