MAKALAH
Segala Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Banyak
rintangan dan hambatan yang dihadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun, berkat bantuan
dan dukungan dari teman-teman sehingga bisa menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan doa. Tidak lupa pula
mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini di karenakan banyak kekurangan
dalam mengerjakan makalah i n i .
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pelumasan permesinan...............................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Faktor penunjang untuk kelancaran jalannya diesel generator. mesin diesel ini salah satu
diantaranya adalah pelumasan, karena kurang sempurnanya pelumasan pada mesin diesel
akan berdampak pada bagian-bagian yang bersinggungan atau bergesekan karena apabila hal
ini terjadi maka akan meakibatkan kerusakan yang fatal sehingga akan mengganggu
pengoperasian kapal. Oleh karena itu pelumasan sangat berpengaruh terhadap kelancaran
kerja diesel generator. Maka dari itu peneliti sangat tertarik pada masalah ini terutama
tentang tekanan minyak pelumas serta akibat yang akan ditimbulkan Untuk itu diperlukan
suatu sistem pelumasan yang teratur dan sistematis. Hal ini sangat diperlukan pada mesin
diesel sebagai penggerak utama, beserta instalasi pendukungnya. Penggunaan minyak
pelumas yang tepat dan sesuai dengan putaran diesel generator akan memberi manfaat yang
besar bagi pengoperasian kapal. Yang perlu diperlukan dalam sistem pelumasan ini adalah
bagaimana menghasilkan pelumasan yang optimal dari dan dalam berbagi keadaan , baik itu
dari jenis bahan pelumas atau sistem kerja diesel generator. Bila sistem pelumasan kurang
memuaskan akan mengakibatkan kerusakan pada lapisan minyak pelumas dan
mengakibatkan keausan serta memperpendek usia pakai diesel generator. Hal ini terjadi
karena tidak ada pelumasan yang sempurna untuk menghindari gesekan. 2 Minyak pelumas
adalah campuran hidrokarbon ditambah zat-zat kimia yang terpilih yang disebut zat aditif.
Aditif yang stabil dapat mencegah atau mengurangi sifat-sifat korosi dan oksidasi yang
terdapat pada minyak pelumas.
2.2 Sistem pelumasan pada mesin diesel dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu :
a. Sistem pelumasan kering. Sistem pelumasan kering adalah suatu sistem pelumasan di mana
pada tangki minyak pelumas di tempatkan di ruang mesin sehingga ruang karter selalu kering.
Sistem pelumasan ini minyak pelumas mengalir dari bak minyak pelumas yang berada di luar
mesin, kemudian mengalir ke bagian-bagian yang perlu dilumasi dengan perantara pompa
minyak pelumas.
Penampung pelumas berada diluar mesin (Sump Tank).
b. Sistem pelumasan basah.
Sistem pelumasan basah adalah suatu sistem pelumasan yang menggunakan tangki oli pada bak
engkol sehingga ruang bak engkol selalu basah. Pada pelumasan ini proses pelumasannya lebih
sempurna, karena dalam tangki oli selalu basah oleh oli dan pada bak engkol selalu terkena oli
sehingga proses kerja mesin lebih baik
Penampung pelumas berada didalam mesin (Carter atau Crankcase).
Gambar Sistem Pelumasan Basah
c. Pompa Oli
Pompa oli berfungsi untuk memompakan dan mensirkulasikan oli ke bagian bagian mesin.
1. Memperkecil keausan antara bagian –bagian yang bergerak dengan terbentuknya oil film
diantaranya,
2. Menghindari kontak langsung dari bagian – bagian yang bergerak,
3. Untuk pendinginan sehingga mengurangi panas,
4. Perlindungan terhadap korasi,
5. Beban lebih rata dan putaran stabil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelumas adalah suatu zat yang berada diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif agar
dapat mengurangi gesekan antara dua permukaan tersebut. Sistem pelumasan pada mesin diesel
dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu : pelumasan kering dan pelumasan basah
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengalami beberapa hambatan dalam penulisan
ini.Namun, dengan bantuan berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
1. Bagi Pembaca
Diharapkan penulis makalah ini memberi masukan dan dapat diaplikasikan di kehidupan
dan membaca serta dapat memahami.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan penulis makalah ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan
pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/285843398/SISTEM-PELUMASAN-ME-doc
p3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor%20diesel%20bab%208.pdf
Buku Mesin Diesel Penggerak Utama Kapal edisi 3 Ir. Jusak Johan Handoyo, S.E., M.Mar.E