Anda di halaman 1dari 143

BAB 1

PENDAHULUAN
2.1

Pendahuluan
Laporan Kerja Pelatihan ini berdasarkan pada Pelatihan Berbasis Kompetensi

sebagai pendekatan untuk mendapatkan ketrampilan yang sesuai di tempat kerja.


Pelatihan kerja berbasis kompetensi berfokus pada ketrampilan seseorang yang
harus dimiliki di tempat kerja. Yang diutamakan

adalah pada pencapaian

ketrampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti
pelatihan.
Buku Kerja pelatihan ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan.
Informasi yang dibutuhkan peserta pelatihan pada waktu melaksanakan praktek
kerjaMemasang Rangkaian Instalasi Listrik. Laporan Kerja Pelatihan ini digunakan
sebagai Kriteria atau langkah-langkah pelaksanaan pelatihan terhadap standar
kompetensi di bidang pemasanganrangkaian instalasi listrik.

2.2

Latar Belakang Masalah


Pada zaman sekarang ini dimana semakin banyaknya teknisi-teknisi yang

handal dalam bidang kelistrikan terutama dalam bidang instalasi penerangan


domestik, kita sebagai calon dari seorang teknisi di bidang kelistrikan haruslah
memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi persaingan untuk menuju ke dunia
industri oleh sebab itu sbagai calon teknisi kita harus menjadi seorang teknisi yang
kompeten.
Karena itu setiap

mata kuliah yang kita laksanakan harus sesuai dengan

Standar kompetensi Nasional. Namun hal ini saja tidak cukup dalam menghadapi
persaingan yang ada karena tidak hanya hard skill yang kita butuhkan dalam
menghadapi persaingan. Soft skill juga sangat berperan penting dalam menghadapi
persaingan yang ada dalam mendapatkan tempat di dunia industri.

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

1.3

Tujuan Penulis
Laporan ini merupakan sebagai pernyataan bahwa mahasiswa Politeknik

Negeri Jakarta telah melaksanakan mata kuliah penerangan instalasi domestik


sesuai silabus.Penulisan laporan ini juga merupakan indikasi mahasiswa di dalam
melaksanakan tugas yang diberikan.Dengan demikian tugas yang sudah menjadi
kewajiban bagi mahasiswa sudah terbukti dengan adanya makalah.

1.4

Pembatasan Penulisan
Dalam setiap langkah sudah tentu ada batasannya begitu juga di setiap

penulisan terdapat batasan-batasan.Batasan ini merupakan keterbatasan suatu


laporan di dalam penulisannya. Untuk laporan ini di batasi dengan teori yang hanya
menerangkan spesifikasi keseluruhan dari instalasi domestic. Walaupun ada
pembahasan itu, merupakan sedikit dari kutipan.

1.5 Mata Kuliah Penunjang


Sebelum

menyelesaikan

laporan

ini

diperlukan

teori-teori

yang

dapat

mendukung selesainya laporan ini.Untuk menunjang selesainya laporan ini ,ada


mata kuliah yang saling terkait satu sama lain. Dan hal ini sangat berguna untuk
melengkapi pembahasan yang ada.

1.6 Metodelogi Penulisan


Untuk memperoleh data dan informasi yang sebanyak - banyaknya guna
memudahkan penulis nantinya dalam menjawab setiap permasalahan agar terarah
dan tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam penyampaian materi.
Metode pengolahan data yang digunakan adalah studi pustaka dan praktikum.

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Sejarah Penyediaan Tenaga Listrik


Energi listrik adalah salah satu bentuk energi yang dapat berubah ke bentuk

energi

lainnya.Sejarah

tenaga

listrik

berawal

pada

januari

1882,

ketika

beroperasinya pusat tenaga listrik yang pertama di London Inggris. Kemudian pada
tahun y ang sama, bulan September juga beroperasi pusat tenaga listrik di New York
city, Amerika Keduanya menggunakan arus searah tegangan rendah, sehingga
belum dapat mencukupi kebutuhan kedua kota besar tersebut, dan dicari system
yang lebih memadai.
Pada tahun 1885 seorang dari prancis bernama Lucian Gauland dan John
Gibbs dari Inggris menjual hak patent generator arus bolak-balik kepada seorang
pengusaha bernama George Westinghouse. Selanjutnya dikembangan generator
arus bolak-balik dengan tegangan tetap pembuatan transformator dan akhirnya
diperoleh sistem jaringan arus bolak-balik sebagai transmisi dari pembangkit ke
beban/pemakai.
Sejarah penyediaan tenaga listrik di Indonesia dimulai dengan selesai
dibangunnya pusat tenaga listrik di Gambir, Jakarta (Mei 1897), kemudian di Medan
(1899), Surakarta (1902), Bandung (1906), Surabaya (1912), dan Banjarmasin
(1922).Pusat-pusat tenaga listrik ini pada awalnya menggunakan tenaga thermis.
Kemudian disusul dengan pembuatan pusat-pusat listrik tenaga air : PLTA
Giringan di Madiun (1917), PLTA Tes di Bengkulu (1920), PLTA Plengan di Priangan
(1922), PLTA Bengkok dan PLTA Dago di Bandung (1923).
Sebelum perang dunia ke-2, pada umumnya pengusahaan listrik di Indonesia
diolah oleh perusahaanperusahaan swasta, diantaranya yang terbesar adalah
NIGEM (Nederlands Indische Gas en Electriciteits Maatschappij) yang kemudian
menjelma menjadi OGEM (Overzese Gas en Electriciteits Maatschappij), ANIEM
(Algemene Nederlands Indhische Electriciteits Maatschappij), dan GEBEO (Gemeen
Schappelijk Electriciteits Bedrijk Bandung en Omsheken). Sedangkan Jawatan
Tenaga Air (sLands Waterkroct Bedrijren, disingkat LWB) membangun dan
mengusahakan sebagian besar pusat-pusat listrik tenaga air di Jawa Barat.

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Pada tahun 1958 pengelolaannya dialihkan ke negara pada Perusahaan


Umum Listrik Negara.

2.2

Prinsip-Prinsip Dasar Instalasi


Prinsip-prinsip dasar sangat diperlukan pada kegiatan yang berhubungan

dengan profesi instalatir, yaitu : merancang, memasang, dan mengoperasikan


instalasi listrik.
Agar instalasi listrik yang dipasang dapat digunakan secara optimum, maka
ada beberapa prinsip dasar yang perlu sebagai bahan pertimbangan yaitu paling
tidak memenuhi standar Keamanan, Keandalan, Ketersediaan, Ketercapaian,
Keindahan dan Ekonomis.

2.3

Keamanan
Instalasi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan

kecelakaan, aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan
terjaminnya peralatan listrik dan benda-benda disekitarnya dari suatu kerusakan
akibat adanya gangguan-ganguan seperti hubung singkat, arus lebih, tegangan lebih
dan sebagainya.Oleh karena itu pemilihan peralatan yang digunakan harus
memenuhi standar dan teknik pemasangannya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
A.

Keamanan terhadap makhluk hidup


Tegangan Sentuh
Tegangan Sentuh adalah tegangan yang timbul akibat sentuhan
bagian aktif dari instalasi listrik. Menurut penelitihan Hauf, pengaruh arus
yang mengalir pada tubuh manusia ditunjukan pada table:

Batas arus yang mengalir pada tubuh dan pengaruhnya pada tubuh manusia
ARUS (Ma)

Pengaruh pada tubuh manusia

0,0045

Dapat dirasakan dengan lidah

1,2

Dapat dirasakan dengan jari

Dapat menimbulkan kontraksi otot pada wanita

Dapat menimbulkan kontraksi otot pada pria

20

Menimbulkan kontraksi pada paru-paru

80

Menimbulkan detak jantung tidak teratur

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

B. Keamanan terhadap lingkungan


Keamanan terhadap lingkungan, meliputi:
-

Suhu sekitar alat

Terdapatnya zat cair

Adanya pengotoran

C. Keamanan terhadap instalasi listrik / peralatan


Keamanan terhadap instalasi listrik / peralatan adalah keamanan yang
diperhatikan dalam mengamankan instalasi listrik agar pada saat terjadi
gangguan tidak merusak peralatan atau instalasi listrik.

Berapa gangguan

yang dapat merusak peralatan listrik, adalah:


Arus hubung singkat
Arus hubung singkat adalah arus antara dua penghantar aktif dimana
arus tersebut diakibatkan oleh impedansi yang menjadi kecil sekali, akibatnya
arus tersebut menjadi sangat tinggi yang dapat merusakperalatan dan
penghantar.
Arus lebih
Arus lebih yaitu arus mengalir pada peralatan listrik yang melebihi
nominalnya.Arus Nominal peralatan adalah arus yang mendasari pembuatan
alattersebut.Arus lebih terjadi dalam jangka waktu lama, maka pada peralatan
akan timbul panas berlebihan yang dapat merusak peralatan.

2.3

Keandalan
Maksud Keandalan adalah instalasi tersebut dapat dipertanggung jawabkan

kemampuannya pada saat digunakan.Yang dimaksud dengan keandalan yang tinggi


adalah untuk memiliki daya tahan terhadap gangguan secara tidak sengaja atau
sengaja oleh operato, lingkungan sekitar, dan lain-lain.

Untuk memiliki tingkat

keandalan instalasi yang tinggi perlu memperhatikan:


3.1.1.1 Keandalan dalam pemasangan peralatan
Kemampuan keandalan dalam pemasangna peralatan tergantung dari
pengaruh mekanis yang terjadi pada saat pemasangan maupun
selesai pemasangan secara sengaja maupun tidak sengajadalam
batas-batas norma, misalkan : seperti debu, pengaruh cairan, tekanan

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

pada peralatan. Dalam batas norma system instalasi yang terpasang


harus kuat dan mampu menahan gangguan tersebut.
Untuk mempertinggi keandalan dalam pemasangan dapat dilakukan:
2.1

Memperhatikan pengaruh luar yang mungkin terjadi di sekitar


peralatan yang akan dipasang

2.2

Memperhatikan system penyambungan peralatan dipengawatan


pada terminal. ( Pengawatan harus kuat agar tidak ada
penghantar

yang

sambungannya

terlepas

pada

saat

dioperasikan )

2.1.1.1 Keandalan dalam penggunaan peralatan


Keandalan dalam penggunaan peralatan dapat dilihat dari :
2.1Sistem Pemasangan
Peralatan yang digunakan pada instalasi tersebut harusn sesuai
dengan penggunaannya dengan memperhatikan :

2.5

2.2

Kondisi kerja peralatan

2.3

Spesifikasi peralatan yang sesuai dengan keperluan

2.4

Lokasi pemasangan

Sistem Pengoperasian
Pada saat pengoperasian haruslah memiliki kehandalan yang
tinggi,

yang

disesuaikan

dengan

funsi

kerja

alat.Misalnyasysteminstalasi tersebut dioperasikan oleh orang


awam atau orang yang belum mengerti urutan pengoperasian
alat.
Peralatan yang direncanakan untuk pengaruh luar tak
normal telah dites menurut spoesifikasi peralatan yang sesuai
dengan hasil pengujian.

Spesifikasi yang umum dan diakui

secara internasianal adalah golongan peralatan menurut Indecs


Protection ( IP )
Keandalan atau kelangsungan kerja dalam mensuplai
arus listrik ke beban/ konsumen harus terjamin dengan baik.
Untuk itu pemasangan instalasi listriknya harus dirancang
sedemikian rupa, sehingga

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

kemungkinan terputusnya aliran

listrik akibat gangguan ataupun karena untuk pemeliharaan


dapat dilakukan sekecil mungkin :
2.1

diperbaiki dengan mudah dan cepat

2.2

diisolir pada daerah gangguan saja sehingga konsumen pengguna listrik tidak
terganggu.

2.3

Ketersediaan
Artinya kesiapan suatu instalasi dalam melayani kebutuhan pemakaian

listrik lebih berupa daya, peralatan maupun kemungkinan pengembangan /


perluasan instalasi, apabila konsumen melakukan perluasan instalasi, tidak
mengganggu sistem instalasi yang sudah ada, dan mudah menghubungkannya
dengan sistem instalasi yang baru (tidak banyak merubah dan mengganti peralatan
yang ada).
Kemungkinan pengembangan /atau perluasa ,seperti:
2.1

Ketersedian daya

2.2

Ketersediaan alat

2.3

Ketersediaan tempat

2.4

Ketercapaian / Kemudahan
Penempatan dalam pemasangan peralatan instalasi listrik relatif

mudah dijangkau boleh pengguna, mudah mengoprasikannya dan tidak rumit.


Kemudaan dalam instalasi listrik meliputi kemudahan pada pengoperasian,
pengawasan, pemeliharaan dan dan perbaikan.
Kemudahan dalam instalasi listrik harus terpenuhi , antara lain:
4.1.1.1.1 kemudahan dalam pemasangan peralatan
dalam perencanaan instalasi listrik harus jelas tentang penandaan dan
keterangan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pemasangan dan
pengawatan peralatan. Kemudahan dapat tercapai bila memperhatikan:
adanya standarisasi penandaan peralatan yang jelas, seperti warna kabel, dengan
demikian

tidak

menimbulkan

kesalahpahaman

dalam

penyambungan. Hal yang perlu dilakukan adalah:

2.1

adanya penandaan yang jelas pada terminal

2.2

penandaan fungsi alat sesuai dengan fungsi kerja

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

pemasangan

dan

2.3

pemasangan peralatan yang baik

3.1.1.1.1 kemudahan pengoperasian


2.1

fungsi kerja

2.2

operasi alat

2.1.1.1.1 Kemudahan dalam perawatan dan peerbaikan


2.1

Kemudahan mendapatkan peralatan pengganti pada saat perawatan/perbaikan

2.2

Kemudahan dalam memperbaiki kerusakan atau kesalahan

2.3

Keindahan
Keindahan merupakan prinsip dasar instalasi yang terakhir dimana

suatu system instalasi menjadi indah dipandang mata, sehingga harga dari instalasi
tersebut menjadi mahal atau tinggi. Segi keundahan dapat saja diabaikan, tetapi
instalasi yang dibuat akan jelek dan rangkaian akan susah dalam perbaikan dan
perawatan. Segi keindahan harus memenuhi dua hal,yaitu:
2.1

Keindahan dalam memilih alat atau bahan


Dalam pemilihan peralatan perlu dilihat model dan tipe dari alat tersebut
sehingga cocok dipasang pada tempatnya, seperti:

2.1

Pemilihan warna

2.2

Pemilihan konstruksi atau bentuk peralatan/benda( besar atau kecil )

2.3

Keindahan dalam tata atau susunan alat/bahan


Pemasangankomponen

atau

peralatan

instalasi

listrik

dapat

ditata

sedemikianrupa, selagi dapat terlihat rapi dan indah dan tidak menyalahi
aturan yangberlaku.

2.4

Ekonomis
Perencanaan instalasi listrik harus tepat sesuai dengan kebutuhan

dengan

menggunakan

bahan

dan

peralatan

seminim

mungkin,

mudah

pemasangannya maupun pemeliharaannya, segi-segi daya listriknya juga harus


diperhitungkan sekecil mungkin.
Dengan demikian hanya keseluruhan instalasi listrik tersebut baik untuk biaya
pemasangan dan biaya pemeliharaannya bisa dibuat semurah mungkin.
Ekonomis dalam:
2.1

Ekonomis dalam perencanaan

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Perencanaan yang matang akan mengheamat waktu dan biaya serta efisiensi
kerja juga akan tercapai dengan baik
2.2

Ekonomi dalam pemilihan peralatan


Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik dan fungsi,
sehingga tidak ada kesalahan dalam pemilihan peralatan.

2.3

Ekonomis dalam pemasangan


Pemasangan yang disesuaikan kebutuhan dapat menghemat biaya, selain itu
tingkat keamanan dan keindahan dapat diciptakan, dan juga dalan hal
perbaikan dan perawatan akan mudah mengerjakan.

2.3

Standar-Standar Dalam Instalasi

Standardadalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun


berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syaratsyarat kesehatan, keselamatan, lingkungan, pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta berdasarkan pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang
akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Badan Standarisasi antara lain:
2.1

International Standard Organisation (ISO)

2.2

International Electrotechnica Commission (IEC)

2.3

Lembaga Masalah Ketenagaan/PLN, yang mengeluarkan PUIL

2.1

Standar Warna Kabel


Peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti penghantar

harus diperhatikan pada saat pemasangan.Hal tersebut di atas diperlukqan untuk


mendapatkan kesatuan pengertian mengenai penggunaan sesuatu warna atau
warna loreng yang digunakan untuk mengenal penghantar guna keseragaman dan
mempertingi keamanan.
1. Penggunaan warna loreng Hijau kuning

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Warna

hijau-kuning

hanya

boleh

digunakan

untuk

menandai

penghantar pembumian, pengaman dan penghantar yang menghubungkan ikatan


penyama tegangan ke bumi.
2. Pengunaan warna biru
Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat
tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral.Untuk menghindarkan
kesalahan, warna biru tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar
lainnya. Warna biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi
tersebut tidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna
biru tidak untuk kabel pentanahan.
3. Warna untuk kabel berselubung berinti tunggal
Kabel berselubung berinti tunggal boleh digunakan untuk fase, netral,
ataupenghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat (bagian
yang dikupasselubungnya) dibalut isolasi khusus yang berwarna Untuk instalasilistrik
-

Fasa R merah

Fasa S kuning

Fasa T hitam

Netral biru

Untuk pelengkapan listrik


-

U / X merah

V / Y kuning

W / Z hitam
Arde loreng hijau kuning

2.1

1. Warna selubung kabel


Warna selubung kabel ditentukan sebagai berikut :
-

Kabel berisolasi tegangan pengenal (500 V) putih

Kabel udara berisolasi PE, PVC, XPLPE (600 1000 V)

Kabel tanah berselubung PE dan PVC (600 1000 V)

hitam

hitam

10

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Kabel tanah berselubung PE, PVC > 1000 V merah

Catatan :kabel dengan isolasi dari bahan polyethylene disingkat dengan PE,
polyvinyl chloride disingkat denga PVC, cross linked polyethylene disingkat
dengan XLPE.

Nomenklatur Kabel Menurut Standard PLN


HURUF

KETERANGAN

Kabel standard dengan inti tembaga.

NA

Kabel standard dengan aluminium sebagai penghantar.

Isolasi PVC

Isolasi Karet

Kawat Berisolasi

Selubung PVC Y pada akhir nomenklatur.

Selubung PVC

Kawat baja bulat (perisai)

Gb

Kawat pipa baja (perisai )

Pipa baja

Untuk isolasi tetap diluar jangkauan tangan

Re

Penghantar padat bulat

Rm

Penghantar bulat berkawat banyak

Se

Penghantar bentuk pejal (padat)

Sm

Penghantar dipilin bentuk sektor

Penghantar halus dipintal bulat

Ff

Penghantar sangat fleksibel

Penghantar z

Penghantar 3 jalur yang di tengah sebagai pelindung.

Kabel untuk alat bergerak

Rd

Inti dipilih bentuk bulat

Fe

Inti pipih

-1

11

Kabel dengan system pengenal warna urat dengan hijau


kuning
Politeknik Negeri Jakarta
Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Kabel dengan system pengenal warna urat tanpa hijau

-0

kuning.

Tabel Kode Huruf untuk Kabel Daya


Kode Huruf

Keterangan

Inti / Kawat berisolasi

Pelindung kawat (pipa baja)

Penghantar berserabut halus

FF

Penghantar berserabut sangat halus (flekssibel)

Isolasi karet

Kabel rata dengan sirip

Kabel dengan penghantar kuning hijau PE

Lead (batang kawat / kabel)

Kabel berpelindung PVC

Kabel standard

Kabel tanpa penghantar PE

PL

Pendant Lead (Kawat sangat halus dan fleksibel)

Kabel bulat / kawat baja bulat

Isolasi PVC

OU

Tahan terhadap oli dan nyala api

Ketahanan panas yang ditingkatkan

Contoh :
2.1

NYM

kawat penghantar

Selubung / pelindung

NYM J5 X 1,5

PVC

Diameter kawat, yaitu 1,5 mm

12

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Kawat penghantar isi 5 kabel dengan ground


Berselubung PVC
Isolasi PVC

Kabel Berisolasi untuk Instalasi Tetap


H 07RR -F3G 1.5
Penentuan
H = standard terpadu
A = Standard Nasional

Tegangan nominal dalam

kV

03 = 300/300 V
05 = 300/500 V
07 = 450/750 V

Bahan isolasi dan pelindung


V = PVC
R = karet alam atau karet india sintetis
N = Karet kloroprence india
S = Karet silicon
J = Kaca rajutan
T = Tekstil
Komposisi
H = Kabel rata yang dapat di belah
H2 = Kabel rata yang tidak dapat dibelah

13

Tipe konduktor
U = Kawat tunggal
F = kawat halus untuk kawat fleksibel
Negeri
Jakarta
HPoliteknik
= Serabut sangat
halus
Laporan
Akhir
Praktikum
R = Serabut banyak
2
KSemester
= Serabut halus
Jumlah Inti

Didalam menginstalasi kabel perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:


2.1

Kondisi lingkungan .
Kondisi lingkungan yang basah , kering, asam, basa sangat berpengaruh
untuk menentukan perlu tidaknya pipa pelindung dan isolasi yang digunakan.

2.1

Temperature ruangan.

2.2

Sifat dan ketahanan kabel

Peletakan jaringan kabel.

2.1

Standar Simbol-Simbol pada Instalsi Domestik


Simbol

Keterangan

Simbol

Keterangan

g PVC

Satu/sekelompok

Hantaran tanah

hantaran
Hantaran fleksibel
Saluran dalam tanah
Pentanahan
Saluran udara
Persilangan hantaran
tanpa hubungan listrik

Pengawatan
pipa

dalam

Pengawatan
atas

menuju

Cabang 2 hantaran

Tegangan tingi

14

Hantaran
Politeknik Negeri
Jakartamenuju
bawah
Laporan Akhir
Praktikum
Semester 2

Sakelar
dengan
pemutus
maksimum
secara elektromagnetis

Sakelar
dengan
pemutus
maksimum
secara elektromagnetis

Ampere meter

Volt meter

Kotak kontak

Sakelar
dengan
pemutus tegangan nol

Tombol
bercahaya

Lampu

Titik
majemuk

15

Tombol tekan

penerangan

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Lampu darurat
Semester 2
Lampu fluorescent

tekan

Alat pemanas listrik

Tahanan pengatur

Transformator

Skema
Instalasi

Skema Hubungan Skema Dasar Nama

Sakelar Tunggal

Sakelar Ganda
(Sakelar Dua kutub)

Sakelar Tiga Kutub

Sakelar Seri

S
e

16

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

l
u
b
u

Sakerlar Tukar

Sakelar Silang

2.1

Standar Gambar Instalasi


Gambar instalasi listrik secara umum dibagi dua bagian yaitu : menurut

tujuan
dan Cara menggambar. Pembagian gambar menurut tujuan meliputi :
2.2

Diagram yang sifatnya menjelaskan : diagram dasar, diagram lingkaran arus, dan
diagram instalasi

2.3

Diagram Pelaksanaan, yaitu : diagram pengawatan dan dan diagram saluran

2.4

Gambar Instalasi

2.5

Gambar situasi

Sedangkan pembagian menurut cara mengambar dibedakan berdasarkan kepada :


cara menggambar dengan garis tunggal dan cara mengambar dengan garis ganda.
a.

Diagram Dasar
Diagram dasar dimaksudkan untuk menjelaskan cara kerja suatu

instalasi secara elementar gambar 3.1a memperlihatkan diagram dasar suatu


perlengkapan hubung bagi

(PHB) yang digambar dengan cara disederhanakan,

gambar 3.1b memperlihatkan diagram yang sama diagram secara terperinci.

17

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

5.1.1.1.1

(b)

Gambar 3.1 Contoh gambar instalasi


b.

Diagram Lingkaran Arus


Diagram lingkaran arus maksudnya untuk menjelaskan cara kerja

suatu rangkaian, merencanakan suatu rangkaian yang rumit dan untuk mengatasi
kerusakan yang terjadi pada rangkaian. Diagram lingkaran arus digambarkan
dengan saklar selalu bergerak dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas.

c.

Diagram Pengawatan
Diagram Pengawatan memperlihatakan cara pelaksanaan pengawatan

peralatan
instalasi listrik, seperti gambar 3.3

Gambar 3.3 Diagram pengawatan

d.

Diagram Saluran
Diagram saluran memperlihatkan hubungan antara bagian-bagian

instalasi.
Diagram ini dapat digambarkan berupa diagram topografis yang menggambarkan

18

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

saluran sebebanrnya. Contoh doagram saluran dapat dilihat pada gamabr 3.4

e.

Gambar Instalasi dan Diagram Instalasi


Gambar instalasi dapat berupa titik beban tanpa digambarkan saluran

instalasinya (seperti gambar 3.5), bagi seorang instalatir dapat menentukan sendiri
letak saluran instalasinya tetapi dengan ketentuan harus aman dari bahaya
kebakaran/hubung singkat.Untuk instalasi pada bangunan yang luas dan melayani
beban yang banyak saluran-salurannya harus digambarkan secara jelas.
Pada

gambar instalasi harus disertai dengan diagram instalasi.

Diagram instalasi ini memberikan gambaran hubungan dengan meter listrik, jumlah
beban yang harus dilayani, jenis kabel, dan kapasitas pengaman yang harus
dipasang pada instalasi sebenarnya. Contoh diagram instalasi dapat dilihat pada
gambar 3.5

Gambar 3.5 Instalasi

Gambar 3.6 Diagram

Instalasi
Gambar 3.5 Contoh gambar instalasi untuk suatu ruangan Gambar instalasi sering
dilengkapi dengan diagram instalasi. Gambar 3.6 memperlihatkan diagram instalasi
sederhana. Dari keterangan yang tercantum dalam diagram instalasi dapat
ditentukan apakah instalasinya sesuai dengan peraturan atau tidak.

19

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

f.

Gambar Situasi
Gambar situasi memberikan gambaran secara jelas letak gedung serta

instalasi yang akan dihubungkan dengan jaringan PLN. Keterngan ini diperlukan
oleh PLN untuk memudahkan menetukan kemungkinan penyambungan serta
pembiayaanya.
g.

Diagram Garis Ganda dan Diagram Tunggal

Diagarm garis tunggal biasanya disebut digram perencanaan instalasi listrik,


sedangkan diagram garis ganda disebut diagram pelaksanaan. Diagram garis
tunggal diterapkan pada instalasi rumah sederhana maupun instalasi gedung

gedung sederhana hingga gedung besar/brtingkat dan juga pada diagram panel bagi
dan rekapitulasi beban. Contoh diagram garis tunggal dapat dilihat pada gambar 3.7

(a) diagram garis ganda

(b) diagram garis tunggal

Gambar 3.7 (a) Diagram garis ganda dan (b) garis tunggal
Macam Macam Sakelar Hubungan, Kotak Sekering, dan KWH Meter
2.1

Hubungan Sakelar Tunggal dan Kotak Kontak


1.1.1 Dipakai untuk mengoperasikan satu buah (satu kelompok ) lampu.
1.1.2 Kabel yang masuk kedalam sakelar adalah kabel phasa
1.1.3 Saluran yang masuk kedalam kotak kontak yaitu langsung dari sumber
dan tidak dipengaruhi oleh kedudukan sakelar.
1.1.4 Instalasi ini biasa dipasang pada rumah tinggal, contoh dipasang pada
ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur dsb.

20

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

a : Gambar Bagan

b : Gambar Pelaksanaan

Gambar 2.4 : Hubungan sakelar tunggal dan kotak-Kontak

2.2

Hubungan Sakelar Seri


Dipakai untuk mengoperasikan 2 buah (2 kelompok) lampu secara sendiri sendiri

atau secara bersama-sama.Instalasi ini biasa dipasang pada rumah tinggal, contoh
dipasang pada ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur dsb.

L.1
L.1

L.2

L.2
b : Gambar Pelaksanaan

a : Gambar Bagan

2.3

Gambar 2.5 : Hubungan sakelar seri

Hubungan Sakelar Tukar


Dengan memakai 2 buah sakelar tukar maka kita dapat mengoperasikan satu

buah (satu kelompok) lampu dari dua tempat. Instalasi ini biasa dipasang pada
rumah bertingkat maupun di hotel, contoh dipasang pada ruang tangga.

a : Gambar Bagan
b : Gambar Pelaksanaan

21

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Gambar 2.6 : Hubungan Sakelar Tukar


2.4

Hubungan Sakelar Silang


Dengan memakai dua buah sakelar tukar dan satu buah sakelar silang maka

kita dapat mengoperasikan satu buah (satu kelompok) lampu dari tiga tempat.Untuk
mengoperasikan lampu lebih dari tiga tempat maka kita perlukan tambahan sakelar
silang saja, sedang jumlah sakelar tukar yang dibutuhkan hanya dua buah
saja.Instalasi Hubungan Sakelar Silang biasa dipakai dalam gang-gang, ruangan
tangga serta ruangan yang besar

a : Gambar Bagan

b : Gambar Pelaksanaan

Gambar 2.7 : Hubungan sakelar silang

2.5

Hubungan Kotak Sekering


Saluran input kotak sekering diambil dari saluran output Kwh meter.

Pada instalasi satu phasa, saluran yang masuk kotak sekering (input) hanya saluran
phasa dan netral saja, sedang saluran outputnya ada tiga macam yaitu: phasa,
netral dan saluran pentanahan (grounding).
Pada kotak sekering terdapat sakelar ganda (sakelar 2 kutub) berfungsi untuk
memutus dan menghubungkan saluran phasa dan netral secara bersama-sama.
Saluran yang melewati sekering (pengaman lebur) hanya saluran phasa nya saja.
Sedang saluran netralnya tidak melewati sekering tetapi hanya melewati sakelar
ganda, seperti terlihat pada gambar dibawah.
KWH
meter

22

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Gambar 2.8 :Hubungan Kotak Sekering


2.6

Hubungan KWH Meter


Pada Kwh meter arus bolak-balik terdapat sebuah piringan atau keping

berinduksi yang terbuat dari alumunium. Untuk menggerakkan piringan ini dipasan
dua buah kumparan, yaitu kumparan arus dan kumparan tegangan.
Dalam menghubungkan Kwh meter, kumparan arus dihubung seri dengan
pemakai,

sedang

kumparan

tegangan

dihubung

langsung

pada

jala-

jala/sumber.Hubungan Kwh meter dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

S.2

Skema hubungan KWH meter 1 phase


S.1

S.1

spoel arus, dihubung seri dengan alat

pemakai
S.2 = spoel tegangan, dihubung langsung pada
jala-jala atau sumber tegangan.
F

2.7

Standar pemipaan

Gambar 2.9 : Skema hubungan KWH meter


1 fase

Pipa yang digunakan didalam instalasi listrik ada banyak jenis

diantaranya pipa baja ( pipa union ), pipa PVC dan pipa fleksibel. Untuk
pemasangan terbuka pada dinding kayu pemakaian pipa baja lebih menguntungkan
daripada menggunakan pipa PVC, karena pipa baja lebih tahan terhadap gangguan
mekanik maupu thermis. Sedang pipa PVC mempunyai ketahanan yang lebih baik
terhadap lembab dibandingkan pipa baja sehingga pipa PVC lebih cocok digunakan
pada tempat-tempat yang lembab.
Pipa harus dipasang tegak lurus atau mendatar dan hal yang perlu diperhatikan
juga didalam pemasangan hantaran didalam pipa ialah menentukan jumlah hantaran
maksimum yang diizinkan terpasang. Jumlah maksimum penghantar yang
dimasukkan kedalam pipa tergantung dari ukuran pipa dan ukuran penghantar itu
sendiri serta harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

23

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

1. Perancangan dan Pemasangan Pipa Pada Instalasi Listrik


Sebelum pemasangan instalasi listrik, terlebih dahulu diperlukan data
teknis bangunan / objek yang akan dipasang, misalnya dinding dibuat dari papan
kayu /bata merah; batako / asbes atau lainnya. Dan langit-langit berupa plafon atau
beton dan sebagainya. Dengan demikian dalam perancangan instalasi dapat
ditentukan jenis penghantar yang akan digunakan.
Jika yang digunakan peghantar NYA, maka harus menggunakan pelindung pipa,
sedangkan untuk jenis lain misalnya NYM atau NYY tidak diharuskan, tetapi jika
menggunakan pipa akan diperoleh bentuk yang lebih baik dan rapi.
Penggunaan pipa pada insta,lasi listrik dapat dipasang didalam tembok
/ beton maupun diluar dinding / pada permukaan papan kayu, sehingga terlihat rapi.
Pemasangan didalam tembok sangat bermanfaat disamping sebagai pelindung
penghantar juga saat dilakukan penggantian penghantar dikemudian hari akan
mudah dan efisien.
Pengerjaan pipa ini meliputi memotong, membengkok dan menyambung.

2.1

Jenis Pipa Pelindung


Untuk sementara ini jenis pipa yang digunakan pada instalasi listrik

ada 3 macam, yaitu:


1. Pipa Union
2. Pipa paralon atau PVC
3. Pipa fleksibel

1.1.1

Pipa Union
Pipa union adalah pipa dari bahan plat besi yang diproduksi tanpa

menggunakan las dan biasanya diberi cat meni berwarna merah. Pipa union dalam

24

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

pengerjaannya mudah dibengkok dengan alat pembengkok dan mudah dipotong


dengan gergaji besi.
Jika lokasi pemasangannya mudah dijangkau tangan, maka harus dihubungkan
dengan pentanahan, kecuali bila digunakan untuk menyelubungi kawat pentanahan
(arde).Umumnya dipasang pada tempat yang kering, karena untuk menghindari
terjadi korosi atau karat.
1.1.2

Pipa Paralon / PVC


Pipa ini dibuat dari bahan paralon / PVC. Jika dibandingkan dengan

pipa union, keuntungan pipa PVC adalah lebih ringan, lebih mudah pengerjaannya
(dengan pemanasan) dan merupakan bahan isolasi, sehingga tidak akan
mengakibatkan hubung singkat antar penghantar. Disamping itu penggunaannya
sangat cocok untuk daerah lembab, karena tidak menimbulkan korosi.
Namun demikian, pipa PVC memiliki kelemahan yaitu tidak tahan
digunakan pada temperatur kerja diatas 60oC.
1.1.3

Pipa Fleksibel
Pipa fleksibel dibuat dari potongan logam / PVC pendek yang

disambung sedemikian rupa sehingga mudah diatur dan lentur.Pipa ini biasa
digunakan sebagai pelindung kabel yang berasal dari dak standar ke APP, atau juga
digunakan sebagai pelindung penghantar instalasi tenaga yang menggunakan motor
listrik, misalnya mesin press, mesin bubut, mesin skraf, dan lain-lain.

Peralatan Tambahan
2.1

Tule / Selubung Pipa

Pipa untuk instalasi listrik (khususnya union) pada bagian ujung pipa terdapat bagian
yang tajam akibat bekas pemotongan dari pabrik maupun pada pelaksanaan
pekerjaan.Agar tidak merusak kabel maka bagian yang tajam ini harus diratakan/
dihaluskan dan perlu waktu yang cukup lama.Untuk mengantisipasi masalah ini
cukup dipasang tule pada bagian ujung pipa yang tajam tadi.

25

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Gambar Tule

2.2

Klem / Sengkang

Klem atau sering disebut juga sengkang adalah komponen untuk menahan pipa
yang dipasang pada dinding tembok atau dinding kayu atau pada plafon.Klem dibuat
dari bahan besi atau PVC dan mempunyai ukuran yang sesuai dengan pipa yang
digunakan.Pemasangannya dengan menggunakan sekrup kayu.

Gambar Klem

2.3

Sambungan Pipa (Sock)


Pada pekerjaan instalasi dengan menggunakan pipa, sering diperlukan

sambungan untuk menyesuaikan posisi. Sambungan pipa yang lurus disebut juga
sock, dibuat dari bahan pelat atau PVC.
Penyambung pipa lurus ini banyak tersedia di pasaran dengan
berbagai macam ukuran dan bentuk sesuai dengan ukuran pipanya.

Gambar Sambungan Pipa

2.4

Sambungan Siku
Selain sambungan pipa lurus, kadang kala dalam pekerjaan instalasi

diperlukan juga sambungan siku, pada posisi yang berbelok. Penggunaan


sambungan siku ini akan memudahkan dan mempercepat pekerjaan, jika dibanding
harus melakukan pekerjaan membengkok pipa sendiri, dan hasilnya pun akan lebih
baik. Seperti sambungan pipa lurus, penyambung pipa siku ini terbuat dari bahan

26

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

pelat maupun PVC.Dipasaran tersedia dengan berbagai macam ukuran sesuai


dengan ukuran pipanya.
Namun karena kondisi, adakalanya dalam keadaan terpaksa atau
darurat, kita harus membuat lengkungan sendiri dengan cara membengkokkan pipa
(seperti gambar disamping).

Gambar Sambungan Siku

2.1

Kotak Sambung
Menurut peraturan, penyambungan kawat tidak boleh dilakukan

didalam pipa.Oleh karena itu untuk pemasangan saklar / stop kontak, menyambung
kawat atau untuk percabangan saluran diperlukan kotak sambung. Bentuk kotak
sambung ada 4 macam, sesuai dengan keperluan sambungan yaitu :
2.1

Kotak sambung cabang satu untuk tempat penyambungan kawat dengan saklar
atau stop kontak.

2.2

Kotak sambung cabang dua untuk sambungan lurus

2.3

Kotak sambung cabang tiga untuk sambungan percabangan

2.4

Kotak sambung cabang empat untuk sambungan cross / cabang empat

2.6

Sistem Pemasangan Hantaran


Sistem atau cara pemasangan hantaran suatu instalasi listrik ada

banyak macam cara antara lain:

1. Pemasangan Di Atas Rak Kabel

27

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Rak kabel ini bentuknya seperti tangga dan diletakkan horizontal diatas
digantung pada langit-langit.Rak kabel dapat dipakai untuk menempatkan kabel
yang banyak atau kabel-kabel yang berat dan besar.Kabel tsb. disusun rapi dan
diikat dengan tali agar jangan bergerak. Sistem ini biasa dipergunakan pada instalasi
tenaga dan penerangan, dimana untuk instalasi penerangan biasanya penghantar
dimasukkan didalam pipa instalasi. Pekerjaan dengan rak kabel ini mudah
pelaksanaannya, mudah dilakukan pemeriksaan dan mudah untuk menambah
instalasi yang baru.

2. Pemasangan Di Dalam Parit Kabel


Sistem pemasangan hantaran ini digunakan untuk kabel-kabel yang
berat dan mempunyai isolasi yang kuat terhadap gangguan mekanis.Cara ini biasa
digunakan pada instalasi tenaga dan pada instalasi penerangan jarang digunakan,
dan kalaupun ada biasanya penghantarnya dimasukkan kedalam pipa instalasi.
Diatas parit kabel ditutup dengan lempeng-lempeng besi (bordes) atau
kayu sehingga kabel tidak kelihatan dari luar. Cara ini perlu diperhatikan agar jangan
sampai ada air didalam parit kabel.
Pemasangan

hantaran

didalam

parit

kabel

lebih

mudah

pemeriksaannya bila terjadi gangguan dan mudah bila diadakan penambahan


instalasi.

Gambar 3.8 : Pemasangan hantaran di dalam parit kabel

2.5
a.

Pemasangan Di Dalam Pipa


Sistem Pemasangan
Pemasangan hantaran didalam pipa banyak digunakan pada instalasi
penerangan maupun tenaga dan biasanya dikombinasikan dengan

28

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

sistem yang

lain. Ditinjau dari pemasangan pipa instalasi listrik dapat

dibagi menjadi dua cara


2.1

yaitu :

Pemasangan timbul
Pada pemasangan pipa timbul dapat dilakukan dua cara yaitu:

pemasangan rapat (rapat dengan dinding) dan pemasangan yang ditinggikan.


Untuk pemasangan rapat digunakan sengkang/klem penguat dan untuk
pemasangan yang ditinggikan digunakan klem dan pelana.Pemasangan yang
ditinggikan mempunyai keuntungan lebih tahan lembab yang ditimbulkan oleh
dinding.
Pemasangan pipa sejajar dapat digunakan klem tunggal dan klem
majemuk, sedang untuk pemasangan pipa pinggir/sudut digunakan
klem

setengah.Untuk menguatkan

menggunakan

pada

landasan

kayu

harus

paku sekerup dan jangan menggunakan paku biasa.

Gambar : a

Gambar : c

29

klem

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Gambar : b

Gambar : d

Keterangan gambar:
2.1

Pipa yang dipasang dengan klem tunggal

2.2

Pipa yang dipasang dengan klem setengah

2.3

Pipa yang dipasang secara ditinggikan dengan pelana

2.4

Pipa sejajar yang dipasang dengan klem majemuk

2.5

Memperlihatkan jarak antar klem dan jarak antara klem dengan


sambungan pipa.
2.

Pemasangan tanam
Pada bangunan tembok umumnya dipasang instalasi listrik dengan

sistem pipa tanam dan sistem ini dapat dikerjakan pada bangunan yang
sudah jadi maupun pada bangunan yang sedang dikerjakan pembuatannya.
Pada bangunan yang telah jadi sudah barang tentu sebelum pipa dipasang
harus dibuat dahulu saluran pada tembok sampai menempus pasangan bata.
Untuk menempelkan pipa sepanjang saluran tembok digunakan paku yang
dipakukan di kiri kanan pipa, kemudian paku tsb. diikat dengan kawat.
1. Pengaman Arus Lebih
Untuk menghindari kerusakan instalasi listrik/beban listrik karena arus lebih, perlu
dipasang satu atau beberapa pengaman arus lebih. Arus lebih dapat terjadi karena

30

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

beban lebih atau adanya hubung singkat. Pada umumnya pada suatu instalasi
penerangan listrik dipasang dua jenis alat pengaman arus lebih yaitu pengaman
lebur (sekering) dan pengaman otomatis (MCB).
2.1

Pengaman Lebur (Sekering)


Sekering adalah sejenis alat pengaman alat-alat pemakai arus listrik terhadap

arus yang melebihi batas seperti pada gangguan arus hubung singkat.Pada instalasi
penerangan rumah maupun gedung pada umumnya digunakan sekering sekerup
yang bagian penghubung arusnya dinamakan patron lebur. Patron lebur memiliki
kawat lebur dari perak dengan campuran beberapa logam lain seperti timbel, seng
dan tembaga. Kawat lebur perak digunakan karena logam ini hampir tidak
mengoksid dan daya hantarnya tinggi, jadi diameter kawat leburnya bisa sekecil
mungkin, sehingga kalau kawatnya menjadi lebur tidak akan timbul banyak uap.
Dengan demikian kemungkinan terjadinya ledakan akan lebih kecil. Selain kawat
lebur, dalam patron lebur juga terdapat kawat isyarat dari kawat tahanan.Kawat
isyarat ini dihubungkan paralel dengan kawat lebur.Dan karena tahanannya besar,
arus yang mengalir pada kawat isyarat hanya kecil.Pada ujung kawat isyarat
terdapat sebuah piringan kecil berwarna yang berfungsi sebagai isyarat. Kalau
kawat leburnya putus karena arus yang terlalu besar, kawat isyaratnya juga akan
segera putus, karena itu piringan isyaratnya akan lepas, sehingga dapat diketahui
bahwa kawat leburnya telah putus.

Gambar 2.12 :Patron lebur

Dalam patron lebur juga terdapat pasir yang berfungsi untuk memadamkan
percikan api yang timbul kalau kawat leburnya putus. Diameter luar dari ujung patron

31

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

lebur berbeda-beda tergantung pada arus nominalnya, makin tinggi arus nominalnya
maka makin besar diameter ujung patronnya.

Gambar 2.13 : Tudung sekering

Kode warna yang digunakan untuk menandai patron lebur yaitu sbb:

2A

: merah jambu

4A

: coklat

6A

: hijau

10 A

: merah

16 A

: kelabu

20 A

: biru

25 A

: kuning

35 A

: hitam

50 A

: putih

60A

: warna tembaga

80 A

: warna mas

100 A

: merah *

* Tanda kode warna lebih besar daripada yang 10 A

32

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Miniature Circuit Breaker (MCB)


MCB banyak digunakan pada instalasi penerangan rumah dan gedung

berfungsi sebagai pengaman beban lebih dan juga sebagai sakelar. Untuk menutup
/menghubungkan dilakukan secara manual dan untuk membuka/memutus dapat
dilakukan secara manual ataupun otomatis. Prinsip kerja MCB yaitu bekerja secara
magnetik dan secara thermis.
Secara magnetik arus akan melalui suatu kumparan yang berinti logam, jika
kuat arus yang lewat melebihi batas nominal nya inti tersebut akan menjadi magnet
dan magnet ini akan menarik kunci (pengait) sehingga akan menyebabkan
terputusnya hubungan beban dengan sumber tegangan.
Secara thermis yaitu digunakan bimetal atau dua jenis logam yang mempunyai
angka muai berbeda. Jika kuat arus yang melewati bimetal melebihi harga
nominalnya maka bimetal akan menjadi panas dan memuai sehingga bimetal akan
melengkung. Efek lengkungan akan mengakibatkan bimetal dapat menggerakkan
kunci/pengait sehingga akan menyebabkan terputusnya hubungan beban. dengan
sumber tegangan
MCB bersifat renewable, artinya setelah MCB putus masih dapat berfungsi
kembali setelah direset secara manual.
Element
mangnet
bimetal

as

IL

kontaktor
Is

pegas

as

pegas

IL

kontaktor
Is

b. CB Thermis

a. CB Magnetik

Gambar :Prinsip kerja MCB

2.3

Pentanahan (Grounding)
Maksud kita memasang saluran pentanahan adalah sebagai pengaman terhadap

bahaya

33

tegangan

sentuh.Tegangan

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

sentuh

dapat

terjadi

karena

kebocoran/kegagalan isolasi pada perlengkapan listrik seperti motor listrik, seterika


listrik, kotak hubung bagi dsb. Besar tegangan sentuh yang membahayakan
manusia adalah 50 V keatas(untuk tempat kering) atau 25 V keatas (untuk tempat
lembab). Pentanahan dilakukan dengan cara menghubungkan peralatan listrik
(seperti body motor listrik, body kotak hubung bagi) dengan elektroda tanah yang
ditanam didalam tanah.
Cara sederhana menentukan besar tahanan tanah dapat dipakai rumus:

Rp =

50 V

Rp

= besar tahanan tanah

50 V

= besar tegangan sentuh maksimum yang

di izinkan

Ia

Ia

= besar arus yang dapat memutuskan

pengaman arus

lebih yang terpasang pada instalasi

Ia = k x In

In

= besar arus nominal

= konstanta

Nilai konstanta tergantung dari jenis dan spesifikasi peralatan itu sendiri , sebagai
ilustrasi nilai konstanta
= 2 s/d 5 kali In (untuk pengaman lebur)
= 1,25 s/d 3,5 kali In (untuk pengaman lainnya)

Cara mendapatkan tahanan tanah yang lebih kecil antara lain :


3.1.1

Menanam elektroda tanah yang lebih dalam hingga mencapai dibawah

permukaan air tanah


3.1.2

Memilih elektroda tanah yang dapat membuat hubungan dengan tanah

dengan lebih baik


3.1.3

Menanam elektroda tanah yang lebih banyak dan dihubung satu sama

lainnya.

2. Penentuan Banyak Kelompok Beban

34

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Maksud pembagian kelompok beban adalah untuk mempertinggi kehandalan dari


sistem itu, artinya bila salah satu kelompok mendapat gangguan maka hanya
kelompok itu saja yang terganggu (mati) sedang kelompok yang lain masih dapat
beroperasi. Instalasi penerangan yang dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok harus diamankan sendiri-sendiri dengan pengaman arus lebih disamping
pengaman utamanya.
2.4

Dalam menentukan kelompok beban perlu diperhatikan hal-hal sbb:


2.1

Beban tiap kelompok diusahakan sama besar sehingga ukuran penghantar


danpengaman

yang

digunakan

sama,

kecuali

itu

penentuan

atau

perencanaan keseimbangan beban akan lebih mudah.


2.2

Pada instalasi penerangan sistem 3 fase diusahakan agar beban tiap


fasesama besar, dan sebaiknya dibuat agar banyak kelompok merupakan
kelipatan angka 3 untuk memudahkan dalam menentukan keseimbangan
beban.

2.3

Untuk gedung-gedung yang besar misalnya gedung kuliah, gedung


pertemuan, gedung pertunjukan dsb. penerangannya dibagi atas sekurangkurangnya 2 kelompok dan sebaiknya setiap kelompok berlainan fase.

2.4

Sebaiknya jarak tiap-tiap pengambilan arus untuk setiap kelompok jangan


terlalu jauh atau menyebar, sehingga kawat penghantar yang dipakai tidak

KW

terlalu panjang/boros.

Gambar 2.19 :Pembagian kelompok instalasi

2.5

Nilai Pasang

35

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Dalam menghitung jumlah beban yang nantinya terpasang pada suatu instalasi
listrik

secara

teliti

dan

terperinci

adalah

merupakan

keharusan

didalam

merencanakan suatu instalasi listrik. Untuk mendukung, maka perlu dibuatkan daftar
rekapitulasi daya dan dari daftar ini dapat ditentukan besar daya listrik yang harus
dipasangkan atau dengan kata lain dapat ditentukan jumlah nilai pasangnya.
Selain daripada pada itu dengan daftar rekapitulasi daya kita dapat lebih mudah
dalam menentukan besar atau ukuran peralatan-peralatan listrik yang dipakai seperti
sekering, kawat penghantar, sakelar, alat-alat ukur dsb. Pada prinsipnya pemakaian
daya pada suatu instalasi penerangan ada dua macam yaitu: pemakaian daya untuk
penerangan dan pemakaian daya untuk tenaga (peralatan-peralatan rumah tangga).
Jumlah nilai pasang dapat dihitung dari jumlah :
2.1

Pemakaian daya untuk penerangan

2.2

Pemakaian daya untuk peralatan-peralatan listrik yang akan dipasang pada kotak
kontak.

2.3

Pemakaian daya dari peralatan-peralatan listrik lain yang dipasang tetap, misal
Air conditioner (AC), pompa air dengan motor listrik, kompor listrik dsb.

1
R

2
3
1

2
3
1

2
3

1. Ketentuan Umum Pemasangan Instalasi Penerangan


1. Sakelar harus dipasang sedemikian rupa sehingga :

36

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Arus tiap fase

fase

Nilai pasang /

kelompok

Jumlah Watt Jumlah Watt

Arus

Kotak kontak

kelompok

Lampu

Nilai pasang /

Kelompok

Fase

Tabel Contoh daftar rekapitulasi daya

2.1

bagian yang bergerak tidak bertegangan pada waktu sakelar dalam keadaan
terbuka atau tidak atau tidak menghubung

2.2

kedudukan kontak semua gagang sakelar dan tombol sakelar dalam satu
instalasi harus seragam, misal akan menghubung jika gagangnya disorong ke
atas atau tombolnya ditekan

2.3

Sakelar pada fiting lampu harus memutuskan/menghubungkan penghantar fase

2.4

Fiting

lampu

jenis

edison/jenis

bayonet

harus

dipasang

dengan

cara

menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontak luarnya


pada penghantar netral.
2.5

Kotak-kontak fasa tunggal baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang
sedemikian rupa sehingga kutub netralnya berada di sebelah kanan atau sebelah
bawah kutub bertegangan

2.6

Rumah logam kotak-kontak untuk tegangan di atas 50 V harus dihubungkan


dengan kontak pembumian

2.7

Kotak-kontak yang dipasang di luar rumah atau dalam ruangan lembab harus
mempunyai penutup yang membuatnya kedap cuaca bila tusuk kontak tidak
dimasukkan

2.8

Kotak-kontak dinding yang terpasang kurang dari 1,25 m tingginya dari lantai
harus dilengkapi dengan tutup pengaman

2.9

Terminal penghubung seperti pada sakelar atau kotak-kontak tidak boleh


digunakan untuk lebih dari satu inti

2.10

Kabel rumah tanpa selubung berisolasi PVC (seperti NYA dan NYAF) tidak boleh
dipasang di dalam atau pada kayu dan tidak boleh langsung pada, di dalam atau
di bawah plesteran

2.11

Kabel lampu gantung atau pendel (contoh NYPLYW) harus digantungkan


sehingga inti kabel bebasa dari gaya tarik dengan cara menggunakan tali kabel
yang dikokohkan pada roset langit-langit atau perlengkapan lainnya

2.12

Besar tahanan isolasi (resistansi) antara satu penghantar dengan penghantar


lainnya, maupun penghantar dan bumi harus sekurang-kurangnya :
2.1

1000 ohm per volt tegangan nominal (untuk ruangan kering)

2.2

500 ohm per volt tegangan nominal (untuk ruangan lembab)

1. Saluran utama konsumen harus mempunyai penampang tidak kurang dari 4 mm 2

37

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2. Penghantar netral harus mempunyai kemampuan hantar arus (KHA) sama


dengan penghantar fase (untuk saluran 2 kawat). Penghantar netral saluran fase
banyak harus mempunyai KHA sesuai dengan arus maksimum yang mungkin
timbul dalam keadaan tidak seimbang yang normal
3. Ukuran penghantar pembumian harus sekurang-kurangnya sama dengan
penghantar netral tetapi tidak boleh kurang dari 4 mm2
4. Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar
pembumian, penghantar pengaman dan penghantar penyama tegangan bumi
5. Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah.
Untuk menghindari kesalahan warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai
penghantar lainnya
6. Pengaman lebur (sekering) yang sudah putus tidak boleh diperbaiki untuk
digunakan lagi
7. Pipa instalasi tidak boleh merupakan bagian dari sirkit instalasi
8. Pipa instalasi harus dipasang tegak lurus atau mendatar
9. Pada ujung pipa instalasi yang terbuat dari baja harus dipasang selubung masuk
(tule)
10. Di dalam pipa tidak boleh ada sambungan penghantar. Penyambungan
penghantar dilakukan di dalam kotak sambung atau kotak cabang
11. Penghantar yang boleh dipasang di dalam pipa ialah penghantar berisolasi

2.1

Kabel Penghantar
Penghantar yang lazim digunakan pada instalasi adalah tembaga atau

alumunium. Tembaga atau alumunium yang digunkan harus mempunyai kemurnian


yang tinggi, yaitu 99,5 % sehingga daya hantarnya tinggi. Alumunium lebih ringan
dari pada tembaga, tetapi daya tariknya lebih kecil dari pada daya tarik tembaga.
Penghantar allumunium yang ukurannta besar dan pemasangannya direntangkan,
memerlukan penguat baja atau paduan alumunium pada bagian tengahnya.
Perbandingan beberapa sifat antara alumunium dan tembaga dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

38

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Tabel Perbandingan antara alumunium dan tembaga


Sifat

Alumunium

Tembaga

Masa jenis

2,7 g/cm3

8,96 g/ cm3

Kekuatan tarik

20 30 kg/ cm3

40 kg/ cm3

Tahanan Jenis

0,029 m/ mm3

0,0175 m/ mm3

Daya hantar jenis

57 mm/ m

35 mm/ m

2.1

Didalam menginstalasi kabel perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

2.2

Kondisi lingkungan .

Kondisi lingkungan yang basah , kering, asam, basa sangat berpengaruh untuk
menentukan perlu tidaknya pipa pelindung dan isolasi yang digunakan.
2.3

Temperature ruangan.

2.4

Sifat dan ketahanan kabel.

2.5

Peletakan jaringan kabel.

2.6

Peletakan jaringan kabel untuk kabel tenaga dan kabel data dan informasi
memiliki

karakteristik

yang

berbeda.

Kabel

tenaga

harus

benar-benar

diperhatikan jenis fase, netral, atau pembumiannya. Kabel dapat di instalasi


secara individu atau kelompok . Untuk kabel kabel tenaga umumnya hanya
kabel tunggal, namun berisi banyak urat dan inti.
Tabel Nomenklatur Kode kode kabel di Indonesia

2.7

HURUF

KETERANGAN

Kabel standard dengan inti tembaga.

NA

Kabel standard dengan aluminium sebagai penghantar.

Isolasi PVC

Isolasi Karet

Kawat Berisolasi

Selubung PVC Y pada akhir nomenklatur.

Selubung PVC

Kawat baja bulat (perisai)

39

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Gb

Kawat pipa baja (perisai )

Pipa baja

Untuk isolasi tetap diluar jangkauan tangan

re

Penghantar padat bulat

rm

Penghantar bulat berkawat banyak

Se

Penghantar bentuk pejal (padat)

Sm

Penghantar dipilin bentuk sector

Penghantar halus dipintal bulat

ff

Penghantar sangat fleksibel

Penghantar z

Penghantar 3 jalur yang di tengah sebagai pelindung.

Kabel untuk alat bergerak

Rd

Inti dipilih bentuk bulat

Fe

Inti pipih

-1

Kabel dengan system pengenal warna urat dengan hijau kuning

-0

Kabel dengan system pengenal warna urat tanpa hijau kuning.

Pipa Instalasi

Pipa yang digunakan didalam instalasi listrik ada banyak jenis diantaranya pipa baja,
pipa PVC dan pipa fleksibel. Untuk pemasangan terbuka pada dinding kayu
pemakaian pipa baja lebih menguntungkan daripada menggunakan pipa PVC,
karena pipa baja lebih tahan thd gangguan mekanik maupu thermis. Sedang pipa
PVC mempunyai ketahanan yang lebih baik terhadap lembab dibandingkan pipa
baja sehingga pipa PVC lebih cocok digunakan pada tempat-tempat yang
lembab.Pipa harus dipasang tegak lurus atau mendatar dan hal yang perlu
diperhatikan juga didalam pemasangan hantaran didalam pipa ialah menentukan
jumlah

hantaran

maksimum

yang

diizinkan

terpasang.

Jumlah

maksimum

penghantar yang dimasukkan kedalam pipa tergantung dari ukuran pipa dan ukuran
penghantar itu sendiri serta harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

40

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Tabel Diameter minimum pipa instalasi untuk pemasangan kabel NYA


Jumlah kabel

Luas penampang Diameter luar

Diameter minimum pipa (mm)

nominal (mm2)

maks (mm)

1,5

3,3

11

13

13

2,5

3,9

10

11

13

14

16

4,4

11

13

14

16

17

4,4

14

16

17

20

21

10

6,8

10

17

19

22

24

27

16

8,0

13

20

22

26

29

34

25

9,8

14

24

27

34

35

38

35

11,0

16

27

34

35

40

44

50

13,0

19

34

36

44

46

56

70

15,0

22

38

44

48

56

95

17,0

24

44

48

56

120

19,0

27

48

56

150

21,0

34

56

41

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Elbow
Elbow digunakan untuk saluran kabel pada saluran sudut (bengkok) 90 0 . Bahan

elbow ada yang terbuat dari PVC dan logam

Elbow yang ada dipasaran yang

terbuat dari pipa keras mempunyai ukuran 1/5 sampai dengan 6 inchi. Pada
pengerjaan instalasi dengan diameter pipa kecil, maka pada instalasi pipa yang
berbelok dapat juga dikerjakan dengen membengkokan pipa secsara manual, tetapi
pada pekerjaan yang sulit atau dengan menggunakan pipa besar lebih mudah
menggunakan elbow

Gambar : Elbow for Rigit Conduit

2.2

Doos Percabangan (Conduit Fittings)


Doos percabangan yang dilengkapi tutup akan lebih aman terhadap bahaya

tegangan sentuh. Jenis doos percabangan ada yang dilengkapi dengan tule
pengaman ujung pipa (condit end bussing) serta pengunci pipa terhadap doos
percabangan (lock nut).Pemasang pipa pada doos percabangan ini, ujung pipa
disenay (berulir) sehingga pipa dapat dimasukkan pada ulir doos percabangan, serta
di bagian dalam dan luar doos dipasang lock nut agar pipa terpasang dengan
kencang, selanjutnya pada ujung pipa diberi tule untuk melindung kabel dari
ketajaman ujung pipa.

1. LDR ( Light Depend Resistor)


LDR adalah sebuah sensor cahaya yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya
yang diterima.Bila alat ini menerima cahaya maka kontak terputus, dan bila tidak
menerima cahaya maka kontak terhubung.

42

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Pada LDR 220V terdapat 3 terminal:


2.1

Terminal pertama dihubungkan dengan arus sumber 220 volt.

2.2

Terminal kedua dihubungkan dengan netral.

2.3

Terminal ketiga dihubungkan dengan beban yang digunakan.

Cara kerja bagian-bagian dalam LDR:


2.1

Terminal hubung berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel suply dan beban.

2.2

Foto resistor adalah sebuah komponen elektronoka yang bersifat resistif, dan
nilai resistansinya selalu berubah tergantung dari intensitas cahaya yang
diterimanya. Sewaktu intensitas cahaya berkurang dan mengakibatkan banyak
arus listrik megalir ke resistor, begitu juga sebaliknya bila intensitas cahaya
bertambah maka nilai resistansi foto resistor akan bertambah. Bahan yang
digunakan adalah Kadimum Sulfida (CdS) dan Kadimum Selenida (CdSe).
Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak,
dengan puncaknya sekitar 0,6 m untuk CdS dab 0,75 m untuk CdSe. Sebuah
LDR CdS yang memiliki resistansi sekitar 1M dalam kondisi gelap gulita dan
kurang dari 1K ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang.

2.3

Resistor pada alat ini berfungsi sebagai beban, apabila banyak arus listrik
mengalir

ke

resistor

maka

resistor

akan

menimbulkan

panas

maka

mengakibatkan relay bimetal melengkung dan kontak on.

1. Relay
Relay magnet adalah relai pembantu yang berfungsi sebagai alat bantu untuk
menjalankan peralatan rangkaian utama atau alat pengatur tambahan sebagai
rangkaian pengendali atau pengatur.
Relay terdiri dari koil dan kontak change over (CO). julah Co pada suatu relay
ditentukan oleh type relay itu sendiri. Tegangan pada koil bervariasi , sedangkan
kemampuan kontak CO maksimum 10A.
CO terdapat 2 tipe, yaitu:
2.1

Normaly Open (NO), adalah kontak terbuka pada posisi semula dan tertutup
pada keadaan kerja.

2.2

Normaly Close (NC), adalah kontak tertutup pada posisi semula dan terbuka
pada keadaan kerja

43

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Cara kerja relay


Apabila koil diberi tegangan maka kontak CO bekerja, sedang bila tegangan
diputus maka kontak CO kembali keposisi semula.

1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL)

2.3

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini ialah agar

pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keamanan


manusia terhadap bahaya kejut listrik, keamanan instalasi beserta perlengkapannya,
keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik, dan perlindungan
lingkungan.
2.4

Ruang Lingkup
Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini berlaku untuk semua pengusahaan

instalasi listrik tegangan rendah arus bolak-balik sampai dengan 1000 V, arus
searah 1500 V dan tegangan menengah sampai dengan 35 kv dalam bangunan dan
sekitarnya baik perancangan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan,
pemeliharaan maupun pengawasannya dengan memperhatikan ketentuan yang
terkait.

2.5

Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini tidak berlaku untuk :

2.1

bagian instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk
menyalurkan berita dan isyarat.

2.2

bagian instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan


pelayanan kereta rel listrik.

2.3

instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik dan kendaraan
lain yang dipergunakan secara mekanis.

2.4

instalasi listrik di bawah tanah dalam tambang.

44

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.5

instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 V dan dayanya
tidak melebihi 100 W.

2.6

Ketentuan Yang Terkait


Disamping PUIL ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang terkait dalam

dokumen berikut :
2.1

Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Beserta


Peraturan Pelaksanaannya.

2.2

Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan

2.3

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1897 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

2.4

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

2.5

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

2.6

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentan Kewenangan Pemerintah


dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi

2.7

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan


Pemanfaatan Tenaga Listrik

2.8

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak


lingkungan

2.9

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga


Listrik

2.10

Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/0322/M.PE/1995


tentang Instansi Ketenagalistrikan

2.11

Peraturan Menteri Pertambagang dan Energi Nomor 02.P/0322/M.PE/1995


tentang Standrisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam lingkungan pertambangan
dan energi.

2.12

Pengawasan dan Tanggung Jawab


Untuk pengerjaan suatu proyek listrik arus kuat, pengawasan dan tanggung

jawabnya diatur dalam pasal 910 PUIL. Antara lain ditentukan sebagai berikut:
2.1

Setiap pemasangan instalasi listrik harus mendapat izin dari instansi yang
berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.

45

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Penanggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli, berilmu


pengetahuan , berpengalaman dalam pekerjaan instalasi listrik dan memiiliki izin
dari instansi yang berwenang.

2.3

Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas


yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai peraturan perlistikan
berpengalaman dalam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas
keselamatan para pekerjanya.

2.4

Pekerjaan pemasangan

instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang

yang berpengetahuan dan berpengalaman tentang listrik, dan dalam keadaan


sehat.
2.5

Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan, harus dilaporkan

secara

tertulis kepada badan pemeriksa (umumnya PLN setempat ) untuk diperiksa dan
diuji .
2.6

Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh badan pemeriksa , dan sebelum
diserahkan kepada pemilik atau pemesan, instalasinya harus dicoba dahulu
dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama ; semua
peralatan yang dipasang harus dicoba.

2.7

Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah
dibuatnya.

2.8

Pelaksana pekerjaan pemasangan instalasi listrik bertanggung jawab

atas

pekerjaannya selama batas waktu tetentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena
kesalahan pemasangan, ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

2.9

Pemeriksaan dan Pengujian


Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi antara lain:

2.1

Tanda tanda.

2.2

Peralatan listrik yang dipasang.

2.3

Cara pemasangannya.

46

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.4

Polaritas (harus sesuai dengan pasal 206).

2.5

Pentanahan (diuji sesuai pasal 333).

2.6

Tahanan isolasi (diuji sesuai pasal 215 dan pasal 334.

BAB III
JOB PRAKTIK INSTALASI LISTRIK DOMESTIK

3.1 JOB I Memasang Instalasi KWH Meter, Kotak Sekering

A. Tujuan
1. Mampu memasang instalasi KWH meter 1 phase.
2. Mampu memasang instalasi kotak sekering.
3. Mampu memasang pipa instalasi.
4. Mampu memasang kotak sambung dan inbow doos.
5. Mampu memasang roset.

47

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

B. Alat dan Bahan


6.5.1.1

Alat :

2.1 Obeng (-) dan (+).


2.2 Water pass.
2.3 Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.
2.4 Penitik.
2. Bahan :
2.1 KWH meter 1 phase.
2.2 Miniature circuit breaker (MCB) 2 Ampere.
2.3 Kotak sekering 1 group.
2.4 Sekering.(pengaman lebur) 4 Ampere.
2.5 Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.
2.6 Kabel NYM 3 x 2,5 mm2.
2.7 Tusuk kontak (steaker) 1 phase.
2.8 Pipa PVC 5/8 inchi.
2.9 Sengkang (klem) 5/8 inchi.
2.10 L bow 5/8 inchi.
2.11 Kotak tarik 3 jalan (T Doos).
2.12 Inbow doos.
2.13 Roset.
2.14 Paku sekerup
2.15 Lasdop.
2.16 Sakelar tunggal.
2.17 Kotak-kontak fase.
2.18 Fitting lampu.
2.19 lampu pijar.

C. Keterangan :
2.1

Memasang pengkawatan KWH meter dan kotak sekering harus sesuai


petunjuk/teori yang telah dipelajari.

2.2

Pengkawatan KWH meter dan kotak sekering dipasang dari input KWH meter
sampai output kotak sekering.

48

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.3

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

D.

Gambar Kerja :
Fase

Netral

Pentanahan

5 Cm

KWH

110 Cm dari lantai

35 Cm

meter

Gambar Instalasi KWH meter dan kotak sekering

E.

2.1

Langkah Kerja :

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui prosedur yang telah
ditentukan.

2.2

Buatlah tanda pada papan (dengan kapur tulis) untuk penempatan KWH
meter dan kotak sekering serta pipa

2.3

Pasangkan KWH meter dan kotak sekering pada papan sesuai ketentuan.

2.4

Potong pipa sesuai ukuran dan haluskan potongan pipa agar tidak tajam.

2.5

Pasangkan pipa dan elbow pada papan instalasi

2.6

Pasang pengkawatan mulai dari input KWH meter sampai kotak sekering.

49

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.7

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan bahwa hubungannya


benar.

2.8

Periksakan instalasi yang telah saudara pasang kepada instruktur setelah


saudara merasa yakin ada kesalahan

3.2 JOB II :Memasang PipaInstalasi,kotak sambung,inbow doos dan roset


10 Cm

10 Cm

10 Cm

15 Cm

15 Cm

10 Cm

meter

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2
25 Cm

50

25 Cm

KWH

10 Cm

10 Cm

Gambar Pemasangan pipa instalasi

E.

Langkah Kerja :
1.

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui prosedur yang

telah ditentukan.
2. Pasangkan KWH meter dan kotak sekering pada papan sesuai ketentuan.
3. Potong pipa sesuai ukuran dan haluskan potongan pipa agar tidak tajam.
4. Pasangkan pipa dan elbow pada papan instalasi
5. Pasang pengkawatan mulai dari input KWH meter sampai kotak sekering.
6. Potonglah pipa sesuai dengan ukuran dan haluskan potongan pipa agar
tidak tajam.
2.1

Pasanglah pipa instalasi secara mendatar dan tegak lurus, pasangkan juga T
doos, inbow doos serta L bow untuk belokan pipa

2.2

Pasangkan roset untuk dudukan lampu.

2.3

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan bahwa hubungannya


benar.

3.3 JOB III Memasang instalasi Sakelar Tunggal dan Kotak-kontak

A. Tujuan
2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan hubungan sakelar tunggal dan kotak


kontak.

2.2

Mampu memasang instalasi Sakelar Tunggal.

2.3

Mampu memasang Instalasi kotak kontak.

B. Alat dan Bahan


2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

51

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan :

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Sakelar tunggal.

2.6

Kotak-kontak fase.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar.

2.9

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.10

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2.

C. keterangan:
2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada rumah tinggal, contoh dipasang pada ruang
tamu, ruang keluarga, kamar tidur dsb.

2.2

Sakelar tungal dipakai untuk mengoperasikan beban dimana saluran phase yang
menuju ke beban dihubung/diputus oleh sakelar tunggal.

2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik. Putuskan rangkaian


dengan sumber tegangan sebelum saudara memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak sambung/kotak tarik


dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan terlalu pendek
memotongnya, berilah spare/cadangan secukupnya. Setelah kawat disambung
maka tutuplah dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam kotak
sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan petutupnya agar kelihatan rapih
serta sambungan kawat dapat terlindungi.

2.6

Setelah selesai memasang instalasi lakukan pengecekan untuk memastikan


bahwa instalasi sudah benar dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

52

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.7

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka konsultasikan
kepada instruktur/pengawas praktek.

D.

Gambar Kerja :

JIS

IEC

53

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

E.
2.1

Langkah Kerja :
Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama selanjutnya
buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar pelaksanaan saudara kepada Instruktur

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui prosedur yang telah
ditentukan.

2.4

Pasanglah KWH meter, kotak sekering, pipa instalasi, kotak sambung, inbow
doos serta roset pada papan sesuai job yang akan dikerjakan. Selanjutnya
pasanglah pengkawatan instalasi sakelar tunggal dengan beban lampu pijar dan
kotak-kontak

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan bahwa hubungannya


benar dan tidak ada kesalahan hubung singkat sebelum dihubung pada sumber
tegangan

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber tegangan, dan amati


kerjanya apakah sudah benar atau masih terdapat kesalahan.

2.7

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan perbaikan hingga benar

2.8

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah saudara merasa yakin sudah


benar.

54

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.4 JOB IV :Memasang instalasi kotak kontak dan saklar seri


dengan beban lampu pijar dan lampu TL

A. Tujuan
2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan hubungan sakelar seri dan kotak kontak

2.2

Mampu memasang instalasi sakelar seri

2.3

Mampu memasang instalasi kotak kontak

2.4

Mampu memasang fitting lampu pijar

2.5

Mampu memasang instalasi lampu TL

B. Alat dan Bahan


2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.1

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Sakelar seri.

2.6

Kotak-kontak.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar.

2.9

Satu unit Lampu TL.

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.12

Sakelar tombol / tombol bel

55

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

C. Keterangan :
2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada rumah tinggal, contoh dipasang pada ruang
tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dsb.

2.2

Sakelar seri dipakai untuk mengoperasikan satu kelompok lampu dari satu
tempat

2.3

Sakelar tombol / tombol bel digunakan untuk melakukan pembuktian percobaan


pengganti stater pada lampu TL

2.4

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik. Putuskan rangkaian


dengan sumber tegangan sebelum memulai pekerjaan.

2.5

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak sambung/kotak tarik


dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.6

Jangan terlalu pendek memotong kawat yang akan disambung pada kotak
sambung, berilah spare/cadangan secukupnya. Setelah kawat disambung maka
tutuplah dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam kotak
sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan petutupnya agar kelihatan rapih
serta sambungan kawat dapat terlindungi.

2.7

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukan pengecekan untuk


memastikan bahwa instalasi sudah benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

2.8

Jika ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka konsultasikan kepada
instruktur/pengawas praktek.

D.

Gambar Kerja :

JIS

56

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

57

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

IEC

JIS

58

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

IEC

59

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

JIS

IEC

60

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

E.
2.1

Langkah Kerja :
Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama selanjutnya
buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepada Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui prosedur yang telah
ditentukan.

2.4

Pasanglah pengkawatan instalasi kotak-kontak dan sakelar seri dengan beban


lampu pijar dan lampu TL sesuai gambar.

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan bahwa hubungannya


benar dan tidak ada kesalahan hubung singkat sebelum dihubung pada sumber
tegangan.

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber tegangan, dan amati


kerjanya apakah sudah benar atau masih terdapat kesalahan.

2.7

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah merasa yakin sudah benar.

61

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.5 JOB V :Memasang Instalasi Sakelar Tukar (Hubungan Hotel I)


2.1

Tujuan

2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan hubungan sakelar tukar.(hubungan hotel


I).

2.2

Mampu memasang instalasi sakelar tukar.(hubungan hotel I).

2.3

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.1

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

62

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.4

Lasdop.

2.5

Sakelar Tukar 2 buah.

2.6

Kotak-kontak.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar.

2.9

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.10

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.11

Keterangan :
2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada rumah bertingkat maupun di


hotel, contoh dipasang pada ruang tangga.

2.2

Dengan

memakai

buah

mengoperasikan satu buah

sakelar

tukar

kita

dapat

/ kelompok lampu dari dua

tempat.
2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

63

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.6

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukan


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.7

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.8

Gambar Kerja :

KWH

Gambar satu garis

a. Bagan

64

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

65

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.9

Langkah Kerja :
2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah saudara buat


kepada Instruktur

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah pengkawatan instalasi sakelar tukar (Hubungan


Hotel I) .

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat sebelum dihubung pada sumber tegangan.

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber


tegangan, dan amati kerjanya apakah sudah benar atau
masih terdapat kesalahan.

2.7

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan


perbaikan hingga benar.

66

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.8

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah saudara


merasa
yakin sudah benar.

3.6 JOB VI :Memasang Instalasi Sakelar Silang

2.1

Tujuan
2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan sakelar silang.

2.2

Mampu memasang instalasi sakelar silang.

2.3

Alat dan Bahan

2.4

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

67

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Sakelar Tukar 4 buah.

2.6

Saklar silang.

2.7

Kotak-kontak.

2.8

Fitting lampu.

2.9

lampu pijar.

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2.

2.12

Keterangan :
2.1

Instalasi sakelar silang biasa dipakai dalam gang-gang,


ruangan tangga serta ruangan yang besar.

68

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Instalasi sakelar silang ini dipakai untuk melayani lamu dari 3


tempat atau lebih. Jika lampu dilayani lebih dari 3 tempat
maka sakelar yang pertama dan terakhir menggunakan
sakelar tukar, sedang penghubung-penghubung diantaranya
adalah penghubung silang.

2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.6

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukanlah


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.7

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

69

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.8

Gambar Kerja :

S.1

L.2

L.1

S.2

S.3

Denah
L.3 Situasi

IEC

KWH
meter

L.1

P N P

L.2

3
a.L.Bagan

Pengawatan Rangkaian 1

S.1

S.2

S.3

b. Pelaksanaan

KWH
meter

70

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

L.1

L.2

L.3

Gambar :Instalasi hubungan sakelar silang

IEC

KWH
meter

L.1

L.2

L.3

P N P

S.1

2.9

S. 2

S. 3

Pengawatan Rangkaian 1

Langkah Kerja :
1.

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

71

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

3.

pasanglah pengkawatan hubungan sakelar silang.

4.

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat sebelum dihubung pada sumber tegangan

5.

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber


tegangan, dan amati kerjanya apakah sudah benar atau
masih terdapat kesalahan.

6.

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan


perbaikan hingga benar

7.

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah merasa yakin


sudah benar.

2.10

2.1

Analisa

Pada rangkaian 2 digunakan dua buah saklar tukar yang dijadikan fungsinya
seperti saklar silang

2.2

Rangkaian ini dapat ditambahkan saklar untuk pengoprasiannya, cukup dengan


menambahkan saklar silang diantara kedia saklar silang.

2.3

Rangkaian ini memudahkan kita untuk mengoprasikan lampu dari berbagai


tempat.

72

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.7 JOB VII :Memasang Instalasi (Hubungan Hotel II)

2.1

Tujuan
2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan instalasi hubungan hotel II

2.2

Mampu memasang instalasi hubungan hotel II

2.3

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Sakelar Tukar 3 buah.

2.6

Kotak-kontak.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar.

2.9

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.10

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

73

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.11

Informasi Singkat :
2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada rumah bertingkat maupun di


hotel, contoh dipasang pada ruang tangga.

2.2

Seperti gambar kerja di bawah, pada posisi tertentu dari S. 1


maka semua lampu padam (tidak dapat dioperasikan dari S. 2
dan S.3). Pada posisi yang lain dari S.1 maka lampu dapat
dioperasikan dari S.2 dan S.3 (pada posisi tertentu dari S.2
dan S.3 maka L.1 dan L.2 menyala dan pada posisi yang lain
dari S.2 dan S.3 maka L.1 dan L.2 padam)

2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.

74

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.6

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukan


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.7

Jika ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.8

Gambar Kerja :

L.1

KWH

S.1

S.2

L.2

S.3

JIS

KWH
meter

75

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

a. Bagan

IEC
KWH
meter

Ph N PE

Gambar : Instalasi Hubungan Hotel II

E.
Langkah Kerja :
2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar pelaksanaan pada Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan sesuai job


yang akan dikerjakan selanjutnya pasanglah pengawatan
instalasi Hubungan Hotel II sesuai gambar.

76

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.5

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

2.6

Operasikan rangkaian dan amati kerjanya.

2.7

Jika masih terdapat kesalahan pada rangkaian maka lakukan


perbaikan hingga rangkaian menjadi benar.

2.8

Periksakan instalasi yang telah saudara pasang kepada


instruktur/pengawas praktek setelah saudara merasa yakin
pekerjaan sudah benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

3.8 JOB VIII :Memasang Instalasi Hubungan Kelder I

2.1

Tujuan
2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Kelder I

2.2

Mampu memasang instalasi Hubungan Kelder I

2.3

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tunggal.

2.6

Sakelar Tukar .

2.7

Kotak-kontak.

2.8

Fitting lampu.

2.9

lampu pijar 4 buah.

77

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.1

Informasi Singkat :

2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada rumah bertingkat maupun di hotel,


contoh dipasang pada ruang tangga.

2.2

Seperti gambar kerja di bawah, saat S.1 pada posisi off S.2 tidak dapat
melayani semua lampu (semua lampu padam). Pada posisi S.1 on dan
S.2 pada posisi 1 maka L.1 da. L.2 menyala sedang L.3 dan L.4 padam.
Pada posisi S.1 on dan S.2 pada posisi 2 maka L.1 dan.L.2 padam
sedang L.3 dan L.4 menyala.

2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik. Putuskan


rangkaian dengan sumber tegangan sebelum memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan

kawat

hanya

boleh

dilakukan

di

dalam

kotak

sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.


2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan terlalu


pendek memotongnya, berilah spare/cadangan secukupnya. Setelah

78

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

kawat disambung maka tutuplah dengan lasdop dan tempatkan secara


melingkar ke dalam kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung
dengan petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat dapat
terlindungi.
2.6

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukan pengecekan


untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar dan tidak ada
kesalahan hubung singkat.

2.7

Jika ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.8

Gambar Kerja :

L.1

S.1

L.2

L.3

L.4

S.2

KWH

JIS

79

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2
KWH

a. Bagan

IEC

KWH
meter

L.1

L.2

L.3

L.4

Ph N PE

S.1

S.

Gambar : Instalasi Hubungan Kelder I

E.
Langkah Kerja :
2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar bagan yang telah saudara buat kepada


Instruktur.

80

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasangkan roset pada papan sesuai rangkaian Kelder I.

2.5

Pasang pengkawatan instalasi Hubungan Kelder I dengan


beban 4 buah lampu pijar .

2.6

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

2.7

Operasikan instalasi dan amati kerjanya.

2.8

Jika instalasi masih salah, maka perbaikilah hingga instalasi


benar.

2.9

Jika sudah benar periksakan instalasi kepada Instruktur untuk


dicek kebenarannya.

3.9 JOB IX :Memasang Instalasi Hubungan Kelder II

2.1

Tujuan

2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Kelder II.

2.2

Mampu memasang instalasi Hubungan Kelder II.

2.3

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

81

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tunggal.

2.6

Sakelar Tukar 3 buah.

2.7

Kotak-kontak.

2.8

Fitting lampu.

2.9

lampu pijar 3 buah.

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.12

Keterangan :
2.1

Instalasi ini biasa dipakai untuk instalasi gudang di bawah


tanah dan instalasi ini biasa juga disebut dengan instalasi
gudang bawah tanah..

2.2

Seperti gambar kerja di bawah, dapat diterangkan prinsip


kerjanya sbb :
1. Saat S.1 pada posisi off maka semua lampu padam (tidak
dapat dinyalakan).

82

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2. Pada posisi S.1 menghubung dan posisi tertentu S.2 maka


hanya lampu L.1 yang menyala dan yang lainnya padam,
selanjutnya dari kondisi ini jika S.2 dipindah ke posisi
yang lain maka hanya lampu L.2 yang menyala.
3. Dari kondisi lampu L.2

yang menyala, maka jika S.3

dipindah ke posisi yang lain maka hanya lampu L. 3 yang


menyala
4. Saat ada lampu yang menyala jika S.1 dikondisikan pada
posisi off maka lampu akan padam (tidak ada lampu yang
bisa menyala).
2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.6

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukan


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.7

Gambar Kerja :

83

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2
L.1

L.2

L.3

JIS

IEC

84

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

L.3

L.2

L.1

S.1

S.2

S.3

KWH

KWH
meter

L.1

L.2

L.3

Ph N PE

S.

S.

S.

Gambar : Instalasi Hubungan Kelder II

2.8

Langkah Kerja :

85

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar bagan yang telah dibuat kepada


Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah rangkaian pengawatan instalasi Hubungan Kelder


II.

2.5

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat

2.6

Operasikan instalasi dan amati kerjanya.

2.7

Jika instalasi masih salah maka lakukan perbaikan hingga


instalasi benar.

2.8

Jika sudah benar dan sesuai cara kerjannya periksakan


instalasi kepada Instruktur untuk dicek kebenarannya.

86

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.10 JOB X :Memasang Instalasi Hubungan Dalam Kamar


Tidur

2.1

Tujuan

2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Dalam Kamar Tidur.

2.2

Mampu memasang instalasi Hubungan Dalam Kamar Tidur..

2.3

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Sakelar Tukar 3 buah.

2.6

Kotak-kontak.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar 3 buah.

2.9

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.10

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

87

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Keterangan :
2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada kamar tidur atau ruang


belajar.

2.2

Seperti gambar kerja

dibawah,

Lampu L.1/L.2 dapat

dinyalakan/dimatikan oleh S.1 dan S.2, sedang S.3 berfungsi


untuk memilih

salah satu lampu mana yang dikehendaki

menyala. Saat semua lampu padam maka S.3 tidak dapat


melayani/menghidupkan L.1 atau L.2
2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak

2.5

sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.6

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.7

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukanlah


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.8

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

88

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.9

Gambar Kerja :

S.1

MEJA

L.1

BELAJAR

S.3

L.2
S.2

TEMPAT TIDUR

Gambar 2.18 : Instalasi hubungan dalam kamar tidur

a. Bagan

KWH
meter

L.1

89

Ph
N PE Negeri Jakarta
Politeknik

Laporan Akhir Praktikum


S.1
Semester 2

S.2

S.3

L.2

IEC
KWH
meter

L.1

L.2

Ph N PE

S. 1

2.10

S.2

S.3

Langkah Kerja :
2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepada


Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan sesuai job


yang akan dikerjakan selanjutnya pasanglah pengkawatan
instalasi Hubungan Dalam Kamar Tidur.

90

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.5

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

2.6

Operasikan instalasi dan amati kerjanya.

2.7

Jika instalasi masih salah, maka lakukan perbaikan hingga


instalasi benar

2.8

Periksakan

instalasi

kepada

Instruktur

untuk

kebenarannya.

3.11 JOB XI :Memasang Instalasi Hubungan Gelap I

2.1

Tujuan

2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Gelap I

2.2

Mampu memasang instalasi Hubungan Gelap I

2.3

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tunggal.

2.6

Sakelar Tukar .

91

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

dicek

2.7

Kotak-kontak.

2.8

Fitting lampu.

2.9

lampu pijar 2 buah.

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.12

Keterangan :
2.1

Instalasi Hubungan Gelap I biasa dipakai untuk instalasi


penerangan di rumah sakit supaya tidak mengganggu pasien
yang sedang tidur.

2.2

Prinsip kerja instalasi Hubungan Gelap I, pertama satu lampu


menyala pada tegangan penuh (terang), dan pada kondisi
lain lampu terhubung seri satu sama lain sehingga nyala
redup. Seperti gambar kerja di bawah ini dapat dijelaskan
sbb :
1.

Kondisi S.1 pada posisi tidak hubung maka semua lampu


padam.

2.

Kondisi S.1 pada posisi hubungdi dan posisi tertentu dari


S.2 maka lampu L.1 nyala terang, sedang lampu L.2
padam.

92

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.

Kondisi S.1 pada posisi hubung dan posisi yang lain dari
S.2 maka lampu L.1 dan L.2 nyala redup secara bersamasama.

2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.6

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan, lakukanlah


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.7

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.8

Gambar Kerja :

S.1
L.1

S.2

93

TEMPAT TIDUR

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

L.2

JIS

IEC

94

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

S.1
L.1

L.2

S.2 TEMPAT TIDUR

KWH
meter

L.1

Ph N PE

S.

S.

Gambar : Instalasi Hubungan Gelap I

2.9

Langkah Kerja :

95

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

L.2

2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama


selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepada Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui prosedur yang
telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan sesuai job yang akan
dikerjakan selanjutnya pasanglah pengawatan instalasi Hubungan
Gelap I.

2.5

Lakukan

pengecekan pada

instalasi untuk memastikan bahwa

hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung singkat.


2.6

Operasikan instalasi dan amati kerjanya.

2.7

Jika instalasi masih salah, maka lakukan perbaikan hingga instalasi


benar.

2.8

Periksakan instalasi kepada Instruktur untuk dicek kebenarannya.

96

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.12 JOB XII :Memasang Instalasi Hubungan Gelap II

2.1

Tujuan
2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Gelap II.

2.2

Mampu memasang instalasi Hubungan Gelap II.

2.3

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tunggal

2.6

Saklar Ganda.

2.7

Kotak-kontak.

2.8

Fitting lampu.

2.9

lampu pijar 3 buah.

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

97

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Keterangan :
1.

Instalasi Hubungan Gelap II biasa dipakai dalam kapal-kapal


penumpang.

2.

Prinsip kerja instalasi Hubungan Gelap II, pertama semua


lampu menyala pada tegangan penuh (terang), dan pada
kondisi lain lampu terhubung seri satu sama lain sehingga
nyala redup. Seperti gambar kerja dibawah ini dapat
dijelaskan sbb :
1.2.1 Kondisi S.1 pada posisi tidak hubung maka semua
lampu padam.
1.2.2 Kondisi S.1 pada posisi hubung dan posisi tertentu dari
S.2 maka semua lampu nyala terang.
1.2.3 Kondisi S.1 pada posisi hubung dan posisi yang lain dari
S.2 maka semua lampu nyala redup

3.

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

4.

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

5.

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan

98

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat


dapat terlindungi.
6.

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukanlah


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

7. Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.2

Gambar Kerja :

S.1
L.1

S.2
L.2

L.2

a. Bagan

JIS

KWH
meter

99

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2
L.1

L.1

L.2

IEC

100

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

KWH
meter

L.1

L.1

L.2

Ph N PE
S.1

2.3

S.2

Langkah Kerja :
2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepada


Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan sesuai job


yang akan dikerjakan selanjutnya pasanglah pengkawatan
instalasi Hubungan Gelap II.

2.5

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

2.6

Operasikan instalasi dan amati kerjanya.

2.7

Jika instalasi masih salah, maka lakukan perbaikan hingga


instalasi benar.

2.8

Periksakan

instalasi

kebenarannya.

101

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

kepada

Instruktur

untuk

dicek

2.9

Analisa :
Jika watt lampu berbeda maka tingkat keterangan lampu saat
rangkaian seri pun akan berbeda. Berdasarkan hukum ohm maka:

Diketahui :
2.1

Lampu L.1 =25 watt

2.1

Lampu L.2 = 25 watt

2.2

Lampu L.3 = 40 watt

2.3

Tegangan sumber = 220 Volt

Maka :
2.1

R1=

/P =

/25 = 1936

2.2

R1=

/P =

/ 5 = 1936

2.1

R1=

/P =

/4 = 1 1

= E/

= 220/5010 = 0.044 A

V1 = I.R1 = 0.044. 1936 = 85.184 Volt


V2 = I.R2 = 0.044. 1936 = 85.184 Volt
V3= I.R3 = 0.044. 1210 = 53.25 Volt

Jadi tegangan yang masuk ke Lampu L.3 lebih kecil dibandingkan L.1 dan
L.2, sehingga lampu L.3 lebih redup dibanding kedua lampu lainya.

102

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.13 JOB XIII :Memasang Instalasi Hubungan Pemeriksa

2.1

Tujuan

2.1

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Pemeriksa

2.2

Mampu memasang instalasi Hubungan Pemeriksa

2.1

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tunggal

2.6

Saklar Ganda 2 buah.

2.7

Saklar tukar.

2.8

Kotak-kontak.

2.9

Fitting lampu.

2.10

lampu pijar 3 buah.

2.11

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.12

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

103

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.13

Keterangan :
1.

Instalasi Hubungan Pemeriksa dapat dipakai pada asramaasrama sekolah. Melalui ruang tertentu (ruang penjaga) kita
dapat mengecek apakah semua lampu padam pada waktu
yang ditentukan, selain itu untuk memeriksa apakah kita lupa
memadamkan lampu.

2.

Dari gambar rangkaian pertama di bawah dapat diterangkan

3.

prinsip kerjanya sbb :


13.3.1

Sakelar S.2 untuk mengoperasikan L.2 dan

sakelar S.3 untuk mengoperasikan lampu L.3.


13.3.2

Sakelar S.1 dipakai untuk mengecek apakah

lampu di tiap-tiap kamar (L.2 / L.3) ada yang menyala.


Lampu L.1 hanya akan menyala jika S.1 pada posisi
hubung dan ada lampu kamar (L.2/ L.3) yang menyala.
2.1

Dari rangkaian kedua dapat diterangkan:

2.1

Sakelar S.2 bekerja maka lampu L.3 menyala dan lampu L.1 da[pat
dinyalakan.

2.2

Saklar S.3 bekerja maka Lampu L.4 menyala dan lampu L.2 dapat
dinyalakan.

2.3

Saat S.2 dan S.3 kontak maka Lampu L.3 dan L.4 menyala dan salah
satu antara lampu L.1 dan L.2 menyala.
1.

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

104

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

3.

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
4.

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukanlah


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

5.

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.4

Gambar Kerja :

L.1

L.2

L.3

KWH
S1

S2

S3

Diagram Satu Garis

RUANG PENJAGA

ASRAMA

ASRAMA

KWH
meter

a. Bagan

L.1

105

L.2

L.3

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester
P N PE2
h

S.1

Rangkaian Pertama

KWH
meter

P N PE

h
Rangkaian
Kedua

2.5

Langkah Kerja :
2.1

Gambar :Instalasi Hubungan Pemeriksa

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan


seksama selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

b. Pelaksanaan
Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepada

Instruktur.
2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan sesuai job


yang akan dikerjakan selanjutnya pasanglah pengkawatan
instalasi Hubungan Pemeriksa.

2.5

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

2.6

106

Operasikan instalasi dan amati kerjanya.

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.7

Jika instalasi masih salah, maka lakukan perbaikan hingga


instalasi benar.

2.8

Periksakan

instalasi

kepada

Instruktur

untuk

dicek

kepada

Instruktur

untuk

dicek

kebenarannya.
2.9

Periksakan

instalasi

kebenarannya.
3.14 JOB XIV :Memasang Instalasi Ruangan Besar

2.1

Tujuan

2.2

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Ruangan Besar

2.3

Mampu memasang instalasi HubunganRuangan Besar

2.4

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tukar tiga buah.

2.6

Kotak-kontak.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar 4 buah.

2.9

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.10

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

107

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Keterangan :

2.1

Instalasi Hubungan Ruang besar biasanya digunakan di ruangan yang


besar seperti aula, pendopo, dll.

2.2

Dari gambar rangkaian pertama di bawah dapat diterangkan prinsip


kerjanya sbb :
2.1.1 Saklar S.1 pada posisi awal maka L.1 dn L.2 menyala.
2.1.2 Saklar S.2 dan S.3 digunakan untuk mengoperasikan
L.3 dan L.4.
2.1.3 Saat posisi lain dari S.1 Maka Keempat lampu dapat
dioperasikan dari S.2 dan S.3.

2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik. Putuskan


rangkaian dengan sumber tegangan sebelum memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan

kawat

hanya

boleh

dilakukan

di

dalam

kotak

sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.


2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan terlalu


pendek memotongnya, berilah spare/cadangan secukupnya. Setelah
kawat disambung maka tutuplah dengan lasdop dan tempatkan secara
melingkar ke dalam kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung

108

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

dengan petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat dapat


terlindungi.
2.6

Sebelum

mencoba

rangkaian

untuk

dioperasikan

lakukanlah

pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar dan tidak


ada kesalahan hubung singkat.
2.7

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.8

Gambar Kerja :

L.2

KWH

109

S.1

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

S.2

L.1

L.3

L.4

S.3

a. Bagan

JIS

KWH
mete
r

P N P
h

Gambar :Instalasi Ruangan Besar

b. Pelaksanaan

KWH
mete
r

P N P
h
E

110

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.9

Langkah Kerja :

2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama


selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.
2.2

Periksakan gambar bagan yang telah saudara buat kepada


Instruktur

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasangkan inbow doos serta roset sesuai kebutuhan


instalasi ruangan besar.

2.5

Pasang pengkawatan instalasi Hubungan Kelder I dengan


beban 4 buah lampu pijar .

2.6

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat.

2.7

Operasikan instalasi dan amati kerjanya, jika instalasi masih


salah, maka perbaikilah hingga instalasi benar.

2.8

Periksakan

instalasi

kepada

Instruktur

kebenarannya.

3.15 JOB XV :Memasang Instalasi Hubungan Bank I

2.1

Tujuan

2.2

Mampu membuat gambar pelaksanaan Instalasi Bank 1.

2.3

Mampu memasang instalasi Bank 1.

2.4

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

111

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

untuk

dicek

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tukar 2 buah.

2.6

Kotak-kontak.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar 4 buah.

2.9

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.10

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.1

Keterangan :

2.1

Instalasi ini biasa dipasang di bank.

112

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Dari gambar rangkaian pertama di bawah dapat diterangkan prinsip


kerjanya sbb :

2.1

Saklar S.1 digunakan ontuk mengoperasikan lampu L.1 sedang saklar


S.2 digunakan untuk mengoperasikan lampu L.2 , L.3 dan L.4.

2.2

Pada posisi tertentu dari S.1 maka lampu L.1 padam. Pada posisi ini
lampu L.2, L.3 dan L.4 dapat di operasikan oleh S.2 .

2.3

Pada posisi lain dari S.1 maka lampu L.1 menyala begitu juga dengan
lampu L.2, L.3 dan L.4 ikut menyala dan tidak dapat dimatikan dari S.2.

2.4

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik. Putuskan


rangkaian dengan sumber tegangan sebelum memulai pekerjaan.

2.5

Sambungan

kawat

hanya

boleh

dilakukan

di

dalam

kotak

sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.


2.6

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan terlalu


pendek memotongnya, berilah spare/cadangan secukupnya. Setelah
kawat disambung maka tutuplah dengan lasdop dan tempatkan secara
melingkar ke dalam kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung
dengan petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat dapat
terlindungi.

2.7

Sebelum

mencoba

rangkaian

untuk

dioperasikan

lakukanlah

pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar dan tidak


ada kesalahan hubung singkat.
2.8

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

113

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.9

Gambar Kerja :

L.2

L.1

KWH

KWH

L.3

L.4

Diagram Satu Garis


S.1

S.2

a. Bagan

meter

Ph N PE

Diagram Pengawatan

b. Pelaksanaan

IEC

114

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.10
2.1

Langkah Kerja :
Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama
selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.
2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepa


Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan kerja sesuai


job yang akan dikerjakan.

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat sebelum dihubung pada sumber tegangan

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber


tegangan, dan amati kerjanya apakah sudah benar atau
masih terdapat kesalahan.

2.7

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan


perbaikan hingga benar

115

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.8

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah merasa yakin


sudah benar.

3.16 JOB XVI :Memasang Instalasi Hubungan Bank II

2.1

Tujuan

2.2

Mampu membuat gambar pelaksanaan Instalasi Bank 2.

2.3

Mampu memasang instalasi Bank 2.

2.4

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tukar 3 buah.

2.6

Saklar silang 2 buah.

2.7

Kotak-kontak.

2.8

Fitting lampu.

2.9

lampu pijar 4 buah.

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

116

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.12

Keterangan :

2.1

Instalasi ini biasa dipasang di bank.

2.2

Dari gambar rangkaian pertama di bawah dapat diterangkan prinsip


kerjanya sbb :

2.1

Saklar S.1 dan S.2 dipakai untuk mengoperasikan lampu L.1 dan
sakelar S.3, S.4 dan S.5 untuk mengoperasikan L.2, L.3 dan L.4.

2.2

Pada posisi tertentu dari S.1 dan S.2 dan lampu L.1 padam. Pada
posisi ini lampu L.2 dapat dioperasikan dari S.3, S.4 dan S.5.

2.3

Pada posisi lain dari S.1 dan S.2 Lampu L.1 menyala dan otomatis L2,
L.3 dan L.4 ikut menyala dan tidak dapat dimatikan dari S.3, S.4 dan
S.5.

2.4

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik. Putuskan


rangkaian dengan sumber tegangan sebelum memulai pekerjaan.

2.5

Sambungan

kawat

hanya

boleh

dilakukan

di

dalam

sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

117

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

kotak

2.6

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan terlalu


pendek memotongnya, berilah spare/cadangan secukupnya. Setelah
kawat disambung maka tutuplah dengan lasdop dan tempatkan secara
melingkar ke dalam kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung
dengan petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat dapat
terlindungi.

2.7

Sebelum

mencoba

rangkaian

untuk

dioperasikan

lakukanlah

pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar dan tidak


ada kesalahan hubung singkat.
2.8

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.9

Gambar Kerja :

L.1

KWH

S.1

L.2

L.3

L.4

S.4 dapat
Diagram
SatuS.Garis
(tidak
S.2
S.4 memenuhi instruksi)
3

JIS
a. Bagan

118

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2
L.1

L.2

L.3

L.4

KWH
meter

Diagram Pengawatan

Ph N PE

Gambar :Instalasi hubungan bank 2

IEC

119

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

b. Pelaksanaan

2.1

Langkah Kerja :

2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama


selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.
2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepa


Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan kerja sesuai


job yang akan dikerjakan.

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat sebelum dihubung pada sumber tegangan

120

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber


tegangan, dan amati kerjanya apakah sudah benar atau
masih terdapat kesalahan.

2.7

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan


perbaikan hingga benar

2.8

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah merasa yakin


sudah benar.

2.9

Analisa

Pada instruksi pertama digunakan saklar tukar pada S.3, namun setelah pengujian
rangkaian tidak dapat memenuhi deskripsi kerja. Sehingga perlu dilakukan ralat
pada saklar S.3 yang awalnya menggunakan saklar tukar diganti menjadi saklar
silang agar dapat memenuhi deskripsi kerja diatas.

3.17 JOB XVII :Memasang Instalasi Hubungan Bank III

2.1

Tujuan

2.2

Mampu membuat gambar pelaksanaan Instalasi Bank 3.

2.3

Mampu memasang instalasi Bank 3.

121

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.4

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar silang.

2.6

Saklar tunggal 2 buah.

2.7

Saklar tukar 2 buah.

2.8

Kotak-kontak.

2.9

Fitting lampu.

2.10

lampu pijar 4 buah.

2.11

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.12

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

122

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Keterangan :

2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada pada Bank.

2.2

Dari gambar rangkaian pertama di bawah dapat diterangkan prinsip


kerjanya sbb :

2.1

Saklar S.1 dipakai sebagai pengunci. Jika S.1 off maka semua lampu
tidak dapat dioperasikan. Jika S.1 on lampu dapat doperasikan.

2.2

Saklar S.1 dan S.2 pada posisi on maka semua lampu menyala dan
tidak dapat dimatikan dari S.3, S.4 dan S.5.

2.3

Saklar S.1 pada posisi on dan S.2 pada posisi off maka lampu dapat
dioperasikan dari S.3, S.4 dan S.5.
2.4

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
saudara memulai pekerjaan.

2.5

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.6

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.7

Setelah selesai memasang instalasi lakukan pengecekan


untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar dan tidak
ada kesalahan hubung singkat.

2.8

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

123

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Gambar Kerja :

L.1

KWH

S.1

S.2

S.3

S.4

S.4

L.2

L.3

Diagram Satu Garis

JIS
KWH

a. Bagan

meter

Ph N PE

Diagram Pengawatan

Gambar :Instalasi hubungan bank 3

124

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

b. Pelaksanaan

2.1

Langkah Kerja :

2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama


selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.
2.2

Periksakan gambar pelaksanaan yang telah dibuat kepada


Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan kerja sesuai


job yang akan dikerjakan.

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat sebelum dihubung pada sumber tegangan

125

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber


tegangan, dan amati kerjanya apakah sudah benar atau
masih terdapat kesalahan.

2.7

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan


perbaikan hingga benar

2.8

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah merasa yakin


sudah benar.

3.18 JOB XVII :(Tambahan) Memasang Instalasi Auto Manual


(LDR) + Dimmer

2.1

Tujuan

2.2

Mampu membuat gambar pelaksanaan hubungan Auto dimmer.

2.3

Mampu memasang instalasi Auto - Manual (LDR) + dimmer.

2.4

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.1

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Dimmer.

2.6

LDR.

2.7

Saklar tukar 3 buah.

2.8

Kotak-kontak.

126

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Manual (LDR)+

2.9

Fitting lampu.

2.10

lampu pijar 4 buah.

2.11

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.12

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.13

Keterangan :

2.1

Instalasi ini biasa dipasang pada rumah sakit, yang ditempatkan pada
ruangan suster pengawas.
2.2

Instruksi kerja:

2.1

Rangkaian pertama:

2.1

Saklar S.1 sebagai pengatur otomatis dan manual.

2.2

Saat posisi pertama S.1 LDR berfungsi untuk mematikan dan


menyalakan semua lampu. Saklar S.2 dan S.3 tidak dapat digunakan.

2.3

Saat posisi kedua saklar S.1 saklar S.2 dan S.3 baru bisa digunakan
untuk meoperasikan semua lampu.

2.4

Lampu L.4 dioperasikan oleh dimmer dan bekerja tanpa dipengruhi


oleh rangkaian auto dan manual.

2.5

Rangkaian kedua :

2.1

S.1 digunakan untuk memilih rangkaian auto atau manual .

127

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Saat posisi pertama otomatis, maka lampu menyala berdasarkan


sistem kerja LDR tetap lampu L.1 dapat dimatikan dari S.2 dan L.2
dapat dimatikan dari saklar S.3.

2.3

Saat posisi kedua saklar S.1 maka rangkaian manual yang diaktifka.
Sepenuhnya lampu L.1 dioperasikan oleh S.2 dan L.3 dioperasikan
oleh S.3.

2.4

Lampu L.3 dioperasikan oleh dimmer dan bekerja tanpa dipengruhi


oleh rangkaian auto dan manual.
2.5

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.6

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.7

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.8

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukan


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.9

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.10

Gambar Rangkaian :

LDR

128

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

L.2

Dimmer

L.1

L.3

L.4

Gambar satu garis

JIS

LDR

KWH
meter

L.1

L.3

L.4

Gambar pengawatan
rangkaian pertama

Ph N PE

S.1

129

L.2

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

S.2

S.3

IEC
LDR

KWH
meter

L.1

L.2

L.3

L.4

Ph N PE

S.1

130

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

S.2

S.3

Gambar pengawatan
rangkaian pertama

JIS

LDR

KWH
meter

L.1

L.3

Gambar pengawatan
Rangkaian kedua

Ph N PE

S.1

IEC

131

L.2

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

S.2

S.3

LDR

KWH
meter

L.1

L.2

L.3

Ph N PE

S.1

2.11
2.1

S.2

S.3

Gambar pengawatan
Rangkaian kedua

Langkah Kerja :
Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama
selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.
2.2

Berikan gambar instalasi yang telah dibuat kepada instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan sesuai job


yang akan dikerjakan.

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat sebelum dihubung pada sumber tegangan.

132

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber


tegangan, dan amati kerjanya apakah sudah benar atau
masih terdapat kesalahan.

2.7

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan


perbaikan hingga benar.

2.8

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah merasa yakin


sudah benar.

3.19 JOB XIX :(Tambahan) Memasang Instalasi Rangkaian Relay

2.1

Tujuan

2.2

Mampu membuat gambar pelaksanaan hubungan Auto - Manual (LDR).

2.3

Mampu memasang instalasi Auto - Manual (LDR).

2.4

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

133

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.1

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Relay 3 buah.

2.6

Button Switch 3 buah.

2.7

Fitting lampu.

2.8

lampu pijar 4 buah.

2.9

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.10

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2.

2.11

Keterangan :

2.1

Instalasi ini adalah pengganti rangkaian saklar silang

tukar silang,

dimana rangkaian ini menggunakan 3 buah relay sebagai pusat konrol.

134

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Tiap-tiap button switch (BS.1, BS.2 dan BS.3 ) berfungsi sebagai


pemicu untuk menyalakan dan mematikan lampu.
2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik.


Putuskan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan kawat hanya boleh dilakukan di dalam kotak


sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.

2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan


terlalu

pendek

memotongnya,

berilah

spare/cadangan

secukupnya. Setelah kawat disambung maka tutuplah


dengan lasdop dan tempatkan secara melingkar ke dalam
kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung dengan
petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat
dapat terlindungi.
2.6

Sebelum mencoba rangkaian untuk dioperasikan lakukan


pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar
dan tidak ada kesalahan hubung singkat.

2.7

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini
maka konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

2.1

Gambar kerja :
F

135

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2
BS.1

BS.2

BS.3

K2

2.1

Langkah Kerja :

2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama


selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.
2.2

Periksakan gambar pelaksanaan pada Instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui


prosedur yang telah ditentukan.

2.4

Pasanglah KWH meter, kotak sekering, pipa instalasi, kotak


sambung, inbow doos serta roset pada papan sesuai job

136

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

yang akan dikerjakan selanjutnya asanglah pengkawatan


instalasi Hubungan Hotel II
2.5

Lakukan pengecekan pada instalasi untuk memastikan


bahwa hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat

2.6

Operasikan rangkaian dan amati kerjanya.

2.7

Jika masih terdapat kesalahan pada rangkaian maka lakukan


perbaikan hingga rangkaian menjadi benar.

2.8

Periksakan instalasi yang telah saudara pasang kepada


instruktur/pengawas praktek setelah saudara merasa yakin
pekerjaan sudah benar dan tidak ada kesalahan hubung
singkat

2.9

Analisa

Rangkaian ini memiliki kesamaan fungsi dengan rangkaian saklar


silang pada job sebelumnya. Rangkaian ini bekerja dengan button switch
yang berfungsi sebagai triger untuk mengubah koil menjadi magnet yang
kemudian menarik kontak yang tersedia dalam koli. Rangkaian ini lebih
efisien dibanding rangkaian saklar silang, sebab penggunaan button switch
lebih efisien dan lebih murah dibandingkan saklar silang dan saklar tukar.

1. JOB XX : (Tambahan) Memasang Instalasi Kipas Angin

2.1

Tujuan

2.2

Mampu membuat gambar pelaksanaan Hubungan Pemeriksa

2.3

Mampu memasang instalasi Hubungan Pemeriksa

137

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.4

Alat dan Bahan

2.1

Alat :

2.1

Obeng (-) dan (+).

2.2

Tang potong, tang buaya, tang kombinasi.

2.3

Tang mata itik.

2.4

Bahan:

2.1

Inbow doos.

2.2

Roset.

2.3

Paku sekerup.

2.4

Lasdop.

2.5

Saklar tunggal

2.6

Saklar tukar 2 buah

2.7

Kotak-kontak.

2.8

Fitting lampu.

2.9

lampu pijar 3 buah.

2.10

Kabel NYA 2,5 mm2 hitam, biru dan loreng hijau-kuning.

2.11

Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 .

2.12

Keterangan :

2.1

Instalasi ini adalah seperti kerja kipas angina

138

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.2

Dari gambar rangkaian di bawah dapat diterangkan prinsip kerjanya


sbb :
2.1.1 Sakelar S.1 untuk mengoperasikan sakelar S.2 dan
sakelar S.3
2.1.2 Ketika sakelar S.1 dalam kondisi terhubung maka ketiga
lampu akan menyala redup
2.1.3 Ketika sakelar S.2 pada posisi kedua maka lampu L.1,
dan lampu L.2 akan menyala redup
2.1.4 Ketika sakelar S.3 pada posisi kedua maka lampu L.1
akan menyala terang

2.3

Jangan bekerja pada instalasi yang bertegangan listrik. Putuskan


rangkaian dengan sumber tegangan sebelum memulai pekerjaan.

2.4

Sambungan

kawat

hanya

boleh

dilakukan

di

dalam

kotak

sambung/kotak tarik dan tidak boleh dilakukan di dalam pipa.


2.5

Kawat yang akan disambung pada kotak sambung jangan terlalu


pendek memotongnya, berilah spare/cadangan secukupnya. Setelah
kawat disambung maka tutuplah dengan lasdop dan tempatkan secara
melingkar ke dalam kotak sambung lalu tutuplah kotak sambung
dengan petutupnya agar kelihatan rapih serta sambungan kawat dapat
terlindungi.

2.6

Sebelum

mencoba

rangkaian

untuk

dioperasikan

lakukanlah

pengecekan untuk memastikan bahwa instalasi sudah benar dan tidak


ada kesalahan hubung singkat.
2.7

Jika merasa ada hal yang kurang jelas tentang pekerjaan ini maka
konsultasikan kepada instruktur/pengawas praktek.

139

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.8

Gambar kerja :

140

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

2.9

Langkah Kerja :

2.1

Bacalah gambar bagan instalasi pada gambar kerja dengan seksama


selanjutnya buatlah gambar pelaksanaannya.

2.2

Berikan gambar instalasi yang telah dibuat kepada instruktur.

2.3

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan melalui prosedur yang
telah ditentukan.

2.4

Pasanglah inbow doos serta roset pada papan sesuai job yang akan
dikerjakan.

2.5

Lakukanlah pengecekan pada instalasi untuk memastikan bahwa


hubungannya benar dan tidak ada kesalahan hubung singkat sebelum
dihubung pada sumber tegangan.

2.6

Operasikan instalasi dengan dihubungkan pada sumber tegangan, dan


amati kerjanya apakah sudah benar atau masih terdapat kesalahan.

2.7

Jika instalasi masih terdapat kesalahan maka lakukan perbaikan hingga


benar.

2.8

Periksakan instalasi kepada instruktur setelah merasa yakin sudah


benar.

141

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah pekerjaan pada instalasi listrik selesai dan mengetahui seluk-beluk
dasar dari instalasi listrik tersebut, selama didalam instalasi listrik para mahasiswa
mendapatkan ketermpilan dasar tentang instalasi listrik itu sendiri dan dapat
mengaplikasikannya secara langsung pada suasana kerja yang menyerupai
lapangan kerja.Mahasiswa ditanamkan rasa tanggung jawab, ulet, gigih dan pantang
menyerah dalam bekerja. Sehingga mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal.
Dan dari pengalaman itulah dibuat suatu laporan hasil kerja selama didalam bengkel
instalasi.
Praktek kerja pada instalasi listrik, seperti memasang kabel, memasang
lampu, dll, merupakan praktek instalasi yang biasa dilakukan sehari-harinya dan
juga banyak dilakukan pada lapangan pekerjaan. Untuk itulah perlu adanya
pelatihan, agar menjadi terbiasa dan dapat membentuk keahlian di dalam
penggunaan alat-alat kerja instalasi listrik.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan, agar praktek kerja instalasi
listrik akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal
ialah :
2.1

Perhatikan dengan seksama instruktur/dosen, ketika sedang menyampaikan teori


atau mempraktikan sesuatu bentuk kerja.

2.2

Perhatikan job sheet dan fokus terhadap benda kerja, usahakan untuk tidak
mengobrol/bergurau dengan teman.

2.3

Gunakan pakaian kerja yang sesuai, rapi dan dikancing agar terhindar dari
kecelakaan kerja.

2.4

Gunakanlah alat-alat kerja dengan benar dan tepat sesuai dengan fungsi alat
kerja tersebut.

142

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

DAFTAR PUSTAKA

1.

SiswoyoTeknik Listrik Industri jilid 3BSE,2008.

2.

Afandi, M Ponidjo, Agus Pengetahuan Dasar Listrik Jakarta

4.

Suryatmo,F Teknik Listrik Instalasi 1990,Bandung.

5.

PUIL 2000, Persaratan Umum Instalasi Listrik 2000Yayasan


PUIL,Jakarta.

6.

Jhon B Robertson, Teknik Listrik Praktis Yrama Widya, 1993.

2.5

Hasbullah,S.Pd, MT,Kmponen Instalasi Listrik teknik Elektro


FPTK UPI,2009.

2.6

Tim

Fakultas

Teknik,Persyaratan

Instalasi

Listrik

2003,Yogyakarta.

2.7

www.Google.com,komponen

instalasi

Listrin

Bogor.

2.8www.Google.com,jenis jenis kabel listrik 2011, Bogor.

143

Politeknik Negeri Jakarta


Laporan Akhir Praktikum
Semester 2

Rumah2011,

Anda mungkin juga menyukai