INSTALASI LISTRIK II
KATA PENGANTAR ii
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Praktikum Instalasi Listrik II.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan Laporan Praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktikum ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Terima Kasih.
Penulis
Daftar isi
PRAKTIKUM I..........................................................................................................................4
1.1 TUJUAN......................................................................................................................4
1.5 ANALISIS.................................................................................................................10
1.6 KESIMPULAN.........................................................................................................11
PRAKTIKUM II......................................................................................................................12
2.1 TUJUAN....................................................................................................................12
2.5 ANALISIS.................................................................................................................14
2.6 KESIMPULAN.........................................................................................................14
PRAKTIKUM III.....................................................................................................................15
3.1 TUJUAN....................................................................................................................15
DAFTAR ISI iv
3.5 ANALISIS.................................................................................................................17
3.6 KESIMPULAN.........................................................................................................17
PRAKTIKUM IV.....................................................................................................................18
4.1 TUJUAN....................................................................................................................18
4.5 ANALISIS.................................................................................................................21
4.6 KESIMPULAN.........................................................................................................21
PRAKTIKUM V......................................................................................................................22
5.1 TUJUAN....................................................................................................................22
5.5 ANALISIS.................................................................................................................24
5.6 KESIMPULAN.........................................................................................................24
PRAKTIKUM IV.....................................................................................................................25
6.1 TUJUAN....................................................................................................................25
DAFTAR ISI v
6.5 ANALISIS.................................................................................................................27
6.6 KESIMPULAN.........................................................................................................27
PRAKTIKUM VII....................................................................................................................28
7.1 TUJUAN....................................................................................................................28
7.5 ANALISIS.................................................................................................................29
7.6 KESIMPULAN.........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................30
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
PRAKTIKUM I
1.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pengontrol DOL dan Bergantian
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian DOL dan Berurutan pada papan kerja
3. Mahasiswa dapat menggunakan kontaktor dan push-button sebagai pengontrol
A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus
mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus
kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah
kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC)
atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya
dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan
agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung
singkat.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
Gambar 1.1
Kontaktor Magnet Merupakan Jenis Saklar Yang Bekerja Secara Magnetic Yaitu
Kontak ( NO & NC ) Bekerja Apabila Kumparan Di Aliri Arus / Tegangan,
Penggunaan Kontaktor Magnet Jauh Lebih Baik Dari Pada Saklar Biasa.
Sebuah Kontaktor Magnet Terdiri Dari :
1. Kumparan / Koil.
Kumparan / Koil Adalah Lilitan yang Apabila Di Aliri Arus / Tegangan Maka
Akan Tejadi Magnetisasi Yang Akan Menarik Kontak - Kontaknya Sehingga
Input & Output Pada Kontak NO Akan Terhubung & Sebaliknya Untuk Kontak
NC Akan Terputus / Tidak Terhubung.
Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan
kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.Apabila Pada Kumparan
Kontaktor Diberi Tegangan Terlalu Tinggi / Tidak Sesuai Dengan Spesifikasi
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
Gambar 1.2
B. Push-Button
Gambar 1.3
Tombol ini banyak digunakan pada panael kendali, tombol ini digunakan sebagai
kontak ON dan OFF, tombol ini memiliki 2 kontak , yaitu kontak pertama NC
(normaly Close) dan kontak kedua NO (normaly Open) . Pada saat tombol belum
di tekan kontak pertama dalam kondisi NC (normaly Close) dan kontak kedua
dalam kondisi NO (normaly Open) dan pada saat di tekan kondisi kontak pertama
NO (normaly Open) dan kontak kedua NC (normaly Close).
R
S
T
N
F1 F2 F3 F4
F5
K
S1 STOP
F0
S2 K1 13
14
A1
M1 K
A2
Gambar 1.4
R
S
T
N
F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9
F10
K K
S1 STOP
F0 F2 K2 21 K1 21
S2 22 S3 22
K1 13 K2 13
14 14
A1 A1
M1 M2 K1 K2
A2 A2
Gambar 1.5
1.5 ANALISIS
Tabel 1.1
Hal diatas terjadi karena saklar magnetik kontaktor 1 diseri dengan saklar
magnetik kontaktor 2 dengan keadaan terbalik. (lihat gambar 1.5). Pada saat
push-button hijau 1 ditekan, maka arus menuju ke K1 dan mengubah keadaan
saklar K1 (NC jadi NO, NO jadi NC) lalu arus menuju ke K2 menyebabkan
lampu 1 menyala. Pada saat tombol push button hijau 2 ditekan, maka arus
menuju ke K2 dan mengubah keadaan saklar K2, menyebabkan arus mengalir
menuju ke lampu 2 dan menyalakan lampu 2. Tetapi dengan keadaan saklar
K2 yang berubah, menyebabkan arus yang menuju ke K1 teputus, akibatnya
lampu 1 mati.
1.6 KESIMPULAN
1. Pada praktikum ini, kontaktor bekerja mengontrol nyala lampu
2. Saklar magnetik pada kontaktor akan berubah keadaan jika ada arus yang
mengalir ke kontaktor.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
PRAKTIKUM II
2.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pengontrol motor di dua tempat
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian pengontrol motor di dua tempat pada
papan kerja
3. Mahasiswa dapat menggunakan kontaktor dan push-button sebagai pengontrol
Tang Potong
Sekrup
Papan kerja
R
S
T
N
F1 F2 F3 F4
F5
K
S1 STOP
F0
S3 S2 K 13
14
A1
M1 K
A2
Gambar 2.1
4. Setelah membuat rangkaian pada papan kerja seperti gambar diatas, hubungkan
rangkaian dengan sumber tegangan
5. Naikkan MCB dan tekan tombol start (push-button hijau)
6. Amati dan beri analisis
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
2.5 ANALISIS
Dengan menggunakan rangkaian ini, nyala motor dapat dikontrol di dua tempat yang
berbeda, karena pada rangkaian pengotrolan digunakan dua push button hijau yang
dihubung paralelkan. Dan keduanya menuju ke kontaktor. Sehingga jika salah satu
tombol hijau ditekan, maka motor akan menyala.
2.6 KESIMPULAN
Motor pada rangkaian ini bisa dikendlikan di dua tempat yang berbeda dengan
menggunakan satu buah kontaktor, tetapi digunakan dua push button start sebagai
pengendali di dua tempat berbeda. Sehingga dapat diketahui bahwa bukan hanya
kontaktor yang dapat mengontrol jalannya motor, tetapi juga push-button..
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
PRAKTIKUM III
3.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pengontrol secara berurutan
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian pengontrol secara berurutan
3. Mahasiswa dapat menggunakan kontaktor dan push-button sebagai pengontrol
R
S
T
N
F1 F2 F3 F6 F7 F8 F4
F5
K1 K2
S1 STOP
F0 F6
S2 K1 13
14
S3 K2 13
14
A1
M1 M2 K1 A1
A2 K2
A2
Gambar 3.1
4. Setelah membuat rangkaian pada papan kerja seperti gambar diatas, hubungkan
rangkaian dengan sumber tegangan
5. Naikkan MCB dan tekan tombol start (push-button hijau)
6. Amati dan beri analisis
3.5 ANALISIS
Pada pengontrolan ini, motor 2 baru dapat menyala jika motor 1 telah dinyalakan. Hal
ini disebabkan karena sumber push-button motor 2 berasal dari output saklar magnetik
kontaktor motor 1. Sehingga push button 1 harus ditekan terlebih dahulu agar arus
mengalir ke kontaktor 1, dan mengunci saklar magnetik kontaktor 1. Dengan ini, arus
akan mengalir menuju ke push button 2, dan jika push button 2 ditekan, motor 2 akan
menyala.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
3.6 KESIMPULAN
1. Nyala motor 2 sangat bergantung pada motor 1
2. Sumber motor 2 berasal dari output kontaktor 1
3. Tombol push button merah berfungsi untuk menghentikan arus yang menuju ke
kontaktor
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
PRAKTIKUM IV
4.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pengontrol DOL otomatis
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian pengontrol DOL otomatis pada papan
kerja
3. Mahasiswa dapat menggunakan kontaktor, push-button, dan Time Relay Delay
sebagai pengontrol
Pada rangkaian pengontrol ini digunakan push button, kontaktor, dan time relay delay.
Berhubung karena pada praktikum 1 telah dibahas mengenai push button, dan
kontaktor. Maka, pada dasar teori ini akan dibahas mengenai Time Relay Delay
(TDR) . Time Relay Delay merupakan suatu komponen listrik yang berfungsi untuk
mengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikan. Pemakaian timer untuk mengatur
bekerja dan tidaknya magnetik kontrol kontaktor. Misalnya untuk mengatur waktu
motor putar kiri atau kanan, mengubah hubungan bintang segitiga dan mengatur
waktu bekerjanya motor listrik secara bergantian dalam waktu tertentu dan lainnya.
Bagian input timer diberikan simbol kumparan keluarannya dalam bentuk kontak-
kontak normally open dan normally close.
Gambar 4.1
Sebagian timer memiliki 8 buah kaki, 2 diantaranya merupakan kaki koil (kaki 2 dan
7) kaki yang lain terpasang NO dan NC. Kaki 1 NC dengan 4 dan NO dengan 3, kaki
8 NC dengan 5 dan NO dengan 6.
R
S
T
N
F1 F2 F3 F4
F5
K
S1 STOP
F0
T1 1 2
T
3 7
A1
M1 K
A2
Gambar 4.2
4. Setelah membuat rangkaian pada papan kerja seperti gambar diatas, hubungkan
rangkaian dengan sumber tegangan
5. Naikkan MCB
6. Amati dan beri analisis
4.5 ANALISIS
Pada rangkaian ini, lampu akan menyala 5 detik setelah MCB dinaikkan (di on-kan).
Hal ini terjadi karena pada saat MCB on, arus akan mengalir ke kontaktor, tetapi
terlebih dahulu melewati timer yang on delay 5 detik. Sehingga kontaktor akan
mengunci setelah 5 detik terhubung dengan sumber.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
4.6 KESIMPULAN
Pada rangkaian ini, nyala motor sangat bergantung pada timer. Timer baru dapat
berfungsi jika koil timer terhubung denga sumber. Timer memiliki kaki NO dan NC
yang dapat bekerja bersamaan.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
PRAKTIKUM V
5.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pengontrol otomatis bergantian
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian pengontrol otomatis bergantian pada
papan kerja
3. Mahasiswa dapat menggunakan kontaktor, push-button, dan Time Relay Delay
sebagai pengontrol
R
S
T
N
F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9
F10
K K
S1 STOP
F0 F2
T1 1 T2 1
4 3
2
T
7
A1 A1
M1 M2 K1 K2
A2 A2
Gambar 5.1
4. Setelah membuat rangkaian pada papan kerja seperti gambar diatas, hubungkan
rangkaian dengan sumber tegangan
5. Naikkan MCB
6. Amati dan beri analisis
5.5 ANALISIS
Pada rangkaian ini, timer mengatur penyalaan motor, dimana motor 2 akan menyala,
tetapi motor 1 akan mati, dan begitupula sebaliknya.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
5.6 KESIMPULAN
Pada pengontrolan ini, timer mengatur penyalaan motor secara bergantian. Sehingga
dapat diketahui bahwa bukan hanya kontaktor dan push-button yang dapat mengontril
motor agar menyala secara bergantian, tetapi juga timer dapat digunakan untuk
melakukan pengontrolan seperti itu.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
PRAKTIKUM IV
6.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pengontrol otomatis berurutan
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian pengontrol otomatis berurutan pada papan
kerja
3. Mahasiswa dapat menggunakan kontaktor, push-button, dan Time Relay Delay
sebagai pengontrol
R
S
T
N
F1 F2 F3 F6 F7 F8 F4
F5
K1 K2
S1 STOP
F0 F6
13
S2 K1
14
T1 1
3
2
A1 A1
T
M1 M2 K1 K2 7
A2 A2
Gambar 6.1
4. Setelah membuat rangkaian pada papan kerja seperti gambar diatas, hubungkan
rangkaian dengan sumber tegangan
5. Naikkan MCB dan tekan push-button hijau
6. Amati dan beri analisis
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
6.5 ANALISIS
Pada pengontrolan ini, motor 2 baru dapat menyala jika motor 1 telah dinyalakan. Ini
disebabkan karena timer yang mengontrol kontaktor 2 mendapat sumber dari
kontaktor 1, sehingga motor 2 dapat menyala 5 detik setelah motor 1 menyala karena
timer diatur on delay 5 detik.
6.6 KESIMPULAN
Pengoperasian motor 2 bergantung pada motor 1, dimana motor 2 dapat menyala jika
motor 1 telah dinyalakan.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
PRAKTIKUM VII
7.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pengontrol otomatis forward reverse
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian pengontrol otomatis forward reverse pada
papan kerja
3. Mahasiswa dapat menggunakan kontaktor, push-button, dan Time Relay Delay
sebagai pengontrol
Pada motor tiga fasa, cara untuk mengubah arah putaran motor hanyalah dengan
mengubah urutan fasa R-S-T. Misalnya dari fasa R-S-T menjadi S-R-T atau menjadi
R-T-S.
Sekrup
Papan kerja
R
S
T
N
MCB MCB
L1 L2 L3
S1
L1 L2 L3
K2 K1 T8 T1
T1 T2 T3 T1 T2 T3
K1 K2
S2 T6 T2
K2
K1 K2
T
Gambar 7.1
4. Setelah membuat rangkaian pada papan kerja seperti gambar diatas, hubungkan
rangkaian dengan sumber tegangan
5. Naikkan MCB dan tekan push-button hijau
6. Amati dan beri analisis
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK
7.5 ANALISIS
Saat push button hijau ditekan, lampu indikator 1 menyala dan lampu utama (motor)
menyala (motor berputar ke kanan), 5 detik kemudian lampu indikator 1 mati dan
lampu indikator 2 menyala, serta lampu utama (motor) tetap meyala (motor berputar
ke kiri). Pada motor 3 fasa hal ini terjadi karena urutan fasa telah diubah.
7.6 KESIMPULAN
Jika urutan 3 fasa benar, maka motor akan berputar searah jarum jam (clockwise).
Tetapi jika urutan fasa ditukar, maka motor akan berputar berlawanan arah jarum jam
(counter clockwise).
DAFTAR PUSTAKA
http://electricdot.wordpress.com/2011/07/31/rangkaian-direct-on-line-dol/
http://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-dol-direct-on-line.htm
http://diary-mybustanoel.blogspot.com/2012/02/menjalankan-motor-3-fasa-dengan.html
http://www.directindustry.com/prod/idec/time-delay-relays-16477-469586.html
http://www.lintas.me/technology/other/rangkaianelektronika.biz/rangkaian-dol-direct-on-line-
otomatis
http://www.slideshare.net/Edyan/pengaturan-starting-motor-secara-berurutan
http://bocahisonan.blogspot.com/2011/08/2-rangkaian-berurutan.html
http://taufiqsabirin.wordpress.com/2010/07/30/forward-reverse-starter/