19 Oktober 2021
PENYUSULAN
1) Lepas daripada segala sesuatu yangtercantum
didalam aturan-aturan bagian B seksi 1 dan 2,
setiap kapal yang sedang menyusul setiap
kapal lain harus menghindari kapal lain
yang sedang disusul itu.
2) Kapal harus dianggap menyusul bilamana
sedang mendekati kapal lain dari arah yang
lebih besar daripada 22,5 derajat di belakang arah melintang, yakni dalam suatu
kedudukan sedemikian sehingga terhadap kapal yang sedang di susul itu pada
malam hari hanya dapat melihat lampu buritan, tetapi tidak satupun dari lampu-
lampu lambungnya.
3) Bilamana kapal dalam keadaan ragu-ragu apakah ia sedang menyusul kapal lain
atau tidak, kapal itu harus beranggapan bahwa demikianlah halnya dan bertindak
sesuai dengan itu.
4) Setiap perubahan baringan antara kedua kapal yang terjadi kemudian tidak akan
mengakibatkan kapal yang sedang memotong dalam pengertian aturan-aturan ini
atau membebaskannya dari kewajiban untuk menghindari kapal yang sedang
disusul itu sampai kapal tersebut dilewati dan bebas sama sekali.
INTERAKSI ANTARA KAPAL DENGAN TUNDA
Interaksi kapal tunda merupakan fungsi dari banyak faktor dan terutama tergantung pada:
Jenis tug bekerja sama dengan kapal, di mana hasil Perbedaan utama dari lokasi propulsi tugdan titik penarik. Pilihannya adalah
antara kapal tunda tunggal atau ganda sangat sering dilengkapi dengan nozel dan traktor jenis kapal tunda. ASD (azimuth stern
drive) kapal tunda adalah kompromi menghubungkan beberapa manfaat dari konvensional dan traktor jenis kapal tunda.
4.1 Konvensional dan traktor jenis kapal tunda - perbedaan lokasi propulsi tug dan titik penarik ditampilkan(from “
Tug Use In Port”, The Nautical Institute, 1997).
Membantu metode terutama digunakan: kapal tunda penarik
pada baris dan kapal tunda membantu disisi kapal.
Bahaya Tubrukan.
1. Setiap kapal harus menggunakan semua 3. Dalam menentukan ada atau tidaknya
sarana yang tersedia sesuai dengan bahaya tubrukan harus ada pertimbangan
keadaan dan suasana yang ada untuk yang harus diperhitungkan :
menentukan ada atau tidak adanya
bahaya tubrukan. Jika timbul keragu – a. Bahaya di anggap ada jika baringan
raguan, maka bahaya demikian harus pedoman kapal sedang mendekat dan
dianggap ada. tidak menunjukan perubahan berarti;
2. Penggunaan pesawat radar harus b. Bahaya kadang di anggap ada,
dilakukan dengan tepat, di pasang dan walaupun perubahan baringan itu nyata
dapat bekerja dengan baik, untuk terutama bila mendekati kapal yang
mengetahui peringatan awal akan adanya sangat besar atau suatu tundaan sedang
bahaya tubrukan dan pengamatan
terhadap benda di sekitar kapal menghampiri kapal dengan jarak dekat
sekali.
3. Jelaskan dengan power poin disertai gambar bagaimana
bentuk perubahan tekanan air disepanjang badan kapal
ketika kapal bergerak, jelaskan bagaimana bank cushion
dan bank suction terjadi.
Bow Cushion & Bank Suction Effect
Ketika sebuah kapal berlayar di dekat tepi ,
seperti di kanal atau sungai, kapal itu mungkin
mengalami
tekanan antara lambung dan tepian
penghalang karena air yang mengalir cepat di
antara mereka. Ini dikenal sebagai "Efek
Bank". Gaya-gaya yang disebabkan oleh aliran
air antara kapal dan tepian dapat mendorong
haluan menjauh dan menarik buritan ke arah
tepian. Mendorong busur menjauh dari bank
dikenal sebagai "Bow Cushion". Menarik
buritan ke arah bank dikenal sebagai "Bank
Suction".
Efek “Bow Cushion” dapat membantu kapal
saat mendekati tikungan di sungai atau
kanal. Jika efek tidak diperlukan untuk
membantu kapal, efek ini dapat dilawan
dengan menerapkan helm ke arah
bank untuk menyeimbangkan efek haluan
didorong
menjauh.
4.JELASKAN DENGAN POWER POIN DISERTAI GAMBAR INTERAKSI
YANG TERJADI SAAT KAPAL SALING BERTEMU PADA JARAK YANG
DEKAT, JELASKAN BAGAIMANA OLAH GERAK UNTUK MENYUSUL
KAPAL DENGAN AMAN DI KANAL/ALUR SEMPIT.
INTERAKSI KAPAL DENGAN KAPAL
Pertama Situasi akan Merapat atau Mendekat Pada Lambung Kiri
Para lampu lambung merah dan hijau masing-masing kapal terlihat dengan lainnya. Kapal membunyikan sinyal peluit satu tiupan pendek, setiap
kapal mengubah haluan ke kanan dan mereka saling bertemu pada sisi kiri lambung masing – masing kapal.
Kedua Situasi Saling Bertemu Pada Lambung Kanan
Dalam situasi ini akan saling melihat lampu lambung warna hijau dari setiap kapal. Dua tiupan
pendek dipertemukan masing – masing lambung sebelah kanan tanpa merubah haluan.
E. ALUR PELAYARAN SEMPIT
Jika kapal melaju maka akan timbul gelombang haluan yg tinggi, dibagian
tengah akan timbul lembah gelombang dan di belakang timbul gelombang
buritan yg tinggi
2cb V 2
SQUAT
=
meter
cb = blockcoef v
= Kec. Kapal
SQUAT cb V 2
M ETE
= R
100
cb = block coef v
= Kec. Kapal
PENGARUH
HISAPAN
BLOCK FAKTOR (fb)
b
T
H
fb = b xT
BxH
Blockage Faktor tergantung dari pada :
1. Kecepatan kapal.
2. Perbandingan sarat kapal dan dlmnya perairan
3. Perbandingan antara luas bidang kapal dibawah air (b X
T) dgn luas perairan (B X H).
PENGARUH OMBAK :
- OLAH GERAK MENGANGGUK, LAJU KAPAL BERKURANG DAN
APABILA
AIR MASUK KE KAPAL, DAPAT BERAKIBAT KAPAL TENGGELAM.
- SUATU KAPAL YANG SEDANG DIAM ATAU HANYA MEMPUNYAI
LAJU
KECIL SAJA, AKAN JATUH MELINTANG TERHADAP OMBAK.
- OMBAK DARI BELAKANG, KAPAL SUKAR DIKEMUDIKAN DENGAN
BAIK.
- KAPAL YANG SEDANG MUNDUR, MAKA BURITANNYA AKAN
MENCARI
OMBAK
PENGARUH ARUS
Sebuah kapal yang untuk keseluruhannya berada didalam arus,
menjalani suatu garis hasil (resultan) daripada laju kapal dan arah /
kekuatan arus. Sebaiknya sebelum berlabuh jangkar ataupun
rapat kapal, lebih dahulu kapal harus diputar melawan arus.
Apabila sebuah kapal untuk sebagian saja berada didalam arus, maka
ia akan berputar oleh karena pengaruh arus tersebut ( pada waktu
masuk/keluar bandar atau sungai – sungai).
PENGARUH AIR DANGKAL
Sebuah kapal yang mempunyai laju menyebabkan terjadinya ombak haluan dan ombak buritan.
Sehubungan dengan itu, maka permukaan air tidaklah terlukis sebagai garis lurus pada badan kapal,
melainkan sebagai garis yang lengkung.
Akibatnya :
Isi tolak seolah-olah menjadi berkurang. Hal ini tentu tidaklah mungkin, maka dari itu kapal akan
terbenam lebih dalam (terutama buritannya). Bahaya kandas akan terjadi apa bila dalam air hanya
berbeda sedikit dengan sarat kapal.
Apabila kapal keluar dari poros perairan, maka keadaan seimbang itu akan hilang, penurunan
permukaan air pada kedua belah sisi kapal tidaklah sama, sehingga buritan didesak ketepi yang
terdekat.
Akibatnya :
Kemudi tidak makan, dan haluan kapal mungkin akan kandas ditepi yang berlawanan.