Penanganan Pengaturan Muatan merupakan salah satu mata kuliah terapan yang penting
dalam industri pelayaran. Keamanan dan efisiensi muatan merupakan tujuan dalam Penanganan
dan Pengaturan muatan yang akan memberikan efek positif terhadap perusahaan kapal niaga.
Dalam Praktek pelajaran Penanganan Pengaturan Muatan yang dimaterikan oleh Bapak
Roedy Prijadi pada Jum’at 25 Januari 2019 bertempat di Lab Bagian-Bagian kapal. Telah
dipaparkan dan difamilisasi mengenai bagian bagian penting pada kapal, dan sebagai feedback
atas pembelajaran tersebut kami tim penyusun telah menyelesaikan tugas yang diinstruksikan
meliputi ;
1. Rudder dan Propeller serta efektifitasnya
2. Cargo Gear
3. Perpaduan Rudder dan Propeller dalam manuver
Dalam penyelesaian tugas kami menggunakan metode search, read and recap yang
berarti cari, baca dan rangkum. adapun kesulitan-kesulitan yang didapat dalam mengerjakan
tugas ini yaitu tidak tersedianya refrensi-refrensi yang jelas dari Internet, kurangnya waktu untuk
mencari refrensi menggunakan buku, dan kurangnya komunikasi antara tim penyusun dan
pemateri.
Harapan kami setelah tugas ini terselesaikan, kami akan lebih memahami dan mengenal
bagian-bagian kapal serta fungsinya dan juga meningkatkan komunikasi kami dengan dosen
pengajar serta diberikan akses kepada buku-buku dan bahan ajar yang akan dijadikan refrensi
untuk tugas-tugas selanjutnya,
Akhir kata tugas ini tentunya masih jauh dari sempurna dan memerlukan bimbingan dan
arahan yang terus berlanjut dalam menempuh cita-cita menjadi perwira transportasi di bidang
maritim.
Salam,
Tim Penyusun
Pendahuluan…………………………………………………………………... 1
Daftar ISI……………………………………………………………………… 2
Rudder Propeller serta efektivitasnya…………………………………………. 3
Cargo Gear…………………………………………………………………….. 11
Perpaduan antara rudder dan propeller dalam manuver………………………. 13
Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 15
Rudder
Rudder atau sistim kemudi kapal merupakan suatu alat kapal yang digunakan untuk
mengubah dan menentukan arah gerak kapal, baik arah lurus maupun belok kapal, Kemudi kapal
ditempatkan diujung belakang lambung kapal/ buritan di belakang propeller kapal. prinsip kerja kemudi
kapal yaitu dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah kapal. cara kerja
kemudi kapal yaitu kemudi digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggerakkan
roda kemudi.
Saat ini jenis propeller paling umum digunakan adalah jenis Fixed Pitch Propeller namun dalam tugas ini
akan dipaparkan 8 jenis lainnya.
Baling-baling CPP juga efektif digunakan bila kapal manuver serta gerak mundur dengan hanya
mengubah putaran atau mengubah arah pitch baling-baling pada putaran konstan. Hal ini secara
signifikan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengubah arah dorong kapal serta dapat
menciptakan pemakaian bahan bakar seefektif mungkin.
Tipe propeller ini biasanya digunakan oleh kapal ikan dan kapal tug boat. Namun yang perlu diingat
bahwa CPP hanya memiliki satu desain pitchm mengubah posisi pitch berarti mengurangi efisiensi
baling-baling.
5. Azimuth Thrusters
Azzimuth thruster digunakan untuk mempermudah kapal dalam manuver, namun pemakaian alat
penggerak dengan posisi berada di bagian atas sehingga memberi tempat yang lebih lapang untuk
menempatkan penggerak utamanya, baik berupa motor diesel atau motor listrik. Propeller tipe ini sering
disebut sebagai baling-baling dengan poros penggerak vertikal. Hal ini memungkinkan untuk memutar
baling-baling dapat menghasilkan daya dorong dengan arah yang diperlukan.
Umumnya propeller ini dipasang baik secara terbuka maupun menggunakan saluran. Sudut propeller
umumnya dibuat lebih rumit dibanding poros propeller normal sehingga propeller jenis ini lebih mahal.
Diameter hub lebih besar sehingga dapat menurunkan efisiensi propulsi.
Keuntungan propeller jenis ini adalah jika difungsikan sebagai propulsi penarik, baling-baling dapat
dipasang didepan poros vertikal, demikian pula sebaliknya ketika thruster difungsikan sebagai pendorong
kapal, maka akan dibelakang poros vertikal.
6. Electrical Poods
Penggunakan propulsi motor listrik mulai dari 5 sampai 25 Mwatt, menggantikan penggunaan propeller
dengan poros dan rudder konvensional. Teknologi POd, memungkinkan untuk menerapkan propeller pada
aliran air yang optimal (hydro-dynamically optimised). Pod propeller diadopsi dari Azimuth Propeller,
dengan menempatkan electro motor di dalam pod diluar badan kapal.
Electrical Poods
8. Waterjet
Propulsi jenis ini adalah memanfaatkan fluida air untuk mendapatkan gaya dorong kapal. Propulsi jenis
ini banyak digunakan untuk kapal berkecepatan tinggi, air yang melewati impeler dipercepat dengan
menggunakan pompa melewati bagian bawah lambung kapal, selanjutnya meninggalkan kapal dari
bagian buritan kapal.
Namun umumnya efisiensi propulsi jenis waterjet lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan sebuah
baling-baling pada kapal.
9. Contra Rotating
Contra Rotating atau dua propeller yang dipasang secara berlawanan pada satu poros pendorong. Dengan
menempatkan baling-baling kedua (belakang) satu poros pendorong dengan baling-baling pertama
(depan) hal tersebut mendapatkan sejumlah keuntungan tambahan diantaranya adalah baling-baling kedua
(belakang) dapat memulihkan rotasi slip stream yang disebabkan oleh baling-baling pertama (depan).
Efisiensi propulsi pada jenis propeller ini sangat sulit diperoleh karena pengaturan kendali yang
dikompleks serta dibutuhkannya konsentrasi poros pendorong pada setiap operasinya.
10 | T u g a s P e n g a t u r a n P e n a n g a n a n M u a t a n
Cargo Gear
Cargo gear adalah suatu peralatan angkat untuk bongkar muat dari kapal ke luar kapal, umumnya
berbentuk crane sesuai peraturan cargo gear memiliki batas angkat SWL (Safety Working Load) dan
harus mengacu pada peraturan ISGD.
Perlengkapan Bongkar muat dikapal yaitu peralatan yang digunakan untuk melayani pekerjaan bongkar
muat yang pada umumnya terdapat pada kapal barang ataupun kapal muatan jenis curah, pekerjaan
tersebut meliputi :
1. Memuat dan membongkar muatan, perlengkapan, kebutuhan untuk berlayar, pada saat kapal
berada didermaga /Pelabuhan.
2. Memuat dan membongkar muatan kapal pada saat kapal berlabuh diperairan,biasanya untuk
memuat dan membongkar muatan keatas tongkang, juga dapat untuk menurunkan peralatan selam.
3. Pekerjaan selain tersebut diatas seperti membuka dan menutup palkah kapal, mengangkat dan
menurunkan pipa atau selang pada kapal tanker.
2. CONTAINER CRANE
merupakan alat bongkar muat kapal yang Ditempatkan
secara permanen di dermaga dan berfungsi sebagai alat utama guna
bongkar muat peti kemas dari dermaga ke kapal dan sebaliknya.
3. TRANSTAINER
Adalah alat bongkar muat kapal untuk mengangkut, menumpuk 4 + 1
tiers, lebar span 6 + 1 rows dan membongkar/memuat peti kemas
dilapangan penumpukan (container yard). Alat ini bergerak dan
ditempatkan di lapangan penumpukan petikemas.
4. FORKLIFT
11 | T u g a s P e n g a t u r a n P e n a n g a n a n M u a t a n
Merupakan alat bongkar muat kapal yang digunakan untuk angkat
barang umum/ general cargo dengan kapasitas angkat tertentu dan
mempunyai jangkauan pengangkatan yang terbatas.
5. MOBILE CRANE
Merupakan alat angkat barang umum/ general cargo dengan
kapasitas angkat tertentu dan mempunyai jangkauan
pengangkatan yang relatif jauh.
6. REACH STACKER
Merupakan alat bongkar muat kapal yang merupakan kombinasi
antara forklift dengan mobile crane yang dilengkapi spreader
(pengangkat petikemas). Sehingga mampu mengangkat petikemas
dan mempunyai jangkauan pengangkatan yang fleksibel (bisa
pendek maupun jauh).
7. TOP LOADER
alat bongkar muat kapal ini Seperti forklift tetapi mempunyai
kemampuan mengangkat petikemas dan mempunyai jangkauan
pengangkatan yang terbatas.
8. TRONTON
Adalah truck yang dimodifikasi untuk dapat mengangkut
petikemas 20 feet dan mempunyai daya angkut yang terbatas.
12 | T u g a s P e n g a t u r a n P e n a n g a n a n M u a t a n
Perpaduan antara rudder dan propeller dalam manuver
Propeller yang berada di depan Daun Kemudi (rudder) juga menghasilkan aliran fluida yang
tidak streamline, seperti yang terlihat dalam gambar.2 berikut.
Aliran turbulen yang terjadi setelah propeller akan mengakibatkan tahanan kapal meningkat
dan radius putar kapal akan besar.
Dengan menambah konstruksi berupa torpedo yang menjadi penghubung antara propeller dan
Daun Kemudi (rudder), susunannya dapat dilihat dalam gambar.3.
Keterangan:
1. Rudder horn
2. Rudder blade
3. Flap
4. Flap mechanism
5. Rudder stock
6. Torpedo
7. Fore torpedo
8. Fairing of hub
13 | T u g a s P e n g a t u r a n P e n a n g a n a n M u a t a n
Pada Daun Kemudi (rudder) konvensional terdapat aliran turbulen yang masuk ke rudder, hal ini
akan berubah menjadi streamline akibat bentuk torpedo. Disamping terbentuknya aliran fluida yang
streamline, pemakaian torpedo juga menimbulkan efek sebagai berikut :
- Menghambat laju aliran fluida yang masuk ke propeller sehingga propeller dapat bekerja
dengan effisien.
- Aliran yang berada di belakang propeller lebih seragam sehingga mengurangi kerugian energi
kinematis.
- Tarikan di hub propeller berkurang dengan aliran fluida yang menyatu. (tidak terjadi turbulen)
di banding daun kemudi konvensional.
- Konstruksi daun kemudi lebih tipis dan ukurannya lebih kecil, sehingga tahanan gesek daun
kemudi akan berkurang.
14 | T u g a s P e n g a t u r a n P e n a n g a n a n M u a t a n
Daftar Pustaka
1. Javier Jim´enez, 2004,” Turbulence and vortex dynamics”, Madrid and Stanford.
2. Roll Royce, 2004, “Promas, High efficiency propulsion system”,.
5. Van Lammeren,1945,”Resisitance, Propulsion, And Steering Of Ship”,
6. Wrastila, 2004, ” Efficiency Rudder”.
7. https://www.academia.edu/32343497/PERLENGKAPAN_BONGKAR_MUAT_CARGO_GEAR
by gerry Liston
8. http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/03/kemudi-kapal.html sistim kemudi kapal
9. https://blogkapal.blogspot.com/2017/06/9-jenis-propeller-pada-kapal.html, jenis jenis propeller
15 | T u g a s P e n g a t u r a n P e n a n g a n a n M u a t a n