PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
dalam melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini
adalah SMK.
bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan
keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja. Maka dari
yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia
1
pada kendaraan motor. Oleh karena itu, siswa – siswa lulusan
dunia industri.
sampai dengan 7 April 2018 atau selam 3 bulan. Tempat prakerin berlokasi
di bengkel Bengkel Dhaeng Motor Jl. Lintas Tengah Sumatera Km. 10,
C. Sejarah DU/DI
dan terminal yang 24 jam selalu terbuka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
bidang mesin. Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang dimilikinya beliau
memberanikan diri berwiraswsta. Sampai saat ini bengkelnya maju pesat dan
tetap eksis.
Dalam pembutan laporan ini penulis memilih topik sistem rem sepeda
motor. Penulis tertarik memilih topik ini karena mekanisme katup merupakan
bagian yang vital dalam kendaraan. Banyak motor macet atau jalan
ketentuan.
E. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan ini untuk membatasi topik praktik
kerja industri (prakerin) yang sangat banyak. Untuk itu penulis membatasi
3
2. Apa saja macam prinsip kerja katup ?
katup?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan
penutupan keduakatup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros
cam, yaitu cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh
poros engkol melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar
dengan kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi
padaporos cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab
itu lintasan pena engkol setengah kali lintasan poros cam.Katup dibuat dari
panas dan tekanan yang tinggi dan selalubergerak naik dan turun, sehingga
saat yang dibutuhkan. Karena proses pembakaran gas dalam silinder mesin
harus berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika sampai
panas, tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan
pada diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar dari
- Poros cam
- Batang penekan
- Pegas penutup
Mesin OHV juga disebut mesin pushrod. Dalam mesin OHV, camshaft
dan rocker arms. Mesin ini memiliki konfigurasi sederhana dan dapat
6
kecepatan mesin yang tinggi dan output daya meningkat dibandingkan
mesin yang lebih tinggi dan output daya dibanding mesin OHC.
(timing sprocket dan cam sprocket) dan cam chain. Pergerakan perputaran
Timing sprocket dipasang pada crankshaft dan cam sprocket pada camshaft.
Kedua sprockets ini dihubungkan dengan cam chain. Jumlah gigi pada cam
sprocket adalah dua kali jumlah gigi dari timing sprocket.Oleh karena itu,
7
Gambar 4. Komponen camsahft.
Antara ujung valve stem dan sekrup penyetel tappet ada jarak
cylinder head. Oleh karena cylinder head terus menerus terkena suhu dan
8
pendinginan yang lebih baik. Cylinder head mempunyai lubang pemasukan
dalam pipa knalpot. Lubang pemasukan dan pembuangan pada bagian atas
ruang pembakaran dibuka dan ditutup oleh klep. Pergerakan bolak-balik klep
arm dipasang pada sebuah poros rocker arm dengan mana ia dihubungkan
pada cylinder head. Sewaktu cam diputar, rocker arm didorong ke atas,
perputaran. Hal Ini akan mendorong klep masuk ke dalam. Untuk lebih
9
Klep
Gambar 7. Bentuk camshaft.
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Keselamatam Kerja
1. Menggunakan pakaian kerja
2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Membongkar, merakit dan memasang sesuai prosedur
4. Meletakkan komponen-komponen yang sudah terbongkar pada tempat
yang telah disediakan.
5. Apabila ada kesulitan tanyakan pada pembimbing
6. Mematuhi peraturan bengkel
7. Menjaga kebersihan bengkel
C. Prosedur pemeriksaan
Periksa dan setel jarak renggang klep dengan mesin dalam keadaan dingin
Bikelift
Bakelift
Gambar 8. Penyetelan klep motor Supra X 125
Kemudian lepaskan body panels yang menghalangi anda untuk
Langkah Kerja :
1. Lepaskan valve adjustment hole cap, timing hole cap, dan crankshaft hole
cap.
11
Gambar 9. Membuka bagian kepala selinder.
2. Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam sampai tanda “T” pada
kompressi (TDC), dimana baik klep masuk dan klep buang keduanya
tidak terangkat.
Contoh: Nilai yang ditentukan untuk Wave 125 adalah 0,05 ± 0,02
12
Gamabar 12. Mengukur celah klep menggunakan feeler gauge.
Metode pemeriksaan Jarak renggang klep adalah benar jika: feeler gauge
batas-atas tidak dapat masuk ke dalam jarak renggang klep; dan feeler
13
5. Setelah jarak renggang klep yang diperiksa adalah benar, pasang semua
D. Prosedur penyetelan
hati agar tidak merusak teaming houle cap dan silinder head dengan lock
nut wrench.
2. Putar sekrup penyetel dan masukan fileer gauge dengan tebal yang telah
ditentukan.
3. Stel sekrup penyetel sehingga ada tahanan sedikit sewaktu filer gauge
Oleh karena itu, jarak renggang klep harus diperiksa sekali lagi. Jarak
renggang klep adalah benar jika terasa ada tahanan sedikit sewaktu feeler
14
Gambar 14. Ilustrasi langkah penyetelan klep.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
15
A. Kesimpulan
1. Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang bakar. Pembukaan dan
penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut
poros cam.
3. Mesin sepeda motor 4 tak digolongkan menjadi tiga jenis menurut posisi
konfigurasi OHV.
B. Saran
Ketika mengukur celah klep menggunakan feeler gauge hati-hati
jangan sampai putus, karena pada saat menarik feeler apabila celah sudah
sesuai ukuran syaratnya agak serat bila ditarik. Jadi jangan sampai
DAFTAR PUSTAKA
16
Anonim, _____. Buku Pedoman Reparasi Supra X125. PT. Astra Honda Motor
Inc.
Honda Technical Service Sub Division. _______. Buku Pedoman Reparasi Honda
Megapro. PT. Astra International, Inc. Jakarta.
Nugraha, B.S, S.Pd.T. 2015. Chasis Sepeda Motor. Modul Jurusan Pendidikan
Teknik Sepeda Motor. Fakultas Teknik UNY. Yogyakarta.
Solihin. Drs., Mulyadi. S.Pd. 2002. Perbaikan Chasis dan Pemindahan Tenaga,
SMK. Tingkat 2. CV. ARMICO. Bandung.
17
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Pelaksanaan dan Tempat Prakerin..............................................................2
C. Sejarah DU/DI..............................................................................................2
D. Tujuan Pembuatan Laporan........................................................................3
E. Rumusan Masalah.......................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
iv18