Anda di halaman 1dari 11

DIAGRAM KESETIMBANGAN FASA

Prinsip dan Konsep Diagram Fasa


• Istilah “fasa” berkaitan dengan keadaan materi yang terpisah dan dapat
diidentifikasi.
• Istilah ini dapat diterapkan baik pada material kristalin maupun non-kristalin, dan
merupakan cara yang mudah untuk menyatakan struktur materi.
• Pada keadaan tertentu, juga ada kemungkinan koeksistensi antara dua atau lebih
fasa berbeda.
• Contoh: polimer yang diperkuat gelas (GRP) yang dikenal sebagai fibreglass
merupakan contoh struktur dua fasa.
• Apabila merujuk fasa tertentu dalam struktur material, maka yang dimaksud
adalah suatu daerah terdiri dari banyak atom (ion atau molekul) dan ada
permukaan pengikat yang memisahkannya dari fasa lain.
Kaidah Fasa
• Gambar diagram fasa tersebut merupakan diagram komponen
tunggal yang menggambarkan hubungan fasa pada logam murni.
• Transisi seperti pencairan, sublimasi, dan penguapan terjadi apabila
batas antara tiga medan fasa tunggal dilewati.
• Ada kondisi dimana tiga fasa logam murni berkoeksistensi secara
bersama, kondisi khas ini digambarkan oleh titik triple O.
• Garis transisi padat/cair dalam diagram skematis ini memiliki
kemiringan ke kanan karena, secara teoritis berdasarkan prinsip Le
Chatelier kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peningkatan
tekanan pada P1 ke P2 akan menimbulkan kontraksi peniadaan-
konstrain dan terjadi pembekuan.
• Di titik kritis C tekanan biasanya sangat tinggi dan jauh lebih besar
dari 1 atmosfer, tidak dapat lagi dibedakan antara lelehan dan uap.
CACAT DALAM PADATAN
• Padatan riil selalu mengandung diskontinuitas struktural struktural dan daerah tertentu
yang tidak teratur.
• Heterogenitas ini terdapat pada skala mikroskopik dan makroskopik, dengan cacat atau
ketidaksempurnaan (ukuran semakin besar) mulai dari atom yang hilang atau salah
tempat, hingga cacat yang kasat mata.
• Cacat memiliki bentuk:
1. Cacat titik, seperti lokasi atomik yang kosong (kekosongan) dan atom interstisi (atau
interstisi) di mana suatu atom menduduki interstisi dan bukan menempati lokasi kisi
yang normal.
2. Cacat garis, seperti dislokasi.
3. Cacat planar, seperti salah susun dan batas kembar
4. Cacat volume, seperti void, gelembung gas, dan rongga.
Cacat titik
1. Cacat titik pada logam
• Kekosongan terjadi dengan memindahkan atom dari lokasi kisinya ke
lokasi atomik terdekat yang dapat menampungnya dengan mudah.
• Energi bebas, G, atau F dari suatu kristal yang mengandung n cacat,
relatif terhadap energi bebas kristal adalah

• Kemudian disederhanakan dengan menerapkan teorema Stirling


menjadi

• Jadi, deferensiasi persamaan di atas menjadi


• Sehingga
• Kemudian diperoleh persamaan

• Sehingga cacat bergerak melalui maksimum energi dari satu lokasi


atom ke lokasi berikutnya dengan frekuensi

• Jadi
2. Cacat titik dalam kristal non metalik
• Cacat titik dalam struktur non metalik, khususnya struktur ionik, berkaitan
dengan hal-hal tambahan (seperti persyaratan untuk mempertahankan
kenetralan listrik dan kemungkinan keberadaan cacat anion dan cacat
kation).
• Kekosongan anion mungkin berkaitan dengan interstisi anion atau
kekosongan kation.
• Pasangan kekosongan-interstisial yang dihasilkannya disebut cacat Frenkel
dan pasangan kekosongannya disebut cacat Schottky.
• Secara keseluruhan energi pembentukan dari kedua jenis cacat ini berbeda
dan hal ini menghasilkan perbedaan dalam konsentrasi cacat.
• Berkaitan dengan kekosongan, jika Ef->Ef+ maka apabila temperatur
dinaikkan, pada tahap awal terbentuk lebih banyak kekosongan anion yang
berasal dari dislokasi dan batas

Anda mungkin juga menyukai