Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN BENGKEL LISTRIK SEMESTER 1

Untuk Memenuhi Tugas dari


Mata Kuliah Bengkel Listrik
Dosen Pembina : Slamet Nurhadi, S.T.,M.MT. Semester
I

Oleh :
Muhammad Abdurrahman risky
NIM. 2231120012

PROGRAM STUDI DIII-TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan
limpahan rahmat-Nya sehingga laporan hasil praktek bengkellistrik ini dapat terselesaikan,
dengan judul laporan“Instalasi Penerangan Satu Fasa Sistem Pemasangan ON PLESTER ”.

Laporan ini berisi tentang segala apa-apa yang berkaitan dengan praktekyang telah
dilakukan, macam-macam alat dan kegunaannya masing-masing,sertamanfaat dari praktek
itu sendiri.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihakdalam hal
ini instruktur dan rekan lainnya, maka dalam praktek maupun pembuatan laporan ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak terkait, Khususnya kepada dosen pembimbing (instruktur).

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyakkesalahan, baik
dari isi, penyusunan maupun penulisannya, oleh karena itu, penulis menyampaikan maaf dan
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan pembuatan
laporan ke depannya.

Penulis, 19 Oktober 2022

Muhammad Abdurrahman risky


NIM 2231120012
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Progam studi sistem kelistrikan merupakan jurusan Teknik elektro yang


berada di Politeknik Negeri Malang , dan terdapat salah satu mata kuliah di program
studi sistem kelistrikan adalah bengkel listrik. Praktek bengkel listrik ini bertujuan
untuk melatih keterampilan mahasiswa Sistem kelistrikan yang didapat pada mata
kuliah yang menjelaskan teori serta dapat meningkatkan kedisiplinan yang berguna
bagi mahasiswa.

Pada praktek bengkel listrik tersebut terdapat beberapa job yang harus
diselesaikan dalam setiap semester sesuai dengan silabus yang telah diberikan.
Setelah menyelesaikan sebuah pratikum mahasiswa dituntut untuk membuat laporan
hasil pratikum yang dikumpulkan pada akhir semester yang bertujuan sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi nilai ujian semester. Dengan laporan tersebut dapat
dinilai dari kemampuan mahasiswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh
dosenpembimbing. Selain untuk mengetauhi kemampuan mahasiswa dalam
penguasaan juga sebagai refrensi atau bekal dalam bekerja di dunia industri maupun
pada dunia usaha. Dengan ketrampilan bengkel listrik tersebut, mahasiswa
diharapkan agar bisa mengaplikasikan semua teori yang didapat pada mata kuliah
lain dalam prateknya yang bisa menciptakan lulusan yang kompenten dan siap
bersaing dalam dunia kerja.

Job dari bengkel listrik tersebut adalah mahasiswa dapat memasang instalasi
penerangan satu fasa dengan pemasangan on plester. Instalasi penerangan tersebut
merupakan instalasi sederhana yang lokasi peletakannya bisa didinding atau
langitlangit rumah dan instalasi tersebut sering di gunakan pada instalasi yang tidak
menetap atau berubah-rubah. Biasanya digunakan pada instalasi rumah dan bidang
industri.
1.2 TUJUAN

Tujuan praktek bengkel listrik :

• Dapat menggambar dan membaca suatu gambar instalasi penerangan 1fasa.


• Dapat membaca diagram pengawatan panel, memasang isi panel, melakukan
pengawatan panel, melakukan pemeriksaan pengawatan panel
• Dapat mempersiapkan alat-alat dan komponen-komponen yang dibutuhkan untuk
instalasi penerangan 1 fasa ( Sistem On Plester ).
• Dapat memahami fungsi dan dapat memasang komponen-komponen yang
dibutuhkan dalam instalasi penerangan 1 fasa ( Sistem On Plester ).
• Dapat memasang pipa, penghantar dan memeriksa suatu instalasi bertegangan.
• Dapat memahami prinsip kerja kWh meter, membaca diagram rangkaian pegawatan
kWh meter, mengukur menggunakan alat kWh meter, dan memasang instalasi kWh
meter.
• Dapat melakukan terminasi kabel twistead dan dapat melakukan penyambungan
pada jaringan bertegangan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA SISTEM ON PLASTER
Instalai dalam listrik terdapat dua jenis yaitu instalasi on plaster dan instalasi in
plaster. Instalasi on plaster biasanya banyak digunakan pada industri-industri besar yang
memiliki jaringan instalasi yang cukup banyak sehingga instalasi on plaster (pada
permukaan dinding), diras cukup mudah dalam perawatan dan renovasi apabila instalasi
tersebut mengalami gangguan. Sedangkan instalasi in plaster banyak digunakan pada
rumah yang umumnya terbuat dari tembok atau merupakan kebalikan dari instalasi on
plaster cara pemasangan instalasinya.

2.2 PERSYARATAN PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK


Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk
terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada
keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi
listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran
akibat listrik. Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai
perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun
pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk :
a) Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk
menyalurkan berita dan isyarat.
b) Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan
pelayanan kereta rel listrik.
c) Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain
yang digerakkan secara mekanik.
d) Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.
e) Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak
melebihi 100 watt.
BAB III ALAT DAN BAHAN

3.1 ALAT
1. Multitester

Gambar 1

Multitester adalah alat yang difungsikan untuk melakukan pengukuran pada arus
listrik. Sedangkan berdasarkan jenisnya, multitester dibedakan menjadi dua yaitu
multitester analog dan digital.
2. Tespen

Gambar 2

Tespen merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan oleh para teknisi
listrik dalam melakukan pekerjaannya. Ujung tespen yang berbentuk “minus” dapat
dijadikan sebagai obeng untuk melonggarkan atau mengetatkan sekrup (screw). Jadi
Tespen pada dasarnya adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengecek
apakah sebuah penghantar listrik memiliki tegangan listrik atau tidak. Penghantar listrik
yang dimaksud disini dapat berupa kabel listrik, kawat listrik maupun stop kontak listrik
3. Tang Cucut

Gambar 3

Tang cucut merupakan jenis tang yang sering di gunakan dalam teknik listrik pula.
Kalau dilihat dari bentuknya yang mirip dengan ikan cucut maka jenis tang ini biasa
disebut dengan tang cucut. Tang ini dapat berfungsi sebagai pemotong kabel dan juga
penjepit kabel.
4. Tang Kombinasi

Gambar 4

Tang kombinasi merupakan jenis tang yang sering digunakan dalam bidang teknik
listrik karena kegunaanya yang multifungsi maka tang ini dinamakan tang kombinasi. Tang
kombinasi ini dapat berfungsi sebagai pemotong kabel, pengupas kulit kabel, maupun
melilit kabel.

5. Tang Kupas
Gambar 5
Tang pengupas kabel / wire stripper adalah sebuah alat tangan yang dirancang untuk
memudahkan kita dalam mengupas ataupun memotong kabel. Tang ini wajib dimiliki
oleh para teknisi elektronik karena akan sangat membantu untuk pengguna dalam
mengerjakan proses instalasi alat elektronik seperti stopkontak, saklar, lampu dan lain
sebagainya. 6. Obeng

Gambar 6

Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang


obeng dibuat dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti
kayu,plastik,atau karet keras.Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu obeng
pipih (minus) dan obeng bintang (plus).

7. Kunci Pas
Gambar 7

Kunci pas digunakan untuk memasang kabel twisted pada konektor. Jika
tidak ada kuncipas, bisa juga menggunakan kunci inggris.

8. Gergaji

Gambar 8

Untuk urusan potong-memotong benda seperti kayu, besi maupun pipa. Gergaji
adalah andalan utama. Gergaji sendiri terbagi menjadi gergaji kayu dan besi.

9. Palu

\
Gambar 9

Palu merupakan salah satu perkakas paling umum dan wajib terdapat dalam setiap
rumah. Seperti diketahui, fungsinya untuk memaku, memperbaiki hingga memipihikan
benda.Palu bisa diandalkan dalam menyambungkan kaki-kaki dengan bagian atas meja,
menempelkan benda ke tembok atau pintu.

10. kWh meter


Gambar 10

Untuk mengetahui besarnya tenaga listrik yang digunakan oleh pemakai/pelanggan


listrik (untuk keperluan rumah tangga, sosial, usaha/bangunan komersial, atau gedung
pemerintah dan instansi), perlu dilakukan pengukuran dan pembatasan daya listrik.
Pengukuran dan pembatasan tenaga listrik merupakan bagian dari pekerjaan dan
tanggung jawab pengusaha ketenagalistrikan (PT Perusahaan Listrik Negara), sebagai
dasar dalam pembuatan rekening listrik. Pengukuran digunakan untuk menentukan
besarnya pemakaian daya dan energi listrik. Adapun alat ukur/instrumen yang
digunakan ialah alat pengukur Kwh, KVARh, KVA maksimum, arus listrik, dan
tegangan listrik. Selanjutnya, yang dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan
untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung.

3.2 BAHAN
1. Pipa PVC

Gambar 11

Penggunaan pipa pada instalasi listrik dapat dipasang didalam tembok/beton


maupundi luar dinding/pada permukaan papan kayu, sehingga terlihat rapi. Pemasangan
didalamtembok sangat bermanfaat di samping sebagai pelindung penghantar juga saat
dilakukan penggantian penghantar di kemudian hari akan mudah dan efisien.
Pengerjaan pipa inimeliputi memotong, membengkok dan menyambung. Sementara ini
pipa pelindung yang paling sering digunakan dalam instalasi listrik adalah pipa PVC
2. Kotak Hubung

Gambar 12

Kotak sambung digunakan untuk melakukan penyambungan penghantar dan


per-cabangan jalur penghantar. Menurut bentuk dan fungsinya, terdapat empat
macam kotak sambung sebagai berikut.

a. Kotak sambung cabang satu biasa disebut kotak ujung atau dos tanam.
Kotak sambung jenis ini digunakan untuk tempat penyambungan penghantar
dengan sakelar atau kotak kontak dan sckaligus pemasangan sakelar atau kotak
kontak.

b. Kotak sambung cabang dua digunakan untuk sambungan lurus atau


dimaksudkan untuk memudahkan penarikan penghantar.
c. Kotak sambung cabang tiga atau biasa disebut 'dos digunakan untuk
sambungan percabangan tiga jalur pipa.
d. Kotak sambung cabang empat disebut juga cross dos (x dos) digunakan
untuk sambungan percabangan empat jalur pipa.

3. Klem
Gambar 13

Klem digunakan pada instalasi di luar tembok. Klem digunakan untuk


mempekuat pipa atau kabel.Pada pasaran terdapat ukuran 15/8”, ¾”, 1”, 1 ¼” 1
½” dan 2”.
4. Lasdop

Gambar 14

lasdop digunakan pada sambung dan untuk mencegah adanya hubungan dan
untuk mencegah adanya hubungan singkat (konslet).

5. Sakelar
Gambar 15

Fungsi sakelar sebagai piranti untuk memutus dan menghubungkan arus listik dari
sumber ke pemakai (beban). Ketika seseorang memutuskan atau menghubungkan arus
listrik, hal ini dapat menimbulkan busur api antara kontak-kontaknya. Besar busur api
yang timbul sangat ditentukan oleh cepat lambatnya kontak-kontak terputus serta
besarnya tegangan yang bekerja pada rangkaian. Oleh karena itu, sakelar dilengkapi
dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat.
Karena cepatnya pemutusan ini, kemungkinan timbulnya busur api antara kotak-kontak
sakelar menjadi lebih kecil. Kemampuan Hantar Arus (KHA) sakelar
sekurangkurangnya harus mempunyai kemampuan sesuai dengan alat yang
dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh lebih kecil dari 5 amper.

6. Fitting Lampu

Gambar 16

Fiting lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan


lampu dengan kawat hantaran instalasi secara aman. Berdasarkan pemasangannya,
ada beberapajenis fiting, yaitu fiting duduk dan fiting gantung. Sclanjutnya,
menurut konstruksi/bentuknya terdapat fiting ulir dan fiting tusuk.

7.Kotak Kontak
Gambar 17

Kotak kontak merupakan piranti dalam instalasi listrik yang berperan sebagai
tempat untuk mendapatkan sumber tegangan. Fungsi utama kotak kontak ialah sebagai
alat penghubung beban dengan sumber listrik. Tegangan ini diperolch dari hantaran fase
dan hantaran netral yang terhubung ke kotak kontak tersebut. Pada PUIL 2000, kotak
kontak terdiri atas KKB (Kotak Kontak Biasa) dan KKK (Kotak Kontak Khusus). KKB
adalah kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu dan tidak tetap
peralatan listrik yang dihubungkannya. KKK adalah kotak kontak yang dipasang khusus
untuk digunakan secara tetap bagi jenis peralatan listrik tertentu yang diketahui. KKK
mempunyai tempat/lokasi tertentu dengan beban tetap dan dihubung- kan langsung ke
PHB sebagai grup tersendiri.

8.Roset Kayu

Gambar 18

Kayu roset merupakan tempat penunjang dari fitting lampu.

9. MCB
Gambar 19

MCB (Miniature Circuit Breaker) berfungsi sebagai alat pengaman beban lebih dan
hubung singkat. Cara kerja MCB adalah memproteksi arus lebih yang disebabkan oleh
terjadinya beban dan arus yang lebih karena adanya hubungan singkat. Prinsip kerjanya
yaitu penggunaan electromagnet untuk melakukan pemutusan hubungan yang disebabkan
oleh kelebihan beban dengan relai arus besar.MCB terdapat dua macam yaitu: MCB 1 fasa
dan MCB 3 fasa.
10.Panel Hubung Bagi (PHB)

Gambar 20

Perangkat hubung bagi (PHB) merupakan suatu perlengkapan untuk membagi


tenaga listrikdan/ atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaatan listrik
mencakup sakelar pemutus sirkit, papan hubung bagi tegangan rendah dan sejenisnya. Pada
praktek On Plasterini PHB tersebut yang menerima tenaga listrik dari saluran utama
konsumen danmembagikannya ke seluruh instalasi konsumen.
11.Fuse (Sekering)
Gambar 21

Sekering digunakan sebagai pemutus sirkit yang mengamankan sirkit akhir


penerangandarurat, yang harus ditempatkan dalam PHB yang mendapat suplai langsung
dari baterai.
12.Line Up Terminal

Gambar 22

Tempat penyambungan kabel dari sumber yang di hubungkan dengan kabel dari
beban yang letaknyadi dalam panel.
13.Sekrup

Gambar 23

Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada
kayu.Untuk hasil terbaik,kayu induk harus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti
sekrupdan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter sekrup bagian luar. Dengan
adanyaulir tersebut, aplikasi sekrup membutuhkan waktu lebih lama daripada paku. yang
harusdiperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup. 14. Konektor

Gambar 24

Konektor digunakan untuk memegang kabel twisted sehingga kabel twisted


tidaklepas sewaktu pemasangan. Pemasangan konektor ini harus benar-benar menembus
isolasikabel twisted, agar arus dapat mengalir ke KWh meter.

15.Kabel Twisted

Gambar 25

Kabel Twistwed yaitu kabel yang dipilin sehingga membentuk putaran. Kabel ini
berfungsi mengalirkantegangan dari jaringan tegangan distribusi PLN ke KWh meter.
16. Kabel Listrik
Sesuai jenis dan peruntukannya, ada beberapa tipe kabel penghantar yang bisa
digunakan dalam instalasi listrik. Berbagai penghantar kabel tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Penghantar NYA
Gambar 26

Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal. Kabel ini umumnya
digunakan pada instalasi rumah tinggal. Dalam pemakaiannya, kabel jenis ini harus
dilindungi dengan pipa union, paralon/PVC, atau pipa fleksibel. Penggunaan kabel NYA
harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut.
• Harus dilindungi dengan pipa instalasi untuk pemasangan tetap dalam jangkauan
tangan.
• Harus dipasang dalam pipa PVC untuk pemasangan di ruang lembap.
• Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran kayu serta ditanam
langsung dalam plesteran atau kayu, tetapi harus dilindungi dengan pipa instalasi.
• Jika dipasang di luar jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka dengan meng-
gunakan isolator jepit atau rol. Cara pemasangannya harus ada jarak minimum 1 cm
terhadap dinding dan terhadap bagian lain dari bangunan atau konstruksi.
• Boleh digunakan di dalam alat listrik dan PHB.
• Tidak boleh digunakan di ruangan basah, di alam terbuka, di tempat kerja, atau
gudang.

2.Penghantar NYM

Gambar 27

Kabel NYM memiliki beberapa penghantar dan isolasi luar sebagai pelindung. Konstruksi
kabel NYM terlihat pada gambar. Pemasangan kabel penghantar jenis NYM ini pada
instalasi listrik boleh tidak menggunakan pelindung pipa. Namun, untuk memudahkan saat
penggantian kabel/revisi. Sebaliknya, pada pemasangan dalam dinding/beton digunakan
selongsong pipa. Seperti halnya kabel penghantar jenis NYA, kabel penghantar NYM juga
bisa digunakan dalam instalasi listrik. Pengunaan kabel NYM harus memenuhi
ketentuanketentuan sebagai berikut:
• Boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu atau ditanam langsung
dalam plesteran, termasuk di ruang lembap atau basah, di tempat kerja atau gudang
dengan bahaya kebakaran atau ledakan.
• Boleh dipasang langsung pada bagian bangunan, konstruksi, rangka, dan
sebagainya, asalkan cara pemasangannya tidak merusak selubung luar.
• Boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu atau ditanam langsung
dalam plesteran, termasuk di ruang lembap atau basah, di tempat kerja atau gudang
dengan bahaya kebakaran atau ledakan.
• Boleh dipasang langsung pada bagian bangunan, konstruksi, dan rangka asalkan
cara pemasangannya tidak merusak selubung luar kabelnya.
• Tidak boleh dipasang di dalam tanah.
3. Penghantar NYY

Gambar 28

Jenis kabel penghantar tipe NYY merupakan kabel tanah termoplastik tanpa
perisai. Kabel jenis NYY biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada industri. Kabel
ini juga dapat ditanam dalam tanah dengan syarat diberikan perlindungan terhadap
kemungkinan kerusakan mekanis. Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan di
atasnya diberi batu. Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan NYM.
Perbedaannya terletak pada tebal isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang
digunakan. Warna selubung luarnya hitam.

Untuk alasan keamanan, pemasangan kabel penghantar dalam instalasi listrik sering
dimasukkan ke dalam pipa instalasi. Berikut ketentuan pemasangan penghantar dalam
pipa instalasi menurut PUIL 2000.
• Hanya kabel rumah yang tidak rusak boleh dipasang di dalam pipa instalasi.
• Di dalam pipa instalasi tidak boleh ada sambungan penghantar. Penyambungan
penghantar harus dilaksanakan di dalam kotak sambung atau kotak cabang.
• Kabel rumah berisolasi karet (NGA) dan berisolasi PVC (NYA) harus dipasang di
dalam pipa instalasi.
• Kabel rumah dan kabel instalasi hanya boleh dimasukkan'ditarik ke dalam pipa
instalasi setelah pipa untuk setiap sirkuit daya terpasang lengkap.
• Kabel rumah dan kabel instalasi tidak boleh dipasang di dalam pipa sebelum
pekerjaan kasar, antara lain pembetonan dan plesteran, diselesaikan.
• Jumlah kabel rumah berisolasi karet (NGA) dan berisolasi PVC (NYA) yang
dipasang dalam pipa harus memungkinkan penarikan dengan mudah. Jumlah kabel
rumah tersebut tidak boleh melebihi ketentuan pada peraturan PUIL.
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 PENGGAMBARAN SKETSA PADA PAPAN DAN PENGAWATAN

Gambar 29

Tahap Pengerjaan Pembuatan Sketsa Pada Papan :


1. Siapkan alat dan bahan:
▪ Alat
- Kapur tulis
- Lap
- Penggaris
- Meteran
▪ Bahan
- Papan kayu ukuran (122 x 122 cm)
2. Bersihkan papan dengan bersih menggunakan lap sampai bersih agar tidak ada
kotoran atau coretan yang dapat mengganggu saat pengerjaan.
3. Menggambar dengan kapur tulis di atas papan kayu dengan gambar sesuai jobshet
yang akan Digambar.
4. Menggambar komponen komponen yang akan di pasang pada papan yang telah
tercantum pada jobshet, Ketika membuat garis tepi di harapkan untuk menggunakan
penggaris atau meteran agar presisi antar garis.
5. Cek gambar yang telah di gambar di atas papan agar tidak terjadi kesalahan pada
saat memasang komponen yang akan di pasang.

Gambar 30
PENGAWATAN

Gambar 31

Tahap Pengerjaan Pemasangan Komponen Dan Pengawatan Instalasi Listrik:


1. Siapkan alat dan bahan:
▪ Alat
- Palu
- Obeng
- Gergaji
- Meteran
- Tang kupas
- Tang kombinasi
- Tang cucut
▪ Bahan
- Sakelar tunggal dan serie
- Fitting
- Sekrup
- Kotak kontak
- Kotak hubung
- Pipa pvc
- Klem
- Sakelar sensor cahaya
- Lasdop
- Tali
- Kabel instalasi
- Lampu
2. Pasanglah komponen pipa yang telah di ukur sesuai jobshet, pasang klem diatas
pipa dan pasang kotak hubung sesuai dengan letak pada jobshet.
3. Tentukan kabel yang akan di masukkan ke dalam pipa.
4. Masukkan kabel ke dalam pipa yang telah terpasang di atas papan.
5. Potong kabel yang sudah dimasukkan sampai tujuan (kotak hubung, sakelar tunggal,
sakelar serie, kotak kontak, fitting dan panel) dan jangan lupa untuk meberi space
sekitar 10 cm pada kabel yang akan di potong.
6. Sambung kabel pada sakelar, kotak kontak selcon, fitting dan panel (pada saat
penyambungan pada kotak sambung menggunakan sambungan ekor babi setelah
disambung dililit dengan tali dan ditutup dengan lasdop setiap sambungan).
4.2 PEMASANGAN PANEL

Tahap Pengerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan:


▪ Alat
- Obeng
▪ Bahan
- Panel
- Plat panel
- Terminal
- Busbar
- Fuse
- Multitester
2. Lepas plat yang berada di dalam panel
3. Pasang komponen- komponen yang akan dipasang pada panel (terminal, busbar dan
fuse)
4. Lakukan pengawatan pada plat panel sesuap gambar di atas.
5. Setelah terpasang semua periksa sambungan dengan meggunakan multitester jika
dirasa sudah benar masukkan kedalam panel dan pasang panel ke papan.
6. Hubungkan kabel yang berada di terminal panel yang sesuai dengan gambar diatas
dengan kabel yang keluar dari pipa, dan jangan lupa untuk mengecek menggunakan
multitester.

4.3 PEMASANGAN KWH DAN PENYAMBUNGAN SISTEM KE JARINGAN 220


V AC TEGANGAN RENDAH

Tahap Pengerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan:
▪ Alat
- Kunci pas 13-14
- Obeng
- Tespen
- Tangga portable
▪ Bahan
- Kabel twisted
- kWh meter 1 fasa
- konektor
- OAK
2. pasang kWh meter pada OAK sesuai dengan gamabar pengawatan APP 1 fasa
diatas.
3. Hubungkan kabel dari panel dengan terminal ke OAK.
4. Gunakan tangga untuk memasang kabel twisted dari panel OAK ke kabel dari
sumber konektor. Gunakan kunci pas untuk merapatkan kabel dalam konektor agar
kabel terpasang dengan kuat.
5. Pada saat mengecangkan ke kabel konektor cek dengan tespen jika kabel fasa maka
tespen tersebut nyala dan kabel netral maka harus mati jika di cek menggunakan
tespen maka Ketika di cek dengan tespen sudah benar maka sambungan tersebut
sudah bisa.

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah pelaksanaan pemasangan instalasi penerangan 1 fasa on
plaster pada mata kuliah bengkel listrik semester 1 dapat disimpulkan setiap
mahasiswa sudah siap untuk memasang instalasi sendiri yang telah
didapatkan dari pratikum bengkel tersebut. Beberapa kemampuan yang telah
didapatkan yaitu sebagai berikut:
1. Dapat memasang instalasi penerangan 1 fasa dengan sisten on plaster.
2. Dapat memahami gambar kerja instalasi penerangan baik diagram
single line maupun wiring diagram.
3. Dapat memahami fungsi, memasng dan menggunakan
komponenkomponen instalasi listrik.
4. Dapat melakukan pemipaan dan pengawatan.
5. Dapat memahami prinsip kerja kWh meter dan dapat memasangan
instalasi kWh
6. Dapat menyambung pada jaringan bertegangan
Pada pratikum diatas kita harus melakukan Latihan yang rutin dan skill
individu yang baik agar kita dapat pengerjaan yang baik.
5.2 SARAN
▪ Perhatikan instruksi yang diberikan oleh instruksi guna memperlancar
proses pratikum.
▪ Ketika pemasangan maupun pengawatan perlu di perhatikan ketelitian
yang lebih agar tidak terjadi troble shotting
▪ Apabila terdapat instruksi yang kurang jelas diharapkan untuk segera
menanyakn agar tidak terjadi kesalah pahaman. ▪ Pahami job sebelum
melakukan pratikum.

DAFTAR PUSTAKA

Azkia, R. (2021). Pt. Tian Tujuhpuluh Utama: Sistem Interlock.


NASIONAL, D. P. Persyaratan Instalasi Listrik.
Sahisnu T Radya, S.T. & Khibron M. Zulfi S.T. (2018). Instalasi Penerangan Listrik.ANDI
YOGYAKARTA
Wijayanto Sri, & Agus Salim M.Haiban.(2018). Instalasi Listrik Penerangan.Saka Mitra
kompetisi, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai