Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pratikum Bahan Alat Penangkapan


Ikan Tentang Alat Tangkap Ramah Lingkungan Pada Gillnet

Oleh :

Yoshua Satria Yudha Prawira

1804112783

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

LABORATORIUM JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Meskipun banyak kesulitan dalam membuat makalah ini, namun berkat rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Atas terselesaikannya tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada asisten praktikum bahan alat penangkapan ikan yang telah memberikan
arahan kepada penulis. Tidak lupa ucapan terima kasih juga penulis tujukan
kepada dosen pengampu dalam menyelesaikan makalah tentang alat tangkap
ramah lingkungan Gill net.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.

Pekanbaru, 25 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan..................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Gillnet........................................................................ 6
2.2 Syarat Pembuatan Gillnet............................................................ 7
2.3 Syarat Pengoperasian Gillnet...................................................... 8
2.4 Gillnet Ramah Lingkungan......................................................... 9
III. PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................... 11
5.2 Saran......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Meningkatnya peluang usaha perikanan tangkap mengakibatkan intensitas
penangkapan semakin meningkat setiap tahun sehingga dapat menyebabkan
overfishing. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan penangkapan yang ramah
lingkungan sehingga dapat terwujud pemanfaatan sumberdaya secara
berkelanjutan (sustainable). Usaha perikanan tangkap dilakukan dengan
menggunakan armada kapal dan alat penangkap ikan yang disesuaikan dengan
daerah penangkapan (fishing ground) dan tujuan penangkapan.
Pada usaha perikanan tingkat konsumsi masyarakat khususnya untuk
produk laut. Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan pasar domestic
maupun internasional. Pengembangan usaha perikanan diharapkan dapat
menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Alat penangkapan ikan sebagai sarana utama dalam usaha perikanan
tangkap diatur sedemikian rupa sehingga tidak berdampak negatif pada pengguna
sumberdaya perikanan dan lingkungan perairan serta pengguna jasa perairan
lainnya. Sumberdaya ikan, meskipun termasuk sumberdaya yang dapat pulih
kembali (renewable resources) namun bukanlah tidak terbatas, oleh karena itu
perlu dijaga kelestariannya.
Alat tangkap gillnet digunakan nelayan untuk menangkap ikan, biasanya gill
net diperuntukkan untuk menangkap ikan permukaan, pertengahan, dan ikan dasar
perairan. Maka dari itu penting kiranya bagi mahasiswa perikanan untuk
mempelajari alat tangkap ini. Harapannya dengan mempelajari gillnet mahasiswa
dapat mengetahui komponen, cara kerja gillnet serta paham akan alat tangkap
ramah lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa itu Gillnet ?
2) Bagaimana syarat-syarat pembuatan Gil net ?
3) Bagaimana persyaratan pengoperasian Gillnet?
4) Bagaimana syarat Gillnet termasuk alat tangkap yang ramah
lingkungan ?

1.3 Tujuan
1) Memahami pengertian Gillnet.
2) Bagaimana pengoperasian Gillnet.
3) Mengetahui syarat alat tangkap ramah lingkungan
4) Memahani alat tangkap Gillnet ramah lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Gillnet


Jaring insang adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring
persegi panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring yang sama besar.
Dinamakan jaring insang karena berdasarkan cara tertangkapnya, ikan terjerat di
bagian insang pada mata jaring. Ukuran ikan yang tertangkap relatif seragam. Gill
net sering diterjemahkan dengan “jaring insang”, dan lain sebagainya. Istilah “gill
net” didasarkan pada buah pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap disekitar
operculum nya pada mata jaring.
Menurut Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan, Gillnet atau
jaring insang adalah alat penangkapan ikan yang berupa selembar jaring
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring (mesh size) yang
sama atau seragam di seluruh bagian jaring. Pada atas bagian jaring, pelampung-
pelampung yang di lalui tali pelampung diikatkan pada tali ris atas, sedangkan
pada bagian bawahnya adalah pemberat yang dilekatkan pada tali ris bawah.
Fungsi dari pelampung dan pemberat ini agar jaring dapat terbentang sempurna di
dalam air (2009 : 61).
Jenis ikan yang tertangkap dengan gillnet adalah ikan-ikan dasar dan ikan
demersal seperti layang cakalang, kembung, dan lain lain. Selain ikan dasar dan
ikan damersal, ikan sauri, tuna, salmon, makarel juga menjadi tujuan penangkapan
gillnet. Tidak hanya ikan saja akan tetapi seperti : udang, lobster, kepiting juga
terjerat oleh gillnet.
Dalam mendapatkan hasil tangkapan ikan yang banyak diperlukan cara
pengoperasian yang benar. Gillnet dioperasikan di suatu perairan laut dengan
menggunakan sebuah kapal motor. Dalam pengoperasian gillnet yang dilakukan
pertama kali adalah menentukan daerah penangkapannya. Setelah itu, jaringan
direntangkan menghadap arah renang ikan, sehingga ikan-ikan dapat tertangkap
dengan terjeratnya insang pada mata jaring operasi penangkapan ikan dapat
dilakukan pada malam hari maupun pagi hari. Yang penting warna jaring tidak
terlihat oleh ikan.
2.2. Syarat Pembuatan Gillnet
Pada pembuatan jarring hendaknya mengetahui apa saja komponen pada
jarring. Komponen pada jarring insang sangat penting, menurut SNI 01-7215-
2006 komponen itu terdiri dari : pelampung(Float), tali pelampung, Tali penguat
atas (upper selvadge line), Tali ris atas (head rope), Serampat atas (upper
selvadge), Tubuh jaring (net body), Serampat bawah (lower selvadge), Tali ris
samping (side line), Tali ris bawah (ground rope), dan Tali penguat bawah (lower
selvadge line).

Supaya ikan mudah terjerat dan terbelit pada tubuh jaring, maka baik
komponen material yang dipergunakan ataupun pada waktu pembuatan jaring
hendaklah diperhatikan hal-hal antara lain seperti berikut (Nomura, 1978;
Ayodhya, 1981) :

1)      Kekuatan dari Twine (Rigidity of Netting Twine)


Twine yang dipergunakan hendaklah lembut tidak kaku, pliancy,
suppeleness. Dengan demikian, twine yang digunakan adalah cotton, hennep,
linen, amylan, nilon, kremona, dan lain-lain, dimana twine ini mempunyai fibres
yang lembut. Untuk mendapatkan twine yang lembut, ditempuh dengan cara
memperkecil diameter twine atau jumlah pilin persatuan panjang dikurangi, atau
bahan-bahan celup pemberi warna ditiadakan.
2)      Ketegangan Rentangan Tubuh Jaring
Yang dimaksud ialah rentangan ke arah panjang jaring. Jaring mungkin
direntangkan dengan tegang sekali, tetapi mungkin pula tidak terlalu tegang.
Ketegangan rentangan ini, akan mengakibatkan terjadinya tension bail pada float
line ataupun pada tubuh jaring.
3)      Shortening atau Shrinkage
Supaya memudahkan ikan terjerat (gilled) pada mata jaring maka pada
jaring perlu diberikan shortening yang cukup. Yang dimaksudkan shortening atau
shrinkage adalah pengerutan, yaitu beda panjang tubuh jaring dalam keadaan
tegang sempurna dengan panjang jaring setelah diletakkan pada float line ataupun
sinker line, disebutkan dalam persen.
4)      Tinggi Jaring
Yang dimaksud dengan tinggi jaring ialah jarak antara float line ke sinker
line pada saat jaring tersebut terpasang di perairan. Pada jaring insang tetap,
akibat arus akan menyebabkan perubahan bentuk jaring, pertambahan lebar jaring
(mesh depth) akan juga berarti pertambahan resistance terhadap arus.
5)      Mesh Size dan Besar Ikan
Ukuran mata jaring gill net dan besar ikan yang terjerat (gilled) saling
hubungan erat. Bahwa suatu mesh size/mata jaring mempunyai sifat berbeda
untuk menjerat ikan dan hanya pada ikan yang besarnya tertentu dan ada
batasnya. Dengan perkataan lain, gill net akan besifat selektif terhadap besar
ukuran hasil tangkapan yang diperolehnya.
6)      Warna Jaring
Warna jaring dalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor kedalaman dari
perairan, transparancy, sinar matahari, sinar bulan, dan faktor lainnya. Demikian
pula hendaklah warna jaring sama dengan warna air diperairan tersebut, juga
warna jaring jangan membuat yang sangat kontras, baik terhadap warna air juga
terhadap warna dari dasar perairan tersebut.

2.3. Syarat Pengoprasian Gillnet


Secara umum pengoperasian gill net dilakukan secara pasif, tetapi ada juga
yang dilakukan secara semi aktif pada siang hari. Pengoperasian gill net secara
pasif umumnya dilakukan pada malam hari, dengan atau tanpa alat bantu cahaya.
Kemudian gill net dipasang di perairan yang diperkirakan akan dilewati ikan atau
hewan lainnya dan dibiarkan beberapa lama sampai ikan menabrak dan terjerat
memasuki mata jaring. Lama waktu pemasangan gill net disesuaikan dengan
target tangkapan atau menurut kebiasaan nelayan yang mengoperasikan
(Martasuganda, 2005).Dalam pengoperasian alat tangkap gillnet pada dasarnya
memiliki berberapa tahap, yaitu :
1) Mengurus Surat Melaut
Dalam melaut tentu saja kita tidak boleh lupa akan surat izin melaut di
setujui oleh kepala pelaubuhan. Persiapan di pangkalan dilakukan dengan
pengecekan kelengkapan dokumen penangkapan SIUP dan SIPI. Selain itu, juga
dilakukan pendataan kapal (nama, bahan, GT, ukuran, dan tahun pembuatan),
mesin kapal (jumlah, merk, dan kekuatan GT),spesifikasi konstruksi alat tangkap
gillnet, alat bantu navigasi, dan bahan bakar.
2) Persiapan Alat
Sebelum operasi dimulai semua peralatan dan perbekalan harus
dipersiapkan dengan teliti. Jaring harus disusun di atas kapal dengan memisahkan
antara pemberat dan pelampung supaya mudah menurunkannya dan tidak kusut.
Penyusunan gill net di atas kapal penangkapan ikan disesuaikan dengan susunan
peralatan di atas kapal atau tipe kapal yang dipergunakan.
3) Daerah Penangkapan (Fishing Ground)
Syarat-syarat daerah penangkapan yang baik untuk penangkapan ikan
dengan menggunakan gillnet yaitu : Bukan daerah alur pelayaran umum, Arus
arahnya beraturan dan paling kuat sekitar 4 knots, Dasar perairan tidak berkarang,
Penurunan Alat dan tentu saja kegiatan kembali ke pangkalan merupakan akhir
dari perjalanan persiapan alat tangkap.

2.4. Gill Net Ramah lingkungan


Alat tangkap jaring Indang (gillnet) termasuk alat tangkap ramah
lingkungan, karena jaring insang selektif terhadap ukuran ikan yang akan kita
tangkap sehingga gillnet menghasilkan hasil tangkapan yang berkualitas tinggi.
Hasil tangkapan sampingan gillnet pun tidak melebihi dari standar by catch yang
telah di tentukan oleh kementerian kelautan dan perikanan. Oleh karena itu,
jarring insang dikembangkan sebagai teknologi penangkapan yang ramah
lingkungan dan menghasilkan sumberdaya secara berkelanjutan.
Proporsi hasil tangkapan sasaran utama dan sampingan pada alat tangkap
jaring insang (gillnet) mempunyai data jumlah dan berat yang di hitung melalui
perbandiangan besar proporsi presentase hasil tangkapan utama dan hasil
tangkapan sampingan yang dibandikan oleh besar proporsinya. Dari data tersebut
kita bisa lihat apa jaring insang gillnet termasuk dalam alat tangkap ramah
lingkungan. Analisis tingkat keramahan lingkungan pada Alat tangkap dapat
dikatakan ramah lingkungan yaitu apabila hasil tangkapan sampingannya
minimum dan memprioritaskan hasil tangkap utama (Tabel 1).
Komposisi hasil tangkapan sasaran utama menunjukan selektivitas dari
alat tangkap gillnet tersebut. Bila proporsi hasil tangkapan sasaran utama yang
dihasilkan semakin besar, maka alat tangkap tersebut dapat dikatakan selektif dari
segi jenis. Menurut Suadela (2004), bila proporsi hasil tangkapan sasaran utama
≥60% maka suatu alat tangkap dapat dikatakan ramah lingkungan. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka alat tangkap gillnet tidak ramah lingkungan jika pada segi
bobot dan jumlah dengan proporsi <60% untuk bobot dan <39% untuk jumlah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1) Menurut Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan, Gillnet
atau jaring insang adalah alat penangkapan ikan yang berupa selembar
jaring berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring (mesh
size) yang sama atau seragam di seluruh bagian jaring. Pada atas bagian
jaring, pelampung-pelampung yang di lalui tali pelampung diikatkan pada
tali ris atas, sedangkan pada bagian bawahnya adalah pemberat yang
dilekatkan pada tali ris bawah.
2) Untuk pembuatan Gillnet harus memerhatikan syarat-syarat seperti
Kekuatan dari Twine (Rigidity of Netting Twine), Ketegangan Rentangan
Tubuh Jaring, Shortening atau Shrinkage, Tinggi Jaring, Mesh Size dan
Besar Ikan, dan Warna Jaring. Komponen penting Gil net meliputi: Tali
pelampung (float line), Pelampung (float), Tali penguat atas (upper
selvadge line), Tali ris atas (head rope), Serampat atas (upper selvadge),
Tubuh jaring (net body), Serampat bawah (lower selvadge), Tali ris
samping (side line), Tali ris bawah (ground rope), Tali penguat bawah
(lower selvadge line), Tali pemberat (sinker line), dan Pemberat (sinker).
3) Pengoperasian alat tangkap gillnet pada umumnya terdiri atas beberapa
tahap, yaitu mengurus surat izin melaut persiapan alat, dan daerah
penangkapan.
4) Tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang gillnet yang
menunjukan selektivitas yang tinggi terhadap gillnet. Pentinggnya
mengetahui hasil tangkapan utama dan sampingan sebesar ≥60% sesuai
dengan data dinas perikanan dan kelautan. Pentingnya memanfaatkan hasil
tangkapan sampingan sehingga menambah nilai guna suatu prodak hasil
tangkapan sampingan dan memperoleh keuntungan.
4.2 Saran
Mahasiswa perikanan perlu mengetahui, mempelajari dan memahami
jenis-jenis alat tangkap yang ada di Indonesia dengan cara membaca dari literatur
berupa buku, jurnal dan lain-lain. Sehingga nanti harapannya bisa menjadi lulusan
mahasiswa perikanan yang berkualitas. Semoga lulus dengan hasil yang
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Safitri, Ikha dan Kristina Adelita. 2018. “Perikanan Tangkap Gillnet di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Pemangkat Kalimantan Barat” :Jurnal Laut
Khatulistiwa. Pontianak: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura.

Rofiqo, S Rofiqo ddk. 2019. “Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap


Jaring Insang (Gillnet) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (ethynnuss
sp) Di Perairan Pekalongan” : Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No.
1 /Juni 2019 (64-69). Bandung. Universitas Padjadjaran.

Amelia, M Jasmine dkk. 2018. “Tingkat Keramahan Alat Tangkap Gillnet Di


Kecamatan Nipah Panjang” : Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol.
9 No. 1 Mei 2018: 83-96. Jambi. Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Tuasikal, Tahir. 2020. “Inventaris Alat Tangkap Ramah Lingkungan Di Desa


Werinama Kabupaten Seram Timur” : Jurnal Agrohut, Volume 10(1), 2020.
Halaman 19-26. Ambon. Fakultas Perikanan Universitas Darussalam
Ambon.

Amarullah, T dan Z Sumardi. 2018. “Eco-friendly fishing gears based on code of


conduct for responsible fisheries in the city of Banda Aceh, Indonesia”.

West Aceh. Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Teuku Umar University.

McAuley, R B et.all. 2007. “Gillnet mesh selectivity of the sandbar shark


(Carcharhinus plumbeus): implications for fisheries management” : ICES
Journal of Marine Science, 64: 1702–1709. Australia. School of Earth and
Environmental Sciences, James Cook University.

Jin Chunkuk. Et.all. 2019. “Monitoring-System Development for a Bottom-Set


Gillnet through Time-Domain Dynamic Simulations” : Appl. Sci. 2019, 9,
1210. Korea. Gwangju Institute of Science and Technology.

Sandhya, K. M. 2019. “Gillnet fishing in Reservoirs: Problems and Solutions”.


Kochi. Central Institute of Fisheries Technology.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai