INSTALASI PENERANGAN
Disusun Oleh:
Nama : Ahmad Fahmi
Rekan Kerja : Syifa Nurfitria
Windah Kaiwaswanti
Kelas : 2J
Pembimbing : P. Janus, S.T., M.T.
Ir. Benhur Nainggolan
Tanggal Penyerahan : 4 Mei , 2016
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan praktikum instalasi listrik dengan aman.
Praktikum Instalasi Listrik adalah salah satu mata kuliah keahlian pada program
studi teknik konversi energi Politeknik Negeri Jakarta yang dilaksanakan pada
semester dua. Mata kuliah pendukung dalam pelaksanaan praktikum ini adalah:
- Rangkaian Listrik
- Gambar Teknik Listrik
- Instalasi Listrik
Laporan Praktikum ini disusun sebagai laporan resmi hasil praktikum mata kuliah
praktik Instalasi Listrik. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan dalam pelaksanaan praktikum. Sehingga dibutuhkan saran dan
kritik yang membangun.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kuat arus adalah arus listrikyang mengalir melalui penghantar selama satu detik
dimana satuan kuat arus adalah ampere(A). Alat ukur untuk arus listrik adalah
ampere meter.
Karna P adalah energi selama satu detik, berarti t= satu detik.Sehingga rumus
daya listrik adalah =
3. Tang potong
Tang potong berfungsi untuk memotong kabel.
4. Tang buaya
Tang buaya berfungsi untuk membuat mata itik. Disebut tang buaya
karena bentuknya seperti mulut buaya.
5. Tang kombinasi
Tang kombinasi berfungsi untuk memotong kabel juga untuk melilit kabel.
Gambar 2.4.6. Tang kombinasi
6. Palu
Palu digunakan untuk memukul. Pada instalasi listrik palu digunakan
untuk memukul paku pada klem kabel.
7. Meteran
Meteran berfungsi untuk mengukur panjang. Selain meteran juga dapat
digunakan mistar.
8. Test pen
Testpen berfungsi untuk mengetahui adanya aliran listrik atau tidak.
Ganbar 2.4.9. Test pen
2. L-bow
L-bow berfungsi untuk menghubungkan pipa yang satu dengan pipa yang
lain yang berbentuk sudut 900. Disebut L-bow karena bentuknya menyerupai
huruf L
4. Stop Kontak
Stopkontak berfungsi sebagai penyalur daya ke peralatan rumah.
Stopkontak terbagi menjadi dua yaitu stopkontak biasa dan stopkontak AC
(dengan ground).
5. Saklar
Saklar dalam praktikum ini terdiri dari 3 macam, yaitu saklar tunggal,
saklar seri dan saklar dua arah. Umumnya fungsi saklar adalah untuk memutuskan
dan menyambungkan aliran listrik. Fungsi saklar tunggal adalah hanya untuk
memutuskan juga menyambungkan aliran listrik dan hanya terdapat 1 tombol.
Fungsi saklar seri sama seperti saklar tunggal hanya saja saklar seri memiliki 2
tombol. Fungsi khusus dari saklar dua arah yaitu dapat memutus dan
menyambungkan aliran listrik dari tempat yang berbeda yang saling terhubung.
6. Kabel
Kabel berfungsi sebagai penghantar listrik. Kabel dalam praktikum ini
menggunakan kabel NYM. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik. Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
8. Pipa PVC
Pipa PVC digunakan sebagai pelindung untuk kabel NYA
9. Fiiting
Fitting adalah tempat kedudukan untuk lampu, fungsinya sebagai tempat
kedudukan lampu.
10. Lampu
Lampu berfungsi sebagai penerangan, dalam praktikum ini lampu
berfungsi sebagai beban.
Gambar 2.5.14. Lampu
2. Ohm meter
Ohm meter digunakan untuk mengetahui atau melakukan test apakah
rangkaian sudah sesuai gambar instalasi listrik atau belum. Caranya yaitu dengan
melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Kemudian dengan meletakkan salah satu test
led pada kabel yang terhubung dengan saklar dan test led yang lainnya pada fitting
atau socket.
Gambar 2.5.16. Contoh penggunaan ohm meter
3. KWH meter
KWH meter berfungsi sebagai berapa konsumsi daya yang telah
digunakan dalam satuan kilometer perjam.
1 4
5
INSTALASI PENERANGAN
6 7 8 9 10 11
INSTALASI TENAGA
KETERANGAN NOMOR:
1. PANEL DAYA 7. TERPISAH
2. PANEL PENERANGAN 8. BERURUTAN
3. INSTALASI PENERANGAN I 9. PENGUNCIAN
4. INSTALASI PENERANGAN II 10. BERGANTIAN
5. STOP KONTAK AC 11. BINTANG DELTA
6. DOL
KWH
METER
3 3 2 3 2
A
A C C
6 3 3
3
2 2 2
2 3 3
B B C
A D D
A
6A
A
A
25 A A
n 30 mA C
B
4A
C
B
B
D
PANEL DAYA D
4A
AC
16 A
2A
16 A
Cadangan
10 A
50 A kWh
DOL
10 A
KEL I + II
16 A
Y/
16 A
3 3 3
2 2
6 5 3
3
2 3 3 2 2 2
6 4 2 2
KWH
METER
4. Pemasangan kabel
Setelah semua bahan instalasi dipasang pada papan, langkah selanjutnya adalah
pemasangan kabel. Kabel yang digunakan dalam instalasi ini adalah kabel netral,
line dan grounding. Untuk pemasangan kabel ini agar tidak terjadi kekeliruan
pada saat penggunaan, terlebih dahulu dilihat gambar lay out, masukkan kabel
dalam pipa yang menghubungkan ke semua peralatan tersebut sesuai pada lay
out.Pasang kabel tersebut pada semua bahan instalasi listrik tersebut, baik
itufitting, juga saklar.
5. Menghubungkan kabel ke bahan instalasi
Ujung ujung kabel yang telah terpasang ke fittingdan saklar berada pada
junction box untuk dirangkai atau dihubungkan satu dengan yang lainnya sesuai
dengan jenis kabelnya, netral dengan netral, line dengan line, grounding dengan
grounding. Untuk pemasangan kabel ini sesuai dengan gambar yang ada. Dengan
melihat gambar pengawatannya rangkaian sesuai dengan fungsi peralatan yang
ada pada lay out. Setelah semua kabel terhubung maka pasang kabel grounding
dan kabel netral ke bush bar yang berbeda.
7. Test magger
Test Merger dilakukan untuk pengetesan isolasi rangkaian listrik. Caranya, semua
sambungan atau cabang yang terhubung denganfitting lampu,saklar dan stop
kontak dilepas salah satu kabelnya.Kemudian pengujiannya adalah semua saklar
dalam posisi on atau nyala. Caranya adalah pada setiap grup dilakukan pengetesan
antara line dengan netral, line dengan grounddannetral dengan ground.
Hubungkan setiap kebel tersebut dengan penjepit alat test merger, catat berapa
hasil resistansi yang diperoleh. Apabila hasil resistansi >1000 M berarti ada
tahanan yang kurang baik atau bocor.
8. Test beban
Pasang kembali kabel yang telah dilepas pada saat test merger keperalatan listrik
tersebut kembali. Test beban ini untuk melihat apakah instalasi yang telah kita
buat telah berfungsi sesuai dengan gambar instalasi atau belum. Sebelum dipasang
KWH meter lakukan test dengan memberikan beban pada setiap group, kemudian
semuanya diberi beban sesuai dengan group-nya. Lalu test apakah peralatan sudah
berfungsi dengan baik. Jika pada test penyalaan tidak ada kesalahan maka boleh
dipasang KWH meter. Jika pada test penyalaan ada kesalahaan maka harus
diperbaiki terlebih dahulu.
11. Pembongkaran
Setelah pengetesan dengan KWH meter langkah selanjutnya adalah
pembongkaran. Bongkar semua peralatan listrik dengan urutan kebalikan dari
pemasangan. Setelah dibongkar semua maka laporkan pada petugas bahwa
instalasi telah dibongkar dan mereka akan memeriksa apakah ada kerusakan pada
peralatan dan bahan yang digunakan.
BAB IV
DATA DAN ANALISA
4.3.Test beban
L1
4A 25 W 1 25 W 25 W 1 25 W 50 W
10 A
L2 60 W
2A 60 W 3 180 W 60 W 1 240 W
L3
2A 60 W 1 60 W 60 W
L4
350 W
10
= 1 = 0,0111
900
Secara praktek :
3600 detik x 10 putaran
Daya pada beban = 114 detik x 900 putaran x 1000 = 350,877 Watt
114
P = W x t 350 Watt =0,350 KW t = 3600 = 0,03167 jam
= 0,350 x 0,03167`
= 0,01108 KWh
0,0111 0,01108
= 100 % = 0,18%
0,0111
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
- Instalasi adalah kegiatan pemasangan, pengecekan serta pengukuran pada
rangkaian listrik yang ditujukan untuk menyalurkan daya kepada beban-beban
tertentu.
- Ketetuan dan persyaratan instalasi listrik termuat dalam PUIL 2000. Dalam
Instalasi listrik harus diterapkan prinsip prinsip perencanaan sesuai dengan
PUIL 2000, yaitu Keamanan, Keandalan, Kemudahan, Ketersediaan, Keindahan,
dan Ekonomis.
- Instalasi Kabel NYA harus dilindungi oleh pipa karena memiliki isolasi yang
tipis. Sedangkan untuk kabel NYM dapat dilakukan diluar karenan mempunyai
isolasi yang tebal.
- Kabel harus dililitkan dengan benar. Saling melilit satu sama lain. Kabel yang
dililit harus diberi isolasi untuk menghindari hubungan arus pendek (Short
Circuit)
- Ohm meter digunakan untuk mengetahui komponen komponen berfungsi
dengan baik atau tidak. Apabila komponen tersebut berfungsi dengan baik maka
jarum pada ohm meter akan menuju nol.
- Magger digunakan untuk mengetahui tahanan isolasi pada rangkaian. Tahanan
isolasi dalam keadaan baik apabila >1000M. Dan tahanan isolasi dalam keaadan
tidak baik atau bocor apabila <1000M.
- Test beban digunakan untuk mengetahui rangkaian yang telah dipasang berfungsi
dengan baik atau tidak saat disambungkan dengan sumber. Apabila tidak
berfungsi dengan baik maka ada kesalahan pada saat merangkai rangkaian.
Sehingga, komponen yang ada pada rangkaian tidak menyala/tidak berfungsi.
- Didapatkan konsumsi daya secara teori sebesar 0,02222 KWH sedangkan
konsumsi daya secara praktik sebesar 0,02527 KWH. Maka didapat persentase
kesalahan sebesar 13,8%.
5.2. Saran
- Jaga dan rawat peralatan yang sudah ada. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
- Lakukan kalibrasi sebelum menggunakan ohm meter.
- Tanyakan kepada pembimbing apabila ada yang belum jelas ataupun belum
dipahami.
- Selalu rapihkan laboratorium sebelum meningglakan ruangan.
- Penambahan alat agar praktikum instalasi listrik dapat berjalan sesuai jadwalnya.