PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Menentukan besarnya arus pada tegangan nominal.
2. Menentukan besarnya putaran (Rpm) pada tegangan nominal.
3. Menentukan besarnya daya motor baik untuk motor beban nol ataupun pada saat motor
berbeban.
4. Menentukan besarnya slip yang terjadi baik untuk motor beban nol
ataupun pada saat motor berbeban.
5. Menentukan besarnya daya motor, slip pada motor bebeban nol dan motor berbeban pada
putaran terbalik (ke kanan).
6. Menentukan besarnya efisiensi () motor pada keadaan berbeban atau pada saat beban nol.
2.2.2 Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar pada sumbu rotor. Bagian ini terdiri
dari : inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor.Perputaran rotor di sebabkan karena adanya
medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di
tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya.
Motor Induksi bila ditinjau dari rotornya terdiri atas dua tipe yaitu rotor sangkar dan rotor lilit.
Rotor Sangkar : Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak digunakan daripada jenis
rotor lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang sederhana. Belitan rotor terdiri atas
batang-batang penghantar yang ditempatkan di dalam alur rotor. Batang penghantar ini terbuat
dari tembaga, alloy atau alumunium. Ujung-ujung batang penghantar dihubung singkat oleh
cincin penghubung singkat, sehingga berbentuk sangkar burung. Motor induksi yang
menggunakan rotor ini disebut Motor Induksi Rotor Sangkar.
Karena batang penghantar rotor yang telah dihubung singkat, maka tidak dibutuhkan tahanan
luar yang dihubungkan seri dengan rangkaian rotor pada saat awal berputar. Alur-alur rotor
biasanya tidak dihubungkan sejajar dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring.
2.3 Perbandingan Motor Listrik (DC dan AC, Sinkron dan Asinkron, 1 Fasa dan 3 Fasa)
2.3.1 Perbandingan Motor Listrik AC dan DC
Fungsi Kapasitor pada umumnya adalah untuk menyimpan muatan. Sementara fungsi
kapasitor pada motor 3 fasa ini adalah untuk menaikkan nilai cos phi, dimana semakin tinggi
nilai cos phi, maka akan semakin kecil losses yang akan terjadi.
Untuk lebih jelas mengenai prinsip rotor bisa berputar karena adanya induksi dari stator, perhatkan
skema dibawah in :
R
S
V/Q T
t (waktu)
- t1
t1 t2
R R R
+ - -
S - T S - T S - T
+ + -
T - + S T - + S T + + S
_
t1 +t2 +
t3
R R R
Ketika waktu t1, kabel dari R bernilai negatif begitu juga R merupakan kebalikannya yaitu
bernilai positif. Begitu juga dengan kabel S dan T.(lihat gambar) ( nilai positif dan negatif dilihat
dari grafik sinus cosinus kabel R S T )
Ketika waktu t2, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Ketika waktu t3, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Kita bisa lihat dari t1 hingga t3 medan kutub berputar kearah kanan ( searah jarum jam )
Inilah prinsip dasar rotor pada motor 3 fase bisa berputar karena adanya induksi dari stator yang
diberi sumber tegangan 3 fase ( kabel R S dan T )
= =
Keterangan :
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Jumlah kutub motor
P = Pasang kutub motor
Dari persamaan di atas maka untuk mengubah-ubah nilai Ns dapat dilakukan dengan mengubah nilai
frekuensi (f) atau mengubah jumlah kutub motor (p). Semakin besar frekuensi maka semakin
besar pula kecepatan putaran motor begitu juga sebaliknya. Namun, semakin banyak jumlah
kutub, semakin kecil pula kecepatan motor begitu juga sebaliknya.
Dari rumus pada II.5.1 terlihat bahwa frekuensi mempengaruhi kecepatan motor. Semakin besar
frekuensi maka semakin besar pula kecepatan motor yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya
mengapa hal ini bisa terjadi perhatikan skema dibawah ini :
Contoh perbandingan kecepatan motor dengan frekuensi 1 Hz dan 2 Hz pada waktu t1 dan t2
V/Q R
S
+ T
t (waktu)
-
t1 t2
Frekuensi 1 Hz
V/Q
t (waktu)
-
t1 t2 Frekuensi 2 Hz
R R R R
+ + + -
S + T S - T S + + T S - - T
+ +
T - - S T - + S T - - S T + + S
- - - +
R R R R
t1 t2 t1 t2
Frekuensi 1 Hz vs Frekuensi 2 Hz
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa semakin besar jumlah kutub maka semakin kecil pula
kecepatan motor yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya mengapa hal ini bisa terjadi perhatikan skema
dibawah ini :
Putaran dengan 2 kutub
R
S
V/Q T
t (waktu)
-
t1 t2
R
R
-
-
T - S
T + S -
-
S + + T
S + - T
+
+
R
R
Putaran dengan 4 kutub
R
S
V/Q T
t (waktu)
-
t1 t2
R S R S
T T
T + + T + +
- + + -
- R - R
S - S -
- S - S
R - - R - +
+ + + T - + + T
T T
S R S R
Fenomena ini sesuai dengan rumus Ns = 120 f / p dimana semakin banyak pole atau kutub maka
putaran akan semakin kecil.`
Untuk membalikkan putaran pada motor asinkron bisa dengan cara menukar 2 sumber fasa yang
berbeda, pemindahan tersebut akan menyebabkan putaran yang berbeda yaitu searah jarum jam
dan berlawanan jarum jam. Maksudnya adalah, misalnya urutan phase yang masuk adalah R-S-T,
untuk merubah arah putarannya phase masukan diubah menjadi T-S-R atau S-R-T atau R-T-S.
Perhatikan gambar dibawah ini :
R S T
R S T
MC
Motor
Pada gambar di atas, jika MC yang bekerja maka phase yang masuk ke motor adalah R-S-T maka
motor akan berputar searah jarum jam (Clockwise) akan tetapi jika MC yang bekerja urutan phase
yang masuk ke motor adalah S ke T atau T ke S maka perubahan urutan phase ini akan
menyebabkan perubahan arah putaran motor dari Clockwise menjadi Counter Clockwise
(Berlawanan arah jarum jam). Jadi dengan merubah urutan phase yang masuk ke motor maka arah
putaran motor dapat diubah. Untuk lebih jelasnya perhatikan skema dibawah ini :
R
S
V/Q T
t (waktu)
-
t1 t2 t3
R R R
- - -
S - T S - T S + T
+ - -
T - + S T + + S T + - S
+ + +
R R R
t1 t2 t3
R
V/Q S
T
+
t (waktu)
-
t1 t2 t3
- menghitung slip pada motor
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Bow thruster adalah suatu alat pendorong yang dipasang
pada bagian depan kapal yang dapat digunakan untuk
membantu pergerakan/maneuver kapal. Oleh karena daya
yang dibutuhkan banyak maka menggunakan motor 3
Bow phase.
Thruster
Kompress
or
Aplikasi Di Darat
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Mesin
Pengaduk
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Chiller adalah sebuah mesin pendingin yang
digunakan untuk mendinginkan air di evaporatornya,
putaran mesin 3 phase digunakan untuk mengalirkan
air serta udara untuk mendinginkan air tersebut.
Chiller
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
DAFTAR PUSTAKA