Anda di halaman 1dari 37

• ADHYA GAUTAMA JOHAN PRAKASYA

• ARDYSA PRATAMA KUSUMA

• EDY NUGROHO
• IRWAN ARI WIDIYANTO
• OKTAVIYANTO WAHYU NUGROHO

• ROYAN ADNANTO
• YOHANES SATYA SAMADHI
DEFINISI MOTOR LISTRIK

ENERGI ENERGI
LISTRIK GERAK
KELOMPOK MOTOR LISTRIK
KOMPONEN MOTOR 3 PHASE
KOMPONEN MOTOR 3 PHASE
DEFINISI

Bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang


dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada
kumparan rotornya.
KONSTRUKSI
• Rumah stator dari besi tuang
• Inti stator dari besi lunak atau baja silikon
• Alur dan gigi, materialnya sama dengan inti, alur (slot)
tempat meletakkan belitan
• Lilitan stator dari tembaga. Lilitan-lilitan diletakkan
dalam alur stator yang terpisah 120". Lilitan phasa ini bisa
tersambung delta (A ) ataupun star ( Y ).
BENTUK KUMPARAN

a. Kumparan Jerat
b. Kumparan Sepusat
c. Kumparan Gelombang
DEFINISI
bagian yang bergerak akibat adanya induksi
magnet dari kumparan stator yang diinduksikan
kepada kumparan rotor.
KONSTRUKSI
• Inti rotor, terbuat besi lunak
• Alur dan gigi terbuat besi lunak , alur tempat
meletakkan belitan
• Lilitan rotor terbuat dari tembaga, dari konstruksi
lilitan akan memberikan dua macam rotor yaitu: rotor
sangkar dan rotor lilitan.
• Poros atau as
• Bila motor induksi diberi sumber tegangan tiga fasa maka
pada kumparan stator akan mengalir arus.
• Arus pada stator menimbulkan medan magnet.
• Arus tiga fase akan menimbulkan medan magnet putar
• Medan putar stator akan memotong batang konduktor
pada rotor dan menghasilkan GGL (faraday’s law)
CARA KERJA MOTOR 3 PHASE
• Karena rotor merupakan rangkaian listrik yang tertutup
maka akan menghasilkan arus (I)
• Arus listrik di dalam medan magnet akan menimbulkan
gaya (F) pada rotor (Lorentz force)
• Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor
yang cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator.
APLIKASI MOTOR 3 PHASE
• Conveyor
• Kompresor
• Pompa
• Kipas
• Memutar impeller pompa, fan atau blower
• Mengangkat bahan
• Dll.
PEMILIHAN MOTOR 3 PHASE

FAKTOR TEGANGAN
DAYA MASUK

PUTARAN ARUS
MOTOR MOTOR

DAYA
KELUARAN
• Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila
motor dengan rotor sangkar.
• Harganya relatif murah untuk industri dan
kehandalannya tinggi.
• Effisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan rugi
gesekan kecil.
• Biaya pemeliharaan rendah dan mudah dalam
perawatan.
• Dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan.
• Kecepatan putarannya konstan pada setiap variasi
bebannya.
• Kecepatan tidak mudah dikontrol
• Power faktor rendah pada beban
ringan
• Arus start biasanya 5 – 7 kali dari
arus nominal
PANAS

KOTOR

VIBRASI

LEMBAB

KUALITAS SUPLAI LISTRIK


PLANNING

DISMANTLING

CLEANING

ASSEMBLING

TESTING
1. Perbedaan kumparan?
2. Perbedaan motor 1 phase dan 3 phase? Apakah motor 3 phase dapat dipasang di
rumah?
3. Apa yang mempengaruhi besar daya? Hal yang dilakukan untuk memperbesar
daya?
4. Efek celah antara rotor dan stator?
5. Beda rotor sangkar dengan rotor lilitan?
6. Maksud kecepatan konstan pada kelebihan dan kecepatan tidak dapat dikontrol
pada kekurangan?
7. Beda star dengan delta?
8. Macam motor berdasarkan pole?
9. Macam direct starting beserta contoh?
10. Spesifikasi motor?
1. Perbedaan Kumparan
• Kumparan jerat (spiral)
• Banyak digunakan untuk motor – motor (generator) dengan kapasitas yang relatif
besar. Umumnya untuk kelas menengah keatas, walaupun secara khusus ada mesin
listrik dengan kapasitas yang besar, kumparan statornya menggunakan sistem
konsentris
• Kumparan sepusat (concentric)
• Pada umumnya sistem ini banyak digunakan untuk motor dan generator dengan
kapasitas kecil. Walaupun ada juga secara khusus motor – motor dengan kapasitas
kecil menggunakan kumparan dengan tipe spiral.
• Kumparan gelombang/wave winding
• Untuk motor dengan belitan sistem ini banyak digunakan kapasitor besar.
2a. Perbedaan ada pada voltage, yang dipengaruhi pada inputnya.
Motor 1 phase hanya mempunyai plus dan netral, sedangkan motor 3 phase mempunyai
3 plus dan 1 netral (RSTN).
2b. Tidak bisa dipasangkan, karena motor 3 phase mempunyai 380 volt, sedangkan
rumah hanya mempunyai 220 volt.
3a. Hal yang mempengaruhi besarnya daya: diameter kawat, jenis kawat, jumlah lilitan,
bentuk lilitan.
3b. Hal yang dilakukan untuk memperbesar daya: merubah (hal yang mempengaruhi
besarnya daya), mengganti motor.
4. Efek celah berpengaruh pada putaran
Karena jika terlalu dekat maka putaran rotor akan berat, jika terlalu jauh maka medan
magnet lemah sehingga tidak mampu memutar rotor.
Jarak ideal celah: 0,4-4 mm
5. Rotor lilitan
Mempunyai lilitan kumparan 3 phase sama seperti kumparan statornya serta kumparan
stator dan rotornya mempunyai jumlah kutub yang sama. Belitan 3 phase pada motor
jenis ini biasanya terhubung Y (star) dan ujung 3 kawat belitan rotor tersebut
dihubungkan pada slipring yang terdapat pada poros rotor. Belitan-belitan rotor ini
kemudian dihubung singkatkan melalui sikat (brush) yang menempel pada slipring
dengan sebuah perpanjangan kawat untuk tahanan luar. Slipring dan sikat merupakan
penghubung belitan rotor ke tahanan luar (fungsi tahanan luar yaitu membatasi arus
awal yang besar). Tahanan luar ini kemudian perlahan dikurangi hingga nol
sebagaimana kecepatan motor yang bertambah telah mencapai kecepatan penuh. Setelah
mencapai kecepatan penuhnya, 3 buah sikat akan terhubung singkat (tanpa tahanan luar
) maka rotor belitan ini akan bekerja mirip seperti rotor sangkar. Motor induksi jenis ini
mempunyai arus awal yang rendah dan torsi awal yang tinggi.
5. Rotor Sangkar
Terdiri dari tumpukan lempengan besi tipis yang dilaminasi dan batang konduktor yang
mengitarinya, tumpukan besi yang dilaminasi tersebut disatukan untuk membentuk inti
rotor. Alumunium (sebagai batang konduktor) dimasukan ke dalam slot dari inti rotor
untuk membentuk serangkaian konduktor yang mengelilingi inti rotor. Rotor yang
terdiri dari sederetan batang-batang konduktor yang terletak pada alur-alur sekitar
permukaan rotor, ujung-ujungnya dihubung singkat dengan menggunakan cincin
hubung singkat (shorting ring) atau disebut juga dengan end ring. Motor induksi jenis
ini tidak terdapat komutator sehingga tidak memercikan bunga api. Motor induksi jenis
ini mempunyai arus awal tinggi, torsi awal rendah dan kapasitas overload tinggi, serta
efesiensi dan faktor kerjanya lebih tinggi dibanding rotor belitan.
6. Maksud kecepatan konstan pada kelebihan dan kecepatan tidak dapat dikontrol pada
kekurangan adalah apabila kecepatan konstan maka tidak dapat dikontrol.
7. Star
Merupakan rangkaian paralel
Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :
• Cukup mengkopelkan/ menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa
menjadi satu.
• Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan.
7. Delta
Merupakan rangkaian seri
Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :
• Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari
kumparan phasa III.
• Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari
kumparan phasa I.
• Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari
kumparan phasa II.
7. Untuk mengurangi besarnya arus maka saat starting menggunakan sambungan star,
setelah kecepatan motor mencapai 80% sambungan dirubah ke sambungan delta untuk
runningnya.
8. Motor 2 pole, motor 4 pole, motor 6 pole motor 8 pole
9. Direct starting
1. Mechanical/manual operated
Cara kerja: Pemberian tegangan pada motor langsung melalui hubungan operator melal
ui kontak mekanik. Tidak ada hubungan kontrol otomatis untuk starter jenis ini.
Mechanical/manual operated melewatkan jalur utama yang masuk ke motor melalui swi
tch. Kerugiannya pemasangan switch harus sedekat mungkin dengan motor sehingga fa
ktor kerugian tegangan bisa dihindari. Direct starter jenis ini hanya digunakan untuk m
otor – motor yang berkapasitas kecil. Contoh penggunaan pada diesel.
2. Electromagnetic operated
Pemberian tegangan pada motor melalui sebuah kontak elektromagnetik. Posisi saklar bi
sa jauh dari motor yang dikontrol. Starter jenis ini bisa dihubungkan dengan rangkaian
otomatis untuk pengontrolan/safety motor. Contoh penggunaan pada motor/mobil.
3. Solid state relay operated
Pemberian tegangan pada motor melalui sebuah rangkaian/komponen elektronik. Solid
state relay digunakan untuk menghindari percikan bunga api yang biasanya terjadi pad
a kontak listrik secara mekanik maupun electromagnetik. Starter jenis ini hanya digunak
an untuk motor – motor yang berkapasitas kecil. Contoh penggunaan pada industri seba
gai device pengendali.
10. Spesifikasi motor

Anda mungkin juga menyukai