DISUSUN OLEH:
NIM: (21611008)
1
KATA PENGANTAR
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Oleh sebab itu,
kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat
membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. System Bahan Bakar Commpn rail ........................................................ 3
1. Pengertian System Bahan Bakar Common Rail................................ 3
2. Cara kerja Common Rail................................................................... 4
3. Fungsi Common Rail........................................................................ 4
B. System Bahan Bakar Konvensional........................................................ 5
1. Pengertian System Bahan Bakar Konvensional................................ 5
2. Cara kerja konvensial........................................................................ 6
3. Fungsi konvensial.............................................................................. 6
C. Sistem Karburator................................................................................... 6
D. Cara Kerja Karburator............................................................................. 6
1. Komponen Karburator..................................................................... 8
2. Cara Servis Karburator..................................................................... 9
3. Cara Pemeliharaan Karburator......................................................... 13
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 16
A. Kesimpulan.............................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
globalisasi semakin cepat dan terus mengalami perkembangan, memotivasi
dunia industri untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Khususnya di bidang
industri otomotif banyak kendaraan roda dua maupun roda empat mengalami
berbagai macam variasi perubahan.Contohnya pada mobil, yang dulu masih
menggunakan karburatordimana sistem tersebut tidak mampu merespon
kondisi mesin yang variable seperti pada saat suhu udara dingin, beban berat
maupun kecil, perubahan temperatur udara dan suhu mesin itu sendiri.
Pada sistem karburator kadar campuran bahan bakar yang masuk ke dalam
ruang bakar tergantung dari pergerakan piston pada silinder karena hal tersebut
mengakibatkan tingginya emisi gas buang, kini sudah lebih berkembang yaitu
dengan intake manifoldyang berada di dalam sistem EFI (Electronic Fuel
Injection), yang pengaturan percampuran bahan bakar dan udara lebih akurat.
Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem
injeksi elektronis. Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang
menggunakan sistem injeksi mekanis. Eletronic Fuel Injection (EFI) adalah
teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini
pada mesin bensin menggantikan karburator”.
Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang
dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya
sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun
1980-an,dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi
sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi
kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke
setiap saluran masuk (intakemanifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis
atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan
waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang
disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection),EPI (Electronic Petrol
Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management.
4
Selain itu jika dulu pengontrolan setiap sistem yang ada pada mesin
dilakukan secara manual, kini pengaturan untuk menjamin perbandingan bahan
bakar dan udara ke mesin dengan penginjeksian bahan yang bekerja secara
kelistrikan sesuai dengan kondisi pengendara itu dilakukan secara otomatis
oleh sensor yang mana semua informasi dari sensor ini akan disampaikan pada
komputer yang disebut oleh ECU ( Electronic Control Unit ), kemudian ECU
ini akan mengolah informasi tersebut, informasi ini akan mempengaruhi kerja
dari sistem yang ada pada mesin.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini supaya kami :
1. Dapat mengetahui cara kerja sistem common rial
2. Dapat mengetahui cara kerja sirstem konfensional
3. Dapat mengetahui pengertian karburator
4. Dapat mengetahui komponen karburator
5. Dapat mengetahui fungsi karburator
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Sistem Bahan Bakar Common Rail
6
accumulator. EDC kemudian akan mengatur supaya timing dan durasi
injeksi bahan bakar tetap sesuai dengan kebutuhan mesin yakni tidak kurang
maupun lebih. Setelah itu bahan bakar kemudian dibakar dalam ruang
pembakaran. Dengan pembakaran ini barulah mobil diesel bisa tetap melaju.
Ketika sistem injeksi bahan bakar mengalami gangguan maka mobil akan
berjalan tersendat-sendat atau mogok. Cara kerja common rail erat
kaitannya untuk mengatur timing serta durasi injeksi bahan bakar sesuai
kebutuhan. Komponennya beragam yang bekerja dengan sinergi untuk
mengatur bahan bakar dalam mobil diesel.
2. Cara kerja Common Rail
Cara kerja common rail erat kaitannya untuk mengatur timing serta
durasi injeksi bahan bakar sesuai kebutuhan. Komponennya beragam yang
bekerja dengan sinergi untuk mengatur bahan bakar dalam mobil diesel
3. Fungsi Common Rail
Pada dasarnya fungsi common rail sama seperti sistem injeksi lain pada
motor diesel. Adapun penjelasan selengkapnya bisa Pins simak sebagai
berikut:
a. Mengatur Timing Injeksi Bahan Bakar
Dalam injeksi bahan bakar perlu timing dan durasi yang tepat. Untuk
mengaturnya perlu common rail dilengkapi dengan EDC. EDC sangat
membantu common rail mengatur timing injeksi bahan bakar sesuai
dengan langkah kerja masing-masing silinder mesin mobil.
b. Distribusi Bahan Bakar
Cara kerja common rail meliputi sistem distribusi bahan bakar. Bahan
bakar diberi tekanan kemudian disalurkan ke silinder-silinder mesin
sehingga mobil bisa melaju normal. Dalam pendistribusian bahan bakar
menggunakan tekanan melalui pipa rail.
c. Suplai Bahan Bakar
Mesin mobil membutuhkan bahan bakar sehingga bisa dioperasikan.
Dalam menyuplai bahan bakar dibutuhkan common rail karena
komponen ini menyimpan solar dalam fuel tank. Ketika dibutuhkan
7
maka common rail mengambil bahan bakar yang telah disimpannya.
Kemudian ia akan mengolah bahan bakar ini lewat proses pembakaran
bahan bakar. Memberikan Tekanan Pada Bahan Bakar Bahan bakar
yang disimpan dalam fuel tank tidak mungkin diinjeksikan langsung
begitu saja. Oleh karena itu digunakan tekanan dalam jumlah tertentu
melalui high pressure pump agar mampu mencapai high pressure
accumulator. Dengan tekanan tersebut maka bahan bakar bisa sampai di
ruang bakar.
8
bensin yang berada dalam fuel tank menuju bagian filter. Pada fuel filter
ini, bensin akan melalui proses penyaringan dari berbagai macam kotoran
dan air. Dengan demikian, bensin yang digunakan untuk proses
pembakaran akan lebih bersih dan jernih. Bensin yang telah disaring
tersebut selanjutnya akan mengalir menuju karburator. Setelah itu, bensin
akan terus mengalir sampai menuju ruang pelampung. Di sisi lain, udara
akan masuk dari filter menuju karburator dan melalui venturi. Pada saat
yang bersamaan, bensin juga berjalan menuju venturi.Kemudian, pada
proses hisap terjadi dan aliran udara begitu deras, bensin akan terdorong
keluar. Namun, udara dan bensin sudah tercampur terlebih dulu sebelum
masuk ke tempat pembakaran
3. Fungsi Sistem Bahan Bakar Konvensional
Fungsi utama dari sistem bahan bakar secara umum yaitu:
a. untuk mencampur udara dan bahan bakar,
b. untuk membuat atomisasi bahan bakar dengan udara,
c. untuk mengatur rasio udara-bahan bakar pada kecepatan dan beban
yang berbeda, dan
d. untuk menyuplai jumlah campuran yang benar pada kecepatan dan
beban yang berbeda.
9
Bensin yang ada di dalam karburator ukit terhisap bersama udara melalui
nozzle sehingga membentuk partikel-partikel kecil yang bercampur udara yang
disebut dengan Gas. kemudian gas tersebut masuk kedalam ruang Silinder.
Besar lubang pada nozzel dapat diatur oleh sebuah jarum yang kebanyakan
orang menyebutnya jarum skep atau bahasa tehniknya throttle valve. jadi
jarum ini fungsinya mengatur jumlah bensin yang keluar dari mulut nozzel.
berikut contoh gambar cara kerja pada karburasi.
Adapun bagian-bagian yang wajib di ketahui dari karburator yaitu antara lain :
1. Tutup jarum skep berfungsi untuk menghubungkan jarum sekep dengan
olor gas yang menggerakkan jarum skep naik turun ketika gas di tarik.
2. kancing jarum skep berfungsi untuk mengancing jarum skep dengan
skep ( throttle valve ) agar jarum tidak terlepas dari skep ketika skep
digerakkan.
3. Jarum skep berfungsi untuk mengatur jumlah bensin yang keluar dari
mulut nozzle.
4. Skep berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya udara yang masuk
kedalam ruang karburasi.
5. Ruang jarum skep / pipa saluran udara
6. Baut pengatur udara berfungsi untuk mengatur udara agar mesin
stasioner
7. Nozzle / main jet berfungsi untuk jalur keluarnya bensin dari
tampungan bensin keruang bakar.
8. Jarum pengapung ( needle valve ) berfungsi untuk mengatur masuknya
bensin dari tangki bensin keruang karburasi.
9. Pengapung berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya jarum
pengapung dari pipa saluran bensin keruang karburasi. Prinsip kerjanya
adalah ketika ruang karburasi dalam keadaan kosong maka pengapung
tersebut akan bergerak turun yang di sebabkan oleh gaya grafitasi.
Sehingga jarum pengapung akan bergerak turun sehingga
mengakibatkan saluran bensin terbuka kemudian bensin akan masuk
kedalam karburasi. Setelah karburasi tersebut penuh maka secara
10
otomatis pengapung akan bergerak naik dan mendorong jarum
pengapung keatas yang mengakibatkan tersumbatnya saluran bensin
dari tangki.
10. Engsel atau kancing pengapung
11. Chuke berfungsi untuk memperkecil tekanan udara yang masuk
keruang bakar.
12. Tampungan bensin berfungsi menampung bensin yang mengalir dari
tangki bensin
13. Filter dan kran bensin
11
langsam yang mengatur komposisi campuran bensin dengan udara adalah
baut pengatur udara, sedangkan pada saat putaran mesinnya tinggi yang
mengatur campuran adalah jarum skep bersama katup skep. Seperti halnya
air bleeder pada spoeyer langsam, spoeyer utama inipun dilengkapi dengan
air bleeder yang lubangnya menembus dari bagian belakang karburator
sampai ke bagian sepoeyer utama, hanya air bleeder untuk spoeyer utama ini
tidak dilengkapi dengan alat penyetel.
Tinggi rendah perputaran pada mesin dapat diatur pada jarum skep yang
bisa kita kendalikan dengan cara menarik dan mengulur handle Gas pada
stang motor.
12
pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang
terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk
menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah
bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu,
maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila
bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum
pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
b. Choke valve
Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar,
terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan
campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan
(choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat
choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk
akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan
bakar sehingga campuran menjadi kaya.
13
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi
untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama
(main jet).
e. Main Jet.
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai
pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi. Hal ini
dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi
piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk
14
jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan
jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari
ruang bahan bakar.
f. Slow Jet.
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder
engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini
pison valve dalam keadaan menutup rapat.
15
Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke
ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine
putaran langsam.
i. Pompa Akselerasi.
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat
engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke
putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat
piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan
bakar akan berkurang.
16
Lepas sambungan filter udara ke karburator dengan obeng lalu lepas
juga sambungan yang keleher angsa (intake manifold) dengan kunci
ring / pas tadi.
epas karburator dan bawa ke nampan tadi
Lepas semua komponen karburator, bak bensin karburator terlebih
dahulu lalu disusul dengan melepas pelampung dan mainjet.
Lalu bersihkan tiap komponen dengan sikat tadi, usahakan juga semprot
dengan kompresor
Setelah itu pasang kembali karburator seperti semula sesuai tempatnya.
17
Teknologinya sudah mengikuti teknologi karburator mobil,
pertimbangannya pasti soal konsumsi bahan bakar yang irit plus buka-tutup
gas yang halus.
Tapi, kinerja karburator vakum bisa terganggu kalau salah perawatan,
cara merawatnya berbeda dengan karburator konvensional. Misalnya tidak
disarankan buka boks filter udara. Memang awalnya tarikan terasa lebih
cepat, tapi kelamaan debu bisa menghambat gerakan skep. Skep di
karburator vakum beda karena bahannya dari resin dilapis teflon.
Bandingkan dengan skep yang umum dengan bahan logam berlapis krom.
Gara-gara kena debu, skep jadi macet dan lama kelamaan lapisan teflon
tergores, hasilnya motor susah langsam/nggak stabil.
Bagian lain yang tak kalah sensitif adalah karet karburator vakum.
Posisinya ada di atas karbu dan ditutup lempengan besi. Waktu servis nggak
perlu dibuka karena kalau sampai salah rakit sehingga karet terjepit maka
dapat mengakibatkan kebocoran sehingga putaran mesin jadi ngaco. Karet
vakum juga nggak boleh kena bensin. Bisa melar atau paling parah tidak
bisa digunakan lagi. Harganya mahal Bro.
Buat yang biasa korek karburator konvensional dengan reamer atau
memperbesar diameter venturi. Hal ini jangan dilakukan pada karburator
vakum, resikonya skep bisa oblak yang bisa berakibat mesin susah hidup.
Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari crankcase dan intake.
Jadi perhatikan kondisi selang vakum yang menuju karbu. Seumpama retak
atau sobek, langsung ganti baru karena mesin bakal susah hidup. Kondisi
karet pemegang karbu dan intake manifold tidak boleh ada kebocoran
karena berimbas skep bakal susah naik. Termasuk klep masuk yang tak lagi
rapat pun bisa bikin daya isap ke karbu vakum jadi melorot.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karburator memang sangat penting dalam kendaraan bermotor, karena
karburator dapat mengatur akselerasi kecepatan kendaraan pada berbagai
tingkat beban dan kecepatan, kemudian dapat memudahkan mesin untuk hidup,
dan juga memberikan tenaga yang besar pada mesin kendaraan dan juga
bekerja dengan ekonomis.
Fungsi kerja pada karburator ialah pada waktu zuiger bergerak dari TMA
ke TMB didalam langkah hisap, maka pada ruangan silinder terjadi
19
pembesaran ruangan sehingga menimbulkan kehampaan pada ruang bakar atau
ruang silinder
Cara kerja pada karburator adalah ketika mesin dalam keadaan hidup
(langsam), bensin dari float camber ( tampungan bensin) masuk ke dalam
lubang kecil pada jet stationer (spoeyer langsam), masuknya bensin kedalam
spoeyer ini diakibatkan karena perbedaan tekanan udara antara tekanan udara
pada float chamber dengan tekanan udara pada venturi.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang
Sistem Karburator karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan
mudah memahami tentang karburator.
20