Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PELUMASAN MESIN

MAKALAH

Untuk memenuhi matakuliah Mesin Penggerak Utama


Disusun oleh
Hasan Fathur Rohman
Permesinan kapal-1B
200802032

POLITEKNIK PELAYARAN MALAHAYTI ACEH


PERMESINAN KAPAL-1B
23 Februari 2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Banyak
rintangan dan hambatan yang dihadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun, berkat bantuan
dan dukungan dari teman-teman sehingga bisa menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan doa. Tidak lupa pula
mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini di karenakan banyak kekurangan
dalam mengerjakan makalah i n i .

Probolinggo, 23 Februari 2021

Hasan Fathur Rohman

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pelumasan permesinan...............................................................................5

2.2 Macam-macam pelumasan..........................................................................................5

2.3 Komponen Komponen Sistem Pelumasan Mesin Diesel............................................6

2.4 Fungsi komponen-komponen sistem pelumasan.........................................................8

2.5 Tujuan Pelumasan........................................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 9

3.2 Saran .......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Faktor penunjang untuk kelancaran jalannya diesel generator. mesin diesel ini salah satu
diantaranya adalah pelumasan, karena kurang sempurnanya pelumasan pada mesin diesel
akan berdampak pada bagian-bagian yang bersinggungan atau bergesekan karena apabila hal
ini terjadi maka akan meakibatkan kerusakan yang fatal sehingga akan mengganggu
pengoperasian kapal. Oleh karena itu pelumasan sangat berpengaruh terhadap kelancaran
kerja diesel generator. Maka dari itu peneliti sangat tertarik pada masalah ini terutama
tentang tekanan minyak pelumas serta akibat yang akan ditimbulkan Untuk itu diperlukan
suatu sistem pelumasan yang teratur dan sistematis. Hal ini sangat diperlukan pada mesin
diesel sebagai penggerak utama, beserta instalasi pendukungnya. Penggunaan minyak
pelumas yang tepat dan sesuai dengan putaran diesel generator akan memberi manfaat yang
besar bagi pengoperasian kapal. Yang perlu diperlukan dalam sistem pelumasan ini adalah
bagaimana menghasilkan pelumasan yang optimal dari dan dalam berbagi keadaan , baik itu
dari jenis bahan pelumas atau sistem kerja diesel generator. Bila sistem pelumasan kurang
memuaskan akan mengakibatkan kerusakan pada lapisan minyak pelumas dan
mengakibatkan keausan serta memperpendek usia pakai diesel generator. Hal ini terjadi
karena tidak ada pelumasan yang sempurna untuk menghindari gesekan. 2 Minyak pelumas
adalah campuran hidrokarbon ditambah zat-zat kimia yang terpilih yang disebut zat aditif.
Aditif yang stabil dapat mencegah atau mengurangi sifat-sifat korosi dan oksidasi yang
terdapat pada minyak pelumas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian pelumasan mesin?
2. Bagaimana fungsi komponen-komponen pelumasan mesin
3. Bagaimana tujuan pelumasan mesin

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian pelumasan mesin
2. Untuk mengetahui fungsi komponen-komponen pelumasan mesin
3. Untuk
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem Pelumasan Mesin Diesel

2.1 Pengertian pelumas


Pelumas adalah suatu zat yang berada diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif agar
dapat mengurangi gesekan antara dua permukaan tersebut

2.2 Sistem pelumasan pada mesin diesel dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu :
a. Sistem pelumasan kering. Sistem pelumasan kering adalah suatu sistem pelumasan di mana
pada tangki minyak pelumas di tempatkan di ruang mesin sehingga ruang karter selalu kering.
Sistem pelumasan ini minyak pelumas mengalir dari bak minyak pelumas yang berada di luar
mesin, kemudian mengalir ke bagian-bagian yang perlu dilumasi dengan perantara pompa
minyak pelumas. 
Penampung pelumas berada diluar mesin (Sump Tank).
b. Sistem pelumasan basah.
Sistem pelumasan basah adalah suatu sistem pelumasan yang menggunakan tangki oli pada bak
engkol sehingga ruang bak engkol selalu basah. Pada pelumasan ini proses pelumasannya lebih
sempurna, karena dalam tangki oli selalu basah oleh oli dan pada bak engkol selalu terkena oli
sehingga proses kerja mesin lebih baik
Penampung pelumas berada didalam mesin (Carter atau Crankcase).
Gambar Sistem Pelumasan Basah

Gambar Sistem Pelumasan Kering

2.3 Komponen Komponen Sistem Pelumasan Mesin Diesel


a). Saringan Oli
Mesin bensin pada umumnya mengunakan saringan full-flow type single elemen. Sedangkan
mesin diesel mengunakan filter dua elemen yang terdiri dari elemen aliran penuh dan elemen by-
pass. Elemen filter aliran penuh ditempatkan antara oil pump dan mesin dan seperti terlihat pada
gambar dibawah, elemen filter by-pass ditempatkan antara oil pan dari mesin.
Saringan Oli (Filter Oli)
Elemen aliran penuh menyaring kotoran-kotoran yang mempengaruhi kerja bagian-bagian mesin
yang berputar dan elemen bay-pass menyaring lumpur dan kerak karbon yang tercampur jadi
satu di dalam minyak pelumas. Kedua elemen ini mengalirkan minyak pelumas yang sangat
bersih untuk melumasi bagian-bagian mesin.
b. Pendingin Oli
Umumnya pendingin oil (oil cooler) yang digunakan pada mesin diesel adalah sejenis dengan
pendingin air. Tergantung pada tipe mesin, oil cooler dapat ditempatkan didepan mesin, di
samping atau di bawah radiator. Minyak pelumas dipompa oleh oil pump dan bersirkulasi
melalui oil filter, oil pan dan oil cooler. Minyak pelumas didinginkan oleh air pendingin mesin
yang ada disekelilingnya selama mengalir di dalam inti saluran minyak pelumas di dalam oil
cooler. Dan kemudian mengalir kesaluran minyak utama pada mesin. Pendingin oil (oil cooler)
pada umumnya dilengkapi dengan relief valve untuk mencegah terjadinya kerusakan karena
kenaikan viskositas minyak pada temperatur rendah.

c. Pompa Oli
Pompa oli berfungsi untuk memompakan dan mensirkulasikan oli ke bagian bagian mesin.

2.4 Fungsi komponen-komponen sistem pelumasan


1. No. 2 LO. Sump Tank adalah sebuah tangki penampungan minyak yang kembali dari
ruang engkol dengan jumlah yang cukup besar, yang telah bekerja memberikan pelumas
terhadap torak, silinder, metal-metal, roda gigi dan lainnya, sehingga minyak tersebut
terkontaminasi dengan kotoran, kerak, karbon, air, minyak, dan lainnya, tetapi harus di
jaga kemurniannya
2. No. 3 LO. Heater adalag sebuah alat pemanas minyak pelumas yang dari LO. Sump Tank
untuk dibersihkan di dalam sebuah alat pembersih, harus dipanaskan terlebih dahulu pada
suhu 70°C untuk mempermudah pemisahan jenis jenis kontaminasi kotoran
3. No. 4 LO. Searator adalah sebuah alat pemisah kotoran yagterkandung dalam minyak
pelumas yang sudah dipakai, karena jumlahnya cukup besar, minyak pelumas tersebut
dipertahankan untuk selalu dibersihkan agar dapat dipakai kembali
4. No. 7 LO. Bearing pump adalah sebuah pompa yang dipakai untuk memompa minyak
pelumas masuk ke dalam sistem pelumasan mesin diesel, sehingga jalannya pelumasan
dapat dijaga normal.
5. No. 9 LO. Cooler adalah sebuah alat pemi dah panas dengan minyak pelumas yang keluar
dari mesin dengan suhu yang cukup tinggi 70°-80°C harus didinginkan l/ diturunkan
suhunya 50°C
6. No. 10 Main and Crank pin bearing adalah bantalan bantalan poros engkol yang
menerima sasaran utama pada sistem pelumasan mesin diesel. Bantalan bantalan inilah
yang harus di jaga dengan sistem pelumasan yang baik
7. No. 11 dan 12 LO. Suction and delivery Strainer (filter) adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelumasan mesin diesel. Umumnya pada saringan isap sebelum
masuk pompa minyak pelumas, di dalam saringan di lengkapi dengan magnet untuk
menangkap partikel partikel logam yang terbawa oleh minyak pelumas
8. No. 15, 16, 17 LO. Cam shaft system merupakan bagian sistem pelumasan minyak pada
mesin diesel yang tujuan dan bekerjanya hampir sama yaitu untuk menjaga pelumasan
pada setiap gesekan langsung permukaan permukaan komponen mesin tersebut

2.5 Tujuan Pelumasan

Tujuan pelumasan adalah untuk:

1. Memperkecil keausan antara bagian –bagian yang bergerak dengan terbentuknya oil film
diantaranya,
2. Menghindari kontak langsung dari bagian – bagian yang bergerak,
3. Untuk pendinginan sehingga mengurangi panas,
4. Perlindungan terhadap korasi,
5. Beban lebih rata dan putaran stabil.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelumas adalah suatu zat yang berada diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif agar
dapat mengurangi gesekan antara dua permukaan tersebut. Sistem pelumasan pada mesin diesel
dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu : pelumasan kering dan pelumasan basah
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengalami beberapa hambatan dalam penulisan
ini.Namun, dengan bantuan berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.

Demi kemajuan selanjutnya maka penulis menyarankan :

1. Bagi Pembaca
Diharapkan penulis makalah ini memberi masukan dan dapat diaplikasikan di kehidupan
dan membaca serta dapat memahami.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan penulis makalah ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan
pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/285843398/SISTEM-PELUMASAN-ME-doc
p3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor%20diesel%20bab%208.pdf
Buku Mesin Diesel Penggerak Utama Kapal edisi 3 Ir. Jusak Johan Handoyo, S.E., M.Mar.E

Anda mungkin juga menyukai