GARIS GAMBAR
Ini adalah garis yang ditarik tebal, yang menyatakan semua garis-garis yang terlihat. Garis-garis keliling
luar, dan pada potongan juga garis-garis keliling dalam, dengan garis-garis pandangan kita nyatakan
dengan garis yang ditarik tebal. Untuk menunjukkan dengan jelas bentuk gambar murwartel,
digambarkan dalam perspektip pada gambar dibawah ini. Tebal garis dari garis gambar harus dalam
perbandingan yang tcpat menurat besar gambar yang dibuat.
Lebih kecil gambar itu maka garis gambar harus lebih tipis. Juga kita akan menipiskan tebal-garis,
apabila garis-garis berdekatan satu sama lain.
Garis putus-putus harus teratur, dengan perkataan lain semua garis harus sama panjangnya.
Apabila garis putus-putus pada suatu sudut bertemu satu sama lain, maka garis harus bersambung di
titik sudut. Tebal garis dari garis putus-putus paling banyak sama dengan setengah tebal garis-gambar.
Gbr. Garis Putus-Putus
Gbr.
4. Menjelaskan bagian-bagian, yang berada di depan bidang penampang. Demikian juga duduknya
flens tegak dalam potongan A—B dari gambar diatas.
5. Menjelaskan pembentangan pandangan.
Untuk dapat menjelaskan tempat dari lubang-lubang, jumlah lubang-lubang dan garis tengah dari
lingkaran jarak dalam flens mendatar, dengan tidak usah menggambar pandangan atasnya, kita
membentangkan pandangan ini dan dinyatakan dengan garis putus-putus bertitik.
Panjang semua garis putus-putus yang panjang, satu dan lain harus sama.
Perhatikan perbandingan tebal garis-garis, seperti dijelaskan pada gambaran tsb di atas, dan supaya
garis-garis mendatar dari gambar, garis putus-putus, garis putus-putus bertitik dan garis ukuran betul-
betul bertemu pada garis-garis tegak dari segi empat. Begitu juga untuk pertemuan garis-garis yang
berpotongan harus tersambung dengan baik.
GARIS ARSIR
Segipanjang, yang terdapat dalam gambar, diisi dengan garis-garis lukisan, yang dina makan arsiran,
dan dengan itu kita menjelaskan semua potongan bahan dalam gambar-kerja. Untuk menjelaskan juga
macam bahan dalam penampang-penampang, kita dapat memperguaakan macam macam arsiran,
seperti gambar dibawah ini.
Gbr. Garis arsiran
Biasanya kita mencatat bahan dalam daftar-bagian dan memberi arsiran yang sama pada semua
penampang dengan pengertian, alat-alat tersendiri yang membatasi satu sama lain, untuk dapat
membedakan harus diarsir sebaliknya.
Jarak satu sama lain daripada garis-garis arsiran bergantung pada besat permukaan yang diarsir. Suatu
arsiran yang terlalu halus pada bidang yang besar, seperti juga suatu arsiran yang terlalu kasar pada
bidang yang kecil menjadikan gambar tidak jelas. Lagi pula kita harus menggambar garis-garis arsiran
satu sama lain sama jaraknya. Juga perbedaan kecil-kecil dari jarak satu sama lain dapat lekas terlihat
dan menjadikan gambar kurang baik.
2. Baut-pas, di mana kita memerlukan syarat-syarat tinggi untuk ketelitian dari ukuran-ukuran, lebih-
lebih yang mengenai garis tengah dari tangkai baut. Baut-baut sekerup semacam ini dipakai, apabila
tangkai baut harus masuk tepat betul-betul dalam lubang-baut, seperti pada sambungan dari metal
engkol dan metal pena engkol pada batang-penggerak dsb. Untuk sambungan flens-flens
penghubung dari sumbu-sumbu-engkol dsb, di mana baut harus teliti sesuai betul dalam lubang baut,
maka garis tengah tangkai dibuat menurut ukuran sampai pada perseratus bagian dalam mm dengan
teliti.
3.
Sisi luar dari kepala-baut segienam dan kedua bidang ujung dari mur-mur dibikin miring sekelilingnya,
hingga sudut-sudut yang tajam dihilangkan. Sudut puncak dari kerucut yang dimiringkan dinormalisasi
dan ditetapkan pada 120°. Bentuk daripada garis-garis-potong yang terbentuk pada bidang-bidang sisi
mur-mur, didekatkan dengan busur lingkaran.
Gbr.