Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu usaha

dalam melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini

adalah SMK.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan

Menengah Atas, yang memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang

mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan di

bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan

keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja. Maka dari

itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan diwajibkan untuk melakukan Prektek

Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja

yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia

industri. Karena prakerin merupakan salah satu bentuk emplementasi secara

sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan

program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara

langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri

di bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan (servis)

1
pada kendaraan motor. Oleh karena itu, siswa – siswa lulusan

Jurusan Teknik Sepeda Motor ( TSM ) di SMK sangatlah dibutuhkan oleh

dunia industri.

B. Pelaksanaan dan Tempat Prakerin

Pelaksanaan prakerin ini dimulai pada tanggal 7 Februari 2018

sampai dengan 7 April 2018 atau selam 3 bulan. Tempat prakerin berlokasi

di bengkel Bengkel Dhaeng Motor Jl. Lintas Tengah Sumatera Km. 10,

Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi..

C. Sejarah DU/DI

Bengkel Daeng Motor berlokasi di daerah Bernai atau di depan

terminal Tipa A Sribulan Kota Kabupaten Sarolangun. Bengekel Dhaeng ini

termasuk mempunyai lokasi yang strategis karena dekat perumahan bernai

dan terminal yang 24 jam selalu terbuka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada peta di bawah ini.

Gambar 1. Peta lokasi Bengkel Dhaeng Motor ditandai anak panah.

Bengkel Dhaeng didirikan oleh Bapak Kholik tahun 20012 setelah

resign dari perusahan kontraktor alat berat yang bergerak di bidang


2
pertambangan. Bapak Kholik merupakan asli putra daerah Batang Asai yang

menamatkan kuliah di Universitas Brawijaya dengan gelar Sarjana Teknik

bidang mesin. Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang dimilikinya beliau

memberanikan diri berwiraswsta. Sampai saat ini bengkelnya maju pesat dan

tetap eksis.

D. Tujuan Pembuatan Laporan

Dalam pembutan laporan ini penulis memilih topik sistem rem sepeda

motor. Penulis tertarik memilih topik ini karena mekanisme katup merupakan

bagian yang vital dalam kendaraan. Banyak motor macet atau jalan

tersendat-sendat karena lalainya pemilik motor untuk merawat atau

menyervis secara berkala celah katup. Pembuatan laporan ini juga

bertujuan agar siswa dapat :

1. Melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan

mengembangkan pengetahuan yang didapat di dunia industri saat

prakerin dalam bentuk laporan tertulis.

2. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan

ketentuan.

3. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian kenaikan kelas.

4. Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.

E. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari laporan ini untuk membatasi topik praktik

kerja industri (prakerin) yang sangat banyak. Untuk itu penulis membatasi

topik laporan sebagai berikut :

1. Apa fungsi mekanisme katup ?

3
2. Apa saja macam prinsip kerja katup ?

3. Apa saja komponen-komponen mekanisme katup ?

4. Bagaiman langkah kerja pemeriksaan dan penyetelan mekanisme

katup?

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Mekanisme Katup

Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang bakar. Setiap

silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan

penutupan keduakatup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros

cam (camshaft).Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan dua

cam, yaitu cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh

poros engkol melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar

dengan kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi

padaporos cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab

itu lintasan pena engkol setengah kali lintasan poros cam.Katup dibuat dari

bahan yang keras dan mudah menghantarkan panas. Katup menerima

panas dan tekanan yang tinggi dan selalubergerak naik dan turun, sehingga

memerlukan kekuatan yang tinggi. Selain itu hendaknya katup tahan

terhadap panas dan gesekan. Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan

dan menghubungkanruang silinder di atas piston dengan udara luar pada

saat yang dibutuhkan. Karena proses pembakaran gas dalam silinder mesin

harus berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika sampai

terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses pembakaran akan

terganggu.Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada saat

pembakaran gas berlangsung.Katup masuk dan katup buang berbentuk

cendawan (mushroom) dan di sebut “poppet valve”. Katup masuk menerima

panas pembakaran,dengan demikian katup mengalami pemuaian yang tidak

merata yangakan berakibat dapat mengurangi efektivitas kerapatan pada


5
dudukan katup. Untuk meningkatkan efisiensi biasanya lubang pemasukan

dibuatsebesar mungkin. Sementara itu katup buang juga menerima tekanan

panas, tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan

mengurangiefektivitas kerapatan juga, sehingga akibatnya pada dudukan

katup mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal tersebut,

kelonggaran(clearence ) antara stem katup dan kepala stem dibuat lebih

besar.Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang dapat dilihat

pada diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar dari

pada katup buang.

Katup digerakkan oleh mekanisme katup, yang terdiri atas:

- Poros cam

- Batang penekan

- Pegas penutup

- Rol baut penyetel

B. Jenis Dan Prinsip Kerja Katup

Mesin sepeda motor 4 tak digolongkan menjadi tiga jenis menurut

posisi dan jumlah camshaft.

a. OHV (Over Head Valve)

Mesin OHV juga disebut mesin pushrod. Dalam mesin OHV, camshaft

dipasang di bawah kepala silinder dan katup digerakkan oleh pushrods

dan rocker arms. Mesin ini memiliki konfigurasi sederhana dan dapat

dirakit dengan mudah.

b. OHC (Over Head Camshaft)

Pada mesin OHC, camshaft dipasang di kepala silinder dan secara

langsung mendorong rocker arm keatas. Mekanisme ini memungkinkan

6
kecepatan mesin yang tinggi dan output daya meningkat dibandingkan

dengan konfigurasi OHV

c. DOHC (Double Over Head Camshaft)

Dalam mesin DOHC, dua camshaft dipasang di kepala silinder dan

mendorong katup ke bawah tanpa rocker arms. Mesin tersebut terutama

digunakan dalam olahraga sepeda motor karena memungkinkan rpm

mesin yang lebih tinggi dan output daya dibanding mesin OHC.

ROCERARM ROKERARM ROKERARM

OHV OHC DOHC


Gambar 3. Jenis Mekanisme katup.

Perputaran crankshaft diteruskan ke camshaft melalui roda gigi reduksi

(timing sprocket dan cam sprocket) dan cam chain. Pergerakan perputaran

ini menyebabkan bahwa masing-masing rocker arm mendorong terhadap

valve stem, yang seterusnya mengakibatkan terbuka dan tertutupnya katup

Timing sprocket dipasang pada crankshaft dan cam sprocket pada camshaft.

Kedua sprockets ini dihubungkan dengan cam chain. Jumlah gigi pada cam

sprocket adalah dua kali jumlah gigi dari timing sprocket.Oleh karena itu,

pada mesin empat-langkah, camshaft berputar sekali sementara crankshaft


Camshaft
berputar dua kali. Ini memungkinkan terjadinya langkah-langkah pemasukan,

kompressi, pembakaran (daya), dan pembuangan.

7
Gambar 4. Komponen camsahft.
Antara ujung valve stem dan sekrup penyetel tappet ada jarak

renggang. Jarak renggang ini dinamakan jarak renggang klep. Ia

memberikan tempat bagi ekspansi thermal klep dan komponen yang

berhubungan dan memungkinkan katup untuk menutup dengan rapat untuk

merapatkan ruang pembakaran.

Gambar 5. Jarak keregangan katup.

C. Komponen-komponen Mekanisme Katup

Banyak komponen mekanisme penggerakkan klep tergabung di dalam

cylinder head. Oleh karena cylinder head terus menerus terkena suhu dan

tekanan tinggi, ia dibuat dari logam campuran aluminium yang mempunyai

konduktivitas thermal yang baik sekali untuk mendapatkan efisiensi

8
pendinginan yang lebih baik. Cylinder head mempunyai lubang pemasukan

untuk menghisap campuran udara/bahan bakar ke dalam ruang pembakaran

dan lubang pembuangan untuk mengeluarkan gas hasil pembakaran ke

dalam pipa knalpot. Lubang pemasukan dan pembuangan pada bagian atas

ruang pembakaran dibuka dan ditutup oleh klep. Pergerakan bolak-balik klep

memungkinkan induksi campuran udara/bahan bakar, perapatan ruang

pembakaran, dan pengeluaran gas pembuangan.

Gambar 6. Komponen mekanisme katup.

Camshaft mempunyai cam (bubungan) berbentuk telur. Major axis dari

masing-masing cam adalah lebih panjang daripada minor axis.Sewaktu cam

berputar, rocker arm didorong ke atas sesuai dengan perbedaan antara

kedua axes (yang menimbulkan pengangkatan klep). Masing-masing rocker

arm dipasang pada sebuah poros rocker arm dengan mana ia dihubungkan

pada cylinder head. Sewaktu cam diputar, rocker arm didorong ke atas,

sehingga ia berputar disekitar poros rocker arm, yang merupakan poros

perputaran. Hal Ini akan mendorong klep masuk ke dalam. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi gambar di bawah ini.

9
Klep
Gambar 7. Bentuk camshaft.

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan dan Penyetelan Katup


Persiapan alat dan bahan:
NO ALAT BAHAN
1 Kunci T 5, 8,10 Satu unit sepeda motor Supra X
125
2 Obeng Plush dan Minus Majun
3 Spesial tool pembuka sproket Bensin
4 Feeler gauge Sabun cuci tangan
5 Kunci pas dan ring ukuran : 8, 10
6 Kunci klep set (kunci L & ring)
10
7 Palu plastik
8 Tang
9 Kunci alpa

B. Keselamatam Kerja
1. Menggunakan pakaian kerja
2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Membongkar, merakit dan memasang sesuai prosedur
4. Meletakkan komponen-komponen yang sudah terbongkar pada tempat
yang telah disediakan.
5. Apabila ada kesulitan tanyakan pada pembimbing
6. Mematuhi peraturan bengkel
7. Menjaga kebersihan bengkel

C. Prosedur pemeriksaan
Periksa dan setel jarak renggang klep dengan mesin dalam keadaan dingin

Bikelift

Bakelift
Gambar 8. Penyetelan klep motor Supra X 125
Kemudian lepaskan body panels yang menghalangi anda untuk

memudahkan servis kendaraan.

Langkah Kerja :

1. Lepaskan valve adjustment hole cap, timing hole cap, dan crankshaft hole

cap.

11
Gambar 9. Membuka bagian kepala selinder.
2. Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam sampai tanda “T” pada

flywheel bertepatan dengan penunjuk pada left crankcase.

CATATAN : Pemutaran cranshat


searah jarum jam

Pelepasan busi akan


mempermudah penjajaran
tanda “T”.
Gambar 10. Mencari posisi T pada lubang intip

3. Untuk memeriksa dan menyetel jarak renggang klep, putar crankshaft

supaya piston bertepatan dengan top dead center pada langkah

kompressi (TDC), dimana baik klep masuk dan klep buang keduanya

tidak terangkat.

Gambar 11. Mengatur pada posisi Top Dead Center

4. Masukkan feeler gauge ke dalam jarak renggang antara sekrup penyetel

tappet dan valve stem dan periksa jarak renggang klep.

Contoh: Nilai yang ditentukan untuk Wave 125 adalah 0,05 ± 0,02

12
Gamabar 12. Mengukur celah klep menggunakan feeler gauge.

Metode pemeriksaan Jarak renggang klep adalah benar jika: feeler gauge

batas-atas tidak dapat masuk ke dalam jarak renggang klep; dan feeler

gauge batas-bawah dapat masuk ke dalamnya. Setel kembali jarak renggang

klep jika feeler gauge batas-bawah tidak dapat masuk ke dalamnya.

Gambar 13. Mengecak batas serfis

13
5. Setelah jarak renggang klep yang diperiksa adalah benar, pasang semua

komponen yang telah dilepaskan, periksa kemudahan penghidupan

mesin, dan periksa putaran stasioner setelah mesin dipanaskan.

D. Prosedur penyetelan

1. Jika jarak renggang klep memerlukan penyetelan, longgarkan mur

pengunci dengan special tool. Catatan ;

Penyetelan dapat dilakukan tanpa melepas mur penggunci perlu berhati-

hati agar tidak merusak teaming houle cap dan silinder head dengan lock

nut wrench.

2. Putar sekrup penyetel dan masukan fileer gauge dengan tebal yang telah

ditentukan.

3. Stel sekrup penyetel sehingga ada tahanan sedikit sewaktu filer gauge

ditarik lurus keluar.

4. Sementara mempertahankan jarak renggang klep padamana feeler gauge

tidak tertarik keluar dan sementara menahan sekrup penyetel,

kencangkan mur pengunci.

5. Sewaktu mur pengunci dikencangkan, jarak renggang klep dapat berubah.

Oleh karena itu, jarak renggang klep harus diperiksa sekali lagi. Jarak

renggang klep adalah benar jika terasa ada tahanan sedikit sewaktu feeler

ditarik lurus keluar. Jika tidak, setel sekali lagi.

14
Gambar 14. Ilustrasi langkah penyetelan klep.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

15
A. Kesimpulan

1. Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang bakar. Pembukaan dan

penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut

poros cam.

2. Katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran gas berlangsung,

apabila longgar kerjanya akan terganggu.

3. Mesin sepeda motor 4 tak digolongkan menjadi tiga jenis menurut posisi

dan jumlah camshaft yaitu OHV, OHC, DOHC.

4. OHV, camshaft dipasang di bawah kepala silinder dan katup digerakkan

oleh pushrods dan rocker arms.

5. OHC, camshaft dipasang di kepala silinder dan secara langsung

mendorong rocker arm keatas. Mekanisme ini memungkinkan kecepatan

mesin yang tinggi dan output daya meningkat dibandingkan dengan

konfigurasi OHV.

6. DOHC, dua camshaft dipasang di kepala silinder dan mendorong katup ke

bawah tanpa rocker arms. Mesin tersebut terutama digunakan dalam

olahraga sepeda motor karena memungkinkan rpm mesin yang lebih

tinggi dan output daya dibanding mesin OHC.

B. Saran
Ketika mengukur celah klep menggunakan feeler gauge hati-hati

jangan sampai putus, karena pada saat menarik feeler apabila celah sudah

sesuai ukuran syaratnya agak serat bila ditarik. Jadi jangan sampai

penyetelan terlalu kencang karena sewaktu ditarik feelernya akan putus.

DAFTAR PUSTAKA

16
Anonim, _____. Buku Pedoman Reparasi Supra X125. PT. Astra Honda Motor
Inc.

Astra Honda Training Center. 1989. Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda


Motor Honda. PT. Astra International, Inc. Jakarta.

Divisi Perawatan Sepeda Motor. _____. Petunjuk Perawatan Suzuki FD110CD


(Shogun). PT. Indomobil Suzuki International.

Honda Technical Service Sub Division. _______. Buku Pedoman Reparasi Honda
Megapro. PT. Astra International, Inc. Jakarta.

Nugraha, B.S, S.Pd.T. 2015. Chasis Sepeda Motor. Modul Jurusan Pendidikan
Teknik Sepeda Motor. Fakultas Teknik UNY. Yogyakarta.

Riyadi, S. S,Pd. 2016. Perawatan Berkala Chasis dan Sistem Pemindahan


Tenaga Dasar. Modul Pelatihan Guru. P4TK Malang. Dirjen Kementerian
Pendidikan & Kebudayaan. Jakarta.

Solihin. Drs., Mulyadi. S.Pd. 2002. Perbaikan Chasis dan Pemindahan Tenaga,
SMK. Tingkat 2. CV. ARMICO. Bandung.

17
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Pelaksanaan dan Tempat Prakerin..............................................................2
C. Sejarah DU/DI..............................................................................................2
D. Tujuan Pembuatan Laporan........................................................................3
E. Rumusan Masalah.......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................5

A. Sistem Mekanisme Katup............................................................................5


B. Jenis Dan Prinsip Kerja Katup.....................................................................6
C. Komponen-komponen Mekanisme Katup...................................................8

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................11

A. Pemeriksaan dan Penyetelan Katup..........................................................11


B. Keselamatam Kerja....................................................................................11
C. Prosedur pemeriksaan...............................................................................11
D. Prosedur penyetelan..................................................................................14

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................16

A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17

iv18

Anda mungkin juga menyukai