Anda di halaman 1dari 108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri ...........


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas / Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pokok : Memahami prinsip kerja mekanisme katup
Alokasi Waktu : 24 jp x 45menit ( 3 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (Kd) Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)


3.1 Memahami prinsip kerja 3.1.1 menjelaskan fungsi mekanisme katup
mekanisme katup 3.1.2 menelaah secara umum jenis mekanisme katup
3.1.3 menjelaskan komponen mekanisme katup
3.1.4 menjelaskan cara kerja katup
3.1.5 Menjelaskan langkah –langkah menyetel celah
katup
4.1 Merawat secara berkala mekanisme 4.1.1 memperagakan penggunaan alat sesuai prosedur
katup yang benar
4.1.2 mampu menggunakan feeler gauge
4.1.3 mampu menyetel katup

1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan nama-nama alat bengkel otomotif sesuai dengan SOP nya
2. Menjelaskan fungsi katup
3. Menjelaskan mekanisme katup
4. Menyebutkan dan menggunakan alat ukur penyetel celah katup
5. Melakukan pemeriksaan penyetelan katup

D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran
Fungsi
Mekanisme katup hanya terdapat pada jenis motor 4 langkah dimana berdasarkan
konstruksinya terdapat dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup buang. Fungsi dari mekanisme
katup adalah mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas
pembakaran keluar silinder.

Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup buang. Pembukaan
dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam
(camshaft).Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan satu atu dua poros cam, yaitu
cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol melalui transmisi
roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi,
diameter roda gigi pada poros cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh
karena itu lintasan pena engkol menjadi setengah kali lintasan poros cam.

Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain mekanisme katup dengan
poros cam di bawah dekat dengan poros engkol

yaitu posisi katup diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas dan terletak disamping silinder,
sedangkan poros cam berada di dekat poros engkol.

2
Konstruksi jenis ini mempunyai keuntungan:

 Dalam proses bekerjanya tidak banyak menimbulkan suara (noise) berisik


 Konstruksi sederhana
 Ukuran mesin relative pendek motor menjadi pendek
Namun juga mempunyai kekurangan yaitu:

 Bentuk ruang bakar kurang menguntungkan sehingga relative lebih besar, akibatnya tekanan
kompresi relative lebih rendah
 Penyetelan celah katup sulit

Mekanisme katup dengan Katup di kepala silinder (Over Head Valve)

Gam bar 1. 3 Mekanisme KatupOHV

Konstruksi mekanisme katup jenis OHV yaitu

 Katupnya menggantung
 Poros kam terletak di bawah
 Katupnya di kepala silinder
Keuntu ngan:
 Bentuk ruang bakar baik

Kerugian:
 Banyak bagian-bagian yang bergerak kelembaman massa besar tidak ideal untuk putaran tinggi

Mekanisme katup dengan poros kam di atas Satu poros kam di kepala (Over Head Camshaft)

Mekanisme katup dengan satu poros kam di atas dikenal dengan istilah OHV (Over Head
Camshaft ), Konstruksi mekanisme katup OHV di buat bahawa poros kam yang digerakkan oleh
poros engkol melalui rantai akan langsung menekan penekat katup selanjutnya penekan katup akan
menekan katup sehingga katup akan terbuka.

3
Gam bar 1. 4 Mekanisme Katup Satu Poros Cam di Kepala

Keuntu ngan :
 Sedikit bagian-bagian yang bergerak
 Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi

Kerugian :

Konstruksi motor menjadi relative lebih rumit karena ada mekanisme poros penekan katup di dekat
poros cam.

Dua poros kam di kepala (Double Over Head Camsaft)

Konstruksi mekanisme katup jenis ini poros kam dipasang agar bisa langsung menggerakkan
mangkok penumbuk (tapet) katup seperti terlihat pada gambar di bawah

DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC sama dengan SOHC, bedanya
terletak pada banyaknya poros cam tersebut. Pada DOHC jumlah poros camnya dua, sedangkan
pada SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada yang memakai rocker arm ada juga yang tidak ada. katup
masuk dan katup buang dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai
rocker arm alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran katup dan merubah langkah
buka katup.

Keuntungan
 Bentuk ruang bakar baik
 Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
 Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi

Kerugian
 Konsrtuksi mahal, lebih berat
 Penyetelan celah katup lebih sulit

Komponen-Komponen Utama Mekanisme Katup

 Katup
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi membuka dan saluran,
baik saluran masuk (disebut katup masuk) maupun saluran buang (disebut katup buang).
Secara umum komponen katup seperti terlihat pada gambar di bawah:

4
Keterangan nama bagian :
 Valve spring retainer lock adalah komponen yang berfungsi mengunci/menahan ring penahan
katup agar pegas katup dan katup tidak terlepas.
 Valve spring retainer disebut juga ring penahan pegas katup berfungsi untuk menahan pegas
katup.
 Valve stem seal disebut juga sil katup yang berfungsi sebagai penahan cairan minyak pelumas
agar tidak masuk kedalam ruang bakar.
 Valve spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan kedudukan katup seperti
semula.
 Valve spring seat berfungsi sebagai dudukan pegas katup agar posisi pegas tidak berubah pada
saat bekerja.
 Poros cam adalah komponen mekanisme katup yang terdiri dari beberapa tonjolan yang
berfungsi sebagai penggerak katup baik secara langsung atau melalui rosker arm.

Letak poros kam


 Makin dekat dengan katup makin ringan bagian-bagian yang menggerakkan katup, sehingga
makin tinggi pula kemampuan putaran motor

Keterangan :
1 = Bidang buka
2 = Bidang tutup
h = Tinggi angkat kam
d = Diameter lingkaran dasar

Bentuk kam mempengaruhi :


 Saat katup mulai membuka
 Saat katup menutup
 Lamanya katup terbuka ( sudut pengatur )
 Tinggi angkat katup

Penggerak poros kam

5
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang, poros kam dapat terletak diatas
kepala silinder (type SOHC dan DOHC) dan di bawah (type OHV), sehingga semua mesin baik type
SOHC dan DOHC maupun type OHV menggunakan perantara untuk memutar poros kam antara
lain menggunakan roda gigi, sabuk bergigi atau rantai. Penggerak poros kam yang umum digunakan
pada sepeda motor adalah penggerak jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah:

Pada rantai penggerak kam di pasang tensioner, yang berfungsi agar rantai tidak kendor
(mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah lepas dari roda giginya ketika sedang
bekerja. Karena jika kekencangan rantai berubah akan berpengaruh pada valve timing sehingga
akan mempengaruhi efisiensi volumetric ruang bakar disamping itu juga jika kendor akan
menimbulkan suara berisik (noise). Pada umumnya tensioner yang digunakan terdiri dari tiga type
yaitu:
a. Tipe setelan manual (manual adjustment)
Type penyetelan manual memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala. Cara
penyetelannya dengan cara menekan batang penekan, lihat gambar

b. Tipe setelan otomatis (automatic adjustment)


Tensioner tipe ini didalamnya terdapat konstruksi rachet yang bisa bergerak kearah luar
karena dorongan pegas dan tidak akan kembali (batang penekan bergerak searah) batang penekan
tensioner akan menekan chain guide (karet) sampai melengkung, dan akan menekan rantai sehingga
rantai akan mengalami penegangan, Tensioner tipe ini tidak perlu penyetelan.

c. Tipe semi otomatis (semi automatic adjustment)


Tensioner tipe ini mirip seperti tipe otomatis, tetapi jika akan akan melakukan penyetelan
harus mengendorkan baut pengunci secara manual, selanjutnya batang penekan tensioner akan
menekan secara otomatis karena dorongan pegas di dalamnya.

MENYETEL KATUP

6
Menyetel katup adalah istilah umum yang digunakan untuk pekerjaan melakukan penyetelan
kerenggangan (celah ) antara katup dengan penekan katup. Celah katup ini akan berubah seiring
dengan waktu pemakaian mesin, karena ketika mesin berkerja bagian-bagian yang bergerak antara
lain katup dan mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan dengan komponen lain.
Perubahan celah katup ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja mesin karena akan mempengaruhi
efisiensi volumetric silinder, sehingga pekerjaan menyetel katup menjadi sangat penting bagi mesin
demi mempertahankan kinerja mesin Penyetelan katup dilakukan secara periodic sesuai dengan
karakteristik mesin, adapun langkah-langkah penyetelan katup adalah sebagai berikut:

1. Membuka tutup katup dan tutup magnet


Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros engkol pada sehingga piston pada
posisi top (akhir langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T”pada roda gaya magnet tepat pada
garis penyesuai pada rumah magnet dan kedua katup pada posisi tidak tertekan/bebas.

Pada beberapa type kendaraan ada yang menggunakan tanda pada sprocket cam shaft untuk
memposisikan piston pada posisi top kompresi, yaitu dengan cara memutar poros engkol searah
putaran mesin sampai tanda di sprocket segaris dengan tanda di rumahnya (pada silinder kepala)
seperti terlihat pada gambar di bawah

2. Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge


Alat penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu mengendorkan
mur pengikat baut penyetel (penekan) katup,menggunakan kunci ring, kemudian memasang feeler
gauge dan memutar sekrup penyetel dengan menggunakan kunci penyetel. Setelah dirasa setelan
tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur pengikatnya. Penyetelan celah katup tepat apabila
saat feeler gauge ditarik terasa agak seret namun tidak sampai tergores.

7
I. Dasar Perawatan Mekanisme Mesin
Sebuah sepeda motor terkecilpun dibuat lebih dari 1000 komponen. Pada umumnya sepeda motor
dikendarai untuk jangka panjang, karenanya besar kemungkinan, “performance/unjuk kerjanya”
akan menurun dan kerusakan terjadi lambat atau cepat, meskipun hal ini tergantung dari
pemeliharaan si empunya dan kebiasaannya mengendarai sepeda motor. Tetapi pada umumnya
sebuah sepeda motor tidak akan rusak dengan tiba tiba bila digunakan secara normal, kecuali
tentunya bila terjadi kecelakaan. Sebelum kerusakan terjadi, motor tersebut memperlihatkan gejala
gejala operasional yang tidak normal, misal : suara bunyi yang agak keras dari tumbukan antara
klep/katup (valve) dengan tuas katup (rocker arm) pada kepala silinder. Dan untuk memperpanjang
umur kendaraan sepeda motor sesuai ketentuan pabrik, maka perlu perawatan secara
berkala/periodik.

a). Jadual perawatan mekanisme mesin secara berkala pada kondisi pemakaian normal

8
Keterangan:
P = Periksa dan Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti bila perlu.
B = Bersihkan.
L = Lumasi.
G = Ganti
* = Bersihkan lebih sering jika dipakai di daerah berdebu.
** = Untuk pembacaan adometer lebih tinggi, ulangilah sesuai interval pada jadual ini.
Catatan:
Lakukan perawatan lebih sering jika sepeda motor dipakai secara lebih berat atau di daerah yang
banyak berdebu. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan mekanisme mesin
adalah:
 Gunakan suku cadang yang asli. Suku cadang yang tidak memenuhi
syarat spesifikasi/imitasi akan mempercepat/merusak sepeda motor.
 Gunakan kunci kunci perkakas khusus atau SST (Special Service Tool) yang didesain untuk
kendaraan kendaraan tertentu.
 Pasang gasket, cincin 􀂱O, pin pengaman, plat pengunci baru sewaktu pemasangan kembali.
 Sewaktu mengencangkan baut dan mur, mulailah dengan baut berdiameter besar atau baut
yang di tengah lebih dulu menuju pinggir secara bersilang dan kencangkan dengan momen
pengerasan yang telah ditentukan oleh pabrik.
 Bersihkan komponen komponen di dalam cairan pembersih sewaktu pembongkaran. Lumasi
permukaan permukaan yang bergeser sebelum pemasangan kembali.
 Sewaktu pemasangan sil oli (oil seal ) baru, pastikan bahwa bibir perapat dilumasi dengan
pelumas/vet
 Setelah pemasangan kembali, periksa semua bagian terhadap pemasangan dan kerja
operasional yang baik.
 Gunakan alat perkakas yang sesuai sewaktu mengerjakan sepeda motor. Bila mur dan baut
ukuran metris, maka gunakan kunci kunci ukuran metris.

9
(2). Pembebanan katup

Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya


Keausan pada batang katup karena gesekan
Pembebanan panas pada katup buang sampai 800oC

(3). Kontruksi katup

Katup hisap : diameter daun katup masuk lebih besar daripada katup bu- ang, dengan tujuan
memperbaiki pengisian silinder, bagian dudukan dan ujung batang katup diperkeras untuk
mengurangi / memperkecil keusan.
Katup buang : terbuat dari dua logam : (1) batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur
yang baik, (2) daun katup dari baja yang tahan panas ( temperatur sampai 800 0C ).

(4). Pegas Katup


Kegunaan :
Untuk mengatur agar katup rapat dengan dudukannya
Sebagai pegas pengembali

Bila pegas katup lemah, maka katup akan bergetar, pada putaran tinggi katup tidak akan menutup
rapat, melainkan akan melompat-lompat, sehingga daya motor berkurang. Bila pegas katup terlalu
kuat, maka keausan pada penggerak katup akan besar dan tuas-tuas katup bisa patah.

(5). Sil katup Kegunaan : Untuk mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran masuk atau buang.

10
(6). Penghantar katup
Kegunaan :
Mengantar batang katup pada kepala silinder
Memindahkan panas dari katup ke kepala silinder

Catatan:
hanya mungkin jika silinder dari besi tuang (a)

Keuntungan :
Bila aus, ring dapat di ganti (b)
Bahan keras, tahan terhadap keausan (b)

c). Fungsi celah katup


Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperatur.

Mengapa celah katup harus distel ?


Keausan pada sistem penekan katup celah menjadi besar Keausan pada daun katup dan dudukannya
celah menjadi kecil Karena keausan-keausan tersebut tidak merata, celah katup berubah dan perlu
distel, setiap service berkala (tune up) atau setiap 5.000 km (tergantung data masing masing pabrik).

11
Gambar 1.8: celah katup terlalu besar
Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan) Bagian penggerak katup bisa patah ( pukulan
dan kejutan )

 Katup tidak menutup dengan sempurna


 Ada kerugian gas baru / tenaga motor berkurang
 Pembakaran dapat merambat ke karburator
 Katup-katup dapat terbakar karena tidak ada pemindahan panas pada daun katup.

d). Tekanan Kompresi


Yang dimaksud dengan tekanan kompresi ialah tekanan campuran udara dan bahan bakar
(untuk motor otto) di dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Motor yang perbandingan
kompresinya lebih tinggi juga mempunyai tekanan kompresi yang tinggi. Sesudah terjadi
pembakaran maka tekanan di dalam ruang bakar akan naik lebih kurang menjadi empat kali (4x)
tekanan kompresi. Misalnya bila tekanan kompresi besarnya 12 kg/cm 2 , maka sesudah terjadi
pembakaran di dalam ruang bakar tekanannya akan naik menjadi 48 kg/cm 2. Salah satu usaha
untuk mendapatkan tekanan kompresi yang lebih tinggi yaitu dengan mengatur agar udara luar
dapar masuk ke dalam ruang bakar dengan kecepatan yang lebih tinggi.Misalnya dengan
mempergunakan turbocharger yang bekerja seperti kompresor untuk membantu memperbanyak
jumlah udara yang masuk ke dalam ruang bakar/silinder. Dengan adanya turbocharger, maka jumlah
udara yang masuk lebih banyak sehingga tekanannya lebih dari 1 atmosfir.
Baik atau buruknya unjuk kerja (performance) suatu kendaraan bermotor sangat dipengaruhi
oleh besar kecilnya tekanan kompresi, oleh karena itu besarnya tekanan kompresi kendaraan harus
diperiksa setiap saat agar bisa diinterpretasikan untuk mengetahui performance atau kondisi suatu
kendaraan bermotor.
Tekanan kompresi kendaraan bermotor diperiksa setiap pekerjaan tune up (service berkala).
Besarnya tekanan kompresi tergantung dari data masing- masing jenis kendaraan yang dikeluarkan
dari pabrik. Secara umum besar tekanan kompresi 13,5 bar ± 1,5 bar.
(1). Tekanan kompresi rendah dapat disebabkan oleh:
 penyetelan katup yang salah (terlalu rapat)
 daun katup terbakar (bocor)
 gasket/paking kepala silinder bocor
 cincing torak atau silinder aus
 torak aus
(2). Tekanan kompresi tinggi dapat disebabkan oleh:
 terlalu banyak kerak kerak karbon pada ruang bakar atau pada ujung torak

II. Perawatan Berkala Mekanisme Mesin


a). Penyetelan celah katup

Keselamatan kerja:

12
Posisikan kunci kontak “Off ”pada saat penyetelan katup
Langkah kerja:
Contoh penyetelan celah katup sepeda motor Honda C 70
Pemeriksaan dan penyetelan celah katup dilaksanakan pada waktu mesin dingin ( dibawah 35 0C ).
Lepas tutup katup isap dan buang, kemudian lepas tutup mesin sebelah kiri ( tutup generator ).
Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam dan tempatkan tanda “ T “dengan tanda “ petunjuk “
yang ada pada bak mesin sebelah kiri ( pastikan juga bahwa torak berada pada langkah kompresi ).
Periksa celah katup dengan memasukkan fuler diantara skrup penyetel dan ujung katup.
Celah katup isap / buang: 0,05 mm.
Setel katup dengan mengendorkan mur pengikat dan memutar skrup penyetel sampai terasa ada
tahanan pada fuler sewaktu digerakkan.
Tahan skrup penyetel dan keraskan mur pengikat.
 Periksa kembali celah katup.
 Periksa paking- paking tutup katup isap / buang dan tutup generator.
 Pasang kembali tutup -tutup tersebut.

b). Penyetelan penegang rantai timing (contoh sepeda motor Honda C 70)
Keselamatan kerja:
 Posisikan kunci kontak 􀂳Off􀂴pada saat penyetelan rantai timing

Langkah kerja:
 Lepas tutup sproket yang ada disebelah kiri mesin.
 Kendorkan mur pengikat, kemudian baut penahan.
 Lepas baut penutup pada mur penyetel.
 Putar mur penyetel kekiri / kekanan untuk mendapatkan ketegangan rantai timing yang
sesuai. Ketegangan rantai timing yang sesuai / baik bila pergerakan rantai 1 - 2 mm.
 Keraskan baut penahan, kemudian mur pengikat.
 Pasang baut penutup !.
 Start mesin dan periksa kebocoran oli pada tutup - tutup.

Catatan:
 Penyetelan penegang rantai timing yang benar adalah apabila pada waktu putaran idle tidak
terdengar suara”gemericik”dan pada waktu putaran tinggi tidak terdengar suara,mendesing

c). Tes tekanan kompresi


Keselamatan kerja:
 Pastikan selama tes tekanan kompresi dilakukan bahwa kabel tegangan tinggi dari koil
pengapian selalu terhubung dengan masa, agar tegangan tidak mengalir ketubuh anda.
 Jangan mengangkat alat tes tekanan kompresi dari lubang busi sebelum motor berhenti
berputar, karena dengan tekanan kompresi motor tersebut, kotoran akan bisa menghembus
kemuka anda.

Langkah kerja:
 Panaskan motor sampai mesin mencapai suhu kerja ( » 80 0C )
 Matikan mesin
 Lepaskan kabel-kabel busi ( jangan lupa menempatkan kabel-kabel sesuai dengan nomor
urut silinder motor untuk motor yang lebih dari satu silinder)
 Lepaskan kabel tegangan tinggi dan hubungkan dengan massa ( pakai penjepit / klem buaya,
agar hubungan cukup kuat dan tidak terlepas waktu motor distarter )
 Lepaskan busi
 Siapkan alat pengetes ( contoh : “Moto - meter “)
 Masukkan alat pengetes kedalam lubang busi
 Pengukuran tekanan kompresi memerlukan dua orang karena alat pengetes tekanan kompresi
tidak mempergunakan ulir, seseorang yang menekan gas sampai penuh secara terus-menerus
dan menghidupkan starter sesuai dengan perintah orang kedua yang menekan pengetes pada
lubang busi silinder yang akan dites.
Catatan: untuk penggunaan starter listrik,usahakan agar baterai dalam kondisi terisi penuh, dan
lamanya menekan tombol starter tidak labih dari 7 detik.
13
 Baca dan interpretasikan hasil tekanan kompresi (tekanan kompresi yang normal 13,5 bar
1,5 bar).
 Tekan alat pengetes pada ujung katup untuk melepas tekanan.
 Kemudian pindahkan diagram dengan cara menekan tombol pada pemegang untuk mengetes
silinder berikutnya kalau motor lebih dari satu silinder.
Catatan:
 Pengukuran tekanan kompresi dilakukan pada setiap servis berkala setelah penyetelan katup,
atau bila ada masalah motor tidak hidup.
 Kalau ada kebocoran, pastikan hasil dengan mengulangi tes setelah motor dijalankan.
 Kebocoran tekanan kompresi disebabkan oleh katup-katup yang tidak rapat atau tebakar,
paking kepala silinder yang rusak, cincin torak yang patah dll. Untuk mendiagnose
kebocoran dengan pasti perlu dilakukan tes kebocoran silinder.

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : scientific learning
2. Model Pembelajaran : discovery learning

F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media LCD proyektor
2. Laptop
3. Literasi

G. SUMBER BELAJAR
1. Modul Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2013. Buku Teks Mata Pelajaran
Pekerjaan Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI Jakarta : Kementrian Pendidikan
Dan Kebudayaan
2. Internet / browsing
3. Sumber lain yang relevan

H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-1 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan 60 menit
pengalaman peserta didik dengan materi/tema
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang sedang
berlangsung
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Fungsi katup
- Jenis katup
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
14
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic mekanisme katup:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto yang reliable
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan mekanisme katup
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan mekanisme katup 240 menit
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menyebutkan pengertian katup
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
15
mengevaluasi proses Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-2 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Mekanisme katup
- Mengidentifikasi perbedaan katup masuk dan katup buang
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
16
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic mekanisme katup dan
langakah-langkah kerjanya dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan
mekanisme katup
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya 240 menit
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan peratan yang digunakan untuk
menyetel katup
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan selain
kerja bangku seperti kunci shock, kunci pas, kunci
ring dan alat ukur feeler gauge
- Peserta didik menyebutkan nama-nama alat bengkel
otomoif sesuai SOP
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait
materi lanjutan yaitu mekanisme katup
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
17
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-3 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat melakukan :
- Praktek stel katup
- Melakukan perawatan dan perbaikan katup
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM

18
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada praktek penyetelan katup
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto praktek
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soaluntuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan katup
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang 240 menit
berkaitan dengan mekanisme katup
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan bengkel dalam bentuk gambar maupun alat
langsung jika ada dari sekolah
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Siswa melakukan praktel penyetelan katup
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa hasil pekerjaan praktek teman
pemecahan masalah
nya dengan melakukan pengecekan terhadap hasil
penyetelan katup

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

19
Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil praktek siswa terhadap sepeda motor yang telah di stel katupnya 60 menit
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah melakukan praktek sesuai SOP
 Doa sebelum pulang

I. PENILAIAN
1. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
Media : White board, board marker, LCD/ viewer, laptop.
Alat/Bahan : Tool box, Engine sepeda motor
2. Sumber Belajar
 Joobsheet
 Buku manual pabrik
 Modul
3. Penilaian Pembelajaran
1. Tes Awal
Tes Tulis
No Soal Kunci Jawaban Skor
1. Sebutkan macam- 1 a. SOHC
macam mekanisme b. DOHC 20
katup pada sepeda c. OHC
motor? d. OHV

2. Sebutkan fungsi 2. Beberapa komponen pada sepeda 25


dari mekanisme motor yang bergerak dan saling
katup pada sepeda berhubungan untuk menggerakkan
motor? katup yang dihubungkan dari poros
engkol.

3. Sebutkan cara kerja 3. Pada saat piston bergerak dari TMA 25


mekanisme katup ke TMB pada langkah hisap, poros
pada sepeda motor? engkol ikut berputar sekaligus
memutar rantai timing yang
terhubung poros nok sehingga poros
nok menekan katup sehingga katup
hisap terbuka. Begitu juga untuk
langkah kompresi, usaha, dan buang.

No Soal Kunci Jawaban Skor


1. Sebutkan macam- e. SPV 15
macam mekanisme
katup pada sepeda
motor? Kecuali…
a. SOHC
b. DOHC
c. OHC
d. OHV
e. SPV

20
No Soal Kunci Jawaban Skor
2. Apakah fungsi b. Menggerakkan katup hisap dan 15
roker arm pada buang
mekanisme katup
pada sepeda motor
4 Tak?
a. Membuka dan
menutup
lubang hisap
b. Memercikkan
bunga api
c. Menggerakkan
katup hisap dan
buang
d. Membuang gas
sisa
pembakaran
e. Mencampur
bahan bakar
dan udara

2. Tes Praktek/Demonstrasi
 Apabila ada sebuah sepeda motor tidak bisa dihidupkan, setelah dianalisis maka
kerusakan adalah pada mekanisme katup. Maka lakukan perawatan mekanisme
katup pada sepeda motor dengan prosedur yang benar, meliputi :
a. Pembongkaran mekanisme katup pada sepeda motor
b. Pemeriksaan/pengukuran mekanisme katup pada sepeda motor
c. Pemasangan mekanisme katup pada sepeda motor

 Teknik Penilaian
Pengetahuan : Tes Tulis Uraian dan Pilihan ganda
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek

 Instrumen Penilaian
a. Uraian
Skor 4 : Jika jawaban lengkap dan benar
Skor 3 : Jika jawaban benar tetapi tidak lengkap
Skor 2 : Jika jawaban lengkap tetapi tidak tepat
Skor 1 : Jika jawaban salah
b. Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur 91 - 100
pembongkaran tinggi
21
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
mekanisme ktup Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriks dan pembacaan tinggi
aan mekanisme katup Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
91 - 100
pemasangan mekanisme tinggi
katup Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
80 - 90
sedang tinggi
Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi

Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100


Hasil pencarian informasi disusun cukup
80 - 90
rapih
Hasil pencarian informasi disusun kurang
70 - 79
rapih
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Binjai, Juli 2019


Diketahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

........... ...........
........... ...........
22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri ...........


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas / Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pokok : Memahami prinsip kerja sistem pelumas
Alokasi Waktu : 24 jp x 45menit ( 3 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (Kd) Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)


3.2 Memahami prinsip kerja sistem 3.2.1 menjelaskan fungsi system pelumasan
pelumas 3.2.2 menjelaskan komponen system pelumasan
3.2.3 menjelaskan jenis system pelumasan
3.2.4 menjelaskan syarat – syarat oli pelumas
3.2.5 menjelaskan langkah-langkah pemeriksaaan dan
penggantian oli mesin
4.2 Merawat secara berkala system 4.2.1 memperagakan penggunaan alat bengkel sesuai
pelumas SOP
4.2.2 mampu membedakan jenis oli berdasarkan
kekentalannya
23
4.2.3 mampu melakukan pemeriksaan dan penggantian
oli mesin sesuai SOP.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan fungsi system pelumasan
2. Menjelaskan komponen-komponen system pelumasan
3. Menjelaskan jenis – jenis system pelumasan
4. Menyebutkan syarat – syarat oli pelumas
5. Melakukan pemeriksaan dan penggantian oli mesin sesuai SOP

D. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi sistem pelumasan

 Mengurangi gesekan
Gesekan adalah Tenaga yang menghambat yang terjadi diantara permukaan dua benda yang
bergerak dan relatif keduanya saling menahan gerakan. Pelumas adalah benda yang sesuai
untuk mengurangi gesekan yang dapat menimbulkan keausan pada permukaan kedua benda
tersebut.

Permukaan logam tidak rata (mulus) jika dilihat dengan pembesaran ratusan kali dan terdapat
banyak asperities penyebab gesekan. Dampak yang timbul akibat gesekan, yaitu:
- Keausan (wear)
- Panas (heat)
- Suara bising (noise)

Tribologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gesekan –keausan –pelumas, dengan tujuan
mengembangkan performa pelumas yang diperlukan untuk meminimalisir dampak keausan akibat
terjadinya gesekan. Panas yang timbul akibat gesekan akan terbawa sebagian oleh sirkulasi pelumas
di dalam mesin, sehingga dampak kerusakan akibat overheating akan terhindari.
Akibat terlapisinya permukaan dan juga berfungsi sebagai bantalan antara logam, maka dampak
suara bising logam-logam bergesekan akan berkurang. Seperti saat kita yang sedang menyerut es
seperti tukan es, terdengar suara gesekan yang cukup mengganggu. Bayangkan jika yang
bergesekan adalah 2 buah besi.

 Menjaga kebersihan mesin


Jika noda di baju harus dihilangkan dengan detergen, minyak lumas pun harus mengandung aditif
detergen (detergent). Di dalam mesin, aditif ini berfungsi untuk:
 Mengendalikan pembentukan deposit yang disebabkan oleh Thermo-oxidative degradation.
 Mencegah terjadinya penggumpalan kontaminan.
 Mencegah penguapan oli pada permukaan logam panas.

Selain aditif detergen, minyak lumas juga mengandung aditif dispersant yang berfungsi untuk:
24
 Mencegah terjadinya low-temperature thickening dengan cara disperse (mencegah terjadinya
pengendapan) komponen insoluble (seperti sludge), dan mencegah penggumpalan dan
penguapan pada permukaan logam yang tidak bergerak.
 Bersinergi dengan detergen dalam mengendalikan deposit suhu tinggi.
 Aktif dalam mengendalikan pembentukan soot di dalam mesin diesel sehingga
mengendalikan pengaruh negatif pada peningkatan viskositas (pengentalan, jelly).
Apabila tidak ada aditif deterjen dan dispersant di dalam minyak lumas, kontaminan atau kotoran
yang terlarut di minyak lumas jika tidak diproteksi akan mengakibatkan perubahan komposisi atau
ikatan senyawa minyak lumas dan akan menurunkan kualitas atau performa minyak lumas.

Degradasi minyak lumas/penurunan kualitas minyak lumas Pada pemakaiannya kualitas minyak
pelumas dapat berubah turun, adapun faktor penyebabnya, antara lain adalah
1. Kondisi ekstrem
 Overheating –panas berlebih (produk oksidasi, penurunan kualitas, dan lainnya)
 Overload –beban berlebih (merusak struktur kimia)
2. Kontaminan
 Eksternal (debu, uap air, udara fuel, dll)
 Internal (metal keausan, dll)
Akibat Degradasi akan menimbulkan:
 Minyak lumas menjadi lebih kental atau lebih encer
 Minyak lumas menjadi lebih hitam atau lebih pekat
 Nilai TBN (Total Base Number –Angka Basa Total) menurun
 Kondisi operasi mobil menjadi abnormal

 Mendinginkan
Panas pada permukaan logam akibat proses pembakaran dan gesekan akan terbawa sebagian oleh
aliran sirkulasi minyak lumas sehingga mesin tidak overheating. Bagian mesin yang terserap
panasnya antara lain: bearing, piston, valve, dan chamshaft.

 Merapatkan antar komponen


Untuk menyumbat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada dua komponen yang bergerak,
misalnya pada cincin-cincin torak dengan dinding silinder, sehingga tekanan kompresi relative
terjaga seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

25
Gambar .Minyak Pelumas Sebagai Perapat Antara Ring Piston dan Silinder
Komposisi minyak pelumas mesin otomotif Secara umum, minyak pelumas mesin kendaraan
(otomotif), terdiri dari :
 Minyak pelumas yang diproses dari minyak mentah (Base oil)
 Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas (Additive)

Bahan-bahan tambahan (Additive)


Pada uraian sebelumnya bahan tambah (Additive) diberikan dalam rangkah fungsinya
sebagai pembersih, Namun juga minyak pelumas murni tidak dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mesinr. Oleh karena itu ditambah zat-zat yang memperbaiki prestasinya antara lain:
 Anti karat
Untuk melindungi motor dari korosi
 Detergen
Untuk melepas kerak-kerak sisa pembakaran
 Anti oksidasi ( elindung hangus)
Untuk memperpanjang umur oli
 Penahan tekanan tinggi
Untuk mencegah lapisan oli menjadi pecah akibat tekanan tinggi
 Pengental
Untuk menahan oli menjadi encer akibat suhu yang tinggi

Jenis pelumas berdasarkan bentuk :

1. Pelumas cair
Pelumas jenis ini disebut juga sebagai minyak lumas yang paling banyak digunakan pada beberapa
sektor, antara lain:
 Minyak lumas otomotif: untuk mesin bensin dan diesel, roda gigi, transmisi dan power
steering
 Minyak lumas marine: Cylinder oil, Trunk piston oil, System oil
 Minyak lumas industri: Turbine oil, Hydraulic oil, Compressor oil, Refrigerator oil,
Industrial gear oil, Machine tools oil
 Minyak lumas pabrikasi/Metal Working: Cutting oil, Rust prevention oil, Heat treatment oil,
Electricdischarge process oil
 Regular-grade lubricating oils: Electric insulation, Process oil, Machine oil, Flushing oil.

2. Pelumas semi-padat
Pelumas semi-padat, biasa disebut gemuk atau grease merupakan campuran zat pengental dan
pelumas. Zat pengental yang biasa digunakan antara lain sabun logam, lempung, silicon, black
carbon, PTPE (polytetrafluoroethyle). PTPE ini digunakan apabila sistem pelumasan cair tidak
mungkin diterapkan.

3. Pelumas padat
Grafit, molybdenum disulfide digunakan apabila minyak lumas cair tidak dapat memenuhi syarat
seperti temperature sangat tinggi/sangat rendah, kondisi vakum yang tinggi, apabila nuklir,
pembebanan ekstrim, lingkungan yang reaktif).

 Klasifikasi minyak pelumas


Klasifikasi minyak pelumas mengacu pada dua standar internasional yaitu:

 Standar untuk kekentalan (viscositas)


Standar kekentalan (viscositas) menggunakan Society of Automotive Engineering(SAE), dimana
pada standar SAE ini meskipun banyak persyaratan yang dibutuhkan, minyak pelumas dengan
kekentalan yang tinggi dapat menghasilkan oil film yang tebal di atas permukaan logam sehingga
memiliki kemampuan untuk memikul beban yang relative besar, namum pada sisi lain minyak
pelumas yang terlalu tinggi viscositasnya akan mengakibatkan semakin besarnya gesekan

26
internal pada minyak pelumas sehingga meningkatkan hambatan-hambatan yang pada akhirnya
akan mengurangi tenaga mesin Untuk menyatakan kekentalannya, minyak pelumas biasanya di
berikan angka, contah SAE 20, SAE 30, SAE 40, semakin besar angkanya berarti minyak
pelumas semakin tinggi viscositasnya (makin kental). Di bawah ini adalah table yang sesuai dengan
besarnya indeks angka dan keterangan penggunaannya

namun ada juga yang menggunakan dua batas indeks angka, minyak pelumasejenis ini
disebut dengan multigrade. Minyak pelumas ini muncul untuk mengatasi perubahan viscositasnya
akibat kenaikan temperature pada pemakaiannya, yaitu semakin panas viscositas minyak akan
makin encer, maka untuk mengatasi hal ini minyak pelumas diberi zat tambah untuk
mempertahankan viscositasnya. Contoh SAE 30W-50 artinya huruf singkatan dari Winter (dingin)
jika pada suhu dingin, indeks angka kekentalan minyak pelumas 30 (encer) tetapi jika suhunya
makin panas indeks angka kekentalan minyak pelumas 50.
Dengan kata lain minyak pelumas multigrade mempunyai rentang kerja dengan temperature
yang lebih panjang jika dibangdingkan dengan minyak pelumas single grade.

 Standar untuk mutu (kualitas).


Standar mutu (kualitas) minyak pelumas menggunakan API (American Petroleum Institute) dimana
kualitasnya dan pemakaiannya tidak ditulis dalam indeks angka tetapi dalam bentuk huruf, yaitu :
Huruf S (digunakan untuk mesin berbahan bakar bensin
Huruf C (digunakan untuk mesin diesel), kemudian huruf kedua menyatakan tingkatan kualitasnya.
Contoh:
Mesin bensin : API SD………….API SJ makin kekanan kualiasnya makin bagus
Mesin Diesel : API CD………….API CF makin kekanan kualiasnya makin bagus

Disamping itu indeks API juga bisa digunakan sebagai petunjuk penggunaannya
seperti tabel di bawah ini:
27
Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali akan muncul oli baru yang
lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan meningkat.

Penggantian oli
Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal tersebut disebabkan:

1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam minyak pelumas
timbul lumpur / endapan.

2. Kelemahan bahan tambahan


Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan secara permanen, tapi hanya memberi bahan
tambahan dalam kurun waktu pemakaian tertentu.

3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas timbul gumpalan karbon

Interval Penggantian Oli Motor


Motor bensin : 5.000 –10.000 km (tergantung oli motor yang digunakan)
Motor Diesel : 3.000 –6.000 km (tergantung oli motor yang digunakan)

Informasi

28
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian oli motor juga
akan berbeda.

Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi ! Akibatnya, sebagian kecil
oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.
Kehilangan oli : 0,1 –1 liter / 1000 km
Kehilangan oli : 0,2 –2 liter / 1000 km

Alasan untuk pemakaian oli motor yang boros

1. Kelebihan oli dalam panci


Terjadi cipratan oleh poros engkol dikaburkan penghisapan melalui vebtilasi karter

2. Kebocoran keluar motor


Misal pada paking kepala silinder,sil-sil poros engkol, sakelar lampu isyarat dsb

3. Kebocoran menuju ruang bakar ( oli ikut terbakar )

 Macam- macam sistem pelumasan


Sistem pelumasan pada sepeda motor terdiri dari 2 macam yaitu
1. Sistem pelumasan untuk motor 2 langkah
Pada sistem pelumasan motor 2 langkah komponen mesin yang dilumasi terdiri
dari dua kelompok besar, yaitu :
- Pelumasan untuk sistem transmisi dan kopling
- Pelumasan untuk poros engkol dan dinding silinder, yang terbagi menjadi beberapa macam yaitu:
 Sistem pelumasan campur langsung
Sistem pelumasan jenis ini biasanya digunakan pada motor lama yaitu minyak pelumas
langsung dicampurkan ke dalam tangki bahan bakar (bensin).
Cara kerja :
Oli engkol langsung dengan bahan bakar pada tangki, oli dan bahan bakar ikut aliran gas ke
ruang engkol dan silinder dan melumasi bagian –bagian motor sebelum campuran tersebut
terbakar.
Sifat –sifat :
Sistem pelumasan yang paling sederhana
Pemakaian oli boros, timbul polusi karena oli ikut terbakar
Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil
Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin
Perbandingan campuran
Prosentase oli 2 –4% dari bensin per liter ( lihat spesifikasi )
 Sistem pelumasan terpisah
Sistem pelumasan motor 2 tak jenis ini, minyak pelumas di tempatkan pada tangki khusus
(terpisah dengan tangki bensin) dan menggunakan pompa minyak pada saat mencampur.
Sistem pelumasan terpisah secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu:
 Sistem pelumasan Autolube
29
Cara kerja: Oli dipompakan dari tangki oli oleh sebuah pompa oli menuju saluran
masuk (intake manifold).
 Sistem pelumasan CCI (crank Case Injection)

Cara kerja : Cara kerja seperti autolube tetapi dengan saluran oli tambahan ke
banatalan poros engkol ( bercabang )

Sistem pelumasan ini dikembangkan untuk mengatasi kelemahan dari system


pelumasan campur langsung, karena Besar aliran oli tergantung pada putaran mesin
dan posisi katup gas
Sistem pelumasan terpisah mempunyai sifat –sifat
Berdasarkan volume pemompaan diperoleh:
- Makin cepat putaran, semakin banyak pemompaan
- Makin terbuka katup gas, semakin panjang langkah pemompaan yang diperoleh
antara posisi pembatas dan pengatur posisi gas

Keuntungan
- Pelumasan sesuai untuk setiap tingkat perubahan tingkat kecepatan motor
- Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur langsung
- Perbandingan campuran oli dan mesin dapat diatur dengan menyetel pengatur
posisi gas

Kerugian
- Gangguan lebih banyak jika dibanding dengan pelumasan campuran pada tangki
- Penyetelan yang mengakibatkan kerusakan pada motor
- Jumlah oli dalam tangki oli harus selalu dikontrol sebab jika oli habis motor masih
dapat hidup, tapi motor menjadi rusak karena panas dan gesekan akibat
kekurangan oli

Pada pemakaiannya sistem pelumasan terpisah jenis auto lube banyak digunakan oleh
Yamaha dan Kawasaki, sedangkan jenis CCI banyak digunakan Suzuki.

Kandungan yang dibutuhkan dalam oli mesin 2 Tak (langkah)


Sistem pelumasan mesin 2 langkah oil dimasukkan ke dalam pompa oli dan terbakar dalam
proses, oli harus memiliki kandungan sebagai berikut :
 Tidak menghasilkan karbon bila oli terbakar, karena oli dibakar, akan menyisakan karbon
setelah pembakaran melekat pada piston, cylinder head, alur ring piston dan komponen
lainnya, dan menimbulkan masalah pada mesin.
 Ketahanan film oli, Piston, bersinggungan dengan dinding silinder pada putaran tinggi dan
menerima pukulan kuat disetiap terjadi pembakaran disamping tekanan dan temperatur
seputar 2000 C. Oli harus mampu menahan bahkan tidak menguap dalam kondisi seperti
ini lapisan film tidak hilang.
 Tidak menimbulkan polusi, karena Oli mengandung bahan tambahan untuk meningkatkan
unjuk kerja. Bahan tambahan tersebut harus tidak menimbulkan polusi pada saat terbakar
karena gas buang akan terisap oleh lingkungan.
 Kekentalan tidak berubah drastis karena temperature, pompa oli rnengatur jumlah suplai oli
mesin berdasarkan kondisi pengendaraan. Sepeda motor dipergunakan baik di daerah dingin
maupun panas jadi bila jumlah suplai oli tidak diukur dan disesuaikan dengan kondisi
temperature udara maka akan terjadi suplai oli menjadi berlebihan atau kekurangan yang
akan menjadikan masalah terhadap mesin. ON harus memiliki induk kekentalan tinggi
sehingga perubahan kekentalan akan sangat kecil dalam merespon temperatur.

Pelumasan pada Transmisi dan kopling


Seperti penjelasan sebelumnya pelumasan pada mesin 2 langkah, oli yang dipergunakan untuk
pelumasan, transmisi dan kopling berbeda dengan oli untuk pelumasan silinder dan crankshaft.
Pelumasan gigi transmisi dilakukan dengan dua cara: mengaduk oli saat gigi-gigi berputar sehingga
oli akan mencapai pada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan seperti gigi transmisi, bearing,
kopling dan komponen lainnya, atau dengan cara menggunakan pompa oli untuk menciptakan

30
tekanan sehingga oli mencapai bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Dalam gambar
menunjukkan saluran pelumasan dalam sistem pelumasan menggunakan pompa oli. Oli transmisi
sebagaimana ,jenis oli lain, harus memiliki kemampuan menghambat keausan dan menyerapan
panas untuk meningkatkan fungsi kopling. Di daerah beriklim dingin saat mesin dihidupkan
pengemudi menggunakan gigi rendah saat kendaraan mulai bergerak maju, kadang-kadang mesin
mati, hal tersebut terjadi akibat oli yang melumasi transmisi bukan tipe yang sesuai.

Pelumasan motor 4 langkah


Berbeda dengan pelumasan motor 2 langkah, pada sistem pelumasan motor 4 langkah
seluruh bagian-bagian dilumasi dengan satu jenis minyak pelumas.

Sifat-sifat yang menonjol


- Pelumasan teratur dan merata
- Digunakan pada motor 4T dan diesel 2T
- Oli perlu diganti pada kurun waktu tertentu
Misal: Motor otto setiap 4.000 Km - Motor Diesel setiap 3.000 Km Pada jenis ini tempat oli (bak
oli / karter beroda menjadi satu dengan mesin jenis ini digunakan pada semua mesin sepeda
motor 4 Tak. Karena konstruksi lebih praktis dan pelumasan pada semua bagian mesin lebih
merata (mesin, kopling, transmisi).

Cara kerja :
Oli yang berada di bak / karter dihisap oli pompa melalui saringan oli, yang selanjutnya oli
akan ditekan dan disalurkan ke bagian –bagian mesin yang membutuhkan pelumasan, antara lain:
- Poros engkol dan kelengkapannya
- Mekanisme katup dan kelengkapannya
- Gigi –gigi persneling
- Kopling dan laian –lain

Macam-macam pelumasan mesin 4 tak


Pelumasan pada mesin 4 langkah dibagi menjadi:

1. Pelumasan sistem percikkan

Metode ini minyak pelumas disimpan di dasar crankcase, kemudian diciduk dcngan adukan
oli yang Aitcmpatkan pada ujung batang bcsar batang piston. Oli akan jatuh pada bagian-bagian
yang mcmbutuhkan pelumasan. Sisitem ini adalah yang paling sederhana, tapi karena oli disiramkan
tanpa menggunakan tekanan untuk menckan oil sampai bagian-bagian terkecil maka sistem ini
jarang dipergunakan pada sepeda motor.

2. Sistem pelumasan bertekanan


Sistem ini memerlukan tekanan oil jadi membutuhkan pompa oli untuk mensuplai oli ke bagian
yang mernerlukan pelumasan. Pada sepeda motor sistem ini dibcdakan menjadi 2 jenis tergantung
dari mekanisme pelumasan Dry sump dan Wet sump. Sump berarti panci oil yang terdapat pada
ruangan crankshaft.
a. Jenis Dry sump
Pada sistem ini. tangki oil terpisah (Jan mesin dan oil dialirkan ke bagian- bagian mesin melaiui
pipa dengan bantuan pompa oli. Pada sistem Dry Sump bisa menggunakan satu atau dua pompa Oil
(khusus untuk melalukan penyuplaian atau pengambilan oli.
b. Jenis Wet sump
Dalam sistem ini tangki oli tidak dipisahkan sedangkan oli ditempatkan bagian bawah ruangan
dalam mesin. Pompa oli memungkinkan oli ke berbagai bagian mesin. Pelumasan dilakukan dengan
satu dari dua cara: Ujung terbesar tangkai piston dilumasi lebih dulu kemudian oli disalurkan untuk
melumasi dinding silinder bagian dalam dan ujung terkecil batang piston. Di bagian lain (seperti
terlihat pada gambar) jet dipergunakan untuk menyalurkan oli untuk meningkatkan pelumasan (Jet
digunakan pada sepeda motor besar Suzuki).

Pengelompokan berdasarkan jenis saringan.


Pelumasan dengan tekanan (Force feed) pada mesin 4 langkah, dilengkapi dengan saringan
oli, baik dengan tipe full flow atau tipe divertcr flow. Sebagian besar sepeda motor Suzuki 4
31
langkah menggunakan pelumasan sistem wet sump dengan jenis penyaringan full flow.Sistem
penyaringan jenis ini semua oli yang dialirkan oleh pompa oli disaring dengan saringan oli sebelum
disuplai ke berbagar bagian, pada proses ini oli akan mengalami pembersihan namun akan
menimbulkan bahaya apabila saringan tersumbat. untuk menghindari hal tersebut dibuat lubang
untuk menjaga bila filter tersumbat oli dapat disuplai melalui lubang tersebut tanpa melalui saringan
oli. Penyaringan dengan sistem flow diverter oli yang dialirkan dari pompa oli disuplai langsung ke
berbagai hagian mesin, yang hanya dilalui oli kemudian oli kembali ke bak oli. Ada sistem lain
yaitu kombinasi dari dua sistem menjadi satu sistem. Komponen Utama sistem pelumasan
 Pompa Oli
Pompa oli berfungsi memompa minyak pelumas agar mengalir keseluruh bagian (komponen) mesin
yang memelukan pelumasan, dimana pompa oli digerakkan langsung oleh putaran mesin itu sendiri
(melalui poros engkol dengan perantara roda gigi). Terdapat beberapa jenis pompa oli yang
digunakan pada sistem pelumasan mesin 4 tak, yaitu:

- Jenis trachoid
Pada pompa rotari ( trochoid ) rotor luar dan dalam yang berada dalam bodi pompa memiliki jumlah
gigi yang berbeda saling berkaitan secara eksentris. Sebuah gigi digerakkan oleh gigi penggerak
yang ditempatkan di belakang kopling, memutar rotor dalam yang dihubungkan dengan as
penggerak dan memutar rotor luar.
- Pembagian oli ke masing-masing pemakai Saluran pelumasan Sistem pelumasan seperti
terlihat dalam gambar adalah tipe wet sump dengan penyaringan full flow.Oli dalam bak mengalir
mclalui saringan untuk menyaring kotoran sebelum dipompakan ke atas oleh pompa oli. Oil yang
sudah dipompakan dari pompa oli. dengan tckanan oli diatur oleh klep kemudian oli dialirkan ke
saringan oli dimana kotoran-kotoran yang lebih lembut disaring. Oli yang sudah disaring dialirkan
ke penampungan oli yang tersedia dalam crankcase dan kemudian dialirkan untuk melumasi
transmisi. kepala silinder dan crankshaft.
- Pelumasan transmisi dan bagian-bagian terkait
Pelumasan transmisi dan bagian-babian terkait dilakukan dengan mengambil oli yang mengalir
melalui saluran oli yang ada dalam crankshaft dan meneruskan saluran yang menuju drivershaft dan
countershaft. Oli kemudian mengalir melalui lubang kecil yang berada di as pada posisi bearing dan
gear, dan disalurkan untuk melumasi gigi transmisi dan bagian- bagian lain. Oli pada countershaft,
sebagaimana terlihat dalam gambar dikirim ke kopling dimana akan melumasi bagian-bagian
kopling.
- Pelumasan crankshaft dan bagian-bagian terkait
Oil yang mengalir melalui saluran yang ada pada crankshaft dialirkan ke bearing crankshaft melalui
lubang kecil pada pin crankshaft untuk melumasi bagian ujung terbesar batang piston. oli yang
digunakan melumasi bearing sebelah kin juga melumasi kopling starter.
- Pelumasan silinder dan bagian-bagian terkait
Oli yang mengalir melalui saluran oli pada silinder dan oli yang mengalir melalui pipa oli dialirkan
ke kepala silinder memasuki as pelatuk dan melumasi bagian- bagian seperti jurnal camshaft,
permukaan cam shaft, pelatuk, permukaan cam dan tangkai klep. Oli kemudian mcngalir melalui
ruangan rantai cam dan kembali ke bak oli. Penahan oli coil seal dipasang pada pcngarah katup,
untuk mencegah kebocoran dari katup ke ruang pembakaran.

 Memeriksa Fungsi Pompa Oli


Pompa oli harus diperiksa untuk meyakinkan apakah pompa berfungsi dengan sempurna bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu
- Pompa oli secara pasti (memompa) mengeluarkan oli pada saluran tekan
- Jumlah oli yang dipompakan
 Memeriksa tangki oli dan slang oli terhadap keretakan dan kebocoran
Periksa tangki oli dan berbagai bagian slang oli ( khususnya pada bagian sambungan ) untuk
meyakinkan bahwa tidak ada keretakan dan kebocoran.
 Memeriksa dan mengganti oil transmisi
- Memeriksa jumlah oli transmisi
Transmisi tidak bisa dilumasi dengan baik bila oli terlalu banyak atau terlalu sedikit, jadi
jumlah oli harus diperiksa secara berkala. Agar volume oli sesuai dengan kebutuhan
biasanya pada mesin dicantumkan volume oli yang harus di isikan atau lihatlah pada
lubang pemeriksa (jika ada) dan lihatlah apakah permukaan oli mencapai posisi lubang

32
pemeriksa (Oli akan mengalir keluar dari lubang bila kendaraan diperiksa dengan posisi
miring).
- Mengganti oli transmisi
Oli secara berkala harus diganti. Periode penggantian bervariasi tergantung kepada
kendaraannya, jadi pastikan bahwa periode penggantian dilakukan pada waktu yang tepat.
Pemeriksaan sistem Pelumasan pada Mesin 4 Langkah.
 Memeriksa jumlah oli mesin
- Posisikan kendaraan pada permukaan datar
- Hidupkan mesin dengan putaran stasioner sampai mencapai temperature kerja mesin
- Tunggu kira-kira 3 menit dan periksa pennukaan oli dalam posisi kendaraan tegak lurus
dengan tanah.

 Mengganti oli mesin


Oli mesin harus diganti secara berkala. Periode penggantian bervariasi tergantung pada
kendaraannya, jadi pastikan penggantian oli dilakukan pada periode yang tepat.

 Mengganti saringan oli


Saringan oli harus diganti secara berkala. Periode penggantian bervariasi tergantung pada
kendaraannya, jadi pastikan penggantian saringan dilakukan pada periode yang tepat.

 Standard Oli
Bermacam-macam standard oli mesin seperti SAE (viscosity grades = tingkat viskositas) dan API
(quality standards = standard kualitas) dipakai.

1. SAE Viscosity Grades

SAE (Society of Automotive Engineering) viscosity grades digolongkan ke dalam oli single grade
(kelas tunggal) atau multi-grade (kelas majemuk).

2. Klasifikasi API Service

33
API service classifications adalah standard kualitas oli yang ditentukan oleh API (American
Petroleum Institute). Kodekode untuk oli mesin bensin diawali dengan “S”seperti pada SL dan SM,
dan huruf kedua setelah huruf “S”menunjukan kualitas oli, semakin tinggi maka semakin baik
kualitas oli.

3. JASO Standard
JASO standards adalah standard untuk oli mesin empatlangkah sepedamotor yang ditentukan oleh
JASO (Japan Automobile Standards Organization). Standards digolongkan ke dalam dua jenis, MA
dan MB, menurut perbedaan dalam sifat-sifat gesekan dari oli mesin.

Karakter AHM Oil:


•Viskositas Rendah : 10W-30 : tingkat gesekan antar komponen mesin yang lebih rendah
•Memenuhi Standar Pelumas Sepeda Motor Honda API Service SJ , JASO MA/MB , Honda
Certification

 Pemakaian & Penurunan Kualitas Oli Mesin


Sehubungan oli mesin akan mengalami penurunan kualitas, berubah dan memburuk kondisinya dan
agar mesin selalu mendapatkan pelumasan yang baik, periksalah dengan teratur, isi kembali, dan
ganti oli mesin.

1. Pemakaian oli mesin


Oli mesin secara berangsur memasuki ruang pembakaran bercampur dengan campuran udara/bahan
bakar, dan kemudian terbakar. Oleh karena itu, secara berangsur oli mesin akan dikonsumsi dan
berkurang volumenya.

2. Penurunan kualitas oli mesin


- Penurunan viskositas
Oli mesin melumasi permukaan-permukaan logam yang meluncur, dan ini menyebabkan
bahwa additives yang menaikkan viskositas oli akan dipotong oleh gesekan di dalam mesin,
menurunkan viskositas dari oli mesin.
- Kenaikan viskositas
Seiring pertambahan waktu dan pemakaian, additives dari oli mesin secara berangsur akan
hilang akibat oksidasi atau penguapan. Ini menaikkan viskositas oli mesin.

3. Interval penggantian oli mesin


Tingkat penurunan kualitas oli mesin dapat ditentukan oleh perubahan warna oli. Oleh karena itu,
oli mesin harus diganti secara teratur sesuai aturan BPR.

 Memeriksa & Mengganti Oli Mesin

1. Berikut ini masalah-masalah yang akan muncul apabila Oli mesin tidak secara rutin diperiksa,
atau diganti:
a. Terlalu banyak oli mesin
Jika tinggi permukaan oli terlalu tinggi, akan menyebabkan sebagian besar oli yang terbuang
akan menempel dan menyumbat pada air filter element, hal ini akan menyebabkan masalah pada
mesin.
b. Jumlah oli mesin kurang
Jika tinggi permukaan oli terlalu rendah memungkinkan strainer akan menghisap udara, sehingga
mengakibatkan pelumasan tidak sempurna.
c. Penggunaan aditif yang tidak sesuai

34
Penggunaan additive yang tidak sesuai dapat mengakibatkan slip pada kopling mesin sepedamotor.
Misal: additive mobil digunakan untuk sepeda motor.

2. Pemeriksaan tinggi permukaan oli mesin:


Gunakan tangkai pengukur yang menyatu dengan tutup pengisian oli (oil filler cap/dipstick)

3. Prosedur pengisian ulang oli mesin:


a. Siapkan oli mesin yang sesuai (baca buku pedoman reparasi)
b. Panaskan mesin selama 3 menit kemudian matikan
c. letakkan kendaraan menggunakan standar utama
d. Bersihkan sekitar tutup pengisian oli/tangkai pengukur menggunakan lap bersih atau udara
bertekanan
e. Lepaskan tutup pengisian oli/tangkai pengukur dan bersihkan menggunakan kain lap bersih
f. Masukkan tutup pengisian oli atau tangkai pengukur tanpa memutar
g. Lepaskan tutup pengisian oli/tangkai pengukur dan periksa tinggi permukaan oli , bila
dibawah tanda lower maka harus tambahkan oli mesin sampai batas upper.
h. Sekrupkan tutup pengisian oli atau tangkai pengukur ke dalam dengan erat

4. Prosedur penggantian oli mesin:


a. Panaskan mesin selama 2-3 menit.
b. Letakkan panci penampung oli di bawah baut pembuangan, kemudian lepaskan baut
pembuangan dan sealing washer untuk mengeluarkan oli mesin. Bersihkan oli mesin dari
baut pembuangan dengan kain lap.
Catatan:
Sealing washer mungkin menempel pada lubang pembuangan oli. Jangan lupa untuk
melepaskannya.
c. Kencangkan baut pembuangan oli dengan torsi yang ditentukan
Catatan:
i. Pasang sealing washer baru
ii. Periksa torsi yang ditentukan pada baut pembuangan dan jumlah oli mesin yang
diperlukan sesuai Buku Pedoman Reparasi
d. Tuangkan jumlah oli mesin yang ditentukan ke dalam lubang pengisian oli.
e. Pasang tutup pengisian oli/tangkai pengukur dan biarkan mesin berputar stasioner selama 2-
3 menit sehingga oli beredar di dalam seluruh mesin.
f. Matikan mesin dan tunggu 2-3 menit. Kemudian, periksa tinggi permukaan oli mesin.
g. Kencangkan tutup pengisian oli/tangkai pengukur dengan erat untuk mencegah masuknya
bahan-bahan asing seperti air dan debu ke dalam mesin.
h. Oli bekas yang telah dikeluarkan dari mesin harus dikumpulkan, di daur-ulang, atau dibuang
dengan mengikuti garis bimbingan negara bagian atau lokal agar tidak mengganggu
lingkungan hidup.

5. Pemilihan Oli Mesin


a. Oli mesin yang direkomendasi
Oli mesin yang direkomendasi dicantumkan di dalam buku pedoman reparasi dan buku
pedoman pemilik. Oli ini dijamin memiliki sifat dan kualitas yang paling sesuai bagi
kendaraan.
Contoh uraian dalam Buku Pedoman Reparasi:

35
b. Pemilihan oli mesin yang sesuai untuk penggunaan
Jika oli yang ekuivalen dengan oli yang direkomendasi dipakai, oli harus memenuhi semua
API service classifications, JASO standards, dan SAE viscosity grades yang ditentukan di
dalam buku pedoman reparasi atau buku pedoman pemilik. Jika oli pengganti memenuhi
API service classification tetapi tidak memenuhi jenis MA atau MB yang ditentukan oleh
JASO standards, oli pengganti itu tidak sesuai untuk kendaraan.

E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning

F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi

G. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan

H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-4 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- System pelumasan
- Fungsi system pelumas
36
- Jenis-jenis oli pelumas
- Syarat – syarat oli pelumas
- Pembacaan kode oli pelumas
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pelumasan
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang ditampilkan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang 240 menit
berkaitan dengan materi system pelumasan
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi jenis-jenis oli
yang pernah di lihat
- Peserta didik menyebutkan standar-standar oli yang
ada
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
37
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Memberi penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-5 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- System pelumasan
- Fungsi system pelumas
- Jenis-jenis oli pelumas
- Syarat – syarat oli pelumas
- Pembacaan kode oli pelumas
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
38
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
diingatkan kembali
 Menjelaskan materi berhubungan dengan hal-hal yang berkembang pada masa
sekarang

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian
pada topic system pelumasan dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan deskripsi dari produk
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan materi
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang
disampaikan dalam bentuk penjelasan dan praktek 240 menit
 Menyimak peserta didik dapat member tanggapan
apabila sewaktu-waktu di Tanya oleh guru
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi jenis-jenis oli
- Peserta didik menyebutkan beberapa standar oli
pelumas yang di gunakan di Indonesia
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
39
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa makalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Memberi penghargaan kepada kelompok/siswa yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-6 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- System pelumasan
- Fungsi system pelumas
- Jenis-jenis oli pelumas
- Syarat – syarat oli pelumas
- Pembacaan kode oli pelumas
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan

40
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
diingatkan kembali
 Menjelaskan materi berhubungan dengan hal-hal yang berkembang pada masa
sekarang

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian
pada topic system pelumasan dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan deskripsi dari produk
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan materi
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang
disampaikan dalam bentuk penjelasan dan praktek 240 menit
 Menyimak peserta didik dapat member tanggapan
apabila sewaktu-waktu di Tanya oleh guru
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi jenis-jenis oli
- Peserta didik menyebutkan beberapa standar oli
pelumas yang di gunakan di Indonesia
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik melakukan praktek perawatan dan
pemecahan masalah
penggantian oli mesin

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
41
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa makalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Memberi penghargaan kepada kelompok/siswa yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

I. PENILAIAN
1. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
Media : White board, board marker, LCD/ viewer, laptop.
Alat/Bahan : Tool box, Engine sepeda motor
2. Sumber Belajar
 Joobsheet
 Buku manual pabrik
 Modul
3. Penilaian Pembelajaran
Tes Tulis pilihan ganda
No Soal Kunci Jawaban Skor
1. Sistem pelumasan bertujuan untuk : 1 A :Mengurangi
a. Mengurangi keausan benda yang bergesekan atau keausan benda 1
bersinggungan yang bergesekan
b. Mencegah keausan benda yang bergesekan atau atau
bersinggungan bersinggungan
c. Melapisi keausan benda yang bergesekan atau
bersinggungan
d. Memperbaiki keausan benda yang bergesekan atau
bersinggungan

2. Salah satu fungsi pelumasan pada motor adalah 2 Perapat piston 1


sebagai ........ dan dinding
a. Perapat piston dan pin piston silinder
b. Perapat katup dengan bushingnya
c. Perapat piston dan dinding silinder
d. Perapat ring piston dan dinding silinder

3. Pada sistem pelumasan campur perbandingan jumlah oli 2 3 B. 2 –4 persen 1


tak sebesar
a. 1 –2 persen
b. 2 –4 persen
c. 4 –6 persen
d. 6 –8 persen

4. American Petroleum Institute / API adalah klasisfikasi 4 A. Kwalitas 1


tentang........ minyak
a. Kwalitas minyak pelumas pelumas
b. Kekentalanminyak pelumas
c. Jumlahminyak pelumas
d. Kekotoranminyak pelumas
42
No Soal Kunci Jawaban Skor

5. Society of Automotive Engineers / SAE adalah klasifikasi 5 B. 1


tentang........ Kekentalanminya
a. Kwalitas minyak pelumas k pelumas
b. Kekentalanminyak pelumas
c. Jumlahminyak pelumas
d. Kekotoranminyak pelumas

6. Oli multigrade mempunyai sifat ............ 6 D. Kondisi 1


a. Kondisi dingin kental kondisi panas encer dingin kental
b. Kondisi panas atau dingin tetap kental kondisi panas
c. Kondisi panas atau dingin tetap encer agak encer
d. Kondisi dingin kental kondisi panas agak encer

7. Klasifikasi minyak pelumas motor sepeda motor 2 langkah 7 A. JASO MA 1


adalah.......
a. JASO MA
b. JASO MB
c. JASO MA & MB
d. SAE 20

8. Pengkuran apa yang tampak seperti 8 C. Inner rotor 1


gambar ........... dengan outer rotor
a. Inner rotor dengan bodi
b. Outer rotor dengan bodi
c. Inner rotor dengan outer rotor
d. Inner rotor dengan tutup pompa

9. Pengukuran apa yang tampal seperti 9 B. Outer rotor 1


gambar dibawah........... dengan bodi
a. Inner rotor dengan bodi
b. Outer rotor dengan bodi
c. Inner rotor dengan outer rotor
d. Inner rotor dengan tutup pompa

10. Perhatikan gambar dibawah. Kasus penumpukan karbon 10 A. Katup 1


pada sepeda motor 4 langkah yang telah lama beroperasi masukdari
banyak terjadi pada .......
a. Katup masuk
b. Katup buang
c. Katup masuk dan buang
d. Batang katup masuk

Essay
1. Sebutkan fungsi pelumasan yang anda ketahui?
2. Sebutkan sistem pelumasan yang anda ketahui ?
3. Sebutkan jenis filter yang anda pahami ?
4. Jelaskan fungsi bahan tabah detergen dalam minyak pelumas?
5. Jelaskan klasifikasiminyak pelumas untuk motor 4 langkah dan 2 langkah ?

Kunci jawaban
1. Sebutkan fungsi pelumasan yang anda ketahui Jawab :
a. Anti gesekan/ anti friction effect
43
b. Pendinginan/ cooling effect
c. Perapat / Sealing effect
d. Anti karat/Rust inhibiting effect
e. Pembersih/cleaning effect

2. Sebutkan sistem pelumasan yang anda ketahui Jawab :


a. Pelumasan tekan
b. Pelumasan ciprat
c. Pelumasan campur

3. Sebutkan jenis filter yang anda pahami ?


Jawab :
a. Filter kasar
b. Filter halus
c. Filter sentrifugal

4. Jelaskan fungsi bahan tabah detergen dalam minyak pelumas ?


Jawab :
a. Mengendalikan pembentukan deposit yang disebabkan oleh oksidasi panas
b. Mencegah terjadinya penggumpalan kontaminen
c. Mencegah penguapan minyak pelumas pada permukaan logam panas

5. Jelaskan klasifikasiminyak pelumas untuk motor 4 langkah dan 2 langkah ?


Jawab :
Motor 4 langkah
Klasifikasi untuk mutu/kwalitas : Api
Klasifikasi untuk kekentalan : SAE
Motor 2 langkah (sepeda motor)
Klasifikasi JASO MA = untuk sepeda motor dengan kopling kering dan basah
Klasifikasi JASO MB = untuk sepeda motor kopling kering

Tes Praktek/Demonstrasi
 Melakukan perawatan dan penggantian oli meliputi :
a. Pemeriksaan pelumas oli pada sepeda motor
b. Pemeriksaan kebocoran oli
c. Mengganti oli lama dengan oli baru

 Teknik Penilaian
Pengetahuan : Tes Tulis Uraian dan Pilihan ganda
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek

 Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai 70 - 79
prosedur

44
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pembongkaran tutup tinggi
oli Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
an batas dan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
kebocoran oli dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
penggantian oli lama ke Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
oli baru 80 - 90
sedang tinggi
Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Binjai, Juli 2019


Diketahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

........... ...........
........... ...........

45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri ...........


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas / Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pokok : Memahami prinsip kerja sistem pendinginan
Alokasi Waktu : 24 jp x 45menit ( 3 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (Kd) Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)


3.3 Memahami prinsip kerja sistem 3.3.1 Menelaah secara umum sistem pendinginan
pendinginan 3.3.2 Memeriksa kondisi sistem pendingin
3.3.3 Memeriksa kinerja tutup radiator

46
4.3 Merawat secara berkala pada system 4.3.1 memperagakan penggunaan alat bengkel sesuai
pendinginan SOP
4.3.2 mampu menjelaskan cara kerja system pendingin
4.3.3 mampu melakukan pemeriksaan dan penggantian
radiator

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan dapat menjelaskan fungsi sistem pendingin
2. Menjelaskan komponen sistem pendingin
3. Menjelaskan cara kerja komponen sistem pendingin
4. Memeriksa kinerja tutup radiator
5. Melakukan perawatan sistem pendinginan

D. MATERI PEMBELAJARAN

Pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder menghasilkan panas yang
tinggi. Pada motor bakar hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23 % sampai
dengan 28 %. Sebagian panas keluar bersama gas bekas dan sebagian lain hilang melalui
pendinginan. Meskipun pendinginan merupakan suatu kerugian jika ditinjau dari segi pemanfaatan
energi, tetapi mesin harus didinginkan untuk menjamin kerja secara optimal. Selain itu pendinginan
juga mutlak diperlukan guna menjaga kestabilan temperatur kerja motor. Jika dilihat dari diagram
panas, sistem pendingin merupakan suatu bentuk kerugian energi, lebih dari 32% energi panas
hilang akibat pendinginan. Di mana panas akan diserap oleh fluida pendingin. Panas yang terjadi
tidak menyebabkan perubahan bentuk komponen akibat memuai. Pedinginan dilakukan untuk
mencegah terjadinya kelebihan panas (overheating), pemuaian dan kerusakan minyak pelumas. Jadi
disini perlunya pendinginan pada motor adalah untuk mengurangi panas yang diserap oleh bagian-
bagian motor sehingga tidak terjadi kerusakan pada komponen-komponen motor. Dan fungsinya
sistem pendinginan juga untuk memperoleh temperatur kerja motor yang tetap (±90 0C). Secara
garis besarnya jenis pendinginan pada motor dibedakan dua yaitu:
 Jenis pendinginan dalam
 Jenis pendinginan luar

Pendinginan dalam adalah pendinginan yang terjadi di dalam ruang bakar dan dilakukan
oleh penguapan bahan bakar baru yang masuk ke dalam silinder karena proses penghisapan oleh
piston. Jenis pendinginan ini belum efektif untuk proses pendinginan motor, makanya perlu ada
sistem pendinginan lain yang lebih baik dan merata.

Pendinginan luar adalah proses pendinginan yang terjadi dari luar silinder untuk mengurangi
temperatur motor akibat pembakaran dan mecapai serta mempertahankan temperatur kerja motor.
Adapun media pendinginan luar ini menggunakan hantaran udara dan air sebagai penyerap dan
pemindah panas motor menuju udara luar.

47
Sistem Pendinginan Udara

Dalam sistem pendinginan udara, sekeliling silinder dan kepala silinder diberi sirip-sirip
pendingin guna memperbesar luas permukaan yang bersinggungan dengan udara pendingin yang
dialirkan ke sekelilingnya. Panas yang timbul dari hasil pembakaran akan diambil oleh udara
pendingin yang mengalir melalui sirip-sirip tersebut.
Sirip-sirip pada kepala silinder bisa disebut sebagai penghantar panas dari dalam mesin.
Agar pemindahan panas dari sirip ke udara pendingin berlangsung dengan baik maka sirip-sirip
harus dalam keadaan bersih dan tidak dilapisi kotoran yang akan mengurangi efek pendinginan.
Untuk itu sebaiknya bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada sirip pendingin tersebut secara
berkala. Gunakan skrap untuk melepas kotoran kotoran yang menempel tersebut. Jika terdapat karet
pada celah-celah sirip pendingin periksa kondisinya apakah karet tersebut masih baik digunakan,jika
sudah rusak ganti dengan yang baru. Karet tersebut berfungsi untuk meredam getaran mesin akibat
sirip-sirip pendingin tersebut.
Sistem pendinginan udara ada dua macam yaitu:
a. Sistem pendinginan udara alamiah
Sistem pendinginan udara alamiah adalah Merupakan sistem pendinginan dengan
menggunakan aliranudara yang berembus melewati mesin sewaktu sepeda motorberjalan
dengan laju.

Sistem pendinginan udara alamiah mempunyai kelebihan dan kekurangan.


Kelebihan dari sistem pendinginan alamiah adalah:
1. Motornya ringan
2. Harganya murah
3. Komponennya sederhana

Sedangkan kekurangannya sistem pendinginan alamiah adalah:


1. Proses pendinginannya kurang merata
2. Suara motor keras, karena getaran dari sirip-sirip pendingin motor, untuk itulah dipakai
karet peredam pada sirip, agar getarannya tidak keras. Adapun temperature kerja dari motor
sistem pendinginan alamiah cenderung tinggi, kurang lebih 100 –130 ° celcius. Sistem
pendinginan ini banyak digunakan oleh sepeda motor, mengingat konstruksinya motor harus
berada di luar langsung bersinggungan dengan udara luar.

Sistem pendinginan udara ventilasi atau paksa adalah: Sistem pendinginan


dengan menggunakan suatu alatsemacam kipas angin, putaran kipas
akan menekan angin, sehingga angin bersikulasi melalui sirip-sirip. Sistem
ini tetap bisadigunakan walaupun sepeda motor dalam keadaan berhenti.

b. Sistem pendinginan udara dengan ventilasi atau paksa


Cara kerja sistem pendinginan paksa adalah, pada saat motor hidup maka kipas yang
digerakkan oleh poros engkol berputar dan menghisap selanjutnya menekan udara menuju
sudu-sudu penghantar menuju sirip-sirip kepala silinder dan blok silinder.
Untuk sistem pendinginan udara paksa ini memiliki keuntungan di banding sistem
pendinginan udara alamiah.
Keuntungannya adalah:
1. Pendinginannya lebih merata dibanding pendinginan udara alamiah.
2. Baik untuk motor-motor stasioner, karena sederhana tanpa perawatan.
Sistem pendinginan udara paksa ini,biasanya dipakai pada sepeda motor atau mobil yang
mesinnya tertutup atau tidak langsung bersinggungan dengan udara luar langsung mengingat

48
konstruksi sistem pendinginan memungkinkan dan dirancang khusus untuk pendinginan
udara yang letak mesinnya tertutup.

c. Sistem Pendinginan Air


Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan udara dalam ruang
bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder dan
ruang bakar. Oleh karena itu di bagian luar dinding silinder dan ruang bakar dibuat mantel-
mantel air (water jacket). Panas yang diserap oleh air pendingin pada water jacket
selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur air pendingin tersebut. Apabila air
pendingin tersebut tetap berada pada mantel air, maka air akan cenderung mendidih dan
menguap. Hal tersebut dapat dihindari dengan jalan mengganti air tersebut dengan air yang
masih dingin sedangkan air yang telah panas harus dialirkan keluar dari mantelnya dengan
kata lain harus bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam atau
thermo syphon dan sirkulasi dengan tekanan.

Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding sistem pendingin udara sehingga
biaya produksinya lebih mahal. Secara rinci keunggulan system pendingin air antara lain:
1) Temperatur seluruh mesin lebih seragam sehingga kemungkinan distorsi kecil;
2) Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan kecil;
3) Mantel air dan air dapat meredam getaran;
4) Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat;
5) Jarak antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas.

Di sisi lain sistem pendingin air mempunyai kerugian yaitu:


1) Bobot mesin lebih berat (karena adanya air, radiator, dsb.);
2) Waktu pemanasan lebih lama;
3) Pada temperatur rendah diperlukan antifreeze;
4) Kemungkinan terjadinya kebocoran air sehingga mengakibatkan overheating;
5) Memerlukan kontrol yang lebih rutin.

Komponen-komponen sistem pendinginan air sirkulasi tekan


Fungsi
Kantong air (water jacket)
Sebagai tempat peredaran air di dalam motor, air pendingin akan dialirkan ketempat-tempat
yang memerlukan pendinginan (blok motor dan kepala silinder).

Slang-slang air
Untuk memindahkan air panas dari kantong air ke radiator dan sebaliknya.

Radiator
Untuk mendinginkan air pendingin dengan memindahkan panas ke udara luar (radiasi).

Reservoir
Sebagai tempat persediaan air dan untuk meyeimbangkan perbedaan volume air pendingin
akibat panas.

Tutup radiator
Untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur
tekanan air).

Ventilator (kipas)
Untuk mengalirkan udara melalui radiator supaya pendinginan tidak tergantung pada
kecepatan kendaraan.

Pompa air
Untuk mempercepat peredaran air pada sistem pendinginan.

Termostat

49
Untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin, saat motor masih dingin (baru hidup)
dan mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin. Bila mesin terlalu panas atau terlalu dingin,
maka mesin sepedamotor akan mengalami bermacam-macam gangguan.
Gangguan yang diakibatkan karena terjadinya kelebihan panas (overheating) pada mesin
adalah sebagai berikut:
1. Bagian atas piston dapat berubah bentuk apabila suhunya terlalu tinggi dan kehilangan
kekuatannya. Sebagai contoh pada aluminium. Kekuatannya akan hilang kira-kira
sepertiganya pada suhu 300C bila dibandingkan pada suhu normal.
2. Gerakan komponen-komponen engine akan terhalang karena ruang bebas (clearence)
semakin kecil disebabkan pemuaian dari komponen mesin yang menerima panas berlebihan.
3. .Akan timbul teganganthermalyang dihasilkan oleh panas karena perubahan suhu dari
suatu tempat ketempat lain. Sehingga silinder menjadi tidak bulat akibat deformasi thermal.
Hal ini menyebabkan ring piston patah dan piston macet.
4. Berpengaruh terhadap thermal resistence bahan pelumas. Jika suhu naik sampai 250C
pada alur ring piston, pelumas berusaha menjadi karbon dan ring piston akan macet (Ring
stick) sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada suhu 300 C pelumas cepat
berubah menjadi hitam dan sifat pelumasnya turun, piston akan macet sekalipun masih
mempuyaiclereance.
5. Terjadinya pembakaran yang tidak normal. Motor bensin cendrung untuk knock. Jika
knock terjadi suhu naik pada piston dan terjadi pembakaran dini (Pre Ignitionmudah terjadi).
Sebaliknya bila mesin terlalu dingin, gangguan yang terjadi yaitu:
 Pada motor bensin bahan bakar agak sukar menguap dan campuran udara bahan
bakar-udara menjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak
sempurna.
 Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan mesin mendapat tambahan
tekanan.
 Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan berkondensi pada suhu kira-kira
50 0C pada tekanan atmosfir. Titik air akan menempel pada dinding silinder, hal ini
akan mempercepat keausan silinder dan ring torak. Ini disebut sebagai keausan
karena korosi pada suhu rendah. Untuk mengatasi gangguan-gangguan yang
disebutkan tadi, digunakanlah thermostat yang dirancang untuk mempertahankan
temperatur cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.
Gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada thermostat yang berakibat pada
motor diantaranya:

Motor tidak mencapai temperature kerja:


 Penyebabnya thermostat macet membuka terus
 Tidak memakai thermostat
 Termostat membuka terlalu awal

Dampak yang ditimbulkan adalah:


 Temperatur air pendingin terlalu rendah
 Mempercepat keausan pada dinding silinder
 Bahan bakar boros

Kelebihan panas pada motor, overheating pada motor:


 Penyebabnya termostat tidak membuka
 Termostat membuka terlalu lambat
 Pemasangan termosatat terbalik

Akibat yang diderita oleh motor adalah:


 Air pendingin mendidih dan keluar dari sistem pendingin
 Kerusakan pada komponen motor, missal kepala silinder melengkung
 Piston bisa macet.
Untuk itu harus dilakukan pemeriksaan terhadap thermostat. Cara memeriksa thermostat
dengan memperhatikan sirkulasi air pendinginnya yaitu:

Hidupkan mesin:
50
1. Buka tutup radiator sebelum mesin mencapai suhu kerja.
Perhatikan: Hati-hati membuka tutup radiator sebab kemungkinan udara pada radiator sudah
bertekanan sehingga air dapat tersemprot keluar bersamaan dengan dibukanya tutup radiator.

2. Perhatikan bahwa pada saat mesin dingin belum terjadi aliran air radiator.
3. Amati terus aliran air. Jika mesin sudah panas seharusnya terjadi gerakan air mengalir.
Jika tidak berarti thermostaatnya tidak bekerja. Perbaiki atau ganti thermostaatnya.

Pompa Air
Pompa air pada sistem pendinginan air berfungsi untuk
Melancarkan peredaran air pendingin dari radiator ke mantel-mantel pendingin pada blok
mesin agar sistem pendinginan efektif dan efisien. Bekerjanya pompa air adalah oleh putaran
mesin. Prinsip kerja pompa air adalah sewaktu impeler berputar air pada pusat terhisap dan
terlempar ke arah luar oleh gaya sentrifugal pada keliling impeler, air disalurkan ke saluran-
saluran buang / keluar menuju mantel-mantel air dalam blok silinder dengan tekanan kurang
lebih 5 Kpa dengan hasil pemompaan 100- 300 l/menit.

Bekerja dan tidaknya pompa air dapat dilihat dari aliran air pada radiator.
Caranya:
- Bukatutupradiator
- Hidupkanmesin
- Perhatikan apakah ada gerakan aliran air dalam radiator. Jika ada gerakan aliran air dalarn
radiator berarti pompa air bekerja. Jika putaran mesin dipercepat seharusnya aliran air
tersebut semakin deras.

Radiator
Komponen sistem pendingin air siatem tekan yang lain adalah radiator, radiator adalah
komponen yang berfungsi untuk memindahkan panas air pendingin dari sistem menuju udara
luar.
Radiator terbuat dari bahan alumunium dan plastic, yang mana memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri.
Radiator alumunium memiliki kelebihan kalau terjadi kebocoran bisa disolder, tapi
kerugiannya adalah bobotnya berat, sedang radiator dengan bahan plastic lebih ringan, tetapi
bila ada kerusakan harus memerlukan alat dan keahlihan khusus untuk memperbaiki.
Susunan kisi-kisi radiator ada yang biasa sebaris ada yang bergeser. Untuk yang biasa
mudah bila ingin membersihkan, sedang yang tergeser susah untuk membersihkannya.
Ditinjau dari arah aliran radiator, terdiri dari arah aliran horizontal dan arah aliran vertical,
arah aliran horizontal menjamin air pendingin lebih lama berada dalam radiator, sehingga
pemindahan panas air pendingin lebih baik disbanding yang horizontal.

Tutup radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menutup radiator dan menaikkan dan mengatur tekanan air
pendingin dalam sistem. Pada tutup radiator terdiri dari dua katup, yaitu katup pelepas dan
katup tekan, Katup tekan pada radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air dalam sistem
pendingin agar titik didihnya naik. Temperatur air pendingin sangat tergantung pada tekanan
air, semakin tinggi tekanan air, semakin tinggi pula titik didihnya. Hal ini dipakai pada
sistem pendingin agar air pendingin tidak meletus pada tekanan udara normal, demi
keselamatan. Sedangkan katup pelepas berfungsi untuk mengurangi titik didih air dalam
system pendingin motor, dengan cara membuka dan mengalirkan uap air yang panas
dari radiator menuju reservoir. Katup isap radiator berfungsi untuk memesukkan udara dan
air pendingin dari reservoir menuju radiator, agar jumlah air dan tekanan udaranya tetap
stabil, sehingga radiator tidak kekurangan air pendingin. Adapun reservoir berfungsi untuk
menampung air pendingin.

Ventilator (Kipas)
Kipas radiator sangat penting artinya bagi sistem pendinginan air sebab pada kondisi di
mana mesin bekerja pada beban berat pendinginan cair oleh udara tidak mencukupi. Kipas
radiator membantu mengalirkan udara ke dalam sirip-sirip radiator. Putaran kipas radiator
dipengaruhi oleh tegangan tali kipasnya. Tali kipas yang kendor mudah selip sehingga
51
putaran kipas kurang. Tali kipas yang terlalu tegang menyebabkan bantalan cepat rusak dan
tali mudah putus. Baik sistem pendinginan udara maupun sistem pendinginan cairan
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kendaraan yang berjalan dengan cepat tidak
perlu ventilator karena ventilasi udara baik sekali. Jika kendaraan menjadi pelan (lalu lintas
macet, mendaki) ventilasi udara kurang, temperatur motor menjadi panas / naik. Untuk
mencegah kelebihan panas pada saat kendaraan berjalan pelan radiator harus dilengkapi
dengan ventilator.

Pemeriksaan Fungsi Tutup Radiator Dengan Pengetes


Keselamatan kerja
Pada saat motor panas, didalam sistem pendinginan bertekanan. Janganlah membuka tutup
radiator dengan cepat karena air pendingin yang bertekanan dapat menyembur keluar.
 Pasang pengetes dan beri tekanan sesuai dengan yang tertulis pada tutup radiator.
Dilarang memberi tekanan yang melebihi dari yang tertulis pada tutup radiator.

Pemeriksaan fungsi tutup radiator


 Periksa kondisi bagian-bagian tutup radiator

 Cuci tutup radiator yang kotor dengan air

Pasang pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor yang kedalamannya sesuai
dengan tutup radiator.

52
Beri tekanan pada tutup sampai katup pelepas mulai membuka. Bandingkan tekanan dengan
yang tertulis pada tutup. Tunggu beberapa detik, tekanan tidak boleh turun cepat.

Perbaikan Sistem Pendinginan Air

(Sumber : Modul Pedoman Reparasi Honda City Sport One, PT. ASTRA HONDA MOTOR)

Keterangan Servis
Umum
Membuka radiator cap (tutup radiator) saat mesin dalam keadaan panas dapat
mengakibatkan bahwa coolant (cairan pendingin) menyemprot keluar, sehingga menimbulkan luka
bakar karena air mendidih. Selalu biarkan mesin dan radiator menjadi dingin dulu sebelum
membuka radiator cap.

Catatan :
1. Saat menambahkan atau mengganti coolant, hanya pakai Honda PRE- MIX COOLANT asli yang
mengandung zat pencegah karat, yang khususnya dianjurkan untuk mesin aluminium. Honda PRE-
MIX COOLANT asli adalah baik sekali untuk mencegah karat dan panas berlebihan. Pengaruh ini
dapat bertahan selama 2 tahun.

2. Coolant harus diperiksa dan diganti sebagaimana mestinya dengan mengikuti jadwal perawatan.

3. Gunakan Honda PRE-MIX COOLANT tanpa mencampurkannya dengan air.

4. JANGAN memakai non-ethylene glycol coolant, air PAM, atau air mineral ketika menambahkan
atau mengganti coolant. Menggunaan coolant yang tidak sesuai dapat menimbulkan kerusakan,
seperti karat pada mesin, rintangan pada jalan lintasan pendinginan atau radiator dan keausan dini
dari seal pompa air.

5. Tambahkan sistem pendinginan pada reserve tank. Jangan melepaskan radiator cap kecuali untuk
mengisi kembali atau mengosongkan sistem.

6. Semua pekerjaan sistem pendinginan dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka.

7. Jangan menumpahkan coolant di atas permukaan yang dicat.

8. Setelah menservis sistem, periksalah terhadap kebocoran dengan sebuah cooling system tester.

9. Untuk pemeriksaan thermo sensor.

10. Untuk pemeriksaan saklar motor kipas.

Pengetesan Sistem
 Pemeriksaan Radiator Cap/ Tekanan Sistem
 Lepaskan center body cover/radiator shroud.
 Lepaskan radiator cap.

53
Tekanan Pembebasan Radiator Cap :
108-137 kPa (1,1 - 1,4 kgf/cm²; 16-20 psi)
Naikkan tekanan radiator, mesin dan hoses (slangslang) dengan menggunakan tester, dan periksa
terhadap kebocoran.

Penggantian/Air Bleeding (Pembuangan Udara Palsu)


Lepaskan sebagai berikut :
a. Center body cover/radiator shroud
b. Body cover
c. Radiator cap
Lepaskan drain bolt dan sealing washer dari water pump cover (tutup pompa air) dan keluarkan
coolant (cairan pendingin). Pasang kembali drain bolt dengan sebuah sealing washer baru dan
kencangkan drain bolt. Lepaskan reserve tank cap (tutup tangki cadangan).
Lepaskan siphon hose dari radiator. Keluarkan coolant dari reserve tank. Lepaskan kedua bolf,
kosongkan coolant dan bilas bagian dalam dari reserve tank dengan air. Pasang siphon hose pada
clamps dan sambungkan ke radiator.

E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning

F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi

G. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan

H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-7 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
54
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Pengertian system pendinginan
- Fungsi system pendinginan
- Jenis-jenis system pendinginan
- Cara kerja system pendinginan
- Perbaikan system pendinginan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi system pendinginan:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pendinginan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang 240 menit
berkaitan dengan system pendinginan
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
55
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusikelompok
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-8 (5 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
56
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
adalah lanjutan materi sebelumnya.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic materi dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pendinginan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang 240 menit
berkaitan dengan system pendinginan
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberika kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Peserta didik menyebutkan nama-nama peralatan
bengkel
- Peserta didik memperagakan perawatan system
pendinginan
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil praktek pengecekan oli
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru

57
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-9 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan kepala radiator
- Praktek pengecekan oli dan penggantian oli
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
58
Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soaluntuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungansistem pendinginan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi 240 menit
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pendinginan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait
materi lanjutan system pendinginan
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa

59
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

I. PENILAIAN
Penilaian pengetahuan
a. Tes tertulis
- Pilihan berganda
- Essay
b. Tes lisan
Penilaian keterampilan
1. Proyek, pengamatan dan wawancara
- Mempelajari buku teks, literasi
- Menyelesaikan tugas
2. Laporan portofolio atau unjuk kerja dalam bentuk kelompok maupun individu

Essay
1. Sebutkan fungsi sistem pendingin secara umum pada sepeda motor!
2. Sebutkan dua jenis sistem pendinginan udara!
3. Sebutkan dua jenis sistem pendinginan air!
4. Sebutkan fungsi pompa air pada sistem pendingin air!
5. Sebutkan fungsi karet peredam pada sirip pendingin udara!
6. Sebutkan fungsi sirip pendingin udara!
7. Sebutkan fungsi thermostat pada sistem pendingin air!
8. Sebutkan fungsi Katup pelepas pada tutup radiator!
9. Sebutkan fungsi katup isap pada tutup radiator!
10. Sebutkan fungsi tutup radiator sebagai peningkat titik didih!Soal latihan pertemuan 2

Kunci Jawaban

1. Fungsi sistem pendingin pada motor adalah untuk mengurangi panas motor dan mencapai
serta mengatur temperature kerja motor

60
2. Dua jenis sistem pendingin udara adalah, sistem pendingin udara alamiah dan sistem
pendingin udara paksa

3. Dua jenis sistem pendingin air adalah, sistem pendingin air alamiah dan sistem pendingin air
sirkulasi pompa

4. Fungsi pompa adalah untuk menghisap dan menekan air pendingin pada sistem agar
peredarannya lebih cepat

5. Karet pada sirip pendingin adalah untuk meredam getaran pada sirip-sirip agar getarannya
tidak besar

6. Sirip pendingin udara adalah untuk melebarkan permukaan panas dari motor

7. Termostat berfungsi untuk mempercepat temperature kerja motor dan mengatur peredaran air
pendingin

8. Katup pelepas tutup radiator berfungsi untuk menyalurkan uap panas air pendingin dari
radiator ke reservoir

9. Fungsi katup isap tutup radiator untuk memasukkan uap air dari reservoir menuju radiator
agar sistem pendingin tidak kekurangan air

10. Fungsi tutup radiator disamping menutup juga untuk menaikkan tekanan air pada sistem
pendingin motor agar titik didihnya meningkat

Tes Praktek/Demonstrasi
 Melakukan perawatan dan pengecekan system pendinginan meliputi :
a. Pemeriksaan system pendinginan
b. Pemeriksaan komponen system pendinginan
c. Penambahan system pendinginan

 Teknik Penilaian
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek

 Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pemeriksaan system tinggi
pendinginan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
61
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
an komponen system Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
pendinginan dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
penambahan cairan Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
pendinginan 80 - 90
sedang tinggi
Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Binjai, Juli 2019


Diketahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

........... ...........
...........

62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri ...........


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas / Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pokok : Memahami prinsip kerja sistem pemasukan dan pembuangan
Alokasi Waktu : 32 jp x 45menit ( 4 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
dan Bisnis Sepeda Motor. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (Kd) Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)


3.4 Memahami prinsip kerja 3.4.1 Menelaah secara umum sistem pemasukan dan
sistem pemasukan dan pembuangan
pembuangan 3.4.2 Memahami cara kerja sistem pemasukan
3.4.3 Memahami Komponen-komponen system pemasukan
3.4.4 Memahami kinerja system pembuangan
3.4.5 Memahami komponen-komponen system
pembuangan

63
4.4 Merawat secara berkala pada 4.4.1 memperagakan penggunaan alat bengkel sesuai SOP
system pemasukan dan 4.4.2 mampu menjelaskan cara kerja system pemasukan
pembuangan 4.4.3 mampu melakukan pemeriksaan sistem pemasukan
4.4.4 mampu menjelaskan cara kerja system pembuangan
4.4.5 mampu melakukan pemeriksaan system pembuangan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan dapat menjelaskan fungsi sistem pemasukan dan pembuangan sepeda motor
2. Menjelaskan komponen sistem pemasukan dan pembuangan
3. Menjelaskan cara kerja komponen sistem pemasukan dan pembuangan
4. Memeriksa kinerja system pemasukan
5. Memeriksa kinerja system pembuangan

D. MATERI PEMBELAJARAN

Proses pembakaran motor bensin adalah proses pembakaran dalam. Pembakaran tersebut
dihasilkan dari campuran udara dan bahan bakar di dalam karburator yang diteruskan melalui intake
manifold ke dalam silinder kemudian terbakar dengan adanya percikan bunga api dari busi, yang
menghasilkan tekanan gas pembakaran besar di dalam silinder. Tekanan gas pembakaran ini
kemudian menggerakkan torak turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak lurus (turun
naik) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak putar inilah
yang menghasilkan tenaga pada sepeda motor, pembakaran ini terjadi selama motor hidup dan
terjadilah siklus secara terus menerus. Pencampuran udara-bahan bakar di karburator yang
kemudian menjadi kabut/gas akan mengalir dengan kecepatan tingggi melalui intake manifold yang
dilanjutkan ke ruang bakar, konstruksi manifold mempunyai penampang yang dipersempit, dengan
tujuan agar pada saat langkah pengisian, udara mengalir melalui penampang tersebut sehingga akan
mengalami kenaikan kecepatan dan penurunan tekanan vacuum. Maka tekanan dalam intake
manifold lebih rendah dari pada tekanan udara luar, Selisih tekanan ini digunakan untuk
menyemprot bahan bakar-udara kedalam silinder, apabila intake manifold dimodifikasi dan putaran
mesin divariasi maka dapat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar.

Modifikasi Intake Manifold

Modifikasi adalah perubahan atau penggantian komponen atau bagian tertentu dari
kendaraan bermotor yang mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah agar daya yang dihasilkan
lebih besar, konsumsi bahan bakar lebih hemat dan lain sebagainya.
Modifikasi yang dilakukan harus dengan perhitungan yang teliti atau berdasarkan
pengalaman, karena Modifikasi yang tidak benar pada komponen justru akan berakibat fatal, salah
satunya adalah menyebabkan pemborosan bahan bakar. Modifikasi dapat menghemat bensin, tetapi
juga dapat menyebabkan pemakaian bensin boros. Hal ini tergantung dari ketelitian dan
pengalaman, agar modifikasi tidak memboroskan bensin, maka harus dilakukan dengan teliti dan
berdasarkan pengalaman (Boentarto, 2002 : 13).
Modifikasi intake manifold yang dimaksud pada penelitian ini adalah penggantian intake
manifold standar dengan intake manifold modifikasi Honda (Powerman) pada sepeda motor empat
langkah Honda Supra X tahun 2001 dengan tujuan untuk menghemat bahan bakar.

1. Sistem Pemasukan Bahan Bakar


Sistem pemasukan bahan bakar merupakan bagian penting sebagai suatu kelengkapan dari
motor. Sistem ini berfungsi untuk menyimpan persediaan bahan bakar, memompa ke karburator dan
kemudian dikabutkan. Komponen dari sistem pemasukan bahan bakar yang utama adalah:
a. Tangki Bensin
Menurut Wardan Suyanto (1989: 138) ”tangki bahan bakar adalah tangki untuk menyimpan
bahan bakar sehingga mobil atau motor dapat beroperasi pada waktu yang cukup lama tanpa harus
64
berhenti karena bahan bakar tidak ada”. Pada sepeda motor ditempatkan lebih tinggi dari karburator
yaitu di depan tempat duduk atau di bawah tempat duduk. Tangki tersebut diberi tutup yang
dilengkapi dengan ventilasi. Dengan adanya ventilasi udara tersebut aliran bensin menjadi lancar. Di
dalam tangki diberi pemisah dengan tujuan untuk mengurangi goncangan bensin.
Volume bensin dalam tangki ditunjukkan dengan alat ukur yang berada pada speedometer
dan bekerja secara elektrik. Kapasitas tangki bensin berkisar antara 5-10 liter tergantung pad
besarnya volume silinder.
b. Selang Bensin
Selang ini terbuat dari karet dengan ukuran tertentu. Selang bensin bersifat fleksibel dan
kenyal berfungsi untuk mencegah kemacetan aliran bahan bakar karena puntiran atau terjepit.
Selang juga tidak boleh bocor dan sambungan-sambungannya harus rapat sebab kebocoran selang
mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros. Untuk memper kuat selang bensin ujungnya
diperkuat dengan klem.
c. Karburator
Karburator adalah suatu alat tempat bercampurnya bahan bakar dan udara agar menjadi
campuran gas. Setelah bensin dan udara menjadi bahan bakar gas, maka segera dimasukkan ke
dalam silinder melalui intake manifold, didalam silinder bahan bakar gas itu dipadatkan dan setelah
dicapai batas pemadatan yang tinggi, panas yang tinggi itu mengadakan pemuaian atau berkembang
dan mendesak torak turun ke bawah.
Karburator memegang peranan penting pada kendaraan, karena karburator dapat mengatur
akselerasi (kecepatan) kendaraan pada berbagai tingkat beban dan kecepatan, kemudian dapat
memudahkan mesin untuk hidup, dapat memberikan tenaga yang besar pada mesin, dan kendaraan
dapat bekerja dengan ekonomis. Jadi, karburator mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk
mencampur perbandingan udara dengan bensin dalam perbandingan yang tepat pada setiap tingkat
putaran mesin dan memasukkan campuran bensin dengan udara ke dalam ruang bakar dalam bentuk
kabut.
Adapun mengenai prinsip kerja karburator adalah sebagai berikut, waktu torak bergerak ke
TMA menuju TMB di dalam langkah isap, maka pada lubang silinder terjadi pembesaran ruangan
sehingga menimbulkan kehampaan pada lubang silinder tersebut. Kehampaan ini akan mebuat
perbedaan tekanan udara luar dengan udara didalam lubang silinder, dimana tekanan udara di dalam
lubang silinder lebih rendah daripada tekanan pada alam bebas. Dengan adanya perbedaan tekanan
ini maka mengalirlah udara yang ada di alam bebas masuk ke dalam lubang silinder dengan terlebih
dahulu udara yang masuk ini disaring oleh saringan udara agar debu tidak turut masuk, kemudian
udara ini melewati bagian karburator, lubang masuk (inlet Port) dan terakhir masuk ke dalam
silinder.
Jumlah udara yang masuk ini dapat diatur oleh sebuah katup pada karburator yang disebut
Throttle valve, katup ini dihubungkan melalui kawat pada pengatur akselerasi (gas) pada stang
kemudi. Dengan adanya katup ini maka lubang tempat mengalirnya udara dapat dipersempit,
penyempitan saluran udara ini disebut venturi yang gunanya agar pada saat udara melewati venturi
alirannya menjadi lebih cepat. Gunanya mempercepat aliran udara dibagian venturi ini adalah agar
udara yang mengalir cukup kuat untuk membawa partikel-partikel bensin yang keluar dari lubang
nozzle di bawah throttle valve.
Bensin dapat keluar dari nozzle bila aliran udara pada bagian venturi dipercepat, berarti
tekanan udara pada bagian venturi ini adalah rendah, sedangkan tekanan udara di dalam mangkuk
tempat penyimpanan bensin untuk sementara adalah tinggi, maka mengalirlah bensin yang ada pada
mangkuk itu ke dalam lubang yang ukurannya cukup kecil pada bagian jet (spoeyer). Setelah masuk
pada bagian jet kemudian keluar pada bagian nozzle, keluarnya bensin pada nozzle ini sudah
merupakan kabut bahan bakar.
Mekanisme bagian-bagian karburator dan fungsinya adalah :
1) Mangkuk karburator berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu belum digunakan.
2) Klep/jarum pengapung berfungsi mengatur masuknya bensin ke dalam mangkuk karburator.

65
3) Pengapung/Pelampung berfungsi untuk mengatur ketetapan atau keberadaan bensin di dalam
mangkuk karburator.
4) Skep/Katup gas berfungsi mengetur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder.
5) Pemancar jarum berfungsi memncarkan bensin waktu motor digas, besarnya diatur oleh
terangkatnya jarum skep.
6) Jarum skep/jarum gas berfungsi mengatur besarnya semprotan bensin dari main nozzle pada
waktu motor digas.
7) Pemancar besar/Induk berfungsi memancarkan bensin waktu motor digas ful atau tinggi.
8) Pemancar kecil/ Stasioner berfungsi memancarkan bensin waktu langsam atau stasioner.
9) Sekrup gas/baut gas berfungsi untuk menyetel posisi skep sebelum digas.
10) Sekrup udara/baut udara berfungsi mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan
bensin.
11) Katup cuk berfungsi untuk menutup udara luar yang masuk ke karburator sehinga gas
menjadi kaya, digunakan pada waktu start.

d. Intake Manifold
Bahan bakar yang berasal dari tangki mengalir ke karburator, bahan bakar dalam karburator
terhisap oleh aliran udara sehingga tersemprot keluar ruangan venturi. Di venturi bahan bakar
bercampur dengan udara sehingga menjadi kabut/gas. Gas tersebut mengalir dengan kecepatan
tinggi menuju ke silinder mesin melalui intake manifold.
Intake manifold adalah saluran penghubung antara karburator dengan ruang pembakaran
(silinder). Saluran pemasukan ini sebaiknya lurus dan pendek dikarenakan jika semakin panjang
akan semakin besar hambatan yang terjadi. Konstruksi manifold mempunyai penampang yang
dipersempit, dengan tujuan agar pada saat langkah pengisian, udara mengalir melalui
penampang tersebut sehingga akan mengalami kenaikan kecepatan dan penurunan tekanan
vacuum. Maka tekanan dalam intake manifold lebih rendah dari pada tekanan udara luar. Selisih
tekanan ini digunakan untuk menyemprot bahan bakar kedalam silinder dan mengatasi adanya
kebocoran diberi gasket sebagai perapat yang tahan terhadap suhu tinggi.
Boentarto (2000:5) mengemukakan ”agar pembakaran berlangsung sempurna, saluran udara
masuk harus rapat, sehingga tidak ada udara luar yang bocor ke dalam intake manifold.
Pemakaian bensin menjadi lebih hemat, meskipun sebenarnya hal itu tidak berpengaruh secara
langsung”.
e. Powerman
Powerman termasuk alat yang berfungsi untuk menambah tenaga mesin dan menghemat bensin.
Powerman adalah Manifold modifikasi Honda, dimana bentuknya sama dengan manifold biasa
yang berbeda adalah pada bagian depan yang berhubungan dengan karburator dibuat bersudu
dan belakang yang berhubungan dengan ruang bakar juga dibuat bersudu namun bagian
tengahnya tidak bersudu, dengan tujuan untuk menciptakan swirl (pusaran udara) dimana bahan
bakar dan udara dapat tercampur dengan baik dan merata.
Menurut bentuknya intake manifold modifikasi Honda (Powerman) dibedakan menjadi dua
yaitu Powerman untuk sepeda motor Honda GL-Pro/Max yang bentuknya lurus dan lubang dibuat
bersudu dan Powerman untuk sepeda motor Honda (Astrea) Prima, Grand, legenda dan Supra yang
bentuk intake manifold-nya seperti leher angsa dan lubang dibuat bersudu.
Powerman menciptakan Swirl (pusaran udara) sebelum masuk ke ruang bakar mesin sehingga
bahan bakar dan udara dapat tercampur lebih baik dan lebih merata ini juga akan menyebar
rata dipermukaan silinder dan membuat pembakaran lebih sempurna. Inilah yang
menyebabkan tenaga yang dihasilkan lebih besar dan konsumsi bahan bakar dapat lebih
hemat. Pembakaran yang lebih sempurna menyebabkan sisa pembakaran berkurang (polusi
rendah) dan mesin lebih awet (Ototrend, 2003:115/32).

66
Gambar 01. Intake Manifold Modifikasi Honda
(Sumber: Ototrend,2003:32)

Gambar 02. Efek Pusar Powerman


(Sumber: Ototrend,2003:32)

2. Putaran Mesin
Poros engkol dapat berputar terus menerus karena adanya tenaga mekanis hasil pembakaran
campuran bahan bakar-udara di dalam ruang bakar yang menimbulkan gaya dorong pada torak
akibat naiknya tekanan di dalam silinder. Gaya dorong pada torak menyebabkan torak bergerak
secara translasi dari titik mati atas menuju titik mati bawah kemudian gerak translasi torak diubah
menjadi gerak rotasi pada poros engkol melalui batang torak. Putaran poros engkol ini disebut juga
dengan putaran mesin suatu kendaraan. Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan torak atau
kecepatan putar. Didalam ruang pembakaran terjadi kompresi campuran bahan bakar dan udara,
dengan kompresi yang tepat maka akan menghasilkan tenaga putar yang maksimal. Kecepatan putar
mesin mempengaruhi daya spesifik yang akan dihasilkan. Karena mempertinggi frekuensi putarnya
berarti lebih banyak langkah yang terjadi yang dilakukan oleh torak.
Dalam aplikasinya, kecepatan mesin dapat dibedakan menjadi kecepatan stasioner,
kecepatan rendah, kecepatan sedang, dan kecepatan tinggi dan kecepatan mesin tersebut
berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakarnya.

a. Putaran Stasioner

Boentarto (2002:55) mengemukakan “putaran stasioner diukur dalam putaran per menit.
Besarnya putaran stasioner telah ditentukan oleh pabrik pembuat motor tersebut. Untuk setiap mesin
sepeda motor, besarnya putaran stasioner berbeda-beda”. Untuk sepeda motor Supra-X putaran
stasionernya adalah 1300 – 1500 rpm tercantum pada block mesin sebelah kanan.

b. Putaran Menengah

“Putaran menengah adalah putaran yang terjadi antara 2150 rpm sampai dengan 3500 rpm” (
Motor Plus, 2002 :175/4). Pada saat ini, api pembakaran masih memercik pada 15 0 sebelum titik
mati atas. Pada saat ini, mesin bekerja dengan optimal, namun masih dalam batas yang kondusif
bagi karakteristik mesin.

c. Putaran Tinggi

67
“… dan untuk putaran tinggi adalah ketika diatas 3500 rpm” ( Motor Plus, 2002 :175/4).
Pada saat ini, api pembakaran memercik pada 30 0 sebelum titik mati atas. Pada saat ini, mesin
bekerja pada tingkat yang optimal dari mesin, sampai pada batas putaran yang dapat dicapai oleh
sebuah mesin.

3. Homogenitas Campuran
Perbandingan campuran bahan bakar dengan udara pada umumnya dinyatakan berdasarkan
perbandingan berat bahan bakar dengan berat udara. Campuran antara udara dan bahan bakar
haruslah pada perbandingan tertentu, jika diinginkan suatu pembakaran yang sempurna.
Perbandingan campuran bahan bakar dengan udara pada umumnya dinyatakan dengan berat
udara. Campuran antara bahan bakar jika diinginkan suatu perbandingan yang normal (sempurna).
Perbandingan yang baik adalah kira-kira 1:15 artinya 15 kg udara membutuhkan 1 kg bahan bakar.
Untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar (boros bahan bakar) maka dipakai campuran kaya.
Sebaliknya jika menghendaki bahan bakar yang lebih irit maka digunakan campuran miskin.
4. Konsumsi Bahan Bakar

Konsumsi bahan bakar adalah pemakaian bahan bakar untuk proses pembakaran. Pemakaian
bahan bakar pada kendaraan dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah tingkat kecepatan
kendaraan, dimana semakin cepat kendaraan akan semakin banyak pemakaian bahan bakarnya.
Untuk menghindari pengaruh tingkat kecepatan terhadap pengukuran konsumsi bahan bakar,
maka dalam penelitian ini digunakan kendaraan yang tidak dijalankan atau kendaraan dalam
keadaan berhenti (engine stand) kondisi mesin hidup. Pemakaian bahan bakar diukur berdasarkan
jumlah bahan bakar tiap menit pada putaran tertentu.
a. Jenis Bahan Bakar
Bahan bakar adalah bahan yang dibakar untuk menimbulkan tenaga. Bahan bakar pada
mesin sepeda motor adalah bensin yang sampai sekarang masih merupakan bahan bakar terbaik
dibandingkan yang lain. Baik dan tidaknya bensin ditentukan oleh nilai oktannya, Bensin
merupakan salah satu jenis bahan bakar yang sering digunakan masyarakat, terutama sebagai bahan
bakar mobil dan sepeda motor. Bensin mempunyai sifat-sifat:
a. Mudah menguap pada temperatur normal.
b. Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.
c. Mempunyai titik nyala rendah (-100 C sampai dengan –150 C).
d. Mempunyai berat jenis yang rendah (0,60 – 0,78)
e. Dapat melarutkan oli dan karet.
f. Menghasilkan jumlah panas yang besar (9500 – 10.500 k.cal/kg)
g. Sedikit meninggalkan karbon setelah dibakar (Toyota Astra Motor, 1996:2-1).
Bensin yang terdapat di pasaran ada bebarapa macam dan masing-masing mempunyai angka
oktan yang berbeda. Angka oktan pada bensin adalah suatu bilangan yang menunjukkan
kemampuan bertahan terhadap detonasi. Makin besar angka oktannya makin besar pula kemampuan
bertahan bensin terhadap knocking. Dengan kata lain, makin tinggi angka oktannya makin kurang
kemungkinannya untuk terjadi detonasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk
berdetonasi ini, maka campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan oleh torak menjadi
lebih banyak, sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih
hemat. Untuk motor bensin dengan perbandingan kompresi yang tinggi diperlukan bahan bakar
dengan angka oktan yang tinggi pula. Jadi bensin dengan angka oktan tinggi tidak menguntungkan
jika dipakai pada motor bensin yang berkompresi rendah. Pemilihan jenis bensin yang cocok
didasarkan pada perbandingan kompresinya, semakin tinggi nilai oktannya maka bahan bakar
bersifat baik (mudah terbakar). Dengan banyaknya variasi putaran mesin, sudah barang tentu
kondisi campuran antara bensin dengan udara akan berubah-ubah pula.
b. Syarat-syarat Bahan Bakar
Proses pembakaran pada ruang bakar pada mesin harus memenuhi syarat-syarat terutama
untuk bahan bakar yaitu bensin harus mempunyai kualitas baik, suhu yang tinggi berasal dari
loncatan bunga api busi, dan udara. Ketiga unsur tersebut harus sebanding, untuk itu pada mesin
perlu adanya pengaturan volume udara, bahan bakar dan kualitas bungai api untuk menghasilkan

68
proses pembakaran yang sempurna sehingga dapat mengurangi gas Hidrokarbon dan menghemat
konsumsi bahan bakar
Bensin yang mempunyai kualitas baik harus mempunyai syarat-syarat dibawah ini agar
menghasilkan kerja mesin yang lembut, yaitu:
1) Mudah Terbakar
Pembakaran serentak didalam ruang bakar dengan sedikit knocking
2) Mudah Menguap
Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk memberikan campuran udara-
bensin dengan tepat saat menghidupkan mesin ang masih dingin.
3) Tidak Beroksidasi dan Bersifat Pembersih
Sedikit perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan. Selain itu juga bensin
harus mencecah pengendapan pada sistem intake.
c. Pemakaian Bahan Bakar
Konsumsi bahan adalah banyaknya bahan bakar yang dipakai selama proses pembakaran
berlangsung. Secara umum, faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar adalah
kecepatan. Pada kecepatan yang semakin meningkat maka pemakaian bensin semakin tidak
menguntungkan ( semakin banyak bahan bakar yang dikonsumsi). ( BPM. Arends & H.
Berenschot.1980:27).
Besarnya konsumsi bahan bakar ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
1) Putaran mesin.
Semakin besar putaran mesin, semakin besar pula konsumsi bahan bakarnya.
2) Volume ruang bakar.
Semakin besar volume ruang bakar, semakin besar pula konsumsi bahan bakarnya ini
disebabkan membesarnya volume ruang bakar sehingga campuran bahan bakar dan udara yang
masuk ke dalam ruang bakar akan semakin banyak.
3) Sistem bahan bakar.
Hal ini terkait dengan sistem pencampuran bahan bakar pada karburator, perbandingan
kompresi antara bahan bakar dan udara akan memperaruhi konsumsi bahan bakar semakin kaya
campuran (bahan bakar lebih banyak), maka semakin besar konsumsi bahan bakarnya, dan juga
sebaliknya.
4) Efisiensi volumetrik dan efisiensi pengisian.
Jumlah volume campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar pada
saat langkah isap secara teoritis sama dengan volume langkah torak dati titik mati atas (TMA)
sampai titik mati bawah (TMB). Volume ini selanjutnya akan menghasilkan tenaga apabila
campuran gas tersbut dibakar. Pada kenyataan sebenarnya terdapat beberapa penyimpangan yang
menyebabkan volume campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar lebih
kecil dari volume langkah torak. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti
tekanan udara, temperatur udara, sisa-sisa gas pemabakaran, panjang saluran dan bentuk saluran.
Besarnya volume campuran yang sebenarnya masuk ke dalam ruang bakar dapat dinyatakan dalam
suatu angka perbandingan antara volume campuran bahan bakar dan udara yang masuk dengan
volume langkah torak dari titik mati atas sampai titik mati bawah angka perbandingan ini
selanjutnya memperlihatkan effisiensi daripada volume campuran bahan bakar dan udara yang dapat
masuk ke dalam ruang bakar ini disebut “effisiensi volumetrik”.
Dengan kondisi tertentu dari suatu gas dapat juga ditentukan berat dari gas tersebut di mana
apabila berat gas yang masuk ke dalam ruang bakar diperbandingkan dengan berat gas yang
sebenarnya masuk ke dalam ruang bakar dengan kondisi tertentu pula akan didapat suatu harga
perbandingan yang sama dengan effisiensi volumetrik. Apabila kondisi-kondisi gas dirubah ke
kondisi standar, maka akan menghasilkan suatu harga perbandingan yang selanjutnya disebut
effisiensi pengisian.
Harga dari efisiensi volumetrik dan efisiensi pengisian bila semakin besar, maka akan
semakin banyak campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar. Hal ini berarti
akan semakin besar daya yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Bila keadaannya sebaliknya, maka
hasilnya pun akan sebaliknya. Biasanya disebabkan oleh bentuk dan panjang dari saluran isap serta
kecepatan mesin, harga dari efisiensi volumetrik atau pengisian tidak mungkin mencapai 100%
(sekitar 65 sampai dengan 85%). Tetapi bila proses pemasukan gas dibantu dengan tekanan yang
melebihi tekanan atmosfir (dengan super charger) maka harga efisiensi pengisian akan melebihi
100% sedangkan efisiensi volumetrik tidak dapat melebihi 100%.
69
12
dm3 11
tiap
10
kilo
9
mete
r 8
7
6
5 km/h
0 20 40 60 80 100 120
Gambar 03. Grafik Kecepatan dan Konsumsi Bahan Bakar (BPM. Arends & H. Berenschot.
1980 : 27)
Menurut BPM Arends & H. Berenschot (1980; 28), mengemukakan bahwa “kita
mempunyai dua cara untuk menunjukkan pemakaian bahan bakar diantaranya adalah dengan
cara memberitahukan bahwa sebuah mobil memakai bensin 1 dm3 untuk 12 km. Sedangkan cara
lainnya adalah dengan pemberitahuan berapa banyak penggunaan bensin dalam dm3 untuk jarak
sejauh 100 km.
Apabila motor itu tidak dipasang dalam keadaan berjalan, maka bahan bakarnya
ditetapkan dalam kilogram tiap kilowatt jam. Inilah yang disebut dengan bahan bakar spesifik.
Dan biasanya dalam membandingkan konsumsi bahan bakar dengan kendaraan lainnya.
“Bila besarnya bahan bakar spesifik sebuah motor bensin 4 tak 0.4 kg/kwj ini berarti
bahwa untuk motor itu diperlukan bahan bakar sebanyak 0,4 kg untuk menghasilkan 1 kw
selama 1 jam”. (BPM. Arends & H. Berenschot. 1980: 27).
Putaran mesin yang diperlukan untuk menghasilkan daya yang besar akan memerlukan
konsumsi bahan bakar yang besar pula. Pada gambar 03, untuk dapat menghasilkan pemakaian
bahan bakar yang paling menguntungkan ialah pada saat kecepatan 40 km/h, disini terlihat
pemakaian bahan bakar sangat sedikit. Untuk mendapatkan pemakaian bahan bakar yang
terendah di dapat pada saat putaran motor berputar dengan kecepatan tertentu dengan
pembebanan tertentu pula, sehingga isian silinder dalam keadaan menguntungkan, tetapi hal ini
tidak terjadi maka akan sebaliknya.
Dalam keadaan tidak berjalan, pemakaian bahan bakar bisa ditentukan dengan
menghitung berapa lama waktu untuk menghabiskan banyaknya bahan bakar, baik itu dalam
detik per milliliter atau milliliter per detik.

5. Pembakaran
Dengan adanya sejumlah bahan bakar di dalam silinder yang sudah bercampur dengan udara
yang kemudian dibakar dengan percikan bunga api dari busi lalu temperatur ruang
pembakaran akan naik yang mengakibatkan naiknya tekanan dalam silinder dan
memungkinkan terjadinya gerakan torak akibat tekanan tersebut selanjutnya motor dapat
bekerja. Secara umum pembakaran didefinisikan sebagai reaksi kimia atau reaksi
persenyawaan bahan bakar dan oksigen dengan diikuti sinar atau panas. (Toyota Step 2, 1988:
2-2).

Baik buruknya pembakaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu temperatur
mesin, bahan bakar, sistem penyalaan, perbandingan campuran dan homogenitas campuran,
kerapatan campuran serta perbandingan kompresi.
Apabila temperatur campuran bahan bakar dengan udara naik, maka semakin mudah
campuran bahan bakar dengan udara tersebut untuk terbakar. Namun demikian hal ini harus
dibatasi jangan sampai bahan bakar terbakar dengan sendirinya sehingga tidak bisa terkontrol.
Demikian juga sebaliknya apabila temperatur campuran terlalu rendah atau terlalu dingin maka
akan menghambat proses pembakaran bahkan ada kemungkinan mengakibatkan pembakaran
yang tidak sempurna. Oleh karena itu maka temperatur kerja mesin harus diperhatikan sehingga
pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna.
Bahan bakar sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran terutama pada nilai oktan
yang dimiliki. Angka oktan bensin ini berhubungan erat dengan besar perbandingan kompresi
70
motor. Untuk motor bensin dengan perbandingan kompresi tinggi diperlukan bahan bakar
dengan angka oktan yang tinggi, jadi bensin dengan angka oktan tinggi tidak menguntungkan
jika dipakai pada motor bensin yang berkompresi rendah. Sehingga apabila bahan bakar angka
oktan tinggi ini dipakai pada motor dengan kompresi yang rendah tidak menghasilkan tenaga
yang lebih besar. Apabila motor dengan kompresi tinggi menggunakan bahan bakar dengan
angka oktan rendah akan menyebabkan terjadinya detonasi sehingga tenaga mesin rendah
karena pembakaran terjadi tidak sempurna.
Baik buruknya pembakaran juga ditentukan oleh banyak sedikitnya jumlah oksigen
(udara) yang ada dalam campuran. Oleh karena itu kandungan oksigen di dalam campuran
bahan bakar dengan udara merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam motor bensin.
Apabila jumlah oksigen yang terkandung dalam campuran bahan bakar dengan udara sesuai
akan memungkinkan terjadinya pembakaran yang sempurna. Perbandingan campuran yang tepat
juga harus didukung oleh homogenitas campuran. Homogenitas campuran yang tepat juga
memungkinkan terjadinya pembakaran yang sempurna.
Naiknya kerapatan campuran bahan bakar dengan udara yang ada dalam silinder akan
menyebabkan kemungkinan detonasi lebih besar. Naiknya kerapatan ini bisa disebabkan oleh
pemasukan campuran bahan bakar dengan udara ke dalam silinder diperbanyak atau menekan ke
dalam ruangan yang lebih sempit. Dengan peningkatan kerapatan ini berarti campuran tersebut
semakin mudah terbakar sehingga mudah terjadi detonasi, menyebabkan pembakaran tidak
sempurna.
Mekanisme pembakaran bahan bakar dan udara sangat dipengaruhi oleh keadaan dari
keseluruhan proses pembakaran di mana atom-atom dari komponen yang dapat bereaksi dengan
oksigen dan membentuk produk yang berupa gas. Bahan bakar motor bensin mengandung unsur
karbon dan hidrogen. Ada 3 teori mengenai terbakarnya hidrokarbon (Toyota Step 2 , 1988: 2-
2), ini yaitu:
a. Karbon terbakar terlebih dahulu daripada oksigen
b. Senyawa hidrokarbon terlebih dahulu bergabung dengan oksigen dan membentuk senyawa
yang kemudian dipecah secara terbakar (thermis).
c. Hidrokarbon terbakar bersama-sama dengan oksigen sebelum carbon bergabung dengan
oksigen.
Dalam pembakaran hidrokarbon yang biasa (normal) tidak terjadi jelaga bila kondisi
memungkinkan untuk proses hidroksilasi. Hal ini terjadi bila percampuran antara bahan bakar
dan udara mempunyai waktu yang cukup, sehingga memungkinkan masuknya oksigen kedalam
molekul hodrokarbon. Bila oksigen dan hidrocarbon ini tidak bercampur dengan baik, maka
akan terjadi proses craking, dimana pada nyala akan timbul asap. Pembakaran semacam ini
disebut pembakaran tidak sempurna. Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi dalam
pembakaran motor bensin, yaitu pembakaran sempurna dan tidak sempurna.
a. Pembakaran Sempurna
Dalam buku Toyota Step 2 (1988: 2-2) mengemukakan “Pembakaran sempurna merupakan
pembakaran di mana bahan bakar dapat terbakar secara keseluruhan pada saat dan kondisi yang
dikehendaki”. Mekanisme pembakaran normal dalam motor bensin dimulai pada saat terjadinya
loncatan bunga api pada busi. Selanjutnya api membakar gas yang ada disekelilingnya, dan
menjalar ke seluruh bagian sampai semua partikel gas terbakar habis. Dalam pembakaran
normal pembagian nyala pada waktu pengapian terjadi diseluruh bagian. Pada mekanisme
pembakaran di dalam motor bersifat komplek.
b. Pembakaran Tidak Sempurna
Pembakaran tidak sempurna merupakan proses pembakaran dimana sebagian bahan bakar tidak
ikut terbakar, atau tidak terbakar bersama pada saat keadaan yang dikehendaki. Pembakaran
tidak sempurna adalah adalah pembakaran yang terjadi dalam silinder tetapi nyala api dari busi
tidak menyebar teratur dan merata sehingga menimbulkan masalah atau kerusakan pada bagian
motor. Pembakaran tidak sempurna terjadi karena nyala api dari busi dapat membakar campuran
bahan bakar dan udara di dalam silinder tidak secara merata dan tidak teratur.

Sistem Gas Buang

1. Sistem Pembuangan
71
Sistem pada sepeda motor yang berfungsi:
- Meredam Suara
- Mengatur Aliran Gas buang hasil Pembakaran
- Untuk mengoptimalkan tenaga yang di hasilkan mesin
- Sebagai penyaring emisi gas buang (Catalytic Converter)

2. CECS (Crankcase Emission Control System)


Mesin ini dirancang agar tidak ada gas buang yang keluar dari bak mesin ke udara luar. Gas buang
mesin di masukkan kembali ke ruang bakar melalui saringan udara, sehingga menghindari
pencemaran udara ke atmosfir.
Sistem ini digunakan untuk semua tipe sepeda motor Honda.

3. SASS (Secondary Air Supply System)


Adalah teknologi yang mengatur penyemprotan udara bersih (O2) ke dalam saluran buang “exhaust
port”agar bereaksi dengan gas sisa pembakaran ( CO & HC) menjadi gas CO2 dan H2O yang tidak
berbahaya dan telah memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Digunakan untuk semua tipe sepeda motor Honda.
(Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 141 Tahun 2003).

72
4. Catalytic Converter
Muffler dilengkapi Catalytic Converter : Sistem penyaring sisa pembakaran sehingga memenuhi
standar EMISI Euro 3 sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah.
Digunakan pada tipe motor Vario, MegaPro, Tiger, PCX, CBR 250
dan unit PGM-FI.

5. Oksigen Sensor (O2 Sensor)

O2 sensor mendeteksi jumlah oksigen di dalam gas pembuangan.


 O2 sensor terdiri dari sebuah peralatan zirconia berbentuk cilinder, dan dilapisi dengan emas
putih. Bagian dalam dari peralatan terbuka terhadap atmosfir, sedangkan bagian luarnya
terbuka terhadap gas pembuangan.
 Peralatan zirconia: menghasilkan gaya elektromotif dengan adanya perbedaan konsentrasi
oksigen antara atmosfir dan gas pembuangan jika suhu lebih tinggi dari nilai tertentu.
 O2 sensor mendeteksi perubahan pada konsentrasi oksigen di dalam gas pembuangan
dengan mengukur gaya elektromotif. ECM menerima nilai-nilai sebagai voltase.

Gas buang adalah sisa hasil pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran di dalam mesin
kendaraan bermotor.
Fungsi system gas buang adalah:
 Untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran ke atmosfer;
 Meningkatkan tenaga mesin;
 Menurunkan panas;
 Meredam suara mesin;
Sistem gas buang ini terdiri dari: Katup buang, Saluran buang, dan Peredam suara (Muffer).
1. Katup Buang
73
Katup buang bertugas menahan gas yang sedang terbakar dalam ruang selinder sehingga terbakar
seluruhnya dan pada waktu yang ditentukan katup buang membuka dan menyalurkan gas sisa
pembakaran keluar melalui saluran buang.
2. Saluran buang
Saluran buang dipasang untuk menyalurkan gas bekas sisa pembakaran di dalam silinder menuju ke
peredam suara.
3. Peredam Suara (Muffer)
Perdam suara bertugas menyalurkan gas bekas keluar ke atmosfir serta meredam suara mesin.

Peredam suara (Muffer) biasanya terbagi dua jenis, yaitu:


a. Jenis Lurus (Straight Though)
Jenis ini terdiri dari sebuah pipa lurus yang dilingkupi pipa berdiameter lebih besar.
b. Jenis berbelok (Reverse Flow)
Jenis ini terdiri dari potongan-potongan pipa yang pendek dan sekat-sekat penahan (baffles) guna
menekan gas buang maju dan mundur sebelum keluar. Peredam seperti ini menciptakan suatu ruang
pemuaian yang dapat mengurangi suara gas buang dan menahan semburan api.

Proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar menghasilkan gas buang yang secara
teoritis mengandung unsur CO, NO2, HC, C, H2, CO2, H2O dan N2, dimana banyak yang bersifat
mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara.
Bengkel adalah tempat yang memungkinkan pencemaran akibat gas buang dari kendaraan lebih
tinggi dari area lain seperti jalanan , hal ini dikarenakan sumber pencemaran yang bergerak
terkondisi menjadi sumber pencemar tidak bergerak, sementara banyak sekali bengkel tidak
melengkapi sistem yang memadai mengatasi hal tersebut.
Konsentrasi emisi akan cepat bergerak naik bila terakumulasi pada tempat yang tertutup dan tidak
memiliki sistem ventilasi atau sistem pembuangan yang memungkinkan pertukaran udara di dalam
ruang dengan udara segar dari luar ruangan. Hal ini sangat berbahaya terhadap pekerja dalam
ruangan tersebut khususnya bengkel kendaraan bermotor, pool, terminal, garasi dan sejenisnya.
Emisi gas buang kendaraan bermotor dari segala model mesin pembakaran di dalam (Internal
combustion engine), dengan penyempurnaan konstruksi dan teknologi yang diterapkan, tetap
menghasilkan emisi gas buang, hal ini terjadi karena perubahan wujud bahan bakar dan udara pada
saat terjadi proses pembakaran.

Pemberian bahan bakar pada motor harus memenuhi syarat umum sebagai berikut:
- Jumlah campuran harus tepat dengan kebutuhan;
- Perbandingan bahan bakar dan udara harus sesuai;
- Kwalitas pencampuran (homogenitas) yang tepat;

Ada beberapa peristiwa/ masalah yang dapat mempengaruhi pembakaran apabila ketiga factor
tersebut diabaikan, yaitu:
a. Banjir
Istilah ini adalah suatu peristiwa dimana jumlah campuran yang masuk ke ruang bakar melebihi
dan pembakaran tidak terjadi dengan normal, akibatnya:
- Boros bahan bakar;
- Tenaga motor tidak maksimal;

b. Campuran Kaya ataupun Kurus


- Campuran kaya
Istilah ini adalah suatu peristiwa dimana bahan bakar bensin lebih banyak dari udara.
- Campuran Kurus
Istilah ini adalah suatu peristiwa dimana udara lebih banyak dari bensin.

c. Campuran Ideal
Istilah ini adalah perbandingan antara udara dan bensin sesuai dengan kondisi kerja mesin;

Perbandingan campuran bensin dan udara pada umumnya dinyatakan berdasarkan perbandingan
berat bensin dengan berat udara, apabila terjadi penyimpangan perbandingan campuran, misalnya
campuran kaya atau campuran kurus, diperlukan penyetelan yang tepat pada komponen karburator.

74
TEKNOLOGI PENCEMARAN UDARA/ POLUSI UDARA

Polusi udara adalah masuknya bahan-bahan pencemar ke dalam udara sehingga mengakibatkan
terganggunya fungsi udara.
Bahan pencemar berasal dari: emisi kendaraan bermotor, cerobong asap pabrik, generator
pembangkit listrik, kilang minyak.
70% bahan pencemar udara dibeberapa kota besar berasal dari emisi kendaraan bermotor

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO 2 hasil pembakaran, SO, SO2,
CFC, CO, dan asap rokok.
1. CO2 (Karbon Dioksida)
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO 2 di udara. Karbon
dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yangmenggunakan bahan bakar fosil (batubara,
minyak bumi), juga dari mobil, kapal,pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar
CO2 di udara tidaksegera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di
seluruhdunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapatmengakibatkan efek
rumah kaca.

2. CO (Karbon Monoksida)
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di
dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran
itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat
membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di
dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke
dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian.

3. CFC (Chloro Fluoro Carbon)


Pencemaran dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas
CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC
(freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang
membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O 3). Lapisan ozon ini
merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidak ada lapisan ozon, radiasi
cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan
menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata.
Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon
tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat
luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali
luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.

4. SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara).
Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan
menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-
hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –
bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan
jembatan.

5. Asap Rokok
Asap Rokok Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di
bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.
Perokok aktif adalah mereka yang merokok.
Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif.
Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu
kesehatan orang lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain:
75
1. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema,
dan kemungkinan kanker paruparu.
2. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
3. Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman
akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
4. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh
maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
5. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

KOMPOSISI DAN PERILAKU GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan
senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan
bakar, suhu operasi dan faktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi menjadi rumit. Jenis
bahan bakar pencemar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin maupun bahan
bakar solar sebenarnya sama saja, hanya berbeda proporsinya karena perbedaan cara operasi mesin.
Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar, yang
umumnya tidak terlihat pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin. Walaupun gas buang
kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya seperti nitrogen, karbon
dioksida dan upa air, tetapi didalamnya terkandung juga senyawa lain dengan jumlah yang cukup
besar yang dapat membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Bahan pencemar yang terutama
terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO), senyawa
hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk
timbel (Pb).

EMISI GAS BUANG KENDARAAN MOTOR BENSIN

Emisi zat pencemar udara yang berasal dari kendaraan bermotor bersumber dari:
1. Blow by gas merupakan gas yang lolos kedalam ruang engkol melalui celah antara ring piston
dan silinder ketika terjadi langkah kompresi.
- Berupa gas Hydrocarbon (HC)
- Bila dibiarkan didalam engkol bisa merusak kualitas oli
- Dimasukkan lagi kedalam ruang bakar melalui PCV valve
2. Evaporated fuel merupakan penguapan bensin dari dalam tangki maupun ruang pelampung
dalam karburator
- Berupa gas Hydrocarbon (HC)
- Bisa dimasukkan kedalam saluran intake untuk dibakar didalam mesin melalui EVAP system
3. Emisi gas buang merupakan gas hasil pembakaran di dalam mesin dan dikeluarkan melalui
saluran pembuangan (knalpot)
- Gas buang: CO2, H2O, O2, HC, CO, NOx, Pb, SOx dll
- Emisi: HC (Hydro Carbon), CO (Carbon Monoxide), NOx (Nitrogen Oxide), SOx (Sulfur-
oxide), Pb dan lain-lain
Zat pencemar udara utama yang terkandung dalam gas buangan kendaraan bermotor pada umumnya
terdiri dari:
- Karbon Monoksida (CO)
- Karbon Dioksida (CO2)
- Hidrokarbon (HC)
- Nitrogen Oksida (NOx)
- Partikulat
Sedang zat pencemar udara lainnya, seperti sulfur oksida (SOx) dan senyawa timah hitam (Pb)
biasanya berasal dari bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan bermotor tersebut.

a. Karbon Monoksida (CO)


Pembentukan karbon monoksida di ruang bakar disebabkan oleh proses pembakaran yang tidak
sempurna. Oleh karena itu besar atau kecilnya jumlah karbon monoksida yang dihasilkan oleh setiap
kendaraan tersebut sangat tergantung pada tingkat kesempurnaan proses pembakaran. Sebagai salah
satu contoh, dapat dijelaskan proses terjadinya pembakaran bahan bakar bensin (C 8H18) pada ruang
76
enjin otto. Proses permbakaran dapat terjadi sempurna jika kebutuhan oksigen / udara untuk
membakar bahan bakar bensin tersebut dijaga pada rasio yang memadai.
Oleh karena itu agar proses pembakaran tersebut terjadi secara sempurna, harus memenuhi reaksi
kimia tersebut :
2C8H18 + 25O2 16CO2 + 18H2O
Artinya:
Untuk membakar secara sempurna 2 molekul C8H18 diperlukan 25 molekul O 2. Dengan perkataan
lain, untuk membakar sempurna 228 gr C 8H18 diperlukan oksigen seberat 800 gr atau 1 gr C 8H18
memerlukan 3,5 gr oksigen.

b. Karbon dioksida (CO2)


Karbon dioksida (CO2) merupakan hasil pembakaran antara bahan bakar dengan udara di ruang
bakar. Karbon dioksida selalu terbentuk disepanjang proses pembakaran berlangsung.

c. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon (HC) terbentuk karena adanya bahan bakar yang tidak terbakar pada saat proses
pembakaran.

d. Nitrogen Oksida (NOx)


Nitrogen oksida (NOx) dihasilkan senyawa nitrogen dan oksida yang terkandung di udara dari
capuran udara-bahan bakar. Kedua unsur tersebut bersenyawa jika temperatur didalam ruang bakar
diatas 1.800OC. 95% dari Nox yang terdapat pada gas buangan berupa nitric oxide (NO) yang
terbentuk di dalam ruang bakar, dengan reaksi kimia beriku: N2 + O2 → 2NO
Nitric oxide ini selanjutnya bereaksi dengan oksigen diudara membentuk nitrogen dioksida (NO 2).
Dalam kondisi normal, nitrogen (N2) akan stabil berada diudara atmosfer sebesar hampir 80%,
namun dalam keadaan temperatur tinggi (diatas sekitar 1.800 °C) dan pada konsentrasi oksigen yang
tinggi, maka nitrogen bereaksi dengan oksigen membentuk NO. Pada kondisi ini maka konsentrasi
NOx justru akan semakin besar pada proses pembakaran yang sempurna.
e. Sulfur Oksida (SOx) dan Senyawa Timah Hitam
Besarnya zat pencemar sulfur oksida (SOx) dan senyawa timah hitam sangat dipengaruhi oleh
kualitas bahan bakar yang mengandung sulfur potensial sebagai sumber penyebab terjadinya sulfur
oksida (SOx).

EMISI GAS BUANG KENDARAAN MOTOR DIESEL


1. Suspended Particulates (PM10 ) adalah partikel kecil dari bahan padat dan cair yang ada dalam
emisi pembakaran bahan bakar.
- Jumlah partikulat yang sangat significan tinggi didapatkan pada emisi pembakaran diesel.
- Kerusakan fisik (korosi) pada bangunan
- Partikel kecil bisa masuk kedalam paru-paru dan menyebabkan infeksi saluran pernafasan,
partikel beracun bisa masuk kedalam sistem peredaran darah.
Berdasarkan ukurannya, partikel dikelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut:
- 0,01- - 10 mm disebut partikel smog/kabut/asap;
- 10- - 50 mm disebut dust/debu;
- 50- - 100 mm disebut ash/abu.
2. RESIDU KARBON Partikulat pada gas buang mesin diesel berasal dari partikel susunan bahan
bakar yang masih berisikan kotoran kasar (abu, debu). Hal itu dikarenakan pemrosesan bahan
bakarnya kurang baik.
- Biasanya solar tidak berwarna atau bening, namun yang ada di sini pasti berwarna agak gelap.
Ini menandakan adanya kotoran dalam bahan bakar.
- Dengan demikian, pada saat terjadi pembakaran, kotoran tersebut terurai dari susunan partikel
yang lain dan tidak terbakar.
3. PELUMAS TIDAK TERBAKAR, sebesar 40% berasal dari minyak pelumas dalam silinder
yang tidak terbakar selama proses pembakaran.
4. SULFAT berasal dari minyak fosil berbentuk sulfur organik dan nonorganik, menghasilkan
sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) dengan perbandingan 30:1.

E. METODE PEMBELAJARAN
77
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning

F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi

G. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan

H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-10 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Pengertian system pemasukan
- Fungsi system pemasukan
- komponen system pemasukan
- pengertian system pembuangan
- fungsi system pembuangan
- komponen system pembuangan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
78
Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi system pemasukan:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pemasukan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang 240 menit
berkaitan dengan system pemasukan
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
79
Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-11 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
adalah lanjutan materi sebelumnya.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic materi dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
80
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
pemasukan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang 240 menit
berkaitan dengan system pemasukan
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberika kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Peserta didik menyebutkan nama-nama peralatan
bengkel
- Peserta didik memperagakan perawatan system
pendinginan
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil praktek system pemasukan
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

81
Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-12 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan system pemasukan
- Komponen – komponen system pemasukan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table

82
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem pemasukan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi 240 menit
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait
materi lanjutan system pemasukan dan pembuangan
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

83
Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-13 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan system pemasukan dan pembuangan
- Komponen – komponen system pemasukan dan pembuangan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:

84
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem
pembuangan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
240 menit
penunjang lainnya
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait
materi lanjutan system pemasukan dan pembuangan
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

85
Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

I. PENILAIAN
Penilaian pengetahuan
a. Tes lisan
Penilaian keterampilan
1. Proyek, membuat media pemasukan dan pembuangan berupa gambar dan benda kerja
2. Laporan portofolio atau unjuk kerja dalam bentuk kelompok maupun individu

Tes Praktek/Demonstrasi
 Melakukan perawatan dan pengecekan system pemasukan dan pembuangan meliputi :
a. Pemeriksaan system pemasukan
b. Pemeriksaan komponen system pemasukan
c. Pemeriksaan system pembuangan
d. Pemeriksaan komponen system pembuangan

 Teknik Penilaian
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek

 Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pemeriksaan system tinggi
pemasukan dan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
pembuangan cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
an komponen system Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
pemasukan dan dan pembacaan cukup
pembuangan Kemampuan menggunakan search engin 70 - 79
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
dan pembacaan kurang
86
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
mengurai komponen Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
system pemasukan dan 80 - 90
sedang tinggi
pembuangan Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Binjai, Juli 2019


Diketahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

........... ...........
...........

87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri ...........


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas / Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pokok : Memahami prinsip kerja sistem bahan bakar bensin karburator
Alokasi Waktu : 32 jp x 45menit ( 4 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,(gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
dan Bisnis Sepeda Motor. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

KI4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (Kd) Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)

88
3.5 Memahami prinsip kerja 3.5.1 Menelaah secara umum sistem bahan bakar bensin
sistem bahan bakar bensin karburator
karburator 3.5.2 Memahami cara kerja sistem bahan bakar bensin
karburator
3.5.3 Memahami Komponen-komponen system bahan
bakar bensin karburator

4.5 Merawat secara berkala pada 4.5.1 memperagakan penggunaan alat bengkel sesuai SOP
system bahan bakar bensin 4.5.2 mampu menjelaskan cara kerja system bahan bakar
karburator bensin karburator
4.5.3 mampu melakukan pemeriksaan system bahan bakar
bensin karburator

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan dapat menjelaskan fungsi sistem bahan bakar bensin karburator
2. Menjelaskan komponen sistem bahan bakar bensin karburator
3. Memeriksa kinerja system bahan bakar bensin karburator

C. MATERI PEMBELAJARAN

1). Sistem Bahan Bakar Mekanik


Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan mengirim campuran
tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar. Dilihat dari cara pemasukan campuran udara dan bahan
bakar tersebut ada dua macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan
cara dihisap, sedang cara keduamasuknya campuran udara dan bahan bakar
dengan cara diinjeksikan. Cara pertama biasa disebut sistem bahan bakar konvensional, sedang cara
kedua disebut sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat dibagi menjadi sistem
bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik dan biasa disebut EFI
(Electronic Fuel Injection).

2). Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik


Komponen sistem bahan bakar konvensional terdiri atas : tanki bahan bakar, saluran bahan bakar,
chacoal canister (hanya beberapa model saja), saringan bahan bakar, pompa bahan bakar, dan
karburator.)
A. Tangki bahan bakar.
Pada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan tangki
bahan bakar biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah bocoran apabila
terjadi benturan. Namun ada beberapa kendaraan yang letak tangki bahan bakarnya di tengah.
Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat. Disamping itu tangki juga dilengkapi dengan
penyekat (separator) untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan
melaju di jalan yang tidak rata.
Lubang saluran masuk bahan bakar ke saluran utama terletak 2-3 cm dari dasar tangki untuk
mencegah endapan dan air dalam bensin ikut terhisap ke dalam saluran.

89
B. Saluran bahan bakar
Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran bahan bakar yaitu : saluran utama yang
menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar, saluran pengembali yang menyalurkan
bahan bakar kembali dari karburator ke tangki, dan saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas
HC (uap bensin) dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister. Untuk mencegah kerusakan
saluran bahan bakar yang disebabkan oleh benturan, biasanya saluran bahan bakar dilengkapi
dengan pelindung. Saluran bahan bakar yang menghubungkan karburator dengan pompa bahan
bakar menggunakan selang karet karena adanya getaran mesin.

C. Saringan bahan bakar


Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan pompa bahan bakar yang berfungsi
untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan terdapat
elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya air
dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan, sedang
partikel yang kecil disaring oleh elemen.

D. Pompa bahan bakar


Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan bakar mekanik
dan pompa bahan bakar listrik.

1) Pompa bahan bakar mekanik


Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedang pompa bahan bakar
listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua jenis pompa bahan bakar mekanik yaitu pompa
bahan bakar yang dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan bakar tanpa saluran
pengembali. Namun demikian konstruksi dan cara kerjanya sama. Pada mesin-mesin terdahulu
umumnya saluran pengembali ada di karburator, sedang mesin-mesin sekarang saluran
pengembalinya ada di pompa bahan bakar. Adapun cara kerja pompa bahan bakar mekanik dapat
dijelaskan sebagai berikut :

a) Pada saat penghisapan bahan bakar


Apabila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas
difragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke ruang
diafragma. Pada saat ini katup keluar tertutup.

b) Pada saat penyaluran bahan bakar


Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga bahan bakar
yang ada di ruang diafragma terdorong ke luar melalui katup keluar dan terus ke karburator.
Tekanan penyaluran sekitar 0,2 s.d. 0,3 kg/cm2.

c) Pada saat karburator sudah cukup suplai bahan bakar


Apabila bahan bakar pada karburator sudah cukup maka diafragma tidak terdorong ke atas
oleh pegas dan pull rod pada posisi paling bawah, karena tekanan pegas sama dengan tekanan
bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga
diafragma diam dan pompa tidak bekerja.

2) Pompa bahan bakar listrik


Berbeda dengan pompa bahan bakar mekanik, pompa bahan bakar listrik dapat ditempatkan
di mana saja dengan tujuan untuk menghindari panas dari mesin. Pompa bahan listrik langsung
bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Jenis pompa bahan bakar listrik bermacam-macam antara
lain : model diafragma, model plunger, model sentrifugal dan sebagainya. Pada modul ini akan
dibahas pompa bahan bakar model diafragma. Apabila kunci kontak diputar pada posisi ON, akan
terjadi kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan
bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas platina
90
dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak
ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.
E. Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang
pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari saluran emission pada saat
tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal canister agar tidak
terbuang keluar. Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intake
manifold, kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.
Turunnya temperatur sekeliling juga menghasilkan rendahnya tekanan di dalam tangki
bensin, menyebabkan uap bensin di dalam canister terhisap kembali ke dalam tangki untuk
mencegah uap bensin terbuang keluar. Untuk menjamin agar kapasitas canister dapat bekerja
dengan sempurna, beberapa model dilengkapi dengan dua charcoal canister.

F. Karburator

Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi kabut bahan
bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator mengirim
sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui intake manifold menuju ruang bakar sesuai
dengan beban dan putaran mesin.

Garis Besar Sistem Bahan Bakar


Sistem bahan bakar sepeda motor terdiri dari bagian-bagian seperti: Tangki bahan bakar,
tutup tangki bahan bakar, katup bahan bakar, saringan bahan bakar, selang bahan bakar, karburator,
dan saringan udara.

Fungsi & Komponen Sistem Bahan Bakar


1. Fungsi sistem bahan bakar:
a. Sebagai penyuplai bahan bakar
b. Membersihkan bahan bakar dari kotoran
c. Mengubah bahan bakar cair menjadi bahan bakar gas
d. Mengatur suplai bahan bakar sesuai kebutuhan mesin
2. Komponen sistem bahan bakar:
a. Tangki dan tutup tangki
b. Saringan bensin
c. Kran dan selang bensin
d. Saringan udara
e. Karburator (Sistem konvensional) atau Sistem PGM-FI

Fungsi & Komponen Sistem Bahan Bakar Tipe Konvensional (Karburator)


1. Tangki Bahan Bakar
Berfungsi untuk menampung bahan bakar
a. Tipe Sport

91
Komponen:
1. Tutup tangki (fuel filler cap)
2. Saringan bahan bakar dalam tangki (screen set fuel strainer)
3. Kran bahan bakar (fuel cock)
4. Selang bahan bakar (fuel tube)
5. Saringan bahan bakar tambahan (fuel strainer)
6. Pengukur bahan bakar (fuel gauge)
b. Tipe Cub

Komponen
1. Tangki bahan bakar (fuel tank)
2. Tutup tangki (fuel filler cap)
3. Selang bahan bakar (fuel tube)
4. Saringan bahan bakar (fuel strainer)
5. Auto Cock Fuel tipe karisma
6. Pengukur bahan bakar (fuel gauge)

2. Tutup Tangki (Cap Fuel Filler)


Fungsi:
a. Penutup dan pelindung lubang pemasukan dari debu dan air
b. Tempat sirkulasi udara atau pernafasan pada aliran bahan bakar
c. Menjaga bensin tidak tumpah

Tutup tangki dengan Check Ball:

92
3. Kran Bahan Bakar (Fuel Cock)

4. Saringan Udara (Air Cleaner)


Berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke karburator dan ruang bakar.
Saringan Udara yang Kotor menyebabkan:
 Saluran - saluran karburator tersumbat
 Piston dan silinder akan lebih cepat aus
Jenis saringan udara:

93
Jenis Sistem Karburasi

1. Karburator konvensional (Piston Valve - PV)


Karburator Piston valve (PV) terdiri dari bagian seperti throttle valve, main jet, slow jet dan float.

2. Karburator Constant Velocity (CV)


Karburator kecepatan konstan (CV) terdiri dari bagian seperti katup throttle, main jet, slow jet, float,
dan vacuum piston.

94
3. Throttle Body (PGM-FI)
Dibahas tersendiri secara khusus

Prinsip Kerja Karburator


Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (Air Fuel Ratio/ AFR):
1. Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (AFR) teoritis = 1:15, artinya untuk membakar habis 1
gram bensin diperlukan 15 gram (kadar Oksigen dalam udara 35%).
2. Campuran kaya (1:13) menjadikan pemakaian bahan bakar boros.
3. Campuran miskin (1:17) menjadikan pemakaian bahan bakar irit.
 Kebutuhan campuran bensin dan udara pada mesin sangat bervariasi sesuai temperatur, beban
dan percepatan mesin.
Putaran stasioner, beban berat dan percepatan tinggi membutuhkan campuran kaya.
Putaran menengah dan beban ringan membutuhkan campuran miskin.

Tipe Katup Gas (Throttle Valve) :


 Piston Valve
Katup gas bentuk piston yang naik turun membentuk venturi dan digerakkan langsung oleh
kabel gas. Digunakan pada hampir semua SMH.
 Butterfly Valve
Katup gas bentuk kupu-kupu. Besarnya venturi ditentukan oleh kevakuman mesin. Karburator
jenis ini disebut Carburator jenis Constant Velocity. Digunakan pada tipe Sonic dan Phantom.

Cara Kerja Karburator


1. Sistem Pelampung

95
4. Kecepatan Menengah

96
5. Kecepatan Tinggi

97
D. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : scientific learning
b. Model Pembelajaran : discovery learning

E. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Media LCD proyektor
b. Laptop
c. Literasi

F. SUMBER BELAJAR
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016. Buku Teks Mata Pelajaran Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif Kelas X Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
b. Modul : bahan ajar
c. Internet
d. Sumber lain yang relevan

G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-14 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
98
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Pengertian system bahan bakar bensin karburator
- komponen system bahan bakar bensin karburator
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi system bahan bakar
karburator:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
bahan bakar bensin
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya 240 menit
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan system bahan bakar bensin
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
99
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi peralatan lain
yang ada di bengkel atau dibutuhkan dibengkel
otomotif dan belum ada di buku teks
- Peserta didik menggunakan peralatan bengkel sesuai
SOP
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu
Kegiatan Penutup
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 60 menit
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-15 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya

100
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
adalah lanjutan materi sebelumnya.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic materi dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan dengan system
bahan bakar bensin karburator
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Mendengar pemberian materi oleh guru yang 240 menit
berkaitan dengan system pemasukan
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberika kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Peserta didik menyebutkan nama-nama peralatan
bengkel
- Peserta didik memperagakan perawatan system
pendinginan
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


101
menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil praktek system pemasukan
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-16 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

102
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan system bahan bakar bensin
- Peralatan yang dibutuhkan untuk mengecek bahan bakar bensin
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem pemasukan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi 240 menit
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
103
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait
materi lanjutan system pemasukan dan pembuangan
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

PERTEMUAN KE-17 (8 x 45 menit) WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi 60 menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
104
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
- Praktek pengecekan systembahan bakar bensin karburator
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic system pendinginan cara
:
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan
gambar foto dan table
 Mengamati lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi / soal untuk dikembangkan peserta didik dari
media interaktif yang berhubungan sistem
pembuangan
 Membaca (dilakukan dirumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung) meteri dari buku paket dan
penunjang lainnya 240 menit
 Menyimak penjelasan pengantar kegiatan materi
Mengorganisasi Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
meengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang disajikan dan dijawab
melalui kegiatan belajar
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan :
- Mengamati objek kejadian
- Membaca sumber lain selain buku teks
- Pesrta didik diminta mengidentifikasi penggunaan
peralatan untuk system pemasukan dan pembuangan
- Peserta didik memperagakan menggunakan peralatan
bengkel otomotif
- Peserta didik memperhatikan K3 dan berlaku
santun,teliti dan penuh tanggung jawab

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi berupa analisis
105
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait
materi lanjutan system pemasukan dan pembuangan
- Mengemukakan pendapat atau menanggapi hasil
presentasi
- Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
- Menyimpulkan point-point hasil diskusi dan Tanya
jawab
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
Menganalisa dan Mengasosiasikan
mengevaluasi proses
Peserta didik menganalisa masukan tanggapan dan koreksi
pemecahan masalah
dari guru terkait pembelajaran.
Menambah keluasan dan kedalam sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, dan disiplin
Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok
yang presentasi maupun lembar kerja dari guru

Menyimpulkan
Peserta didik dan guru sama – sama menarik kesimpulan
dari poin-poin yang dianggap mewakili materi sebagai
penambah wawasan dan hal-hal yang dianggap perlu

Kegiatan Penutup
 Memeriksa hasil diskusi berupa amakalah dan hasil dari lembar kerja yang di jawab 60 menit
oleh siswa
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Memeriksa pekerjaan siswa
 Member penghargaan kepada kelompok yang telah tampil presentasi
 Doa sebelum pulang

H. PENILAIAN
Penilaian pengetahuan
a. Tes lisan
Penilaian keterampilan
1. Proyek, membuat media pemasukan dan pembuangan berupa gambar dan benda kerja
2. Laporan portofolio atau unjuk kerja dalam bentuk kelompok maupun individu

Tes Praktek/Demonstrasi
 Melakukan perawatan dan pengecekan system pemasukan dan pembuangan meliputi :
e. Pemeriksaan system pemasukan
f. Pemeriksaan komponen system bahan bakar bensin

 Teknik Penilaian
Ketrampilan : Demonstrasi/Praktek

 Praktek/Demonstrasi
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
106
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
bahan Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
91 - 100
pemeriksaan system tinggi
bahan bakar besin Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
80 - 90
karburator cukup
Kemampuan pembongkaran sesuai prosedur
70 - 79
kurang
b. Kemampuan Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
91 - 100
Pengukuran/pemeriksa dan pembacaan tinggi
an komponen system Kemampuan pengukuran, menggunakan alat
80 - 90
bahan bakar bensin dan pembacaan cukup
Kemampuan menggunakan search engin
Kemampuan pengukuran, menggunakan alat 70 - 79
dan pembacaan kurang
c. Kemampuan dalam Kemampuan pemasangan sesuai prosedur tinggi 91 - 100
mengurai komponen Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
systembahan bakar 80 - 90
sedang tinggi
bensin Kemampuan pemasangan sesuai prosedur
70 - 79
rendah
e. Hasil pencarian
informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Binjai, Juli 2019


Diketahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

107
........... ...........
........... ...........

108

Anda mungkin juga menyukai