Anda di halaman 1dari 32

Ship Security Officer

(S S O)
BY
LUCIANUS EDY PURWADI S.H
Latar belakang ISPS
code
1.Pembajakan ms Achille lauro
07 oct 1985 kapal penumpang
italia pelayaran dari alexandria
ke ashod israel dibajak.Dengan
membunuh penumpang WN
amerika Leon Klinghoffer dan
jasadnya dibuang ke laut
2.Peledakan kapal perang USS
cole
12 oct 2000 kpl perang US saat bunker
di adden diledakan oleh
boat yg berisi bom.Mengakibatkan 17
pelaut meninggal dan 39 luka. Ini
meru
pakan serangan terbesar kedua
setelah serangan pertama pada
tahun 1987.
3.MT Limburg
Pada 6 oct 2002 penyerangan
dengan boat bunuh diri di adden
kapal memuat 400000 barrel mi
nyak mentah,dan tumpah kelaut
90000 barrel , karena kapal su-
dah lambung ganda.kapal
berlayar dari iran ke malaysia
dan membuat 1 orang crew
meninggal dan 12 orang luka.
4.Serangan 11 september
2011

11 sept 2011 pagi,19 orang mengambil


alih 4 pesawat comersil dari
bandara pantai timur amerika.dan
dua pesawat diarahkan ke WTC dan
dua pesa
wat ke pentagon.satu pesawat yang
ke pentagon gagal mengenai
sasaran dan jatuh di pennsylvania .
REAKSI IMO
Majelis tinggi (assembly) IMO November
2001 bersidang (sidang ke 22),menyusun
ketentuan baru entang keamanan.
Yang menyusun ialah Maritime Safety
Commitee
(MSC) komite keselamatan maritim.
MSC mengadakan konferensi yang disebut
Deplomatic Conference yang men syahkan
naskah aturan tentang keamanan 12 dec
2002 dan disebut ISPS CODE
International Ship and Port
facilitty security code

ISPS terbagi menjadi 2 bagian :


1.Bagian /part A merupakan
mandatory /wajib
= seksi 1 s/d 19
2.Bagian/part B merupakan
guidance/pedoman
= seksi 1 s/d 19
ISPS code berlaku bagi:

1.Kapal kapal pelayaran international


a.Kapal penumpang,termasuk kapal
penumpang kecepatan tinggi.
b.Kapal barang ukuran > 500 GT
C.Unit pengeboran lepas pantai
(mobile oil drilling unit)
2.Fasilitas pelabuhan yang
melayani kapal kapal yang mela
kukan pelayaran international
Tujuan ISPS
1.Membangun kerangka kerja international
antara negara peserta,badan
pemerintah,industri pelayaran dan
pelabuhan.
2.Menetapkan tanggung jawab dan peran
dari masing2 negara peserta,badan peme-
rintah,industri pelayaran.
3.Pertukaran informasi yg efektif dan cepat.
4.Menetapkan security level.
5.Memastikan bahwa langkah langkah
keamanan maritim sudah memadai.
Definisi
Designed Authority (DA) :
Adalah organisasi pemerintah
atau diakui pemerintah
,menjamin bahwa semua
ketentuan dilaksanakan
sepenuhnya,dalam hal ini Dirjen
Perla.
Ship Security Plan / SSP
adalah:
1.Merupakan buku panduan
2.Berisi langkah langkah
keamanan yang harus dilakukan
untuk mendeteksi dan
mencegah ancaman terhadap
kapal,muatan,penumpang dan
awak kapal.
Port Facility Security Plan
(PFSP)
1.Merupakan buku panduan
2.Berisi semua langkah langkah
keamanan yang harus dilakukan
untuk mendeteksi dan
mencegah ancaman keamanan
terhadap fasilitas pelabuhan
,muatan,kapal dan orang orang
yang ada didalam pelabuhan.
Pihak2 yang terlibat
ISPS
A . PEMERINTAH
1.Menetapkan security level
2.Memberikan approval SSP
3.Memeriksa kapal ketentuan isps.
4.Menerbitkan sertifikat keamanan kapal
international.
5.Menentukan pelabuhan yang wajib ada
PFSO (port facility security officer)
6.Memberikan approved PSFP
Recognized security
organization (RSO)
Adalah negara yang menanda
tangani dalam pelaksanaan tugas
2keamanan fasilitas pelabuhan , dan sebagai
konsultan bagi perusahaan pelayaran atau
fasilitas pelabuhan,meliputi Penilaian kea
manan kapal,Rencana keamanan
kapal,Penilaian keamanan fasilitas
pelabuhan dan rencana keamanan fasilitas
pelabuhan
Tugas2 R S O yang
tidak bisa didelegasikan
1.Menetapkan security level
2.Menentukan fasilitas keamanan
dan mengangkat PFSO.
3.Memberikan pengakuan terha
dap Rencana Keamanan Fasilitas
pelabuhan.
4.Menetapkan persyaratan deklarasi
keamanan
Security level
a.Security level tingkat l :
Suatu tingkat keamanan dimana kapal dan fasilitas
pelabuhan beroperasi normal
b.Security level tingkat ll
Suatu tingkat keamanan yang diterapkan dengan
adanya resiko lebih tinggi terjadinya insiden
kewamanan
c.Security level tingkat lll
Suatu tingkatkeamanan yg diterapkan pada suatu
periode waktu tertentu selama insiden keamanan
mungkin segera terjadi
Security level 1
1.Memeriksa identitas setiap orang yg naik kekapal
dengan memeriksa kepentingannya.
2.Bekerjasama dengan petugas keamanan darat
harus disediakan tempat khusus untuk
pelaksanaannya.
3.Pisahkan orang / barang yang sudah dan yang belum
diperiksa,
4.Pisahkan penumpang yang naik dan turun kapal.
5.Akses jalan naik kapal harus dijaga dan diamankan
untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan
naik kapal.
6.Pengamanan jalan menuju ruang yang tidak terjaga
dengan jalan di kunci.
Security level 2
1.Menambah jumlah petugas
keamanan
2.Mengurangi jumlah jalan masuk
3.Mengawasi jalan masuk kapal dari
sisi laut
4.Menambah frekwensi patroli dan
lebih teliti lagi
5.Mengawal tami yang datang ke
kapal
6.Pemeriksaan kapal secara
menyeluruh
Security level 3

1.Hanya satu jalan kekapal dengan


pengawasan ketat.
2.Ijin naik kapal hanya diberikan kepada
petugas yang menangani langsung
masalah tsb.
3.Menunda naik turunnya penumpang
4.Menunda pengamanan muatan
Catatan !!!!!

* Kapal dapat beroperasi pada tingkat


keamanan lebih tinggi dari tingkat
keamanan pelabuhan ,dan tidak boleh
lebih rendah dari tingkat keamanan
pelabuhan.
* Bila tingkat keamanan kapal lebih tinggi
dari pelabuhan maka SSO dan CSO wajib
segera memberi tahu pada PFSO dan harus
ada kesepakatan untuk mengadakan
langkah2 penyelesaian.
B. PERUSAHAAN

* Setiap perusahaan harus


menunjuk CSO untuk
pengamanan perusahaan dan
SSO untuk keamanan setiap
kapal yang dioperasikan.
Ship security officer

Orang dikapal yang ditunjuk


perusahaan dan bertanggung
jawab kepada nakhoda untuk
menangani keamanan
dikapal,termasuk drill dan
pemeliharaan alat / sarana
keamanan di kapal.
Tanggung jawab SSO
1.Menjaga dan mengawasi implementasi SSP.
2.Koordinasi tentang aspek2 keamanan terhadap
penanganan muatan,kapal dan abk.
3.Mengusulkan modifikasi SSP
4.Melaporkan ke CSO bila ditemukan penyimpangan2
saat audit.
5.Meningkatkan kepedulian dan kesadaran
kewaspadaan keamanan diatas kapal.
6.Mengadakan drill keamanan di kapal.
7.Menjamin semua peralatan keamanan dikapal telah
dikalibrasi,lengkap dan siap digunakan.
8.Koordinasi dengan CSO tentang SSP
Operational kapal
1.Setiap kapal harus beroperasi sesuai
dengan SSP yang diakui.
2.CSO dan SSO memonetor relevensi dan
efektifitas SSP,termasuk pelaksanaan
audit internal.
3.Bila kapal memasuki suatu negara,maka
negara tsb berhak melakukan
pengawasan dan tindakan thd pelaksanaan
SSP.
4.Kapal bisa terkena tindakan bila tidak
melaksanakan SSP ada dicurigai
melakukan tindakan2 tertentu.
Langkah2 keamanan
dikapal
ACCESS TO THE SHIP
1.Access gang way (tangga naik ke kapal)
2.Access ramps (pintu masuk kendaraan)
3.Access doors (pintu masuk kekapal)
4.Windows (jendela2)
5.Mooring lines (tali tali tambat)
6.Anchor chains (rantai jangkar)
7.Cranes (kran muatan)
RESTRICTED AREA ON
THE SHIP
1.Mencegah orang orang yang
tidak berkepentingan

2.Melindungi
penumpang,abk,personil
petugas pelabuhan,keagenan yg
datang ke kapal.
Handling cargo

• 1.Mencegah pengrusakan

• 2.Mencegah masuknya muatan


yang seharusnya tidak dimuat
ke kapal.
Penerimaan perbekalan kapal

• 1.Memeriksa barang2 perbekalan


dan kemasannya.
• 2.Jangan sampai menerima
perbekalan kapal tanpa dilakukan
pemeriksaan.
• 3.Mencegah pengrusakan dan
pencurian.
• 4.Mencegah penerimaan barang
perbekalan diluar pemesanan.
Penanganan barang bawaan
yang tidak terkawal

Langkah keamanan diterapkan


untuk memastikan bahwa
barang2 bawaan termasuk
barang pribadi,diperiksa
sebelum masuk kapal dan
bekerja sama dengan petugas
keamanan pelabuhan.
Memantau keamanan kapal
menyeluruh.
• Awak kapal harus mampu memantau
seluruh kapal,termasuk tempat2
terlarang dikapal dan area sekitar
kapal,dengan cara :
1.Lighting / penerangan
2.Petugas jaga / ronda keliling
3.Peralatan deteksi otomatis

Anda mungkin juga menyukai