Anda di halaman 1dari 17

SIMBOL-SIMBOL LISTRIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


INSTALASI LISTRIK TENAGA

Disusun oleh :

A. Nur Fatkhul Cholbi 3.31.17.0.01/2017

COVER

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunianya sehingga
kita bisa menyelesaikan makalah “SIMBOL-SIMBOL LISTRIK” ini dengan lancar
dan tidak ada halangan suatu apapun, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya
kepada beliau Bapak Heri Setijasa selaku dosen mata kuliah Instalasi Listrik tenaga,
atas bimbingannya sehingga makalah ini dapat tersusun, harapan besar penulis
makalah ini bisa dijadikan referensi maupun bahan bacaan yang bisa menambah
wawasan ilmu dibidang kelitrikan.

Selaku penulis saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga kritik dan saran pembaca sangat lah dibutuhkan untuk
menjadikan makalah ini lebih sempurna lagi.

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
A. Pokok Bahasan ............................................................................................................ 6
B. Tujuan Instruksional Umum ....................................................................................... 6
C. Tujuan Intruksional Khusus ........................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 7
1.1. Simbol Gambar Listrik........................................................................................ 7
1.2. Simbol-simbol Instalasi Motor............................................................................ 8
1.3. Penandaan Motor Induksi Tiga Fasa ................................................................. 12
KESIMPULAN ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Saklar Mekanik dan Elektromekanik........................................................... 9


Gambar 1. 2 Simbol pengaman pada rangkaian motor ..................................................... 9
Gambar 1. 3 Simbol pengasut dalam motor ................................................................... 10
Gambar 1. 4 Simbol pengasut dengan peralatan khusus pada motor ............................. 11
Gambar 1. 5 Tata letak terminal belitan ......................................................................... 15
Gambar 1. 6 Pemasangan hubungan bintang dan segitiga pada terminal ....................... 15

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data yang harus diperhatikan pada motor ...................................................... 13


Tabel 1. 2 Penandaan konektor dan diagram belitan motor fasa tiga .............................. 13

v
A. Pokok Bahasan

1. Pengenalan simbol listrik pada umumnya


2. Pengenalan simbol-simbol instalasi motor.
3. Pengenalan penandaan-penandaan motor listrik.
4. Pengenalan konfigurasi hubungan belitan stator motor listrik.

B. Tujuan Instruksional Umum

Diharapkan agar Mahasiswa dapat mengenal simbol-simbol yang digunakan


pada instalasi motor dan penandan motor dengan benar.

C. Tujuan Intruksional Khusus

Agar Mahasiswa dapat :


1. Membaca dan membuat gambar-gambar instalasi motor dengan benar,
2. Membaca dengan benar penandaan-penandaan motor listrik,
3. Membuat konfigurasi hubungan belitan motor dan menghubungkannya pada
jala-jala listrik dengan benar.

6
PEMBAHASAN

1.1. Simbol Gambar Listrik


Simbol teknik listrik bertujuan untuk menyingkat keterangan-keterangan
dengan menggunakan gambar. Simbol listrik sangat penting Untuk dipelajari dan
dipahami karena hampir semua rangkaian listrik menggunakan simbol-simbol.
Gambar simbol untuk teknik telah diatur oleh lembaga normalisasi atau
standarisasi.

Beberapa lembaga yang menormalisasi simbol-simbol listrik antara lain:

 ANSI : American National Standard Institute


 JIC : Joint International Electrical Association
 NMEA : National Manufacturer Electrical Assotiation
 DIN : Deutche Industrial Norm
 VDE : Verband Deutcher Elektrotechniker
 NEC : National Electrical Code
 IEC : International Electrical Commission.

Meskipun banyak lembaga yang mengeluarkan simbol listrik, namun dalam


normalisasinya telah diatur sedemikian rupa sehingga suatu simbol tidak mungkin
mempunyai dua maksud atau dua arti, begitu sebaliknya dua gambar simbol
mempunyai satu maksud (interpretasi ). Diantara negara yang sudah maju industri
kelistrikannya menentukan normalisasi sendiri, bahkan diikuti oleh dunia teknik
pada umumnya. Contoh negara yang mempunyai normalisasi sendiri adalah
Amerika dan Jerman. Simbol listrik dari kedua negara tersebut agak berlainan
bentuk maupun interpretasinya, namun semua itu dapat dipahami karena samasama
bertujuan untuk memudahkan dan membuat lancar kegiatan teknik yang dihadapi.
Simbol listrik dan simbol elektronik diperlukan ketika menggambar sebuah sistem
rangkain listrik dan rangkaian elektronik. Dengan menggunakan simbol-simbol
tersebut, skema rangkaian akan mudah dibuat dan mudah dipahami sehingga proses
perakitan pun akan lebih mudah. Seorang instalatir listrik / electrician akan
membaca skema rangkaian listrik sebelum proses pemasangan demikian juga
dengan teknisi elektronik. Selain itu penerapan simbol listrik dan simbol elektronik

7
dapat membantu penelusuran (trouble shooting) ketika perbaikan (service dan
maintenamce) diperlukan.

Indonesia berdasarkan pertemuan yang diprakarsai oleh LIPI (Lembaga


Ilmu Pengetahuan Indonesia) antara ilmuwan dan kalangan industri telah berhasil
membuat standar simbol yang berhubungan dengan teknik listrik arus kuat. Hasil
tentang simbol listrik ini telah dituangkan dalam buku PUIL 1977 (Peraturan
Umum Instalasi Listrik) dan diperbaharui lagi dalam PUIL 1987 dan PUIL 2000
(Persyaratan Umum Instalasi Listrik)

Secara garis besar gambar rangkaian listrik dapat dikategorikan menjadi :

1. Gambar instalasi penerangan


2. Gambar instalasi mesin-mesin listrik
3. Gambar rangkaian pengendali
4. Gambar pembangkitan, pengiriman dan pembagian energi listrik.

Keempat kategori gambar diatas secara lebih rinci dan mendalam akan dibahas di
lain kesempatan. Dalam materi ini, pembaca akan dikenalkan rangkaian instalasi
mesin-mesin listrik dan pengendali.

1.2. Simbol-simbol Instalasi Motor

1.2.1. Umum
Simbol-simbol yang dipakai dalam pembahasan materi ini dibuat secara
grafis sesuai dengan standar IEC publikasi 117-3. Simbol-simbol yang paling
penting adalah :
a. Sakelar mekanik dan elektromekanik,
b. Peralatan pengaman rangkaian,
c. Pengasut-pengasut motor.
Simbol-simbol yang dimaksud ditunjukkan pada sub bab lain berikut.

1.2.2. Simbol Sakelar Mekanik dan Elektromekanik


Simbol-simbol yang digunakan sakelar mekanik dan elektromekanik
pada instalasi listrik adalah sebagai berikut.

8
Gambar 1. 1 Saklar Mekanik dan Elektromekanik

1.2.3. Simbol Peralatan Pengaman Rangkaian


Simbol-simbol untuk peralatan pengaman, seperti pemutus daya, rele
beban lebih, dan pengaman lebur adalah sebagai berikut.

Gambar 1. 2 Simbol pengaman pada rangkaian motor

9
1.2.4. Simbol Pengasut Motor
Simbol ini digunakan untuk rencana instalasi atau diagram-diagram
blok, memang simbol-simbol ini belum digunakan secara bersama-sama, tetapi
semenjak motor-motor merupakan bagian mesin yang telah terpasang,
termasuk juga panel kontrolnya, perangkat pengaman motor, maka simbol ini
diperlukan.

Gambar 1. 3 Simbol pengasut dalam motor


Jika pengasut yang diinginkan untuk menunjukkan bahwa pengasutan
dilengkapi dengan peralatan-perlatan khusus, maka simbol yang tepat dapat
ditambahkan pada simbol umum. Berikut ini sebagai contoh.

10
Gambar 1. 4 Simbol pengasut dengan peralatan khusus pada motor

11
1.3. Penandaan Motor Induksi Tiga Fasa

Motor induksi fasa tiga mempunyai tiga buah belitan fasa, belitan tersebut
dipasang sedemikian rupa pada stator. Karena pemasangannya di bagian stator,
maka belitan ini disebut belitan stator.

Apabila belitan-belitan stator ini dihubungkan pada penyulang (feeder) arus


bolak-balik (AC) tiga fasa, maka belitan ini akan terbangkitkan medan putar, dan
medan putar ini sebagai penyebab rotor berputar. Prinsip kerja motor induksi tiga
fasa, karakteristik, arah putaran dan penggunaannya dibahas pada mata kuliah yang
lain (misal : mesin listrik).
Pada sub bab ini akan dibahas tentang hubungan belitan motor, penandaan
konektor dan konfigurasi hubungan belitan stator pada konektor motor.

1.2.1 Hubungan Belitan Stator


Belitan stator dapat dibuat dalam dua konfigurasi, yaitu hubungan segitiga
(delta), dan hubungan bintang (star). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
konfigurasi ini ialah, tegangan sistem penyulang dan data yang tertera pada pelat
nama (name plate) motor.
Tegangan sistem pada penyulang tegangan rendah sesuai dengan standar
internasional adalah 3 x 380/220 volt, 50 Hz, termasuk juga jaringan tegangan
rendah di Indonesia. Sedangkan pada name plate selalu diberikan data teknik motor
yang bersangkutan, sebagai contoh adalah sebagai berikut.

12
Tabel 1. 1 Data yang harus diperhatikan pada motor

1.2.2 Penandaan Konektor Motor


Penandaan konektor motor sesuai dengan standar Internasional dapat
dijelaskan Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1. 2 Penandaan konektor dan diagram belitan motor fasa tiga

13
Uraian yang ditujukan diatas hanya sedikit contoh saja, dan dilapangan akan
dijumpai penandaan konektor yang berbeda dengan keterangan di atas. Hal ini,
karena peralatan yang beredar yang digunakan berbeda, misal NEMA standard,
ANSI standard, JIS, dan sebagainya. Tetapi yang terpenting, kita membuat
konfigurasi hubungan belitan stator sesuai dengan tegangan sistem penyulang
dengan benar.

14
1.2.3 Konfigurasi Hubungan Belitan Motor
Ujung setiap belitan fasa dalam papan konektor motor telah dirancang
susunan penempatannya sedemikian rupa seperti ditunjukkan pada gambar 1.5
berikut.

Gambar 1. 5 Tata letak terminal belitan

Telah dijelaskan diatas, bahwa terdapat dua konfigurasi hubungan belitas


stator, yaitu hubungan segitiga dan bintang. Dapat diperhatikan pada sketsa
penandaan konektor pada papan konektor motor, dengan demikian, dapat dengan
mudah dibuat konfigurasi hubungan belitan stator motor, yaitu dengan cara
meletakkan klem penghubung dan diikat secara listrik dengan posisi seperti
ditunjukkan pada gambar 1.2 berikut.

Gambar 1. 6 Pemasangan hubungan bintang dan segitiga pada terminal

15
KESIMPULAN

16
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa;Instalasi Listrik Tenaga; Hery Setijasa, S.T,


M.T:2018
https://www.slideshare.net/MisbahulIlmi/bacaan-2-komponen-alat-kontrol-motor-listrik
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan-Aircraft_Avionics_Drawing : 2013

17

Anda mungkin juga menyukai