Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan karunia Nya pada saya dalam melaksanakan tugas praktikum rancangan instalasi
penerangan instalasi saklar tukar, saklar seri, dan saklar tunggal tiga lampu ini.
Adapun maksud dan tujuan kami untuk menyusun karya tulis ini, yaitu dalam rangka
memenuhi tugas praktikum rancangan instalasi penerangan.
Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Noer
S.ST, M.T selaku Dosen mata kuliah praktikum rancangan instalasi penerangan yang
dengan sabar membantu kami. Serta kepada semua pihak yang telah mendukung dalam
proses terciptanya laporan ini.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang ditemukan dalam laporan
praktikum ini.Oleh sebab itu, kami mengharapkan masukan-masukan dan kritik yang
membangun sebagai bahan evaluasi guna memperbaiki laporan ini.
Saya mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada hasil
laporan praktikum rancangan instalasi saklar dengan tiga lampu yang sudah saya
buat.Semoga laporan ini memberi banyak kegunaan pada semua pihak.Terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Untuk merancang suatu sistem rangkaian untuk instalasi penerangan, kita harus
mempunyai rencana pemasangan sehingga mempunyai acuan dalam pemasangan instalasi
tersebut.Selain itu suatu instalasi penerangan dapat berfungsi dengan baik dan aman apabila
memenuhi syarat pemilihan pengaman dan juga penghantar.Maka dari itu seorang perencana
haruslah memahami betul peraturan-peraturan yang berlaku untuk setiap pemasangan
instalasi listrik khususnya pada instalasi penerangan.Untuk mengetahui persyaratan umum
instalasi listrik agar dapat merancang suatu rangkaian yang aman dan baik dapat berpedoman
pada PUIL.Pada PUIL tersebut dijelaskan peraturan dan persyaratan yang harus ditaati dalam
kelistrikan.
1. MCB
MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker, Fungsi MCB pada
instalasi penerangan adalah sebagai sistem proteksi atau pengaman dalam instalasi listrik
apabila terjadi beban berlebih beserta hubung singkat arus listrik (korsleting).MCB ini
terpasang pada pada kWh meter listrik PLN dan juga pada Box MCB.
2.Kabel Listrik
Kabel listrik atau kabel penghantar adalah komponen listrik yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.Kabel atau
penghantar pada instalasi listrik umumnya menggunkan bahan tembaga. Kabel yang
digunakan pada instalasi penerangan biasanya ada beberapa jenis yaitu :
Kabel NYA
Kabel NYA adalah kabel listrik yang berisolasi PVC dan berisi satu kawat.Kabel NYA
ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning, biru, dan kuning hijau.Isolasi kawat dari kabel
ini hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat pada gesekan, tekanan atau gigitan
binatang.Karena kelemahan pada isolasinya tersebut, maka dalam pemasangan kabel ini di
perlukan pelapis luar atau pipa pelindung yaitu menggunakan pipa conduit dari PVC.Selain
itu, kabel NYA juga tidak boleh dipasang dalam tanah atau air. Kabel NYA mempunyai arti
sebagai berikut :
Y : Berisolasi PVC.
A : Tunggal.
Kabel NYM
Kabel NYM adalah kabel listrik yang berisolasi PVC yang berisi lebih dari satu kabel
NYA.Kabel NYM biasanya terdiri dari 2, 3, atau 4 kabel jenis NYA.Jenis kabel ini memiliki
warna isolasi putih pada bagian luar kabel dan untuk beberapa kabel di dalamnya memilki
warna isolasi merah, hitam, kuning, dan biru.Kabel NYM bisa di tempel pada dinding karena
kabel NYM relative lebih kuat terhadap gesekan.Kabel NYM juga tidak boleh dipasang di
dalam tanah atau air. Kabel NYM mempunyai arti sebagai berikut :
Y : Berisolasi PVC.
M : Berselubung PVC.
Kabel NYY
Kabel NYY adalah kabel listrik yang berisolasi PVC, yang berisi lebih dari satu kabel
.Warna dari isolasi luar kabel ini adalah hitam.Kabel listrik jenis NYY adalah kabel yang
boleh di tanam. Kabel NYY mempunyai arti sebagai berikut :
Y : Berisolasi PVC.
3. Panel Baja
Panel baja disini digunakan sebagai tempat melekatkan atau memasang peralatan dan
bahan, berukuran sekitar 1 x 1,5 meter, dengan bentuk seperti jaring-jaring kecil
4. Kotak Sambung/Hubung
Penyambungan kabel listrik dalam instalasi harus dilakukan pada kontak
sambung, dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan di dalam pipa. Hal ini disebabkan karena
kawat yang disambung didalam pipa dikhawatirkan sambungan akan terputus pada saat
kawat di rentangkan pada saat dimasukan kedalam pipa. Sebab apabila bila ini terjadi maka
dapat menyebabkan hubungan pendek listrik atau bahaya kebakaran.Oleh sebab itu
digunakanlah kotak sambung untuk tempat penyambungan kawat atau kabel listrik.Kontak
sambung yang biasanya digunakan pada instalasi penerang adalah kotak sambung cabang
dua, cabang tiga dan juga kontak sambung cabang empat.
5. Saklar
Saklar adalah komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai (beban). Pada saat memutus dan
menghubungkan arus listrik biasanya akan terdapat busur api diantara kontak-kontaknya,
besar dari loncatan api tersebut tergantung dadi kecepatan kontak-kontak dari saklar memutus
dan menyambungkan arus listrik. Maka dari itu untuk mengatasi hal ini saklar dilengkapi
dengan pegas yang berfungsi untuk membantu memutus dan menghubungkan arus listrik
pada saklar dengan cepat.
Pada saat ini ada banyak jenis saklar yang beredar di pasaran.Namun saklar-saklar
yang sering digunakan pada tempat tinggal adalah Saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar dan
juga saklar silang.
Saklar Tukar
Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan
dua buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara
bergantian. Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak
dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong-lorong yang
panjang. Sehingga saklar tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel maupun saklar
lorong. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena
penggunaan saklar ini sangat praktis.
Saklar Seri
saklar yang merupakan komponen pada instalasi listrik yang berfungsi untuk
menyambung dan/atau memutuskan aliran arus listrik kebeban (dalam hal ini lampu
penerangan). Berikut gambar penjelasan mengenai saklar tersebut dan cara
pemasangannya.
Saklar Tunggal
Saklar Tunggal merupakan saklar yang berfungsi untuk menyalakan dan memadamkan
sebuah lampu atau sebuah rangkaian lampu yang terhubung secara paralel, misalkan
dua sampai tiga lampu sekaligus yang terhubung secara paralel yang dikendalikan oleh
satu buah saklar. banyaknya lampu tergantung dari kemampuan daya hantarnya
6. Fiting
Fiting merupakan suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang
bola lampu yang digunakan sebagai penerangan. Fiting akan terhubung ke saklar, agar saklar
dapat menyalakan dan memadamkan lampu. Pada bagian luar dari fiting atau menutup dari
fitting tersebut merupakan terbuat dari bahan isolasi yang berfungsi agar aman pada saat
memasang ataupun mengganti lampu.
7. Lampu
Lampu adalah komponen yang berfungsi sebagai sumber penerangan pada ruangan.
8. Stop Kontak
Stop kontak atau kotak kontak adalah komponen listrik yang berfungsi untuk tempat
untuk mensupply arus listrik yang diperlukan oleh peralatan listrik lainnya seperti pemakaian
TV, kulkas, setrika dll.
PEMBAHASAN
1. Panel Baja
2. Power Supley
3. Lampu
4. Kabel
5. Kotak Hubung
6. Kotak Kontak
7. Saklar Silang
8. MCB
9. Fiting
Gambar dari diagram lokasi dan pengawatan sakelar dua arah adalah sebagai
berikut :
2.4 HASIL PEMASANGAN
Gambar instalasi sakelar dua arah dengan satu lampu yang menyalah
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam melakukan pratikum ini dapat disimpulkan bahwa tegangan sumber dan arus
sumber berbanding lurus karena hambatan yang sangat kecil yang tidak dapat dibaca oleh
skala alat ukur analog. Lampu akan menyala jika dihubungkan dengan line dan netral. Dan
satu saklar mempunyai input dan output, dan pada saat menekan saklar yang baik adalah saat
saklar ditekan maka lampu akan hidup
3.2 SARAN
Pada kegiatan praktikum, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan
terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para praktikan agar
mempersiapkan diri, materi-materi yang akan yang dipraktekkan dan berhati hati agar dalam
kegiatan praktikum tidak terhambat dan aman.