Anda di halaman 1dari 24

TRIM and STABILITY

Apa ituTrim?
Trim dapat diartikan sebagai suatu keadaan kapal senget (list) secara
membujur (longitudinal).
Trim tidak diukur dalam besaran derajat, tetapi dalam perbedaan antara sarat
depan (forward draft) dan sarat belakang (after draft) dalam centimeter.
Jika sarat depan lebih besar dari sarat belakang, maka kapal dalam kondisi trim
depan (trim by the head).
Jika sarat belakang lebih besar dari sarat depan, maka kapal dalam kondisi trim
belakang (trim by stern).
Jika sarat depan sama dengan sarat belakang, maka kapal dalam kondisi trim nol
(even keel).
Pendistribusian muatan / bobot secara membujur memberikan effect terhadap trim
kapal, dan kemungkinan akan terjadinya Sagging ataupun Hogging.
Jika distribusi muatan / bobot terpusat pada bagian tengah-tengah kapal, maka
kapal akan mengalami kondisi "Sagging" dan apabila distribusi bobot / muatan
Menurut Capt. Istopo (1997:178) Trim adalah perbedaan antara draft depan dan
Draft belakang. Adapun pembagian nya sebagai berikut :

 Trim by a head merupakan kondisi dimana draft depan lebih besar dari draft
belakang.
 Trim by astern merupakan kondisi dimana draft belakang lebih besar dari draft
depan.
 Even keel merupakan kondisi dimana draft depan dan draft belakang sama
besar.
Cara Menghitung Trim
Dari contoh gambar pembacaan draft kapal di gambar sebelah di
dapat hasil sebagai berikut,
● Draft depan (haluan)kanan = 3.06 m
● Draft depan (haluan)kiri = 3.02 m
● Draft belakang (buritan)kanan = 3.64 m
● Draft belakang (buritan)kiri = 3.16 m

Perhitungan Trim:
Trim = ((3.61+3.64) – (3.02 + 3.06))/2
= 0.585m
= 58.5 cm
Apa itu Stabilitas pada
kapal?
Stabilitas sebuah kapal dapat
disebut juga dengan keseimbangan kapal.
Hal ini berkaitan dengan kemampuan
kapal kembali ke kedudukan semula saat
terkena ombak atau angin.
Stabilitas adalah kecenderungan
atau sifat kapal yang dapat kembali pada
kedudukan semua setelah mendapatkan
kemiringan (senget) akibat dari gaya dari
luar.
kapal, tata letak, kebocoran akibat tubrukan atau kandas, dan lain sebagainya.
Untuk itu, awak kapal harus memperhatikan letak dan bobot barang sebelum
berlayar.
 Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar yang mempengaruhi
keseimbangan kapal, seperti kondisi alam, ombak, badai, dan sejenisnya.
 Oleh karena itu maka stabilitas erat hubungannya dengan bentuk kapal,
muatan, draft, dan ukuran dari nilai GM. Posisi M ( Metasentrum ) hampir
tetap sesuai dengan style kapal,
 Pusat buoyancy B ( Bouyancy ) digerakkan oleh draft sedangkan pusat
gravitasi bervariasi posisinya tergantung pada muatan.
 Sedangkan titik M ( Metasentrum ) tergantung dari bentuk kapal, hubungannya
dengan bentuk kapal yaitu lebar dan tinggi kapal, bila lebar kapal melebar
maka posisi M ( Metasentrum ) bertambah tinggi dan akan menambah
pengaruh terhadap stabilitas.
Untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas saat berlayar
diperlukan beberapa perangkat, di antaranya adalah tangki
penyeimbang, Bilge keel , dan Stabilizer. Bagaimana perangkat ini
berperan dalam menyeimbangkan kapal?

 Perangkat tangki penyeimbang atau dikenal dengan tangki ballast


berguna untuk menstabilkan kapal dengan cara mengalirkan air
ballast. Apabila kapal miring ke arah kanan, maka air akan
dialirkan ke arah kiri, begitu pula sebaliknya.
 Sedangkan Bilge keel merupakan perangkat yang dapat
meningkatan friksi melintang sebuah kapal. Dengan begitu, kapal
akan sulit terbalik. Bilge keel ini biasanya berbentuk V.
 Sementara itu, stabilizer adalah penstabil yang berfungsi untuk
menyesuaikan posisi kapal saat terjadi oleng, sehingga kapal
tidak karam.
Bagaimanapun, style kapal, metasentrum tetap
dapat menyesuaikan posisinya. Titik M ini ditentukan
oleh bentuk kapal, seperti lebar, panjang, dan tingginya.
Sedangkan buoyancy atau pusat gravitasi memiliki
posisi yang bervariasi, tergantung muatan dan
digerakkan oleh draft. G: Titik gravitasi
B: (Buoyancy) Titik apung
Untuk menghitung stabilitas, ada beberapa M: (Metasentrum) Metacenter
ukuran pokok yang perlu di ketahui seperti breadth kapal
(lebar), length (panjang), draft (sarat) dan depth
(tinggi).
Pengukuran tersebut dalam istilah perkapalan
dikenal dengan Length Between Perpendicular atau
LBP, Length Over All atau LOA dan Length Water Line
atau LWL.
 Light displacement atau berat kapal kosong
 Isi kotor atau berat benaman, yaitu berat air yang
dipindahkan saat kapal tenggelam
 Operating Load atau OL adalah berat dari alat-alat yang
digunakan untuk berlayar

Adapun rumus perhitungan stabilitas sebuah kapal sendiri


adalah sebagaimana berikut.

Displ = LD (Light Displacement) + OL


(Operating Load) + Muatan
Macam-macam stabilitas
Stabilitas Statis Stabilitas Melintang
01 02
Stabilitas Dinamis
03
stabilitas dinamis.Stabilitas statis diperuntukkan bagi kapal
dalam keadaan diam dan terdiri dari
stabilitas..melintang..dan..membujur.

Dalam teori stabilitas dikenal juga istilah stabilitas awal yaitu


stabilitas kapal pada senget kecil (antara 0%–15%). Stabilitas
awal ditentukan oleh 3 buah titik yaitu titik berat (Center of
gravity) atau biasa disebut titik G, titik apung (Center of
buoyance) atau titik B dan titik meta sentris (Meta centris)
atau titik M.
1) Prinsip Kenyamanan Adalah suatu kondisi yang diinginkan
dimana sebuah kapal dapat bergerak/mengoleng secara aman
dalam berbagai cuaca, adapun kenyamanan kapal sangat
tergantung nilai GM yang menyebabkan kapal langsar dan
kapal kaku
2) Prinsip Keamanan
(a) mempunyai kemampuan untuk tegak kembali setelah oleng
(b) mempunyai cukup stabilitas untuk mengatasi masuknya
air, jika terjadi kebocoran di bagian bawah air.
(c) mampu mengatasi kemungkinan pergeseran mijatan di
tengah taut tanpa kapal harus terbalik atau miring yang
membahayakan.
(a) Stabilitas langsar adalah stabilitas positif dimAna nilai
GM terlalu kecil.
(b) Penyebab GM kecil karena penempatan muatan
terkonsentrasi di palkah bagian atas lebih besar dari pada
bagian bawah (muatan berat di deck).
(c) Tandanya adalah sudut olengan kapal relatif besar,
dengan demikian periode olengan juga relatif besar
meskipun kapal berlayar di taut tenang.
(d) Akibatnya stabilitas kapal bisa menjadi netral (titik G
berimpit dengan titik M) kemudian bisa menjadi negatif
(titik G di atas titik M), sehingga sangat berbahaya jika
cuaca buruk seperti ombak/angin besar.
(b) Penyebab GM besar karena penempatan muatan
terkonsentrasi di palkah bagian bawah lebih besar
daripada bagian atas/muat besi di palka bawah.
(c) Tandanya adalah sudut olengan kapal relatif kecil,
dengan demikian kapal menyentak-nyentak, dengan
periode olengan relatif kecil, meskipun kapal
bearlayar di taut tenang.
(d) Akibatnya dapat mengendorkan lashingan muatan,
bahkan bisa memutus lashingan, berbahaya terhadap
muatan bisa bergeser dan membahayakan stabilitas
kapal.
sedang, pihak Biro Klasifikasil Naval
Architect seperti BV (Berau Veritas)
menghitung dan mendesain besarnya nilai
GM, mengacu pada GM ideal sebagai
berikut:
1. Kapal penumpang= 2% x lebar kapal.
2. Kapal general cargo dengan DWT kecil
= 4 % x lebar kapal .
Titik penting dalam stabilitas kapal

 Center of Gravity
Center of Gravity (titik berat) atau yang biasa
disimbolkan dengan titik G adalah letak semua gaya atau
beban dari kapal. Semakin banyak bobot yang ada pada
kapal, maka titik G akan semakin besar. Selain beban kapal,
pembagian beban juga turut mempengaruhi titik G.
 Titik Metasentris
Titik selanjutnya adalah metasentris atau titik M disebut juga
dengan titik temu. Titik M menjadi batas bagi titik G untuk tidak
melewatinya agar stabilitasnya tetap positif. Karena jika titik G
melewati titik M, maka dapat menimbulkan kemiringan hingga
tenggelam.
 Center of Buoyancy
Kemudian ada titik apung atau Center of Buoyancy yang
dikenal juga dengan titik B. Titik ini merupakan titik yang mampu
membuat kapal kembali tegak setelah mengalami oleng atau senget.
Titik B tidak tetap dan dapat berpindah-pindah.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.pip-semarang.ac.id/189/20/BAB%20II.pdf
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/mengenal-pengertian-dan-dasar-sta
bilitas-kapal
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
RUMUS DRAFT

# DRAFT TENGAH X 2 – DRAFT DEPAN SAMA


DENGAN DRAFT BELAKANG
DT X 2 – DP = DB

# DRAFT DEPAN + DRAFT BELAKANG : 2


SAMA DENGAN DRAFT TENGAH
DP + DB : 2 = DT

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai