Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................1
1.2. Identitas Mitra … ................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah ...............................................................................3
1.4. Tujuan. ................................................................................................3
1.5. Target Luaran dan Manfaat .................................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................4
2.1. Penerapan Teknologi Tepat Guna .......................................................4
2.2. Aspek Penerapan .................................................................................5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .....................................................................6
3.1. Base-line Kegiatan berdasarkan Kondisi Mitra… ..............................7
3.2. Alir Pelaksanaan Kegiatan… ..............................................................8
3.3. Desain Akhir / Gambar Detail ............................................................8
3.4. Desain Awal / Gambar Konsep .........................................................8
3.5. Pengadaan Alat dan Bahan .................................................................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................9
4.1. Anggaran dan Biaya ............................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan… ..............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra
Lampiran 6. Gambaran Iptek yang akan diterapkan
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Program

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi telah menjembatani kelangsungan dunia dimasa Pandemi
Covid-19. Situasi pandemi menjadi tantangan menjadi tersendiri bagi kreativitas
setiap individu, walaupun kita tahu teknologi tetap tidak dapat menggantikan
peran manusia dan juga kegiatan manusia tetapi setiap orang membutuhkan
teknologi untuk mengedukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan
tetapi juga nilai kerjasama serta kompetensi.
Situasi pandemik menjadi tantangan dalam mengembangan kreativitas
terhadap penggunaan teknologi, tidak hanya transmisi pengetahuan tapi juga
bagaimana memastikan penggunaan manfaat teknologi tersebut tersampaikan
dengan baik, tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang
bagaimana penggunaan teknologi sebagai ciri abad ke-21 membantu khusunya
para Nelayan menjadi lebih kompeten dalam menghasilkan ikan yang lebih
bermutu.
Pratama (2020) menyoroti bahwa perikanan menjadi sektor ekonomi
terpenting di negara ini. Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara,
adalah salah satu sentra ikan yang terkenal di Sumatera Utara. Ikan yang
diperoleh nelayan di Pantai Labu tidak dijual hanya ke pasar tetapi juga
dikeringkan untuk dibuat ikan asin, pengolahan ikan di Pantai Labu dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti diawetkan atau mengolahnya langsung
Namun, ini akan melalui proses pembusukan cepat, yang memerlukan proses
pengawetan.
Tujuan pengolahan ikan adalah untuk mengurangi jumlah ikan yang
terbuang sebelum sampai ke tangan konsumen, serta mempersingkat waktu yang
dibutuhkan untuk mengolah ikan. Seperti yang ditunjukkan Rendi (2015),
mengawetkan ikan bisa dengan diasinkan atau diasap, proses pengasinan ikan atau
pengasapan dilakukan nelayan secara umum dilapangan terbuka dan dapat
dikatakan masih secara konvensional tanpa sistem, langsung tanpa ada alat bantu
yang dapat mempercepat proses pengeringan ikan, yaitu dilakukan dengan
meletakkan ikan diatas jaring, tikar, atau anyaman bambu yang ditempatkan di
bawah sinar matahari langsung. Proses pengasinan selama penjemuran ikan secara
konvensional ini dapat berlangsung 5-7 hari dan dapat terkendala dengan
perubahan cuaca yang signifikan.
Pemanfaatan energi panas matahari yang digunakan untuk proses
pengeringan hasil-hasil perikanan masih menghadapi berbagai masalah,
diantaranya adalah perubahan cuaca dan perubahan musim serta lahan
penjemuran yang harus luas. Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan
dengan mengurangi kadar air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan
mengandung 56-80 % air, jika kandungan air ini dikurangi, maka metabolisme
bakteri terganggu dan akhirnya mati. Pada kadar air 40% bakteri sudah tidak
dapat aktif, bahkan sebagian mati, namun sporanya masih tetap hidup. Spora ini
2

akan tumbuh dan aktif kembali jika kadar air meningkat. Oleh karena itu, ikan
hampir selalu digarami sebelum dilakukan pengeringan faktor yang
mempengaruhi proses pengeringan terbagi menjadi dua golongan, yaitu faktor
yang berhubungan dengan udara pengeringan dan faktor yang berhubungan
dengan sifat bahan yang dikeringkan. Faktor yang berhubungan dengan udara
pengeringan adalah suhu udara, debit aliran dan kelembaban udara pengering,
sedangkan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan adalah bentuk, ukuran,
kadar air, ketebalan bahan yang dikeringkan. kadar air maksimum untuk ikan
kering yang disyaratkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2721-1992 adalah
40 %. Penelitian menunjukkan bahwa kadar ikan kering terbaik adalah 20% Hasil
analisis mikrobiologi pada sampel di laboratorium menunjukkan bahwa ikan yang
dihasilkan tidak mengandung kapang dan Echerichia coli (Rendi, 2016).
Hasil wawancara langsung dengan Pimpinan Kelompok Cahaya Nelayan
terungkap dan diperoleh data bahwa para nelayan kelompok cahaya di pantai labu
tersebut kesulitan dalam meningkatkan mutu dari produksi ikan dikarenakan
masih menggunakan pengeringan secara tradisional, dan pengaruh perubahan
biokimia yang tidak terduga mengakibatkan permukaan ikan akan menjadi
lembab dan memungkinkan untuk terjadinya tumbuh bakteri halofilik. Bakteri ini
dapat tumbuh di dalam ikan dengan kadar garam tinggi, sehingga mengurangi
nilai mutu pada ikan. Berangkat dari data, fakta dan hasil wawancara yang
dilakukan dengan nelayan di pantai Labu kami memutuskan untuk mengadakan
penerapan iptek berupa alat teknologi tepat guna kepada nelayan di Kelompok
Cahaya Pantai Labu, alat teknologi tepat guna yang kami bangun berupa “Mesin
Pengering Ikan dengan sistem Aerodinamika”.
Kami menganalogikan Mesin ini dilakukan modifikasi pengering surya
dengan menambahkan kincir angin savonius sebagai penggerak kipas di atas
pengering yang bertujuan untuk memaksimalkan sirkulasi udara di dalam ruang
pengering. Alat yang dimodifikasi berupa kincir angin yang dibuat dari bahan
ringan berupa kaleng bekas cat yang telah dibelah tengahnya menjadi dua bagian
yang kemudian membentuk setengah lingkaran. Prinsip kerjanya kincir angin
akan berputar searah jarum jam dikarenakan hembusan angin dari berbagai arah
dapat memutar kincir dan kipas yang berada di dalam ruang pengering berputar
searah jarum jam pula, maka udara di dalam ruang pengering dapat tersirkulasikan
dengan baik. Keunggulannya mesin ini tetap dapat bekerja walaupun dalam cuaca
sedang hujan, dan ikan yang di dalam mesin yang kami buat juga tetap terjaga
mutunya. Alat ini dapat meningkatkan produksi masyarakat, ketepatan waktu, dan
semakin menambah keuntungan bagi mereka. Hal ini dikarenakan alat ini
menggunakan sinar matahari dan angin sebagai sumber energi utama pengeringan
ikan.
1.2. Identitas Mitra
Untuk melaksanakan penerapan Iptek dalam bentuk pelatihan dan kami
bermitra dengan Kelompok Cahaya Nelayan yang beralamat di Paluh Sibaji, Pantai
3

Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara Indonesia. kelompok nelayan ini bergerak
dalam bidang pengolahan ikan kering dan dan di pimpin oleh Hasbun Harahap,
mempunyai lahan sebidang 80m x 45 m yang digunakan untuk menjemur ikan
dibawah panas matahari langsung.
Mitra ini mempunyai pekerja upahan yang bekerja untuk menjemur dan
mengangkat ikan yang sudah dikeringkan sebanyak 7 orang (4 perempuan dan 3
laki-laki) pekerja dan upahan untuk 1 orang pekerja dalam 1 harinya adalah Rp.
50.000,-. Kelompok Cahaya Nelayan ini dibentuk pada tanggal 23 Maret 2016 dan
sudah berusia 6 tahun dan hasil ikan yang ditangkap di mitra ini sangat beragam
dari ukuran kecil seperti : teri asin putih, teri asin hitam,teri tambang (lemet), teri
nasi dan jambrong. dan ikan berukuran besar seperti: ikan tenggiri, tongkol, pari,
jambal dan cucut.
Kelompok cahaya nelayan membutuhkan waktu 7 hari untuk 1x tahap proses
pengeringan, tetapi jikalau cuaca mengalami musim penghujan makan waktu yang
dibutuhkan dalam proses pengeringan ikan bisa mencapai 10-15 hari. Untuk
pendapatan 1x proses pengeringan kelompok nelayan ini mendapatkan penghasilan
bersih kisaran 400-450 kg ikan kering. Jarak tempuh Kelompok cahaya nelayan ±
54 Menit dari Kampus Universitas Negeri Medan

Gambar 1.1 Kelompok Cahaya Nelayan Pantai Labu


(Dokumentasi Pribadi)
1.3. Rumusan Masalah
Dari hasil diskusi dan wawancara yang dilakukan secara langsung dengan
Kelompok Cahaya Nelayan tersebut diperoleh gambaran bahwa mereka
menyadari kesulitan dalam meningkatkan mutu produksi ikan karena masih
menggunakan cara tradisional dalam mengeringkan ikan, dan mendapatkan
kesulitan dalam proses pengeringan ikan jikalau dalam waktu musim penghujan,
ikan yang di jemur tidak seutuhnya di angkat tetapi hanya di gulung dan ditutupi
oleh terpal sehingka mengakibatkan sirkulasi udara dalam terpal tidak stabil dan
memungkinkan terjadinya pertumbuhan baktri halofik dan ikan mengeluarkan bau
yang tidak sedap berakibatkan nilai mutu dari ikan tersebut menjadi turun dan
dengan masalah keterbatasan lahan yang dimiliki.
1.4. Tujuan
Oleh karena itu, program PKM-PI dalam bentuk edukasi dan penerapan
alat diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang kreatif dan efektif dalam
mengedukasi terutama memberikan solusi yang tepat pada permasalahan yang
4

dihadapi oleh mitra sehingga menjadi respon bagi para nelayan untuk
meningkatkan kualitas mutu, produksi yang lebih banyak, cepat dan berdampak
meningkatkan pendapatannya serta dapat mengembangkan mitra yang memiliki
efisiensi waktu melalui mesin "Pengering ikan menggunakan sistem
aerodinamika.
1.5. Target Luaran dan Manfaatnya
Adapun luaran dari kegiatan ini adalah:
1. Laporan Kemajuan Kegiatan PKM-PI.
2. Laporan Akhir Kegiatan PKM-PI.
3. Buku Pedoman Mitra yang berisi Panduan Pengoperasian dan
perawatan alat pengering ikan.
4. Alat Teknologi Tepat Guna berupa Mesin Pengering Ikan yang dapat
meningkatkan produktivitas, mutu dan kualitas pengering ikan.
5. Artikel ilmiah ke jurnal nasional sinta 4 Universitas Negari Medan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses
kelangsungan hidup manusia. Salah satu faktor yang menetukan nilai jual ikan
dan hasil perikanan yang lain adalah tingkat kesegarannya, mutunya, tahan lama,
dan tidak cepat membusuk. Saputra (2015) menyoroti bahwa tujuan utama
pengeringan ialah untuk memperpanjang umur simpan bahan dengan cara
menurunkan aktivitas air ( Aw = water activity). Turunnya aktifitas air dapat
menghambatbat pertumbuhan mikroba dan aktifitas yang disebabkan oleh enzim,
karena suhu pemanasan tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroba dan menon
aktifkan enzim. (Basri, 2017) Udara yang terdapat dalam proses pengeringan
mempunyai fungsi sebagai pemberi panas pada bahan, sehingga menyebabkan
terjadinya penguapan air. Fungsi lain dari udara adalah untuk mengangkut uap air
yang dikeluarkan oleh bahan yang dikeringkan. Kecepatan pengeringan akan naik
apabila kecepatan udara ditingkatkan. Kadar air akhir apabila mulai mencapai
kesetimbangannya, maka akan membuat waktu pengeringan juga ikut naik atau
dengan kata lain lebih cepat (Kurnia, 2018).
Alat Pengering surya ini terdiri atas kolektor surya, ruang pengering,
saluran udara, blower dan cerobong. Selain itu, juga disediakan tempat untuk
pemanas tambahan, yang berfungsi sebagai sumber panas cadangan jika cuaca
mendung atau untuk pengeringan pada malam hari. (Basri, 2017) Telah
melakukan kajian pengeringan surya aktif tidak langsung terhadap ikan nila,
Efisiensi pengeringan ikan nila yang didapatkan tidak begitu tinggi, yaitu
bervariasi antara 0,5% sampai dengan 8,16%. Dan temperatur pengeringan
tertinggi 50 , dengan kecepatan aliran udara untuk melakukan proses pengeringan
antara 1,5–2,0 m/s.
2.1 Penerapan Teknologi Tepat Guna
Dengan adanya mesin pengering ikan dengan sistem aerodinamika ini
dapat membantu mitra dalam proses pengeringan ikan dimana mesin yang kami
5

buat ini dapat lebih efisien, dan lebih menigkatkan produksi mutu ikan serta lebih
menghemat waktu dalam proses pengeringan, mesin ini dapat bekerja sesuai
kebutuhan yang diinginkan mitra dan juga dapat di letakkan di luar ruangan
meskipun saat hujan, Alat pengering ikan dengan sistem aerodinamika ini juga
kami hubungkan dengan menggunakan panel surya yang dapat menyerap dan
menyimpan energi matahari merupakan hasil pengembangan energi terbarukan
yaitu pemanfaatkan energi matahari baik secara langsung maupun secara tidak
langsung dengan penyimpanan solar cell, yang penggunaannya dimaksimalkan
dan diunggulkan untuk meningkatkan kesejahteraan mitra Kelompok Cahaya
Nelayan Pantai Labu dengan produk yang didesain sedemikian rupa agar
dihasilkan ikan kering yang bermutu dan higenis untuk dikonsumsi, mengurangi
ketergantungan pada cuaca, menekan kerugian yang dialami para nelayan pada
saat panen raya, memperkecil kemungkinan kerusakan yang diakibatkan
pembusukan, dan mempercepat proses dan tidak memerlukan lahan yang luas
(Mukkun dan Dana, 2016).
Sebenarnya solusi yang kami tawarkan ini adalah berupa karya tiruan dari
pihak Yusak Mukkun dan Sumartini Dana (2016) karya tiruan dalam hal
pengembangan atau penyempurnaan alat sebelumnya yang terbilang kurang
efektif. Karya sebelumnya belum menggunakan savonius, tetapi dalam
perancangan alat yang kami gunakan ini adalah pengering surya yang telah
dimodifikasi dengan penambahan kincir angin savonius, untuk menggerakkan
kipas di dalam pengering yang berperan sebagai alat bantu sirkulasi udara di
dalam pengering agar uap air yang terperangkap di dalamnya dapat dibuang
keluar dengan bantuan hisapan dari kipas tersebut. Kecepatan aliran udara yang
tinggi dapat mempersingkat waktu pengeringan. Disamping kecepatan, arah aliran
udara juga memegang peranan penting dalam proses pengeringan. Kecepatan
udara di lingkungan berfluktuasi dengan cepat, hal ini disebabkan karena aliran
udara yang ada di lingkungan dipengaruhi oleh temperatur dan cuaca yang
cenderung berubah-ubah sehingga kecepatan udara di lingkungan menjadi tidak
beraturan. Sedangkan kecepatan udara di ruang pengering tidak dipengaruhi oleh
cuaca, sehingga kecepatan udara di ruang pengering cenderung stabil karena
menggunakan kincir angin savonius. Dan menggunakan efek rumah kaca
sehingga lebih cepat kering, serta alat yang kami buat lebih kecil dari karya
sebelumnya sehingga lebih mudah untuk di angkat ataupun di pindah tempatkan
dan sedikit memakan tempat, (Yanda, Syah dan Agustina, 2014).
2.2. Aspek Penerapan
Panel surya dapat menyerap panas dan bisa menghasilkan listrik melalui
proses konversi, Kemudian panas yang di hasilkan oleh panel surya ini di
hembuskan ke dalam ruangan panas yang terdapat blower, blower ini bergerak
karena adanya energi listrik yang di tangkap oleh panel surya, sistemnya seperti
hair dryer, panas yang dihasilkan kemudian dihantarkan ke dalam rumah kaca
oleh blower melalui pipa yang terhubung dengan rumah kaca dan diatas rumah
6

kaca terdapat savonius yang prinsip kerjanya kincir angin akan berputar searah
jarum jam dikarenakan hembusan angin dari berbagai arah dapat memutar kincir
dan kipas yang berada di dalam ruang pengering berputar searah jarum jam pula,
maka udara di dalam ruang pengering dapat tersirkulasikan dengan baik, dan
menggunakan rumah kaca agar lebih maksimal proses kerja pengeringan ikannya,
karna bisa kena matahari langsung. Nilai keunggulan lain dari alat ini adalah tidak
memerlukan lahan yang luas dan dapat dipindah-pindahkan. Pengoperasiannya
juga tidak sulit, alat ini didesain khusus selain dapat diletakan di tempat terbuka
jika cuaca baik, sinar matahari bisa fokus menyinari kaca-kaca pengumpul panas
yang bertujuan untuk proses pengeringan ikan. Namun jika cuaca mendung atau
hujan alat ini bisa mengguakan panel solar sel sebagai catu daya untuk proses
pengeringan ikan (Mukkun dan Dana, 2016).
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Baseline kegiatan berdasarkan existing condition dari mitra
MASALAH SOLUSI
 Pengeringan secara  ATTG Mesin Pengering Ikan dengan
tradisional sistem Aerodinamika
 Kurangnya lahan untuk
penjemuran
 Bakteri Halofik /
Kehigenisan
 Penurunan Mutu
 Terkendala oleh cuaca
 Efisiensi waktu

PENGEMBANGAN

Karya tiruan dari pihak Yusak


Mukkun dan Sumartini Dana (2016)

Proses pengeringan lebih cepat.


Penambahan savonius dan kasa
berongga berperan sebagai alat
 Blower
bantu sirkulasi udara di dalam
 Savonius
pengering agar uap air yang
 Kasa Berongga
terperangkap di dalamnya dapat
dibuang keluar dengan bantuan
hisapan dari blower.

Gambar 3.1: Diagram alir baseline observasi di mitra


3.2. Alir Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan program ini dilakukan dengan cara tatap muka (Luring)
7

dengan menggunakan protokol kesehatan COVID-19. Metode pelaksanaan


yang digunakan untuk mengimplementasikan teknologi ini terdiri dari koleksi
data awal, desain alat, merancang alat, penerapan alat, dan analisis data.
Rekayasa keteknikan dalam membuat desain mesin "pengering ikan dengan
sistem aerodinamika" menggunakan bantuan software Autocad 2015 pro,
penerapan alat dilakukan langsung kepada mitra. Berikut diagram alir
pelaksanaan kegiatan.

SURVEY DAN KONFIRMASI MENYUSUN RANCANGAN


 Izin kepada pihak pemimpin KEGIATAN
kelompok nelayan  Menawarkanalat pengering ikan dengan
 Wawancara secara langsung tenaga surya dan sistem aerodinamika
dengan nelayan sebagai solusi kendala waktu
 Melihat masalah dan kesulitan
nelayan dalam proses
pengeringan ikan MEMBUAT RANCANGAN ALAT
 Menentukan waktu dan lokasi  Mendesain ATTG menggunakan
pelaksanaan kegiatan software Autocad 2015 pro
 Analisis Drawing
 Rekayasa Manufactured
EVALUASI  Assembling dan Installation
 Pengaruh penggunaan ATTG dalam  Analisa Mesin
meningkatkan mutu dan
kehigenisan produksi ikan EDUKASI DAN PENERAPAN
 Pengaruh penggunaan ATTG dalam  Menyiapkan segala alat dan bahan
mengefisiensi waktu yang yang dibutuhkan
digunakan dalam proses  Penjelasan gambaran umum
pengeringan ikan. penerapan dan sistem kerja ATTG
 Tujuan Kegiatan
 Penyampaian materi (Pengenalan
Laporan Kemajuan, Laporan Akhir, sistem aerodinamika)
Buku panduan pengoperasian dan  Presentasi penggunaan sistem
perawatan alat pengering ikan, Alat aerodinamika dalam proses
Teknologi Tepat Guna berupa mesin pengeringan ikan
pengering ikan dan Artikel ilmiah ke  Uji coba ATTG dan pelatihan
jurnal nasional sinta 4 Universitas penggunaan ATTG kepada mitra
Negeri Medan

Gambar 3.2: Diagram alir pelaksanaan kegiatan


Drawing 2D dan 3D berguna untuk mengetahui model mesin secara ideal.
Analisis drawing merupakan rangkaian kegiatan untuk mengumpulkan data yang
digunakan untuk mengambil keputusan secara lebih lanjut. Hasil dari analisis
gambar adalah data kekuatan rancangan mesin, dan efesiensi mesin secara ideal.
Proses manufacture merupakan pembuatan dari komponen part dari mesin. Proses
assembling merupakan proses merakit atau memasang dari setiap part mesin.
Analisis mesin yang dilakukan terdiri dari dua tahap yaitu menganalisis kinerja
mesin dan menganalisis kegunaan mesin terhadap mutu produk mitra.
8

3.3. Membuat Desain akhir / gambar detail

(a) (b)
Gambar 3.3: (a) Produk tampak kiri, (b) produk tampak depan,
Prinsip kerja dari pengering ikan ini dengan model aerodinamika, alat ini
dilakukan modifikasi pengering surya dengan menambahkan kincir angin
savonius sebagai penggerak kipas di atas pengering yang bertujuan untuk
memaksimalkan sirkulasi udara di dalam ruang pengering. Alat yang dimodifikasi
berupa kincir angin yang dibuat dari bahan ringan berupa kaleng bekas cat yang
telah dibelah tengahnya menjadi dua bagian yang kemudian membentuk setengah
lingkaran. Prinsip kerjanya kincir angin akan berputar searah jarum jam
dikarenakan hembusan angin dari berbagai arah dapat memutar kincir dan kipas
yang berada di dalam ruang pengering berputar searah jarum jam pula, maka
udara di dalam ruang pengering dapat tersirkulasikan dengan baik. keunggulannya
mesin ini tetap dapat bekerja walaupun dalam cuaca sedang hujan, dan ikan yang
di dalam mesin yang kami buat juga tetap terjaga mutunya. Alat ini dapat
meningkatkan produksi masyarakat, ketepatan waktu, dan semakin menambah
keuntungan bagi mereka. Hal ini dikarenakan alat ini menggunakan sinar matahari
dan angin sebagai sumber energi utama pengeringan ikan
3.4. Membuat Desain Awal / gambar konsep

Gambar 3.4 : Desain / konsep awal


3.5. Pengadaan alat dan bahan
Alat yang di gunakan adalah Palu, gergaji. Bahan yang digukan adalah
panel surya, Solar charge controller, Battery, Inverter, Temperature controller,
Sensor suhu, blower, pipa .
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
9

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PI
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana
( Rp )
1. Bahan habis pakai Belmawa 5.510.000,-
Perguruan Tinggi 1.400.000,-
Mitra 380.000,-
2. Sewa dan Jasa Belmawa 250.000,-
Perguruan Tinggi 100.000,-
Mitra 100.000,-
3. Transportasi Lokal Belmawa 360.000,-
Perguruan Tinggi 250.000,-
Mitra 160.000,-
4. Lain-lain Belmawa 880.000,-
Perguruan Tinggi ,-
Mitra 50.000,-
Jumlah 9.390.000,-
Belmawa 7.000.000,-
REKAP SUMBER DANA Perguruan 1.750.000,-
Tinggi
Mitra 630.000,-
Jumlah 9.390.000,-
4.2. Jadwal Kegiatan
Bulan
Penanggung
jawab
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Diskusi Tim SS,Tim & DP
2. Perancangan SS, HS &
dan desain SW
produk
3. Pengadaan alat HS &SW
dan bahan
4. Pembuatan SS & Tim
produk
5. Uji coba produk HS, SW & SS
6. Penialaian / TN & NL
analysis
10

kegagalan dan
tindak perbaikan
produk
7. Evaluasi SS & Tim

8. Penyusunan TN & HS
laporan
kemajuan

9. Penyusunan SS & Tim


Laporan Akhir
10. Publikasi HS, SW

11. Penyusunan TN, HS, NL


artikel & SW
&Pengiriman ke
pengelola jurnal
Keterangan : SS: Samuel Simatupang, HS: Henri Sinaga, DP: Dosen Pendamping,
TN: Tetty Nurintan, SW: Satria Wardana, NL: Nazwa Laila

DAFTAR PUSTAKA
Basri. 2017. Efisiensi Pengering Produk Menggunakan Alat Pengering Surya
Type Down Draf. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo,
Sulawesi Tenggara.
Kurnia, D. dan Hendrawan, J. 2018. Perancangan Dan Penerapan Sistem
Pengering Ikan Otomatis Menggunakan Logika Fuzzy Pada
Mikrokontroller. Jurnal Ilmiah Core It, 6(II), 140–146.
Mukkun, Y. dan Dana, S. 2016. Pembuatan Alat Pengering Ikan Ramah
Lingkungan Dengan Menggunakan Panel Surya. Jurnal Ilmiah Flash,
2(2), 47. doi: 10.32511/jiflash.v2i2.25.
Pratama, O. 2020. Konservasi Perairan Sebagai Upaya menjaga Potensi Kelautan
dan Perikanan Indonesia. URL: https://kkp.go.id/djprl/artikel/21045-
konservasi-perairan-sebagai-upaya-menjaga-potensi-kelautan-dan-
perikanan-indonesia. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
Rendi, R. 2016. Optimasi Perancangan Alat Pengering Ikan Air Tawar Kapasitas
50 Kg Memanfaatkan Tenaga Surya, Jurnal Info Teknik, 17(1), 111–126.
Saputra, M. A. 2015. Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik
Penggerak Kipas Pada Alat Pengering. Skripsi. Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.
Yanda, R., Syah, H. dan Agustina, R. 2014. Uji Kinerja Pengering Surya Dengan
Kincir Angin Sarvonius Untuk Pengeringan Ubi Kayu (Manihot
Utilisuma). Jurnal Teknik Pertanian, 7(2), 100–111.
11
12

Biodata Ketua dan Anggota


Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Tetty Nurintan Marpaung
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Sastra Inggris
4 NIM 2182220003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bengkulu, 26 Juli 2000
6 Alamat E-mail intan.aung87@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081265787784

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang / Pernah diikuti


NO Status dalam
Jenis Kegiatan Waktu dan
Kegiatan Tempat
1. UNIMED,
UKMKP Anggota
2018-2020
2. Lomba Puisi Nasional “Event Jakarta, Oktober
Hunter Peserta 2018
Indonesia” 2018
Poetry Reading Competition Digital Library
3. in National English Peserta UNIMED, 4-6
Competition (NEC) 8 Maret
2019
4. Digital Library
National Seminar on
Peserta UNIMED, 7
Language and Literature
November 2018

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

1. Peserta Perkemahan LIPI (Lembaga


2016
Ilmiah Remaja Nasional Ilmu Pengetahuan
(PIRNAS) XV Tahun Indonesia)
2016 BENGKULU

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
13
14
15
16
17

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr.Ir.Batumahadi Siregar, S.T.,M.T.,IPM.


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Mesin
4 NIDN 0002056912
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tebing Tinggi, 02 Mei 1969
6 E-mail batumahadi@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08126584729

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama Institusi UISU-Medan USU-Medan UNP-Padang
Jurusan Teknik Mesin Teknik Mesin PTK
Tahun Masuk-Lulus 1987 - 1993 2001 – 2005 2014 - 2021

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT

Pendidikan / Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Desain Produk Wajib 3
2 Rekayasa Alat dan Mesin Wajib 3
3 Rekayasa Industri Wajib 2
4 Teknologi Pengecoran Logam Wajib 2
5 Teknik Penulisan Karya Ilmiah Wajib 2

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit PPT
1 (TKKS) Menjadi Material Komposit Penghambat DRPM 2017
Panas (k) Ristek-Dikti
Karakterisasi Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit
BOPTN
2 (TKKS) Sebagai Filler Komposit Peredam Suara 2017
Unimed
Komponen Automobil
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Stranas
3 (TKKS) Menjadi Material Komposit Penghambat DRPM 2018
Panas (k)” Lanjutan Ristek-Dikti
18

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


Pengembangan Perangkat Pelatihan Berbasis-
PDD
Proyek Memanfaatakan Tandan Kosong Kelapa
4 DRPM 2018
Sawit (TKKS) Menjadi Komposit Polimer
Ristek-Dikti
Peredam Suara
Penerapan Model Pelatihan Berbasis Kompetensi
Penelitan
Pada Mata Kuliah
KDBK
5 Teknik Merancang dan CAE Dalam Peningkatan 2018
BOPTN
Kompetensi Mahasiswa Diploma Tiga Teknik
Unimed
Mesin
Papan Partisi Penghambat Panas dan Suara PT
6 Memanfaatkan Tandan Kosong Kelapa Sawit DRPM 2019
Sebagai Filler Komposit Polimer Ristek-Dikti
Pemanfaatan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit
Penelitian KDBK
(S-TKKS) Pada Pembuatan Bumper Mobil
7 BOPTN 2019
Komposit Polymer Sebagai Pengembangan
Unimed
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pengembangan Alat bantu Smash pada Penelitian KDBK
8 2019
Pembelajaran Bola Voli FIK Unimed BOPTN-Unimed
Pemanfaatan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Penelitian
9 Sebagai Filler Komposit Polimer Pada Produk Pengembangan 2020
Papan Partisi Penghambat Panas (k) PNBP-Unimed
Penerapan Pelatihan Virtual to Actualizing Dalam Penelitian
10 Kesiapan Kerja Lulusan Pendidikan Vokasi Teknik Terapan PNBP- 2020
Mesin Unimed
Join Riset Industri dalam Rekayasa Teknologi:
Hibah PPPTV
Pencetak Briket Arang Serbuk Gergaji Arang
11 Dirjen Vokasi 2020
Kayu Model Extruder Pada UKM Arang Binaan
Ristek-Dikti
PKBL PT. KIM–Medan
Pengembangan S-TKKS Untuk Fiberboard Penelitian Dasar
12 2021
Sebagai Bahan Interior Bangunan PNBP-Unimed
Manajemen Pelatihan: Pengembangan Model CBT
Berbasis 4C Untuk Keterampilan Kerja Cetak Penelitian Dasar
13 2021
Briket Sawdust (Studi Kasus: Penyiapan Dasar PNBP-Unimed
Manajemen Pelatihan Rekayasa Industri)

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Peningatan Produksi Nilam Kelompok Tani di DRPM-
1 2018
Desa Brumun Gunung Tua Dikti
Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Pupuk DRPM
2 2019
Organik di Sekolah Dasar Kabupaten Sijunjung Ristekdikti
Efisiensi Pemotongan batok Kelapa pada UMKM PNBP
3 2019
Pondok Batok Coco n Art LPPM-Unimed
Mesin Pengiris Pisang Saleh Kapasitas 40 kg/jam PNPB
4 2019
Desa Secanggang Kec. Secanggang Kab. Langkat LPPM-Unimed
19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Total (Rp)


Satuan
(Rp)
1. Belanja Bahan
a. Solar Cell 2 850.000,- 1.750.000,-
Polycrystalline 12 V
b. Panel Box 60x40 1 300.000,- 300.000,-
c. Steker 3 10.000,- 30.000,-
d. Terminal box isi 12 1 50.000,- 50.000,-
e. Stop Kontak 1 30.000,- 30.000,-
f. Capit Buaya 4 5.000,- 20.000,-
g. Solar Control System 1 100,000,- 100.000,-
PWM 20A
h. Power Supply 12V 1 200.000,- 200.000,-
3A
i. Kabel NYA 1,5 mm 1 Rol 200.000,- 200.000,-
j. Kabel NYM 1,5 mm 1 Rol 230.000,- 230.000,-
k. Stell Plat 1 Lembar 100.000,- 100.000,-
l. Kawat Kasa 10 m 20.000,- 200.000,-
m. Pipa besi 1,5 inch 5 batang 100.000,- 500.000,-
n. Fan Blower 1 300.000,- 300.000,-
o. Besi Profil L 8 Batang 80.000,- 640.000,-
p. Baterai AKI (12 V) 1 pcs 800.000,- 800.000,-
q. Inverter (12V 2000 1 800.000,- 800.000,-
Watt)
r. Temperatur Kontrol1 (Type: Dual 300.000,- 300.000,-
PID auto
Tuning)
s. Sensor Suhu 1 (Type : RTD 200.000,- 200.000,-
PT 100)
t. Kaca 5pcs 100.000,- 500.000,-
u. Baut (Ukuran 1mm) 4 box 10.000,- 40.000,-

SUB TOTAL 7.290.000,-


2. Belanja Sewa
a. Uji Coba Lab 1 450.000,- 450.000,-
kandungan bakteri di
dalam ikan yang
21

sudah kering

SUB TOTAL 450.000,-


3. Perjalanan Lokal
a. Tranportasi Tim 8 kali 90.000,- 720.000,-
sebanyak 4 kali
pulang pergi ke
Pantai Labu
SUB TOTAL 720.000,-

4. Lain-lain
a. Publikasi Artikel 1 450.000,- 450.000,-
pada jurnal ilmiah

b. Jasa Pengelasan 1 10.000,- 10.000,-


c. Jasa Pengeboran Baut 1 10.000,- 10.000,-

d. Masker Standar 2 box 30.000,- 60.000,-


Kesehatan
e. Kuota 35Gb 5 pcs / 4 bulan 80.000,- 400.000,-

SUB TOTAL 930.000,-


GRAND TOTAL 9.390.000,-
GRAND TOTAL (Terbilang : Sembilan Juta Tiga Ratus
Sembilan Puluh Ribu Rupiah)
22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang AlokasiWaktu UraianTugas


Studi Ilmu (jam/minggu)
1. Samuel Alberto Pendidikan Teknik 15 Jam/ 1. Ketua
Pandapotan Teknik Minggu Pelaksana
Simatupang Otomotif 2. Tahap
/ 5202422006 Pembukaan
Program
3. Tahap
Pemantauan
4. Mengelola
seluruh
kegiatan
5. Tahap
Penutupan
Program
2. Tetty Nurintan Sastra Sastra 12 Jam/ 1. Menyusun
Marpaung Inggris Minggu laporan
/ 2182220003 2. Menguji dan
memeriksa
Kesterilan ikan
3. Tahap
Pemantauan
terhadap efek
rumah kaca
3 Henri Sinaga Pendidikan Teknik 12 Jam/ 1. Mendesain alat
/5181131005 Teknik Elektro Minggu 2. Uji coba alat.
Elektro
4. Nazla Laila Pendidikan Fisika 12 Jam/ 1. Menghitung sudut
Ramadhani Fisika Minggu panel surya
/4203121070 2. Mengukur tekanan
udara.
5. Satria Wardana Pendidikan Teknik 12 Jam/ 1. Fokus pada panel
/5202121001 Teknik Mesin Minggu surya
Mesin 2. Merancang alat
3. Pembuatan dan
mendesain mesin.
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


24

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra


25

Lampiran 6. Gambaran IPTEK yang akan Diterapkan


26

Lampiran 7. Denah Detaill Lokasi Mitra


27

Ketetangan Batas :
Utara : Selat Malaka
Timur : Pulau Sibaji
Selatan : Bandara Kualanamu
Barat : Vihara Bahagia Maiterya

Anda mungkin juga menyukai