Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN FISIK &

NEUROLOGIS BAYI BARU


LAHIR
• Sebelum PF neonatus, harus dilakukan anamnesis
yang cermat untuk mengetahui hal-hal berikut :
• 1. Riwayat terdapatnya penyakit keturunan
• 2. Riwayat kehamilan-kehamilan sebelumnya
• 3. Riwayat kehamilan sekarang
• 4. Riwayat persalinan sekarang
Pemeriksaan fisik pada neonatus dilakukan paling
sedikit 3 kali:
1. Pada saat lahir
2. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dalam 24
jam
3. Pemeriksaan pada waktu pulang
1. PEMERIKSAAN PADA SAAT LAHIR

Tujuan pemeriksaan:
• Untuk menilai adaptasi neonatus dari kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin.
• Untuk mencari kelainan kongenital terutama yang
perlu penanganan segera.
1. PEMERIKSAAN PADA SAAT LAHIR

Penilaian adaptasi neonatus:


• Begitu bayi lahir, langsung dikaji dengan cepat
dengan menghitung APGAR score.

• Dilakukan pada menit pertama dan menit kelima


setelah lahir.
• Baik  7-10
• Asfiksia ringan-sedang  4-6
• Asfiksia berat  0-3
1. PEMERIKSAAN PADA SAAT LAHIR

*Mencari kelainan kongenital, tanyakan apakah ibu:


• Menggunakan obat-obat teratogenik.
• Terkena radiasi.
• Infeksi virus pada trimester pertama.
• Menderita penyakit yang dapat mengganggu
pertumbuhan janin, seperti DM atau asma bronkial.

Sebelum memeriksa bayi perlu diperiksa cairan


amnion, tali pusat, dan plasenta. Penting juga
ditanyakan berat lahir dan masa kehamilan.
* Cairan Amnion
• Hidramnion (>2000ml) : berkaitan dengan
obstruksi traktus intestinal bgn atas, anensefalus
ibu DM, eklamsia
• Oligohidramnion (<500 ml) : berkaitan dengan
kelainan ginjal
* Tali pusat
• Segar atau tidak, ada simpul atau tidak, jumlah
arteri dan vena (1% neonatus yang memilki 1
arteri umbilikalis 15 % nya memiliki 1/ lebih
kelainan terutama pada system pencernaan
* Plasenta
• Harus ditimbang  bentuk dan ukuran :
berkaitan dengan fungsi plasenta, kecukupan
gizi dan O2 bayi
• Lihat ada perkapuran atau nekrosis, jumlah pd
bayi kembar
* Berat lahir dan kehamilan
Bayi kurang bulan dan IUGR memiliki kemungkinan lebih
besar mengalami kelainan kongenital
* Memeriksa mulut: utuh atau ada labio-palatoschizis
* Memeriksa kesimetrisan wajah saat menangis.
Hal ini menunjukkan ada atau tidaknya paralisis nervus
fasialis (cacat saraf wajah)
* Melihat adakah defek tabung saraf
(meningokel, omfalokel, meningokel, spina bifida)
* Melihat jenis kelamin
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN

Pemeriksaan
Umum

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Sistematik
Lanjutan
Secara Rinci

Pemeriksaan
Usia
Kehamilan
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Umum
• Warna Kulit
• Normal  kemerahan.
• Sianosis seluruh tubuh, pikirkan kelainan jantung bawaan
sianotik.
• Pucat  anemia berat.
• Kuning  kadar bilirubin tinggi dalam serum darah, atau
pewarnaan oleh mekonium.
• Keaktifan
• Dinilai dengan melihat posisi dan gerakan tungkai dan lengan.
• NCB sehat  posisi ekstremitas fleksi, gerakan tungkai dan
lengannya aktif dan simetris.
• Tangisan Bayi
• Melengking = kelainan neurologis.
• Lemah/merintih = kesukaran pernapasan.
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Umum
• Wajah Neonatus
• Sindrom Down
• Kretinisme
• Keadaan Gizi
• Dinilai dari BB serta PB disesuaikan dengan masa kehamilan,
tebal lapisan subkutan, serta kerutan pada kulit.
• Suhu
• Diukur pada rektum.
• Normal = 36.5-37.5oC.
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Secara Rinci
• Kulit
• NCB ditutupi verniks kaseosa.
• Tebal jaringan subkutan NCB 0.25-0.5 cm.
• Perhatikan adanya petekie/ekimosis? Tumor di kulit?
• Kepala
• Kelainan trauma lahir, seperti kaput suksadenum,
hematoma sefal, perdarahan subponeurotik, atau fraktur
tulang tengkorak.
• Kelainan kongenital, seperti anensefali atau mikrosefali.
• Wajah
• Sindrom Down
• Kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresis
N. fasialis, atau patah tulang zigomatikus.
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Secara Rinci
• Mata
• Glaukoma kongenital  kekeruhan kornea.
• Katarak kongenital  pupil berwarna putih.
• Trauma berupa edema palpebra, perdarahan konjungtiva
atau retina.
• Sekret mata.
• Telinga
• Perhatikan letak daun telinga (low set ears  sindrom
Pierre-Robin).
• Periksa membran timpani.
• Hidung
• Bila bernapas melalui mulut  obstruksi jalan napas.
• Pernapasan cuping hidung  gangguan paru.
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Secara Rinci
• Abdomen
• Dinding perut lebih datar dari dinding dada.
• Hati biasanya teraba 2-3 cm di bawah arkus kosta kanan.
• Limpa sering teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri.
• Genitalia Eksterna
• Lihat perkembangan maturitasnya.
• Anus
• Atresia ani?
• Tulang Belakang dan Ekstremitas
• Skoliosis? Meningokel? Spina bifida?
• Perhatikan pergerakannya.
• Ukuran Antropometrik
• Neonatus cukup bulan yang sesuai masa kehamilan mempunyai
ukuran badan:
• Berat 2500-4000 gram.
• Panjang 45-54 cm.
• Lingkaran kepala 33-37 cm.
• Lingkaran dada 2 cm lebih kecil dari lingkaran kepala.
2. PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Secara Rinci
• Mulut
• Labio dan gnatoskisis.
• Refleks isap.
• Leher
• Perhatikan gerakannya. Keterbatasan gerakan, dipikirkan
kelainan tulang leher atau tumor.
• Dada
• Inspeksi
• Bentuk seperti tong. Gerakan dinding dada harus simetris.
• Laju napas normal 40-60 x/menit.
• Palpasi
• Mencari fraktur, serta meraba iktus kordis untuk menentukan posisi
jantung.
• Auskultasi
• Laju jantung normal 120-160 x/menit.
3. PEMERIKSAAN PADA WAKTU
MEMULANGKAN
• Susunan Saraf Pusat
• Aktivitas bayi, ketegangan ubun-ubun
• Kulit
• Adanya ikterus, pioderma
• Jantung
• Adanya bising yang baru timbul kemudian
• Abdomen
• Adanya tumor yang tidak terdeteksi sebelumnya
• Tali Pusat
• Adanya infeksi

Selain itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai


menyusu dan ibu sudah mengerti cara pemberian ASI
yang benar.
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai