BASIC ENGINE
PENDAHULUAN
Penjelasan Modul
Judul Modul
Basic Knowledge Engine Diesel
Uraian Modul ini memberikan pengetahuan dasar - dasar sistem pada engine. Penjelasan dari
modul ini memudahkan partisipant untuk mampu mengerti, memahami struktur, fungsi dan cara
kerja beberapa component pada engine diesel, juga pengetahuan untuk melakukan cara-cara
penanganan, pemeriksaan, dan perawatan pada beberapa system dan component pada engine
diesel.
Pembelajaran & Pengembangan
Untuk memudahkan penyampaian modul ini, siswa perlu dilengkapi dengan Handbook Basic
Knowledge Engine, Shop Manual, komponen praktek, tempat kerja yang relevan atau simulasi
lingkungan kerja dan peralatan untuk pengembangan / mempraktekkan ketrampilan tersebut.
Referensi yang di perlukan
Tidak ada recomendasi yang di haruskan.
Sumber Referensi
1. Komatsu Engine shop Manual
2. Hitachi Engine Shop Manual
3. Training Aid Komatsu
4. Cummin Engine Shop Manual
5. Caterpillar Engine Shop manual
6. Hydraulic Electric Unit Injection (HEUI)
Metode Penilaian Kelas dan Workshop Untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan dari
modul ini, setiap hasil pekerjaan dan penilaian akan menjadi ukuran dari penilaian modul
tersebut. Dalam prakteknya, anda diharuskan untuk berpartisipasi di dalam kelas dan tempat
kerja dengan mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Deskripsi Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran Engine Diesel membahas mengenai prinsip dasar engine yang meliputi :
• Klasifikasi engine.
• Prinsip kerja diesel engine dan gasoline engine.
• Prinsip kerja engine 4 langkah dan engine 2 langkah.
• Keuntungan dan kerugian engine 4 langkah dan engine 2 langkah.
• Tipe ruang bakar.
• Tipe ruang bakar langsung dan tipe ruang tidak langsung.
• Sistem bahan bakar.
• Intake dan exhaust system.
• Sistem pelumasan.
• Sistem pendingin.
BASIC KNOWLEDGE ENGINE DIESEL i
DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Training duration
⋆ 32 Hours - 4 Days
⋆ 50 % Inclass - Discussion
⋆ 50 % Practice
Training passed
⋆ Peserta dinyatakan lulus jika :
1. Nilai post test – Min. 80
2. Nilai praktek – Min. C
Pemberian Sertifikat
• Sertifikat akan diberikan kepada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan.
• Surat keterangan akan diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat kehadiran minimal
tetapi tidak memenuhi syarat minimal nilai kelulusan.
Sasaran Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa mampu menjelaskan :
memahami pengertian dari engine
membedakan engine diesel dan gasoline
memahami prinsip kerja engine 2 langkah dan 4 langkah
mengetahui dan memahami type combuster chamber
mengetahui dan memahami type mechanisme valve intake dan exhaust
mengetahui dan memahami macam-macam mechanisme valve regulation
mengetahui dan mengetahui dan memahami macam-macam bagian upper dan lower
structure pada engine
mengetahui dan memahami macam-macam komponen intake dan exhaust air system
mengetahui dan memahami macam-macam komponen lubricating system pada unit Komatsu
dan Caterpillar
mengetahui dan memahami macam-macam komponen cooling system pada unit Komatsu
dan Caterpillar
mengetahui dan memahami macam-macam komponen fuel system pada unit Komatsu dan
Caterpillar
DAFTAR ISI
1.1 Engine
Adalah suatu alat yang terbentuk dari kumpulan beberapa komponent yang dirangkai
menjadi satu dengan prinsip mengubah tenaga thermal menjadi gerak mechanical dengan
mengubah gaya reciprocating (naik turun) menjadi rotating (memutar).
Berdasarkan sumber energinya / bahan bakarnya, engine dapat digolongkan menjadi :
Dalam hand book ini kita akan lebih cenderung untuk membahas type engine internal
combustion reciprocating motion dengan bahan bakar liquid diesel dan gasoline dengan prinsip
2 langkah dan 4 langkah.
Diesel Engine
Diesel engine merupakan salah satu type dari internal combustion engine, yang
menggunakan bahan bakar diesel fuel dengan titik refining proses antara 240 - 350oC, bahan
bakar yang digunakannyapun terbagi menjadi fuel light diesel oil dan fuel heavy diesel oil, Pada
diesel engine udara yang terhisap ke dalam ruang bakar akan dikompresi sehingga mencapai
tekanan dan temperatur yang tinggi. Bahan bakar (fuel) akan diinjeksikan dan dikabutkan ke
dalam ruang bakar melalui nozzle sebelum piston sampai pada titik mati atas sehingga terjadi
pembakaran.
KLASIFIKASI ENGINE 1
Gasoline Engine
Gasoline engine merupakan salah satu type dari internal combustion engine, yang
menggunakan bahan bakar gasoline dengan titik refining proses antara 30 - 180oC, bahan bakar
yang digunakannyapun terbagi menjadi fuel light gasoline dan fuel heavy gasoline, Pada gasoline
engine, udara dan bahan bakar yang terhisap ke dalam ruang bakar oleh efek ventury pada
karburator akan dikompresi sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi dan
pembakaran akan terjadi setelah electrick spark memercikkan api sesaat sebelum titik mati atas
sehingga terjadi pembakaran.
KLASIFIKASI ENGINE 3
Gambar 1.3 Gasoline engine
Compression stroke
Gambar 1.3 proses
Intake Piston akan bergerak lagi dari bawah keatas (BDC to TDC), dimana
udara yang telah masuk akan dipaksa untuk dimampatkan diruang bakar
dikarenakan valve intake dan exhaust tertutup sampai tekanan dan
suhunya tercapai untuk melakukan pembakaran, tekanan berkisar 30-40
Kg/cm2 dan temperature antara 400 - 500oC. kemudian bahan bakar akan
diinjeksikan beberapa derajat sesaat sebelum piston mencapai titik mati
atas (TDC) agar tercapai percampuran yang menyeluruh dan homogen,
semakin merata percampurannya, maka akan semakin sempurna
pembakaran yang terjadi, power yang didapatkan akan lebih besar, ruang
bakar akan bersih dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang besar.
KLASIFIKASI ENGINE 5
Exhaust stroke
pada langkah ini akan diawali dengan terbukanya valve exhaust
beberapa derajat sesaat sebelum langkah piston mencapai titik mati
bawah (BDC) untuk membuang sisa hasil pembakaran pada ruang bakar
yang nantinya akan dibantu dengan pembilasan saat valve intake
terbuka (overlaping), dimana udara yang bersih akan sengaja dibuang
yang bertujuan untuk lebih membarsihkan ruang bakar dari asap sisa
pembakaran dan juga sebagai media pendingin walau hanya kurang dari
5% effeknya, sampai exhaust valve tertutup kembali (BDC to TDC).
KESIMPULAN
Intake stroke diawali dengan terbukanya intake valve saat piston bergerak kebawah (TDC to
BDC) sampai tertutupnya valve intake.
Compression stroke diawali dengan tertutupnya valve intake saat piston bergerak keatas (BDC
to TDC) sampai posisi piston berada di titik mati atas (TDC)
Power stroke diawali dengan terdorongnya piston dari TDC samapi terbukanya valve exhaust
(TDC to BDC) Exhaust stroke diawali dengan terbukanya valve exhaust sampai tertutupnya
valve exhaust.
Overlaping stroke terjadi saat valve exhaust belum tertutup sedangkan valve intake sudah
terbuka untuk melakukan pembilasan.
Engine 2 langkah adalah 2X langkah piston (TDC to BDC dan BDC to TDC) akan melakukan 1X
power, (1X putaran 360o = 1X power)
Engine 4 Langkah adalah 4X langkah piston 2(TDC to BDC dan BDC to TDC) akan melakukan
1X power, (2X putaran 360o = 1X power).
Jika tadi anda sudah mengetahui pergerakan dari langkah piston sesuai dengan
strokenya yang berdampak pada perputaran crankshaft, bagaimana dengan langkah
mechanisme valvenya untuk membuka dan menutup yang berdampak pada perputaran
campshaft, apakah sama denga piston? coba anda pikirkan dan diskusikan dengan
teman anda!
Combustion Chamber Adalah suatu ruangan tempat pembakaran dalam engine yang
dilingkupi oleh bagian bawah dari cylinder head dan head valve, sisi dalam cylinder liner dan
bagian atas dari piston.
Degree TDC - BDC 180O BDC - TDC 360O TDC - BDC 540O BDC - TDC 720O
Cylinder Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke
1. POWER EXHAUST INTAKE COMPRESSION
2. COMPRESSION POWER EXHAUST INTAKE
3. EXHAUST INTAKE COMPRESSION POWER
4. INTAKE COMPRESSION POWER EXHAUST
Over laping adalah suatu keadaan dimana exhaust valve belum tertutup sedangkan intake
valve sudah terbuka yang bertujuan untuk membersihkan / pembilasan gas sisa hasil pembakaran.
Dari data diatas, maka dapat dibuat table Sequence sebagai berikut :
Akhir power = 0o+125o = 125o
Akhir Exhaust = 125o+255o = 380o
Awal intake = 380o―40o = 340o
Akhir Intake = 340o+230o = 570o
Akhir Compression = 570o+150o = 720o
Keterangan : Kolom Degree diatas, setiap kolomnya mewakili 10o dan (Ж) Overlapping.
Kesimpulan :
Dilihat dari putaran crank shaft, maka terjadi over lapping power, yaitu power silinder 1 belum
berakhir sudah disusul dengan power silinder 5 dan seterusnya.
Table squence dapt digunakan untuk embuat table adjusment valve dengan 2x putaran crank
shaft.
Nomor Cylinder 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Posis Valve IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX
TOP Cylinder 1. √ √ √ Ọ Ọ √ √ Ọ Ọ √ Ọ Ọ
TOP Cylinder 6. Ọ Ọ Ọ √ √ Ọ Ọ √ √ Ọ √ √
Tugas 3.
Dalam melakukan adjusment valve clearanch engine gunakanlah shop manual engine yang
sesuai, sebagai ganti panduannya dalam melakukan pekerjaan tersebut.
Diskusikan dengan teman anda, seandainya jika didapatkan hasil pengadjusan valve
clearance intake terlalu longgar, exhaust terlalu longgar, intake terlalu rapat dan exhaust
terlalu rapat, maka akan berakibat ?
Valve adjusting
HITACHI
ENGINE S16R-Y1TAA1 Hytachi Unit EX3600-5
FO: 1-9-6-14-2-10-4-12-8-16-3-11-7-15-5-13
Beda sudut V antara R dan L side adalah 50 Db
Tugas 4
Buatlah table sequance dari data dibawah ini dan tentukan valve yang bisa di adjust pada
cylinder engine S6R HITACHI, Firing Order 1-5-3-6-2-4
Valve Adjusting.
Cylinder 1 2 3 4 5 6
Valve IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX
TOP 1
TOP 6
Tugas 5
Buatlah table sequance dari data dibawah dan tentukan valve yang bisa di adjust pada
cylinder.
Firing Order : 1 – 12 – 5 – 8 – 3 – 10 – 6 – 7 – 2 – 11 – 4 – 9 sudut V 600
Cylinder head.
Konstruksi Struktur dari cylinder head tergantung dari metode pembakaran yang
digunakan. Fungsi cylinder head adalah untuk menahan tekanan pembakaran, mengendalikan
panas ( dengan system pendinginan ), tempat duduknya mechanisme valve intake dan exhaust
serta mekanisme injeksi fuel system. Cylinder head terbuat dari cash Iron FC 25
Cylinder head harus memenuhi syarat sebagai berikut:
22 BASIC KNOWLEDGE ENGINE DIESEL
− Structurenya kokoh untuk menahan pembakaran.
− Mudah melepaskan panas
− Dapat mencegah kebocoran tekanan pembakaran secara keseluruhan.
− Dapat mengalirkan udara intake dan exhaust dengan lancar.
− Dapat mencampur udara dengan bahan bakar secara sempurna.
Type cylinder head antara lain:
1) Direct injection type dan pre combustion type
Pada direct injection type, ruang bakar ditempatkan diantara cylinder head, dimana
bahan bakar langsung diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pada sistem ini, untuk mendapatkan
campuran yang baik, bentuk nozzle dan arah injeksi merupakan faktor yang sangat menentukan.
Pada pre combustion type, di dalam cylinder head membutuhkan tempat yang bebas untuk
menempatkan pre-combustion chamber sehingga strukturnya lebih komplit dan membutuhkan
perencanaan yang khusus untuk pendinginan cylinder head. Pre-combustion chamber
diklasifikasikan menjadi dua type:
• Pre-combustion chamber yang langsung disatukan di dalam cylinder head.
• Pre-combustion yang terpisah kemudian dipasangkan ke dalam cylinder head.
2) Two valve type cylinder head dan four valve type cylinder head
Two valve cylinder head, structure ini dalam setiap ruang bakar section cylinder
headnya hanya mempunyai satu intake valve dan satu exhaust valve. sedangkan Untuk four
valve type cylinder head, mempunyai dua intake valve dan dua exhaust valve yang diletakkan
sejajar. Four valve type lebih efektif digunakan jika tempat valvenya yang sempit.
Material Piston
Biasanya setiap shop manual engine akan memberikan informasi tentang structure
pada engine tersebut termasuk material bahan yang dipergunakan, sebagai contoh untuk
spesifikasi engine 6D170 dan 12V140 KOMATSU, Material piston sebagian besar dibuat dari
allumunium alloy terdiri dari silikon (Si), nickel (Ni), copper (Cu). Pada umumnya material piston
terdiri dari nickel allumunium alloy called Lo-ex, dengan spesifik gravity rendah (diatas 27),
tahan panas dan dapat menyalurkan panas dengan cepat. Penyerapan panas dari allumunium
alloy tiga kali lebih tinggi dibanding cast iron.
Bentuk Luar dari Piston
Bentuk permukaan kepala piston dirancang untuk memperbaiki percampuran udara
dengan bahan bakar agar terjadi percampuran yang sempurna (Homogen). Pemilihan bentuk
permukaan piston crown tergantung dari tipe pembakarannya, jenis nozzle, sudut
penyemprotan bahan bakar dan sistem lainnya. Contoh Jenis dan bentuk kepala piston yang
dipakai pada engine Komatsu seperti dibawah ini:
Piston ring
Fungsi dari piston ring adalah sebagai perapat antara permukaan luar piston dengan sisi
dalam cylinder liner yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran compression pada
ruang bakar yang akan menyebabkan terjadinya abnormal Blow by.
Pada umumnya piston ring untuk setiap piston mempunyai 2 bagian (bagian atas dan
bawah di head piston) dengan jumlah ring 2pcs, 3pcs dan 4pcs tergantung dari jenis enginenya,
bagian atas disebut juga Top ring, 2nd ring dan 3rd ring yang berfungsi untuk menahan tekanan
compression pada ruangbakar, sedangkan untuk bagian bawah disebut oil ring yang berfungsi
untuk memberikan pelumasan, selain berfungsi untuk meminimalisir terjadinya kebocoran
compression, piston ring juga harus mampu untuk membuat lapisan film yang berfungsi untuk
melumasi dinding liner dan piston serta dapat mentransfer panas dengan mudah.
Piston ring dibuat dari special cast iron yang cara pembuatannya setelah dicetak lalu
dipanaskan dengan suhu minimal 3000oC agar didapat ketahanan yang kuat oleh karena saling
merapatnya structure carbon pada material tersebut. yang tentunya akan memiliki ketahanan
terhadap panas dan tahan gesek, serta dilapisi dengan chrome platina pada lingkaran luarnya.
Cylinder Liner
Cylinder liner merupakan komponen utama pendukung combustion chamber pada
engine yang berhubungan langsung dengan tekanan tinggi dan beban gesek yang besar sebagai
akibat gerak naik turun (Reciprocating) piston. Karakteristik dari Cylinder liner diantaranga harus
tahan terhadap temperatur tinggi, tahan gesekan, dapat dengan mudah menyerap panas serta
memindahkannya dan mampu menerima gaya yang besar saat power, bahkan untuk type
pendinginan engine yang menggunakan water system, cylinder liner bagian luarnya harus tehan
terhadap corrosion akibat pengikisan water. Cylinder liner terbuat dari material special cast iron
containing Ni, Cr, Cu dan Mo.
Cylinder Block
Crank Shaft
Crank shaft berfungsi sebagai penerus dan perubah gerak putar pada engine, dimana
component ini akan lebih sering menerima beban axial dan radial dari pergerakan connecting rod
akibat dari load engine yang diterima. Dikarenakan Akibat dari gaya yang diterima oleh crank
shaft sangatlah besar, maka harus mempunyai sifat yang sangatlah kuat untuk menahan gaya
yang besar dengan structure yang kokoh dan tahan terhadap gesekan.
Material crank shaft terbuat dari High carbon steel yang dibuat dengan cara di tempa
(Forging) dan dikeraskan, pengerasan dilakukan untuk mendapatkan kekuatan yang keras dengan
suhu minimal 3000oC terutama dibagian permukaan journalnya, untuk mengurangi beban gesek
yang terjadi.
Cam follower
Component ini selalu berpasangan dengan push rod untuk merubah pergerakan putar
pada camp lub menjadi gerakan naik turun, camp follower yang biasa dipergunakan untuk engine
ada dua type, yaitu berbentuk tappet dan berbentuk roller pada permukaan yang bersinggungan
langsung dengan cam lobnya.
Fly Wheel
Fly Wheel dalam bahasa local lebih dikenal dengan nama Roda gila, letaknya ada
disebelah belakang engine yang berfungsi untuk membalancing setiap putaran carank shaft pada
setiap langkah power pada setiap piston agar didapat gerak putar yang halus, tidak tersendat-
sendat.
Air Intake dan Exhaust System adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang
mengatur aliran udara, sehingga udara tersebut masuk ke ruang bakar dan keluar sebagai va
sisa pembakaran.
Tugas 6.
Silahkan anda simulasikan cara pembersihan air cleaner pada unit anda, setiap berapa
jam filter tersebut diganti dan menggunakan tekanan udara kering, berapa yang
diperbolehkan untuk membersihkannya.
2) Effisiensi. Proses penekanan dengan jumlah udara yang lebih mencukupi menghasilkan
effisiensi pembakaran lebih tinggi sehingga akan menurunkan emisi dan konsumsi bahan
bakar yang lebih bagus.
Tugas 7.
Silahkan anda diskusikan bersama teman anda, faktor apa sajakah yang dapat
menyebabkan component turbocharger cepat menjadi rusak, berikan alasannya dan
proses kejadiannya.
Dust Indicator
Component ini terpasang antara air cleaner filter dan turbocharger (Air filter dan Intake
manifold yg natural aspirated sytem), Component ini berfungsi untuk memberikan informasi pada
user (Operator), jika terjadi retriction yang besar pada air filter (Filter kotor / tersumbat) dengan
memberikan indikator berwarna merah atau kuning, cara kerja dari component ini adalah
memanfaatkan negative pressure yang terjadi akibat hisapan dari turbo saat engine running dan
retriction yang besar sehingga dapat menarik membran yang ada pada dust indicator dan
menguncinya sesuai dengan pressurenya (Posisi kuning atau merah) dan tidak akan kembali
sebelum reset manual ditekan.
Indikator ini akan berkerja pada tekanan –635mmHg (25 in) untuk yang indikator kecil
dan –760mmHg (27 in) untuk indicator besar. Atau untuk component engine lain, Pressure
negative yang berkerja indicator ini berkisar 7.5 kPa (0.076 kgf/cm2, 1.1 PSI).
Gambar 4.11 Air Intake system whit After Cooler water cooled type
Gambar 4.12 After Cooler Fin & Fube Type (Lh) and Corrugated Type (Rh).
Exhaust Manifold
Exhaust manifold berfungsi untuk menyalurkan exhaust gas dari beberapa combustion
chamber menjadi satu lubang menuju mufler, di component ini juga terpasang turbocharger
untuk engine yang menggunakannya.
KETERANGAN TAMBAHAN
Intake System dan Exhaust system pada unit merek Komatsu maupun Caterpilar saja.
Lubricating engine adalah suatu bagian dari system engine yang berfungsi untuk
melumasi component-component yang bergerak pada engine untuk mengurangi gesekan secara
langsung antara dua component atau lebih guna mendapatkan live komponent yang diharapkan.
System lubricating pada engine menggunakan pelumas cair dengan type circulating
lubricating system, dimana pelumas yang sudah dipakai untuk melumasi suatu component dapat
dipakai kembali untuk melumasi component yang lain sampai batas waktu yang ditentukan untuk
melakukan penggantian pelumas.
Standart pelumas engine :
SAE : (Sosiety of Automotive Engineers)
API : (American petroleum Institute)
ASTM : (America Society of Testing and Material)
LUBRICATING SYSTEM 51
5.1 Engine Lubricating System Pada unit merek Komatsu
LUBRICATING SYSTEM 53
Main Reliev Valve (Safety Valve)
Ini berfungsi sebagai pengaman system dari abnormal pressure yang yang dapat terjadi
pada engine lubricating system, biasanya komponent ini terdapat pada engine oil pump dibagian
disscharge port, dimana jika terjadi adanya abnormal pressure, maka main safety valve akan
membuang oil perssure kembali ke oil pan lagi, tekanan normal pada masing-masing engine akan
berbeda, please read the SHOP MANUAL ENGINE application book.
Tugas 8.
Silahkan anda diskusikan bersama teman anda, apa yang dimaksud dari oil SAE
EO15W40DH dan apa bedanya dengan SAE EO30DH
LUBRICATING SYSTEM 55
Gambar 5.6 Filter safety Valve
Tugas 9.
Carilah penyebab yang mengakibatkan oil engine pressure lubricating menjadi Blow
dan Hight
NO KOMPONEN FUNGSI
1. Oil Pan Tempat penampung dan pendingin oli.
2. Strainer Penyaring oli dari kotoran yang kasar.
Sebagai pompa oli utama, memberikan oli bertekanan dari oil
3. Oil Main Pump
Pan ke system / bagian–bagian yang dilumasi.
Membantu memompakan oli pada waktu unit mendaki
4. Scavenging Pump maupun menurun sehingga selalu ada pelumasan pada
komponen engine.
Membersihkan oli dari kotoran dan partikel lain yang timbul
5. Oil Filter selama sirkulasi sehingga dapat memperpanjang daya tahan
umur engine.
Untuk mendinginkan oli dengan perantara sirkulasi air
6. Oil Cooler
pendingin atau dengan media pendinginannya adalah air.
Regulator Valve/ Mengatur tekanan oli dalam system dengan tekanan yang di
7.
Relief Valve tentukan 2 s/d 5 kg/cm2.
Menjadi by pass waktu oil filter kotor / buntu atau menjaga oli
8. Safety Valve tetap ada dalam system bila di lengkapi dengan caution lamp
oil filter. Lampu akan menyala bila filter buntu.
9. Oil Pressure Gauge Sebagai petunjuk tekanan oli mesin.
LUBRICATING SYSTEM 57
Sebagai tempat bertemunya oli dan mendistribusikan oli pada
10. Main gallery
komponen engine.
Menyaring oli dari oil pan melalui main gallery dan sebagai
11. Bypass Filter
pendingin oli karena tempatnya diluar engine.
1. Membentuk lapisan film minyak.
2. Sebagai pendingin.
3. Sebagai penyekat.
12. Oli 4. Sebagai pembersih.
5. Sebagai pencegah anti karat.
6. Sebagai media pemindah tenaga ( hydraulic system )
7. Sebagai media pemindah daya pada torque converter.
Adalah system yang berfungsi untuk mempertahankan temperature kerja engine agar tetap
normal dalam range yang diharapkan, guna menjaga kestabilan structure dan material part
engine agar tetap terjaga sesuai yang direkomendasikan factory.
COOLING SYSTEM 59
Secara umum system cooling yang terdapat pada engine ada dua :
1) Cooling system Air cooled type (Dry type), Yaitu system pendinginen engine komponen
dengan media udara (Air) sebagai bahan perambatannya (Media Radiasi) yang bersumber dari
hembusan fan engine atau oleh hembusan alam saat engine (Unit) bergerak. Contohnya
engine Bomag.
2) Cooling system Water cooled type (Wet type). Yaitu system pendinginan engine komponent
dengan media air (Water) sebagai bahan perambatannya (Media Radiasi) yang disirkulasikan
dalam cooling system component media dengan dibantu oleh hembusan fan pada radiator
untuk mendinginkannya.
Tube
Find
Core
Vacuum valve
berfungsi
untuk mengisi kevacuuman air (Water)
(Negative pressure) pada cooling system engine
akibat dari differential pressure yang terjadi
antara di dalam dan diluar cooling system
engine. Pada saat engine baru saja dimatikan,
dan kondisi masih panas, tekanan pada engine
cooling system lama kelamaan menjadi
berkurang, perbedaan antar tekanan
didalam dan diluar system menjadi sangat
berbeda, tekanan dalam system cenderung
negative bila dibandingkan dengan tekanan luar
system (tekanan dalam system Kurang dari 1 atm) pada saat sudah dingin, jika ini dibiarkan,
maka tekanan ini akan merusak component cooling system, serta pada saat engine kembali
dihidupkan, akan terjadi kekosongan cooling water yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
component berupa corrotion dan fitting terutama pada component dinding luar cylinder liner
dan bagian lekukan pada engine block.
COOLING SYSTEM 61
Gambar 6.3 Radiator Cap.
6.1.2.3 Water Pump
Berfungsi untuk mensirkulasikan air pada cooling system agar panas yang dirambatkan
dapat menyeluruh diterima oleh media air secara keseluruhan. Pump ini digerakan oleh gear
pada timing gear engine atau menggunakan perantara belt untuk memutarnya. Pump ini bertype
non-positive Displacement dengan internal leakage besar.
NO KOMPONEN FUNGSI
Untuk menghisap udara dari arah sirip – sirip radiator agar sirkulasi
2. Fan udara akan lebih sempurna, sehingga air panas di sirip – sirip radiator
cepat dingin.
Mensuplai / memompakan air dengan aliran yang bertekanan ke
3. Water pump
dalam system pendingin air.
4 Aftercooler Sebagai pendingin udara dengan media air.
Mendinginkan oli engine, transmissi maupun oli hidrolik
5 Oil cooler
dengan media pendingin air.
Mencegah korosi, sebagai pembersih endapan karat pada sistem
pendingin air.
COOLING SYSTEM 65
Air
7 Berfungsi sebagai supply udara, media pendingin menggunakan air.
compressor
COOLING SYSTEM 67
7 FUEL SYSTEM
System fuel pada engine di era sekarang ini sangatlah beraneka ragam systemnya, dengan
acuan standart dampak lingkungan yang ditimbulkan dari engine tersebut, dinegara - negara
eropa contohnya telah mencanangkan standart engine yang diproduksi harus memenuhi standart
EURO 3, di Asia dan America dengan standart TIER 3 dan dijepang dengan standart JASO, standart
ini ditentukan berdasarkan tingkat pencemaran yang dihasilkan pada exhaust gas engine tersebut,
semakin tinggi angka standartnya, maka tingkat pencemaran lingkungannya akan semakin
berkurang.
Keterangan gambar :
1. Fuel tank 5. Fuel liter
2. Gauze filter 6. Fuel injection pump
3. Priming pump 7. Fuel injection nozzle
4. Feed pump 8. Over-flow valve
Fuel tank
Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk menyimpan bahan bakar, terbuat dari plat
baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat. Dalam tangki bahan bakar terdapat fuel sender
gauge yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki dan juga
separator yang berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba
atau bila berjalan di jalan yang tidak rata. Fuel inlet ditempatkan 2-3 mm dari bagian dasar tangki,
ini dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.
FUEL SYSTEM 69
Gambar 7.3 Structure hand priming pump
Feed Pump
Berfungsi untuk memompakan fuel dengan tekanan rendah 0.1-0.2Mpa (1-2Kg/cm2) dari
fuel tank ke fuel injection pump melalui filter. Feed pump ini digerakkan oleh putaran engine
melalui camp shaft pada FIP
Keterangan Gambar :
A : Saat fuel ditransfer melalui bawah piston
B : Saat fuel ditransfer melalui atas piston.
Fuel Filter
Berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada diesel fuel.
FUEL SYSTEM 71
Gambar 7.7 Fuel Injection Pump
To
From
Pu
FUEL SYSTEM 73
Fuel system adalah rangkaian komponen yang menyalurkan bahan bakar ke ruang bakar
dengan jumlah, tekanan dan waktu tertentu sehingga terjadi proses pembakaran.
Hingga saat ini fuel system yang dipergunakan Caterpillar terdiri dari empat prinsip dasar, yaitu:
1) Pump & Line
2) Mechanical Unit injector ( MUI )
3) Mechanical Actuated Electronic Unit Injector ( EUI )
4) Hydraulically Actuated Electronic Unit Injector ( HEUI )
Perbedaan antara sistem EUI dengan sistem Pump & Line terletak pada Fuel Injection
Pump. Dimana saluran tekanan tinggi dan nozzle diganti dengan sebuah komponen bernama unit
injector. Electronic unit injector dipasang di dalam cylinder head. Bahan bakar dari manifold
masuk ke injector, yang mengukur, menaikkan tekanan dan menyemprotkan fuel. Electronic unit
injector bisa dikenali dengan adanya solenoid yang terpasang di bagian atas injector-nya. Pada
sistem EUI, mechanical governor, timing advance, dan fuel ratio control diganti dengan elektronik.
Sistem EUI menggunakan Electronic Control Module (ECM) yang berfungsi untuk menampung
informasi elektronik dan program.
Pada bab ini hanya akan membahas mengenai system HEUI yang terdapat pada Engine
3408E/3412E yang dilengkapi dengan HEUI fuel system yang banyak dipakai dalam peralatan
konstruksi dan industri. Mesin industri memakai keduanya 3408C/3412C (pump line fuel system)
dan 3408E/3412E versi HEUI.
Unit Caterpillar yang memakai engine 3408E/3412E dengan keistimewaan HEUI adalah :
- 769D/771D/773D Off-high way truks
- 988F/990 Series II Wheel loader
- D9R/D10R Track type tractors
- 631E/637E/657E Wheel tractors scrapers
- 24H Motor grader
HEUI engine mempunyai banyak keistimewaan dan manfaat yang tidak mungkin ada pada
mekanikal fuel sistem. Keistimewaan ini termasuk gas buang yang sangat bersih, perbaikan
konsumsi fuel, start pada kondisi dingin, perawatan yang gampang dengan sedikit pemakaian
part, dan mengurangi biaya operasi.
NO KOMPONEN FUNGSI
Sebagai tempat penampungan bahan bakar, pengendapan
1. Fuel tank
kotoran dan kondensasi.
Untuk memisahkan bahan bakar dengan air dan menyaring
2. Primary fuel filter
kotoran dari tangki sebelum masuk ke ruang bakar.
3. Fuel transfer pump Untuk mensuplai bahan bakar dari tanki ke sistem.
ECM ( Electronic Untuk mensuplai bahan bakar ke system dengan pressure dan
4.
control module ). kapasitas tertentu.
Selain sebagai penyaring kotoran tempat penampungan bahan
6. Secondary fuel filter
bakar bertekanan sebelum diinjeksikan
7. Fuel priming pump Digunakan untuk mengisi filter, setelah dilakukan penggantian.
Menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar dengan
8. Injector
tekanan tinggi ke ruang bakar.
Saluran (pipa), untuk mengembalikan fuel dari sisa
9. Retrun fuel
pembakaran di injector.
FUEL SYSTEM 75
Gambar 7.12 Skema HEUI fuel system
Gambar skematik diatas menunjukan beberapa komponen pada HEUI fuel sistem.
Komponen elektronik yang ada pada HEUI fuel sistem sama dengan komponen yang dipakai pada
EUI sistem. Hanya saja pada HEUI sistem, injektor tidak digerakan oleh camshaft.
Sebuah pompa hidrolik tekanan tinggi, yang menghisap oil dari sisi bertekanan dari
pompa pelumasan, menaikan tekanan sampai maksimal 22800 kpa (3300 psi). Tekanan ini
dikontrol oleh Electronic Control Module (ECM). Aliran hidrolik langsung menuju ke penggerak
hidrolik pada masing -masing injektor. Injektor diberi signal secara elektronik (sama seperti pada
sistem EUI) agar oil bertekanan tinggi dapat mengalir untuk menggerakan piston yang kemudian
akan menggerakan fuel plunger.
Komponen Utama pada system HEUI
7.2.1.2 ECM
ECM adalah jantung dari engine. ECM yang memerintahkan engine,mengatur timing, dan
membatasi pemakaian fuel. ECM juga membaca sensor dan mengkomunikasikanya ke instrument
display sistem melalui CAT Data Link.
1) Throttle Control
Fungsinya untuk mengatur buka tutup gas di throttle body
2) Speed/timing sensor
FUEL SYSTEM 77
7.2.1.3 Injector
FUEL SYSTEM 79
1. Fuel tank 6. Electronic control fuel injection
2. Hand priming pump (priming pump for pump (for L bank)
right bank is installed on chassis side 7. Fuel injection nozzle
3. Feed pump 8. Overflow valve
4. Fuel filter 9. Adapter
5. Electronic control fuel injection pump 10. emergency stop solenoid valve (x2)
(for R bank)
CRI System
Dibandingkan dengan fuel system lain, CRI fuel system mempunyai keunggulan sebagai
berikut :
1) Penggunaan atau aplikasi yang luas ( dipakai pada light vehicle, alat-alat berat, lokomative,
kapal laut, dsb)
2) Tekanan injeksi yang tinggi (High Pressure Injection) mencapai 1400 bar
3) Awal injeksi yang dapat dirubah-rubah
4) Memungkinkan injeksi bahan bakar ke ruang bakar dapat dibagi dalam beberapa tahap
yaitu; Pilot injection, Main injection dan Post injection
5) Memenuhi peraturan standard emisi gas buang.
Penggunaan CRI fuel system pada alat berat :
1) Engine 6D125E-3 Series : PC400, WA 470, HD255, dsb
2) Engine 6D140E-3 Series : PC600, PC800, WA 500, GD825, PC1800, D155A, HD325, dsb.
FUEL SYSTEM 81
Gambar 7.19 CRI fuel system diagram
b) Tipe electric
FUEL SYSTEM 83
Terdiri dari :
- Roller cell pump Roller cell digerakkan oleh elecrik motor
- Electric motor
- Non-return valve
2) High-pressure pump
FUEL SYSTEM 85
5) Injector
FUEL SYSTEM 87
HPI System Diagram
FUEL SYSTEM 89
SELALU ADA JALAN TERBAIK JIKA KITA SUNGGUH-SUNGGUH BERUSAHA
UNTUK MENDAPATKANNYA.
TINGGALKAN YANG MEMBENARKAN KEBIASAAN DAN LAKUKANLAH
KEBIASAAN YANG BENAR.
TERIMAKASIH