Bengkel Listrik
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
2021
PENDAHULUAN
Di zaman ini manusia sangat bergantung pada listrik, hal ini dapat
diketahui bahwa setiap kegiatan manusia tidak lepas dengan yang namanya listrik,
namun tidak semua manusia paham dan mengerti bagaimana cara pemasangan
peralatan listrik yang baik dan benar. Maka oleh itu diadakannya mata kuliah
Bengkel Listrik.
Dalam praktek mata kuliah Bengkel Listrik ini mendapatkan satu Job
Sheet yang menjadikan arahan dalam pengerjaan tugasnya. Dalam Job Sheet
memuat praktek yang teorinya telah didapatkan dalam pembelajaran mata kuliah
lain. Seperti halnya dalam mata kuliah Laboratorium Desain Instalasi listrik pada
materi Perencanaan Rangkain Direct On Line, Forward Reverse, dan Star Delta.
Dijelaskan bagaimana gambar rangkaian kontrol dan rangkaian daya.
DASAR TEORI
Star - Delta adalah sebuah rangkaian yang tersusun pada sebuah motor
dengan kapasitas tiga phase atau tiga potensial, dimana lilitan yang terdapat di
sebuah motor tersebut terdiri dari tiga lilitan utama dengan jumlah kutup dua belas
kutup. Masing masing lilitan memiliki potonsial yang berbeda. Ujung darisetiap
lilitan tersebutlah yang menentukan apakah sebuah sebuah motor memiliki
rangkaian Star atau rangkaian Delta. Dikatakan rangkaian star,karena simpul
rangkaian tersebut berbentuk Y/ bintang. Dan dikatakan delta karena simpul
rangkaian tersebut berbentuk segi tiga atau Delta(Δ) untuk menggerakkan Electro
Motor. Starter ini di gunakan untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi pada
saatstart
1. Keamanan
2. Keandalan
3. Kemudahan
4. Ketersediaan
Artinya, kesiapan suatu instalasi listrik dalam melayani kebutuhan baik berupa
daya, peralatan maupun kemungkinan perluasan instalasi. Apabila ada perluasan
instalasi tidak mengganggu sistem instalasi yang sudah ada, tetapi kita hanya
menghubungkannya pada sumber cadangan (spare) yang telah diberi pengaman.
6. Ekonomi
Dengan standarisasi jumlah jenis barang dan bahan bisa dibatasi. Hingga
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan. Kegiatan staandarisasi di
Indonesia dilakukan oleh beberapa departemen untuk bidangnya masing-
masing. Untuk bidang teknik listrik arus kuat usaha standarisasi di prakarsai
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dan bberapaq instansi lainya.
PUIL 2000 adalah pembaruan dari peraturan instalasi listrik yang lama,
yaitu PUIL 1987 dan berlaku untuk semua instalai arus kuat, baik mengenai
perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian pelayanan pemeliharan
maupun pengawasannya.
a. Untuk bagian dari semua instalasi listrik dengan tegangan rendah yag
hanya dipergunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat.
b. Untuk bagian dari instalai listrik yang dipergunakan untuk keperluan
telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik.
c. Untuk instalai listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik
dan kendaraan lain yang digerakan lain yang secara mekanis.
d. Unutk intstalai listrik bawah tanah dalam tambang.
e. Untulk instalasi listrik tegangan rendah yang tidak melebihi 25v dan
dayanya tidak lebih dari 100watt
f. Untuk instalai listrik yang secara khusu yang diawasi oleh instansi
yang berwenang di bidang kelistrikan umum unutk komunikasi,
pengukuran, pengawasan, pembangkitan, tranjsmisi dan distribusi
tenaga listrik di dalam daerah wewenang instansi kelistrikan tersebut.
3. Pengujian
Peralatan listrk yang mutunya diawasi oleh LMK dan telah disetujui,
diijinkan untuk memakai tanda persetujuan LMK. Peraturan dan undang-
undang tersebut haruslah sesuai dengan rekomendasi dari IEC (Internasional
a. Test Pen
Merupakan suatu alat instalasi listik yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya tegangan pada suatu komponen instalasi
(misalnya seperti kotak kontak).
Bagian-bagian tespen terdiri :
- ujung/maka tespen yang berguna untuk menyentuh benda yang
bertegangan listrik
- Batang karbon berguna untuk mengahambat sebagian arus listrik
- Lampu ac digunakan sebagai indicator
- Pegas untuk memberikan tekanan pada karbon danlampu
terhadap pangkal tespen
- Pangkal tespen terbuat dari logam sebagai ujung sentuh terhadap
jari
- Gagang tespen terbuat dari bahan transparan yang gunanya agar
lampu ac yang ada didalam agar terlihat nyalanya
b. Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan
atau mengendorkan baut. Ada beberapa model obeng yang digunakan di
seluruh dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips
yang populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering
disebut obeng minus (-).
c. Tang
Tang Pengelupas Kabel (Crimping Plier Tool Kit) / Tang penjepit kabel Jika Anda
sedang mengerjakan instalasi kabel listrik, tang ini dapat membantu. Bagian
rahang sebagai penjepit kabel. Di bawah rahang yang tajam sebagai pemotong
kabel. Di gagang yang bergerigi untuk mengelupas kabel.
Tang Kombinasi (Multi Purpose Plier) Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk
menjepit kawat atau kabel. Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk
mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya,
jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.
a. Multimeter
Merupakan alat ukur yang dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan
baik dalam tegangan AC maupun DC. Cara penguprasiannya hanya dapat
mengukur satu parameter namun ketika ingin mengukur parameter lain kita dapat
memindahkan selektornya ke parameter yang kita inginkan. Gambar multimeter
sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah:
Multimeter lebih dipilih penggunaannya karena dinilai lebih praktis, dalam satu
alat dapat mengukur 3 parameter
Box panel yang digunakan pada job ini berfungsi sebagai tempat
komponen-komponen yang digunakan serta sebagai tempat perancangan
rangkaian dan penyambungan kabel dari sumber ke motor
b. Line Up Terminal
arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh
beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload).
e. Kontaktor
kontaktor akan berfungsi jika dialiri listrik yang mengenai kumparan tembaganya
akan terbuka.
relay untuk memutuskan sebuah rangkaian kontrol seperti direct online dan start
Stop
g. Timer On Delay
Waktu settingan dimulai pada saat setelah Power ke Timer dialirkan (On), dengan
kata lain Timer ini berfungsi sebagai Pengaturan Waktu tunda setelah power
terhubung (On)
perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya.
Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut
Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan
rotor. Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa
disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap
j. Kabel NYAF
karena inti tembaganya berbentuk serabut. Kabel jenis ini cocok untuk instalasi
k. Kabel NYYHY
kabel ini memiliki satu atau lebih inti tembaga berserabut dan memiliki
selubung luar berupa bahan isolator dari PVC. Kabel ini digunakan untuk
BAB III
PERENCANAAN PRAKTIKUM
Diagram kerja adalah suatu gambar rangkaian dari fungsi kerja suatu
sistem secara menyeluruh sederhana dan mudah dimengerti serta digambarkan
berdasarkan simbol-simbol instalasi listrik.
Diagram kerja pada panel tersebut dapat menjad acuan dalam instalasi
dalam box panel. Gambar kerja didesain hanya untuk memahami kemana jalur
kabel, jika ingin mengetauhi secara detailnya lebih baik jika menggunakan
diagram pengawatan, agar lebih paham berapa jumlah kabel yang akan digunakan.
PROSES PENGERJAAN
HASIL
Penyambungan Motor
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sebelum melaksankan praktikum instalasi, perlu menyiapkan alat dan
memeriksa keadaan alat sebalum dipakai, agar pada saat proses
pelaksannan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan baik pada alat maupun
mahasiswa yang sednag melakukan praktikum
2. Membuat gambar perencanaan yang akan dikerjakan meliputi gambar
diagram pengawatan atau gambar kerja
3. Memeriksa kembali hasil rangkaian yang telah dibuat di setiap sambungan
kabel antar komponen dengan menggunakan multimeter untuk
memastikan rangkaian tersebut benar
4. Sebelum menyambung rangkaian terlebih dahulu memeriksa kondisi
motor dengan multimeter
5. Memastikan sambungan rangkaian ke motor benar
5.2 Saran
1. Sebaiknya sebelum memberikan pinjaman alat, pihak bengkel memeriksa
terlebih dahulu setiap peralatan yang dipinjamkan, tidak jarang mahasiswa
dipinjami peralatan yang kurang layak pakai sehingga dalam proses
pengerjaan mahasiswa harus menukarkan alat yang kurang layak tersebut.