Anda di halaman 1dari 22

KLASIFIKASI MOTOR BAKAR PADA KENDARAAN BERMOTOR

Makalah Untuk Mata Kuliah Engine Otto


Dosen Pengampu: Bapak Ricko Yudhanta, M.Sc

DISUSUN OLEH:
NAMA : RIFANDA ALIFIA RAHMAWATI
NOTAR : 2306019

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD
BEKASI 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah “Klasifikasi Motor Bakar pada Kendaraan Bermotor” disusun guna memenuhi
tugas Bapak Ricko Yudhanta, M.Sc pada mata kuliah Engine Otto di Politeknik Trsnportasi
Darat Indonesia – PTDI STTD. Penulisan Makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas
mengenai “Klasifikasi Motor Bakar pada Kendaraan Bermotor”. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentangmotor bakar pada
kendaraan bermotor.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ricko Yudhanta,


M.Sc selaku dosen mata kuliah Engine Otto. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 23 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Motor Bakar ........................................................................................................ 5

2.2 Komponan Motor Bakar ....................................................................................................... 5

2.3 Klasifikasi Motor Bakar ...................................................................................................... 14

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 21

1. KESIMPULAN .................................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 22

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motor bakar telah menjadi tulang punggung industri transportasi modern sejak penemuan
awalnya oleh Nikolaus Otto pada tahun 1876. Seiring dengan perkembangan teknologi,
motor bakar telah mengalami berbagai inovasi yang memengaruhi kinerja, efisiensi, dan
dampak lingkungan. Pemahaman yang mendalam tentang klasifikasi motor bakar menjadi
penting dalam konteks perkembangan teknologi transportasi masa kini dan masa
depan.Sejarah perkembangan motor bakar mengungkapkan evolusi dari motor konvensional
dengan pengapian busi hingga motor diesel dengan kompresi tinggi dan motor bahan bakar
alternatif seperti motor listrik. Klasifikasi motor bakar tidak hanya berdasarkan jenis bahan
bakar yang digunakan, tetapi juga berdasarkan sistem pengapian, peran dalam berbagai
aplikasi, dan dampaknya terhadap lingkungan.Pentingnya klasifikasi motor bakar tercermin
dalam berbagai aspek, seperti penggunaan bahan bakar yang beragam mulai dari bensin
hingga hidrogen, desain mesin yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, dan upaya terus-
menerus untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi. Selain itu, motor bakar juga
memiliki peran yang krusial dalam industri seperti transportasi darat, laut, dan udara, serta
aplikasi non-transportasi seperti pembangkit listrik dan mesin industri.

Dalam konteks tantangan lingkungan dan keberlanjutan, klasifikasi motor bakar juga
menjadi fokus perhatian dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pengembangan teknologi motor bakar ramah lingkungan, seperti motor listrik atau motor
hidrogen, menjadi tren yang semakin diperhatikan dalam industri transportasi global.Melalui
pemahaman yang mendalam tentang klasifikasi motor bakar, dapat diidentifikasi tren,
tantangan, dan peluang yang berkaitan dengan teknologi ini. Dengan terus mengembangkan
dan memperbaiki berbagai jenis motor bakar, kita dapat mengarahkan industri transportasi
menuju masa depan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pangertian motor bakar ?
2. Apa saja komponen yang terdapat pada motor bakar?
3. Apa saja klasifikasi motor bakar bensin ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian motor bakar
2. Mengetahui dan memahami komponen pada motor bakar bensin
3. Mengetahui klasifikasi motor bakar bansin

4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motor Bakar
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal
untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga
mekanis. Energi diperoleh dari proses pembakaran, proses pembakaran juga mengubah energi
tersebut yang terjadi didalam dan diluar mesin kalor

2.2 Komponen Utama Motor Bakar Bensin


Komponen mesin bensin adalah komponen atau bagian-bagian utama yang ada dalam
mesin bensin atau dalam bahasa tekniknya disebut gasoline engine. Komponen-komponen ini
merupakan suatu kesatuan yang saling bekerja sama dan berja secara terus menerus untuk
menghasilkan tenaga putar yang akhirnya nanti dirubah untuk menjadi tenaga gerak melalui
roda-roda. Komponen utama motor bensin dapat dikelompokkan menjadi komponen bergerak
dan komponen tidak bergerak.
• Komponen Bergerak
a. Piston

Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama sama
dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan
naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu
meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa
piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus kerja mesin
5
dan dalam menghasilkan tenaga pembakaran. Untuknya maka piston harus
memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

o Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika konstruksi
piston terlalu berat, maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran tinggi,
sehingga akselerasi sepeda motor atau mobil menjadi sangat lambat.. Atau bahasa
mudahnya, sepeda motor atau mobil lambat untuk cepat mencapai kecepatan
tinggi walau gas sudah ditarik.

o Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah
usaha, bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi. Hasil
pembakaran ini akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di
dalam ruang bakar, tak terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari hasil
pembakaran tersebut.. Karenanya selain piston harus ringan tapi piston juga harus
kuat dalam menahan ledakan dan tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan
menggerakkan poros engkol.

o Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam ruang
bakar akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik sangat
tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu, maka logam akan
mengalami perubahan bentuk atau memuai. Piston yang terbuat dari logam -
logam khusus pun akan mengalami pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian
yang dialami piston berlebihan maka akan membuat piston terkunci atau ngancing
ke dinding silinder blok, sehingga piston akan berhenti bekerja naik turun dalam
silinder, sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah mati dengan berhentinya
piston dalam melakukan gerakan naik turun.

6
b. Poros Engkol

Tugas utama poros engkol pada sistem motor adalah mengubah gerakan lurus
yang dihasilkan oleh torak menjadi gerakan putar, melibatkan pena torak dan
batang torak sebagai perantaranya. Namun, semua komponen yang bergerak
dalam motor, yang disebabkan oleh gerakan motor, melibatkan atau
memanfaatkan gerakan poros engkol ini. Beberapa contoh melibatkan poros nok,
pompa oli, pompa bahan bakar, alternator, pompa air, dan sebagainya.
Poros engkol terdiri dari penyangga utama (main journal) dan crankpin
tempat batang torak terpasang, serta komponen seperti balancer, vibration
damper, dan roda penerus. Penyangga utama berfungsi sebagai penopang poros
engkol dan didukung oleh blok silinder serta tutup bantalan utama. Jumlah
penyangga utama tidak selalu sama dengan jumlah crankpin, sementara untuk
motor dengan silinder segaris, jumlah crankpin sama dengan jumlah silinder.
Namun, pada motor tipe V atau pancake, jumlah crankpin setengah dari jumlah
silinder. Balancer atau bandul penyeimbang digunakan untuk menciptakan
keseimbangan pada poros baik dalam keadaan statis maupun dinamis. Untuk
mencapai keseimbangan ini, bobot penyeimbang dapat dikurangi dengan cara
dibor atau ditambahkan sedikit, dan tentunya memerlukan alat khusus untuk
mencapai keseimbangan yang optimal.
Proses pembuatan poros engkol melibatkan teknik pengecoran atau
penempaan, dengan tahapan lanjut yang diperlukan untuk memastikan poros

7
engkol sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Metode pengecoran lebih
umum digunakan, sementara poros engkol yang ditempa cenderung diterapkan
pada motor yang memiliki tuntutan kinerja tinggi atau performa yang sangat
dibutuhkan.
c. Fly Wheel

Roda gila atau flywheel merupakan komponen pirontabesi terbuat dari


baja tuang yang memiliki ketahanan terhadap torsi dan tekanan. Fungsinya adalah
untuk meredam perubahan kecepatan putaran mesin pada kendaraan bermotor.
Secara lebih spesifik, roda gila berperan dalam menyerap kelebihan tenaga dan
menyuplai tenaga kembali ke mesin ketika terjadi kekurangan tenaga, sehingga
dapat menjaga kestabilan putaran mesin. Dengan kata lain, roda gila mampu
menyimpan energi mekanik putaran mesin dalam waktu singkat.
Fungsi kedua dari roda gila adalah sebagai tempat pemasangan cover
clutch atau pegas matahari kopling. Plat kopling atau kampas kopling mobil
terletak di antara roda gila dan matahari kopling. Adanya plat kopling ini
memungkinkan transmisi tenaga dari mesin ke roda mobil dengan lebih lancar.
Fungsi ketiga roda gila adalah memberikan start awal pada putaran mesin.
Hal ini dicapai dengan memasang ring gear pada bagian sisi luar lingkaran roda
gila. Ring gear ini berinteraksi dengan motor starter ketika mesin mobil
dihidupkan melalui kunci kontak, memberikan dorongan awal untuk memulai
putaran mesin. Dengan demikian, roda gila menjadi komponen yang penting

8
dalam menjaga stabilitas dan kinerja mesin kendaraan serta memfasilitasi operasi
kopling dan proses penghidupan mesin.
• Komponen Tidak Bergerak
a. Kepala Silinder

Kepala silinder dipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan dengan
baut-baut dan terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. Pada bagian atas
dri kepala silinder dipasangkan sebuah tutup. Fungsi Kepala silinder atau cylinder
head adalah :
1. Sebagai ruang pembakaran
2. Untuk menempatkan mekanisme katup
3. Tempat pemasangan busi
4. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang
5 Tempat mantel pendingin, untuk mendinginkan katup

b. Blok Silinder

9
Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar.
Bagian-bagian lain dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok silinder,
sehingga terbentuk susunan motor yang lengkap. Pada blok silinder ini terdapat
lubang silinder yang berdinding halus, dimana torak bergerak bolak-balik dan
pada bagian sisi-sisi blok silinder dibuatkan sirip-sirip maupun lubang-lubang
mantel air pendingin yang digunakan untuk pendinginan motor. Silinder bersama-
sama dengan kepala silinder membentuk ruang bakar, yaitu tempat melaksanakan
pembakaran bahan bakar.
Blok silinder dan ruang engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau
terpisah satu sama lain, kemudian disatukan dengan baut-baut Variasi lain dalam
konstruksi blok silinder ialah dengan pemasangan tabung silinder ke dalam blok
silinder. Tabung ini dibuat dari besi tuang atau baja tuang.

➢ Fungsi blok silinder:


• Sebagai dudukan kepala silinder.
• Sebagai dudukan silinder liner.
• Sebagai dudukan mekanisme poros engkol.

➢ Fungsi silinder: sebagai tempat langkah bakar torak.


➢ Blok silinder harus memenuhui persyaratan :

- kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan


elastisitas pada bentuk.

- ringan dan kuat.

- konstruksi memungkinkan pendinginan yang rata

- pemuaian panan harus sesuai dengan bagian – bagian yang


terpasang pada blok tersebut ( seperti : poros engkol, kepala
silinder )

10
➢ Silinder harus memenuhui persyaratan :

- memiliki sifat luncur yang baik, sehingga tahan aus.

- Tidak mudah berubah bentuk.

- kuat terhadap tekanan.

- mudah di overhaul.

- Tabung Silinder

Penggunaan tabung silinder memberikan fleksibilitas untuk mengganti


silinder sesuai kebutuhan, misalnya karena aus atau alasan lainnya. Proses ini
dapat menghemat waktu dan biaya perawatan. Tabung silinder dibuat dari besi
tuang dan menjalani perlakuan panas (heatreatment) untuk meningkatkan
ketahanan terhadap keausan.
Perlakuan pemanasan dilakukan pada tabung silinder pada suhu sekitar
520°C, di bawah titik perubahan bentuk, dan kemudian dilakukan pengaturan
pendinginan hingga mencapai suhu sekitar 300°C dengan laju pendinginan sekitar
300-400°C/jam. Setelah tungku dingin, proses pendinginan berlanjut dengan
sirkulasi udara.

Terdapat dua jenis tabung silinder yang umum digunakan, yaitu tabung
basah dan tabung kering. Tabung kering biasanya terbuat dari baja, dengan
dinding luar dan dalamnya dikerjakan secara teliti. Tabung ini dipasang ke dalam
blok silinder sehingga membentuk lapisan di dalam silinder, dan tidak
memerlukan paking untuk mencegah kebocoran air pendingin.

11
Sementara itu, tabung jenis basah memiliki sambungan langsung dengan
air pendingin. Sebaliknya, tabung kering membutuhkan pemasangan paking untuk
mencegah kebocoran air pendingin. Perbedaan ini menentukan cara pemasangan
dan perawatan tabung silinder pada mesin. Ketika mesin digunakan dalam jangka
waktu yang cukup lama, dinding silinder dapat mengalami aus. Untuk mengatasi
hal ini, metode perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan pengeboran ulang
pada dinding silinder. Setelah pengeboran dilakukan, silinder yang telah dibor
memerlukan penggantian piston dengan ukuran yang lebih besar karena adanya
peningkatan diameter linier pada silinder.

Namun, jika dinding silinder yang terbuat dari besi tuang mengalami
keausan yang signifikan dan pengeboran tidak lagi memungkinkan, metode
perbaikan alternatif adalah dengan memasang pelapis silinder, yang juga dikenal
sebagai tabung silinder. Pelapis silinder ini bertujuan untuk memberikan lapisan
perlindungan tambahan pada dinding silinder yang aus. Dengan memasang
pelapis silinder, dapat memperpanjang umur pakai dan kinerja silinder mesin,
memberikan solusi efektif dalam memulihkan fungsi optimal mesin yang sudah
berumur.
c. Intake Manifoid

Intake manifoid (saluran masuk ), komponen ini merupakan saluran Dimana


campuran bahan bakar udara lewat dari karburator ke ruang bakar.

12
d. Exhaust Manifoid

Exhaust manifoid merupakan saluran pembuangan gas hasil pembakaran dari


ruang bakar ke knalpot.
e. Carter / Bak oli

Carter atau bak oli terletak di bawah blok silinder dan berfungsi sebagai
penampung oli. Biasanya terbuat dari plat baja yang kuat dan tahan terhadap
tekanan eksternal. Karena posisinya di bagian bawah, ada risiko terjadinya
benturan dengan benda keras di jalan. Untuk mengatasi ini, bak carter ini
dihubungkan dengan blok silinder dan dilengkapi dengan perapat atau gasket
untuk mencegah kebocoran oli.
Desain dari carter ini dapat berbeda-beda antar pabrikan, namun umumnya
memiliki bentuk cekungan yang berfungsi sebagai penampung oli di bagian
paling bawah. Terdapat baut di dalamnya yang digunakan untuk membuka pada
saat proses pergantian oli mesin. Desain ini dirancang dengan cermat untuk
memastikan efisiensi dan keamanan dalam menampung dan mengalirkan oli di
dalam mesin.
f. Mekanisme Katup (valve/kelep)

13
Mekanisme katup ada pada motor 4 tak yang berguna membuka-tutup saluran
masuk ke silinder dan satu katup lainnya untuk membuka-tutup saluran buang.
Katup yang berfungsi untuk saluran masuk disebut katup hisap (katup in)
sedangkan untuk saluran buang disebut katup buang (katup ex).Ada banyak
mekanisme katup antaranya yaitu mekanisme katup tipe OHV (Over Head
Valve), SOHC (Single Over Head) dan DOHC (Double Over Head Camshaft).

2.3 Klasifikasi Motor Bakar


A. Motor Pembakaran Luar
Mesin pembakaran luar merupakan sebuah mesin yang proses terjadinya
pembakaran dilakukan di luar mesin atau bukan di dalam ruang yang tertutup
(ruang bakar). Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak akan langsung
dirubah menjadi tenaga gerak, melainkan memerlukan media (komponen)
penghantar panas dan baru kemudian akan diubah menjadi energi gerak.

14
Contoh kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran luar yaitu pesawat
tenaga uap, kereta api uap dan kapal uap.

1. Mesin Nuklir ( Reaktor )

Reaktor nuklir memproduksi dan mengendalikan pelepasan energi dari


pemecahan atom beberapa unsur seperti uranium dan plutonium. Dalam
reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), energi dilepaskan dari
reaksi fisi (pemecahan) berantai atom bahan bakar dan panas yang
dihasilkan dipakai untuk memproduksi uap. Jadi Fungsi reaktor nuklir
adalah untuk menghasilkan uap yang dapat memutarkan turbin
pembangkit tenaga listrik.

2. Mesin Uap

15
Mesin uap hanya merubah tenaga potensial dari uap menjadi tenaga
mekanis berupa gerakan kian kemari dari piston dan selanjutnya diubah
menjadi gerakan putaran dari crank shaft; sedangkan turbine uap merubah
tenaga potensial dari uap menjadi tenaga mekanis yang langsung
merupakan gerakan putaran dari as turbin. Adapun proses pembakaran
bahan bakar dilakukan diluar mesin uap dan turbin uap, yaitu didalam ketel
uap (boiler). Didalam ketel uap (boiler) tenaga termis hasil pembakaran
bahan bakar digunakan untuk memanaskan air sehingga berubah menjadi
uap dengan temperatur dan tekanan tinggi, untuk selanjutnya uap dengan
temperatur dan tekanan tinggi tersebut dialirkan ke-mesin uap atau turbin
uap untuk diubah menjadi tenaga mekanis.

3. Mesin Turbin Uap

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan pada
berbagai bidang industri.

16
Kelebihan mesin pembakaran luar dibandingkan dengan mesin pembakaran
dalam antara lain :
- Dapat memakai semua jenis bahan bakar (bahan bakar cair, bahan bakar
padar atau bahan bakar gas).
- Dapat menggunakan bahan bakar dengan kualitas atau mutu yang rendah.
- Lebih cocok untuk melayani beban-beban besar di dalam satu poros
- Lebih cocok untuk dipakai pada kendaraan dengan daya tinggi

B. Motor Pembakaran Dalam


Motor bakar yang proses pembakaran bahan bakarnya terjadi di dalam mesin itu
sendiri. Kemudian hasil pembakarannya diubah menjadi tenaga mekanik (gerak).
Mesin yang menggunakan pembakaran dalam, antara lain : mesin bensin, mesin
diesel, mesin roket, mesin jet, dan lain-lain.

1. Mesin Bensin
Menurut prinsip kerjanya motor bensin dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
motor bensin 2 langkah (tak ) dan motor 4 langkah.

a. Motor Bensin 2 Langkah


Motor bensin 2 langkah adalah motor bensin yang setiap siklus
kerjanya dalam 2 langkah torak atau 1 kali perputaran poros. Prinsip
kerja motor 2 langkah dalam 1 siklus kerja dapat dijelaskan sebagai
berikut :

- Langkah isap dan kompresi

17
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi
vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan
bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara
dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga
udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang
atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5
derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga
campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur
dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.

- Langkah usaha dan buang

Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke


bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke
bawah, ruang di bawah piston menjadi
dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan
bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi
terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran
bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke
luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian Langkah
kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup menuju
knalpot.
Keterangan: Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan campuran
bahan bakar yang berada di ruang bawah piston tidak dapat keluar
menuju saluran masuk, karena adanya reed valve

18
b. Motor Bensin 4 Langkah

Motor bensin 4 langkah adalah motor bensin yang setiap siklus


kerjanya dalam 4 langkah torak atau 2 kali putaran poros. Pada
dasarnya prinsip kerja pada motor bensin terdiri dari 5 hal yaitu:
1. Pengisian campuran udara dan bahan bakar
2. Pemampatan/pengkompresian campuran udara dan bahan bakar
3. Pembakaran campuran udara dan bahan bakar
4. Pengembangan gas hasil pembakaran
5. Pembuangan gas bekas

2. Mesin Diesel

Proses langkah kerja motor diesel sama seperti pada motor bensin, namun
bahan bakar yang digunakan yaitu solar. Selain itu, pada motor diesel tidak
membutuhkan pengapian sebagai pemantik untuk membakar bahan bakar, jadi
tidak menggunakan busi. Ini karena sifat bahan bakar solar yang dapat membakar
sendiri ( self ignition ).

19
3. Mesin Gas Turbin

Gas Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus
gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin
turun ke-bawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya. Energi ditambahkan
di arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar dan
dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran
gas. Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling
turbin, memutar turbin dan mentenagai kompresor.

4. Mesin Roket

Roket pada dasarnya adalah mesin untuk alat transportasi seperti mesin
jet, diesel, dan lain-lain. Tapi, berbeda dengan mesin transportasi lain, roket
bersifat 'anaerob'. Untuk melakukan pembakaran bahan bakar ia membawa
oksigen sendiri, sehingga praktis tak membutuhkan oksigen dari luar. Karenanya,
roket dapat digunakan sebagai mesin transportasi ke ruang angkasa yang tak
beroksigen.

20
BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN
Secara umum pengertian motor bakar diartikan sebagai pesawat yang dapat mengubah
suatu bentuk energi thermal menjadi bentuk energi mekanik. Motor bakar dapat pula
diartikan sebagai pesawat dan energi kerja mekaniknya diperoleh dari pembakaran bahan
bakar dalam pesawat itu sendiri. Secara garis besar, motor bakar diklasifikasikan kedalam
dua jenis, yaitu

1. Motor pembakaran luar


Mesin pembakaran luar merupakan sebuah mesin yang proses terjadinya
pembakaran dilakukan di luar mesin atau bukan di dalam ruang yang tertutup
(ruang bakar). Contohnya mesin uap
2. Motor pembakaran dalam
Motor bakar yang proses pembakaran bahan bakarnya terjadi di dalam mesin itu
sendiri. Kemudian hasil pembakarannya diubah menjadi tenaga mekanik (gerak).
Contohnya mesin bensin dan mesin diesel.

Dalam penggunaan di bidang industri perlu diperhatikan kebutuhan dari penggunaan


motor bakar tersebut. Jika motor yang diperlukan adalah yang mempunyai kekuatan yang
besar namun tidak perlu memiliki kecepatan yang tinggi maka motor bakar diesel adalah
pilihan yang paling sesuai. Sedangkan jika menginginkan kecepatan yang tinggi maka
sebaiknya digunakan motor bakar bensin.Dalam menentukan motor yang akan digunakan
dalam sebuah indistri perlu dikaji penggunaan dari motor bakar tersebut sehingga dapat
memilih motor bakar yang paling sesuai.

21
DAFTAR PUSTAKA

Alfian. 2013. Komponen dan Cara Kerja Mesin 4 Tak. Sejarah dan Perkembangan
Motor Bakar (Internal Combustion Engine) - ETSWORLDS
Arman, 2014. Definisi Piston Engine. jordiarman10 | 4 out of 5 dentists recommend this
WordPress.com site
Otomotif Machine. 2010. Blok Silinder Motor Bakar. motor bakar
(otomotifmachine.blogspot.com)
Zalles Mana. 2013. Klasifikasi Motor Bakar. Materi Pelajaran Otomotif
(zallesmana.blogspot.com)
Lks Otomotif. 2021. Klasifikasi ( Jenis - Jenis ) Motor Bakar. Klasifikasi ( Jenis - Jenis )
Motor Bakar - lks otomotif
GeneratePress. 2024. Motor Bakar. √ Motor Bakar [Materi Lengkap] - Teknikece

22

Anda mungkin juga menyukai