Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR

SISTEM ENGINE KENDARAAN RINGAN


A. Identitas Modul
1. Judul Elemen : Sistem Engine Kendaraan Ringan
2. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan,
perbaikan dan pemasangan) pada: komponen utama
engine, sistem pelumasan, sistem pendinginan, system
bahan bakar Gasoline/Diesel (konvensional dan
elektronik), Engine Management System (EMS), system
pemasukan udara, sistem pembuangan dan kontrol emisi.
Setiap pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur Operasional
Standar (POS). Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
atau peraturan keselamatan kerja yang berlaku.
3. Jenjang Sekolah : SMK
4. Program Keahlian : Teknik Otomotif
5. Kelas/Semester : XI/3
6. Alokasi Waktu : 1X Pertemuan (@6JP / 270 menit)
7. Nama Penyusun : Ahmad Rais Al-Choiry Simanjuntak S.Pd
8. Institusi : SMK Muhammadiyah 9 Medan
9. Tahun Penyusunan : 2022

B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industry
2. Peserta didik mampu mengakses informasi dari buku manual Perbaikan

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta Berakhlak Mulia
2. Gotong royong
3. Mandiri
4. Bernalar kritis

D. Sarana Dan Prasana


1. Media : Unit Kendaraan, Trainer Engine Stand
2. Peralatan : Hand tools, Air Tools, Measurement Tools dan APD
3. Sumber Belajar : Modul Ajar, Training Book Industri, Buku Manual Perbaikan,
Digital Library, Lembar kerja
E. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal
2. Peserta didik dengan Slow Learner (Lamban belajar)
F. Model Pembelajaran
1. Model : Problem Basic Learnin
2. Moda : Tata Muka
3. Metode : Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi Praktik

G. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis APD yang harus digunakan saat melakukan
pemeliharaan kendaraan
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis peralatan dan bahan yang harus digunakan
saat melakukan pemeliharaan kendaraan
3. Peserta didik mampu menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan mesin kendaraan sesuai
SOP dan standar pabrik
4. Peserta didik mampu melakukan penyetelan katup mesin Kijang 5K sesuai SOP dan
peraturan keselamatan kerja yang berlaku.

H. Pemahaman Bermakna
1. Perawatan kendaraan perlu dilakukan untuk mengoptimalkan performa mesin kendaraan
2. Tanpa kompetensi, peralatan secanggih apapun yang dimiliki oleh seseorang/bengkel
akan sia-sia
3. Kemampuan berkomunikasi yang baik akan memudahkan pekerjaan dalam kehidupan

I. Pertanyaan Pemantik
1. Apa akibat jika katup mesin kendaraan ringan bocor?
2. Mengapa dalam melakukan penyetelan system katup mesin kendaraan ringan harus
sesuai langkah-langkah dan SOP?

J. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (30 Menit)
1. Guru menyampaikan salam
2. Salah satu peserta didik memimpin doa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
3. Guru melakukan absensi pada peserta didik.
4. Guru menyampaikan materi pokok, yaitu : Penyetelan celah katup mesin Kijang 5K
5. Guru memotivasi peserta didik sebelum memulai pelajaran
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti (210 Menit)
Guru:
1. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
2. Guru mempresentasikan materi secara singkat
3. Guru menayangkan video tentang langkah-langkah penyetelan celah katup
4. Guru memberikan buku manual kendaraan/materi langkah-langkah penyetelan katup
5. Guru membagi kelompok praktek peserta didik
6. Guru memfasilitasi bahan dan alat untuk peserta didik mengerjakan projek penyetelan
celah katup
7. Guru membagikan lembar kerja prakek
8. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan (PDBK) dalam penyeten
katup sesuai dengan POS dan aturan keselamatan kerja
Peserta Didik
1. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh guru
2. Peserta didik menyimak materi yang disampaikan oleh guru
3. Peserta didik mengamati video langkah-langkah penyetelan katup
4. Peserta didik membaca/memahami materi tentang langkah-langkah penyetelan celah
katup
5. Peserta didik membuat kelompok praktek yang terdiri dari 6 orang.
6. Peserta didik mengerjakan projek penyetelan celah katup sesuai dengan POS.
7. Peserta didik yang mengalami kesulitan (PDBK) dibimbing oleh guru dalam penyeten
katup sesuai dengan aturan keselamatan kerja
8. Peserta didik membuat laporan dari project penyetelan celah katup.
9. Peserta didik (PDBK) membuat catatan hasil pengukuran celah katup
Kegiatan Penutup (30 Menit)
1. Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan tentang penyetelan celah katup
2. Guru melakukan refeleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan
3. Memberikan informasi materi yang akan dipelajari selanjutnya, yaitu : Sistem Pelumas
4. Peserta didik melakukan kegiatan 5R pada bengkel/kelas
5. Peserta didik memimpin Doa

Materi Kegiatan Pembelajaran 1


Prosedur Penyetelan Celah Katup Mesin
Salah satu pekerjaan yang wajib dilakukan saat melakukan tune up adalah melakukan
penyetelan celah katup. Lalu apa sebenarnya tujuan dari aktifitas ini? apa efeknya terhadap
mesin? dan bagaimana cara melakukannya?
Pengertian Penyetelan Celah Katup
Penyetelan celah katup adalah aktifitas melakukan resetting terhadap celah katup, yakni
celah antara poros nok sebagai penekan dan katup sebagai komponen yang ditekan pada
mekanisme katup. Celah katup ini diperlukan bagi mesin karena beberapa kondisi seperti;
1. Untuk memberikan toleransi terhadap pemuaian logam pembentuk komponen
mekanisme katup
Sifat logam pasti akan memuai apabila terkena panas, sementara pada mesin itu
gudangnya panas karena mesin melakukan pembakaran yang menimbulkan panas. Apabila
tidak ada celah katup, maka pemuaian ini akan menyebabkan beberapa masalah mesin seperti
bocor kompresi.
2. Membuat katup dapat tertutup dengan sempurna saat RPM tinggi
Kalau RPM mesin tinggi otomatis gerakan poros nok dan rocker arm akan semakin
tinggi, namun tidak dengan gaya balik pegas katup. Gaya balik pegas katup pergerakannya
sama saja meski RPM mesin rendah atau tinggi karena ini tidak dipengaruhi oleh putaran
mesin melainkan hanya dipengaruhi gaya balik pegas katup.
Kalau tidak ada celah katup, bisa saja terjadi katup belum kembali sempurna ke posisi
menutup namun poros nok sudah menekan katup kembali. Sehingga, ada kebocoran
kompresi. Namun kalau ada celah katup, maka pergerakan katup akan lebih pendek sehingga
memungkinkan untuk balik dengan sempurna meski RPM mesin tinggi.
3. Memper kecil gaya gesek
Poros nok itu berputar sementara rocker arm dan katup itu diam. Kalau dua komponen ini
posisinya menempel (tanpa celah) maka akan timbul gesekan yang menghambar output
mesin, tapi kalau ada celah (posisinya mengambang) maka poros nok hanya akan bergesekan
kalau tonjolan menyentuh katup. Sehingga akan lebih efisien.
Apa Tujuan Penyetelan Celah Katup?
Kembali ke topik awal, kita tahu kalau didalam mekanisme katup itu terjadi banyak sekali
gesekan komponen apalagi posisi katup langsung terhubung dengan ruang bakar sehingga
dampak konduksi panasnya sangat tinggi. Ini akan memungkinkan bagian mekanisme katup
mengalami deformasi dalam interval pemakaian tertentu, sehingga perlu dilakukan standarisasi
dengan jalan penyetelan ulang.
Tujuan penyetelan celah katup antara lain:
1. Mencegah terjadinya kebocoran kompresi akibat celah katup yang terlalu rapat
2. Mencegah mesin bergetar akibat celah terlalu rapat
3. Mencegah suara mesin yang berisik karena ketukan katup yang terlalu besar
4. Menjaga performa mesin agar tetap prima
Inti dari aktifitas penyetelan katup adalah mengembalikan performa mesin agar prima, ini
karena besar kecil celah katup akan mempengaruhi timming pembukaan katup, akan
mempengaruhi juga masa udara yang masuk kedalam katup dan akan mempengaruhi tingkat
penggunaan tenaga mesin.
Lalu bagaimana prosedur melakukan penyetelan katup? ikuti panduan dibawah.
Prosedur Penyetelan Celah Katup
Alat yang diperlukan untuk menyetel celah katup adalah
 Obeng
 kunci pas
 Feeler gauge
namun untuk membuka cover head cylinder perlu kunci lagi dan perlu tambahan kunci ring
22 atau lebih besar untuk memutar pulley mesin.
1. Buka cover head cylinder mesin
2. Posisikan poros engkol pada posisi TOP silinder 1
Saat posisi TOP 1, maka katup yang terbebas (tidak tertekan poros nok) adalah katup
intake pada silinder 1 dan 2 sementara katup exhaust ada pada silinder 1 dan 3. Detailnya
bisa lihat gambar,

Seperti terlihat pada gambar, lakukan penyetelan pada katup-katup yang terbebas atau tidak
tertekan dengan celah katup.
Bagaimana caranya? anda bisa melihat ilustrasi dibawah ini.
3. Masukan feeler gauge ke celah katup yang terbebas
Pada gambar diatas, contoh ilustrasi pada katup dengan mekanisme OHV anda perlu
memposisikan feeler gauge dengan ketebalan 0,2 mm pada intake valve dan 0,3 mm untuk
exhaust valve.
Mengapa exhaust valve lebih longgar? Ini dikarenakan exhaust valve berhubungan
dengan exhaust manifold yang memiliki suhu lebih tinggi. Ini artinya laju pemuaian pada
exhaust valve itu lebih cepat, sehingga celah katup dibuat lebih longgar untuk memberi
toleransi terhadap pemuaian yang terjadi.
4. Posisikan kunci ring dan obeng
Lalu posisikan kunci ring (biasanya ring 10 – 12) ke bagian adjuster nut, dan letakan pula
obeng (biasanya obeng +) ke adjuster screw.
Pertama, kendorkan adjuster nut dengan memutar kunci ring berlawanan jarum jam
cukup seperempat putaran saja. Setelah kendor, anda bisa memutar obeng. Putar searah
jarum jam untuk merapatkan celah, dan putar berlawanan jarum jam untuk memperlebar
celah.
Stel celah katup hingga feeler gauge terasa seret namun masih bisa digerakan. Kalau anda
rasa sudah pas, tahan obeng sambil memutar kunci ring searah jarum jam untuk
mengencangkan adjuster nut. Pastikan saat anda mengencangkan nut, obeng tidak ikut
berputar karena dapat mengubah celah katup.
Bagaimana dengan katup OHC ?

Secara umum, sama saja prosedurnya namun pada katup OHV mungkin lokasi adjuster
nut ada dibagian depan rocker arm. Sehingga anda tinggal menyesuaikannya saja.
5. Putar pulley 360 derajat (satu putaran)
Ini dilakukan untuk menyetel kelompok katup yang tidak terbebas saat posisi TOP 1,
apabila pulley diputar satu putaran maka akan berada pada posisi TOP 4, sehingga kelompok
yang awalnya tidak terbebas (tertekan poros nok) akan terbebas dan bisa distel.

Caranya juga sama persis seperti penyetelan pada posisi TOP 1.


Apa akibatnya kalau katup terlalu sempit ?
Tentu langkah katup akan semakin panjang, sehingga bisa berpotensi terjadi kebocoran
kompresi di RPM tinggi. Dan ini juga bisa menyebabkan mesin bergetar.
Apa akibatnya kalau celah katup terlalu longgar ?
Yang jelas akan muncul suara ketukan logam yang berisik, suara ini dihasilkan karena
rocker arm mengetuk bagian katup dengan jarak yang lumayan jauh. Sehingga suaranya
terdengar sangat jelas.
Bisa disimpulkan kalau penyetelan celah katup adalah hal penting yang harus dilakukan.
Namun, ini berlaku pada mesin-mesin konvensional dan tidak untuk mesin modern.
Alasannya, mesin yang diproduksi sekarang umumnya menerapkan sistem HLA (hydraulic
lash adjuster) yakni sistem otomatis untuk mengatur celah katup menggunakan tekanan oli
mesin sehingga kita tidak perlu repot-repot melakukan penyetelan manual.

K. Asesmen
Jenis Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
2. Asesmen Formatif
3. Asesmen Sumatif

Aspek Penilaian Objek Penilaian Teknik Penilaian Instrumen Penilaian


Lembar Observasi
Keterampilan (Skill) Performa kerja Tes Performa Performa, Lembar
Kerja
Lembar Observasi
Sikap (Attitude) Budaya kerja Observasi
Sikap
Pengetahuan Daftar Pertanyaan
Pengetahuan teoritis Tes Tertulis
(Knowledge) Tulis
Mengetahui: Medan, November 2022
Kepala SMK Muhammadiyah 9 Medan Guru Mata Pelajaran

Nama : Ahmad Rais Al-Choiry S


Nip : Nip:
L. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik
1. Modul Utama
2. Modul Pendukung

M. Glosarium
a. Air tool : Peralatan menggunakan media udara bertekanan tinggi
b. Box end wrench : Kunci ring
c. Combination wrench : Kunci pas ring
d. Flat hex key wrench : Kunci L
e. Hammer : Palu
f. Hand tool : Peralatan tangan
g. Measurement tool : Alat ukur
h. Open end wrench : Kunci pas
i. Plier : Tang
j. Ratchet : Lengan kunci shock yang dapat diatur arah putarannya
k. Screwdriver : Obeng
l. Shock wrench : Kunci shock
m. Sliding bar : Lengan shock yang dapat digeser untuk momen dan kecepatan
n. Socket adaptor : Penyambung shock

N. Daftar Pustaka
Fahrul., A., dkk. (2021). Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan untuk SMK/MAK Kelas XI
semester I,Jakarta. Kemendikbudristek.
https://tinyurl.com/Bahan-Ajar-Modul-5-Fase-F-TKR
Buku Teknik Otomotif SMK Kurikulum 2013 Lengkap (bukupaket.com)
https://nos.jkt-1.neo.id/bse/perpustakaan/2/2224_8ca8.pdf
https://infoasn.id/buku-kelas-11-smk-k13/buku-teknik-perawatan-dan-perbaikanotomotif-1-
kelas-11-smk-2045.htm

Anda mungkin juga menyukai