Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelistrikan kapal merupakan salah satu mata kuliah jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS, dalam
rangka menunjang mata kuliah ini maka selain teori di perkuliahan juga dilakukan praktikum untuk
mendukung dan memperluas pengetahuan mahasiswa.Dalam praktikum inimempelajari mengenai
motor asinkron 3 fasayang juga sangat umum digunakan dalam bidang industri, termasuik industri
marine.Oleh karena itu pengenalan mengenai bagian-bagian beserta fungsinya, serta aplikasi
penggunaannya menjadi sangat berguna untuk dipelajari. Pada bidang marine engineering sendiri
sangat banyak sistem yang menggunakan motor listrik sebagai komponen utama. Sehingga prinsip
kerja dari motor asinkron 3 fasa serta penggunaannya penting untuk dipahami bagi calon marine
engineer.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Menentukan besarnya arus pada tegangan nominal.
2. Menentukan besarnya putaran (Rpm) pada tegangan nominal.
3. Menentukan besarnya daya motor baik untuk motor beban nol ataupun pada saat motor
berbeban.
4. Menentukan besarnya slip yang terjadi baik untuk motor beban nol
ataupun pada saat motor berbeban.
5. Menentukan besarnya daya motor, slip pada motor bebeban nol dan motor berbeban pada
putaran terbalik (ke kanan).
6. Menentukan besarnya efisiensi () motor pada keadaan berbeban atau pada saat beban nol.

1.3 Rumusan Permasalahan


Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari praktikum motor asinkron 3 fasa adalah sebagai
berikut :
1. Berapa besarnya arus pada tegangan nominal?
2. Berapa besarnya putaran (Rpm) pada tegangan nominal?
3. Berapa besarnya daya motor baik untuk motor beban nol ataupun pada saat motor berbeban?
4. Berapa besarnya slip yang terjadi baik untuk motor beban nol ataupun pada saat
motor berbeban?
5. Berapa besarnya daya motor, slip pada motor bebeban nol dan motor berbeban pada putaran
terbalik (ke kanan)?
6. Berapa besarnya efisiensi () motor pada keadaan berbeban atau pada saat beban nol?
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Motor 3 Fasa
Motor induksi atau bisa kita sebut dengan motor asinkron, pada prinsipnya adalah dipengaruhi
oleh medan putar, dimana medan putar ini dihasilkan oleh kumparan medan yang ada pada stator.
Medan putar ini biasanya terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak,
umumnya 3 fasa. Berikut ini merupakan klasifikasi darimotor listrik:

Gambar 2.1 Klasifikasi motor listrik


(Sumber : Pakpahan, 2013)
Dikatakan sebagai motor induksi karena motor baru bisa bekerja bila konduktor rotor terinduksi
oleh medan putar magnet pada stator. Dikatakan motor asinkron karena motor ini bekerja
berdasarkan adanya perbedaan antara putaran medan stator (Ns) dan putaran rotor (Nr). Dikatakan
motor slip karena motor berputar apabila Ns>Nr.Motor induksi / motor asinkron yang 3 fasa
sistem supplynya adalah supply tegangan 3 fase( R,S,T).

2.2 Bagian-Bagian Motor 3 Fasa


Konstruksi motor asinkron 3 fasa terdiri atas dua bagian yaitu bagian rotor dan bagian stator.Stator
adalah bagian motor yang diam, sedangkan rotor adalah bagian motor yang bergerak atau
berputar.

Gambar 2.2 Kontruksi motor asinkron 3 fasa


(Sumber :Khumairhah, 2013)
2.2.1 Stator
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan biasanya terletak mengelilingi
rotor.Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai tempat
meletakkan kumparan.Stator bisa berupa gulungan kawat tembaga yang berinteraksi
dengan jangkar dan membentuk medan magnet untuk mengatur perputaran rotor.Stator
inilah yang dihubungkan langsung ke sumber tegangan 3 fase.
Gambar 2.3Stator pada motor asinkron 3 fasa
(Sumber :Rekayasa Listrik in Motor, 2013)

2.2.2 Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar pada sumbu rotor. Bagian ini terdiri
dari : inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor.Perputaran rotor di sebabkan karena adanya
medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di
tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya.

Gambar 2.4Rotor pada motor asinkron 3 fasa


(Sumber :Rekayasa Listrik in Motor, 2013)

Motor Induksi bila ditinjau dari rotornya terdiri atas dua tipe yaitu rotor sangkar dan rotor lilit.

Rotor Sangkar : Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak digunakan daripada jenis
rotor lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang sederhana. Belitan rotor terdiri atas
batang-batang penghantar yang ditempatkan di dalam alur rotor. Batang penghantar ini terbuat
dari tembaga, alloy atau alumunium. Ujung-ujung batang penghantar dihubung singkat oleh
cincin penghubung singkat, sehingga berbentuk sangkar burung. Motor induksi yang
menggunakan rotor ini disebut Motor Induksi Rotor Sangkar.
Karena batang penghantar rotor yang telah dihubung singkat, maka tidak dibutuhkan tahanan
luar yang dihubungkan seri dengan rangkaian rotor pada saat awal berputar. Alur-alur rotor
biasanya tidak dihubungkan sejajar dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring.

Gambar 2.5 Rotor Sangkar


(Sumber: http://elektrikbank.blogspot.co.id/2013/05/motor-induksi-tiga-fasa.html)
Rotor Belit : Rotor lilit terdiri atas belitan fasa banyak, belitan ini dimasukkan ke
dalam alur-alur inti rotor. Belitan ini sama dengan belitan stator, tetapi belitan selalu
dihubungkan secara bintang. Tiga buah ujung-ujung belitan dihubungkan ke terminal-
terminal sikat / cincin seret yang terletak pada poros rotor. Pada jenis rotor lilit kita
dapat mengatur kecepatan motor dengan cara mengatur tahanan belitan rotor tersebut.
Pada keadaan kerja normal sikat karbon yang berhubungan dengan cincin seret tadi
dihubung singkat. Motor induksi rotor lilit dikenal dengan sebutan Motor Induksi
Slipring atau Motor Induksi Rotor Lilit.

Gambar 2.6 Rotor Belit


(Sumber: http://elektrikbank.blogspot.co.id/2013/05/motor-induksi-tiga-fasa.html)

Perbedaan Rotor Sangkar Tupai dan Rotor Belitan


Faktor Pembeda Rotor Sangkar Tupai Rotor Belitan

Tahanan Tidak dibutuhkan Memungkinkan adanya


tahanan luar tahanan luar yang
dihubungkan ke tahanan
rotor melalui slip ring
yang terhubung ke
brush.

Arus Starting Tinggi Rendah

Torsi Starting Rendah Tinggi

Bentuk/Konstruksi Sederhana Lebih Rumit

2.3 Perbandingan Motor Listrik (DC dan AC, Sinkron dan Asinkron, 1 Fasa dan 3 Fasa)
2.3.1 Perbandingan Motor Listrik AC dan DC

Motor Listrik AC Motor Listrik DC


1. Sumber arus AC (bolak balik) 1. Sumber arus DC (Searah)
2. Putaran motor asinkron 2. Putaran motor sinkron
3. Digunakan untuk peralatan 3. Digunakan untuk peralatan yang
yang memerlukan torsi rendah memerlukan torsi tinggi
4. Tidak memiliki komutator 4. Memiliki komutator yang
5. Perawatan lebih mudah berfungsi sebagai jembatan arus
6. Harga motor AC lebih murah antara supply dan rotor
5. Perawatan lebih susah
6. Harga motor DC lebih mahal

2.3.2 Perbandingan Motor Listrik Sinkron dan Asinkron

Motor Listrik Sinkron Motor Listrik Asinkron


1. Sumber tegangan 3 fasa 1. Sumber tegangan 1 fasa dan 3
2. Kecepatan motor sesuai fasa
dengan persamaan ns = 120f/p 2. Kecepatan motor tergantung
3. Diperlukan karbon brush beban
penghubung antara belitan 3. Tidak diperlukan karbon brush
rotor dan terminal box penghubung antara belitan rotor
4. Rotor motor dibagi menjadi dan terminal box
salient pole dan non-salient 4. Rotor motor dibagi menjadi
pole rotor sangkar dan rotor belitan
5. Digunakan untuk peralatan 5. Digunakan untuk peralatan yang
yang memerlukan kecepatan tidak memerlukan kecepatan
konstan pada beban yang yang konstan
berubah 6. Perubahan tegangan input
6. Perubahan tegangan input tidak mempengaruhi torsi
mempengaruhi torsi 7. Perawatan mudah
7. Perawatan susah

2.3.3 Perbandingan motor listrik 1 fasa dengan 3 fasa


Motor 1 Phase Motor 3 Phase
1. Sumber arus bolak balik 1 fasa 1. Sumber arus bolak balik 3 fasa
2. Menggunakan 2 kabel 2. Menggunakan 3 kabel
3. Starting motor menggunakan 3. Starting motor tidak
sistem lain menggunakan sistem lain
4. Daya yang dihasilkan kecil 4. Daya yang dihasilkan besar
5. Umumnya digunakan untuk 5. Umumnya digunakan untuk
keperluan rumah tangga industri dan perhotelan
6. Memerlukan kapasitor untuk 6. Tidak memerlukan kapasitor
starting motor untuk starting motor
7. Putaran motor cenderung lebih 7. Putaran motor tidak sehalus
halus motor 1 fasa
8. Bisa digunakan pada peralatan 8. Tidak bisa digunakan pada
3 fasa peralatan 1 fasa

2.3.4 Kelebihan dan kekurangan motor asinkron 3 phase


Motor 1 Phase Motor 3 Phase
1. Konstruksi sangat kuat dan 1. Kecepatan tidak mudah
sederhana terutama bila dikontrol
motor dengan rotor sangkar. 2. Power faktor rendah pada
beban ringan
2. Harganya relatif murah dan
3. Arus start biasanya 5 sampai
kehandalannya tinggi. 7 kali dari arus nominal
3. Effesiensi relatif tinggi pada
keadaan normal, tidak ada
sikat sehingga rugi gesekan
kecil.
4. Biaya pemeliharaan rendah
karena pemeliharaan motor
hampir tidak diperlukan.

2.4 Prinsip Kerja Motor 3 Fasa

Gambar 2.7 Prinsip kerja motor asinkron 3 fasa


(Sumber :Azharie, 2011)
Motor asinkron 3 phase biasa juga disebut dengan motor induksi 3 phase, dimana motor ini
berfungsi mengubah energi listrik 3 phase menjadi sebuah energi mekanik. Ada beberapa prinsip
kerja motor asinkron antara lain:
1. Apabila sumber tegangan tiga fase dipasang pada kumparan stator, maka akan timbul medan
putar dengan kecepatan ns = 120 f/p.
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
3. Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl).
4. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka ggl (E) akan menghasilkan
arus ( I ).
5. Adanya arus ( I ) di dalam medan magnet menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
6. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya ( F ) pada rotor yang cukup besar untuk mengikuti
kopel beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
7. Seperti dijelaskan pada no. 3 bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang
konduktor rotor oleh medan putar stator. Maksudnya agar tegangan terinduksi diperlukan
adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar
rotor (nr).
8. Perbedaan kecepatan antara ns dan nr disebut slip (S). Dapat dinyatakan dengan persamaan :
S = ( ns nr ) / ns x 100%
9. Bila nr = ns, maka tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan
jangkar rotor. Dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan ditimbulkan apabila
nr lebih kecil dari ns.
10. Dilihat dari cara kerjanya, motor asinkron disebut juga dengan motor tak serempak atau
induksi.

Fungsi Kapasitor pada umumnya adalah untuk menyimpan muatan. Sementara fungsi
kapasitor pada motor 3 fasa ini adalah untuk menaikkan nilai cos phi, dimana semakin tinggi
nilai cos phi, maka akan semakin kecil losses yang akan terjadi.

Untuk lebih jelas mengenai prinsip rotor bisa berputar karena adanya induksi dari stator, perhatkan
skema dibawah in :
R
S
V/Q T

t (waktu)
- t1

t1 t2
R R R
+ - -
S - T S - T S - T
+ + -

T - + S T - + S T + + S
_
t1 +t2 +
t3
R R R

Ketika waktu t1, kabel dari R bernilai negatif begitu juga R merupakan kebalikannya yaitu
bernilai positif. Begitu juga dengan kabel S dan T.(lihat gambar) ( nilai positif dan negatif dilihat
dari grafik sinus cosinus kabel R S T )
Ketika waktu t2, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Ketika waktu t3, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Kita bisa lihat dari t1 hingga t3 medan kutub berputar kearah kanan ( searah jarum jam )
Inilah prinsip dasar rotor pada motor 3 fase bisa berputar karena adanya induksi dari stator yang
diberi sumber tegangan 3 fase ( kabel R S dan T )

2. 5 Pengaruh Kecepatan Putaran Motor

Pengaturan kecepatan putaran motor dapat dihitung dengan rumus :


= =

Keterangan :
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Jumlah kutub motor
P = Pasang kutub motor
Dari persamaan di atas maka untuk mengubah-ubah nilai Ns dapat dilakukan dengan mengubah nilai
frekuensi (f) atau mengubah jumlah kutub motor (p). Semakin besar frekuensi maka semakin
besar pula kecepatan putaran motor begitu juga sebaliknya. Namun, semakin banyak jumlah
kutub, semakin kecil pula kecepatan motor begitu juga sebaliknya.

2.5.1 Pengaruh Frekuensi Terhadap Kecepatan Motor

Dari rumus pada II.5.1 terlihat bahwa frekuensi mempengaruhi kecepatan motor. Semakin besar
frekuensi maka semakin besar pula kecepatan motor yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya
mengapa hal ini bisa terjadi perhatikan skema dibawah ini :
Contoh perbandingan kecepatan motor dengan frekuensi 1 Hz dan 2 Hz pada waktu t1 dan t2

V/Q R
S
+ T

t (waktu)
-

t1 t2
Frekuensi 1 Hz

V/Q

t (waktu)
-

t1 t2 Frekuensi 2 Hz

R R R R
+ + + -
S + T S - T S + + T S - - T
+ +

T - - S T - + S T - - S T + + S
- - - +
R R R R

t1 t2 t1 t2

Frekuensi 1 Hz vs Frekuensi 2 Hz

2.5.2 Pengaruh Kutub Terhadap Kecepatan Motor

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa semakin besar jumlah kutub maka semakin kecil pula
kecepatan motor yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya mengapa hal ini bisa terjadi perhatikan skema
dibawah ini :
Putaran dengan 2 kutub

R
S
V/Q T

t (waktu)
-

t1 t2

R
R
-
-
T - S
T + S -
-

S + + T
S + - T
+
+
R
R
Putaran dengan 4 kutub

R
S
V/Q T

t (waktu)
-

t1 t2

R S R S
T T
T + + T + +
- + + -
- R - R
S - S -
- S - S
R - - R - +
+ + + T - + + T
T T
S R S R

Berdasarkan skemat1 diatas dapat ditarik kesimpulan ,jika menggunakan


t2 2 kutub maka putaran motor
akan lebih cepat ( 2 kali ) daripada menggunakan 4 kutub.

Fenomena ini sesuai dengan rumus Ns = 120 f / p dimana semakin banyak pole atau kutub maka
putaran akan semakin kecil.`

2.6 Pengaturan Putaran Motor


2.5.1 Pengaturan Kecepatan Putar Motor
Pengaturan kecepatan putaran motor dapat dihitung dengan rumus :

=

Keterangan :
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Jumlah Kutub motor
Dari persamaan di atas, maka jika kita inginmerubah-rubah nilai Ns, dapat dilakukan
dengan mengubah nilai frekuensi dari sumber (f) atau mengubah jumlah kutub motor (p).
Semakin besar frekuensi maka semakin besar pula kecepatan putaran motor (Ns) yang kita
dapatkan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan semakin banyak jumlah kutub, maka semakin
kecil pula kecepatan motor yang dihasilkan, dan berlaku juga sebaliknya.
Membalik Putaran Motor

Untuk membalikkan putaran pada motor asinkron bisa dengan cara menukar 2 sumber fasa yang
berbeda, pemindahan tersebut akan menyebabkan putaran yang berbeda yaitu searah jarum jam
dan berlawanan jarum jam. Maksudnya adalah, misalnya urutan phase yang masuk adalah R-S-T,
untuk merubah arah putarannya phase masukan diubah menjadi T-S-R atau S-R-T atau R-T-S.
Perhatikan gambar dibawah ini :
R S T

R S T
MC

Motor

Gambar II.5.2. Rangkaian Fasa

Pada gambar di atas, jika MC yang bekerja maka phase yang masuk ke motor adalah R-S-T maka
motor akan berputar searah jarum jam (Clockwise) akan tetapi jika MC yang bekerja urutan phase
yang masuk ke motor adalah S ke T atau T ke S maka perubahan urutan phase ini akan
menyebabkan perubahan arah putaran motor dari Clockwise menjadi Counter Clockwise
(Berlawanan arah jarum jam). Jadi dengan merubah urutan phase yang masuk ke motor maka arah
putaran motor dapat diubah. Untuk lebih jelasnya perhatikan skema dibawah ini :

Putaran searah jarum jam

R
S
V/Q T

t (waktu)
-

t1 t2 t3

R R R
- - -
S - T S - T S + T
+ - -

T - + S T + + S T + - S
+ + +
R R R
t1 t2 t3

Putaran berlawanan jarum jam

R
V/Q S
T
+

t (waktu)
-

t1 t2 t3
- menghitung slip pada motor

2.7 Aplikasi Motor 3 Fase


Aplikasi Di Marine
Nama Gambar Keterangan
Blower adalah alat yang digunakan untuk mensirkulasikan
udara atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara yang akan dialirkan pada
suatu ruangan. GGL yang terjadi di dalam mator asikron 3
fasa akan memutar poros baling baling blower, sehingga
blower dapat berfungsi.
Motor
Blower

Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph

Di kapal pompa air laut berfungsi untuk menghisap air


laut dari luar kapal, yang nantinya air laut tersebut dapat
digunakan untuk berbagai hal, misalnya untuk sistem
pendingin dan sistem ballast. Induksi yang terjadi di motor
Motor 3 fasa akan memutar poros impeller.
Pompa Air
Laut
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph

Windlass adalah alat yang digunakan untuk menaikkan


dan menurunkan jangkar kapal, putaran dari motor 3 phase
Windlass
digunakan untuk memutar poros windlass dan digunakan
untuk menaikkan dan menurunkan jangkar.

Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Bow thruster adalah suatu alat pendorong yang dipasang
pada bagian depan kapal yang dapat digunakan untuk
membantu pergerakan/maneuver kapal. Oleh karena daya
yang dibutuhkan banyak maka menggunakan motor 3
Bow phase.
Thruster

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk


meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas
atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system

Kompress
or

proses yang lebih besar.

Aplikasi Di Darat

Motor listrik tiga fasa sering dimanfaatkan sebagai


Motor motor penggerak utama dalam pompa air. Dalam
Pompa Air sistem kerjanya motor listrik menggerakkan impeller
untuk memberi energi gerak pada air.
Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Conveyor adalah suatu system mekanik yang
mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu
tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak dipakai
di industry untuk transportasi barang yang jumlahnya
sangat banyak dan berkelanjutan karena mempunyai
Conveyor nilai ekonomis yang tinggi.

Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph

Pemanfaatan motor tiga fasa pada mesin pengaduk


sama dengan system kerja motor pada mixer yang
biasa digunakan di peralatan rumah tangga. Dimana
motor listrik3 fasa digunakan sebagai penggerak dari
alat pengaduk ini.

Mesin
Pengaduk

Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph

Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment)


yang digunakan sebagai alat pengangkat dalam proyek
kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material
yang akan dipindahkan, memindahkan secara
horizontal, kemudian menurunkan material ditempat
yang diinginkan.
Crane

Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
Chiller adalah sebuah mesin pendingin yang
digunakan untuk mendinginkan air di evaporatornya,
putaran mesin 3 phase digunakan untuk mengalirkan
air serta udara untuk mendinginkan air tersebut.

Chiller

Belajarmesin31.blogspot.com/
Jenismotor3ph
DAFTAR PUSTAKA

Azharie, A. 2011.Prinsip Kerja Motor Induksi.http://ariestarlight.blogspot.com/2011/04/perinsip-


kerja-motor-induksi.html.16 Maret 2016 (00.45)
Irwanto. 2010. Analisa Kebutuhan Daya Listrik untuk Penambahan Bow Thruster akibat Perubahan
Fungsi Kapal Dari Tug Boat menjadi Supply Vessel.http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
Undergraduate-14424-4208100513-Presentation.pdf.16 Maret 2016 (01.35)
Junaidi, A. 2008.Motor 3 Fasa.http://aank123.files.wordpress.com/. 16 Maret (01.01)
Khumairah, M. 2013. Kontruksi Motor Listrik 3 Fasa.http://elektrounimal.blogspot.co.id/2013/05/
konstruksi-motor-listrik-3fasa.html. 16 Maret 2016 (00.07)
Pakpahan, E. 2014.Motor Listrik.http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/
makalahmotor-sinkron.html. 15 Maret 2016 (23.57)
Puspitasari, P. 2009. Analisa Supply Aliran Udara terhadap Variabel Suhu, Tekanan dan Kecepatan
Udara pada Kamar Mesin Kapal Tanker 6500 DWT menggunakan Comutational Fluid
Dynamics.http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27600-2409106002-paper-puspa.pdf. 16
Maret 2016 (01.20)
Rekayasa Listrik in Motor. 2013. Bagian dan Cara Kerja Motor Induksi.https://rekayasalistrik.
wordpress.com/2013/08/13/bagian-dan-cara-kerja-motor-induksi/ . 16 Maret 2016 (00.23)

Anda mungkin juga menyukai