Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MATRIKULASI

MOTOR BAKAR

Di susun oleh:

Rizaldi Setyawan
Pratu Mar NRP 125357

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
TEKNIK INFORMATIKA
SURABAYA
2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang “Motor Bakar” dalam keadaan
lancar dan tidak ada suatu halangan apa pun yang terkait mengganggu
tentang pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan


masyarakat yang lain untuk tertarik membaca dan memahami makalah
yang telah kami buat sedimikian rupa dan masih jauh dari kata sempurna
untuk mengerjakannya.

Surabaya, 22 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

2.1 Pengertian Motor Bakar..................................................................3


2.2 Siklus Motor Bensin 4 Langkah.......................................................5
2.3 Definisi Mekanisme Katup...............................................................6
2.4 Komponen Dan Fungsi Mekanisme Katup SOHC..........................7
2.5 Waktu Kerja Katup........................................................................10
2.6 Overlaping ....................................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................19

3.1 Kesimpulan....................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................20

iii
DAFTAR TABLE

Table 1 : Resolusi di Aplikasi Youtube.........................................................6


Table 2 : Monetisasi dari Youtube...............................................................9

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Youtube.....................................................................................3
Gambar 2 : Fakta Tentang Youtube............................................................5
Gambar 3 : Menjaring Uang dari Youtube...................................................8
Gambar 4 : Pencegahan Dampak Youtube untuk Anak............................11

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motor bakar merupakan salah satu jenis motor torak


dengan proses pembakaran berlangsung di dalam silinder (internal
combustion) yang saat ini banyak digunakan terutama di bidang
transportas dengan berkembangnya teknologi otomotif maka
optimalisasi unjuk kerja mesin cukup penting.

Teknologi mesin kendaraan bermotor pada saat ini sangat


pesat. Dimana para produsen otomotif saling berlomba-lomba
mengembangkan teknologi, terutama teknologi pada sistem bahan
bakar.

. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama


János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa.
Kemudian Frederick William Lanchester dari Birmingham Inggris
yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada
mobil.

Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama


karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang
mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder
horisontal dan juga mendesain ulang karburator mereka.

Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator


dalam bidang otomotif. Karburator umum digunakan untuk mobil
berhahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Tercatat pada tahun
2004 Jumlah Sepeda Motor di Indonesia mencapai 23.061.021unit
(Sember: Badan Pusat Statistik).

1
Dikarenakan mesin injeksi pada sepeda motor pertama
diluncurkan di Indonesia pada tahun 2005, yaitu PT Astra Honda
Motor (AHM) meluncurkan Honda Supra X125 PGM-FI. Konsumsi
bahan bakar minyak (BBM) 6% lebih hemat dibanding model Supra
X125 karburator.

Setelah AHM, giliran PT Yamaha Motor Kencana Indonesia


(YMKI) meluncurkan motor sport Vixion 150 cc pada 2007, dilanjut
Suzuki dengan Shogun 125 Hyper Injection pada 2008.Pada tahun
yang sama, Kawasaki meluncurkan KLX 250, dan terakhir TVS
masuk dengan Apache RTR 160cc pada 2009.

Seiring perkembangan zaman penggunaan Karburator mulai


digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar dikarenakan lebih
mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai
efisiensi bahan bakar. Sejarah singkat percobaan sistem injeksi
pada motor bensin.

Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi Diesel


putaran tinggi (1922-1927), Robert Bosch dilahirkan di Albeck,
Germany pada 23 September 1861. Beliau adalah anak ke 11 dari
12 bersaudara. pada tahun 1927 Bosch mengenalkan penemuan
yang ia lakukan untuk mesin kendaraan yaitu teknologi Injection.

Maka dimulailah percobaan-percobaan untuk memakai


pompa injeksi tersebut pada motor bensin. Pada awalnya pompa
injeksi motor bensin dicoba, bensin langsung disemprotkan ke
ruang bakar (seperti motor Diesel).

2
Kesulitan terjadi sewaktu motor masih dingin, karena bensin
akan sukar menguap karena temperatur rendah, akibatnya bensin
akan mengalir ke ruang poros engkol dan bercampur dengan oli,
kemudian jika mesin sudah panas masalah ini tidak ada lagi.

Untuk mengatasi kesulitan ini, maka penyemprotan langsung


pada ruang bakar, diganti dengan penyemprotan pada saluran
masuk (intake). Elemen pompa juga harus diberi pelumasan
sendiri, karena bensin tidak dapat melumasi elemen pompa seperti
solar, pembuatan konstruksi elemen lebih sulit dan mahal.

Para ahli konstruksi terus berusaha merancang suatu sistem


injeksi bensin yang berbeda dari sistem – sistem terdahulu (tanpa
memakai pompa injeksi seperti motor Diesel), terutama untuk
pesawat terbang kecil yang 3 memakai sistem injeksi bensin.

Prinsip dasar sistem injeksi yang dipakai pada mobil-mobil


saat ini mulai selesai sekitar tahun 1960, yaitu K-Jetronic
merupakan sistem injeksi kontrol mekanik. Pada sistem ini injektor
menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam setiap saluran
masuk silinder motor.

Pada tahun 1967 industri Mobil VW mulai memakai sistem


injeksi D (D-Jetronik), kode D berasal dari bahasa Jerman “Drunk”
yang berarti tekanan. Pada EFI D-Jetronic, kontrol injeksi dilakukan
secara elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan
jumlah udara yang masuk.

3
Dilanjut dengan L-Jetronic, Kode L berasal dari bahasa
Jerman “Luft” yang berarti udara. Pada EFI L-Jetronic, kontrol
injeksi dilakukan secara elektronik oleh Electronic Control Unit
(ECU) berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk
mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder adalah Air
Flow Meter.

Sistem-sistem injeksi ini merupakan pilihan lain dari sistem


karburator, terutama pada negara-negara yang mempunyai aturan
yang ketat terhadap kondisi gas buang. Idealnya untuk setiap 14,7
gram udara berbanding 1gram bahan bakar dan disesuaikan
dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar serta beban
kendaraan.

Jika perbandingan udara dan bahan bakar tidak ideal maka


akan menjadi campuran kaya (rich) ataupun campuran kurus (lean).
Selain itu, pembakaran tidak sempurna, akibatnya emisi gas buang
berlebihan dan tenaga tidak optimal karena energi kinetis yang
dihasilkan pun tidak maksimal.

Dewasa ini sistem penyaluran bahan bakar yang digunakan


pada perusahaan otomotif adalah sistem EFI (Electronic Fuel
Injection) yang menyalurkan bahan bakarnya ke mesin dengan
pengaturan injeksi elektronik ke dalam saluran masuk (intake port)
sama halnya pada karburator.

Optimalisasi untuk kerja mesin dapat membantu


penghematan penggunaan bahan bakar serta usaha mengurangi
emisi gas buang pada kendaraan bermotor. Salah satu usaha untuk
mengoptimalisasi mesin adalah menggunakan Sistem EFI
(Electronic Fuel Injection).

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka penulis dapat


merumuskan masalah yang akan dipecahkan, yaitu diantaranya:
1. Bagaimana perancangan Engine Control Unit Programmable
(ECU Programmable) Menggunakan ATmega2560?
2. Bagaimana proses pembuatan Engine Control Unit
Programmable (ECU Programmable) Menggunakan ATmega2560?
3. Bagaimana kinerja dari Engine Control Unit Programmable
(ECU Programmable) Menggunakan ATmega2560

1.3 Tujuan

Pembuatan Proyek Akhir yang berjudul “Engine Control Unit


Programmable (ECU Programmable) Menggunakan ATmega2560”
memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Merealisasikan rancangan Engine Control Unit Programmable
(ECU Programmable) Menggunakan ATmega2560.
2. Merealisasikan pembuatan Engine Control Unit Programmable
(ECU Programmable) Menggunakan ATmega2560.
3. Mengetahui unjuk kerja dari Engine Control Unit Programmable
(ECU Programmable) Menggunakan ATmega2560

5
1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan proyek akhir ini


adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
didapat selama dibangku kuliah dan pengalaman lapangan
kedalam suatu karya nyata. Sebagai bentuk kontribusi terhadap
universitas baik dalam citra maupun daya tawar terhadap
masyarakat luas.

2. Bagi Jurusan P.T. Otomotif, Mengembangkan inovasi


sebelumnya dalam dunia pendidikan sebagai sarana ilmu
pengetahuan. sebagai salah satu bahan referensi utuk
pengembangan selanjutnya dan sebagai wujud partisipasi
mahasiswa dalam perkembangan ilmu teknologi elektronika
otomotif.

3. Bagi Dunia Usaha/Industri, Terciptanya alat sebagai sarana


peningkatan teknologi dalam dunia usaha dan industri. Sebagai
bentuk kontribusi terhadap dunia usaha dan industri dalam
mewujudkan pengembangan teknologi.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motor Bakar

Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada


prinsipnya adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia
menjadi energi panas dan diubah ke energi mekanis. Saat ini motor
bakar masih menjadi pilihan utama untuk dijadikan sebagai
penggerak mula.

Motor Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor


yaitu : Motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) Di
dalam motor bakar terdapat tenaga panas bahan bakar yangdiubah
menjadi tenaga mekanik, sehingga dalam hal ini merupakanproses
pembakaran dalam mesin.

Pembakaran ini menimbulkan panas yang menghasilkan


tekanan yang kemudian menghasilkan tenaga mekanik. Contoh
aplikasi dari pembakaran dalam ini digunakan pada power rendah,
misalnya motor bensin dan motor diesel.

Motor Bakar ditinjau dari prinsip kerjanya dibagi menjadi dua


macam, yaitu: Motor 2 tak (2 langkah) dibedakan menjadi 2 yaitu
untuk motor bensin dan diesel. Prinsip kerjanya hampir sama, yakni
melalui 2 langkah yaitu langkah kompresi dan langkah usaha.

.Dalam melakukan usahanya memerlukan satu kali putaran


poros engkol untuk 2 kali langkah torak. Langkah pertama, yaitu
merupakan langkah kompresi , dengan torak bergerak ke atas,
campuran minyak bahan bakar dan udara dikompresikan.

7
Kevakuman di dalam lemari engkol akan timbul dan
campuran minyak bakar maka udara masuk. Langkah kedua yaitu
merupakan langkah usaha, torak didorong ke bawah oleh tekanan
pembakaran, campuran minyak bakar, udara di dalam lemari
engkol dikompresikan bila torak menutup lubang pemasukan.

Yang kedua yaitu Motor 4 tak (4 langkah) dibedakan menjadi


2 yaitu untuk motor bensin dan diesel. Prinsip kerjanya hampir
sama, yakni melalui 4 langkah yaitu langkah pemasukan, kompresi,
usaha, dan langkah pembuangan.

Dalam melakukan usahanya memerlukan dua kali putaran


poros engkol untuk 4 kali langkah torak. Langkah pertama yaitu
langkah pemasukan, torak bergerak ke bawah, katup masuk
membuka, katup buang tertutup, terjadilah kevacuman pada waktu
torak bergerak ke bawah.

Campuran bahan bakar udara mengalir ke dalam silinder


melalui lubang katup masuk, campuran bahan bakar udara datang
dari karbuarator. Kemudian, apabila torak berada di titik mati
bawah, katup masuk tertutup dan torak bergerak ke atas, katup
buang tertutup waktu torak bergerak ke atas.

Campuran bahan bakar 5 udara dikompresikan dan


bilamana torak telah mencapai titik mati atas campuran
dikompresikan sekitar seperdelapan isinya (langkah kompresi).
Bilamana torak telah mencapai titik mati atas campuran minyak
bakar udara dibakar dengan bunga api (dari busi).

8
Menurut bahan bakar yang digunakan, motor bakar
dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Motor Bakar Bensin yaitu,
motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin, parafin atau
gas (bahan yang mudah terbakar dan mudah menguap).

Bahan bakar dinyalakan oleh sebuah loncatan bunga api


listrik oleh busi dan terbakar cepat sekali di dalam udara kompresi
tersebut. Kecepatan pembakaran melalui campuran bahan bakar
udara biasanya 10 sampai 25 m/s. Suhu udara naik hingga 2000°-
2500° C dan tekanannya mencapai 30-40 kg/m2.

Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar yang


lebih berat yakni minyak diesel (solar) Proses pembakaran motor
diesel berbeda prosesnya dengan proses pembakaran motor
bensin, pada motor diesel diawali dengan udara bersih masuk
melalui lngkah isap.

Setelah itu bahan bakar solar yang sudah berbentuk kabut


diinjeksikan oleh injektor pada ruang silinder. Karena kabut bahan
bakar mudah terbakar, maka pada ruang bakar terjadi pembakaran
(dan dikompresikan oleh torak, tekanan naik hingga 30-50 kg/cm2.

Suhu udara naik hingga 700°-900o C, suhu udara kompresi


terletak di atas suhu udara penyala bahan bakar. Bahan bakar
disemprotkan ke dalam udara kompresi yang panas kemudian
terbakar, tekanan naik sehingga mencapai 70-90 kg/cm2 ).

9
2.2 Siklus Motor Bensin 4 Langkah

Motor bensin 4 langkah adalah motor bensin diman untuk


melakukan suatu kerja diperlukan 4 langkah gerakan piston dan 2
kali putaran poros engkol. Pada langkah ini, piston bergerak dari
TMA menuju TMB, katup hisap terbuka sedangkan katup buang
tertutup. Akibatnya tekanan pada kepala silinder akan bertambah.

Setelah melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai


TMB kembali lagi bergerak menuju TMA, ini memperkecil ruangan
diatas piston, sehingga campuran udara dan bahan-bakar menjadi
padat, tekanan dan suhunya naik.

Tekanannya naik kira-kira tiga kali lipat. Beberapa derajat


sebelum piston mencapai TMA terjadi letikan bunga api listrik dari
busi yang membakar campuran udara dan bahan-bakar. Sehingga
piston dapat berfungsi dengan baik.

Sewaktu piston bergerak keatas, katup hisap tertutup dan


pada waktu yang sama katup buang juga tertutup. Campuran
diruang pembakaran dicompressi sampai TMA, sehingga dengan
demikian mudah dinyalakan dan cepat terbakar.

Campuran terbakar sangat cepat, proses pembakaran


menyebabkan campuran gas akan mengembang dan memuai, dan
energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran dalam ruang bakar
menimbulkan tekanan ke segala arah dan tekanan pembakaran
mendorong piston kebawah (TMB).

10
2.3 Definisi Mekanisme Katup

Pada sistem motor bakar 4 tak, untuk memasukkan


campuran bahan bakar dan udara, membuang gas bekas hasil
pembakaran dari dalam silinder, diperlukan adanya katup masuk
(In) dan katup buang (Ex), yang berfungsi 10 menutup dan mebuka
salura masuk dan buang.

2.4 Komponen Dan Fungsi Mekanisme Katup SOHC

Mekanisme katup mempunyai dua kegunaan, yaitu


mengatur pemasukan campuran udara dan bahan bakar ke ruang
bakar, dan mengatur pembuangan gas hasil sisa pembakaran ke
udara luar.

Katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran hisap


dan buang. Konstruksi katup terdiri atas kepala katup, muka katup
dan tangkai katup. Bentuk katup menyerupai jamur, pada kepala
katup bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan.

Kepala katup terdapat permukaan yang berimpitan dengan


dudukan katup. Bagian katup yang berimpitan disebut permukaan
katup. Permukaan katup (valve face) dibuat miring, sesuai dengan
kemiringan permukaan dudukan katup. Kepala katup juga disebut
daun katup (leaf valve).

Dibandingkan dengan diameter katup buang diameter katup


hisap lebih besar. Dimaksudkan agar pemasukan gas baru lebih
sempurna dengan massa gas yang lebih berat. Keadaan yang
sebenarnya, apabila langkah dalam torak 180º engkol maka akan
terjadi kekurangsempurnaan dalam tiap langkah torak.

11
Misalnya untuk langkah hisap, apabila katup hisap dibuka
saat torak berada dititik mati atas dan ditutup saat berada dititik
mati bawah, pemasukan gas sedikit sekali karena mendapat
hambatan pada saluran - saluran hisap, termasuk tinggi
pembukaan katup.

Demikian pula untuk langkah buang apabila katup buang


dibuka pada saat torak berada dititik mati bawah dan ditutup pada
saat torak berada dititik mati atas, maka akan terjadi
ketidaksempurnaan dalam pembuangan gas bekas, gas bekas
tidak seluruhnya dapat terbuang keluar.

Peranan utama katup pada mesin sangatlah penting.


Disamping katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran
hisap dan buang, tentunya katup pada saat langkah kompresi
maupun ekspansi kedua katup harus menutup saluran tersebut,
supaya meningkatkan kompresi dalam ruang bakar.

Pegas katup merupakan salah satu bagian yang penting dari


mekanisme katup. Fungsi pegas katup adalah mengencangkan
penutupan katup terhadap dudukannya dan mengembalikan katup
pada posisi semula, setelah terjadi pembukaan katup.

Kerja katup membuka dan menutup saluran sesuai dengan


langkahlangkah kerja torak. Pembukaan katup digerakan oleh
sumbu nok dan saat penutupan digerakan oleh pegas katup.
Gerakan katup membuka cepat atau lambat tergantung kecepatan
putaran poros nok atau kecepatan poros engkol.

12
Kedua gerakan ini harus seimbang, bila putaran poros
engkol lambat, kecepatan membuka katup juga lambat, sebaliknya
bila kecepatan putar tinggi maka membuka katup juga cepat.
Kecepatan menutupnya katup dipengaruhi factor massa benda-
benda yang mendorong pegas katup dan tekanan pegas katup.

Poros nok mempunyai fungsi untuk mengatur saat


pembukaan dan penutupan katup secara periodik. Jumlah nok
sama dengan jumlah katup – katupnya. Waktu kerja katup diatur
oleh bentuk nok, untuk waktu kerja katup yang singkat bentuk
bubungannya lancip.

Bahan rocker arm dibuat dari baja tuang, rocker arm


berfungsi untuk menekan katup, sehingga katup membuka. Rocker
arm dipasang di atas kepala silinder, bila noken as menekan ke
atas salah satu sepatu rocker arm, ujung yang lain berhubungan
dengan katup.

Sumbu nok digerakan oleh sabuk yang bergigi sebagai


pengganti timing chain. Sabuk (belt) selain tidak menimbulkan
bunyi dibanding dengan rantai (chain), juga tidak diperlukan
penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya belt lebih ringan dibanding
dengan model lainnya.

Oleh karena itu model ini banyak digunakan pada mesin.


Belt penggerak sumbu nok ini dibuat dari fiber glass yang diperkuat
dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik dan
hanya mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.

13
2.5 Waktu Kerja Katup

Masa kerja katup (valve timing) adalah saat membuka dan


menutupnya katup yang berhubungan dengan posisi penggerak
torak. Pada saat mesin berputar dengan kecepatan tinggi maka
katup harus membuka lebih cepat dan menutup lebih lambat.

Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi masuknya


campuran udara dan bensin ke dalam silinder sebanyak mungkin.
Sebaliknya, katup buang akan membuka sebelum langkah usaha
berakhir dan tetap terbuka sampai beberapa saat setelah langkah
hisap dimulai.

Masa kerja katup dinyatakan dalam bentuk yang


menunjukkan besarnya sudut perputaran Waktu buka dan tutup
katup berpengaruh terhadap performa mesin adapun besar durasi
yang sesuai dengan performa mesin seperti : poros engkol
berdasarkan kedudukan torak pada TMA atau TMB.

Performa mesin low speed pada motor kompetisi buka tutup


katup kisaran 20º-50º untuk katup intake membuka dan menutup,
dan 50º-20º katup exhaust membuka dan menutup. Untuk katup
intake membuka dan menutup kisaran 25º-65º dan katup exhast
membuka dan menutup kisaran 70º-20.

Performa mesin full maxsimum speed untuk katup intake


membuka dan menutup kisaran 40º-70º dan katup exhaust
membuka dan menutup kisaran 75-35 ( Graham bell 1998: 342).
Rocker arm dilengkapi dengan sekrup dan mur pengunci (lock nut)
untuk menyetel celah katup.

14
2.6 Overlaping

Overlaping adalah sebuah kondisi dimana kedua katup


(hisap dan buang) berada dalam posisi terbuka. Hal ini terjadi pada
akhir langkah buang hingga awal langkah hisap. Overlaping
merupakan jumlah derajat durasi saat katup masuk mulai membuka
dan buang menutup.

Jumlah derajat overlapping mempengaruhi performa mesin.


Overlaping yang terlalu besar akan membuat kompresi rendah,
boros, pembilasan sempurna sehingga menjadikan bahan bakar
murni tercemar dan pembakaran menjadi tidak sempurna karena
terjadi negative corburetion.

Hal ini hanya akan menghasilkan performa mesin hanya baik


pada putaran rendah. Sedangkan overlaping yang terlalu kecil akan
menyebabkan pemasukan bahan bakar menjadi lebih telat.
Sehingga performa mesin hanya baik pada putaran tinggi.

Untuk itu diperlukan overlaping yang tepat guna memperoleh


performa mesin yang seimbang antara torsi dan daya. Gerakan
katup membuka cepat atau lambat tergantung kecepatan putaran
poros nok atau kecepatan poros engkol.

Peranan utama katup pada mesin sangatlah penting.


Disamping katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran
hisap dan buang, tentunya katup pada saat langkah kompresi
maupun ekspansi kedua katup harus menutup saluran tersebut,
supaya meningkatkan kompresi dalam ruang bakar.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang


banyak dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang
menggunakan energi panas untuk melakukan kerja mekanis atau
mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis. Energi atau
tenaga panas tersebut diperoleh dari hasil pembakaran.

3.2 Saran

Dalam rancangan komponen – komponen motor diesel


empat langkah, penulis menyarankan agar :

1. Pemasangan ring piston harus dilakukan dengan benar,


agar tidak terjadi kebocoran gas dan oli yang dapat mengurangi
tekanan kompresi yang telah di hasilkan pada ruang bakar.

2. Ukuran Jarak antara ujung ring piston sebelum dan sesudah


terpasang tidak boleh sama.Jarak ujung ring piston harus lebih
rapat ketika dalam keadaan terpasang.

3. Bahan–bahan yang digunakan untuk setiap komponen motor


diesel harus dipilih sesuai dengan spesifikasinya, agar komponen –
komponen tersebut mampu menahan beban ataupun tekanan yang

16
di berikan kepada komponen saat proses kerja pada motor diesel
terjadi .

DAFTAR PUSTAKA

Arend, Bpm., Berenschot, H., 1980, “Motor Bensin”, Penerbit Erlangga,


Jakarta.
Aris Munandar, W., 2002, “Motor Bakar Torak”, Edisi Lima, Penerbit ITB,
Bandung.
Boentarto, Drs., 1999, “Teknik Sepeda Motor”, Penerbit CV. Aneka, Solo.
Destiawan, B., 2006, “Pengaruh Perubahan Volume Ruang Pembakaran
dan Variasi Putaran Mesin Terhadap Daya Mesin Pada Sepeda
Motor Yamaha FIZR”, Tugas Akhir, UMY, Yogyakarta.
Prabowo, Y., 2006, “Penelitian Pengaruh Pemotongan Kepala Silinder
Terhadap Unjuk Kerja dan Konsumsi Bahan Bakar pada Mesin
Sepeda Motor Honda Astrea”, Tugas Akhir, UMS, Surakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai