A. KOMPETENSI INTI
KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan nama-nama alat bengkel otomotif sesuai dengan SOP nya
2. Menjelaskan fungsi katup
3. Menjelaskan mekanisme katup
4. Menyebutkan dan menggunakan alat ukur penyetel celah katup
5. Melakukan pemeriksaan penyetelan katup
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran
Fungsi
Mekanisme katup hanya terdapat pada jenis motor 4 langkah dimana berdasarkan
konstruksinya terdapat dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup buang. Fungsi dari mekanisme
katup adalah mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas
pembakaran keluar silinder.
Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup buang. Pembukaan
dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam
(camshaft).Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan satu atu dua poros cam, yaitu
cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol melalui transmisi
roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi,
diameter roda gigi pada poros cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh
karena itu lintasan pena engkol menjadi setengah kali lintasan poros cam.
Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain mekanisme katup dengan
poros cam di bawah dekat dengan poros engkol
yaitu posisi katup diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas dan terletak disamping silinder,
sedangkan poros cam berada di dekat poros engkol.
2
Konstruksi jenis ini mempunyai keuntungan:
Bentuk ruang bakar kurang menguntungkan sehingga relative lebih besar, akibatnya tekanan
kompresi relative lebih rendah
Penyetelan celah katup sulit
Katupnya menggantung
Poros kam terletak di bawah
Katupnya di kepala silinder
Keuntu ngan:
Bentuk ruang bakar baik
Kerugian:
Banyak bagian-bagian yang bergerak kelembaman massa besar tidak ideal untuk putaran tinggi
Mekanisme katup dengan poros kam di atas Satu poros kam di kepala (Over Head Camshaft)
Mekanisme katup dengan satu poros kam di atas dikenal dengan istilah OHV (Over Head
Camshaft ), Konstruksi mekanisme katup OHV di buat bahawa poros kam yang digerakkan oleh
poros engkol melalui rantai akan langsung menekan penekat katup selanjutnya penekan katup akan
menekan katup sehingga katup akan terbuka.
3
Gam bar 1. 4 Mekanisme Katup Satu Poros Cam di Kepala
Keuntu ngan :
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian :
Konstruksi motor menjadi relative lebih rumit karena ada mekanisme poros penekan katup di dekat
poros cam.
Konstruksi mekanisme katup jenis ini poros kam dipasang agar bisa langsung menggerakkan
mangkok penumbuk (tapet) katup seperti terlihat pada gambar di bawah
DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC sama dengan SOHC, bedanya
terletak pada banyaknya poros cam tersebut. Pada DOHC jumlah poros camnya dua, sedangkan
pada SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada yang memakai rocker arm ada juga yang tidak ada. katup
masuk dan katup buang dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai
rocker arm alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran katup dan merubah langkah
buka katup.
Keuntungan
Bentuk ruang bakar baik
Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
Konsrtuksi mahal, lebih berat
Penyetelan celah katup lebih sulit
Katup
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi membuka dan saluran,
baik saluran masuk (disebut katup masuk) maupun saluran buang (disebut katup buang).
Secara umum komponen katup seperti terlihat pada gambar di bawah:
4
Keterangan nama bagian :
Valve spring retainer lock adalah komponen yang berfungsi mengunci/menahan ring penahan
katup agar pegas katup dan katup tidak terlepas.
Valve spring retainer disebut juga ring penahan pegas katup berfungsi untuk menahan pegas
katup.
Valve stem seal disebut juga sil katup yang berfungsi sebagai penahan cairan minyak pelumas
agar tidak masuk kedalam ruang bakar.
Valve spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan kedudukan katup seperti
semula.
Valve spring seat berfungsi sebagai dudukan pegas katup agar posisi pegas tidak berubah pada
saat bekerja.
Poros cam adalah komponen mekanisme katup yang terdiri dari beberapa tonjolan yang
berfungsi sebagai penggerak katup baik secara langsung atau melalui rosker arm.
Keterangan :
1 = Bidang buka
2 = Bidang tutup
h = Tinggi angkat kam
d = Diameter lingkaran dasar
5
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang, poros kam dapat terletak diatas
kepala silinder (type SOHC dan DOHC) dan di bawah (type OHV), sehingga semua mesin baik type
SOHC dan DOHC maupun type OHV menggunakan perantara untuk memutar poros kam antara
lain menggunakan roda gigi, sabuk bergigi atau rantai. Penggerak poros kam yang umum digunakan
pada sepeda motor adalah penggerak jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah:
Pada rantai penggerak kam di pasang tensioner, yang berfungsi agar rantai tidak kendor
(mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah lepas dari roda giginya ketika sedang
bekerja. Karena jika kekencangan rantai berubah akan berpengaruh pada valve timing sehingga
akan mempengaruhi efisiensi volumetric ruang bakar disamping itu juga jika kendor akan
menimbulkan suara berisik (noise). Pada umumnya tensioner yang digunakan terdiri dari tiga type
yaitu:
a. Tipe setelan manual (manual adjustment)
Type penyetelan manual memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala. Cara
penyetelannya dengan cara menekan batang penekan, lihat gambar
MENYETEL KATUP
6
Menyetel katup adalah istilah umum yang digunakan untuk pekerjaan melakukan penyetelan
kerenggangan (celah ) antara katup dengan penekan katup. Celah katup ini akan berubah seiring
dengan waktu pemakaian mesin, karena ketika mesin berkerja bagian-bagian yang bergerak antara
lain katup dan mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan dengan komponen lain.
Perubahan celah katup ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja mesin karena akan mempengaruhi
efisiensi volumetric silinder, sehingga pekerjaan menyetel katup menjadi sangat penting bagi mesin
demi mempertahankan kinerja mesin Penyetelan katup dilakukan secara periodic sesuai dengan
karakteristik mesin, adapun langkah-langkah penyetelan katup adalah sebagai berikut:
Pada beberapa type kendaraan ada yang menggunakan tanda pada sprocket cam shaft untuk
memposisikan piston pada posisi top kompresi, yaitu dengan cara memutar poros engkol searah
putaran mesin sampai tanda di sprocket segaris dengan tanda di rumahnya (pada silinder kepala)
seperti terlihat pada gambar di bawah
7
I. Dasar Perawatan Mekanisme Mesin
Sebuah sepeda motor terkecilpun dibuat lebih dari 1000 komponen. Pada umumnya sepeda motor
dikendarai untuk jangka panjang, karenanya besar kemungkinan, “performance/unjuk kerjanya”
akan menurun dan kerusakan terjadi lambat atau cepat, meskipun hal ini tergantung dari
pemeliharaan si empunya dan kebiasaannya mengendarai sepeda motor. Tetapi pada umumnya
sebuah sepeda motor tidak akan rusak dengan tiba tiba bila digunakan secara normal, kecuali
tentunya bila terjadi kecelakaan. Sebelum kerusakan terjadi, motor tersebut memperlihatkan gejala
gejala operasional yang tidak normal, misal : suara bunyi yang agak keras dari tumbukan antara
klep/katup (valve) dengan tuas katup (rocker arm) pada kepala silinder. Dan untuk memperpanjang
umur kendaraan sepeda motor sesuai ketentuan pabrik, maka perlu perawatan secara
berkala/periodik.
a). Jadual perawatan mekanisme mesin secara berkala pada kondisi pemakaian normal
8
Keterangan:
P = Periksa dan Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti bila perlu.
B = Bersihkan.
L = Lumasi.
G = Ganti
* = Bersihkan lebih sering jika dipakai di daerah berdebu.
** = Untuk pembacaan adometer lebih tinggi, ulangilah sesuai interval pada jadual ini.
Catatan:
Lakukan perawatan lebih sering jika sepeda motor dipakai secara lebih berat atau di daerah yang
banyak berdebu. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan mekanisme mesin
adalah:
Gunakan suku cadang yang asli. Suku cadang yang tidak memenuhi
syarat spesifikasi/imitasi akan mempercepat/merusak sepeda motor.
Gunakan kunci kunci perkakas khusus atau SST (Special Service Tool) yang didesain untuk
kendaraan kendaraan tertentu.
Pasang gasket, cincin O, pin pengaman, plat pengunci baru sewaktu pemasangan kembali.
Sewaktu mengencangkan baut dan mur, mulailah dengan baut berdiameter besar atau baut
yang di tengah lebih dulu menuju pinggir secara bersilang dan kencangkan dengan momen
pengerasan yang telah ditentukan oleh pabrik.
Bersihkan komponen komponen di dalam cairan pembersih sewaktu pembongkaran. Lumasi
permukaan permukaan yang bergeser sebelum pemasangan kembali.
Sewaktu pemasangan sil oli (oil seal ) baru, pastikan bahwa bibir perapat dilumasi dengan
pelumas/vet
Setelah pemasangan kembali, periksa semua bagian terhadap pemasangan dan kerja
operasional yang baik.
Gunakan alat perkakas yang sesuai sewaktu mengerjakan sepeda motor. Bila mur dan baut
ukuran metris, maka gunakan kunci kunci ukuran metris.
9
(2). Pembebanan katup
Katup hisap : diameter daun katup masuk lebih besar daripada katup bu- ang, dengan tujuan
memperbaiki pengisian silinder, bagian dudukan dan ujung batang katup diperkeras untuk
mengurangi / memperkecil keusan.
Katup buang : terbuat dari dua logam : (1) batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur
yang baik, (2) daun katup dari baja yang tahan panas ( temperatur sampai 800 0C ).
Bila pegas katup lemah, maka katup akan bergetar, pada putaran tinggi katup tidak akan menutup
rapat, melainkan akan melompat-lompat, sehingga daya motor berkurang. Bila pegas katup terlalu
kuat, maka keausan pada penggerak katup akan besar dan tuas-tuas katup bisa patah.
(5). Sil katup Kegunaan : Untuk mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran masuk atau buang.
10
(6). Penghantar katup
Kegunaan :
Mengantar batang katup pada kepala silinder
Memindahkan panas dari katup ke kepala silinder
Catatan:
hanya mungkin jika silinder dari besi tuang (a)
Keuntungan :
Bila aus, ring dapat di ganti (b)
Bahan keras, tahan terhadap keausan (b)
11
Gambar 1.8: celah katup terlalu besar
Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan) Bagian penggerak katup bisa patah ( pukulan
dan kejutan )
Keselamatan kerja:
12
Posisikan kunci kontak “Off ”pada saat penyetelan katup
Langkah kerja:
Contoh penyetelan celah katup sepeda motor Honda C 70
Pemeriksaan dan penyetelan celah katup dilaksanakan pada waktu mesin dingin ( dibawah 35 0C ).
Lepas tutup katup isap dan buang, kemudian lepas tutup mesin sebelah kiri ( tutup generator ).
Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam dan tempatkan tanda “ T “dengan tanda “ petunjuk “
yang ada pada bak mesin sebelah kiri ( pastikan juga bahwa torak berada pada langkah kompresi ).
Periksa celah katup dengan memasukkan fuler diantara skrup penyetel dan ujung katup.
Celah katup isap / buang: 0,05 mm.
Setel katup dengan mengendorkan mur pengikat dan memutar skrup penyetel sampai terasa ada
tahanan pada fuler sewaktu digerakkan.
Tahan skrup penyetel dan keraskan mur pengikat.
Periksa kembali celah katup.
Periksa paking- paking tutup katup isap / buang dan tutup generator.
Pasang kembali tutup -tutup tersebut.
b). Penyetelan penegang rantai timing (contoh sepeda motor Honda C 70)
Keselamatan kerja:
Posisikan kunci kontak Offpada saat penyetelan rantai timing
Langkah kerja:
Lepas tutup sproket yang ada disebelah kiri mesin.
Kendorkan mur pengikat, kemudian baut penahan.
Lepas baut penutup pada mur penyetel.
Putar mur penyetel kekiri / kekanan untuk mendapatkan ketegangan rantai timing yang
sesuai. Ketegangan rantai timing yang sesuai / baik bila pergerakan rantai 1 - 2 mm.
Keraskan baut penahan, kemudian mur pengikat.
Pasang baut penutup !.
Start mesin dan periksa kebocoran oli pada tutup - tutup.
Catatan:
Penyetelan penegang rantai timing yang benar adalah apabila pada waktu putaran idle tidak
terdengar suara”gemericik”dan pada waktu putaran tinggi tidak terdengar suara,mendesing
Langkah kerja:
Panaskan motor sampai mesin mencapai suhu kerja ( » 80 0C )
Matikan mesin
Lepaskan kabel-kabel busi ( jangan lupa menempatkan kabel-kabel sesuai dengan nomor
urut silinder motor untuk motor yang lebih dari satu silinder)
Lepaskan kabel tegangan tinggi dan hubungkan dengan massa ( pakai penjepit / klem buaya,
agar hubungan cukup kuat dan tidak terlepas waktu motor distarter )
Lepaskan busi
Siapkan alat pengetes ( contoh : “Moto - meter “)
Masukkan alat pengetes kedalam lubang busi
Pengukuran tekanan kompresi memerlukan dua orang karena alat pengetes tekanan kompresi
tidak mempergunakan ulir, seseorang yang menekan gas sampai penuh secara terus-menerus
dan menghidupkan starter sesuai dengan perintah orang kedua yang menekan pengetes pada
lubang busi silinder yang akan dites.
Catatan: untuk penggunaan starter listrik,usahakan agar baterai dalam kondisi terisi penuh, dan
lamanya menekan tombol starter tidak labih dari 7 detik.
13
Baca dan interpretasikan hasil tekanan kompresi (tekanan kompresi yang normal 13,5 bar
1,5 bar).
Tekan alat pengetes pada ujung katup untuk melepas tekanan.
Kemudian pindahkan diagram dengan cara menekan tombol pada pemegang untuk mengetes
silinder berikutnya kalau motor lebih dari satu silinder.
Catatan:
Pengukuran tekanan kompresi dilakukan pada setiap servis berkala setelah penyetelan katup,
atau bila ada masalah motor tidak hidup.
Kalau ada kebocoran, pastikan hasil dengan mengulangi tes setelah motor dijalankan.
Kebocoran tekanan kompresi disebabkan oleh katup-katup yang tidak rapat atau tebakar,
paking kepala silinder yang rusak, cincin torak yang patah dll. Untuk mendiagnose
kebocoran dengan pasti perlu dilakukan tes kebocoran silinder.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : scientific learning
2. Model Pembelajaran : discovery learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media LCD proyektor
2. Laptop
3. Literasi
G. SUMBER BELAJAR
1. Modul Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2013. Buku Teks Mata Pelajaran
Pekerjaan Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI Jakarta : Kementrian Pendidikan
Dan Kebudayaan
2. Internet / browsing
3. Sumber lain yang relevan
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic mekanisme katup:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto yang reliable
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan mekanisme katup
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya 240 menit
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan mekanisme katup
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menyebutkan pengertian katup
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
15
mengevaluasi proses Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Mekanisme katup
- Mengidentifikasi perbedaan katup masuk dan katup buang
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
16
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic mekanisme katup dan
langakah-langkah kerjanya dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan
mekanisme katup
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan 240 menit
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan peratan yang digunakan untuk
menyetel katup
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan selain
kerja bangku seperti kunci shock, kunci pas, kunci
ring dan alat ukur feeler gauge
- Peserta didik menyebutkan nama-nama alat bengkel
otomoif sesuai SOP
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat melakukan :
- Praktek stel katup
- Melakukan perawatan dan perbaikan katup
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
18
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada praktek penyetelan katup
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto praktek
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soaluntuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan katup
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan mekanisme katup
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan bengkel dalam bentuk gambar maupun alat
langsung jika ada dari sekolah
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
19
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil praktek siswa terhadap sepeda motor yang telah di stel katupnya 60 menit
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah melakukan praktek sesuai SOP
Doa sebelum pulang
I. PENILAIAN
1. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
Media : White board, board marker, LCD/ viewer, laptop.
Alat/Bahan : Tool box, Engine sepeda motor
2. Sumber Belajar
Joobsheet
Buku manual pabrik
Modul
3. Penilaian Pembelajaran
1. Tes Awal
Tes Tulis
No Soal Kunci Jawaban Skor
1. Sebutkan macam- 1 a. SOHC
macam mekanisme b. DOHC 20
katup pada sepeda c. OHC
motor? d. OHV
2. Sebutkan fungsi 2. Beberapa komponen pada sepeda 25
dari mekanisme motor yang bergerak dan saling
katup pada sepeda berhubungan untuk menggerakkan
motor? katup yang dihubungkan dari poros
engkol.
3. 25
Sebutkan cara kerja 3. Pada saat piston bergerak dari TMA
mekanisme katup ke TMB pada langkah hisap, poros
pada sepeda motor? engkol ikut berputar sekaligus
memutar rantai timing yang
terhubung poros nok sehingga poros
nok menekan katup sehingga katup
hisap terbuka. Begitu juga untuk
langkah kompresi, usaha, dan buang.
20
No Soal Kunci Jawaban Skor
mekanisme katup
pada sepeda motor
4 Tak?
a. Membuka dan
menutup
lubang hisap
b. Memercikkan
bunga api
c. Menggerakkan
katup hisap dan
buang
d. Membuang gas
sisa
pembakaran
e. Mencampur
bahan bakar
dan udara
2. Tes Praktek/Demonstrasi
Apabila ada sebuah sepeda motor tidak bisa dihidupkan, setelah dianalisis maka
kerusakan adalah pada mekanisme katup. Maka lakukan perawatan mekanisme
katup pada sepeda motor dengan prosedur yang benar, meliputi :
a. Pembongkaran mekanisme katup pada sepeda motor
b. Pemeriksaan/pengukuran mekanisme katup pada sepeda motor
c. Pemasangan mekanisme katup pada sepeda motor
Teknik Penilaian
Pengetahuan : Tes Tulis Uraian dan Pilihan ganda
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek
Instrumen Penilaian
a. Uraian
Skor 4 : Jika jawaban lengkap dan benar
Skor 3 : Jika jawaban benar tetapi tidak lengkap
Skor 2 : Jika jawaban lengkap tetapi tidak tepat
Skor 1 : Jika jawaban salah
b. Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pembongkaran tinggi
mekanisme ktup Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur 80 - 90
cukup
21
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriks dan pembacaan tinggi
aan mekanisme katup Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
91 - 100
pemasangan mekanisme tinggi
katup Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
80 - 90
sedang tinggi
Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi
22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI INTI
KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan fungsi system pelumasan
2. Menjelaskan komponen-komponen system pelumasan
3. Menjelaskan jenis – jenis system pelumasan
4. Menyebutkan syarat – syarat oli pelumas
5. Melakukan pemeriksaan dan penggantian oli mesin sesuai SOP
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi sistem pelumasan
Mengurangi gesekan
Gesekan adalah Tenaga yang menghambat yang terjadi diantara permukaan dua benda yang
bergerak dan relatif keduanya saling menahan gerakan. Pelumas adalah benda yang sesuai
untuk mengurangi gesekan yang dapat menimbulkan keausan pada permukaan kedua benda
tersebut.
Permukaan logam tidak rata (mulus) jika dilihat dengan pembesaran ratusan kali dan terdapat
banyak asperities penyebab gesekan. Dampak yang timbul akibat gesekan, yaitu:
- Keausan (wear)
- Panas (heat)
- Suara bising (noise)
Tribologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gesekan –keausan –pelumas, dengan tujuan
mengembangkan performa pelumas yang diperlukan untuk meminimalisir dampak keausan akibat
terjadinya gesekan. Panas yang timbul akibat gesekan akan terbawa sebagian oleh sirkulasi pelumas
di dalam mesin, sehingga dampak kerusakan akibat overheating akan terhindari.
Akibat terlapisinya permukaan dan juga berfungsi sebagai bantalan antara logam, maka dampak
suara bising logam-logam bergesekan akan berkurang. Seperti saat kita yang sedang menyerut es
seperti tukan es, terdengar suara gesekan yang cukup mengganggu. Bayangkan jika yang
bergesekan adalah 2 buah besi.
Selain aditif detergen, minyak lumas juga mengandung aditif dispersant yang berfungsi untuk:
24
Mencegah terjadinya low-temperature thickening dengan cara disperse (mencegah terjadinya
pengendapan) komponen insoluble (seperti sludge), dan mencegah penggumpalan dan
penguapan pada permukaan logam yang tidak bergerak.
Bersinergi dengan detergen dalam mengendalikan deposit suhu tinggi.
Aktif dalam mengendalikan pembentukan soot di dalam mesin diesel sehingga
mengendalikan pengaruh negatif pada peningkatan viskositas (pengentalan, jelly).
Apabila tidak ada aditif deterjen dan dispersant di dalam minyak lumas, kontaminan atau kotoran
yang terlarut di minyak lumas jika tidak diproteksi akan mengakibatkan perubahan komposisi atau
ikatan senyawa minyak lumas dan akan menurunkan kualitas atau performa minyak lumas.
Degradasi minyak lumas/penurunan kualitas minyak lumas Pada pemakaiannya kualitas minyak
pelumas dapat berubah turun, adapun faktor penyebabnya, antara lain adalah
1. Kondisi ekstrem
Overheating –panas berlebih (produk oksidasi, penurunan kualitas, dan lainnya)
Overload –beban berlebih (merusak struktur kimia)
2. Kontaminan
Eksternal (debu, uap air, udara fuel, dll)
Internal (metal keausan, dll)
Akibat Degradasi akan menimbulkan:
Minyak lumas menjadi lebih kental atau lebih encer
Minyak lumas menjadi lebih hitam atau lebih pekat
Nilai TBN (Total Base Number –Angka Basa Total) menurun
Kondisi operasi mobil menjadi abnormal
Mendinginkan
Panas pada permukaan logam akibat proses pembakaran dan gesekan akan terbawa sebagian oleh
aliran sirkulasi minyak lumas sehingga mesin tidak overheating. Bagian mesin yang terserap
panasnya antara lain: bearing, piston, valve, dan chamshaft.
25
Gambar .Minyak Pelumas Sebagai Perapat Antara Ring Piston dan Silinder
Komposisi minyak pelumas mesin otomotif Secara umum, minyak pelumas mesin kendaraan
(otomotif), terdiri dari :
Minyak pelumas yang diproses dari minyak mentah (Base oil)
Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas (Additive)
1. Pelumas cair
Pelumas jenis ini disebut juga sebagai minyak lumas yang paling banyak digunakan pada beberapa
sektor, antara lain:
Minyak lumas otomotif: untuk mesin bensin dan diesel, roda gigi, transmisi dan power
steering
Minyak lumas marine: Cylinder oil, Trunk piston oil, System oil
Minyak lumas industri: Turbine oil, Hydraulic oil, Compressor oil, Refrigerator oil,
Industrial gear oil, Machine tools oil
Minyak lumas pabrikasi/Metal Working: Cutting oil, Rust prevention oil, Heat treatment oil,
Electricdischarge process oil
Regular-grade lubricating oils: Electric insulation, Process oil, Machine oil, Flushing oil.
2. Pelumas semi-padat
Pelumas semi-padat, biasa disebut gemuk atau grease merupakan campuran zat pengental dan
pelumas. Zat pengental yang biasa digunakan antara lain sabun logam, lempung, silicon, black
carbon, PTPE (polytetrafluoroethyle). PTPE ini digunakan apabila sistem pelumasan cair tidak
mungkin diterapkan.
3. Pelumas padat
Grafit, molybdenum disulfide digunakan apabila minyak lumas cair tidak dapat memenuhi syarat
seperti temperature sangat tinggi/sangat rendah, kondisi vakum yang tinggi, apabila nuklir,
pembebanan ekstrim, lingkungan yang reaktif).
26
internal pada minyak pelumas sehingga meningkatkan hambatan-hambatan yang pada akhirnya
akan mengurangi tenaga mesin Untuk menyatakan kekentalannya, minyak pelumas biasanya di
berikan angka, contah SAE 20, SAE 30, SAE 40, semakin besar angkanya berarti minyak
pelumas semakin tinggi viscositasnya (makin kental). Di bawah ini adalah table yang sesuai dengan
besarnya indeks angka dan keterangan penggunaannya
namun ada juga yang menggunakan dua batas indeks angka, minyak pelumasejenis ini
disebut dengan multigrade. Minyak pelumas ini muncul untuk mengatasi perubahan viscositasnya
akibat kenaikan temperature pada pemakaiannya, yaitu semakin panas viscositas minyak akan
makin encer, maka untuk mengatasi hal ini minyak pelumas diberi zat tambah untuk
mempertahankan viscositasnya. Contoh SAE 30W-50 artinya huruf singkatan dari Winter (dingin)
jika pada suhu dingin, indeks angka kekentalan minyak pelumas 30 (encer) tetapi jika suhunya
makin panas indeks angka kekentalan minyak pelumas 50.
Dengan kata lain minyak pelumas multigrade mempunyai rentang kerja dengan temperature
yang lebih panjang jika dibangdingkan dengan minyak pelumas single grade.
Disamping itu indeks API juga bisa digunakan sebagai petunjuk penggunaannya
seperti tabel di bawah ini:
27
Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali akan muncul oli baru yang
lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan meningkat.
Penggantian oli
Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal tersebut disebabkan:
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam minyak pelumas
timbul lumpur / endapan.
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas timbul gumpalan karbon
Informasi
28
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian oli motor juga
akan berbeda.
Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi ! Akibatnya, sebagian kecil
oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.
Kehilangan oli : 0,1 –1 liter / 1000 km
Kehilangan oli : 0,2 –2 liter / 1000 km
Cara kerja : Cara kerja seperti autolube tetapi dengan saluran oli tambahan ke
banatalan poros engkol ( bercabang )
Keuntungan
- Pelumasan sesuai untuk setiap tingkat perubahan tingkat kecepatan motor
- Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur langsung
- Perbandingan campuran oli dan mesin dapat diatur dengan menyetel pengatur
posisi gas
Kerugian
- Gangguan lebih banyak jika dibanding dengan pelumasan campuran pada tangki
- Penyetelan yang mengakibatkan kerusakan pada motor
- Jumlah oli dalam tangki oli harus selalu dikontrol sebab jika oli habis motor masih
dapat hidup, tapi motor menjadi rusak karena panas dan gesekan akibat
kekurangan oli
Pada pemakaiannya sistem pelumasan terpisah jenis auto lube banyak digunakan oleh
Yamaha dan Kawasaki, sedangkan jenis CCI banyak digunakan Suzuki.
30
tekanan sehingga oli mencapai bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Dalam gambar
menunjukkan saluran pelumasan dalam sistem pelumasan menggunakan pompa oli. Oli transmisi
sebagaimana ,jenis oli lain, harus memiliki kemampuan menghambat keausan dan menyerapan
panas untuk meningkatkan fungsi kopling. Di daerah beriklim dingin saat mesin dihidupkan
pengemudi menggunakan gigi rendah saat kendaraan mulai bergerak maju, kadang-kadang mesin
mati, hal tersebut terjadi akibat oli yang melumasi transmisi bukan tipe yang sesuai.
Cara kerja :
Oli yang berada di bak / karter dihisap oli pompa melalui saringan oli, yang selanjutnya oli
akan ditekan dan disalurkan ke bagian –bagian mesin yang membutuhkan pelumasan, antara lain:
- Poros engkol dan kelengkapannya
- Mekanisme katup dan kelengkapannya
- Gigi –gigi persneling
- Kopling dan laian –lain
Metode ini minyak pelumas disimpan di dasar crankcase, kemudian diciduk dcngan adukan
oli yang Aitcmpatkan pada ujung batang bcsar batang piston. Oli akan jatuh pada bagian-bagian
yang mcmbutuhkan pelumasan. Sisitem ini adalah yang paling sederhana, tapi karena oli disiramkan
tanpa menggunakan tekanan untuk menckan oil sampai bagian-bagian terkecil maka sistem ini
jarang dipergunakan pada sepeda motor.
- Jenis trachoid
Pada pompa rotari ( trochoid ) rotor luar dan dalam yang berada dalam bodi pompa memiliki jumlah
gigi yang berbeda saling berkaitan secara eksentris. Sebuah gigi digerakkan oleh gigi penggerak
yang ditempatkan di belakang kopling, memutar rotor dalam yang dihubungkan dengan as
penggerak dan memutar rotor luar.
- Pembagian oli ke masing-masing pemakai Saluran pelumasan Sistem pelumasan seperti
terlihat dalam gambar adalah tipe wet sump dengan penyaringan full flow.Oli dalam bak mengalir
mclalui saringan untuk menyaring kotoran sebelum dipompakan ke atas oleh pompa oli. Oil yang
sudah dipompakan dari pompa oli. dengan tckanan oli diatur oleh klep kemudian oli dialirkan ke
saringan oli dimana kotoran-kotoran yang lebih lembut disaring. Oli yang sudah disaring dialirkan
ke penampungan oli yang tersedia dalam crankcase dan kemudian dialirkan untuk melumasi
transmisi. kepala silinder dan crankshaft.
- Pelumasan transmisi dan bagian-bagian terkait
Pelumasan transmisi dan bagian-babian terkait dilakukan dengan mengambil oli yang mengalir
melalui saluran oli yang ada dalam crankshaft dan meneruskan saluran yang menuju drivershaft dan
countershaft. Oli kemudian mengalir melalui lubang kecil yang berada di as pada posisi bearing dan
gear, dan disalurkan untuk melumasi gigi transmisi dan bagian- bagian lain. Oli pada countershaft,
sebagaimana terlihat dalam gambar dikirim ke kopling dimana akan melumasi bagian-bagian
kopling.
- Pelumasan crankshaft dan bagian-bagian terkait
Oil yang mengalir melalui saluran yang ada pada crankshaft dialirkan ke bearing crankshaft melalui
lubang kecil pada pin crankshaft untuk melumasi bagian ujung terbesar batang piston. oli yang
digunakan melumasi bearing sebelah kin juga melumasi kopling starter.
- Pelumasan silinder dan bagian-bagian terkait
Oli yang mengalir melalui saluran oli pada silinder dan oli yang mengalir melalui pipa oli dialirkan
ke kepala silinder memasuki as pelatuk dan melumasi bagian- bagian seperti jurnal camshaft,
permukaan cam shaft, pelatuk, permukaan cam dan tangkai klep. Oli kemudian mcngalir melalui
ruangan rantai cam dan kembali ke bak oli. Penahan oli coil seal dipasang pada pcngarah katup,
untuk mencegah kebocoran dari katup ke ruang pembakaran.
32
pemeriksa (Oli akan mengalir keluar dari lubang bila kendaraan diperiksa dengan posisi
miring).
- Mengganti oli transmisi
Oli secara berkala harus diganti. Periode penggantian bervariasi tergantung kepada
kendaraannya, jadi pastikan bahwa periode penggantian dilakukan pada waktu yang tepat.
Pemeriksaan sistem Pelumasan pada Mesin 4 Langkah.
Memeriksa jumlah oli mesin
- Posisikan kendaraan pada permukaan datar
- Hidupkan mesin dengan putaran stasioner sampai mencapai temperature kerja mesin
- Tunggu kira-kira 3 menit dan periksa pennukaan oli dalam posisi kendaraan tegak lurus
dengan tanah.
Standard Oli
Bermacam-macam standard oli mesin seperti SAE (viscosity grades = tingkat viskositas) dan API
(quality standards = standard kualitas) dipakai.
SAE (Society of Automotive Engineering) viscosity grades digolongkan ke dalam oli single grade
(kelas tunggal) atau multi-grade (kelas majemuk).
33
API service classifications adalah standard kualitas oli yang ditentukan oleh API (American
Petroleum Institute). Kodekode untuk oli mesin bensin diawali dengan “S”seperti pada SL dan SM,
dan huruf kedua setelah huruf “S”menunjukan kualitas oli, semakin tinggi maka semakin baik
kualitas oli.
3. JASO Standard
JASO standards adalah standard untuk oli mesin empatlangkah sepedamotor yang ditentukan oleh
JASO (Japan Automobile Standards Organization). Standards digolongkan ke dalam dua jenis, MA
dan MB, menurut perbedaan dalam sifat-sifat gesekan dari oli mesin.
1. Berikut ini masalah-masalah yang akan muncul apabila Oli mesin tidak secara rutin diperiksa,
atau diganti:
a. Terlalu banyak oli mesin
Jika tinggi permukaan oli terlalu tinggi, akan menyebabkan sebagian besar oli yang terbuang
akan menempel dan menyumbat pada air filter element, hal ini akan menyebabkan masalah pada
mesin.
b. Jumlah oli mesin kurang
Jika tinggi permukaan oli terlalu rendah memungkinkan strainer akan menghisap udara, sehingga
mengakibatkan pelumasan tidak sempurna.
c. Penggunaan aditif yang tidak sesuai
34
Penggunaan additive yang tidak sesuai dapat mengakibatkan slip pada kopling mesin sepedamotor.
Misal: additive mobil digunakan untuk sepeda motor.
35
b. Pemilihan oli mesin yang sesuai untuk penggunaan
Jika oli yang ekuivalen dengan oli yang direkomendasi dipakai, oli harus memenuhi semua
API service classifications, JASO standards, dan SAE viscosity grades yang ditentukan di
dalam buku pedoman reparasi atau buku pedoman pemilik. Jika oli pengganti memenuhi
API service classification tetapi tidak memenuhi jenis MA atau MB yang ditentukan oleh
JASO standards, oli pengganti itu tidak sesuai untuk kendaraan.
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi
G. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- System pelumasan
- Fungsi system pelumas
36
- Jenis-jenis oli pelumas
- Syarat – syarat oli pelumas
- Pembacaan kode oli pelumas
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pelumasan
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang ditampilkan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan materi system pelumasan
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi jenis-jenis oli
yang pernah di lihat
- Peserta didik menyebutkan standar-standar oli yang
ada
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
37
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
Memeriksa pekerjaan siswa
Memberi penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- System pelumasan
- Fungsi system pelumas
- Jenis-jenis oli pelumas
- Syarat – syarat oli pelumas
- Pembacaan kode oli pelumas
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
38
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
diingatkan kembali
Menjelaskan materi berhubungan dengan hal-hal yang berkembang pada masa
sekarang
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian
pada topic system pelumasan dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan deskripsi dari produk
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan materi
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya 240 menit
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
disampaikan dalam bentuk penjelasan dan praktek
Menyimak peserta didik dapat member tanggapan
apabila sewaktu-waktu di Tanya oleh guru
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi jenis-jenis oli
- Peserta didik menyebutkan beberapa standar oli
pelumas yang di gunakan di Indonesia
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa makalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Memberi penghargaan kepada kelompok/siswa yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- System pelumasan
- Fungsi system pelumas
- Jenis-jenis oli pelumas
- Syarat – syarat oli pelumas
- Pembacaan kode oli pelumas
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
40
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
diingatkan kembali
Menjelaskan materi berhubungan dengan hal-hal yang berkembang pada masa
sekarang
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian
pada topic system pelumasan dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan deskripsi dari produk
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan materi
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya 240 menit
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
disampaikan dalam bentuk penjelasan dan praktek
Menyimak peserta didik dapat member tanggapan
apabila sewaktu-waktu di Tanya oleh guru
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi jenis-jenis oli
- Peserta didik menyebutkan beberapa standar oli
pelumas yang di gunakan di Indonesia
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
41
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa makalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Memberi penghargaan kepada kelompok/siswa yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
I. PENILAIAN
1. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
Media : White board, board marker, LCD/ viewer, laptop.
Alat/Bahan : Tool box, Engine sepeda motor
2. Sumber Belajar
Joobsheet
Buku manual pabrik
Modul
3. Penilaian Pembelajaran
Tes Tulis pilihan ganda
No Soal Kunci Jawaban Skor
1. Sistem pelumasan bertujuan untuk : 1 A :Mengurangi
a. Mengurangi keausan benda yang bergesekan atau keausan benda 1
bersinggungan yang bergesekan
b. Mencegah keausan benda yang bergesekan atau atau
bersinggungan bersinggungan
c. Melapisi keausan benda yang bergesekan atau
bersinggungan
d. Memperbaiki keausan benda yang bergesekan atau
bersinggungan
2. 2 Perapat piston 1
Salah satu fungsi pelumasan pada motor adalah
sebagai ........ dan dinding
a. Perapat piston dan pin piston silinder
b. Perapat katup dengan bushingnya
c. Perapat piston dan dinding silinder
d. Perapat ring piston dan dinding silinder
3. 1
3 B. 2 –4 persen
Pada sistem pelumasan campur perbandingan jumlah oli 2
tak sebesar
a. 1 –2 persen
b. 2 –4 persen
c. 4 –6 persen
4. d. 6 –8 persen 1
4 A. Kwalitas
American Petroleum Institute / API adalah klasisfikasi minyak
tentang........ pelumas
a. Kwalitas minyak pelumas
b. Kekentalanminyak pelumas
c. Jumlahminyak pelumas
5. d. Kekotoranminyak pelumas 1
5 B.
Society of Automotive Engineers / SAE adalah klasifikasi Kekentalanminya
42
No Soal Kunci Jawaban Skor
tentang........ k pelumas
a. Kwalitas minyak pelumas
b. Kekentalanminyak pelumas
c. Jumlahminyak pelumas
6. d. Kekotoranminyak pelumas 1
6 D. Kondisi
Oli multigrade mempunyai sifat ............ dingin kental
a. Kondisi dingin kental kondisi panas encer kondisi panas
b. Kondisi panas atau dingin tetap kental agak encer
7. c. Kondisi panas atau dingin tetap encer 1
d. Kondisi dingin kental kondisi panas agak encer
7 A. JASO MA
Klasifikasi minyak pelumas motor sepeda motor 2 langkah
adalah.......
a. JASO MA
b. JASO MB
8. c. JASO MA & MB 1
d. SAE 20 8 C. Inner rotor
dengan outer rotor
Pengkuran apa yang tampak seperti
gambar ...........
a. Inner rotor dengan bodi
b. Outer rotor dengan bodi
9. 1
c. Inner rotor dengan outer rotor
d. Inner rotor dengan tutup pompa 9 B. Outer rotor
dengan bodi
Pengukuran apa yang tampal seperti
gambar dibawah...........
a. Inner rotor dengan bodi
10. b. Outer rotor dengan bodi 1
c. Inner rotor dengan outer rotor
10 A. Katup
d. Inner rotor dengan tutup pompa
masukdari
Perhatikan gambar dibawah. Kasus penumpukan karbon
pada sepeda motor 4 langkah yang telah lama beroperasi
banyak terjadi pada .......
a. Katup masuk
b. Katup buang
c. Katup masuk dan buang
d. Batang katup masuk
Essay
1. Sebutkan fungsi pelumasan yang anda ketahui?
2. Sebutkan sistem pelumasan yang anda ketahui ?
3. Sebutkan jenis filter yang anda pahami ?
4. Jelaskan fungsi bahan tabah detergen dalam minyak pelumas?
5. Jelaskan klasifikasiminyak pelumas untuk motor 4 langkah dan 2 langkah ?
Kunci jawaban
1. Sebutkan fungsi pelumasan yang anda ketahui Jawab :
a. Anti gesekan/ anti friction effect
b. Pendinginan/ cooling effect
c. Perapat / Sealing effect
43
d. Anti karat/Rust inhibiting effect
e. Pembersih/cleaning effect
Tes Praktek/Demonstrasi
Melakukan perawatan dan penggantian oli meliputi :
a. Pemeriksaan pelumas oli pada sepeda motor
b. Pemeriksaan kebocoran oli
c. Mengganti oli lama dengan oli baru
Teknik Penilaian
Pengetahuan : Tes Tulis Uraian dan Pilihan ganda
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek
Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
44
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pembongkaran tutup tinggi
oli Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
an batas dan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
kebocoran oli dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
penggantian oli lama ke Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
oli baru 80 - 90
sedang tinggi
Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI INTI
KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
4.3 Merawat secara berkala pada system 4.3.1 memperagakan penggunaan alat bengkel sesuai
pendinginan SOP
4.3.2 mampu menjelaskan cara kerja system pendingin
46
4.3.3 mampu melakukan pemeriksaan dan penggantian
radiator
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan dapat menjelaskan fungsi sistem pendingin
2. Menjelaskan komponen sistem pendingin
3. Menjelaskan cara kerja komponen sistem pendingin
4. Memeriksa kinerja tutup radiator
5. Melakukan perawatan sistem pendinginan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder menghasilkan panas yang
tinggi. Pada motor bakar hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23 % sampai
dengan 28 %. Sebagian panas keluar bersama gas bekas dan sebagian lain hilang melalui
pendinginan. Meskipun pendinginan merupakan suatu kerugian jika ditinjau dari segi pemanfaatan
energi, tetapi mesin harus didinginkan untuk menjamin kerja secara optimal. Selain itu pendinginan
juga mutlak diperlukan guna menjaga kestabilan temperatur kerja motor. Jika dilihat dari diagram
panas, sistem pendingin merupakan suatu bentuk kerugian energi, lebih dari 32% energi panas
hilang akibat pendinginan. Di mana panas akan diserap oleh fluida pendingin. Panas yang terjadi
tidak menyebabkan perubahan bentuk komponen akibat memuai. Pedinginan dilakukan untuk
mencegah terjadinya kelebihan panas (overheating), pemuaian dan kerusakan minyak pelumas. Jadi
disini perlunya pendinginan pada motor adalah untuk mengurangi panas yang diserap oleh bagian-
bagian motor sehingga tidak terjadi kerusakan pada komponen-komponen motor. Dan fungsinya
sistem pendinginan juga untuk memperoleh temperatur kerja motor yang tetap (±90 0C). Secara
garis besarnya jenis pendinginan pada motor dibedakan dua yaitu:
Jenis pendinginan dalam
Jenis pendinginan luar
Pendinginan dalam adalah pendinginan yang terjadi di dalam ruang bakar dan dilakukan
oleh penguapan bahan bakar baru yang masuk ke dalam silinder karena proses penghisapan oleh
piston. Jenis pendinginan ini belum efektif untuk proses pendinginan motor, makanya perlu ada
sistem pendinginan lain yang lebih baik dan merata.
Pendinginan luar adalah proses pendinginan yang terjadi dari luar silinder untuk mengurangi
temperatur motor akibat pembakaran dan mecapai serta mempertahankan temperatur kerja motor.
Adapun media pendinginan luar ini menggunakan hantaran udara dan air sebagai penyerap dan
pemindah panas motor menuju udara luar.
47
Sistem Pendinginan Udara
Dalam sistem pendinginan udara, sekeliling silinder dan kepala silinder diberi sirip-sirip
pendingin guna memperbesar luas permukaan yang bersinggungan dengan udara pendingin yang
dialirkan ke sekelilingnya. Panas yang timbul dari hasil pembakaran akan diambil oleh udara
pendingin yang mengalir melalui sirip-sirip tersebut.
Sirip-sirip pada kepala silinder bisa disebut sebagai penghantar panas dari dalam mesin.
Agar pemindahan panas dari sirip ke udara pendingin berlangsung dengan baik maka sirip-sirip
harus dalam keadaan bersih dan tidak dilapisi kotoran yang akan mengurangi efek pendinginan.
Untuk itu sebaiknya bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada sirip pendingin tersebut secara
berkala. Gunakan skrap untuk melepas kotoran kotoran yang menempel tersebut. Jika terdapat karet
pada celah-celah sirip pendingin periksa kondisinya apakah karet tersebut masih baik digunakan,jika
sudah rusak ganti dengan yang baru. Karet tersebut berfungsi untuk meredam getaran mesin akibat
sirip-sirip pendingin tersebut.
Sistem pendinginan udara ada dua macam yaitu:
a. Sistem pendinginan udara alamiah
Sistem pendinginan udara alamiah adalah Merupakan sistem pendinginan dengan
menggunakan aliranudara yang berembus melewati mesin sewaktu sepeda motorberjalan
dengan laju.
Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding sistem pendingin udara sehingga
biaya produksinya lebih mahal. Secara rinci keunggulan system pendingin air antara lain:
1) Temperatur seluruh mesin lebih seragam sehingga kemungkinan distorsi kecil;
2) Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan kecil;
3) Mantel air dan air dapat meredam getaran;
4) Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat;
5) Jarak antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas.
Slang-slang air
Untuk memindahkan air panas dari kantong air ke radiator dan sebaliknya.
Radiator
Untuk mendinginkan air pendingin dengan memindahkan panas ke udara luar (radiasi).
Reservoir
Sebagai tempat persediaan air dan untuk meyeimbangkan perbedaan volume air pendingin
akibat panas.
Tutup radiator
Untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur
tekanan air).
Ventilator (kipas)
Untuk mengalirkan udara melalui radiator supaya pendinginan tidak tergantung pada
kecepatan kendaraan.
Pompa air
Untuk mempercepat peredaran air pada sistem pendinginan.
Termostat
Untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin, saat motor masih dingin (baru hidup)
dan mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin. Bila mesin terlalu panas atau terlalu dingin,
maka mesin sepedamotor akan mengalami bermacam-macam gangguan.
Gangguan yang diakibatkan karena terjadinya kelebihan panas (overheating) pada mesin
adalah sebagai berikut:
49
1. Bagian atas piston dapat berubah bentuk apabila suhunya terlalu tinggi dan kehilangan
kekuatannya. Sebagai contoh pada aluminium. Kekuatannya akan hilang kira-kira
sepertiganya pada suhu 300C bila dibandingkan pada suhu normal.
2. Gerakan komponen-komponen engine akan terhalang karena ruang bebas (clearence)
semakin kecil disebabkan pemuaian dari komponen mesin yang menerima panas berlebihan.
3. .Akan timbul teganganthermalyang dihasilkan oleh panas karena perubahan suhu dari
suatu tempat ketempat lain. Sehingga silinder menjadi tidak bulat akibat deformasi thermal.
Hal ini menyebabkan ring piston patah dan piston macet.
4. Berpengaruh terhadap thermal resistence bahan pelumas. Jika suhu naik sampai 250C
pada alur ring piston, pelumas berusaha menjadi karbon dan ring piston akan macet (Ring
stick) sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada suhu 300 C pelumas cepat
berubah menjadi hitam dan sifat pelumasnya turun, piston akan macet sekalipun masih
mempuyaiclereance.
5. Terjadinya pembakaran yang tidak normal. Motor bensin cendrung untuk knock. Jika
knock terjadi suhu naik pada piston dan terjadi pembakaran dini (Pre Ignitionmudah terjadi).
Sebaliknya bila mesin terlalu dingin, gangguan yang terjadi yaitu:
Pada motor bensin bahan bakar agak sukar menguap dan campuran udara bahan
bakar-udara menjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak
sempurna.
Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan mesin mendapat tambahan
tekanan.
Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan berkondensi pada suhu kira-kira
50 0C pada tekanan atmosfir. Titik air akan menempel pada dinding silinder, hal ini
akan mempercepat keausan silinder dan ring torak. Ini disebut sebagai keausan
karena korosi pada suhu rendah. Untuk mengatasi gangguan-gangguan yang
disebutkan tadi, digunakanlah thermostat yang dirancang untuk mempertahankan
temperatur cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.
Gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada thermostat yang berakibat pada
motor diantaranya:
Hidupkan mesin:
1. Buka tutup radiator sebelum mesin mencapai suhu kerja.
Perhatikan: Hati-hati membuka tutup radiator sebab kemungkinan udara pada radiator sudah
bertekanan sehingga air dapat tersemprot keluar bersamaan dengan dibukanya tutup radiator.
2. Perhatikan bahwa pada saat mesin dingin belum terjadi aliran air radiator.
50
3. Amati terus aliran air. Jika mesin sudah panas seharusnya terjadi gerakan air mengalir.
Jika tidak berarti thermostaatnya tidak bekerja. Perbaiki atau ganti thermostaatnya.
Pompa Air
Pompa air pada sistem pendinginan air berfungsi untuk
Melancarkan peredaran air pendingin dari radiator ke mantel-mantel pendingin pada blok
mesin agar sistem pendinginan efektif dan efisien. Bekerjanya pompa air adalah oleh putaran
mesin. Prinsip kerja pompa air adalah sewaktu impeler berputar air pada pusat terhisap dan
terlempar ke arah luar oleh gaya sentrifugal pada keliling impeler, air disalurkan ke saluran-
saluran buang / keluar menuju mantel-mantel air dalam blok silinder dengan tekanan kurang
lebih 5 Kpa dengan hasil pemompaan 100- 300 l/menit.
Bekerja dan tidaknya pompa air dapat dilihat dari aliran air pada radiator.
Caranya:
- Bukatutupradiator
- Hidupkanmesin
- Perhatikan apakah ada gerakan aliran air dalam radiator. Jika ada gerakan aliran air dalarn
radiator berarti pompa air bekerja. Jika putaran mesin dipercepat seharusnya aliran air
tersebut semakin deras.
Radiator
Komponen sistem pendingin air siatem tekan yang lain adalah radiator, radiator adalah
komponen yang berfungsi untuk memindahkan panas air pendingin dari sistem menuju udara
luar.
Radiator terbuat dari bahan alumunium dan plastic, yang mana memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri.
Radiator alumunium memiliki kelebihan kalau terjadi kebocoran bisa disolder, tapi
kerugiannya adalah bobotnya berat, sedang radiator dengan bahan plastic lebih ringan, tetapi
bila ada kerusakan harus memerlukan alat dan keahlihan khusus untuk memperbaiki.
Susunan kisi-kisi radiator ada yang biasa sebaris ada yang bergeser. Untuk yang biasa
mudah bila ingin membersihkan, sedang yang tergeser susah untuk membersihkannya.
Ditinjau dari arah aliran radiator, terdiri dari arah aliran horizontal dan arah aliran vertical,
arah aliran horizontal menjamin air pendingin lebih lama berada dalam radiator, sehingga
pemindahan panas air pendingin lebih baik disbanding yang horizontal.
Tutup radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menutup radiator dan menaikkan dan mengatur tekanan air
pendingin dalam sistem. Pada tutup radiator terdiri dari dua katup, yaitu katup pelepas dan
katup tekan, Katup tekan pada radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air dalam sistem
pendingin agar titik didihnya naik. Temperatur air pendingin sangat tergantung pada tekanan
air, semakin tinggi tekanan air, semakin tinggi pula titik didihnya. Hal ini dipakai pada
sistem pendingin agar air pendingin tidak meletus pada tekanan udara normal, demi
keselamatan. Sedangkan katup pelepas berfungsi untuk mengurangi titik didih air dalam
system pendingin motor, dengan cara membuka dan mengalirkan uap air yang panas
dari radiator menuju reservoir. Katup isap radiator berfungsi untuk memesukkan udara dan
air pendingin dari reservoir menuju radiator, agar jumlah air dan tekanan udaranya tetap
stabil, sehingga radiator tidak kekurangan air pendingin. Adapun reservoir berfungsi untuk
menampung air pendingin.
Ventilator (Kipas)
Kipas radiator sangat penting artinya bagi sistem pendinginan air sebab pada kondisi di
mana mesin bekerja pada beban berat pendinginan cair oleh udara tidak mencukupi. Kipas
radiator membantu mengalirkan udara ke dalam sirip-sirip radiator. Putaran kipas radiator
dipengaruhi oleh tegangan tali kipasnya. Tali kipas yang kendor mudah selip sehingga
putaran kipas kurang. Tali kipas yang terlalu tegang menyebabkan bantalan cepat rusak dan
tali mudah putus. Baik sistem pendinginan udara maupun sistem pendinginan cairan
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kendaraan yang berjalan dengan cepat tidak
perlu ventilator karena ventilasi udara baik sekali. Jika kendaraan menjadi pelan (lalu lintas
macet, mendaki) ventilasi udara kurang, temperatur motor menjadi panas / naik. Untuk
51
mencegah kelebihan panas pada saat kendaraan berjalan pelan radiator harus dilengkapi
dengan ventilator.
Pasang pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor yang kedalamannya sesuai
dengan tutup radiator.
52
Beri tekanan pada tutup sampai katup pelepas mulai membuka. Bandingkan tekanan dengan
yang tertulis pada tutup. Tunggu beberapa detik, tekanan tidak boleh turun cepat.
(Sumber : Modul Pedoman Reparasi Honda City Sport One, PT. ASTRA HONDA MOTOR)
Keterangan Servis
Umum
Membuka radiator cap (tutup radiator) saat mesin dalam keadaan panas dapat
mengakibatkan bahwa coolant (cairan pendingin) menyemprot keluar, sehingga menimbulkan luka
bakar karena air mendidih. Selalu biarkan mesin dan radiator menjadi dingin dulu sebelum
membuka radiator cap.
Catatan :
1. Saat menambahkan atau mengganti coolant, hanya pakai Honda PRE- MIX COOLANT asli yang
mengandung zat pencegah karat, yang khususnya dianjurkan untuk mesin aluminium. Honda PRE-
MIX COOLANT asli adalah baik sekali untuk mencegah karat dan panas berlebihan. Pengaruh ini
dapat bertahan selama 2 tahun.
2. Coolant harus diperiksa dan diganti sebagaimana mestinya dengan mengikuti jadwal perawatan.
4. JANGAN memakai non-ethylene glycol coolant, air PAM, atau air mineral ketika menambahkan
atau mengganti coolant. Menggunaan coolant yang tidak sesuai dapat menimbulkan kerusakan,
seperti karat pada mesin, rintangan pada jalan lintasan pendinginan atau radiator dan keausan dini
dari seal pompa air.
5. Tambahkan sistem pendinginan pada reserve tank. Jangan melepaskan radiator cap kecuali untuk
mengisi kembali atau mengosongkan sistem.
6. Semua pekerjaan sistem pendinginan dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka.
8. Setelah menservis sistem, periksalah terhadap kebocoran dengan sebuah cooling system tester.
Pengetesan Sistem
Pemeriksaan Radiator Cap/ Tekanan Sistem
Lepaskan center body cover/radiator shroud.
Lepaskan radiator cap.
53
Penggantian/Air Bleeding (Pembuangan Udara Palsu)
Lepaskan sebagai berikut :
a. Center body cover/radiator shroud
b. Body cover
c. Radiator cap
Lepaskan drain bolt dan sealing washer dari water pump cover (tutup pompa air) dan keluarkan
coolant (cairan pendingin). Pasang kembali drain bolt dengan sebuah sealing washer baru dan
kencangkan drain bolt. Lepaskan reserve tank cap (tutup tangki cadangan).
Lepaskan siphon hose dari radiator. Keluarkan coolant dari reserve tank. Lepaskan kedua bolf,
kosongkan coolant dan bilas bagian dalam dari reserve tank dengan air. Pasang siphon hose pada
clamps dan sambungkan ke radiator.
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi
G. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Pengertian system pendinginan
- Fungsi system pendinginan
- Jenis-jenis system pendinginan
54
- Cara kerja system pendinginan
- Perbaikan system pendinginan
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi system pendinginan:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pendinginan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan system pendinginan
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
55
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
adalah lanjutan materi sebelumnya.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
56
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic materi dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pendinginan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan system pendinginan
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberika kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Peserta didik menyebutkan nama-nama peralatan
bengkel
- Peserta didik memperagakan perawatan system
pendinginan
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
57
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan kepala radiator
- Praktek pengecekan oli dan penggantian oli
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
58
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soaluntuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungansistem pendinginan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pendinginan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
I. PENILAIAN
Penilaian pengetahuan
a. Tes tertulis
- Pilihan berganda
- Essay
b. Tes lisan
Penilaian keterampilan
1. Proyek, pengamatan dan wawancara
- Mempelajari buku teks, literasi
- Menyelesaikan tugas
2. Laporan portofolio atau unjuk kerja dalam bentuk kelompok maupun individu
Essay
1. Sebutkan fungsi sistem pendingin secara umum pada sepeda motor!
2. Sebutkan dua jenis sistem pendinginan udara!
3. Sebutkan dua jenis sistem pendinginan air!
4. Sebutkan fungsi pompa air pada sistem pendingin air!
5. Sebutkan fungsi karet peredam pada sirip pendingin udara!
6. Sebutkan fungsi sirip pendingin udara!
7. Sebutkan fungsi thermostat pada sistem pendingin air!
8. Sebutkan fungsi Katup pelepas pada tutup radiator!
9. Sebutkan fungsi katup isap pada tutup radiator!
10. Sebutkan fungsi tutup radiator sebagai peningkat titik didih!Soal latihan pertemuan 2
Kunci Jawaban
1. Fungsi sistem pendingin pada motor adalah untuk mengurangi panas motor dan mencapai
serta mengatur temperature kerja motor
2. Dua jenis sistem pendingin udara adalah, sistem pendingin udara alamiah dan sistem
pendingin udara paksa
3. Dua jenis sistem pendingin air adalah, sistem pendingin air alamiah dan sistem pendingin air
sirkulasi pompa
4. Fungsi pompa adalah untuk menghisap dan menekan air pendingin pada sistem agar
peredarannya lebih cepat
60
5. Karet pada sirip pendingin adalah untuk meredam getaran pada sirip-sirip agar getarannya
tidak besar
6. Sirip pendingin udara adalah untuk melebarkan permukaan panas dari motor
7. Termostat berfungsi untuk mempercepat temperature kerja motor dan mengatur peredaran air
pendingin
8. Katup pelepas tutup radiator berfungsi untuk menyalurkan uap panas air pendingin dari
radiator ke reservoir
9. Fungsi katup isap tutup radiator untuk memasukkan uap air dari reservoir menuju radiator
agar sistem pendingin tidak kekurangan air
10. Fungsi tutup radiator disamping menutup juga untuk menaikkan tekanan air pada sistem
pendingin motor agar titik didihnya meningkat
Tes Praktek/Demonstrasi
Melakukan perawatan dan pengecekan system pendinginan meliputi :
a. Pemeriksaan system pendinginan
b. Pemeriksaan komponen system pendinginan
c. Penambahan system pendinginan
Teknik Penilaian
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek
Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pemeriksaan system tinggi
pendinginan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
an komponen system Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
pendinginan dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
penambahan cairan Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
pendinginan 80 - 90
sedang tinggi
Kemampuan pemasangan sesuai prosedur 70 - 79
61
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
62
Satuan Pendidikan : SMK........
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas / Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pokok : Memahami prinsip kerja sistem pemasukan dan pembuangan
Alokasi Waktu : 32 jp x 45menit ( 4 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
4.4 Merawat secara berkala pada 4.4.1 memperagakan penggunaan alat bengkel sesuai SOP
system pemasukan dan 4.4.2 mampu menjelaskan cara kerja system pemasukan
pembuangan 4.4.3 mampu melakukan pemeriksaan sistem pemasukan
4.4.4 mampu menjelaskan cara kerja system pembuangan
4.4.5 mampu melakukan pemeriksaan system pembuangan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
63
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan dapat menjelaskan fungsi sistem pemasukan dan pembuangan sepeda motor
2. Menjelaskan komponen sistem pemasukan dan pembuangan
3. Menjelaskan cara kerja komponen sistem pemasukan dan pembuangan
4. Memeriksa kinerja system pemasukan
5. Memeriksa kinerja system pembuangan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Proses pembakaran motor bensin adalah proses pembakaran dalam. Pembakaran tersebut
dihasilkan dari campuran udara dan bahan bakar di dalam karburator yang diteruskan melalui intake
manifold ke dalam silinder kemudian terbakar dengan adanya percikan bunga api dari busi, yang
menghasilkan tekanan gas pembakaran besar di dalam silinder. Tekanan gas pembakaran ini
kemudian menggerakkan torak turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak lurus (turun
naik) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak putar inilah
yang menghasilkan tenaga pada sepeda motor, pembakaran ini terjadi selama motor hidup dan
terjadilah siklus secara terus menerus. Pencampuran udara-bahan bakar di karburator yang
kemudian menjadi kabut/gas akan mengalir dengan kecepatan tingggi melalui intake manifold yang
dilanjutkan ke ruang bakar, konstruksi manifold mempunyai penampang yang dipersempit, dengan
tujuan agar pada saat langkah pengisian, udara mengalir melalui penampang tersebut sehingga akan
mengalami kenaikan kecepatan dan penurunan tekanan vacuum. Maka tekanan dalam intake
manifold lebih rendah dari pada tekanan udara luar, Selisih tekanan ini digunakan untuk
menyemprot bahan bakar-udara kedalam silinder, apabila intake manifold dimodifikasi dan putaran
mesin divariasi maka dapat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar.
Modifikasi adalah perubahan atau penggantian komponen atau bagian tertentu dari
kendaraan bermotor yang mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah agar daya yang dihasilkan
lebih besar, konsumsi bahan bakar lebih hemat dan lain sebagainya.
Modifikasi yang dilakukan harus dengan perhitungan yang teliti atau berdasarkan
pengalaman, karena Modifikasi yang tidak benar pada komponen justru akan berakibat fatal, salah
satunya adalah menyebabkan pemborosan bahan bakar. Modifikasi dapat menghemat bensin, tetapi
juga dapat menyebabkan pemakaian bensin boros. Hal ini tergantung dari ketelitian dan
pengalaman, agar modifikasi tidak memboroskan bensin, maka harus dilakukan dengan teliti dan
berdasarkan pengalaman (Boentarto, 2002 : 13).
Modifikasi intake manifold yang dimaksud pada penelitian ini adalah penggantian intake
manifold standar dengan intake manifold modifikasi Honda (Powerman) pada sepeda motor empat
langkah Honda Supra X tahun 2001 dengan tujuan untuk menghemat bahan bakar.
65
10) Sekrup udara/baut udara berfungsi mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan
bensin.
11) Katup cuk berfungsi untuk menutup udara luar yang masuk ke karburator sehinga gas
menjadi kaya, digunakan pada waktu start.
d. Intake Manifold
Bahan bakar yang berasal dari tangki mengalir ke karburator, bahan bakar dalam karburator
terhisap oleh aliran udara sehingga tersemprot keluar ruangan venturi. Di venturi bahan bakar
bercampur dengan udara sehingga menjadi kabut/gas. Gas tersebut mengalir dengan kecepatan
tinggi menuju ke silinder mesin melalui intake manifold.
Intake manifold adalah saluran penghubung antara karburator dengan ruang pembakaran
(silinder). Saluran pemasukan ini sebaiknya lurus dan pendek dikarenakan jika semakin panjang
akan semakin besar hambatan yang terjadi. Konstruksi manifold mempunyai penampang yang
dipersempit, dengan tujuan agar pada saat langkah pengisian, udara mengalir melalui
penampang tersebut sehingga akan mengalami kenaikan kecepatan dan penurunan tekanan
vacuum. Maka tekanan dalam intake manifold lebih rendah dari pada tekanan udara luar. Selisih
tekanan ini digunakan untuk menyemprot bahan bakar kedalam silinder dan mengatasi adanya
kebocoran diberi gasket sebagai perapat yang tahan terhadap suhu tinggi.
Boentarto (2000:5) mengemukakan ”agar pembakaran berlangsung sempurna, saluran udara
masuk harus rapat, sehingga tidak ada udara luar yang bocor ke dalam intake manifold.
Pemakaian bensin menjadi lebih hemat, meskipun sebenarnya hal itu tidak berpengaruh secara
langsung”.
e. Powerman
Powerman termasuk alat yang berfungsi untuk menambah tenaga mesin dan menghemat bensin.
Powerman adalah Manifold modifikasi Honda, dimana bentuknya sama dengan manifold biasa
yang berbeda adalah pada bagian depan yang berhubungan dengan karburator dibuat bersudu
dan belakang yang berhubungan dengan ruang bakar juga dibuat bersudu namun bagian
tengahnya tidak bersudu, dengan tujuan untuk menciptakan swirl (pusaran udara) dimana bahan
bakar dan udara dapat tercampur dengan baik dan merata.
Menurut bentuknya intake manifold modifikasi Honda (Powerman) dibedakan menjadi dua
yaitu Powerman untuk sepeda motor Honda GL-Pro/Max yang bentuknya lurus dan lubang dibuat
bersudu dan Powerman untuk sepeda motor Honda (Astrea) Prima, Grand, legenda dan Supra yang
bentuk intake manifold-nya seperti leher angsa dan lubang dibuat bersudu.
Powerman menciptakan Swirl (pusaran udara) sebelum masuk ke ruang bakar mesin sehingga
bahan bakar dan udara dapat tercampur lebih baik dan lebih merata ini juga akan menyebar
rata dipermukaan silinder dan membuat pembakaran lebih sempurna. Inilah yang
menyebabkan tenaga yang dihasilkan lebih besar dan konsumsi bahan bakar dapat lebih
hemat. Pembakaran yang lebih sempurna menyebabkan sisa pembakaran berkurang (polusi
rendah) dan mesin lebih awet (Ototrend, 2003:115/32).
66
Gambar 02. Efek Pusar Powerman
(Sumber: Ototrend,2003:32)
2. Putaran Mesin
Poros engkol dapat berputar terus menerus karena adanya tenaga mekanis hasil pembakaran
campuran bahan bakar-udara di dalam ruang bakar yang menimbulkan gaya dorong pada torak
akibat naiknya tekanan di dalam silinder. Gaya dorong pada torak menyebabkan torak bergerak
secara translasi dari titik mati atas menuju titik mati bawah kemudian gerak translasi torak diubah
menjadi gerak rotasi pada poros engkol melalui batang torak. Putaran poros engkol ini disebut juga
dengan putaran mesin suatu kendaraan. Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan torak atau
kecepatan putar. Didalam ruang pembakaran terjadi kompresi campuran bahan bakar dan udara,
dengan kompresi yang tepat maka akan menghasilkan tenaga putar yang maksimal. Kecepatan putar
mesin mempengaruhi daya spesifik yang akan dihasilkan. Karena mempertinggi frekuensi putarnya
berarti lebih banyak langkah yang terjadi yang dilakukan oleh torak.
Dalam aplikasinya, kecepatan mesin dapat dibedakan menjadi kecepatan stasioner,
kecepatan rendah, kecepatan sedang, dan kecepatan tinggi dan kecepatan mesin tersebut
berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakarnya.
a. Putaran Stasioner
Boentarto (2002:55) mengemukakan “putaran stasioner diukur dalam putaran per menit.
Besarnya putaran stasioner telah ditentukan oleh pabrik pembuat motor tersebut. Untuk setiap mesin
sepeda motor, besarnya putaran stasioner berbeda-beda”. Untuk sepeda motor Supra-X putaran
stasionernya adalah 1300 – 1500 rpm tercantum pada block mesin sebelah kanan.
b. Putaran Menengah
“Putaran menengah adalah putaran yang terjadi antara 2150 rpm sampai dengan 3500 rpm” (
Motor Plus, 2002 :175/4). Pada saat ini, api pembakaran masih memercik pada 150 sebelum titik
mati atas. Pada saat ini, mesin bekerja dengan optimal, namun masih dalam batas yang kondusif
bagi karakteristik mesin.
c. Putaran Tinggi
“… dan untuk putaran tinggi adalah ketika diatas 3500 rpm” ( Motor Plus, 2002 :175/4).
Pada saat ini, api pembakaran memercik pada 300 sebelum titik mati atas. Pada saat ini, mesin
bekerja pada tingkat yang optimal dari mesin, sampai pada batas putaran yang dapat dicapai oleh
sebuah mesin.
3. Homogenitas Campuran
Perbandingan campuran bahan bakar dengan udara pada umumnya dinyatakan berdasarkan
perbandingan berat bahan bakar dengan berat udara. Campuran antara udara dan bahan bakar
haruslah pada perbandingan tertentu, jika diinginkan suatu pembakaran yang sempurna.
67
Perbandingan campuran bahan bakar dengan udara pada umumnya dinyatakan dengan berat
udara. Campuran antara bahan bakar jika diinginkan suatu perbandingan yang normal (sempurna).
Perbandingan yang baik adalah kira-kira 1:15 artinya 15 kg udara membutuhkan 1 kg bahan bakar.
Untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar (boros bahan bakar) maka dipakai campuran kaya.
Sebaliknya jika menghendaki bahan bakar yang lebih irit maka digunakan campuran miskin.
4. Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar adalah pemakaian bahan bakar untuk proses pembakaran. Pemakaian
bahan bakar pada kendaraan dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah tingkat kecepatan
kendaraan, dimana semakin cepat kendaraan akan semakin banyak pemakaian bahan bakarnya.
Untuk menghindari pengaruh tingkat kecepatan terhadap pengukuran konsumsi bahan bakar,
maka dalam penelitian ini digunakan kendaraan yang tidak dijalankan atau kendaraan dalam
keadaan berhenti (engine stand) kondisi mesin hidup. Pemakaian bahan bakar diukur berdasarkan
jumlah bahan bakar tiap menit pada putaran tertentu.
a. Jenis Bahan Bakar
Bahan bakar adalah bahan yang dibakar untuk menimbulkan tenaga. Bahan bakar pada
mesin sepeda motor adalah bensin yang sampai sekarang masih merupakan bahan bakar terbaik
dibandingkan yang lain. Baik dan tidaknya bensin ditentukan oleh nilai oktannya, Bensin
merupakan salah satu jenis bahan bakar yang sering digunakan masyarakat, terutama sebagai bahan
bakar mobil dan sepeda motor. Bensin mempunyai sifat-sifat:
a. Mudah menguap pada temperatur normal.
b. Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.
c. Mempunyai titik nyala rendah (-100 C sampai dengan –150 C).
d. Mempunyai berat jenis yang rendah (0,60 – 0,78)
e. Dapat melarutkan oli dan karet.
f. Menghasilkan jumlah panas yang besar (9500 – 10.500 k.cal/kg)
g. Sedikit meninggalkan karbon setelah dibakar (Toyota Astra Motor, 1996:2-1).
Bensin yang terdapat di pasaran ada bebarapa macam dan masing-masing mempunyai angka
oktan yang berbeda. Angka oktan pada bensin adalah suatu bilangan yang menunjukkan
kemampuan bertahan terhadap detonasi. Makin besar angka oktannya makin besar pula kemampuan
bertahan bensin terhadap knocking. Dengan kata lain, makin tinggi angka oktannya makin kurang
kemungkinannya untuk terjadi detonasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk
berdetonasi ini, maka campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan oleh torak menjadi
lebih banyak, sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih
hemat. Untuk motor bensin dengan perbandingan kompresi yang tinggi diperlukan bahan bakar
dengan angka oktan yang tinggi pula. Jadi bensin dengan angka oktan tinggi tidak menguntungkan
jika dipakai pada motor bensin yang berkompresi rendah. Pemilihan jenis bensin yang cocok
didasarkan pada perbandingan kompresinya, semakin tinggi nilai oktannya maka bahan bakar
bersifat baik (mudah terbakar). Dengan banyaknya variasi putaran mesin, sudah barang tentu
kondisi campuran antara bensin dengan udara akan berubah-ubah pula.
b. Syarat-syarat Bahan Bakar
Proses pembakaran pada ruang bakar pada mesin harus memenuhi syarat-syarat terutama
untuk bahan bakar yaitu bensin harus mempunyai kualitas baik, suhu yang tinggi berasal dari
loncatan bunga api busi, dan udara. Ketiga unsur tersebut harus sebanding, untuk itu pada mesin
perlu adanya pengaturan volume udara, bahan bakar dan kualitas bungai api untuk menghasilkan
proses pembakaran yang sempurna sehingga dapat mengurangi gas Hidrokarbon dan menghemat
konsumsi bahan bakar
Bensin yang mempunyai kualitas baik harus mempunyai syarat-syarat dibawah ini agar
menghasilkan kerja mesin yang lembut, yaitu:
1) Mudah Terbakar
Pembakaran serentak didalam ruang bakar dengan sedikit knocking
2) Mudah Menguap
Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk memberikan campuran udara-
bensin dengan tepat saat menghidupkan mesin ang masih dingin.
3) Tidak Beroksidasi dan Bersifat Pembersih
68
Sedikit perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan. Selain itu juga bensin
harus mencecah pengendapan pada sistem intake.
c. Pemakaian Bahan Bakar
Konsumsi bahan adalah banyaknya bahan bakar yang dipakai selama proses pembakaran
berlangsung. Secara umum, faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar adalah
kecepatan. Pada kecepatan yang semakin meningkat maka pemakaian bensin semakin tidak
menguntungkan ( semakin banyak bahan bakar yang dikonsumsi). ( BPM. Arends & H.
Berenschot.1980:27).
Besarnya konsumsi bahan bakar ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
1) Putaran mesin.
Semakin besar putaran mesin, semakin besar pula konsumsi bahan bakarnya.
2) Volume ruang bakar.
Semakin besar volume ruang bakar, semakin besar pula konsumsi bahan bakarnya ini
disebabkan membesarnya volume ruang bakar sehingga campuran bahan bakar dan udara yang
masuk ke dalam ruang bakar akan semakin banyak.
3) Sistem bahan bakar.
Hal ini terkait dengan sistem pencampuran bahan bakar pada karburator, perbandingan
kompresi antara bahan bakar dan udara akan memperaruhi konsumsi bahan bakar semakin kaya
campuran (bahan bakar lebih banyak), maka semakin besar konsumsi bahan bakarnya, dan juga
sebaliknya.
4) Efisiensi volumetrik dan efisiensi pengisian.
Jumlah volume campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar pada
saat langkah isap secara teoritis sama dengan volume langkah torak dati titik mati atas (TMA)
sampai titik mati bawah (TMB). Volume ini selanjutnya akan menghasilkan tenaga apabila
campuran gas tersbut dibakar. Pada kenyataan sebenarnya terdapat beberapa penyimpangan yang
menyebabkan volume campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar lebih
kecil dari volume langkah torak. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti
tekanan udara, temperatur udara, sisa-sisa gas pemabakaran, panjang saluran dan bentuk saluran.
Besarnya volume campuran yang sebenarnya masuk ke dalam ruang bakar dapat dinyatakan dalam
suatu angka perbandingan antara volume campuran bahan bakar dan udara yang masuk dengan
volume langkah torak dari titik mati atas sampai titik mati bawah angka perbandingan ini
selanjutnya memperlihatkan effisiensi daripada volume campuran bahan bakar dan udara yang dapat
masuk ke dalam ruang bakar ini disebut “effisiensi volumetrik”.
Dengan kondisi tertentu dari suatu gas dapat juga ditentukan berat dari gas tersebut di mana
apabila berat gas yang masuk ke dalam ruang bakar diperbandingkan dengan berat gas yang
sebenarnya masuk ke dalam ruang bakar dengan kondisi tertentu pula akan didapat suatu harga
perbandingan yang sama dengan effisiensi volumetrik. Apabila kondisi-kondisi gas dirubah ke
kondisi standar, maka akan menghasilkan suatu harga perbandingan yang selanjutnya disebut
effisiensi pengisian.
Harga dari efisiensi volumetrik dan efisiensi pengisian bila semakin besar, maka akan
semakin banyak campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar. Hal ini berarti
akan semakin besar daya yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Bila keadaannya sebaliknya, maka
hasilnya pun akan sebaliknya. Biasanya disebabkan oleh bentuk dan panjang dari saluran isap serta
kecepatan mesin, harga dari efisiensi volumetrik atau pengisian tidak mungkin mencapai 100%
(sekitar 65 sampai dengan 85%). Tetapi bila proses pemasukan gas dibantu dengan tekanan yang
melebihi tekanan atmosfir (dengan super charger) maka harga efisiensi pengisian akan melebihi
100% sedangkan efisiensi volumetrik tidak dapat melebihi 100%.
12
dm3 11
tiap
10
kilo
9
mete
r 8
7
6
5
0 20 40 60 80 100 120 km/h
Gambar 03. Grafik Kecepatan dan Konsumsi Bahan Bakar (BPM. Arends & H. Berenschot.
1980 : 27)
69
Menurut BPM Arends & H. Berenschot (1980; 28), mengemukakan bahwa “kita
mempunyai dua cara untuk menunjukkan pemakaian bahan bakar diantaranya adalah dengan
cara memberitahukan bahwa sebuah mobil memakai bensin 1 dm3 untuk 12 km. Sedangkan cara
lainnya adalah dengan pemberitahuan berapa banyak penggunaan bensin dalam dm3 untuk jarak
sejauh 100 km.
Apabila motor itu tidak dipasang dalam keadaan berjalan, maka bahan bakarnya
ditetapkan dalam kilogram tiap kilowatt jam. Inilah yang disebut dengan bahan bakar spesifik.
Dan biasanya dalam membandingkan konsumsi bahan bakar dengan kendaraan lainnya.
“Bila besarnya bahan bakar spesifik sebuah motor bensin 4 tak 0.4 kg/kwj ini berarti
bahwa untuk motor itu diperlukan bahan bakar sebanyak 0,4 kg untuk menghasilkan 1 kw
selama 1 jam”. (BPM. Arends & H. Berenschot. 1980: 27).
Putaran mesin yang diperlukan untuk menghasilkan daya yang besar akan memerlukan
konsumsi bahan bakar yang besar pula. Pada gambar 03, untuk dapat menghasilkan pemakaian
bahan bakar yang paling menguntungkan ialah pada saat kecepatan 40 km/h, disini terlihat
pemakaian bahan bakar sangat sedikit. Untuk mendapatkan pemakaian bahan bakar yang
terendah di dapat pada saat putaran motor berputar dengan kecepatan tertentu dengan
pembebanan tertentu pula, sehingga isian silinder dalam keadaan menguntungkan, tetapi hal ini
tidak terjadi maka akan sebaliknya.
Dalam keadaan tidak berjalan, pemakaian bahan bakar bisa ditentukan dengan
menghitung berapa lama waktu untuk menghabiskan banyaknya bahan bakar, baik itu dalam
detik per milliliter atau milliliter per detik.
5. Pembakaran
Dengan adanya sejumlah bahan bakar di dalam silinder yang sudah bercampur dengan udara
yang kemudian dibakar dengan percikan bunga api dari busi lalu temperatur ruang
pembakaran akan naik yang mengakibatkan naiknya tekanan dalam silinder dan
memungkinkan terjadinya gerakan torak akibat tekanan tersebut selanjutnya motor dapat
bekerja. Secara umum pembakaran didefinisikan sebagai reaksi kimia atau reaksi
persenyawaan bahan bakar dan oksigen dengan diikuti sinar atau panas. (Toyota Step 2, 1988:
2-2).
Baik buruknya pembakaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu temperatur
mesin, bahan bakar, sistem penyalaan, perbandingan campuran dan homogenitas campuran,
kerapatan campuran serta perbandingan kompresi.
Apabila temperatur campuran bahan bakar dengan udara naik, maka semakin mudah
campuran bahan bakar dengan udara tersebut untuk terbakar. Namun demikian hal ini harus
dibatasi jangan sampai bahan bakar terbakar dengan sendirinya sehingga tidak bisa terkontrol.
Demikian juga sebaliknya apabila temperatur campuran terlalu rendah atau terlalu dingin maka
akan menghambat proses pembakaran bahkan ada kemungkinan mengakibatkan pembakaran
yang tidak sempurna. Oleh karena itu maka temperatur kerja mesin harus diperhatikan sehingga
pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna.
Bahan bakar sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran terutama pada nilai oktan
yang dimiliki. Angka oktan bensin ini berhubungan erat dengan besar perbandingan kompresi
motor. Untuk motor bensin dengan perbandingan kompresi tinggi diperlukan bahan bakar
dengan angka oktan yang tinggi, jadi bensin dengan angka oktan tinggi tidak menguntungkan
jika dipakai pada motor bensin yang berkompresi rendah. Sehingga apabila bahan bakar angka
oktan tinggi ini dipakai pada motor dengan kompresi yang rendah tidak menghasilkan tenaga
yang lebih besar. Apabila motor dengan kompresi tinggi menggunakan bahan bakar dengan
angka oktan rendah akan menyebabkan terjadinya detonasi sehingga tenaga mesin rendah
karena pembakaran terjadi tidak sempurna.
Baik buruknya pembakaran juga ditentukan oleh banyak sedikitnya jumlah oksigen
(udara) yang ada dalam campuran. Oleh karena itu kandungan oksigen di dalam campuran
bahan bakar dengan udara merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam motor bensin.
Apabila jumlah oksigen yang terkandung dalam campuran bahan bakar dengan udara sesuai
70
akan memungkinkan terjadinya pembakaran yang sempurna. Perbandingan campuran yang tepat
juga harus didukung oleh homogenitas campuran. Homogenitas campuran yang tepat juga
memungkinkan terjadinya pembakaran yang sempurna.
Naiknya kerapatan campuran bahan bakar dengan udara yang ada dalam silinder akan
menyebabkan kemungkinan detonasi lebih besar. Naiknya kerapatan ini bisa disebabkan oleh
pemasukan campuran bahan bakar dengan udara ke dalam silinder diperbanyak atau menekan ke
dalam ruangan yang lebih sempit. Dengan peningkatan kerapatan ini berarti campuran tersebut
semakin mudah terbakar sehingga mudah terjadi detonasi, menyebabkan pembakaran tidak
sempurna.
Mekanisme pembakaran bahan bakar dan udara sangat dipengaruhi oleh keadaan dari
keseluruhan proses pembakaran di mana atom-atom dari komponen yang dapat bereaksi dengan
oksigen dan membentuk produk yang berupa gas. Bahan bakar motor bensin mengandung unsur
karbon dan hidrogen. Ada 3 teori mengenai terbakarnya hidrokarbon (Toyota Step 2 , 1988: 2-
2), ini yaitu:
a. Karbon terbakar terlebih dahulu daripada oksigen
b. Senyawa hidrokarbon terlebih dahulu bergabung dengan oksigen dan membentuk senyawa
yang kemudian dipecah secara terbakar (thermis).
c. Hidrokarbon terbakar bersama-sama dengan oksigen sebelum carbon bergabung dengan
oksigen.
Dalam pembakaran hidrokarbon yang biasa (normal) tidak terjadi jelaga bila kondisi
memungkinkan untuk proses hidroksilasi. Hal ini terjadi bila percampuran antara bahan bakar
dan udara mempunyai waktu yang cukup, sehingga memungkinkan masuknya oksigen kedalam
molekul hodrokarbon. Bila oksigen dan hidrocarbon ini tidak bercampur dengan baik, maka
akan terjadi proses craking, dimana pada nyala akan timbul asap. Pembakaran semacam ini
disebut pembakaran tidak sempurna. Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi dalam
pembakaran motor bensin, yaitu pembakaran sempurna dan tidak sempurna.
a. Pembakaran Sempurna
Dalam buku Toyota Step 2 (1988: 2-2) mengemukakan “Pembakaran sempurna merupakan
pembakaran di mana bahan bakar dapat terbakar secara keseluruhan pada saat dan kondisi yang
dikehendaki”. Mekanisme pembakaran normal dalam motor bensin dimulai pada saat terjadinya
loncatan bunga api pada busi. Selanjutnya api membakar gas yang ada disekelilingnya, dan
menjalar ke seluruh bagian sampai semua partikel gas terbakar habis. Dalam pembakaran
normal pembagian nyala pada waktu pengapian terjadi diseluruh bagian. Pada mekanisme
pembakaran di dalam motor bersifat komplek.
b. Pembakaran Tidak Sempurna
Pembakaran tidak sempurna merupakan proses pembakaran dimana sebagian bahan bakar tidak
ikut terbakar, atau tidak terbakar bersama pada saat keadaan yang dikehendaki. Pembakaran
tidak sempurna adalah adalah pembakaran yang terjadi dalam silinder tetapi nyala api dari busi
tidak menyebar teratur dan merata sehingga menimbulkan masalah atau kerusakan pada bagian
motor. Pembakaran tidak sempurna terjadi karena nyala api dari busi dapat membakar campuran
bahan bakar dan udara di dalam silinder tidak secara merata dan tidak teratur.
1. Sistem Pembuangan
Sistem pada sepeda motor yang berfungsi:
- Meredam Suara
- Mengatur Aliran Gas buang hasil Pembakaran
- Untuk mengoptimalkan tenaga yang di hasilkan mesin
- Sebagai penyaring emisi gas buang (Catalytic Converter)
71
2. CECS (Crankcase Emission Control System)
Mesin ini dirancang agar tidak ada gas buang yang keluar dari bak mesin ke udara luar. Gas buang
mesin di masukkan kembali ke ruang bakar melalui saringan udara, sehingga menghindari
pencemaran udara ke atmosfir.
Sistem ini digunakan untuk semua tipe sepeda motor Honda.
4. Catalytic Converter
Muffler dilengkapi Catalytic Converter : Sistem penyaring sisa pembakaran sehingga memenuhi
standar EMISI Euro 3 sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah.
Digunakan pada tipe motor Vario, MegaPro, Tiger, PCX, CBR 250
dan unit PGM-FI.
72
5. Oksigen Sensor (O2 Sensor)
Gas buang adalah sisa hasil pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran di dalam mesin
kendaraan bermotor.
Fungsi system gas buang adalah:
Untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran ke atmosfer;
Meningkatkan tenaga mesin;
Menurunkan panas;
Meredam suara mesin;
Sistem gas buang ini terdiri dari: Katup buang, Saluran buang, dan Peredam suara (Muffer).
1. Katup Buang
Katup buang bertugas menahan gas yang sedang terbakar dalam ruang selinder sehingga terbakar
seluruhnya dan pada waktu yang ditentukan katup buang membuka dan menyalurkan gas sisa
pembakaran keluar melalui saluran buang.
2. Saluran buang
Saluran buang dipasang untuk menyalurkan gas bekas sisa pembakaran di dalam silinder menuju ke
peredam suara.
3. Peredam Suara (Muffer)
Perdam suara bertugas menyalurkan gas bekas keluar ke atmosfir serta meredam suara mesin.
Proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar menghasilkan gas buang yang secara
teoritis mengandung unsur CO, NO2, HC, C, H2, CO2, H2O dan N2, dimana banyak yang bersifat
mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara.
Bengkel adalah tempat yang memungkinkan pencemaran akibat gas buang dari kendaraan lebih
tinggi dari area lain seperti jalanan , hal ini dikarenakan sumber pencemaran yang bergerak
terkondisi menjadi sumber pencemar tidak bergerak, sementara banyak sekali bengkel tidak
melengkapi sistem yang memadai mengatasi hal tersebut.
Konsentrasi emisi akan cepat bergerak naik bila terakumulasi pada tempat yang tertutup dan tidak
memiliki sistem ventilasi atau sistem pembuangan yang memungkinkan pertukaran udara di dalam
ruang dengan udara segar dari luar ruangan. Hal ini sangat berbahaya terhadap pekerja dalam
ruangan tersebut khususnya bengkel kendaraan bermotor, pool, terminal, garasi dan sejenisnya.
Emisi gas buang kendaraan bermotor dari segala model mesin pembakaran di dalam (Internal
combustion engine), dengan penyempurnaan konstruksi dan teknologi yang diterapkan, tetap
menghasilkan emisi gas buang, hal ini terjadi karena perubahan wujud bahan bakar dan udara pada
saat terjadi proses pembakaran.
Pemberian bahan bakar pada motor harus memenuhi syarat umum sebagai berikut:
- Jumlah campuran harus tepat dengan kebutuhan;
- Perbandingan bahan bakar dan udara harus sesuai;
- Kwalitas pencampuran (homogenitas) yang tepat;
Ada beberapa peristiwa/ masalah yang dapat mempengaruhi pembakaran apabila ketiga factor
tersebut diabaikan, yaitu:
a. Banjir
Istilah ini adalah suatu peristiwa dimana jumlah campuran yang masuk ke ruang bakar melebihi
dan pembakaran tidak terjadi dengan normal, akibatnya:
- Boros bahan bakar;
- Tenaga motor tidak maksimal;
Perbandingan campuran bensin dan udara pada umumnya dinyatakan berdasarkan perbandingan
berat bensin dengan berat udara, apabila terjadi penyimpangan perbandingan campuran, misalnya
campuran kaya atau campuran kurus, diperlukan penyetelan yang tepat pada komponen karburator.
Polusi udara adalah masuknya bahan-bahan pencemar ke dalam udara sehingga mengakibatkan
terganggunya fungsi udara.
Bahan pencemar berasal dari: emisi kendaraan bermotor, cerobong asap pabrik, generator
pembangkit listrik, kilang minyak.
70% bahan pencemar udara dibeberapa kota besar berasal dari emisi kendaraan bermotor
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO 2 hasil pembakaran, SO, SO2,
CFC, CO, dan asap rokok.
1. CO2 (Karbon Dioksida)
74
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO 2 di udara. Karbon
dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yangmenggunakan bahan bakar fosil (batubara,
minyak bumi), juga dari mobil, kapal,pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar
CO2 di udara tidaksegera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di
seluruhdunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapatmengakibatkan efek
rumah kaca.
75
KOMPOSISI DAN PERILAKU GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan
senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan
bakar, suhu operasi dan faktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi menjadi rumit. Jenis
bahan bakar pencemar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin maupun bahan
bakar solar sebenarnya sama saja, hanya berbeda proporsinya karena perbedaan cara operasi mesin.
Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar, yang
umumnya tidak terlihat pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin. Walaupun gas buang
kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya seperti nitrogen, karbon
dioksida dan upa air, tetapi didalamnya terkandung juga senyawa lain dengan jumlah yang cukup
besar yang dapat membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Bahan pencemar yang terutama
terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO), senyawa
hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk
timbel (Pb).
Emisi zat pencemar udara yang berasal dari kendaraan bermotor bersumber dari:
1. Blow by gas merupakan gas yang lolos kedalam ruang engkol melalui celah antara ring piston
dan silinder ketika terjadi langkah kompresi.
- Berupa gas Hydrocarbon (HC)
- Bila dibiarkan didalam engkol bisa merusak kualitas oli
- Dimasukkan lagi kedalam ruang bakar melalui PCV valve
2. Evaporated fuel merupakan penguapan bensin dari dalam tangki maupun ruang pelampung
dalam karburator
- Berupa gas Hydrocarbon (HC)
- Bisa dimasukkan kedalam saluran intake untuk dibakar didalam mesin melalui EVAP system
3. Emisi gas buang merupakan gas hasil pembakaran di dalam mesin dan dikeluarkan melalui
saluran pembuangan (knalpot)
- Gas buang: CO2, H2O, O2, HC, CO, NOx, Pb, SOx dll
- Emisi: HC (Hydro Carbon), CO (Carbon Monoxide), NOx (Nitrogen Oxide), SOx (Sulfur-
oxide), Pb dan lain-lain
Zat pencemar udara utama yang terkandung dalam gas buangan kendaraan bermotor pada umumnya
terdiri dari:
- Karbon Monoksida (CO)
- Karbon Dioksida (CO2)
- Hidrokarbon (HC)
- Nitrogen Oksida (NOx)
- Partikulat
Sedang zat pencemar udara lainnya, seperti sulfur oksida (SOx) dan senyawa timah hitam (Pb)
biasanya berasal dari bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan bermotor tersebut.
76
b. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida (CO2) merupakan hasil pembakaran antara bahan bakar dengan udara di ruang
bakar. Karbon dioksida selalu terbentuk disepanjang proses pembakaran berlangsung.
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi
G. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
77
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Pengertian system pemasukan
- Fungsi system pemasukan
- komponen system pemasukan
- pengertian system pembuangan
- fungsi system pembuangan
- komponen system pembuangan
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi system pemasukan:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
78
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pemasukan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan system pemasukan
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
79
PERTEMUAN KE-11 (8 x 45 menit) WAKTU
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
60 menit
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
adalah lanjutan materi sebelumnya.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic materi dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pemasukan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan system pemasukan
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberika kesempatan kepada peserta didik untuk
80
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Peserta didik menyebutkan nama-nama peralatan
bengkel
- Peserta didik memperagakan perawatan system
pendinginan
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
81
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
60 menit
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan system pemasukan
- Komponen – komponen system pemasukan
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem pemasukan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
82
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
83
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
60 menit
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan system pemasukan dan pembuangan
- Komponen – komponen system pemasukan dan pembuangan
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem
pembuangan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan 240 menit
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
84
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
I. PENILAIAN
Penilaian pengetahuan
a. Tes lisan
85
Penilaian keterampilan
1. Proyek, membuat media pemasukan dan pembuangan berupa gambar dan benda kerja
2. Laporan portofolio atau unjuk kerja dalam bentuk kelompok maupun individu
Tes Praktek/Demonstrasi
Melakukan perawatan dan pengecekan system pemasukan dan pembuangan meliputi :
a. Pemeriksaan system pemasukan
b. Pemeriksaan komponen system pemasukan
c. Pemeriksaan system pembuangan
d. Pemeriksaan komponen system pembuangan
Teknik Penilaian
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek
Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pemeriksaan system tinggi
pemasukan dan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
pembuangan cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
an komponen system Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
pemasukan dan dan pembacaan cukup
pembuangan Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
mengurai komponen Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
system pemasukan dan sedang tinggi 80 - 90
pembuangan Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
86
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
87
Satuan Pendidikan : SMK........
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas / Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pokok : Memahami prinsip kerja sistem bahan bakar bensin karburator
Alokasi Waktu : 32 jp x 45menit ( 4 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
4.5 Merawat secara berkala pada 4.5.1 memperagakan penggunaan alat bengkel sesuai SOP
system bahan bakar bensin 4.5.2 mampu menjelaskan cara kerja system bahan bakar
karburator bensin karburator
4.5.3 mampu melakukan pemeriksaan system bahan bakar
bensin karburator
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
88
1. Menyebutkan dapat menjelaskan fungsi sistem bahan bakar bensin karburator
2. Menjelaskan komponen sistem bahan bakar bensin karburator
3. Memeriksa kinerja system bahan bakar bensin karburator
C. MATERI PEMBELAJARAN
F. Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi kabut bahan
bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator mengirim
sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui intake manifold menuju ruang bakar sesuai
dengan beban dan putaran mesin.
90
Garis Besar Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar sepeda motor terdiri dari bagian-bagian seperti: Tangki bahan bakar,
tutup tangki bahan bakar, katup bahan bakar, saringan bahan bakar, selang bahan bakar, karburator,
dan saringan udara.
Komponen:
1. Tutup tangki (fuel filler cap)
2. Saringan bahan bakar dalam tangki (screen set fuel strainer)
3. Kran bahan bakar (fuel cock)
4. Selang bahan bakar (fuel tube)
5. Saringan bahan bakar tambahan (fuel strainer)
6. Pengukur bahan bakar (fuel gauge)
b. Tipe Cub
91
Komponen
1. Tangki bahan bakar (fuel tank)
2. Tutup tangki (fuel filler cap)
3. Selang bahan bakar (fuel tube)
4. Saringan bahan bakar (fuel strainer)
5. Auto Cock Fuel tipe karisma
6. Pengukur bahan bakar (fuel gauge)
92
4. Saringan Udara (Air Cleaner)
Berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke karburator dan ruang bakar.
Saringan Udara yang Kotor menyebabkan:
Saluran - saluran karburator tersumbat
Piston dan silinder akan lebih cepat aus
Jenis saringan udara:
93
1. Karburator konvensional (Piston Valve - PV)
Karburator Piston valve (PV) terdiri dari bagian seperti throttle valve, main jet, slow jet dan float.
94
Tipe Katup Gas (Throttle Valve) :
Piston Valve
Katup gas bentuk piston yang naik turun membentuk venturi dan digerakkan langsung oleh
kabel gas. Digunakan pada hampir semua SMH.
Butterfly Valve
Katup gas bentuk kupu-kupu. Besarnya venturi ditentukan oleh kevakuman mesin. Karburator
jenis ini disebut Carburator jenis Constant Velocity. Digunakan pada tipe Sonic dan Phantom.
95
4. Kecepatan Menengah
5. Kecepatan Tinggi
96
97
D. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi
F. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Pengertian system bahan bakar bensin karburator
98
- komponen system bahan bakar bensin karburator
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi system bahan bakar
karburator:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
bahan bakar bensin
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan 240 menit
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan system bahan bakar bensin
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
99
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
adalah lanjutan materi sebelumnya.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
100
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic materi dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
bahan bakar bensin karburator
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan system pemasukan
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberika kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Peserta didik menyebutkan nama-nama peralatan
bengkel
- Peserta didik memperagakan perawatan system
pendinginan
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan system bahan bakar bensin
- Peralatan yang dibutuhkan untuk mengecek bahan bakar bensin
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
102
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem pemasukan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan 240 menit
penunjang lainnya
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
103
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan systembahan bakar bensin karburator
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
104
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem
pembuangan
Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan 240 menit
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
105
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Memeriksa pekerjaan siswa
Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
Doa sebelum pulang
H. PENILAIAN
Penilaian pengetahuan
a. Tes lisan
Penilaian keterampilan
1. Proyek, membuat media pemasukan dan pembuangan berupa gambar dan benda kerja
2. Laporan portofolio atau unjuk kerja dalam bentuk kelompok maupun individu
Tes Praktek/Demonstrasi
Melakukan perawatan dan pengecekan system pemasukan dan pembuangan meliputi :
e. Pemeriksaan system pemasukan
f. Pemeriksaan komponen system bahan bakar bensin
Teknik Penilaian
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek
Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pemeriksaan system tinggi
bahan bakar besin Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
karburator cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
an komponen system Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
bahan bakar bensin dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin 70 - 79
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
dan pembacaan kurang
106
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
mengurai komponen Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
systembahan bakar 80 - 90
sedang tinggi
bensin Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
107