Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PRAKTEK OVERHAUL ENGINE

Dosen Pengampu : Simon Petrus, ST.,MT

Disusun Oleh :
Zidan Abu Syahmad Ersyah 216111008
Bagas Thariq D. 216111009
Ayub Rifandi Sihombing 216111012
Satria Aldi 216111011
Randi Nugraha 216111010
Miftahul Huda 216111013

PROGRAM STUDI D3 PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah


memberikan kita kesehatan dan karena atas taufik dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam senantiasa kita
sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, saya akan memberikan informasi-


informasi pada pembahasan yang berjudul “ OVERHAUL MESIN
BENSIN KIJANG 5K “. Tujuan pembahasan laporan ini , agar kita dan
teman-teman memahami konsep dari perpindahan energi panas .

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari


kata sempurna dikarenakan tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik
dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan
kualitas di kemudian hari.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Tujuan Praktikum.................................................................................4
BAB II...............................................................................................................6
DASAR TEORI................................................................................................6
2.1 Prinsip Kerja....................................................................................6
2.2 Komponen Utama dan Fungsi...............................................................6
2.3 Langkah – Langkah Membongkar Mesin..........................................11
1. Membongkar Kepala Silinder.......................................................15
2. Memeriksa Kepala Silinder...........................................................17
3. Memasang Kepala Silinder............................................................18
4. Perbaikan dan Cara Memasang Katup........................................19
2.4 Cara Mengukur Blok Silinder.............................................................23
2.5 Cara Memeriksa dan Membongkar Silinder Torak....................24
1. Cara Memeriksa Silinder Torak...................................................24
2.6 Saluran Masuk Dan Buang.................................................................27
1. Saluran Masuk (Hisap) dan Buang...............................................27
2.7 Hasil Pengukuran.................................................................................29
BAB III...........................................................................................................31
PENUTUP......................................................................................................31
3.1 Kesimpulan...........................................................................................31
3.2 Saran – saran........................................................................................32

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Overhaul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang mempunyai
arti pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita kembangkan lagi tentang
pengertian atau definisi engine overhaul yaitu kegiatan pembongkaran
komponen-komponen kendaraan, kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar
didapat data-data yang valid, sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat
sesuai atau tepat.

Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja, tetapi overhaul juga ada
pada komponen lainnya seperti rem, karburator, transmisi, distributor dan lain
sebagainya. Jadi engine overhaul adalah suatu kegiatan pembongkaran mesin
(engine) pada kendaraan, dan kemudian komponen mesin tersebut diperiksa
dengan sangat teliti supaya didapat data-data yang valid sehingga langkah
perbaikan selanjutnya dapat tepat dan masalah pada engine tersebut teratasi.

Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada


bagian mesin seperti, adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli
yang terbakar akibat ausnya ring piston atau silinder pada block silinder,
kerusakan pada piston, batang piston, poros engkol dan lain sebagainya. Selain
engine overhaul juga ada yang namanya engine semi overhaul, yaitu
pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai pada block silinder,
ini dilakukan ketika terjadi bercampurnya oli dan air akibat kepala silinderv
melengkung, ditambah gasket kepala silinder yang sudah rusak. Atau
kerusakan pada mekanisme katup, poros nok, dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami cara kerja dari Motor
Bensin
2. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisis awal kerusakan
pada kendaraan.

4
3. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan Overhaul engine dengan
baik dan benar.
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengenali nama-nama komponen
dari engine dan cara kerjanya.
5. Mahasiswa diharapkan dapat memahami prosedur kerja yang baik
sesuai standarnya.

5
BAB II

DASAR TEORI
2.1 Prinsip Kerja
Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam carburator,
terhisap kedalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai
tekanan dan temperatur tertentu. dan akhir langkah kompresi, busi
memercikan api sehingga terjadi pembakaran. Adapun prinsip kerja
motor bensin 4 tak yaitu:

2.2 Komponen Utama dan Fungsi


Berikut adalah komponen-komponen utama mesin dan fungsinya
masing-masing :

1. Kepala silinder (Cylinder head)


Kepala silinder dipasangkan pada blok silinder, yang diikat
dengan dengan baut-baut dan terbuat dari besi tuang atau paduan
alumunium. pada bagian atas dri kepala silinder dipasangkan sebuah
tutup.

6
Adapun fungsi dari Cylinder head adalah:
a. Sebagai ruang pembakaran.
b. Untuk menempatkan mekanisme katup.
c. Tempat pemasang busi.
d. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang.
e. Tempat mantel pendingin, untuk mendinginkan katup.
2. Blok Silinder (Cylinder block)
Blok silinder merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin. dan
pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder
memiliki fungsi yaitu
1. Sebagai dudukan silinder dan kepala silinder.
2. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston,
dll).
3. Tempat terjadinya langkah – langkah pembakaran.
4. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi tempat piston naik
turun untuk menghasilkan langkah usaha.

7
3. Torak (Piston)
Piston berbentuk seperti silinder. Piston bekerja dan bergerak
secara translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder, yang biasa disebut
gerak dari TMA ke TMB atau sebaliknya. Piston selalu menerima
temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi
dan terus menerus. Dalam silinder piston melakukan empat macam
pekerjaan, yaitu hisap, kompresi, expansi, dan buang.
Adapun fungsi dari piston yaitu:
a. Tempat dudukan ring piston.
b. Menghisap dan memapatkan campuran udara dengan bahan bakar.
c. Meneruskan tekanan pembakaran ke cranksaft.
d. Mendorong gas bekas pembakaran keluar

4. Batang torak (Connecting rod)


Batang torak atau connecting rod adalah suatu komponen utama
mesin yang berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan
selanjutnya menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran
dan meneruskannya ke poros engkol. Bagian ujung connecting rod yang
berhubungan dengan pin piston disebut small end. Sedangkan yang
berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Poros
engkol berputar pada kecepatan tinggi di dalam big end, dan
mengakibatkan temperatur menjadi naik. Untuk menghindari hal
tersebut, maka metal dipasangkan dalam big end. Metal ini dilumasi
dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian
dalam piston untuk mendinginkan piston atau torak. Adapun fungsi dari
connecting rod adalah:
1. Menghubungkan piston dan poros engkol (crankshaft).

8
2. Mengubah gerak lurus (naik turun ) piston menjadi gerak putar pada
poros engkol (crankshaft).
3. Meneruskan gaya dan tenaga piston hasil pembakaran menuju ke
poros engkol (crankshaft) dan membangkitkan momen putar pada
poros engkol.

5. Poros engkol (Crankshaft)

Adapun fungsi dari crankshaft adalah untuk merubah gerak naik


turun piston (torak) menjadi gerak putar yang akhirnya dapat
menggerakkan roda gila (fly wheel). Tenaga yang dipergunakan untuk
menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh hasil pembakaran
(langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat menggerakan
torak, kemudian melalui batang torak dan dirubah menjadi gerakan putar
oleh poros engkol atau crankshaft.
6. Roda gila (Flywheel)
Poros engkol menerima tenaga putar dari piston (torak) selama
langkah usaha. Akan tetapi tenaga itu hilang pada lang kah langkah

9
lainnya seperti, inertia loss, dan hilang disebapkan karena gesekan.
Adapun fungsi dari flywheel adalah:
1. Fly wheel atau yang biasa disebut dengan roda gila berfungsi
untuk menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan mesin
pada langkah usaha, sehingga poros engkol (crank shaft) dapat
tetap berputar terus menerus pada langkah langkah lainnya.
2. Sehingga roda gila juga berfungsi untuk menerima tenaga putar
dari motor starter, dan kemudian meneruskannya ke poros
engkol.
7. Bak oli (Carter)
Carter atau bak oli Terletak dibawah blok silinder digunakan
sebagai penampung oli.
Adapun fungsi dari carter adalah:
1. Sebagai penampung oli
2. Tempat di keluarkannya oli
8. Valve / klep / katup
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup intake manifold
dan (exhaust manifold).
Adapun fungsi dari katup yaitu:
a. Sebagai tempat masuknya campuran bahan bakar.
b. Sebagai tempat keluarnya asap dari sisa hasil pembakaran.
9. Poros bubungan (Camshaft)
Camshaft dilengkapi dengan jumlah nok yang sama yaitu untuk
katup hisap dan katup buang.

Adapun fungsi dari camshaft yaitu membuka dan menutup katup


sesuai dengan timing yang ditentukan.

10
10. Timing belt / Timing chain / Timing gear

Adapun fungsi dari timing belt yaitu menghubungkangerakan


putar crankshaft ke camshaft dengan perbandingan 2:1 (dua kali
cnrankshaft dan satu kali camshaft).
2.3 Langkah – Langkah Membongkar Mesin
Adapun langkah-langkah dalam membongkar mesin adalah
sebagai berikut :

11
1. Lepaskan tutup roda penerus di bagian sisi dan bagian bawah.
2. Lepaskan 4 buah baut pengikut transmisi dari rumah kopling.
3. Lepaskan bantalan kopling berikut bantalan porosnya dari garpu dan
kemudian lepaskan garpunya.
4. Keadaan yang sama bila tutup pemegang kopling akan dipasang
berilah tanda pada tutup kopling dan roda penerus sehingga tutup
kopling dapat dipasangkan pada posisinya semula.
5. Kendorkan pengikat selang dan lepaskan selang by pass pompa air.
6. Lepaskan baut-baut pompa air dan lepaskan pompa air berikut
kipasnya dan batang penyetel tali kipas.
7. Lepaskan pengeluaran air dan rumah saluram buang dari kepala
silinder.
8. Lepaskan pipa vakum dari distributor dan pipa bensin dan pipa
antara karburator dan pompa bensin, lepaskan vakum dan pipa
bensin.
9. Lepaskan kabel-kabel busi dan kabel penyalaan dari koil, lepaskan
kabel primer dari baut terminal distributor, lepaskan baut pengikat
distributor dan keluarkan distributor, lepas tuas pengukur minyak.
10. Lepaskan koil penyalaan dari kepala siinder.
11. Lepaskan baut pompa bensin dan lepakan pompa bensin.
12. Lepaskan baut pengikat klem tabung saringan minyak pada tutup
oenekan katup kemudian putar keluar tabung saringan minyak dari
blok silinder.
13. Lepaskan mur pengikat maniolf (saluran masuk dan buang) pada
kepala silinder, kemudian lepaskan saluran masuk dan buang
bersama gasketnya.
14. Lepaskan tutup kepala silinder serta gasketnya.
15. Lepaskan mekanisme katupnya.

12
16. Keluarkan poros nok, lepaskan tutup pengangkat katup serta
gasketnya, kemudian keluarkan pengangkat katup dari blok
gasketnya, bila sukar mengeluarkan pengangkat katup miringka blok
silinder dengan jalan memutar penyokongnya, pengangkat katup dan
poros nok arus ditempatkan di atas pada dengan teratur, dngan
demikian pemasangannya nanti pada tempatnya semula di blok
silinder akan mudah dilakukan.
17. Lepaskan baut-baut kepala silinder menurut urutanya untuk
mencegah melengkungnya kepala silinder. Jangan mengendorkan
dan melepaskan baut-baut kepala sililinder secara sekaligus.
Lakukanlah pekerjaan ini dua atau tiga kali, lepaskan kepala silinder
dan gasket.
18. Miringkan blok silinder dan lepaskan baut-baut karet dan lepaskan
karter serta gasketnya.
19. Lepaskan saringan minyak, lepaskan pipa pompa minyak pada blok
silinder, putuskan kawat penyetelan dan lepaskan baut pompa
minyak dan tarik keluar pompa minyak.
20. Lepaskan puli poros engkol dengan menggunakan alat khusus
(Puli).
21. Lepaskan tutup roda penentu waktu dan gasketnya.
22. Lepaskan 2 buah baut plat poros nok melalui lubang yang terdapat
pada roda penentu waktu.
23. Lepaskan sumbu nok dengan jalan menarik keluar dari bagian depan
blok silinder.
24. Usahakanlah sebaik mungkin agar pada waktumembuka poros nok
tidak merusak bantalannya.
25. Lepaskan skrup-skrup dan buat pengikat plat ujung pada blok
silinder dan kemudian keluarkan bersama gasketnya..

13
26. Bila perlu lepaskan roda gigi poros nok sebelum melepaskan roda
gigi ini lepaskan dulu kunci pengikatnya yang terdapat pada poros
nok dengan menggunakan Puli poros nok.
27. Kepaskan pen koter dan mur kap batang torak, lepaskan kap batang
torak, doronglah keluar, batan gtorak dan torak ke bagian atas
silinder dengan jalan diketok dengan tangkai palu.
28. Usahakanlah agar batang torak ini tidak merusak permukaan dinding
silinder, pasang kembali kap batang torak, berilah tanda pada batang
torak dan torak-torak sehingga memudahkan pemasangannya nanti
pada tempatnya semula.
29. Kendorkan dan lepaskan baut-baut kap bantalan poros engkol,
bantalan-bantalan serta shim (perapat) nya.
30. Keluarkan dengan hat-hati poros engkol serta bantalannya dari blok
silinder, lepaskan perapat minyak (oil seal) yang terdapat pada
bagian belakang poros engkol, bantalan-bantalan dan shim-shim
jaangan sampai tertukar satu dengan lainnya.
31. Lepaskan pegas torak, pegastorak yang sudah dilepaskan itu
diletakan dengan teratur sesuai dengan noomor silindernya.
32. Lepaskan baut-baut pena torak dan keluarkan penatorak ini dari
torak dan batang torak, jangan sampai tertukar pena torak ini satu
dengan lainnya.
33. Tekan pegas-pegas ketup dengan menggunakan kompresor pegas
katup dan lepaskan penghantar pegas katup, pegas-pegas dan
perapat batang katup dan dudukan pegas, keluarka katup- katup.
34. Lepaskan pegas pengunci dari ujung poros penghantar katup dan
keluarkan lengan pengkutip katup, penjami poros lengan dan pegas-
pegas dari poros lengan.

14
35. Bersihkan bagian yang dibongkar sebersih mungkin sebelum
dipasang seingga tidak terdapat kotoran , oli, karbon dan bekas-
bekas air. Periksalah blok silinder dan juga merupakan sebagian dari
dinding ruang bakar, pada kepala silinder terdapat: lengan
pengungkit dan porosnya, pipa-pipa saluran masuk dan buang,
kabel-kabel busi dan businya (pada motor bensin), pipa-pipa saluran
minyak bakar dan injector.

E. Membongkar, Memeriksa, dan Memasang Kepala Silinder


1. Membongkar Kepala Silinder
- Lepaskan tutup kepala silinder dengan jalan melepas knok
terlebih dahulu.
- Kendorkan mur pengikat knalpot dan pipa pemasukan udara
dengan merata, agar tdak terjadi momen bengkok pada baut,
gunakan kunci pas atau kunci ring, kemudian lepaskan mur-mur
dan selanjutnya melepaskan knalpot dari kepala silinder.
- Lepaskan mur-mur atau baut-baut pengikat pipa pendingin,
kemudian lepaskan hubungan pipa pendingin dengan kepala
silinder.
- Lepaskan baut pengikat pada pipa pelumas dengan kunci pas
kemudian lepaskan pipa pelumas dari hubungannya dengan
instalasi pada kepala silinder.
- Lepaskan hubungan pipa bahan bakar dengan injektor.
- Kendorkan semua mur pengikat kepala silinder dengan merata
agar tidak terjadi kejutan pada bahan kepala silinder.
- Gunakan kunci pas atau kunci ring yang tersedia kemuduan
lepaskan mur satu persartu, setelah mur pengikat dilepas maka
kepala silinder itu digoyang-goyang agar dapat terlepas dari

15
blok motornya. Kalau ternyata masih melekat dengan blok
maka tariklah kepala silinder itu ke atas dengan dua buah bat
pengangkat yang disediakan kemudian pukullah bagian
samping kepala silinder dengan palu yang lunak
(plastic/kayu/karet), jagalah agar alas dari kepala silinder yang
rata itu jangan rusak kena benda yang tajam.
- Letakan kepala silinder itu pada tempat yang lunak, rata dan
jauh dari bahan yang dapat menimbulkan karat (air,asam dan
lainya) atau diletakan di tempat untuk dikerjakan lebih lanjut.
- Lepaskan mmur-mur pengikat injektor.
- Lepaskan injektor dari kepala silinder dengan alat khusus yang
disediakan untuk motor tersebut, pada motor diesel yang baru
selesai bekerja biasanya terdapat kerak-kerak pada ujung
injektor yang membuat hubungan erat dengan kepala silinder.
- Lepaskan mur/bat braket dan poros pengungkit dari kepala
silinder.
- Angkatlah satu unit instalasi poros pengungkit dari kepala
silinder.
- Lepaskan mur/baut penahan dari poros pngungkit kemudian
satu persatu, lepaskan ring plat, pegas, pengungkit, braket dan
pegas dari susunan instalasi poros pengngkit.
- Lepaskan mur kemudian baut penyetel dari pengungkit.
- Pasanglah kepala silinder pada alat pemegang, kalau tidak
tersedia kepala silinder tersebut dapat diletakan miring pada
bangku kerja yang rata, halus dan tidak dapa menggores.
Pasanglah alat pelepas katup pada tempatnya, tekanalh pegas
katup dengan alat tersebut sehingga bus penjepit terlapis dari
piringan pegas.

16
- Kendorkan penekan pegas perlahan-lahan agar pegas dan
piringan pegas tidak melompat dan tidak menimbulkan
kecelakaan, setelah pegas tidak bekerja maka ambillah piringan
pegas kemudian baru melepas katup. Untk menjaga agar tidak
terjadi saling tukar tempat maka berilah randa pada tiap katup
sesuai dengan tempatanya semula. Hal ini dilakukan agar kita
dapat mengetahui data tiap kepala silinder untuk memudahkan
pekerjaan selanjutnya.
- Lepaskan semua sumbatan air pendingin pada kepala silinder,
ini dilakukan terakhir untuk mrnjaga bagian-bagian yang kecil
tidak masuk ruang pendingin.
- Perhatikan tempat dari bagian-bagian tersebut kalau perlu
berilah tanda agar tidak tertukar tempat. Berilah tempat yang
aman supaya tidak tergangu misalnya bak seng dan diletakan d
atas rak.
- Untuk bus katup, dudukan katup dan bus untuk injektor tidak
slalu dibongkar pada tiap kali membongkar motor karena alat
itu dapat diperiksa pada tempatnya tanpa melepas dari kepala
silinder.
2. Memeriksa Kepala Silinder
- Periksa untuk melihat apakah kepala silinder ada yang rusak
atau pecah secara visual atau dengan alat detector lainnya kalau
ternyata retak atau pecah perbaiki bila mungkin atau ganti
dengan kepala silinder yang baru.
- Pasangkan pengukur kerataan kepala silinder pada permukaan
kepala silinder. Periksa keratin permukaan kepala silinder
dengan bantuan pengukur celah (peat ukur). Kalau pengukuran
ini lebih dari batas yang diizinkan perbaikilah dengan gerinda.

17
- Periksa dudukan katup terhadap kerusakan atau lebar
dudukannya:
- Untuk memperbaiki dudukan klep buang pakailah pisau pahat
yang dilengkapi dengan karbit semenit.
- Pada waktu memperbaiki dudukan klep, kotoran harus
dihindarkan untuk menjaga agar daerah kontak dudukan klep
(katup) tetap baik juga untuk pekerjaan perbaikannya harus
dipakai pedoman yang sudah ditentukan.
- Pada akhir pekerjaan pemotong maka gaya potong pisau pahat
harus dikurangi untuk mencegah kerusakan pada daerah ujung
dudukan klep. Pergunakan pisau pahat (cuttet) dengan sudut 45
derajat dan potonglah dengan sudut itu sampai didapatkan lebih
besar dari harga yang diharuskan. Periksa daerah kontrak antara
klep dan dudukannya. Sudut kontak 45 derajat merupakan titik
tengah dari permukaan klep.
3. Memasang Kepala Silinder
- Setelah katup, dudukan katup dengan perlengkapan katup
dianggap telah memenuhi syarat maka sebelum dipasang dicuci
dahulu semua bagian yang akan di pasang termasuk mencuci
kepala silinder.
- Minyakilah bagian tersebut dengan pelumas termasuk
penghanatar katup dan dudukan katup.
- Masukkan katup kedalam penghantar katup kemudian berturut-
turut pasanglah pegas, piring pegas, ambillah alat penekan atau
memasang katup.
- Pasanglah alat itu pada satu sisi menahan kepala katup dan satu
sisi lainya menahan piring pegas, tekanlah alat itu dengan
perlahan-lahan sehingga ujung batang katup menonjol keluar

18
dari piring pegas dan mudah dapat memasang klem bus ked ala
lubang piring pegas.
- Pasanglah plat penjamin sehingga posisi katup tetap, pasang
ring penahan didalam rumahannya pada piring pegas
selanjutnya lepaskan penekaj dengan perlahan-lahan katup
dengan pegas katup terkunci.
- Untuk meyakinkan bahwa katup telah pada tempatnya pukullah
beberapa kali ujung batang katup dengan palu karet.
4. Perbaikan dan Cara Memasang Katup
a. Perbaikan Katup
- Setelah katup dibersihkan misalnya dengann minyak pembersih
atau kalau perlu dengan sikat kawat baja atau kalau perlu dengan
sikat kawat baja atau roda kawat baja dan setelah diperiksa perlu
perbaikan maka berulah kita menentukan langkah selanjutnya
yaitu perbaikan ringan atau perbaikan berat. Perbaikan ringan
ialah apabila katup masih rata sudut katup tidak berubah dan
bibir masih tebal, dalam perbaikan macam ini cukuplah katup
digesekkan pada dudukan katupnya.
- Di dalamnya pelaksanaanya pada motor-motor yang kecil, katup
diputar dengan pemutar katup dibuat dari kayu dan ujungnya
diberi karet penghisap. Pekerjaan dilakukan dengan tangan
tetapi motor-motor yang besar untuk memutar katup dilakukan
dengan alat pemutar tersendiri. Perbaikan berat dapat dilakukan
apabila katup masih memenuhi syarat , bibir masih tebal tetapi
permukaan katup sudah aus dan telah berubah. Sebelum
mengerjakan dengan cara perbaikan ringan terlebih dahulu susut
dan permukaan katup dibetulkan dengan mesin gerinda khusus.

19
- Menggerinda sudut katup harus dibuat 1 derajat lebih kecil dari
sudut dudukan katupnya, misalnya sudut katupnya 44 derajat
maka sudut dudukan katup 45 derajat. Perlu mendapatkan
perhatian bahwa pelaksanaan menggerinda katup harus
mendapatkan pendinginan dengan cairan yakni air dicampur
dengan minyak bor, agar bahan dari katup tidak menjadi lunak
karena panas. Setelah pekerjaan ini selesai maka perlu diadakan
pemeriksaan kembali apakah katup itu masih memenuhi syarat
kalau tidak sebaiknya diganti yang baru tetapi kalau masih
memenuhi syarat maka pekerjaan selanjutnya dapat di teruskan.
- Untuk menghindar kelonggaran katup akibat perubahan
temperature dan keausan mekanisme katup, selain adanya baut
penyetel dapt pula digunakan penyetelan otomatis, buat
penyetelan ditempatkan di salah satu ujung tuas katup, penytelan
otomatis dilayani secara hifrolis atau secara peuaian logam,
penyetelan hidrolik mempunyai beberapa kebaikan yakni antara
ain sebagai berikut:
a. Kemungkinan longgar dapat diatasi
b. Penyetelan katup secara periodic dapat dihapuskan.
c. Pemuaian dan pengerutan atau keausan , praktis dapat diatasi.
d. Umur katup lebih panjang .
e. Keadaan kerja motor menjadi lebih baik sebab setelah katup selalu
tepat.
- Katup harus sesuai pada kedudukannya sehingga tidak mudah
terjadi kebocoran-kebocoran, katup-katup harus disimpan
dengan baik menurut urutan seperti pada motornya jangan
sampai tertukar, pelajari setipa keadaan dan keausan pada
seluruh bagian katup, katup yang terbakar dan berlubang-lubang

20
disebabkan katupnya macet pada bagian penghantar, sebabnya
ialah kekurangan celah bebas, pegas katup lemah, pendingin
katup tidak sempurna, batang katup kasar, timing penyetelan
katup tidak tepat, katup yang ausnya sudah parah maka
sebaiknya diganti yang baru.
- Dudukan katup yang akan dipasang, diameter luar, garis tengah
dala m dan tebalnya harus sama dengan ukuran yang diganti,
jika bahan dudukan yang lama dibuat dari bahan besi tuang atau
dari baja tahan panas maka penggantinya harus dibuat dari
bahan yangsama.memangsa dudukan katup harus menggunakan
alat penekan khusus, pasang batang pengarah pada lubang
penghantar katup, letakkan dudukan katup diatas lubang
dudukan dan tidak boleh terbalik. Pasang alat penekan pada
batang pilot, kemudian kepala alat tersebut dipukul dengan palu
sampaindudukan katup bagian atas rata dengan permukaan
kepala silinder dan bagian bawahnya rapat dengan lubangnya.
- Keausan penghantar katup menyebabkan pemajaian minyak
plumas boros, penutup katup kurang baik juga dapat
menyebabkan batang katup putus, keausan ini biasanya terjadi
pada kedua bagian ujung penghantar sedangkan bagian
tengahnya hanya aus sedikit. Pemeriksaan kepada bagian ini
harus dilakukan dengan teliti, agar didapat suatu kepastian
bahwa bagian tersebut harus diganti “direamer” (luaskan) atau
hanya mengganti katup dengan ukuran batang yang lebih besar.
- Ukuran diameter penghantar adalah lebih besar sedikit dari
ukuran lubang pada blok mesin oleh karena itu unruk
memudahkan pemasangan pengahantar katup tersebut

21
dimasukan dahulu kedalam lemari pendingin agar diameternya
agar diameternya menyusut sedikit.
- Lubagn-lubagn penghantar harus berrsih dan halus, bagian luar
dan lubang dudukannya harus diminyaki dengan minyak
pelumas SAE tetapi jangan terlalu tebal, pasang penghantar
pada dudukannya dengan hati-hati jangan sampai terbalik
kemudian tekan menggunakan batang pendorong khusus sampai
ukuran tertentu. Penghantar katup yang lubangnya aus dapat
diperbaiki dengan jalan mereamer (melaskan) kemudian
katupnya diganti dengan yang lebih besar.

b. Cara Memasang Katup


Semua bagian yang akan dipasang harus dalam keadaan bersih,
kemudian pengghantar katup, batang katupnya harus diberi minyak
pelumas, masukkan katup kepada masing-masing penghantarnya.
Pada beberapa motor yang tidak menggunakan penyetelan celah
bebas katup, tinggi batung katup dari blok mesin harus diukur dengan
sebuah alat pengukur khusus , jika bagian sudut katup dan dudukan
katup telah digerinda untuk perbaikan,maka batang katupnya ketika
dipasang akan lebih menonjol oleh karena itu bagian tuas ungkit akan
menekan batang pendorong ke bawah kemudian menekan piston (torak)
penumbuk katup, jika hal itu terjadi maka batang katupnya harus
dipotong sedik atau katupnya dig anti dengan yang baru.
Pada katup yang menggunakan kap seal miyak (perapat minyak)
pada penghantar katup, jangan lupa untuk memasang cincin baja pada
bagian penghantar dan menempe dengan kepala silinder kemudian kap
(tutup) perapat tersebut dipasang.

22
Pasang pegas katup, bagian ujung yang lilitannya rapat harus
menempel pada kepala silinder, jika menggunakan pegas ganda atau
pegas peredam maka ujung pegas-pegas tersebut dipasang 180 derajat
terpisah. Pasang cincin penutup pegas, tekan pegasnya dengan
kompresor pegas sampai alur tepat perapat minyak tampak, pasang
perapat minyak pada alur kemudian pasang kunci katupnya, lepaskan
kompresor pegass perlahan-lahan sampai katup terkunci.
Katup-katup dalam perbaikan harus dipasang ke tempat asalnya
kecuali jika katup penghantar katup tersebut di ganti yang baru. Jika
tinggi pegas mempunyai selisih yang berlebih, pegas terseebut harus
dibuka lagi kemmudian dapat diperbaiki dengan myesipkan plat ganjal
(shim) yang mempunyai tebal tertentu antara kepala silinder dan
pegasnya supaya tegangan pegas katup sama seperti semula, hati-hati
memilih tebal plat karena jika terlalu tebal akan mengakibatkan tegangan
pegas tersebut bertambah hal ini akan merusak bagian poros bubungan.

2.4 Cara Mengukur Blok Silinder


Adapun cara-cara dalam mengukur blok silinder adalah sebagai
berikut :
1. Langkah pertama ialah melepas kepala silinder kemudian
membersihkan bagian-bagian yang akan diperiksa. Periksa seluruh
bagian blok secara visual kemudian periksa kehalusan dan kerataan
permukaan blok periksa dengan sebuah mistar baja dan pelat ukur.
Jika keausan melebihi batas yang ditentukan maka permukaan blok
tersebut harus diratakan kembali dengan jalan digerinda.
2. Menggrinda permukaan blok tidak boleh terlalu tebal, karena akan
mengubah perbandingan kompresi dan mengganggu kerja dari

23
bagian-bagian mesin lainnya, setelah permukaan digerinda
pemakaian paking (gasket) kepala silinder harus dipilih yang tebal.
3. Bersihkan blok silinder baik-baik dan periksalah kemungkinan
retak, periksa juga permukaan gasket dari kekasaran dan takikan,
meneliti keretakan kecil dengan mata agak sukar tetapi bila perlu
dapat mempergunakan alat system maknit, bila blok silinder retak
maka blok silinder harus diganti.
4. Periksalah kerataan permukaan blok silinder seperti memeriksa
kepala silinder, jika melengkung (distorsi) meebihi 0,15 mm maka
gerindalah permukaannya atu blok silinder diganti.
5. Periksa lubagn silinder apakah kelonjongan tidak menurut ukuran
atau keausan yang tirus dengan alat pengukur. Ukurlah lubang tiap-
tiap silinder pada bagian atas dan bagian bawah dimana alat tersebut
ditempatkan dua kali yaitu pertama tegak lurus dan kedua sejajar
dengan garis tengah blok silinder,jika keausan kurang dari 0,2 mm,
hilangkan puncaknya (diameter yang terkecil) dengan alat potong
dan pakailah torak ukuran standaar yang limitnya tinggi.
6. Silinder-silinder yang goresannya dalam, terbakar, diluar ukuran
kelonjongan atau teralu aus memerlukan pengeboran dan harus
mempergunakan torak ukuran yang lebih besar. Jika sebuah silinder
harus dibor maka semua lubang silinder harus dibor dan torak
ukuran lebih besar yang baru yang harus dipergunakan.
7. Setelah silinder dibor dan diasah periksalah persesuaian antara
lubang silinder dan torak dengan cara: Periksalah jarak celah antara
lubagn silinder dan torak dengan menggunakan pelat ukur yang
tebalnya 0,03 mm – 0,05 mm dan lebarnya 12 mm. untuk
memeriksanya tempatkan plat ukur tersebut dalam lubang silinder
sehingga melewati batas langkah torak pada 90 derajat dari

24
kedudukan pena torak. Balikkan torak dan masukkan ke dalam
lubang silinder sehingga ujung torak berada kira-kira 35 mm garis
sejajar dengan sumbu poros nok.
2.5 Cara Memeriksa dan Membongkar Silinder Torak
1. Cara Memeriksa Silinder Torak
- Keluarkan semua torak kemudian silindernya dibersihkan,
periksa masing-masing silinder terhadap keretakan dan goresan,
keretakan dan goresan yang dalam dapat diperbaiki dengan
memasang tabung silinder sedangkan goresan yang tidak begitu
dalam masih dapat diperbaiki dengan jalan mengbor kembali.
Silinder perlu diperiksa terhadap ketidak bulatan dan
ketirusannya, silinder yang baik hatus silindris.
- Pemeriksa keausan tersebut diatas dapat dengan cepat diperiksa
dengan sebuah infikator jarum silinder. Perhatian perubahan
pembaca indicator tersebut.
- Pemeriksa diteruskan dengan memeriksa ketirusan silinder,
masukkan pengukur dalam silinder kebagian bawah silinder,
tempatkan jarum pada angka nol, tarik ke atas alat tersebut
perlahan-lahan, baca perbedaan.
- Ukuran ketidakbulatan yang berlebih menyebabkan cincin torak
(pegas torak) tidak dapat menutup silinder akibat kompresi
bocor dan minyak pelumas mesin naik ke atas. Ketirusan yang
berlebih maka cincin torak akan terjepit dibagian bawah silinder
akibatnya cincin tersebut putus.
- Silinder yang ausnya melebihi batas ukurannya yang ditetapkan
dapat di perbaiki dengan jalan memasang tabung silinder (sleeve
silinder). Bagian atas tabung biasanya diberi penghalang agar
tabung tidak mudah terlepas sedangkan waktu memasang antara

25
tabung dan lubang silinder tidak boleh diberi zat perekat apapun,
untuk melancarkan perambatan panas, setelah tabung dipasang
harus diikuti dengan pekerjaan membesarkan lubang sesuai
dengan torak yang digunakan.
2. Cara Membongkar Silinder Torak
- Minyak pelumas dikeluarkan dari dalam panic minyak kemudian
kepala silinder dan panic minyak lepas, poros engkol diputar
sehingga kedudukan torak diclupkan kedalam larutan pembersiih
karbon sampai bersih dan keringkan, batang penggerak dijepit
dengan catok kemudian arang yang masih tertinggal di dalam
alur cincin dibersihkan dengan alat pembersih alur.
3. Diameter torak pada bagian ata dibawah celah pegas minyak
dapat diukur dengan menggunakan alat ukur mikrometer, torak
yang ukurannya sudah kurang dari ukuran semula perlu diganti
dengan torak ukuran semula perlu diganti torak ukuran lebih
besar (over size).
4. Lakukan pengukuran pada semua torak dan bila ternyata torak
tersebut sudah kurang dari ukuran semula perlu diganti dengan
ukuran yang lebih besar, bila torak sudah melebihi dari ukuran
yang terbesar, silindernya harus diganti atau diperbaiki dengan
memasang tabung sisipan, setelah perbaikan dapat digunakan lagi
torak ukuran standar.
5. Sebelum melepaskan pena torak perhatiakan tanda-tanda
kedudukan batang penggerak dan toraknya, hal ini sangat
diperlukan untuk pemasangan kembali supaya tidak terbalik.
Lepaskan alat pengunci pena kemudian dorong keluar pena
tersebut dengan drip yang lunak supaya bagian ujung pena tidak
rusak. Pemeriksaan dapat dilakukan pada waktu torak masihi

26
terpasang pada batang penggeraknya, jepit batang penggerak
dengan catok pegang torak tersebut dengan kedua tangan
kemudian goyangkan ke atas atas dan ke bawah antara pena dan
torak atau antara pena dan batang penggerak. Pengukuran yang
lebih teliti ialah dengan mengukur penanya dengan micrometer
dan lubangnya dengan alat pengukur lubang kecil, jika sekiranya
keausan pena terebut sudah beanyak pena dapat diganti dengan
ukuran yang lebih besar dan lubang busnya diganti dengan yang
baru.
6. Bila batang penggerak yang keadaanya bengkok atau tepuntir
perlu diperbaiki, untuk memperbaiki digunakan alat press
hidrolik, jepit batang penggerak (batang torak) pada alat tersebut
kemudian tekan sampai batang torak tadi berubah keadaannya
setelah itu dibuka dan periksa pada pesawat pengarah.
2.6 Saluran Masuk Dan Buang
1. Saluran Masuk (Hisap) dan Buang
Saluran masuk disebut “manifold” bertugas untuk membagi
campuran gas-gas yang dating dari karburator masuk kesetiap silinder,
saluran ini biasanya terletak diatas saluran buang agar supaya gas-gas
buang masih panas itu dapat memberikan pemanasan pada campuran gas
dan selebihnya menguap. Saluran buang (manifold buang) untuk
mengalirkan gas buang yang sudah terbakar didalam silinder ke kenalpot
(saluran gas buang). Manifold tersebut dibautkan ke nlok slinder motor,
di bagian bawah manifold buang terdapat katup pengontrol panas dan
bekerja atas dasar perubahan suhu gas di dalam manifold.
Manifold buang dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi
tekanan pada bagian belakang sampai sekecil mungkin. Dibagian dalam
saluran buang ini terdapat katup pengontrol (pengatur) panas yang

27
gerakannya diatur oleh thermostat, katup pengontrol panas ini
menyalrkan gas yang paas ke dalam manifold isap pada waktu mesin
dalam keadaan dingin.
Pada waktu mesin menjadi panas koil manutup katup pengontrol
ini dan gas buang mengallir keluar dari saluran isap. Pengaturan katup
oleh thermostad ini menyebabkan selalu terdapatnya temperature yang
baik dari gas yang masuk dalam semua kondisi kerja. Ketegangan koil
katup pengatur panas mempunyai peanan yang amat penting, hal ini
akan menyebabkan gas yang masuk menjadi beberapa kali lebih besar
dari keadaan normal dan tidak mngkin terdapat pengisian bahan bakar
yang normal ke dalam silinder-silinder.
Jika keadaan ini berlangsung terus yakni jika terus berada dalam
keadaan panas akan mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni terjadi
ledakan atau pana akan mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni
terjadi ledakan atau panas berlebih. Cara melepaskan manifold ini adalah
sebagai berikut:
a. Lepaskan saringan udara dari pegangannya.
b. Lepaskan saluran masuk dan keluar darri saringan oli, lepaskan
pemegang saringan oli dari manifold isap.
c. Lepaskan batang pengatur, batang cuk, kabel percepat, pipa vakum
lalu lepaskan pemegang karburator.
d. Lepaskan pipa buang, longgarkan dan kemudian bukalah mu-
murpenahan manifold lalu lepaskan manifold isap dan buang beserta
gasket (perapat) nya.
Langkah pemeriksaan yang perlu dilakukan :

a. Periksalah manifold dari karatan, keretakan atau kerusakan lain jika


terdapat kerusakan berat gantilah yang baru.

28
b. Periksalah penggeliatan (distorsi) permukaan gasket, perbaiki atau
gantilah gasketnya apabila kelengkungan melebihi 2 mm.
c. Periksalah katup pengontrol panas apakah berkaitan dengan pene
“dowel”, penring untuk diperhatikan bahwa koil dililit dengan kawat
sekedar cukup untuk mengikatkan ujungnya pada pena dowel.

2.7 Hasil Pengukuran


1. Diameter Kepala Piston
Piston No Ukuran (mm)
1 76,74
2 76,67
3 76,69
4 76,86
2. Diameter Dalam Silinder

Cylinder Titik Pengukuran


No
X1 : 65 Y1 : 64
1 X2 : 66 Y2 : 65
X3 : 65 Y3 : 65
X1 : 65 Y1 : 65
2 X2 : 65 Y2 : 66
X3 : 66 Y3 :66
X1 : 65 Y1 : 66
3 X2 : 65 Y2 : 66
X3 : 66 Y3 : 66
X1 : 66 Y1 : 65
4 X2 : 66 Y2 : 65
X3 : 67 Y3 : 65

3.Celah Ring Piston


Ring Kompresi 1
Piston No Ukuran
1 0,40
2 0,45
3 0,45
4 0,45

29
Ring Kompresi 2
Piston No Ukuran
1 0,30
2 0,40
3 0,40
4 0,45

4.Celah Antara Piston dan Block Cylinder


No Ukuran
1 0,20
2 0,30
3 0,25
4 0,30

5.Pengukuran Klep / Katup


Katup Ukuran
1 Ex : 38,05
In : 30,90
Ex : 38,10
2
In : 30,95
Ex : 37,90
3
In : 31,10
Ex : 38,25
4
In : 31,10

30
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam laporan ini adalah
sebagai berikut :

1. Ada satu sumber yang menurut saya bisa jadikan acuan yang
menyebutkan bahwa engine overhaul adalah suatu prosedur
(pekerjaan / program) teorganisir yang dilakukan untuk merekondisi
komponen yang aus atau rusak mengacu pada ptunjuk pemakai
ulang komponen menurut standar pabrik.
2. Dari penjelasan diatas kesimpulannya adalah, bahwa engine
overhaul adalah:
a) Pekerjaan yang teroganisir (perlu adanya perencanaan yang
baik).
b) Bertujuan untuk mengembalikan performa engine kembali ke
standar pabrik.
c) Memberi usia kedua pada engine (menambah umur pemakaian
engine).
d) Penggantian atau pemakaian ulang komponen / part mengacu
pada petunjuk (Guide for Reusable) yang dikeluarkan oleh
pabrik.
Fungsi dari overhaul engine yaitu:
Untuk mengembalikan performa mobil sseperti keluaran pabrik.
Adapun rincian pekerjaan overhaul engine secara umum:
a) Ganti ring piston
b) Ganti piston

31
c) Ganti metal jalan
d) Ganti metal duduk
e) Ganti metal bulan
f) Bubut korter oversize
g) Packing gasket full set
h) Skir klep
i) Filter oli
j) Filter udara
k) Filter bensin
l) Platina – kondensor – busi
m) Oli mesin
n) Repair kit karburator
3.2 Saran – saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan
jangan sampai tertukar.
2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan,
helm keselamatan kerja, dan kotak P3K.
3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak –
plak masuk ke lobang baut.

32

Anda mungkin juga menyukai