Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTEK MOTOR DIESEL LANJUTAN

JOB OVERHAUL ENGINE LANJUTAN

Kelompok 2 (dua)

1. Jhon Nover 34319027


2. Mhd. Amri Fakhturahman 34319028
3. Muh Irfan R 34319029
4. Muh Nurdin Basri 34319030
5. Muh Fiqhi Farhan 34319031

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Praktik Motor Diesel Lanjutan: Job Overhaul Engine Lanjutan

Kelompok 3 (tiga) Kelas 3 B Program Studi Teknik Otomotif telah diperiksa dan

disetujui oleh Pembimbing Job pada tanggal 18 Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh

Satu.

Makassar, ................................2021
Mengetahui, Diperiksa/Disetujui,
Kepala Bengkel Otomotif Pembimbing Job

Yan Kondo, S.T., M.T. Prof.Dr.Muhammad Arsyad, M.T.


NIP. 19660119 199202 1001 NIP. 19670410 199303 1003

Mengetahui,
KoPS Teknik Otomotif

Nur Wahyuni, S.T., M.T.


NIP. 19790429 200801 2008

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................................5
B. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A. Landasan Teori.............................................................................................................6
B. Komponen Engine........................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................21
PEMBONGKARAN, PENGUKURAN, DAN PEMASANGAN..........................................21
A. Alat dan Bahan...........................................................................................................21
B. Langkah Kerja............................................................................................................21
C. Pengukuran................................................................................................................22
BAB IV..................................................................................................................................28
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................28
A. Kesimpulan................................................................................................................28
B. Saran..........................................................................................................................28

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Motor Diesel
Lanjutan yang berjudul “ Overhaul Mesin Diesel Lanjutan”

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Prof.Dr.Muhammad Arsyad, M.T. yang


telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan Laporan Praktek Motor Diesel Lanjutan yang kami


buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.

Semoga Laporan Praktek Motor Diesel Lanjutan ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Makassar, 18 Mei 2021 

Kelompok 3

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada motor diesel salah satu sistem terpenting adalah sistem aliran bahan bakar.
Sistem bahab bakar adalah proses mengalirnya bahan bakar dari tangki hingga masuk
kedalam sistem. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang jalur aliran bahan bakar
tersebut dan cara kerja dari komponen yang ada. Pada sistem bahan bakar juga
terdapat beberapa komponen – komponen penting yang menunjang kelancaran aliran
bahan bakar. Apabila terdapat masalah pada sistemnya, maka dapat mengganggu
kerja dari mesin. Maka penting juga untuk dapat menganalisis, memperbaiki dan
melakukan pengujian terhadap proses kerja dari masing – masing komponen sistem
bahan bakar motor diesel tadi.

B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktek overhoul pada motor diesel adalah sbb:

1. Dapat mengetahui tentang sistem kerja bahan bakar motor diesel


2. Dapat mengetahui perbedaan motor diesel dengan motor bensin
3. Mengetahui dan memahami nama – nama komponen pada motor diesel
4. Mengetahui dan memahami tentang cara kerja pada motor diesel

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam, atau sebuah mesin pemicu
kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi.
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudoal Diesel yang menerima paten pada
23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan
berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukannya pada
Exposition Universelle (pameran dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak
kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F.
Kettering.

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran
dalam (internal combustion engine) Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi
kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reaksi kimia
(pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang
bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi karena kenaikan temperatur campuran
udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala.

Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung
pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak/.
Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak. Tekanan
gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat
bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi
gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft).Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol
juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. Berdasarkan
cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor

6
diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa
dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang
dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).

Adapun urutan langka kerja dari mesin diesel adalah

1. Periode pemasukan = 18’ = 180’= 48’ = 246’


2. Pemampatan (Kompresi) = semua katup terrtutup
3. Expansi = semua katup tertutup
4. Pembuangan = 46’ = 180’ = 18’ 246’
1. Langkah Masuk
Pada saat langah pemasukan, piston bergerak dari TMA ke TMB. Dengan
bergeraknya piston maka akan menghisap udara luar. Adapun katup yang
membuka adalah katup masuk dan katup buang tertutup.
2. Langkah Kompresi
Setelah piston mengadakan atau pemasukan maka piston akan bergerak dari
TMB ke TMA, gerakan ini dimaksudkan agar udara yang ada di ruang bakar
segera dikompresikan atau dipampatkan. Adapun katup masuk dan katup
buang dalam keadaan tertutut dengan demikian udara tidak akan keluar.
3. Langkah Tenaga atau Langka Pembakaran
Pada saat langkah kompresi maka langkah piston TMA bahan bakar yang
berada dalam nozel disemprotkan dalam ruang bakar berupa kabut , maka
dengan sendirinya akan terjadi pembakaran. Dari proses ini lah akan
terdorong piston dari TMA ke TMB sedang katup masuk dan buang masih
dalam keadaan tertutup.
4. Langkah Buang
Setelah langkah terakhir maka piston akan bergerak dari TMB ke TMA,
dengan gerakan piston ini maka akan mendorong gas hasil pembkaran pada
saat langkah tenaga, pada saat ini katup buang membuka sedang katup masuk
akan tertutup.
5. Waktu Injeksi

7
Injeksi dimulai pada saat piston dalam keadaan 62` sebelum TMA dan
langkah diakhiri 18` sesudah TMA. Diantara 60` sebelum TMA dan sesudah
TMA digunakan injector untuk injeksi kan bahan bakar didalam ruang bakar
itu sendiri.
Adapun jenis – jenis motor diesel adalah sebagai berikut :
1. Mesin Diesel Satu Garis
jenis mesin diesel Ini merupakan pengeturan yang paling sederhana,
dengan semua silinder sejajar, satu garis (inline) seperti dalam gambar 1-2 .
Konstruksi ini biasa digunakan untuk mesin diesel yang mempunyai silinder
sampai delapan. Mesin diesel satu baris biasanya mempunyai silinder vertikal.
Tetapi mesin diese ldengan silinder horisontal digunakan untuk bus. Mesin
diesel seperti ini pada dasarnya adalah mesin vertikal yang direbahkan pada
sisinya untuk mengurangi beratnya.
2. Mesin diesel Pengaturan –V
Kalau jenis mesin diesel mempunyai lebih dari delapan silinder, sulit
untuk membuat poros engkol dan rangka yang tegar dengan pengaturan satu
garis. Pengaturan –V (gambar 1-3 a) dengan dua batang engkol yang
dipasangkan pada pena engkol masing-masing, memungkinkan panjang mesin
dipotong setengahnya jhingga lebih tegar, dengan poros engkol lebih kaku.
Iini merupakan pengaturan yang paling umum untuk mesin diesel dengan
derlapan sampai enambelas silinder. Silinder yang terletak pada satu bidang
disebut sebuah bank; sudut a antara dua bank bervariasidari 30 sampai 120
derajat, sudut yang paling umum adalah antara 40 dan 70 derajat
3. Mesin diesel Radial
jenis mesin diesel radial Mempunyai silinder yang semuanya
terletakpada satu bidang dengan garis tengahnya berada pada sudut yang sama
dan hanya ada satu engkol untuk tempat memasangkan semua batang engkol.
Mesin jenis mesin diesel ini dibangun dengan lima, tujuh, sembilan dan
sebelas silinder

8
4. Mesin diesel Datar.
Pengaturan jenis mesin diesel semacam ini digunakan untuk bus dan
truk.
5. Unit Mesin diesel Jamak.
Berat tiap daya kuda, yang disebut berat mesin diesel spesifik, makin besar
dengan makin bertambahnya ukuran mesin diesel , lubang dan langkah mesin
diesel. Untuk mendapatkan mesin dengan keluaran daya sangat tinggi tanpa
menambah berat spesifiknya, maka dua dan empat mesin lengkap, yang
memiliki enam atau delapan silinder masing-masing dikombinasikan dalam
satu kesatuan dengan menghubungkan tiap mesin diesel kepada poros
penggerak utama s (gb1- 4a dan b) dengan bantuan kopling dan rantai rol atau
kopling dan roda gigi.
6. Mesin diesel torak berlawanan
Mesin diesel derngan dua torak tiap silinder yang menggerakkan doa
poros engkol digunakan dalam kapal dan ketreta rel. Disainya menunjukan
banyak keuntungan dari pembakaran bahan bakar, menyeimbangkan masa
ulak-alik, pemeliharaan mesin dan mudah dicapai.

B. Komponen Engine
1. Penutup kepala silinder

Pengertian kepala silinder adalah sebuah blok komponen yang terletak


diatas blok silinder sebagai tolakan ruang bakar dan sebagai tempat
berlangsungnya beberapa sistem seperti sistem mekanisme katup. Fungsi
kepala silinder ada bermacam-macam antara lain sebagai berikut :
• Sebagai tempat katup beroperasi

9
• Sebagai tempat pembakaran mesin
• Sebagai tolakan piston saat terjadi pembakaran
• Sebagai tempat untuk proses intake dan exhaust
• Sebagai tempat menempelnya intake manifold dan
exhaustmanifold

2. Intake manifold

Intake manifold terletak erat dengan sumber panas yang bertujuan


biar adonan udara dan materi bakar lebih cepat menguap sehingga terjadi
adonan yang homogen. Pada beberapa tipe mesin, letak dari intake manifold
terletak didekat exhaust manifold. Namun ada juga intake manifold yang di
dalamnya terdapat susukan water jacket. Saluran water jacket pada intake
manifold ini berfungsi untuk mengalirkan air panas dari sistem pendingin
pada bab intake manifold sehingga adonan materi bakar dan udara cepat
menguap lantaran adanya panas tersebut.

3. Exhaust manifold

10
Pengerian exhaust manifold adalah saluran yang dibuat khusus yang
digunakan pada mesin untuk media pelepasan gas sisa pembuangan, saluran
ini akan menghubungkan kepala silinder dengan knalpot atau katalitik
converter. Memang fungsi exhaust manifold itu hanya satu yakni seperti yang
disebutkan diatas untuk media pengaliran gas sisa pembuangan. Gas ini
terbentuk saat mesin selesai melakukan proses usaha, untuk melanjutkan
siklus mesin maka gas sisa tersebut harus dibuang keluar. Karena gas ini
memiliki suhu yang cukup tinggi maka tidak bisa sembarangan dibuang
begitu saja, perlu adanya perlakuan khusus yang ditujukan agar gas sisa
pembakaran mesin lebih ramah lingkungan dan juga suara pembakaran mesin
bisa lebih tenang. Fungsi ini di atur oleh knalpot yang memiliki rangkaian
mufler, sementara saluran exhaust menghubungkan mesin dengan mufler pada
knalpot. Pada mesin empat silinder kita akan melihat beberapa konfigurasi
seperti konfigurasu exhaust 4-2-1 yang artinya 4 saluran dari masing-masing
silinder disatukan menjadi dua saluran kemudian disatukan lagi menjadi satu
saluran, ada pula konfigurasi 4-2 dimana ada dua buah saluran yang menuju
mufler. Kelebihan penggunaan exhaust manifold dengan konfigurasi 4-2-1
adalah lebih ideal untuk digunakan pada segala kondisi karena untuk
menyalurkan gas buang sudah di atur sedemikian rupa sehingga tidak ada gas
yang menumpuk. Sementara model exhaust 4-2 digunakan untuk mesin sport
dimana kecepatan menjadi kebutuhan utama, dalam hal ini aliran gas buang
dibuat sebebas mungkin sehingga putaran mesin tidak terhambat langkah
buang.
4. Roker arm

Rocker arm ini berfungsi untuk membuka dan menutup katup


(klep), baik katup hisap dan katup buang. Ketika katup hisap tertekan oleh

11
rocker arm maka campuran udara dan bahan bakar dapat masuk ke dalam
ruang bakar, sedangkan ketika katup buang tertekan oleh rocker arm maka gas
hasil pembakaran dapat keluar melalui katup buang
Rocker arm ini terpasang pada bagian rocker arm shaft atau poros
rocker arm. Pada kendaraan dengan mekanisme katup tipe OHV (Over Head
Valve), rocker arm ini dihubungkan dengan poros pendorong (push rod). Bila
poros nok (cam shaft) berputar dan poros nok menekan pengangkat katup
(valve lifter) maka akan mendorong batang pendorong sehingga batang
mendorong akan menekan rocker arm dan akhirnya rocker arm akan menekan
katup agar katup membuka.
Pada mesin dengan mekanisme katup tipe SOHC (Single Over
Head Cam shaft), rocker arm terhubung langsung dengan poros nok sehingga
ketika poros nok berputar dan bagian tonjolan poros nok menekan rocker arm
maka tekanan tersebut akan diteruskan oleh rocker arm untuk menekan katup.

5. Alternator

Alternator mobil juga biasa disebut sebagai dinamo ampere.


Alternator mobil adalah sebuah komponen pada mobil yang berfungsi
menghasilkan arus listrik bagi semua komponen yang membutuhkan aliran
listrik, seperti AC, lampu mobil, dan audio mobil. Tidak hanya itu, alternator
juga berfungsi mengisi aki mobil agar tetap berada pada tegangan yang stabil
sehingga aki tidak drop. Alternator mobil memanfaatkan prinsip kerja
elektromagnetik. Dengan memanfaatkan prinsip tersebut, alternator berperan

12
penting agar komponen-komponen kelistrikan di dalam mobil tetap berfungsi
dan memiliki daya listrik yang cukup.
Mobil yang tidak dilengkapi alternator akan memiliki performa
yang rendah. Saat aki mobil habis, mobil akan mengalami mogok mesin
karena tidak memiliki pembangkit energi listrik. Udah kebayang, kan,
Sahabat, pentingnya alternator mobil? Nah, pada dasarnya cara kerja
alternator adalah mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Caranya
dengan mengubah putaran mesin menjadi energi listrik dengan memanfaatkan
prinsip kerja elektromagnetik tadi.
Alternator terhubung ke mesin mobil dengan menggunakan belt
atau tali kipas. Saat mesin mobil berputar, belt tersebut juga akan memutar
roda pulley pada alternator. Putaran tersebut dimanfaatkan alternator untuk
menghasilkan energi listrik. Satu putaran mesin mobil akan menghasilkan dua
kali putaran roda pulley pada alternator.

6. Pulley

Pada mesin mobil, puli/pulley adalah roda atau piringan pemutar yang
memiliki jalur pemegang belt untuk mentransfer perputaran dari satu as ke as
lainnya. Dan fungsinya berkaitan signifikan terhadap kinerja mesin serta
perangkat-perangkat yang terhubung dengan presisi. Pada mobil-mobil
modern, umumnya puli digunakan untuk memutar kruk as, alternator, power
steering, dan kompressor A/C.

13
7. Camshaft

Salah satu komponen yang harus diperhatikan pemilik mobil tentu


saja adalah poros nok. Kebanyakan orang tidak memperhatikan bagian ini
dengan dalih sulit dijangkau penglihatan, padahal fungsinya sangat urgent.
Itulah alasan kenapa Anda harus paham beberapa fungsi camshaft berikut ini.
a. Pengatur Klep
Fungsi pertama dari poros nok adalah pengatur klep supaya sesuai
dengan sistem firing yang ada. Yang bertugas pada fungsi ini adalah bagian
poros nok yang paling berperan adalah cam lobe. Bagian dari poros nok ini
memiliki desain lebih lonjong dibandingkan bagian lainnya. Cara kerja cam
lobe ini yakni dengan mendorong valve atau klep mesin supaya membuka dan
menutup dengan bentuknya yang lonjong secara sistematis. Pergerakan came
lobe juga telah disesuaikan dengan sistem firing order sehingga setiap
bagiannya memiliki tempat berbeda sesuai dengan kegunaanya.
b. Pemutar Poros Distributor
Fungsi poros nok yang selanjutnya yakni untuk memutar sistem
distributor poros pada mesin secara keseluruhan. Perlu Anda ketahui bahwa
fungsi poros nok yang ini berlaku khusus untuk mesin mobil yang masih
memakai distributor dalam sistem firing ordernya.
Pada bagian ini, biasanya para pelaku otomotif menambahkan gear
khusus drive supaya proses pemutaran poros distributor lebih mudah.
Penggunaan komponen tersebut sebenarnya umum dipakai, namun yang lebih
jarang adalah pemasangannya yang dihubungkan dengan poros nok memakai
slot joint. Hubungan antara kedua bagian inilah yang memudahkan pemutaran
distributor oleh camshaft secara otomatis saat komponen ini berputar.

14
c. Menggerakkan Fuel Pump
Fungsi camshaft berikutnya adalah sebagai alat penggerak fuel
pump mesin mobil. Saat ini tidak semua mobil menggunakan fuel pump dan
khusus fungsi ini berlaku untuk mesin mobil dengan fuel pump jenis
mekanikal. Secara umum, kegunaan fuel pump adalah untuk memasok bahan
bakar ke bagian karburator mobil. Seiring perkembangan teknologi, fungsi ini
mulai beralih ke fuel pump elektrik yang bergerak tanpa dorongan camshaft.
d. Tempat Sensor Yang Mendeteksi Putaran
Fungsi terakhir dari poros nok adalah tempat penyensoran untuk
mendeteksi setiap putarannya sendiri. Melalui fungsinya yang ini poros nok
bisa dengan mudah memastikan setiap sudut putaran yang akan dilakukan
tanpa menimbulkan kecacatan dan kerusakan bagian lainnya.
Fungsi poros nok ini juga tidak selalu berlaku pada setiap mesin mobil
karena khusus untuk mesin jenis EFI. Mesin mobil jenis EFI sendiri adalah
mesin yang mempunyai desain dengan gigi pokok untuk menyatukan blade
sensor. Hal inilah yang membuat poros nok mudah menentukan sensornya
sendiri. Cara kerja fungsi ini adalah gigi-gigi dari mesin akan membantu
poros nok mendeteksi setiap sudut secara tepat dalam setiap putaran yang
dilakukan.

8. Pompa air radiator

15
Fungsi water pump mobil adalah memompa air pada radiator agar
dapat bersirkulasi secara baik. Dengan begitu, suhu mesin saat bekerja akan
tetap terjaga dan tidak akan mengalami overheat.

9. Kepala silinder

Karena terletak pada mesin pembakaran, maka fungsi utama kepala


silinder adalah sebagai tempat untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar kendaraan sehingga dapat menghasilkan tenaga.

10. Gasket

Sebagai komponen untuk menyambungkan blok mesin dengan kepala


silinder, fungsi utama gasket adalah mencegah kebocoran dan menjaga
kompresi.

16
11. Klep dan Per

Jika dibahas lebih spesifik lagi maka ada dua fungsi klep yaitu:
Memasukan material pembakaran (campuran udara + bahan bakar) yang
sudah tersedia di intake manifold ke ruang bakar. Mangeluarkan gas sisa
pembakaran dari ruang bakar menuju exhaust manifold.
Fungsi komponen ini adalah untuk memastikan klep (valve) membuka
dan menutup dengan waktu yang sangat cepat dan tepat. Per klep juga
berfungsi untuk menahan valve pada saat kondisi membuka, selain itu valve
spring berfungsi sebagai komponen pengembali valve ke posisi semula.

12. Oil pan

Fungsi oil pan di dalam mobil adalah sebagai penampung oli mesin.
Merupakan salah satu komponen mesin yang posisinya tepat berada di bagian
bawah silinder mesin, oil pan umumnya terbuat dari plat baja tebal.

17
13. Pompa injector

Fungsi pompa injeksi pada kendaraan bermotor, khususnya mobil,


adalah untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki penyimpanan ke ruang
pengapian. Sebenarnya, tidak semua mesin memerlukan pompa tersebut
karena rancangan desain yang sudah mengikuti gravitasi. Alhasil, bahan bakar
pun akan bisa mengalir dengan sendirinya. Jika tidak, Anda perlu mengetahui
penyebab pengapian mobil injeksi menghilang.

14. Piston

Piston dapat mengubah energi ekspansi pembakaran menjadi gerakan


energi mekanik. Uniknya, fungsi ini bisa Anda lihat secara langsung. Saat
menuju akhir sistem kerja kompresi, busi menyala dan pembakaran pun
terjadi. Pembakaran akan menghasilkan ledakan dalam silinder.

18
15. Filter oli

Untuk itulah fungsi filter oli di dalam mobil. Alat penyaring ini akan
memisahkan kotoran dan zat kontaminasi lainnya sebelum nantinya oli yang
tersaring sudah lebih bersih dari yang ada.

16. Crankshaft

Fungsi utama dari poros engkol pada kendaraan roda empat digunakan
untuk mengubah gerak piston. Proses inilah yang akan menjadi gerak putar
sehingga dapat menjalankan flywheel dengan tepat.

17. Blok silinder

19
Fungsi blok silinder yang utama adalah sebagai tempat piston
bergerak. Pada mesin, piston bergerak naik turun untuk menerima tekanan
dari pembakaran campuran gas, sekaligus meneruskan tekanan tersebut agar
poros engkol (crank shaft) dapat berputar.

20
BAB III

PEMBONGKARAN, PENGUKURAN, DAN PEMASANGAN


A. Alat dan Bahan
1. Engine stand 12. Majun
2. Tool box 13. Mistar geser
3. Kunci momen 14. Micrometer luar; kapasitas: 0 – 25,
4. Kunci sock 1 box 25 - 50 mm, 50 - 75 mm
5. Kunci T 10 15. Cylinder gauge/Bore gauge
6. Kunci T 12 16. Feeler gauge
7. Piston ring expander 17. Straight edge
8. Piston ring compressor
9. Ragum
10. Telescoping gauge
11. Dial Indicator

B. Langkah Kerja
1. Menyiapkan mesin, alat dan bahan yang diperlukan
2. Melepas tutup rocker arm
3. Melepas rocker arm
4. Melepas push rod, letakkan di tempat yang bersih dan jangan diacak.
5. Melepas intake dan exhaust manifold
6. Melepas baut kepala silinder dengan prosedur yang benar
7. Melepas kepala silinder
8. Melepas karter (oil pan)
9. Melepas poros nok
10. Melepas roda gila
11. Melepas pompa oli.
12. Melepas tutup bantalan batang piston
13. Mengeluarkan unit piston dan batang piston

21
14. Melepas tutup bantalan utama (metal duduk)
15. Melepas poros engkol
16. Membersihkan semua komponen yang telah dilepas
17. Memeriksa dan mengukur semua komponen yang telah dilepas
18. Merakit kembali semua komponen yang telah dilepas.
Perhatian: semua bagian yang bergerak agar dilumasi oli.
19. Menghidupkan mesin
20. Membersihkan training object, alat, dan tempat kerja.

C. Pengukuran
a. Kepala Silinder

Mengukur kerataan kepala silinder

Sisi blok a b c d
silinder 0,05 0,05 0,05 0,05
spesifikasi 0,05 mm
kesimpulan Masih dalam keadaan standar

b. Blok silinder

 Mengukur kerataan kepala silinder

Sisi blok a b c d
0,05 0,05 0,05 0,05
silinder
spesifikasi 0,05 mm
kesimpulan Masih dalam keadaan standar

22
 Mengukur diameter silinder

Silinder 1

Posisi A B C

1 91,9 mm 91,07 mm 91,65 mm

2 91.85 mm 90,98 mm 91,13 mm

Silinder 2

Posisi A B C

1 92 mm 91,08 mm 91,07 mm

2 91,18 mm 91,07 mm 91,07 mm

Silinder 3

Posisi A B C
1 91,9 mm 91,07 mm 91,07 mm
2 91,09 mm 91.06 mm 91,05 mm

Silinder 4

Posisi A B C
1 91,8 mm 91,08 mm 91,08 mm
2 91,24 mm 91,03 mm 91,06 mm

23
24
c. Torak dan Ring Torak
 Diameter luar torak

Silinder Diameter luar


1 91,65 mm
2 91,7 mm
3 91,55 mm
4 91,6 mm
spesifikasi

 Mengukur Celah Ring Piston

Silinder Ring 1 Ring 2 Ring 3


1 0,10 mm - -
2 - - -
3 - - -
4 0,15 mm - -
spesifikasi

25
d. Poros engkol

Run out crankshaft :


1. 0,02 mm
2. 0,02 mm
3. 0,03 mm
4. 0,02 mm
5. 0,03 mm

Pengukuran celah oli :


1. 0,02 mm
2. 0,02 mm
3. 0,02 mm
4. 0,02 mm
5. 0,03 mm

26
e. Poros nok

Mengukur tonjolan nok :


1. 47 mm
2. 46,12 mm
3. 47,29 mm
4. 46,30 mm
5. 46,49 mm
6. 46,34 mm
7. 46,80 mm
8. 46,24 mm

Run out camshaft :

Depan Tengah Belakang


0,01 mm 0,04 mm 0,02 mm

27
f. Katup dan Pegas
Pengukuran Tebal Margin :

Silinder Katup masuk Katup buang


1 0,02 mm 0,02 mm
2 0,02 mm 0,02 mm
3 0,02 mm 0,02 mm
4 0,02 mm 0,02 mm

Pengukuran tinggi pegas :

Silinder Katup masuk Katup buang


1 46,8 mm 46,8 mm
2 47 mm 47 mm
3 47,4 mm 47,4 mm
4 47 mm 47 mm

28
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan tata cara dan hasil praktek yang didapat
selama mengikuti pembelajaran, penulis merasa banyak mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan tentang dunia otomotif khususnya bidang tune
up motor diesel. Karena,pengalaman merupakan guru terbaik. Dalam
menyususn laporan praktik ini, penulis dituntut untuk belajar secara aktif,
berkreatifitas, bertanggung jawab, dan disiplin.

B. Saran
Berdasarkan hasil praktek yang telah penulis laksanakan, maka penulis ingin
mengajukan saran-saran yang bersifat membangun:
a. Prodi
Kepada pihak prodi, agar melengkapi sarana dan prasarana. Terlebih lagi,
agar melengkapi peralatan-paralatan yang sifatnya khusus (Special Service
Tool).
b. Umum
Pemilik kendaraan harus belajar untuk merawat kendaraan secara teratur,
sesuai dengan batas yang diizinkan oleh pabrik.

29
30
LAPORAN PRAKTIK BODY

Disusun Oleh:

Muh Irfan R 34319029

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Anda mungkin juga menyukai