DISUSUN OLEH
DONI FIRMANSYAH
1820403014
Mengetahui,
Asisten Maintenance Koordinator Asisten
Basuki MH.,SH
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MAHASISWA DI
PDAM KOTABARU
Mengetahui:
Wakil Direktur I, Ketua Jurusan / Ka. Prodi,
Doni Firmansyah
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
1.4 Metode Penulisan Laporan......................................................................2
1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktik............................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...............................................4
2.1 Profil Perusahaan.....................................................................................4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan......................................................................36
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan.............................................................37
2.4 Keselamatan, Kesahatan dan Kerja (K3)...............................................38
2.5 Fungsi Keselamatan, Kesehatan dan Kerja (K3)...................................38
2.6 Peran K3 dalam Perusahaan...................................................................38
2.7 Alat Pelindung Diri (APD)....................................................................38
BAB III LANDASAN TEORI............................................................................39
3.1 Landasan Teori.............................................................................................
BAB IV PENUTUP..............................................................................................46
4.1 Hasil Kegiatan.............................................................................................
4.2 Pembahasan..................................................................................................49
BAB V Penutup.....................................................................................................52
5.1 Kesimpulan..................................................................................................52
5.2 Saran.............................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53
LAMPIRAN..........................................................................................................54
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
4
permukaan (Sungai Cantung). Tahun 2009 Dibangun IKK Cabang Serongga
dengan kapasitas 20 Lt / dtk dengan sumber air baku diambil dari Sungai Goa
Lawa. Tahun 2010 dibangun IKK Cabang Sengayam dengan kapasitas 20 Lt / dtk
dengan sumber air baku diambil dari Sungai Sengayam. Tahun 2011 dibangun
IKK Cabang Bakau dengan kapasitas 20 Lt / dtk dengan sumber air baku diambil
dari Sungai Bakau.Pada tahun 2014 dibangun IKK Cabang Sei. Durian Kapasitas
20 L/d dan IKK Lontar Kapasitas 10 L/d dan pada tahun 2015 Telah dibangun
IKK Hampang dan IKK Pudi masing-masing kapasitas 20 L/d.
1. Instalasi Pengolahan Air Yang Dimiliki
Sistem penyediaan air bersih PDAM Kabupaten Kotabaru menggunakan
sistem pengolahan konvensional dan pengolahan tidak lengkap yang terdiri
beberapa instalasi yang berada di wilayah Kotabaru dan empat di Ibu Kota
Kecamatan.
a. Instalasi I (IPA Gunung Relly) berlokasi di jalan Vetran Gunung Relly, mulai
dikembangkan pada tahun 1975 dengan kapasitas 45 lt/dtk yang terdiri dari
unit pengolahan konvensional, reservoir dan unit ditribusi sebagai sumber
air baku dari Sungai Mandin yang dialirkan secara Gravitasi dan mulai
beroperasi Tahun 1978, pada tahun 2007 telah dibangun WTP (Water
Treatment Plant) dengan Kap. 50 l/d, Pada tahun 2016 telah dibangun
kembali WTP dengan Kap. 50 l/d, serta pipanisasi dari Waduk Gunung Ulin
ke IPA Gunung Relly yang didanai oleh Pemerintah daerah kabupaten
kotabaru digunakan pada waktu musim kemarau.
b. Instalasi II (IPA Gunung Ulin) berlokasi di jalan Gunung Ulin,
Pembangunannya di mulai pada tahun 1993 untuk Dam 1 dengan kapasitas 5
lt/dtk dan tahun 1995 untuk Dam 2 dengan kapasitas 25 lt/dtk total kapasitas
terpasang untuk IPA Gunung Ulin yaitu 30 lt/dtk dengan sumber air baku dari
Sungai Gunung Ulin 1 dan Gunung Ulin 2 pada tahun 2007 PDAM dibantu
oleh Pemerintah Pusat dengan dibangunnya WTP ( Water Treatment Plant )
kap. 40 l/d.
c. Instalasi III (IPA Gunung Perak) berlokasi di jalan Putri Zaleha Atas,
Pembangunannya di mulai pada tahun 1991 dengan kapasitas 5 lt/dtk dengan
sumber air baku dari Sungai Gunung Perak pada Tahun 2007 dengan dana
Penyertaan Modal dari Pemerintah Daerah PDAM meningkatkan kapasitas
sebesar 10 l/d serta membangun WTP dengan Kap. 10 l/d.
d. Instalasi IV (IPA Gunung Pemandangan) berlokasi di jalan Sisingamangaraja,
Pembangunannya di mulai pada tahun 1981dengan kapasitas 5 lt/dtk dengan
sumber air baku dari Sungai Gunung Tirawan 1, pada Tahun 2007 dengan
dana Penyertaan Modal dari Pemerintah Daerah PDAM meningkatkan
kapasitas sebesar 10 l/dtk serta membangun WTP ( Water Treatment Plant )
dengan Kap. 10 l/dtk.
e. Instalasi V (IPA Gunung Tirawan) berlokasi di jalan Tirawan,
Pembangunannya di mulai pada tahun 1990dengan kapasitas 10 lt/dtk dan
pada tahun 2001 dikembangkan lagi dengan menambah kapasitas sebesar 15
lt/dtk total kapasitas terpasang 25 lt/dtk dengan sumber air baku dari Sungai
Gunung Tirawan 2 pada Tahun 2007 dengan dana Penyertaan Modal dari
Pemerintah Daerah PDAM meningkatkan kapasitas sebesar 30 l/dtk serta
membangun WTP (Water Treatment Plant) dengan Kap. 30 l/dtk.
f. Instalasi VI (IPA Gunung Sari) berlokasi di jalan Simpang Gunung Sari,
Pembangunannya di mulai pada tahun 2006 dengan kapasitas terpasang 20
lt/dtk dan distribusi baru 5 l/dtk dengan wilayah pelayanan Desa Stagen
dengan dana penyertaan modal dari pemerintah daerah propensi
g. Instalasi VII (IKK Sungai Kupang) berlokasi di jalan Banua Lawas Sungai
Kupang Kecamatan Kelumpang Hulu, merupakan Kecamatan pertama yang
memiliki Instalasi Pengolahan yang Pembangunannya di mulai pada tahun
2000 dengan kapasitas 10 lt/dtk dengan sumber air baku dari Sungai Cantung.
h. Instalasi VIII (IKK Serongga) berlokasi di jalan Goa Lawa Desa Tegal Rejo
Kecamatan Kelumpang Hilir, merupakan Kecamatan Kedua yang memiliki
Instalasi Pengolahan yang Pembangunannya di mulai pada tahun 2009 dengan
kapasitas 20 lt/dtk dengan sumber air baku dari Sungai Goa Lawa.
i. Instalasi IX (IKK Sengayam) berlokasi di jalan Raya Propinsi Km. 421 Desa
Marga Jaya Kecamatan Pamukan Barat, merupakan Kecamatan ketiga yang
memiliki Instalasi Pengolahan yang Pembangunannya di mulai pada tahun
m3
2010oleh APBN dengan kapasitas 20 lt/dtkdengan kapasitas reservoir 200
dengan sumber air baku dari Sungai Sengayam.
j. Instalasi X (IKK Bakau) berlokasi Jl. Ratu Intan Desa Bakau Kecamatan
Pamukan Utara, merupakan Kecamatan keempat yang memiliki Instalasi
Pengolahan yang Pembangunannya di mulai pada tahun 2011 dengan
kapasitas 20 lt/dtk dengan sumber air baku dari Sungai Bakau.
k. Instalasi XI (IKKSei. Durian) berlokasi di Kecamatan Sungai Durian,
merupakan Kecamatan kelimayang memiliki Instalasi Pengolahan yang
Pembangunannya di mulai pada tahun 2014 dengan kapasitas 20 lt/dtk dengan
sumber air baku dari Sungai Manunggal.
l. Instalasi XII (IKK Lontar) berlokasi di Kecamatan Pulau Laut Barat,
merupakan Kecamatan kelimayang memiliki Instalasi Pengolahan yang
Pembangunannya di mulai pada tahun 2014 dengan kapasitas 10 lt/dtk dengan
sumber air baku dari Sungai Gemuruh.
m. Instalasi XIII (IKK Hampang) berlokasi di Kecamatan Hampang, merupakan
Kecamatan keenamyang memiliki Instalasi Pengolahan yang
Pembangunannya di mulai pada tahun 2015 dengan kapasitas 20 lt/dtk dengan
sumber air baku dari Sungai Hampang.
n. Instalasi XIV (IKK Pudi) berlokasi di Kecamatan Kelumpang Utara,
merupakan Kecamatan ketujuhyang memiliki Instalasi Pengolahan yang
Pembangunannya di mulai pada tahun 2015 dengan kapasitas 20 lt/dtk dengan
sumber air baku dari Sungai Tagur Haping.
Dengan demikian total kapasitas terpasang PDAM Kabupten Kotabaru
sebesar 435 lt/dtk.
2. Unit Air Baku
Sumber air baku yang digunakan PDAM untuk Ibukota Kotabaru adalah
Sungai Mandin dan Sungai Gn.Ulin I (DAM Gn.Ulin I), sedangkan untuk IKK
diambil dari sungai di masing-masing IKK. Sumber air baku umumnya jernih
dan mencukupi dan semuanya menggunakan tenaga pompa. Area pelayanan
PDAM Kabupaten Kotabaru di bagi menjadi 9 Ibukota Kecamatan. Berikut
adalah air baku dan kapasitas yang digunakan oleh masing-masing kecamatan.
Tabel 2.1 Kapasitas Terpasang & Produksi serta Reservoar di Tiap IKK di Kabupaten Kotabaru Beserta Sumber Air Bakunya
8
Sumber Air Baku
IPA IPA Kapasitas
Nama Kapasitas Total
No Kecamatan Unit Kap.Terpasang Kap.Produksi Reservoir Jenis Sumber
Sumbe Sumber Air Baku
(Lt/det) (Lt/det) (m3) Air
r (L/Dt)
Air
IPA Gn. Sungai Air Permukaan/
10 10 100 40
Perak Gn.Perak Dam Bendung
IPA Gn. Sungai Air Permukaan
30 20 200 280
Tirawan Tirawan II /Dam Bendung
Sungai Air Permukaan/
IPA Gn. Sari 40 30 240 380
Gn.Sari Dam Bendung
Kelumpang IKK Sungai Air Permukaan/
2 10 10 200 1800
Hulu S.Kupang Cantung Sungai
Kelumpang IKK Sungai Air Permukaan/
3 20 20 200 250
Hilir Serongga Gowa Lawa Dam Bendung
Pamukan IKK Sungai Air Permukaan/
4 20 20 200 450
Barat Sengayam Sengayam Sungai
Pamukan Sungai Air Permukaan/
5 IKK Bakau 20 20 200 450
Utara Bakau Sungai
Sungai IKK Sungai Sungai Air Permukaan/
6 20 20 200
Durian Durian Manunggal Sungai
7 Hampang IKK 20 0 200 Sungai Air Permukaan/
Sumber Air Baku
IPA IPA Kapasitas
Nama Kapasitas Total
No Kecamatan Unit Kap.Terpasang Kap.Produksi Reservoir Jenis Sumber
Sumbe Sumber Air Baku
(Lt/det) (Lt/det) (m3) Air
r (L/Dt)
Air
Hampang Hampang Sungai
Sungai
Kelumpang Air Permukaan/
8 IKK Pudi 20 0 200 Tagur
Utara Sungai
Haping
Pulau Laut Sungai Air Permukaan/
9 IKK Lontar 10 0 200
Barat Gemuruh Sungai
11
Permasalahan dilapangan lainnya adalah adanya pipa-pipa distribusi
menuju rumah-rumah masyarakat di sekitar, sehingga penggunaan sumber
air baku PDAM tidak berjalan secara optimal.
Gambar 2.2 Kondisi Intake IPA Gn. Ulin (Sungai Gn. Ulin I)
c. Intake Sungai Tirawan I (IPA Gn.Pemandangan)
Kondisi air baku Sungai Tirawan I pada saat musim kemarau.
Pompa intake di lokasi ini 1 unit sehingga saat pompa 1 rusak maka kinerja
PDAM dalam mengolah air bersih tidak ada cadangannya. Pada intake
banyak ditemui tumbuhan yang telah mati, kayu-kayu kering, daun-daun
yang dapat mengganggu kinerja pompa intake. Pompa intake cukup baik,
Untuk menjaga kinerja pompa tetap baik maka dibutuhkan perawatan yang
intensif agar umur pipa intake dan pompa dapat bertahan lama, karena
pompa hanya tersedia 1 unit saja, maka diperlukan penambahan unit pompa
intake.
Gambar 2.5 Kondisi Intake IPA Gn. Perak (Sungai Gn. Perak)
f. Intake Sungai Tirawan II (IPA Gn.Tirawan)
Kondisi air baku Sungai Tirawan II (DAM II) sama halnya dengan
kondisi air baku Sungai Mandin hampir kering namun masih tersisa sedikit
air karena di survey pada saat musim kemarau. Air berwarna keruh
kehijauan, sehingga belum memenuhi syarat air bersih dari segi fisik.
Pompa intake di lokasi ini 1 sehingga saat pompa rusak, akan menganggu
kinerja PDAM dalam mengolah air bersih. Untuk menjaga kinerja pompa
tetap baik maka dibutuhkan perawatan yang intensif agar umur pipa intake
dan pompa dapat bertahan lama.
Gambar 2.7 Kondisi Intake IPA Gn. Sari (Waduk Gunung Bahalang)
h. Waduk Gunung Tirawan
Pembangunan waduk Gunung Tirawan dengan kapasitas 250.000
m3, melalui dana APBN Tahun anggaran 2016.
Gambar 2.8 Kondisi Intake IPA Gn. Tirawan (Sungai Tirawan II)
i. Intake Sungai Cantung (IKK S.Kupang)
Sumber air baku yang digunakan yaitu Sungai Cantung yang
memiliki debit rerata 1.800 L/dt. Jarak antara intake ke IKK S.Kupang
yaitu 150 meter. Pada musim kemarau Sungai Cantung mengalami
pendangkalan (pengendapan lumpur pada sumur intake sangat tinggi).
Pompa intake di lokasi ini 1 sehingga saat pompa rusak, akan menganggu
kinerja PDAM dalam mengolah air bersih. Untuk menjaga kinerja pompa
tetap baik maka dibutuhkan perawatan yang intensif agar umur pipa intake
dan pompa dapat bertahan lama.
19
Kapasitas
No Kecamatan Unit Intake Jenis Perpipaan Kondisi Kendala
Pompa
panjang 3380 m
PVC, diameter 225 mm,
Baik
panjang 600 m
S.Gn.Ulin I 5
PVC, diameter 200 mm,
Baik
panjang 600 m Diameter pipa tidak sesuai
PVC, diameter 300 mm, untuk supply kebutuhan
IPA Gn. Ulin Baik
panjang 280 m yang didistribusikan
PVC, diameter 200 mm,
S.Gn.Ulin II 30 Baik
panjang 1420 m
PVC, diameter 160 mm,
Baik
panjang 1200 m
Diameter pipa tidak sesuai
IPA Gn. Sungai PVC, diameter 110 mm,
10 Baik untuk supply kebutuhan
Perak Gn.Perak panjang 1700 m
yang didistribusikan
PVC, diameter 200 mm,
Baik
panjang 260 m Diameter pipa tidak sesuai
IPA Gn. Sungai
PVC, diameter 160 mm, 30 untuk supply kebutuhan
Tirawan Tirawan II Baik
panjang 720 m yang didistribusikan
PVC, diameter 110 mm, Baik
Kapasitas
No Kecamatan Unit Intake Jenis Perpipaan Kondisi Kendala
Pompa
panjang 720 m
Diameter pipa tidak sesuai
Sungai PVC, diameter 200,
IPA Gn. Sari 30 Baik untuk supply kebutuhan
Gn.Sari panjang 860 m
yang didistribusikan
Banyak
Kelumpang IKK Sungai PVC, diameter 110 mm,
10 mengalami Ukuran Pipa belum tersedia
Hulu S.Kupang Cantung panjang 150 m
2 kebocoran
Diameter pipa tidak sesuai
Kelumpang IKK Sungai Gowa PVC, diameter 160,
20 Baik untuk supply kebutuhan
Hilir Serongga Lawa panjang 180 m
3 yang didistribusikan
Diameter pipa tidak sesuai
Pamukan IKK Sungai PVC, diameter 160,
20 Baik untuk supply kebutuhan
Barat Sengayam Sengayam panjang 40 m
4 yang didistribusikan
Diameter pipa tidak sesuai
Pamukan Sungai PVC, diameter 160,
IKK Bakau 20 Baik untuk supply kebutuhan
Utara Bakau panjang 80 m
5 yang didistribusikan
Sungai IKK Sungai Sungai
6 20 Baik
Durian Durian Manunggal
7 Hampang IKK Sungai 20 Baik
Kapasitas
No Kecamatan Unit Intake Jenis Perpipaan Kondisi Kendala
Pompa
Hampang Hampang
Kelumpang Sungai Tagur
IKK Pudi 20 Baik
8 Utara Haping
Pulau Laut Sungai
IKK Lontar 10 Baik
9 Barat Gemuruh
Sumber: PDAM Kabupaten Kotabaru Tahun 2015
Tabel 2.3 Titik Koordinat Intake Tiap IKK PDAM Kabupaten Kotabaru
Intake Koordinat
No Kecamatan Unit
Nama Sumber Air X Y
S. Mandin (Pengolahan Beton) 0289421 9634519
IPA Gn. Relly
S.Gn. Ulin I (Pengolahan Baja) 0411235 9634516
IPA Gn.
Sungai Tirawan I 0416882 9640799
Pemandangan
1 Pulau Laut Utara S.Gn.Ulin I 0411235 9634516
IPA Gn. Ulin
S.Gn.Ulin II 0412481 9636546
IPA Gn. Perak Sungai Gn.Perak 0415090 9639139
IPA Gn. Tirawan Sungai Tirawan II 0416105 9640557
IPA Gn. Sari Sungai Gn.Sari 0411734 9633192
2 Kelumpang Hulu IKK S.Kupang Sungai Cantung 0386157 9663589
3 Kelumpang Hilir IKK Serongga Sungai Gowa Lawa 0386411 9646687
Intake Koordinat
No Kecamatan Unit
Nama Sumber Air X Y
4 Pamukan Barat IKK Sengayam Sungai Sengayam 0388454 9740163
5 Pamukan Utara IKK Bakau Sungai Bakau
IKK Sungai
6 Sungai Durian Sungai Manunggal 0404626 9722164
Durian
7 Hampang IKK Hampang Sungai Hampang 0370938 9677133
8 Kelumpang Utara IKK Pudi Sungai Tagur Haping 0422020 9688945
9 Pulau Laut Barat IKK Lontar Sungai Gemuruh 0396363 9561520
Tabel 2.4 Kinerja Intake dan Pipa Transmisi PDAM Kabupaten Kotabaru Tahun 2015
Kinerja Intake dan Sistem Transmisi
Fungsi Sarana dan Prasarana di Sistem Transmisi
No Kondisi Intake Pengembangan SPAM
Lokasi Intake Lokasi
Kinerja Rumah Rumah
Ganzet Pipa Transmisi
Jaga Pompa
1 Intake Gn. Sari IPA Gn. Sari Baik X X X Ø 200 mm ; panjang 860 m
Baik Ø 225 mm ; panjang 600 m
Intake Gn. Ulin
Baik X X √ Ø 200 mm ; panjang 600 m
1
Baik Ø 300 mm ; panjang 280 m
2 IPA Gn. Ulin
Ø 200 mm ; panjang 1420
Intake Gn. Ulin Baik
X X √ m
2
Baik Ø 200 mm ; panjang 1200
Kinerja Intake dan Sistem Transmisi
Fungsi Sarana dan Prasarana di Sistem Transmisi
No Kondisi Intake Pengembangan SPAM
Lokasi Intake Lokasi
Kinerja Rumah Rumah
Ganzet Pipa Transmisi
Jaga Pompa
m
Banyak
Ø 300 mm ; panjang 5000
Waduk Gn. Ulin Mengalami X √ X
IPA Gn. m
3 Kebocoran
Relly
Intake Sungai Ø 300 mm ; panjang 8600
Baik X X X
Mandin m
IPA Gn. Ø 110 mm ; panjang 1700
4 Intake Gn. Perak Baik X X X
Perak m
Baik Ø 160 mm ; panjang 18 m
Baik Ø 110 mm ; panjang 120 m
Intake Gn. IPA Gn. Baik Ø 90 mm ; panjang 3862 m
5 X X X
Tirawan 1 Pemandangan Baik Ø 160 mm ; panjang 120 m
Ø 110 mm ; panjang 3380
Baik
m
Baik Ø 200 mm ; panjang 260 m
Intake Gn. IPA Gn.
6 Baik X X X Ø 160 mm ; panjang 720 m
Tirawan 2 Tirawan
Baik Ø 110 mm ; panjang 720 m
7 Sungai Goa Intake Baik X X √ Ø 160 mm ; panjang 180 m
Kinerja Intake dan Sistem Transmisi
Fungsi Sarana dan Prasarana di Sistem Transmisi
No Kondisi Intake Pengembangan SPAM
Lokasi Intake Lokasi
Kinerja Rumah Rumah
Ganzet Pipa Transmisi
Jaga Pompa
Lawa Serongga
8 Sungai Bakau Intake Bakau Baik X X √ Ø 160 mm ; panjang 80 m
Sungai Intake
9 Baik X X √ Ø 160 mm ; panjang 80 m
Sengayam Sengayam
Sungai Cantung/ IKK Sei
10 Baik X X √ Ø 110 mm ; panjang 150 m
Kupang Kupang
Sumber: PDAM Kabupaten Kotabaru Tahun 2015
2. Instalasi Pengolahan Air
Instalasi yang digunakan pada masing masing IPA kecamatan adalah
IPA lengkap. Adapun IPA lengkap terdiri dari intake, bak prasedimentasi, bak
koagulasi flokulasi, bak sedimentasi, filtrasi, desinfektan, reservoar, pompa
distribusi, dan jaringan distribusi. Skema proses pengolahan air minum dapat
dilihat pada gambar berikut :
proses koagulasi ini, koagulan tawas terlarut, di mana ion-ion dari tawas
akan menetralisir ion-ion dari partikel.
Untuk menaikkan pH yang turun (<6) akibat adanya pembubuhan tawas,
maka dilakukan pembubuhan kapur. Kapur yang digunakan adalah kapur
26
tohor CaO yang juga mempunyai fungsi:
- Menurunkan kadar CO2 agresif
- Menaikkan kesadahan
CaO + H2O → Ca(OH)2
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH-
d. Slow mix (Flokulasi)
Bangunan ini berfungsi sebagai bak untuk pembentukan flok atau sebagai
tempat berlangsungnya proses flokulasi. Untuk proses flokulasi ini,
pengadukan dilakukan secara hidrolis dengan sistem baffle channel.
e. Sedimentasi
Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel flokulan yang
terbentuk dari proses koagulasi-flokulasi.
f. Rapid Sand Filter
Flok-flok halus yang tidak terendapkan pada proses sedimentasi akan
disaring pada bangunan ini. Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan
media pasir.
g. Unit Pembubuh Desinfektan
Unit ini berfungsi sebagai tempat pembubuhan kaporit.Kaporit sebagai
desinfektan mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri
pathogen.Pada unit ini dibubuhkan kaporit sehingga terjadi kontak antara
air dengan chlor. Sehingga persyaratan bakterologis terpenuhi (BPC=2,5
mg/L).
h. Reservoir
Reservoir berfungsi untuk menampung air yang sudah memenuhi syarat
dan telah diolah. Selain itu reservoir juga berfungsi:
- Sebagai bak kontak, karena sebelumnya dibubuhkan larutan kaporit.
- Sebagai equalizing storage untuk pemakaian air ke reservoir instalasi
dan konsumen.
Sumber air baku yang digunakan untuk pengolahan adalah air sungai.
Kapasitas air sungai yang berfluktuasi akan berpengaruh terhadap kinerja
IPA. PDAM di Kabupaten ini kapasitas pengolahan IPA kurang sehingga
belum semua masyarakat terlayani oleh air bersih.Berikut ini adalah
kapasitas produksi air bersih pada masing masing IKK.
27
Tabel 2.5 Kapasitas Produksi Air Bersih PDAM Pada Masing-Masing IKK di
Kabupaten
Kapasitas Produksi
Kapasitas
Tidak Jam Jenis
No Kecamatan Unit Terpasang Produksi
Dimanfaatkan Operasional Pengolahan
(Lt/det) (Lt/det)
(Lt/det)
IPA Gn. Relly 145 95 0 24 IPA Lengkap
IPA Gn.
10 10 0 24 IPA Lengkap
Pemandangan
Pulau Laut IPA Gn. Ulin 60 40 20 24 IPA Lengkap
1
Utara IPA Gn. Perak 10 10 0 24 IPA Lengkap
IPA Gn.
30 20 10 24 IPA Lengkap
Tirawan
IPA Gn. Sari 40 30 10 24 IPA Lengkap
Kelumpang
2 IKK S.Kupang 10 10 0 14 IPA Lengkap
Hulu
Kelumpang
3 IKK Serongga 20 20 0 18 IPA Lengkap
Hilir
Pamukan IKK
4 20 20 0 8 IPA Lengkap
Barat Sengayam
Pamukan
5 IKK Bakau 20 20 0 4 IPA Lengkap
Utara
IKK Sungai 0 (Belum
6 Sungai Durian 20 0 20 IPA Lengkap
Durian Beroperasi)
7 Hampang IKK Hampang 20 0 20 0 (Belum IPA Lengkap
28
Kapasitas Produksi
Kapasitas
Tidak Jam Jenis
No Kecamatan Unit Terpasang Produksi
Dimanfaatkan Operasional Pengolahan
(Lt/det) (Lt/det)
(Lt/det)
Beroperasi)
Kelumpang 0 (Belum
8 IKK Pudi 20 0 20 IPA Lengkap
Utara Beroperasi)
Pulau Laut 0 (Belum
9 IKK Lontar 10 0 10 IPA Lengkap
Barat Beroperasi)
Sumber: PDAM Kabupaten Kotabaru Tahun 2017
m3 m3 m3
3 IKK Serongga 20 L/Dt m3 20 L/Dt 310,139 20 L/Dt 303,713 6,426
630,720
m3 19. m3 m3
4 IKK Sengayam 20 L/Dt m3 20 L/Dt 210,187 L/Dt 205,459 4,728
630,720 9
m3 m3 m3
5 IKK Bakau 20 L/Dt m3 10 L/Dt 58,579 9.8 L/Dt 56,996 1,583
630,720
m3 m3
JUMLAH 315 L/Dt m3 5,389,579 m3 5,326,103 m3 m3
9,933,840
Sumber: Laporan Teknik Tahun 2016
30
4. Reservoir
Reservoir merupakan bangunan penampungan air minum sebelum
dilakukan pendistribusian ke pelanggan atau masyarakat ke
pelanggan/masyarakat, yang dapat ditempatkan di bawah tanah atau di atas
tanah dalam bentuk menara atau tower. Bangunan reservoir umumnya
diletakan di dekat jaringan distribusi pada ketinggian yang cukup untuk
mengalirkan air secara baik dan merata ke seluruh daerah konsumen.
Fungsi keberadaan reservoir adalah :
a. Penampungan terakhir kali air yang telah diolah dan memenuhi syarat
kualitas air minum.
b. Sebagai sarana vital penyaluran air ke masyarakat dan sebagai cadangan
air.
c. Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air agar dapat tercapai
keseimbangan antara kebutuhan dan suplai.
d. Keperluan instalasi, seperti pencucian filter, pembubuhan alum.
e. Tempat penyimpanan air saat desifektan.
f. Sebagai pengaman untuk gelombang tekanan balik.
Kondisi reservoir untuk PDAM Kabupaten Kotabaru pada masing
masing IKK adalah sebagai berikut:
Tabel 2.7 Kondisi Reservoir PDAM Kabupaten Kotabaru
Kondisi Reservoir
Kapasitas Kapasitas
No Kecamatan Unit
Reservoir Reservoir Keterangan
3 3
(m ) (m ) Ideal
Kapasitas Kurang
IPA Gn. Relly 2 x 400 1900
Memenuhi Kebutuhan
IPA Gn. Kapasitas Kurang
140 200
Pulau Laut Pemandangan Memenuhi Kebutuhan
1
Utara Kapasitas Kurang
IPA Gn. Ulin 180 1200
Memenuhi Kebutuhan
Kapasitas Kurang
IPA Gn. Perak 100 200
Memenuhi Kebutuhan
31
Kondisi Reservoir
Kapasitas Kapasitas
No Kecamatan Unit
Reservoir Reservoir Keterangan
(m3) (m3) Ideal
Kapasitas Kurang
IPA Gn. Tirawan 200 600
Memenuhi Kebutuhan
Kapasitas Kurang
IPA Gn. Sari 240 800
Memenuhi Kebutuhan
Kelumpang Kapasitas Memenuhi
2 IKK S.Kupang 200 200
Hulu Kebutuhan
Kelumpang Kapasitas Kurang
3 IKK Serongga 200 400
Hilir Memenuhi Kebutuhan
Pamukan Kapasitas Kurang
4 IKK Sengayam 200 400
Barat Memenuhi Kebutuhan
Pamukan Kapasitas Kurang
5 IKK Bakau 200 400
Utara Memenuhi Kebutuhan
Sungai Kapasitas Kurang
6 IKK Sungai Durian 200 400
Durian Memenuhi Kebutuhan
Kapasitas Kurang
7 Hampang IKK Hampang 200 400
Memenuhi Kebutuhan
Kelumpang Kapasitas Kurang
8 IKK Pudi 200 400
Utara Memenuhi Kebutuhan
Pulau Laut Kapasitas Memenuhi
9 IKK Lontar 200 200
Barat Kebutuhan
Sumber: PDAM Kabupaten Kotabaru Tahun
2015 Catatan: 1 Liter/Detik = 20 m3 Reservoar
5. Jaringan Pipa Distribusi
Sebagian besar pipa distribusi yang terpasang dalam sistem penyediaan air
minum Kabupaten Kotabaru kondisi pipa cukup baik. Pipa yang relatif tua akan
memerlukan pergantian dan perbaikan untuk menekan tingkat kebocoran air pada
SPAM.
34
0 (Belum
8 Kelumpang Utara IKK Pudi 6343 0 0 0 0 422020 1E+07
Beroperasi)
0 (Belum
9 Pulau Laut Barat IKK Lontar 9670 0 0 0 0 396166 1E+07
Beroperasi)
Sumber: PDAM Kabupaten Kotabaru, Kondisi Pelayanan s/d September
2015 Catatan: SR = 6 Jiwa/Rumah, HU = 100 Jiwa/Uni
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
PDAM KOTABARU memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan roda organisasi dan
mencapai kesuksesan perusahaan dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Visi
Menjadikan Perushaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kotabaru professional
dalam memberikan pelayanan kebutuhan air bersih kepada masyarakat dengan prioritas
peningkatan kualitas pelayanan secara menyeluruh.
2. Misi
- Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kotabaru berupaya mendistribusikan Air
bersih yang memenuhi kualitas standart kesehatan dengan peningkatan sistem
pengolahan Air berdasarkan Teknologi Modern.
- Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kotabaru berupaya meningkatkan kuantitas
dan kontinuitas pelayanan dengan penginkatan pemanfaatan sumber Air baku serta
peningkatan sarana dan prasarana jaringan pipa transmisi dan pipa distribusi.
- Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kotabaru berupaya meningkatkan kualitas
pelayanan administrasi dengan peningkatan sumber daya manusia yang dimiliki secara
professional.
36
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
37
2.4 Keselamatan, Kesahatan dan Kerja (K3)
1. Untuk mendiskripsikandan menganalisispelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di PDAM Kotabaru.
2. Untuk mengetahui solusi yang telah dan akan dilakukan dalam
mengatasipenghambat pelaksanaanKeselamatan dan Kesehatan Kerja di
PDAM Kotabaru.
38
BAB III
LANDASAN TEORI
4. Time Delay
Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat bantu
sistem pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7, Kontak NO pada
terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada terminal 1-4 dan 5-8
(Jurnisyam, 2017).
Jalur phase R mati, sedangkan jalur phase S dan T hidup. Jalur phase T akan
mengaktifkan Relay 1 yang akan menghubungkan jalur phase S ke Relay 2.
Karena jalur phase S hidup, maka akan mengaktifkan Relay 2 yang akan
menghubungkan jalur phase R ke jalur kontrol. Karena jalur phase R mati, maka
arus listrik ke arah kontrol juga akan mati.
Jalur phase S mati, sendagkan jalur phase T dan R hidup. Jalur phase T akan
mengaktifkan Relay 1 yang akan menghubungkan jalur phase S ke Relay 2.
Karena jalur phase S mati, maka Relay 2 tidak akan aktif (mati) yang akan
mengakibatkan jalur phase R yang hidup tidak akan terhubung dengan jalur
kontrol.
Jalur phase T mati, sendagkan jalur phase R dan S hidup. Jalur phase T yang mati
tidak akan bisa mengaktifkan Relay 1 sehingga jalur phase S tidak akan bisa
Circuit breaker berfungsi untuk melindungi jaringan, sistem distribusi dari arus
yang tinggi yang diakibatkan oleh peralatan, dalam hal ini motor listrik. Magnetic
contactor berfungsi untuk memutus dan menyambung jaringan listrik dengan
motor yang dikendalikan oleh tombol tekan/saklar. Overload Relay (TOR)
berfungsi untuk melindungi motor listrik dari beban lebih yang ditunjukkan oleh
arus yang mengalir pada jaringan listrik. Apabila arus yang mengalir melebihi
nilai TOR, maka timbul panas pada TOR, kemudian TOR membuka dan
memerintahkan untuk memutuskan jaringan listrik yang masuk ke motor tersebut.
sehingga motor terhindar dari kerusakan. Permasalahannya adalah menentukan
berapa besar/nilai Overload Relay (TOR).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
MCB di aktifkan dengan menaikkan tuas untuk mengaktifkan motor, arus akan
mengalir ke Emergency Stop.
Emergency stop dalam posisi normal (NC) arus mengalir menuju TOR.
Thermal Overload Relay dalam keadaan normal maka arus bisa mengalir dan
menuju ke Push button stop.
Push button stop dalam keadaan normal (NC) arus melewati dan berhenti pada
push button Start.
Karena push button ini normalnya dalah open (NO).
Tombol push botton hijau (start) maka arus akan mengalir dan menuju ke
Kontaktor (A1).
Kontaktor bekerja kemudian kontak NO dari
kontaktor 13 dan 14 semulanya NO menjadi NC dan membuat pengunci agar
kontaktor bekerja terus. Sebab Push button start jika dilepas tidak mengalir
arus (NO).
Pilot lamp warna hijau menyala.
Tombol push button stop untuk mematikan rangkaian direct online tersebut.
Jika trip maka overload dari 97 dan 98 berbah menjadi NC dan pilot lamp
merah menyala.
pendistribusian air pada konsumen akan terhambat. Maka dari itu perlunya
pemeliharaan dan perawatan pada rangkaian motor listrik.
Beban Mekanik pada Elektro Motor sangat besar, biasanya seperti gearboxnya
rusak/macet
Terjadi kontak bodi atau hubung singkat pada Motor Listrik
Motor Listrik hilang 1 Phase jadi hanya jalan 2 Phase
Kondisi Motor Listrik Lembab yang menyebabkan Start Awal tinggi dan bisa
saja Short Circuit.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada motor listrik yang disebabkan oleh
beban lebih, sebagai berikut:
MCB untuk pengaman beban lebih pada Motor Listrik.
Dengan adanya MCB (Miniatur Circuit Breaker) ini tidak perlu terlalu
khawatir terhadap Rangkaian Direct On Line rusak karena apabila mengalami
beban lebih, MCB akan memutus aliran listrik pada rangkaian sehingga
Rangkaian Direct On Line aman.
2. Thermal Overload Relay (TOR)
Pengaman ini diperuntukan kusus untuk Motor Listrik 1 Phase pada industri
untuk mencegah terjadinya kerusakan Motor Listrik. TOR (Thermal Overload
Relay) ini bekerja berdasarkan bimetal yang bisa disetting berapa Ampere arus
yang mengalir. Ketika arus tersebut mengalir melebihi nilai settingan pada TOR
maka rangkaian control yang melalui TOR akan putus dan memberhentikan
Motor Listrik Tersebut.
BAB V
PENUTU
P
5.1 Kesimpulan
Dari uraian laporan praktek kerja lapangan, maka dapat disimpulan
sebagai berikut :
1. Direct Online Stater atau bisa disebut dengan DOL yaitu rangkaian
kontrol listrik yang berfungsi memberikan sebuah arus kepada motor
listrik atau elmot.
2. Jika salah satu phase hilang maka kontaktor tidak akan aktif sehingga
sumber listrik tidak akan mengalir ke beban ataupun rangkaian kontrol.
3. Karena apabila tegangan tidak stabil kurang dari 380v maka akan
menyebabkan motor listrik panas dan mudah terbakar.
5.2 Saran
Dengan dilaksanakannya kegiatan praktek kerja lapangan, penulis
menyarankan untuk meningkatkan keterampilan, kedisiplinan, ke etos kerjaan
agar dapan bersaing di dunia industri, dengan cara memperbanyak pengetahuan
dan meningkatkan keterampilan sesuai dengan bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2019. Rangkaian Direct On Line Starter (DOL). PLCOROID.(Diakses
pada 19 Desember 2020).
Haris Hadi Utomo. 2010. Rangkaian DOL starter motor 3 fasa, Wiring
Diagram.Teknik Litrik. (Diakses pada 19 desember 2020).
Syahrir Bahar. 2015. Menjalankan Motor 3 fasa sistem DOL. (Diakses pada 18
Desember 2020).
LAMPIRAN
Kondisi air baku Waduk Gunung Behalang pada saat musim kemarau.
Pompa intake di lokasi ini 1 sehingga saat pompa rusak, akan menganggu
kinerja PDAM dalam mengolah air bersih. Untuk menjaga kinerja pompa
tetap baik maka dibutuhkan perawatan yang intensif agar umur pipa intake
dan pompa dapat bertahan lama.